-
www.lib.umtas.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(9,03%), di perkirakan pada tahun 2020 mencapai populasi 27,08 juta jiwa,
dan akan terus meningkat di tahun 2025 dengan populasi 33,69 juta jiwa, 2030
dengan populasi 40,95 juta jiwa dan pada 2035 dengan populasi 48,19 juta
jiwa (Kementrian Kesehatan RI, 2017). Menurut Depkes RI, (2013) Populasi
lansia akan terus mengalami peningkatan dan diprediksi mencapai > 50 juta
jiwa pada tahun 2050. Jumlah lansia tahun 2020 diperkirakan mencapai 28,8
dalam hidup seseorang dan dimana terjadinya penurunan baik secara akal dan
fisik (Rohmayani & Agustina, 2018). Penyebab single parent pada lansia
lansia yang ditinggal meninngal suaminya sebagian besar dari mereka tidak
sebagian besar mereka menikah lagi. Frekuensi lansia single parent sebagian
muali dari perio de prenatal, bayi, anak-anak, dewasa hingga tua. Pada peridoe
menura merupakan fase penurunan puncak kekuatan manusia. Dari mulai bayi
yang berkembang menuju dewasa, lalu menurun memasuki usia lanjut yang
mengalami penurunan dalam berbagai segi. Dan jika merujuk sumber utama
tentang fase-fase manusia, sebagaimana termaktub dalam surat Ghofir ayat 67:
Artinya :” Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes
mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu
sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai
pada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua,
diantara kamu ada yang di wafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian)
supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya)”.
konsepsi, lahir, tumbuh dan berkembang sampai masa lanjut usia. Pada masa
lansia dan mudah dikenali seperti adanya masalah dalam kesehatannya. Pada
proses akhir lansia terjadi penurunan fungsi pada system kardiovaskuler salah
sebanyak 13,2, umur 25-34 tahun sebanyak 20,1, umur 35-44 tahun sebanyak
31,6, umur 45-54 tahun sebanyak 45,3, umur 55-64 tahun sebanyak 55,2,
umur 65-74 tahun sebanyak 63,2, dan umur >75 tahun sebanyak 69,5. Serta
banyak terjadi pada penderita hipertensi yaitu seperti gagal ginjal dan penyakit
Menurut Yonata et al., (2020) komplikasi lain yang dapat disebabkan oleh
hipertensi adalah stroke. Maka dari itu pasien dengan hipertensi memerlukan
terjadi.
dari Memodifikasi gaya hidup mulai dari diet kalori dan melakukan olahraga
secara teratur adalah untuk meminimalisasi beban kerja organ tubuh yang
adalah minum obat anti hipertensi secara rutin dan melakukan pengecekkan
tekanan darah sesuai anjuran. Keharusan minum obat setiap hari secara rutin
dan menerapkan pola hidup yang sehat, ini yang biasanya membuat penderita
faktor jenis kelamin, status pekerjaan, ikut serta asuransi kesehatan dan
keluarga sebagai sumber motivasi dan dorongan agar lansia lebih patuh
dan pengertian merupakan hal yang paling dibutuhkan lansia dari keluarga
dari keluarga terdekat seperti anak, istri atau suami. Dukungan keluarga
lansia dan pencegahan agar menghindari terjadi nya komplikasi yang mungkin
suplai keuangan dari keluarga untuk menjalani pengobatan (Nade & Rantung,
2020).
faktor yang dapat mempengaruhi sikap atau gaya hidup lansia, seperti
Sejalan dengan penelitian Nade & Rantung, (2020) Bahwa keluarga dapat
dalam hal mengingatkan waktu minum obat dan lainnya. Menurut Molintao et
baik dan terjaga, maka diharapkan dalam melakukan berbagai kebaikan dalam
beragamanya menjadi lebih baik. Dan didalam Al-Quran juga telah dijelaskan
B. Rumusan Masalah
tahun sebanyak 55,2, umur 65-74 tahun sebanyak 63,2, dan umur >75 tahun
tekanan darah secara rutin dan menerapkan perilaku hidup sehat. pengobatan
tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada
Hipertensi ?
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Institusi Pendidikan
2. Institusi Pelayanan
3. Profesi keperawatan
4. Peneliti
5. Peneliti Selanjutnya