Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KEGIATAN POSYANDU LANSIA

Disusun Oleh :
Posko 1, 2, 3 dan 4

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Latar Belakang
1. Lansia
Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan
yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal
apabila proses kepemimpinan terjadi proses pengorganisasian, adanya
anggota kelompok dan kader serta tersediannya pendanaan ( Azizah, 2011).
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lanjut usia, pemerintah telah
merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia ditujukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut usia untuk
mencapai masa tua bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan
sosial dan kesehatan pada lanjut usia, pemerintah telah mencanangkan
pelayanan pada lanjut usia melalui beberapa jenjang. Pelayanan ditingkat
masyarakat adalah Posyandu Lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar
adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah
Sakit (Fallen, 2011). Jumlah penduduk lanjut usia menunjukkan peningkatan
dari tahun ke tahun. Hal yang sejalan dengan meningkatnya usia harapan
hidup serta menjadi tanda membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dari hasil pendataan Penduduk tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia
termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di
dunia yaitu mencapai 18,1 juta jiwa. Sedangkan di wilayah kandangrejo
sendiri tepatnya di Rw 04 lansia sebanyak 219 jiwa.
Tapi pada bulan-bulan selanjutnya pemanfaatan posyandu lansia menurun/
tidak teratur dikarenakan jadwal yang tidak menetap dari Kader sehingga
motivasi lansia untuk pergi ke posyandu lansia menurun. Mereka (lansia)
pergi keposyandu lansia hanya pada saat mereka merasa sakit saja, ketika
mereka merasa sehat jarang pergi/ memanfaatkan posyandu lansia.
Peningkatan penduduk usia lanjut dapat meningkatkan penyakit degeneratif
di Masyarakat. Tanpa diimbangi dengan upaya promotif dan preventif maka
beban sosial yang ditimbulkan maupun biaya yang akan diikeluarkan untuk
pelayanan kesehatan usia lanjut akan cukup besar, salah satu sarana
pelayanan bagi usia lanjut dilaksanakan melalui posyandu lansia. menjaga
kesehatannya dan teratur datang ke posyandu lansia. Dengan demikian derajat
kesehatan lansia akan meningkat sehingga tercapai masa tua yang bahagia
dan sejahtera.

Gout arthritis adalah salah satu penyakit peradangan persendian


yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam tubuh yang
disebabkan penumpukan Kristal monosodium urat yang terkumpul dalam
persendian, Gout dapat terjadi pada usia dewasa hingga lansia,sehingga
keluarga mempunyai peranan penting dalam merawat angota keluarga
yang memilki penyakit dalam keluaga. Gout arthritis adalah salah satu
penyakit peradangan persendian yang disebabkan oleh tingginya kadar
asam urat dalam tubuh yang disebabkan penumpukan Kristal monosodium
urat yang terkumpul dalam persendian..(Padila,2013). Sejak enam tahun
lalu World Health Organization (WHO,2016). Memperkirakan bahwa
beberapa ratus juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan tulang
(reumatik dan asam urat) dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat
tajam pada tahun 2020.

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik


lebih besar atau sama dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan
diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi merupakan
penyebab utama terjadinya gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, baik faktor yang dapat
diubah maupun tidak. Salah satu factor yang dapat diubah adalah gaya
hidup (life style), dimana gaya hidup seseorang. Sangat dipengaruhi oleh
pengetahuannya akan suatu penyakit. Dan faktor yang tidak dapat diubah
adalah genetik. Hipertensi dijuluki sebagai Silent Killer atau sesuatu yang
secara diam-diam dapat menyebabkan kematian mendadak para
penderitanya. Kematian terjadi akibat dari dampak hipertensi itu sendiri
atau penyakit lain yang diawali oleh hipertensi. Oleh sebab itu, penderita
berusaha melakukan kepatuhan mendisiplinkan diri terhadap makanan
maupun gaya hidupnya. Penyakit hipertensi juga merupakan the silent
disease karena orang tidak mengetahui adirinya terkena hipertensi sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. (Septianingsih, Dea Gita 2018). Maka
dari itu banyak dari penderita hipertensi mengalami kematian secara
mendadak karena kurangnya kepatuhan menjaga pola makan maupun
memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut data WHO
(2018), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2021 (Pratama, 2016). Diperkirakan setiap tahun ada 9,4
juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. 333 juta dari 972
juta pengidap hipertensi berada di negara maju dan sisanya berada di
negara berkembang salah satunya Indonesia (Pratama, 2016).

Kolesterol merupakan suatu senyawa lemak yang lunak seperti


lilin, dibuat oleh hati dan juga dipasok dari makanan terutama produk
hewani. Kolesterol dibutuhkan dalam tubuh untuk melindungi saraf,
membuat membran sel dan menghasilkan hormon tertentu (Ruslanti,
2014). Kolesterol total merupakan total keseluruhan lemak darah yang
beredar dalam tubuh manusia dan dapat ditemukan dalam sel darah merah,
membran sel, dan otot (Kee, 2008).
Kolesterol sesungguhnya merupakan zat yang penting bagi
tubuh,namun ketika kadarnya berlebih pada darah akan memberikan efek
buruk pada jantung dan pembuluh darah. Kolesterol, terutama kolesterol
LDL bersifat atherogenic atau mudah menempel pada dinding sebelah
dalam pembuluh darah. Saat kadar kolesterol tinggi maka semakin besar
risikonya untuk menyebabkan aterosklerosis dan memicu Penyakit Jantung
Koroner (PJK) (Cahyono, 2008).
Jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
menyebabkan banyak kematian. Menurut data Riskesdas (2018) prevalensi
PJK di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter yaitu sebesar 1,5%.
Menurut Riskesdas (2013) prevalensi jantung koroner di Provinsi Bali
berdasarkan terdiagnosa dokter sebesar 0,4%, dimana prevalensi tertinggi
salah satunya terjadi di Kabupaten Klungkung yaitu sebesar 0,6%.

Pemeriksaan kadar glukosa darah merupakan salah satu


pemeriksaan yang paling sering dilakukan di instalasi laboratorium klinik.
Pemeriksaan glukosa darah umumnya dilakukan bagi penderita Diabetes
Mellitus (DM) untuk menegakkan diagnosis serta memonitor terapi dan
timbulnya komplikasi, dengan demikian perkembangan penyakit dapat
dimonitor (Kardika, 2013). Diagnosis DM biasanya mengambil glukosa
darah puasa dan glukosa darah dua jam post prandial sebagai sampel
pemeriksaan (Harjoeno, 2003).
Pemeriksaan kadar glukosa darah antara lain glukosa darah puasa,
glukosa darah 2 jam post prandial dan glukosa darah sewaktu.
Pemeriksaan glukosa darah puasa dilakukan dengan mengukur kadar
glukosa darah setelah tidak makan 10-12jam. Pemeriksaan glukosa darah 2
jam postprandial mengukur kadar glukosa darah tepat 2 jam setelah
makan. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu atau random mengukur kadar
glukosa darah tanpa mengukur waktu makan terakhir (Sacher, 2004).
Kadar glukosa darah merupakan istilah yang mengacu kepada tingkat
glukosa di dalam darah. Konsentrasi glukosa darah serum diatur dengan
ketat di dalam tubuh, umumnya konsentrasi glukosa darah bertahan pada
batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl). Kadar glukosa
darah meningkat setelah makan dan berada pada level terendah di pagi hari
sebelum makan (Henrikson, 2009)

B. Tujuan Kegiatan
Mendeteksi dini komplikasi pada lansia.

C. Nama Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang asam urat, gula, kolestrol dan cek kesehatan
lansia.

D. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh mahasiswa praktik komunitas, dosen
Universitas An Nuur Purwodadi dan bidan desa kandangrejo.

E. Sasaran Kegiatan
Untuk lansia di RW 2 dan RW 4 desa Kandangrejo.

F. Waktu dan Tempat


Hari, Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2022
Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : RW 2 Desa Kandangrejo ( Rumah Kepala Desa)
Hari, Tanggal : Selasa 13 Desember 2022
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : RW 4 Desa Kandangrejo (Rumah Bapak Rusdi)

G. Struktur Kepanitiaan
Penanggung Jawab :
1. Dwi indriyani
2. Dini septiani
Sekretaris :
3. Sofia pramestya dan putri septiani
4. Silvia nur hakiki dan triyas arun
Bendahara :
5. Octa Lorenza dan diva bella
Penkes :
6. Alfionita Pramudita dan septi marcelia
7. Rosandra firdi s dan anita
Sie konsumsi :
8. Hanum risda p dan Putri ulfah
9. Nalfirza alfianti dan rizna septiana
Sie perlap :
10. A. Saiful dan Ricard janotama
11. Deny rahmat dan ilyas ulul a
Pendaftaran :
12. Nikadek Ayu t dan Wulansari
13. Fitri lailina m dan ida fatmasari
Tensi, kolestrol, gds, asam urat :
14. Luluk ismawadatul m, ida tawarini, Aditya firman,
citra nur s
15. Atika rahma, rivana kurnia, anik wahyunita, siti zakiya

H. Skema Kegiatan

N KEGIATAN WAKTU
O
1. Pembukaan 09.00 – 09.15 WIB.
2. Penkes Asam urat,Hipertensi 09.00 –09.30 WIB.
3. Pengecekan kesehatan lansia (cek 09:30 – 11:00 WIB.
tensi cek gula darah,cek asam urat cek
Kolestrol)
4. Evaluasi Kegiatan. 11:00 – 11.30 WIB.
5. Penutup. 11.30 – 11.45 WIB.

I. Rencana Anggaran Biaya

Bentuk Rincian Satuan Jumlah Harga Total


Kegiatan (Rp)
Pengadaan Asam Box 3 90.000 Rp. 270.000
Pemeriksaan urat
Lab Stick
Test
Kolestrol Box 4 140.000 Rp. 560.000
Stick
Test
Glukosa Box 4 80.000 Rp. 320.000
Stick
Test
Lancet Box 4 55.000 Rp. 220.000
Alcohol Box 5 20.000 Rp. 100.000
Swab
Konsumsi Snack Pcs 400 7.000 Rp.
2.800.000
spanduk pcs 2 80.000 Rp. 160.000
Handscoon Box 2 80.000 Rp. 160.000
Masker Box 4 30.000 Rp. 120.000
Handsanitizer Botol 2 50.000 Rp. 100.000
Total Rp.
3.000.000

J. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan di Dusun Karanganyar. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu
dapat memberikan dukungan baik secara moril maupun materil. Semoga hal
ini dapat berdampak baik untuk masyarakat, atas perhatian dan kerjasamanya
kami sampaikan terima kasih.

Kandangrejo, 6 Desember 2022

Koordinator, Sekretaris,

Dini Septiani&Dwi indriyani Soffia &Silvia

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Sutiyono,S.Kep.,M.Kes
Topik : Penkes Asam Urat Dan Hipertensi
Sasaran : Lansia
Waktu : 09:00- Selesai
Penyuluh : Mahasiswa Universitas Annur Purwodadi
Tempat : RW 2 Desa Kandangarejo (Dirumah Kepala Desa)
: RW 4 Desa Kandangrejo ( Dirumah Bapak Rusdi)
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Anda mungkin juga menyukai