Anda di halaman 1dari 16

953

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP HIPERTENSI


DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALANREA JAYA
KOTA MAKASSAR
Email:trimayacm11@gmail.com

*Trimaya Cahya Mulat*

Dosen Tetap Akademi Keperawatan Sandi Karsa


Makassar

ABSTRAK
Lanjut usia (lansia) adalah proses penuaan secara alamiah dimana perubahan ini dapat
menimbulkan masalah fisik, mental, sosial ekonomi dan psikologi. Masalah fisik sering
dihubungkan dengan penuaan adalah masalah kardiovaskuler antara lain : hipertensi, angina
pektoris, infark miokardium dan cedera serebrovaskuler. Pada lansia, hipertensi menjadi
masalah karena sering ditemukan dan menjadi faktor utama stroke, payah jantung dan
penyakit jantung koroner.
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita (Constantinides, 1994).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu, yang dimaksud objek dalam pengetahuan adalah
benda atau hal yang diselidiki oleh pengetahuan sehingga tidak menimbulkan kecemasan pada
individu itu sendiri ( Notoatmojo 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan mengetahui gambaran pengetahuan
dan sikap lansia terhadap hipertensi di wilayah kerja puskesmas kampala kecamatan baru
kabupatan .
Jenis penelitian ini adalah deskritif dengan pengambilan sampel.sampel pada penelitian
ini adalah lansia di wilayah kerja puskesmas kampala dan memenuhi kriteria inklusi
penelitian yaitu sebanyak 25 responden.Analisis data dilakukan secara deskriptif dan di
sajikan dalam bentuk distribusifrekuensi dan presentase,untuk kemudian di tarik kesimpulan.
Data yang diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara berstruktur dengan
menggunakan kuesioner.
Kesimpulan penelitian ini adalah pada lansia di wilayah kerja puskesmas kampala
yang lebih dominan antara lain umur 60-70 tahun,
sebanyak 19 responden (76%). Sementara yang paling sedikit adalah kelompok umur 71-90
tahun yaitu sebanyak 6 responden (24%).
Adapun saran bagi lansia diwilayah kerja puskesmas kampala yaitu agar lebih
memperhatikan kesehatan lansia dimana seminggu sekali mengontrol kesehatan.

Kata kunci : Pengetahuan, hipertensi, lanjut usia.


954

Pendahuluan penglihatan, dan gagal jantung maka sangat


Indonesia merupakan negara yang diperlukan tenaga keperawatan yang
memiliki wilayah yang luas dengan jumlah mempunyai pengetahuan dan keterampilan
penduduk yang sangat besar. Hal ini menjadi yang memadai.
tantangan tersendiri bagi tercapainya tujuan Menurut Health Survey for England
pembangunan kesejahteraan melalui 2002 yang dilakukan Departemen Kesehatan
Indonesia sehat 2013, yaitu untuk Inggris, Persentase penderita Hipertensi
meningkatkan kesadaran, kemauan dan pada sejak usia 16 ± 24 tahun memang
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang masih kecil. Persentase Hipertensi pada usia
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat diatas 60 tahun yaitu antara 70 ± 80 %.
yang optimal melalui terciptanya Saat ini Hipertensi diderita oleh lebih
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia 800 juta orang di seluruh dunia, sekitar 10 ±
yang ditandai oleh penduduknya hidup 30 % penduduk dewasa dari hampir semua
dalam lingkungan dan dengan perilaku negara mengalami hipertensi. Beban
kesehatan yang optimal di seluruh wilayah kesehatan global akibat Hipertensi juga
Republik Indonesia sangat besar karena merupakan pemicu
Untuk mendukung terciptanya hal utama dari stroke, serangan jantung, gagal
tersebut, harus di dahului dengan jantung, dan gagal ginjal.
peningkatan derajat kesehatan di tingkat Berdasarkan data yang kami dapatkan
individu, keluarga, kelompok baik di kota dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009
maupun di desa. Kelompok masyarakat kota angka kesakitan Hipertensi primer yang
maupun masyarakat desa masing-masing rawat jalan di Rumah Sakit yaitu 55.446
memiliki masalah kesehatan yang kompleks orang laki-laki, dan wanita sebanyak
dan menumbuhkan perhatian khusus untuk 67.823. sedangkan Rawat inap laki-laki
pemecahan kondisi masyarakat perkotaan sebanyak 15.533 dan wanita sebanyak
yang padat, kesibukan yang banyak dan 21.144 orang.(Profil Kesehatan Indonesia
sebagian berada pada pemukiman kumuh 2009).
menjadi masalah semakin sulit ditangani. Dari laporan unit pelayanan kesehatan
Kondisi kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) di Kota
Masyarakat suatu bangsa merupakan Makassar, situasi penyakit Hipertensi pada
salah satu indicator keberhasilan dan penderita rawat jalan maupun rawat inap,
kesejahteraan masyarakat sehingga dalam yaitu dengan jumlah kasus sebanyak 45.129.
pembangunan kesehatan, partisipasi Dalam pola 10 penyakit utama , Hipertensi
masyarakat menempati posisi yang lebih berada pada urutan ke ± 6 dengan persentase
penting karena tanpa kesadaran individu dan 5,9 %.. Pada tahun 2007, jumlah angka
masyarakat itu sendiri maka kebijakan kesakitan Hipertensi mengalami peningkatan
apapun yang diterapkan oleh pemerintah yaitu menjadi 45. 226. (Profil Kesehatan
dalam menjaga kesehatan masyarakat hanya Kota Makassar 2007)
sebagian kecil yang tercapai. Prevalensi kasus hipertensi primer di
Di Indonesia merupakan masyarakat Jawa Tengah mengalami peningkatan dari
yang terdiri dari bermacam-macam suku 1,87% pada tahun 2007, meningkat menjadi
dengan pola kebiasaan yang berbeda-beda 2,02% pada tahun 2008, dan 3,30% pada
pula. Salah satu contoh kebiasaan tahun 2009. Prevalensi sebesar 3,30%
masyarakat yaitu dari segi pola hidup artinya setiap 100 orang terdapat 3 orang
misalnya makanan yang dikonsumsi dan penderita hipertensi primer. Berdasarkan
kurang aktifitas serta stress yang berlebihan. laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Berdasarkan kebiasaan-kebiasan diatas Tengah, kasus tertinggi hipertensi adalah
dapat menimbulkan berbagai macam kota Semarang yaitu sebesar 101.078 kasus
penyakit. Salah satunya adalah penyakit (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan 2009).
tekanaQ GDUDK VLVWROLN • PP+J GDQ Pada data yang didapatkan diatas,
WHNDQDQ GDUDK GLDVWROLF • PP+J dapat kita lihat bahwa angka kesakitan
(Sarwono,W, 2010 ) Hipertensi cukup tinggi, dan terus
Untuk mencegah terjadinya komplikasi meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena
seperti stroke, gagal ginjal, kerusakan itu berdasarkan hal tersebut diatas maka
955

peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran mengkonsumsi rokok sangat tinggi yaitu
tingkat pengetahuan dan sikap lansia sebesar 54,5%, dan wanita sebesar 1,2%.
terhadap hipertensi d Wilayah Kerja Berdasarkan hasil survei kesehatan
puskesmas kampala. pada tahun 2011, di Pedukuhan Krajan,
Data WHO tahun 2000 menunjukkan, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,
di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau Yogyakarta terdapat 54 lanjut usia dan 23
26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi (46%) diantaranya menderita hipertensi.
dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% Kemajuan teknologi yang disertai
wanita. Angka ini kemungkinan akan keberhasilan pemerintah dalam
meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. pembangunan nasional, telah mewujudkan
Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu
berada di negara maju dan 639 sisanya adanya kemajuan eknomi, kemajuan ilmu
berada di negara sedang berkembang, pengetahuan serta keberhasilan dalam
temasuk Indonesia (Andra,2007). program kesehatan. Keberhasilan tersebut
Umur Harapan Hidup (UHH, proporsi berdampak terhadap meningkatkan umur
penduduk Indonesia umur 55 tahun ke atas harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah
pada tahun 1980 sebesar 7,7% dari seluruh penduduk yang berusia lanjut cenderung
populasi, pada tahun 2000 meningkat meningkat.
menjadi 9,37% dan diperkirakan tahun 2010 Saat ini, jumlah orang lanjut usia di
proporsi tersebut akan meningkat menjadi selluruh dunia diperkirakan ada 500 juta
12%, serta UHH meningkat menjadi 65-70 dengan usia rata ± rata 60 tahun dan
tahun. Dalam hal ini secara demografi diperkirakan pada tahun 2025 akan
struktur umur penduduk Indonesia bergerak mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti
ke arah struktur penduduk yang semakin Amerika Serikat pertambahan orang lanjut
menua (ageing population). Peningkatan usia lebih kurang 1000 orang per hari pada
UHH akan menambah jumlah lanjut usia tahun 1985 dan diperkirakan 50% dari
(lansia) yang akan berdampak pada penduduk berusia di atas 50 tahun sehingga
pergeseran pola penyakit di masyarakat dari isWLODK ³Baby Boom´ SDGD PDVD ODOX EHUJDQWL
penyakit infeksi ke penyakit degenerasi. PHQMDGL ³/HGDNDQ SHQGXGXN ODQMXW XVLD´
Prevalensi penyakit menular mengalami Secara individu, pada usia di atas 55
penurunan, sedangkan penyakit tidak tahun terjadi proses penuaan secara alamiah.
menular cenderung mengalami peningkatan. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik,
Penyakit tidak menular (PTM) dapat mental, sosial, ekonomi dan psikologis.
digolongkan menjadi satu kelompok utama Dengan bergesernya pola perekonomian dari
dengan faktor risiko yang sama (common pertanian ke industri maka pola penyakit
underlying risk faktor) seperti pada lansia juga bergeser dari penyakit
kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, menular menjadi degeneratif.
penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker Survei rumah tangga tahun 1980,
tertentu. Faktor risiko tersebut antara lain angka kesakitan penduduk usia lebih dari 55
mengkonsumsi tembakau, konsumsi tinggi tahun sebesar 25,70% diharapkan pada
lemak kurang serat, kurang olah raga, tahun 2000 nanti angka tersebut menjadi
alkohol, hipertensi, obesitas, gula darah 12,30% (Depkes RI, Pedoman Pembinaan
tinggi, lemak darah tinggi Kesehatan Lanjut Usia Bagi Petugas
Berdasarkan hasil survey kesehatan Kesehatan I, 1992).
rumah tangga (SKRT) tahun 2001, di Perawatan terhadap pasien lansia
kalangan penduduk umur 25 tahun ke atas merupakan tanggung jawab keluarga dan
menunjukkan bahwa 27% laki-laki dan 29% pemerintah khususnya Dinas social dan
wanita menderita hipertensi, 0,3% tenaga kesehatan. Perubahan ± perubahan
mengalami penyakit jantung iskemik dan kecil dalam kemampuan seorang pasien
stroke, 1,2% diabetes, 1,3% laki-laki dan lansia untuk melaksanakan aktivitas sehari ±
4,6% wanita mengalami kelebihan berat hari atau perubahan kemampuan seorang
badan (obesitas), dan yang melakukan olah pemberi asuhan keperawatan dalam
raga 3 kali atau lebih per minggu hanya memberikan dukungan hendaknya memiliki
14,3%. Laki-laki umur 25-65 tahun yang kemampuan untuk mengkaji aspek
956

fungsional, sosial, dan aspek ± aspek lain menyokok (Deskripansi)


dari kondisi klien lansia. (Constantinides, 1994)
WHO menyatakan hipertensi Menurut Undang-undang no.9
merupakan silent killer, karena banyak
tahun 1960 tentang Pokok-pokok
masyarakat tak menaruh perhatian terhadap
penaykit yang kadang dianggap sepele oleh Kesehatan pasal 8 ayat 2, berbunyi :
mereka, tanpa meyadari jika penyakit ini dalam istilah sakit termasuk cacat,
menjadi berbahaya dari berbagai kelainan kelemahan, dan lanjut usia.
yang lebih fatal misalnya kelainan pembuluh Berdasarkan pernyataan tersebut,
darah, jantung (kardiovaskuler) dan maka lanjut usia dianggap sebagai
gangguan ginjal, bahkan pecahnya semacam penyakit. Hal ini tidak benar.
pembuluh darah kapiler di otak atau yang
Gerontologi berpendapat lain, sebab
lebih disebut dengan nama stroke
(Nissonline.2010). lanjut usia bukan suatu penyakit,
Berdasarkan yang saya lihat selama ini melainkan suatu masa atau tahap
dirumah sakit ataupun di masyarkat penyakit hidup manusia, yaitu Bayi, kanak-
hipertensi saat ini sudah semakin banyak kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia.
terkadi dari itu saya mengambil kesimpulan Orang mati tidak karena lanjut usia
karena saya berminat untuk memperdalam tetapi karena sesuatu penyakit, atau
dan meneliti Gambaran pengetahuan pasien
juga suatu kecelakaan, atau menurut
mengenai Hipertensi pada lansia.
orang beragama, sebagai contoh
Tujuan Penelitian dikatakan, dicabut nyawa seseorang
1. Untuk memperoleh gambaran secara oleh Malaikat Izrail atas kehendak
umum tentang tingkat pengetahuan Allah (Pudjiastuti,2010).
lansia terhadap hipertensi di Wilayah Menua bukanlah suatu penyakit
Kerja Puskesmas kampala .
akan tetapi merupakan proses
2. Di perolehnya tingkat pengetahuan
lansia terhadap hipertensi di Wilayah berkurangnya daya tahan tubuh dalam
Kerja Puskesmas Kampala. menghadapi rangsangan dari dalam
3. Di perolehnya sikap lansia terhadap maupun dari luar. Walaupun demikian
hipertensi di Wilayah Kerja Kampala. memang harus diakui bahwa ada
berbagai penyakit yang sering
Tinjauan Umum Tentang lansia menghinggapi kaum lanjut usia. Proses
1. Definisi
menua sudah mulai berlangsung sejak
Menua (menjadi tua) adalah suatu
seseorang mencapai usia dewasa,
proses menghilangnya secara perlahan-
misalnya dengan terjadinya kehilangan
lahan kemampuan jaringan untuk
jaringan pada otot, susunan syaraf, dan
memperbaiki diri/mengganti dan
jaringan lain sehingga tubuh "mati"
mempertahankan fungsi normalnya
sedikit demi sedikit (Pudjiastuti,2010).
sehingga tidak dapat bertahan terhadap
Sebenarnya tidak ada batas yang
infeksi dan memperbaiki kerusakan
tegas, pada usia berapa penampilan
yang diderita (Constantinides, 1994).
seseorang mulai menurun. Pada setiap
Proses menua merupakan suatu proses
orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya
yang terus menerus (berlanjut) secara
sangat berbeda, baik dalam hal
alamiah. Dimulai sejak lahir dan
pencapaian puncak maupun scat
umumnya dialami pada semua makhluk
menurunnya. Hal ini juga sangat
hidup.Proses menua setiap individu
individual. Namun demikian
pada organ tubuh juga tidak sama
umumnya, fungsi fisiologis tubuh
cepatnya. Adakalanya orang belum
mencapai puncaknya pada umur antara
tergolong lanjut usia (masih muda) akan
20 dan 30 tahun. Setelah mencapai
tetapi kekurangan-kekurangan yang
puncak, fungsi alat tubuh akan berada
957

dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, c. Fase praesenium, antara 55 dan 65
kemudian menurun sedikit demi sedikit tahun.
sesuai dengan bertambahnya umur. d. Fase senium, antara 65 tahun hingga
tutup usia.
Sampai saat ini banyak sekali teori
Menurut Prof. Dr. Koessoemato Setyonegoro
yang menerangkan "proses menua" Pengelompokan usia Lanjut sebagai berikut :
mulai dari teori degeneratif yang a. Usia dewasa much (elderly adulthood) :
didasari oleh habisnya daya cadangan 18 atau 20-25 tahun
vital, teori terjadinya atrofi, yaitu teori b. Usia Dewasa penuh (middle years) atau
yang mengatakan bahwa proses maturitas : 25-60 atau 65 tahun.
menua adalah proses evolusi, dan c. Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65
atau 70 tahun
teori imunologik, yaitu teori adanya
d. Umur 70-75 tahun (young old)
produk sampah / waste products dari e. 75-80 tahun (old)
tubuh sendiri yang makin f. Lebih dari 80 tahun (very old)
bertumpuk.Tetapi seperti diketahui berikut : "Seorang dapat
bahwa lanjut usia akan selalu
bergandengan dengan perubahan Tinjauan Umum Tentang Sikap
fisiologik maupun psikologik. Yang 1. Definisi Sikap
penting untuk diketahui bahwa aktivitas Sikap merupakan reaksi atau respons
fisik dapat menghambat atau yang masih tertutup dari seseorang
memperlambat kemunduran fungsi terhadap suatu stimulasi atau objek.
tubuh yang disebabkan oleh Sikap secara nyata menunjukkan
bertambahnya umur (Pudjiastuti,2010). konotasi adanya kesesuaian reaksi
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia terhadap stimulus tertentu yang dalam
(WHO) kehidupan sehari-hari merupakan suatu
Lanjut Usia meliputi reaksi yang bersifat emosional terhadap
a. Usia pertengahan (middle age), ialah stimulus sosial (Notoatmodjo, 2010).
kelompok usia 45 - 59 tahun Sikap merupakan kesiapan untuk
b. Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan bereaksi terhadap suatu objek dengan
74 tahun
cara-cara tertentu. Kesiapan yang
c. Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan
90 tahun dimaksud disini adalah kecenderungan
d. Usia sangat tua (very old) = di atas potensial untuk bereaksi dengan cara
90 tahun tertentu apabila individu dihadapkan
Menurut Prof. Rr. Ny. Sumiati Ahmad pada stimulus yang menghendaki
Mohamad Mengatakan bahwa periodisasi adanya respons (Azwar, 2010).
biologis perkembangan manusia terbagi 1. Komponen Pokok Sikap
menjadi:
Komponen Pokok menurut Allport
a. 0 ± 1 tahun : Masa bayi
b. 1 ± 6 tahun : Masa prasekolah (1954) dalam Notoadmodjo (2010)
c. 6 ± 10 tahun : Masa sekolah menjelaskan bahwa sikap itu
d. 10 ± 20 tahun : Masa pubertas mempunyai 3 komponen pokok,
e. 40 ± 65 tahun : Masa setengah yaitu:
umur ( prasenium ) a. Kepercayaan (keyakinan), ide
f. 65 tahun keatas : Masa
dan konsep terhadap suatu
lanjut usia ( senium )
Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (Psikolog objek.
UI) Mengatakan bahwa lanjut usia b. Kehidupan emosional atau
merupakan kelanjutan dari usia dewasa. evaluasi terhadap suatu objek.
Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat c. Kecenderungan untuk
bagian antara lain bertindak (tend to behave).
a. Fase iuventus, antara 25 dan 40 tahun. d. Ketiga komponen ini secara
b. Faseverilitas, antara 40 dan 50 tahun.
bersama-sama membentuk
958

sikap yang utuh (total attitude). Fungsi ini berhubungan dengan


Dalam penentuan sikap yang teori Sigmund Freud, yang
utuh ini, pengetahuan, pikiran, menjelaskan bahwa sikap itu
³PHPEHOD´ LQGLYLGX WHUKDGDS
keyakinan dan emosi
informasi yang tidak
memegang peranan penting menyenangkan atau yang
(Notoadmodjo, 2007.) mengancam, kalau tidak ia
2. Tingkatan Sikap harus menghadapinya.
Tingkatan Sikap menurut c. Fungsi ekspresi nilai
Notoatmodjo (2007): Beberapa sikap dipegang
a. Menerima (receiving) seseorang karena mewujudkan
nilai-nilai pokok dan konsep
Menerima diartikan bahwa
dirinya. Kita semua
orang (subjek) mau dan mengganggap diri kita sebagai
memperhatikan stimulus yang orang yang seperti ini atau itu
diberikan (objek). (apakah sesungguhnya
b. Merespon (responding demikian atau tidak, adalah
Memberikan jawaban apabila soal lain); dengan mempunyai
ditanya, mengerjakan dan sikap tertentu anggapan itu
ditunjang.
menyelesaikan tugas yang
d. Fungsi pengetahuan
diberikan adalah suatu indikasi Kita harus dapat memahami
dari sikap. dan mengatur dunia sekitar
c. Menghargai (valuing) kita. Suatu sikap yang dapat
Mengajak orang lain untuk membantu fungsi ini
mengerjakan atau memungkinkan individu untuk
mengatur dan membentuk
mendiskusikan suatu masalah
beberapa aspek
adalah suatu indikasi sikap pengalamannya.
tingkat tiga. 4. Struktur Sikap
d. Bertanggung jawab Struktur sikap dibagi menjadi 3
(responsible) komponen yang saling menunjang
Bertanggung jawab atas segala (Azwar, 2010):
sesuatu yang telah dipilihnya a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif berisi
dengan segala risiko
kepercayaan seseorang
merupakan sikap yang paling mengenai apa yang berlaku
tinggi. atau apa yang benar bagi objek
3. Fungsi Sikap sikap.
Menurut Katz (1960) dikutip dalam b. Komponen afektif
Maramis, Willy F. (2006) sikap Komponen afektif menyangkut
mempunyai 4 fungsi yaitu: masalah emosional subyektif
seseorang terhadap suatu objek
a. Fungsi penyesuaian
sikap. Secara umum,
Suatu sikap dapat
komponen ini disamakan
dipertahankan karena
dengan perasaan yang dimiliki
mempunyai nilai menolong
terhadap sesuatu.
yang berguna; memungkinkan
c. Komponen konatif
individu untuk mengurangi
Komponen ini menunjukkan
hukuman dan menambah
bagaimana kecenderungan
ganjaran bila berhadapan
berperilaku yang ada dalam diri
dengan orang-orang di
seseorang yang berkaitan
sekitarnya. Fungsi ini
dengan objek sikap yang
berhubungan dengan teori
dihadapinya.
proses belajar.
b. Fungsi pembelaan ego
959

Komponen kognitif mengenai kepercayaan seseorang.


suatu obyek dapat menjadi Dengan pemberian informasi
penggerak terbentuknya sikap melalui media massa mengenai
apabila komponen kognitif sesuatu hal akan memberikan
tersebut disertai dengan landasan kognitif baru bagi
komponen afektif (persepsi) terbentuknya sikap.
dan komponen konatif e. Lembaga pendidikan dan
(kesiapan untuk melakukan lembaga agama
tindakan) (Azwar, 2010). Dalam lembaga pendidikan
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi dan lembaga agama
Sikap berpengaruh dalam
Sikap sosial terbentuk dari adanya pembentukan sikap, hal ini
interaksi sosial yang dialami oleh dikarenakan keduanya
individu. Dalam berinteraksi sosial, meletakkan dasar pengertian
individu bereaksi membentuk pola dan konsep moral dalam diri
sikap tertentu terhadap berbagai individual.
objek psikologis yang dihadapinya. f. Faktor emosional
Struktur sikap dibagi menjadi 3 Sikap yang didasari oleh emosi
komponen yang saling menunjang yang fungsinya hanya sebagai
(Azwar, 2010): penyaluran frustasi atau
a. Pengalaman pribadi pengalihan bentuk mekanisme
Pengalaman yang terjadi secara pertahanan ego, sikap yang
tiba-tiba atau mengejutkan demikian merupakan sikap
yang meninggalkan kesan sementara dan segera berlalu
paling mendalam pada jiwa setelah frustasinya hilang,
seseorang. Kejadian-kejadian namun dapat juga menjadi
dan peristiwa-peristiwa yang sikap yang lebih persisten dan
terjadi berulang-ulang dan bertahan lama.
terus menerus, lama-kelamaan
secara bertahap diserap ke
dalam individu dan Tinjauan umum tentang hipertensi
mempengaruhi terbentuknya 1. Pengertian
sikap. Hipertensi adalah tekanan darah
b. pengaruh orang lain istirahat diatas 140 mmHg pada sistolik
Dalam pembentukan sikap
dan 90 mmHg pada diastolik yang
pengaruh orang lain sangat
berperan. Misal dalam terjadi pada umur dibawah 50 tahun,
kehidupan masyarakat yang sedangkan pada umur diatas 50 tahun
hidup di pedesaan, mereka dengan 160 mmHg pada sistolik dan 95
akan mengikuti apa yang mmHg pada diastolik, tetapi kriteria
diberikan oleh tokoh tersebut tidak mutlak pada setiap orang.
masyarakatnya. (Toby Fagan, 2002)
c. Kebudayaan
a. Hipertensi adalah tekanan darah
Kebudayaan dimana kita hidup
yang tinggi bersifat abnormal dan
mempunyai pengaruh yang
diukur paling tidak pada tiga
besar terhadap pembentukan
kesempatan yang berbeda. Tekanan
sikap. Dalam kehidupan di
darah normal bervariasi sesuai usia,
masyarakat, sikap masyarakat
sehingga setiap diagnosa hipertensi
diwarnai dengan kebudayaan
harus bersifat spesifik-usia. Namun,
yang ada di daerahnya.
secara umum seseorang dianggap
d. Media massa
mengalami hipertensi apabila
Media massa elektronik
tekanan darahnya lebih tinggi
maupun media cetak sangat
daripada 140 mmHg sistolik dan 90
besar pengaruhnya terhadap
mmHg diastolik (ditulis 140/90
pembentukan opini dan
960

mmHg). (Elizabeth J. Corwin, beratnya antara 220


2000). sampai 260 gram. Jantung
b. Hipertensi adalah suatu peningkatan terbagi oleh sebuah septum
tekanan darah sistolik atau diastolik (sekat) menjadi dua belah,
yang tidak normal. Batas sistolik yaitu kiri dan kanan.
110 - 140 mmHg dan diastolik Setiap belahan kemudian
antara 80 - 95mmHg. Nilai yang dibagi lagi sdalam dua
dapat diterima berbeda sesuai ruang, yang diatas disebut
dengan usia dan jenis kelamin. atrium dan yang bawah
c. Hipertensi dapat didefinisikan disebut ventrikel. Maka di
sebagai tekanan darah persisten kiri terdapat 1 atrium dan 1
dimana tekanan sistoliknya diatas ventrikel dan dikanan juga
140 mmHg dan tekanan 1 atrium dan 1 ventrikel.
diastoliknya diatas 90 mmHg. Pada Disetiap sisi ada hubungan
populasi wanda, hipertensi antara atrium dan ventrikel
merupakan penyebab utama gagal melalui lubung atrio-
jantung, stroke, dan gagal ginjal. ventrikuler dan pada setiap
(Smeitzer, Zuzanne, 2001). lubang tersebut terdapat
e. Anatomi Fisiologi Sistem katup, yang kanan
Kardiovaskuler bernama katup (valvula)
a. Jantung trikuspidalis dan yang kiri
Jantung adalah organ berupa katup mitral atau katup
otot, berbentuk kerucut, bikuspidalis. Katup atrio-
berongga dan dengan basisnya ventrikuler yang
diiatas dan puncaknya di mengizinkan darah
bawah. Apexnya (puncak) mengalir kembali dari
miring ke sebelah kiri. Berat ventrikel ke atrium.
jantung kira-kira 300 gram. Jantung tersusun atas
1) Kedudukan jantung otot yang bersifat khusus,
Jantung berada di dan terbungkus oleh
dalam thorax, antara kedua sebuah membran yang
paru-paru dan dibelakang disebut perikardium.
sternum, dan lebih Membran itu terdiri dari
menghadap ke kiri dua lapis yaitu
daripada ke kanan. Sebuah perikardium viseral yang
garis yang ditarik dari merupakan membran serus
tulang rawan iga ketiga yang lekat sekali pada
kanan, 2 sentimeter dari jantung dan perikardium
sternum, menunjuk parietal yang merupakan
kedudukan basis jantung, lapisan fibrus yang terlipat
tempat pembuluh darah keluar dari basis jantung
masuk dan keluar. Titik di dan membungkus jantung
sebelah kiri antara iga sebagai kantong longgar.
kelima dan keenam, atau Karena susunan ini maka
di dalam ruang interkostal jantung berada di dalam
kelima kira-kira 4 dua lapis kantong
sentimeter dari garis perikardium, dan
medial, menunjuk diantaradua laisan itu ada
kedudukan apex jantung, cairan serus. Karena sifat
yang merupakan ujung meminyaki dari cairan itu
tajam dari ventrikel. maka jantung dapat
2) Struktur jantung bergerak bebas.Disebelah
Ukuran jantung kir- dalam jantung dilapisi oleh
kira sebesar kepalan endotelium . Lapisan ini
tangan.Jantung dewasa disebut endokardium.
961

Dinding otot jantung tubuh sewaktu bergerak


tidak sama tebalnya. cepat atau dalam keadaan
Dinding ventrikel paling hati panas, maka irama
tebal dan dinding di debaran jantung
sebelah kiri lebih tebal dari bertambah. Sebaliknya,
dinding ventrikel sebelah sewaktu tubuh istirahat
kanan, sebab kekuatan dan keadaan jiwa tenang
kontraksi dar ventrikel kiri maka iramanya lebih
jauh lebih besar dari yang perlahan.
kanan. Dinding atrium b. Siklus Jantung
tersususn atas otot yang Jantung adalah sebuah
lebih tipis. pompa dan kejadian-kejadian
3) Penyaluran darah dan saraf yang terjadi dalam janutng
ke jantung selama peredaran darah disebut
Arteri koronaria siklus jantung. Gerakan
kanan dan kiri yang jantung berasal dari nodus
pertama-tama sinus-atrial, kemudian kedua
meninggalkan aorta dan atrium berkontraksi.
kemudian Gelombang kontraksi ini
bercabangmenjadi arteri- bergerak melalui berkas His
arteri lebih kecil. Arteri dan kemudian ventrikel
kecil ini mengitari jantung berkontraksi, Gerakan jantung
dan mengantarkan darah terdiri atas dua jenis, yaitu
kepada semua bagian kontraksi atau sistol dan
organ ini. Darah yang pengendoran atau diastole.
kembali dari jantung Kontraksi dario kedua atrium
terutama dikumpulkan terjadi serentak dan disebut
oleh sinus koronaria dan sistol atrial, pengendorannya
lansung kembali ke dalam ada;ah diastole atrial. Serupa
atrium kanan. denganitu kontraksi dan
Meskipun gerakan pengendoran ventrikel disebut
jantung bersifat ritmik, juga sistole dan diastole
tetapi kecepatan kontraksi ventrikuler. Lama kontraksi
dipengaruhi oleh ventrikel adalah 0,3 detik dan
ransangan yang sampai ke tahap penegndorannya selama
jantung melalui saraf 0,5 detik. Dengan cara ini
vagus dan simpatik. janutng berdenyut terus-
Cabang dari urat-urat saraf menerus, siang malam, selam
ini berjalan ke nodus hidupnya, dan otot jantung
sinus-atrial. Pengaruh dari mendapat istirahat sewaktu
sistem simpatik ini diastole ventrikuler.
mempercepat irama Kontraksi atrium
jantung, dan pengaruh dari berdurasi lebih pendek,
vagus, yang merupakan daripada kontraksi ventrikel
bagian dari sistem yang durasinya lebih lama dan
parasimpatik atau sistem kuat. Ventrikel kiri adalah
otonomik menyebabkan yang terkuat karena harus
gerakan jantung mendorong darah ke seluruh
diperlambat atau dihambat. tubuh untuk mempertahankan
Secara normal, tekanan darah arteri sistemik.
jantung selalu mendapat Meskipun ventrikel kanan juga
hambatan dari vagus. Akan memompa volume darah yang
tetapi bila tonus vagus sama, tetapi tugasnya hanya
ditiadakan untuk mengirimkannyake sekitar
memenuhi kebutuhan
962

paru-paru dimana tekanannya anggota gerak bawah, dan


jaunh lebih rendah. vena cava superior yang
c. Dua Sirkulasi Sistem mengumpulkan darah dari
Kardiovaskuler kepala dan anggota gerak
Sisi kiri jantung atas.Kedua pembuluh
memompa darah ke seluruh sel darah ini menuangkan
tubuh kecuali sel-sel yang isinya ke dalam atrium
berperan dalam pertukaran gas kanan jantung.
di paru, Ini disebut sirkulasi 2) Sirkulasi Paru
sistemik. Sisi kanan jantung Darah dari vena tadi
memompa darah ke paru untuk kemudian masuk ke dalam
mendapat oksigen. Ini disebut ventrikel kanan yang
sirkulasi paru (pulmoner). berkontraksi dan
1) Sirkulasi Sistemik memompanya kedalam
Darah meninggalkan arteri pulmonalis. Arteri
ventrikel kiri jantung ini bercabang dua untuk
melalui aorta, yaitu arteri mengantarkandarahnya ke
terbesar dalam tubuh. paru-paru kanan dan kiri.
Aorta ini bercabang Didalam paru-paru setiap
menjadi arteri lebih kecil arteri membelah menjadi
yang mengantarkan darah arteriola dan akhirnya
ke berbagai bagian tubuh. menjadi kapiler pulmonal
Arteri-arteri ini bercabang yang , mengitari alveoli di
dan beranting lebih kecil dalam jaringan paru-paru
lagi hingga sampai pada untuk memungut oksigen
arteriola. Arteri-arteri ini dan melepaskan
mempunyai dinding yang karbondioksida.
sangat berotot yang Kemudian kapiler
menyempitkan salurannya pulmonal bergabung
dan menahan aliran darah, manjadi vena dan darah
Fungsinya adalah dikembalikan ke jantung
mempertahankan tekanan oleh empat vena
darah arteri dan dengan pulmonalis, dan darahnya
jalan mengubah-ubah dimasukkan ke dalam
ukuran saluran maka atrium kiri. Darah ini
mengatur aliran darah kemudian mengalir masuk
dalam kapiler. Dinding ke dalam ventrikel kiri.
kapiler sangat tipis Ventrikel ini berkontraksi
sehingga dapat berlansung dan darah di pompa masuk
pertukaran zat antara ke dalam aorta . Maka kini
plasma dan jaringan mulai lagi sirkulasi
interstisiil. Kemudian sistemik.
kapiler-kapiler ini f. Patofisiologi
bergabung dan Mekanisme yang
membentuk pembuluh mengontrol konstriksi dan
lebih besar yang disebut relaksasi pembuluh darah
venula, yang kemudian terletak di pusat vasomotor
juga bersatu menjadi vena, pada medulla di otak. Dari
untuk mengantarkan darah vasomotor ini bermula
kembali jantung. Semua pada saraf simpatis yang
vena bersatu hingga berlanjut ke bawah
terbentuk dua batang vena, kordikspinalis dan keluar
yaitu vena cava inferior dari kolumna medulla
yang mengumpulkan spinalis ke ganglia
darah dari badan dan simpatis di toraks dan
963

abdomen. Rangsangan jantung maksimum dan fungsi lain dari


pusat vasomotor jantung juga berangsur-angsur menurun.
dihantarkan dalam bentuk Pada lanjut usia, tekanan darah akan
impuls yang bergerak ke
naik secara bertahap, elastisitas jantung
bawah melalui system
saraf simpatis ke ganglia pada orang berusia 70 tahun menurun
simpatis pada saat sekitar 50% dibanding berusia 20 tahun.
bersamaan di mana system Pria yang berusia < 45 tahun dinyatakan
saraf simpatis merangsang hipertensi jika tekanan darah pada
pembuluh darah sebagai waktu berbaring 130/90 mmHg atau
respon rangsangan emosi, lebih sedangkan yang berusia > 45
kelenjar adrenalis juga
tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan
terangsang mengakibatkan
tambahan aktifitas darahnya 145/95 mmHg atau lebih.
vasokonstriksi. Medulla Wanita yang mempunyai tekanan darah
adrenal mensekresi 160/95 mmHg atau lebih dinyatakan
efinefrin yang hipertensi. Dari berbagai penelitian
menyebabkan epidemiologi yang telah dilakukan di
vasokonstriksi korteks Indonesia pada tahun 2006
adrenal mensekresi
menunjukkan 1,8-2,8% penduduk yang
kortisol dan steroid lainnya
yang dapat memperkuat berusia diatas 20 tahun adalah penderita
respon vasokonstriksi hipertensi.
pembuluh darah. 2. Genetik
Vasokonstriksi yang Peran faktor genetik terhadap timbulnya
mengakibatkan penurunan hipertensi terbukti dengan
aliran darah ke ginjal
ditemukannya kejadian bahwa
menyebabkan pelepasan
renin. Renin merangsang hipertensi lebih banyak pada kembar
pembentukan angiotensin I monozigot (satu sel telur) dari pada
yang kemudian diubah heterozigot (berbeda sel telur).
menjadi angiotensin II Seseorang penderita yang mempunyai
(vasokonstriksi yang kuat) sifat genetik hipertensi primer (esensial)
dan pada gilirannya apabila dibiarkan secara alamiah tanpa
merangsang sekresi
intervensi terapi, bersama
aldosteron oleh korteks
adrenal. Hormon ini lingkungannya akan menyebabkan
menyebabkan peningkatan hipertensinya berkembang dan dalam
retensi natrium dan air waktu sekitar 30-50 tahun akan timbul
oleh tubulus ginjal tanda dan gejala hipertensi dengan
menyebabkan peningkatan kemungkinan komplikasinya. Berbagai
volume intravaskuler. faktor seperti faktor genetik yang
Semua factor tersebut
menimbulkan perubahan pada ginjal
cenderung mencetuskan
keadaan hipertensi. dan membran sel.
3. Jenis kelamin.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sex (jenis kelamin) merupakan wanita
Hipertensi dan pria berdasarkan banyak kriteria
1. Umur. diantaranya adalah karakteristik
Menurut indrawan dalam kamus bahasa anatomis dan kromosom. Juga merujuk
Indonesia, umur adalah lama waktu pada aspek-aspek biologis dari
hidup atau ada sejak dilahirkan. Setelah seksualitas dan aktifitas genetalia.
berumur 20 tahun kekuatan otot jantung Berbagai penyakit tertentu erat
berkurang sesuai bertambahnya usia. hubungannya dengan jenis kelamin,
Dengan bertambahnya umur denyut
964

dengan berbagai sifat tertentu. Penyakit sebagian obesitas disebabkan oleh


yang hanya dijumpai pada jenis kelamin hipertrofi dari sel lemak sudah ada
tertentu terutama yang berhubungan erat tanpa disertai perkembangan sel
dengan alat reproduksi atau secara tambahan
genetik berperan dalam perbedaan jenis 5. Merokok.
kelamin. Walaupun bukan penyebab langsung
Bila ditinjau perbandingan antara pria dari hipertensi, merokok memberikan
dan wanita ternyata wanita lebih banyak risiko utama kepada penyakit jantung
menderita hipertensi dimana dari dan harus dihentikan sama sekali.
laporan Sugiri pada tahun 2006 Berbagai penelitian menunjukkan
didapatkan prevalensi 6,0% untuk pria bahwa merokok adalah salah satu
dan 11,6% untuk wanita. Pada wanita penyebab dari penyakit jantung. Bahkan
kurang terserang penyakit jantung bagi lansia, upaya berhenti merokok ini
dibandingkan dengan laki-laki. Dalam masih memberikan keuntungan
salah satu seminar kardiologi Erniyati tersendri. Dalam suatu penyelidikan
pernah mengatakan bahwa sebelum yang melibatkan 2674 orang berusia
menopause jumlah wanita yang antara 65 sampai 74 tahun, saat
mengalami serangan jantung hanya dibandingkan dengan individu bukan
seperdelapan sampai seperlima jumlah perokok dan bekas perokok mengalami
pria yang kena serangan jantung, tetapi peningkatan mortalitas sebanyak 52%
sesudah menopause jumlah lebih kurang yang bersifat sekunder terhadap
sama. Salah satu faktor yang mungkin penyakit kardiovaskuler. Di Indonesia
berperan ialah hormon yang disebut menurut yayasan jantung Indonesia dari
´HVWURJHQ´ 10 pasien jantung yang masuk ke
4. Obesitas. Rumah Sakit jantung harapan kita 8
Obesitas berarti penimbunan lemak diantaranya disebabkan rokok. Berhenti
yang berlebihan didalam tubuh. merokok penting untuk mengurangi
Obesitas merupakan ciri dari populasi efek jangka panjang hipertensi karena
penderita hipertensi dimana curah asap rokok diketahui menurunkan aliran
jantung dan sirkulasi volume darah darah ke berbagai organ dan dapat
penderita hipertensi yang obesitas lebih meningkatkan kerja jantung.
tinggi dari penderita hipertensi yang Tembakau mengandung bermacam-
tidak obesitas. macam zat kimia organik. Namun
Penelitian menunjukkan bahwa nikotin lah yang mempunyai ciri khas
seseorang yang mempunyai tubuh dari tembakau, rokok sigaret atau rokok
kegemukan deQJDQ ³ERG\ PDVV kretek, cerutu, atau rokok pipa. Setiap
LQGH[HV´ %0, GDQ batang rokok mengandung 6-8 mg
mempunyai kemungkinan tekanan darah nikotin dan sebatang cerutu
tinggi 2,9 kali dibandingkan dengan mengandung 15-4 mg nikotin. Nikotin
yang mempunyai berat normal. dari asap rokok ditambah komponen-
Menurut WHO orang dikatakan komponen lain ternyata mempermudah
overweight atau kelebihan berat badan terjadinya aterosklerosis. Merokok
apabila BMI atau Indeks massa tubuh akan menyebabkan kenaikan resiko
(IMT) = 25 sampai 29,9 (kg/m2). Dan penyakit jantung koroner dengan 2-6
yang ideal adalah antara 19-25. IMT kali lipat, tergantung dari umur perokok
kurang dari 18 adalah kurus. Pada dan jumlah rokok yang diisapnya. Pada
orang yang menjadi gemuk pada usia usia muda pengaruh rokok lebih besar
pertengahan atau pada usia tua, dibandingkan dengan perokok usia tua.
965

6. Stres. berusia lebih dari 35 tahun harus mulai


Stres adalah gangguan pada tubuh dan melakukan program latihan fisik.
pikiran yang disebabkan oleh perubahan Lansia dianjurkan untuk
dan tuntutan kehidupan. Stres dapat mempertahankan olahraga dan aktifitas
mempengaruhi dimensi fisik, fisik.
perkembangan, emosional, intelektual, Manfaat utama olahraga meliputi
sosial dan spiritual. Indikator fisiologis mempertahankan dan memperkuat
stres adalah objektif, lebih mudah kemampuan fungsi dapat di masukan
diamati, diidentifikasi dan secara umum kedalam aktifitas sehari-hari lansia,
dapat diamati atau diukur. Tanda vital misalnya pergelangan tangan dan kaki
biasanya meningkat, klien mungkin dapat digerakkan sambil menonton
tampak gelisah dan tidak mampu untuk televisi. Melalui olahraga yang isotonik
beristirahat atau berkonsentrasi. dan teratur (aktifitas fisik aerobik
Ketegangan, stres dan sikap yang selama 30-45 menit/hari) dapat
agresif memberikan tekanan pada menurunkan tahanan perifer yang akan
jantung dan memberikan resiko yang menurunkan tekanan darah. Secara
lebih besar untuk menaikan tekanan umum agar program kebugaran
darah. memberi efek yang positif seseorang
Dalam keadaan stres hormon dalam harus melakukan olahraga sebaiknya 3
tubuh secara otomatis akan bereaksi dan kali dalam seminggu selama 30 menit
mempercepat denyut jantung dan atau 40 menit. Pelatihan fisik tidak
menaikan tekanan darah. Hubungan terbukti efektif dalam menurunkan
stres dengan hipertensi diduga melalui kadar kolesterol LDL bila tidak disertai
saraf simpatis yang dapat meningkatkan penurunan berat badan atau jaringan
tekanan darah secara intermiten. lemak.
Apabila stres berlangsung lama dapat 8. Asupan Garam
mengakibatkan peningkatan tekanan Secara umum masyarakat sering
darah dan yang menetap. Berbagai hubungkan antara konsumsi garam
penelitian di negara maju menunjukan dengan hipertensi. Garam merupakan
bahaya stres merupakan faktor yang hal yang sangat penting pada
berperan penting, langsung maupun mekanisme timbulnya hipertensi.
tidak langsung untuk terjadinya Hipertensi hampir tidak pernah
beberapa penyakit seperti penyakit ditemukan pada suku bangsa dengan
jantung, gangguan jiwa, kecelakaan dan asupan garam yang minimal. Asupan
lain-lain. garam kurang dari 3 gram tiap hari
7. Aktifitas Fisik. menyebabkan prevalensi hipertensi
Dengan adanya aktifitas fisik, tekanan yang rendah sedangkan jika asupan
darah seseorang akan meningkat garam 5-15 gram perhari prevalensi
terutama tekanan sistoliknya. Pada hipertensi meningkat menjadi 15-20%.
lansia peningkatan tekanan darah saat Sesuai dengan penelitian 20-25% dari
melakukan pekerjaan fisik ini mereka yang mempunyai hipertensi
meningkat lebih cepat dibanding orang ringan dapat kembali normal hanya
muda. Tubuh yang kurang kegiatan dengan mengurangi garam. Peraturan
menyebabkan banyak kemungkinan yang baik ialah mengurangi setengah
untuk mendapatkan penyakit jantung. dari garam yang biasanya dimakan.
Klien yang mempunyai riwayat Lansia memerlukan berbagai macam
penyakit kronis yang berisiko untuk makan untuk menjaga keseimbangan
mengalami suatu penyakit atau yang gizi, mengurangi garam dianjurkan
966

karena pengurangan natrium telah lansia terhadap hipertensi di wilayah kerja


terbukti menurunkan hipertensi. puskesmas kampala sebagian besar
Natrium adalah kation utama dalam menyatakan cukup (84%), dan menyatakan
baik (8%). Sedangkan lainnya menyatakan
cairan ekstraseluler. Sebagai kation
kurang (8%).Berdasarkan karakteristik
utama dalam cairan ekstraseluler, responden dapat dijelaskan factor-faktor
natrium menjaga keseimbangan cairan yang kemungkinan mempengaruhi tingkat
dalam kompartemen tersebut, pengetahuan lanjut usia terhadap hipertensi
natriumlah yang sebagian besar di wilayah kerja puskesmas kampala
mengatur tekanan osmosis yang sebagai berikut:
menjaga cairan tidak keluar dari darah 1. Umur Responden
dan masuk kedalam sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sumber natrium utama adalah garam sebagian besar pasien berada pada
dapur atau NaCL, sumber lainnya kelompok lansia yaitu kelompok umur
adalah mono sodium glutamat (MSG), pada kelompok umur 60-70 tahun
kecap dan makanan yang diawetkan (76%).Dan kelompok lansia umur 71-90
dengan garam dapur. Taksiran tahun (24%) Pasien pada kelompok
kebutuhan natrium sehari untuk orang lansia biasanya sudah mengalami
dewasa adalah sebanyak 500 mg. WHO kemunduran fisik dan psikologis.
(1990) menganjurkan pembatasan 2. Jenis Kelamin
konsumsi garam dapur hingga 6 gram Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sehari (ekivalen dengan 2400 mg Na). jenis kelamin perempuan. Lebih banyak
19 responden (76%).dan laki-laki 6
responden (24%).Hal ini memudahkan
peneliti mengambil suatu kesimpulan
berdasarkan tingkat pengetahuan lansia
terhadap hipertensi di wilayah kerja
puskesmas kampala , karena secara
Metodelogi Penelitian
psikologi karakter responden
Desain penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif karena berujuan berdasarkan jenis kelamin tidak
untuk menggambarkan keadaan atau status mempengaruhi pengetahuan responden..
fenomena. Dalam hal ini peneliti hanya 3. Tingkat Pendidikan
ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan keadaan sesuatu. Penelitian ini sebagian besar pasien mempunyai latar
menggunakan desain penelitian deskriptif
belakang pendidikan SD yaitu sebanyak
yang akan mengukur/menilai pengetahuan
dan sikap lansia terhadap hipertensi di 44%. Tingkat pendidikan yang relatif
wilayah kerja puskesmas kampala . rendah .
Notoatmodjo (2010) mengatakan
semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka makin mudah
Hasil Penelitian menerima informasi sehingga makin
Pada bagian pembahasan ini akan
banyak pengetahuan yang dimiliki.
diulas mengenai hasil penelitian yang telah
dilaksanakan yaitu tingkat pengetahuan Sebaliknya pendidikan yang kurang
lansia terhadap hipertensi di wilayah kerja akan menghambat perkembangan sikap
puskesmas kampala kecamatan timur seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
kabupaten , dimana akan dianalisa sesuai diperkenalkan dalam pemberian tentang
dengan konsep teori yang telah dibahas pada hipertensi.
bab dua. 4. Tingkat Pekerjaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
Pekerjaan adalah perbuatan melakukan
bahwa secara umum tingkat pengetahuan
sesuatu, sesuatu yang dilakukan
967

(diperbuat). Pekerjaan adalah perbuatan (44%),sedangkan bersikap buruk


melakukan sesuatu pekerjaan, sesuatu (52).Data menunjukkan bahwa lebih
yang dilakukan untuk mencari nafkah banyak yang bersikap buruk daripada
(Nursalam, 2007). Hasil penelitian baik.
menunjukkan bahwa sebagian besar
lanjut usia berprofesi sebagai ibu rumah Kesimpulan
tangga 19 responden (76%). Berdasarkan tujuan penelitian yang
diharapkan, maka dapat ditarik kesimpulan
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa
sebagai berikut :
pekerjaan berhubungan dengan aktivitas 1. Diperolehnya gambaran tentang
yang merupakan sumber pendapatan. pengetahuan lanjut usia terhadap
Pekerjaan dapat menggambarkan hipertensi di wilayah kerja puskesmas
tingkat kehidupan dan keadaan sosial kampala sebanyak 25 responden
ekonomi seseorang karena dapat didapatkan pengetahuan baik sebanyak
mempengaruhi sebagian aspek 2 orang ( 8 %), pengetahuan cukup 21
orang ( 84% ), pengetahuan kurang 2
kehidupan seseorang termasuk dalam
orang ( 8% ).
tuntutan pemeliharaan kesehatan. 2. Diperolehnya gambaran sikap lanjut
Hasil penelitian ini menunjukkan usia diwilayah kerja puskesmas
bahwa secara umum tingkat kampala sebanyak 25 reponden
pengetahuan lansia terhadap hipertensi didapatkan tingkat bersikap baik
di wilayah kerja puskesmas kampala sebanyak 11 orang ( 44 % ), bersikap
sebagian besar menyatakan cukup buruk sebanyak 13 orang ( 52%)
(84%), dan menyatakan baik (8%).
Sedangkan lainnya menyatakan kurang
(8%).Berdasarkan karakteristik
responden dapat dijelaskan factor-faktor
yang kemungkinan mempengaruhi
tingkat pengetahuan lanjut usia terhadap
hipertensi di wilayah kerja.
Pengetahuan dapat diperoleh
melalui cara tradisional atau nonilmiah,
cara kekerasan atau otoriter,
berdasarkan pengalaman pribadi,
melalui jalan pikiran sendiri arau cara
modern. ( Notoatmojo,2010)

Sikap lansia terhadap hipertensi


Sikap merupakan reaksi atau respons
yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulasi atau
objek.sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuaian reaksi
terhadap stimulus tertentu yang dalam
kehidupan sehari-hari merupakan suatu
reaksi yang bersifat emosional terhadap
stimulus social (Notoatmdojo,2010).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sikap lansia berdasarkan sikap
yang di miliki,yaitu bersikap baik
968

DAFTAR PUSTAKA Pudjiastuti, S. S. & Utomo, B. (2010).


Fisioterapi pada lansia. EGC.
Jakarta.
Alkatiri, J. (2010). Penyakit jantung Smeltzer, S. C & Bare, B.G.(2010). Buku
koroner. Universitas Hasanudin. ajar keperawatan medikal
Makassar. 14. bedah. Ed 8.
Corwin, E.J. (2010). Buku saku Terjemahan Agung W, Monica , H.Y
patofisiologi. Terjemahan Kuncara. 2002 EGC. Jakarta.
Brahm, U. 2001. EGC.Jakarta. Vol 1.168-9, 173, 178.
356-9, 360-1, 542. Suyono, S., Waspadji, S., Lesmana, L., et al.
Gallo, J., Reichel, W., Andersen, L. M. (2010). Buku ajar ilmu penyakit
(2010). Buku saku gerontologi. dalam.Ed 3. Jilid II. Penerbit
Ed 2. EGC. Jakarta. 335, 340. FKUI. Jakarta. 453-4, 459, 460,
Guyton & Hall. (2010). Fisiologi 464, 483-5.
kedokteran. Ed 9. Terjemahan Sugiyono. (2010). Metode penelitian
Irawati, s., Ken, A., Alex, S. penyusunan skripsi. Ed 12.
1997. EGC Jakarta. 1086, 1117 Penerbit alfa beta.Bandung.
Kuntaraf, J & Kuntaraf, K. L. (2010). Yundini. 29 Mei (2010). Faktor resiko
Olahraga sumber kesehatan. terjadinya hipertensi (on line).
Percetakan advent Indonesia. Www.mailarchive.com/sukusuk
Bandung. 42-4, 60-1. umu@yahoo.com/msg0321.
Manjoer, A., Triyanti, K., Safitri, R., et al. Diakses 29 Mei 2007
(2010). Kapita selekta
kedokteran. Jilid 1. Ed 3. Media
Aesculapius. Jakarta 518-9
Nursalam. (2010). Konsep dan penerapan
metodologi penelitian lmu
keperawatan.
Salemba medika. Jakarta. .
Nogroho, W. (2010). Keperawatan
gerontik. Ed 2. EGC. Jakarta. 1,
3, 7 16-9,20-3, 42-3, 48-9, 50.
Potter & Perry. (1997). Fundamental
keperawatan. Ed 4.Terjemahan
Yasmin, A., Made, S., Dian, E.,
et al. 2005. EGC. Jakrta. Vol 1.
483, 488, 742, 745, 1128.

Anda mungkin juga menyukai