PENDAHULUAN
Asam urat merupakan hasil dari sisa pengahancuran purin, dimana sumber
utama purin dalam tubuh berasal dari makanan dan dari hasil 2 metabolisme DNA
tubuh. Purin berasal dari makanan merupakan hasil dari pemecahan nukleoprotein
makanan yang dilakukan oleh dinding saluran cerna. Sehingga peningkatan kadar
asam urat darah diakibatkan oleh seseorang mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi purin (Sukri, 2012).
Salah satu zat aktif yang dapat mengatasi penyakit asam urat yaitu
Allopurinol. Allopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang dapat menurunkan
kadar asam urat dalam darah. Alopurinol bekerja dengan menghambat xantin
oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin,
selanjutnya mengubah xantin menjadi asam urat.
Bentuk sediaan yang cocok untuk penyakit asam urat adalah tablet hisap.
Tablet terbukti menunjukkan suatu bentuk yang efisien, sangat praktis dan ideal
untuk pemberian zat aktif terapi secara oral. Pada umumnya, tablet adalah bentuk
obat untuk orang dewasa yang paling luas diterima oleh kalangan orang dewasa
yang mengalami penyakit asam urat. Tablet hisap adalah sediaan padat yang
mengandung satu atau lebih zat aktif, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan
manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan lahan dalam
mulut (FI, 1995).
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum:
Tujuan umum dari pembuatan portofolio adalah mampu membuat sediaan
tablet hisap dengan baik dan benar sehingga mampu diaplikasikan dengan baik
saat melakukan praktikum.
B. Tujuan Khusus:
Tujuan khusus dari pembuatan portipolio ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui proses dan mampu membuat formulasi sediaan tablet kunyah
Allopurinol untuk mengatasi sakit asam urat
b. Mengetahui proses dan mampu membuat praformulasi sediaan tablet kunyah
Allopurinol untuk mengatasi sakit asam urat
c. Mengetahui proses dan mampu melakukan evaluasi sediaan tablet kunyah
Allopurinol untuk mengatasi sakit asam urat
1.3 Manfaat
A. Manfaat bagi masyarakat
Agar masyarakat lebih mudah mengobati penyakit asam urat khususnya di
kalangan orang dewasa dan lansia
B. Manfaat bagi mahasiswa
Mahasiswa lebih memahami proses pembuatan sediaan tablet kunyah
Allopurinol untuk mengatasi sakit asam urat
C. Manfaat bagi intitusi
Institusi menjadi lebih di kenal oleh masyarakat karena memiliki
mahasiswa-mahasiswa yang berkompeten di bidangnya
D. Manfaat Bagi Industri
Agar industri bisa mengembangkan dan memproduksi sediaan tablet
kunyah untuk penyakit asam urat di kalangan orang dewasa dan lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Rasa obat yang pahitt atau memuakkan atau tidak menyenangkan dibuat
agar dapat diterima dan bahkan enak dengan menutup keseluruhan tablet
atau granul tablet dengan suatu salut pelindung yang cocok. Salut ini di
desain hanya untuk melindungi, biasanya selama pemaparan dalam waktu
yang singkat ketika tablet bersentuhan dengan ujung rasa pada lidah.
b. Kemudahan pemberian dosis yang akurat. Dosis dapat didistribusikan
secara seragam dalam keseluruhan tablet untuk memberi kemudahan
dalam pemberiaan dosis yang akurat apabila tablet dipotong menjadi 2
bagian atau lebih untuk pemberiaan pada anak- anak.
c. Tablet tidak mengandung alkohol. Tidak adanya alkohol dalam tablet,
biasanya mengurangi biaya pembuatan dan meningkatkan lingkup pasien
yang dapat diberikan sediaan tanpa alkohol.
d. Kandungan tablet dapat segera disesuaikan dalam berbagai dosis zat aktif.
Oleh karena itu, pembuatan konsentrasi zat aktif secara tepat merupakan
hal yang mudah, dapat dilakukan dengan baik sekali dan ekonomis,
tersedia bagi dokter penulis resep, pasien, dan apoteker.
e. Mudah dibawa, bentuk kompak, stabilitas yang memadai, ekonomis
dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, segera tersedia, mudah
diberikan, memastikan kesan psikologis yang baik bagi penerimaan
hampir semua pasien sedunia.
B. Kerugian Sediaan Tablet
Selain keuntungan tablet yang besar, terdapat juga kekurangan sediaan
tablet sebagai berikut.
a. Beberapa zat aktif menahan atau menolak pengempaan menjadi kompak
padat karena sifat amorf atau karakter berbentuk jonjot (seperti kapas)
yang kepadatannya rendah.
b. Zat aktif dengan pembasahan yang buruk, sifat disolusi yang rendah,
tingkat dosis yang besar, atau kombinasi sifat-sifat tersebut mungkin sulit
atau tidak mungkin diformulasi dan dibuat sebagai sediaan tablet yang
akan memberikan ketersediaan hayati zat aktif yang memadai.
c. Zat aktif rasa pahit atau aroma yang tidak disenangi atau zat aktif yang
peka terhadap oksigen atau lembap atmosfir dipersyaratkan dienkapsulasi
sebelum dikempa (jika laik atau praktis), atau tablet mungkin di salut.
Dalam hal ini, sediaan kapsul memberikan pendekatan yang terbaik dan
harga termurah.
d. Kenyamanan dikaitkan dengan penggunaan tablet karena sediaan tablet
memang merupakan bentuk sediaan obat yang sangat praktis dan efisien.
Tablet sangat tepat bagi apoteker karena mudah dikemas dan diberikan.
Tablet juga mewujudkan kenyamanan bagi pabrik farmasi dalam
kemudahan produksi, penyimpanan, traspor yang ekonomis, dan dapat
diterapkan produksi skala besar dan banyak.
F. Bahan Pemanis
Berfungsi untuk menambahkan rasa manis dan pemberi rasa biasanya hanya
untuk tablet kunyah, hisap, buccal, sublingual, effervesen dan tablet lain yang
dimaksudkan untuk hancur atau larut dlam mulut.
Pemanis Alami Pemanis Buatan
Mannitol Sakarin
Lactose Siklamat
Sukrosa Aspartame
G. Bahan Perasa
Bahan perasa atau zat yang memperikan perasa buah yang dapat menarik
perhatian anak- anak, terhadap tablet kunyah. Dan memberikan rasa yang enak
untuk pasien lasia yang mengkonsumsi tablet hisap.
3) Sunset Yellow
Sinonim Pewarna Kuning
Pemerian 452, 37 gram/mol
absorbansi 487nm
Kelarutan Larut dalam air
Titik Leleh > 3000⁰ C
5) Magnesium Stearat
Sinonim Magnesium stearat, Mg octadecanoic acid, mg salt,
stearic acid
Pemerian Hablur putih, mengkilap endapan putih.
Rumus molekul CH3H70MgO4
Organoleptis Tidak berbau atau bau seperti asam stearat, rasa khas,
berwarna putih
Konsentrasi 0,2-2%
Kelarutan Praktis tidak larut etanol 95% , eter dan air. Mudah
larut dalam benzena hangat dan etanol hangat.
Berat Molekul 591,24
Khasiat Sebagai zat pelicin
Titik leleh 117-150⁰C
Alasan Pemilihan Dapat menambah waktu hancur dari tablet karena
bentuk lapisan permukaannya yang tidak mudah
dipenetrasi dengan cairan lambung. Maghnesium
stearat mudah digunakan secara luas dalam kosmetik,
makanan dan formulasi farmasi. Magnesium stearat
mudah melekat dan melapisi granul serta lembut jika
disentuh dan bebas dari bongkahan kecil serta
merupakan lubrikan paling efektif dan digunakan
secara luas dan memiliki daya lubrikan yang baik,
kombinasi yang baik bersama dengan talk.
6) Talk
Sinonim Hydros magnesium calsium cilikat , hydros
magnesium cilikat
Pemerian
Rumus molekul
Organoleptis
Konsentrasi 1-10 %
Kelarutan
Berat molekul
Khasiat Lubricant (pelincir) & Glidan (pelicin)
Titik leleh
Alasan pemilihan Untuk dikombinasikan dengan magnesium stearat agar
bahan hasil lebih bagus dan efektif sebagai pelicin
a. Berdasarkan Kelas
a) Ruang kelas I
Biasanya ruangan digunakan untuk pembuatan sediaan steril yang
memiliki tingkatan kelas tertinggi. Terdapat empat ruang filter yaitu
prefilter, medium filter, hipofilter dan LAF.
b) Ruang kelas II
Biasanya ruangan digunakan untuk penyiapan peralatan yang akan
digunakan di ruang kelas I.
c) Ruang kelas III
Biasanya ruangan digunakan untuk pembuatan sediaan semi solid yang
mudah terkontaminasi dengan bakteri atau mikroorganisme.
d) Ruang kelas IV
Biasanya ruangan yang digunakan untuk pembuatan sediaan serbuk dan
kapsul.
Alat berat yang digunakan untuk memroduksi sediaan farmasi dalam skala
industri seperti mixer untuk mencampurkan bahan.
3) Berdasarkan bahan
a) Alat kaca
Alat yang terbuat dari kaca seperti labu ukur, tabung reaksi dan pipet tetes.
b) Alat logam
Alat yang terbuat dari logam seperti timbangan dan anak timbang.
c) Alat porselin
2) Granula Kering
Granulasi kering di sebut juga dengan slugging, yaitu partikel zat aktif
dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat
yang selanjutnya di pecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih
besar dari serbuk semula (granul). Metode ini digunakan untuk zat aktif yang
tidak tahan terhadap panas dan kelembaban. Prinsip metode ini adalah membuat
granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut. Ikatan di dapat
melalui gaya.
Pada proses ini komponen-komponen tablet di kompakan dengan mesin
cetak tablet lalu di tekan ke dalam die dan di kompakan dengan puch sehingga di
peroleh massa yang di sebut slug, prosesnya di sebut slugging, pada proses
selanjutnya slug kemudian di ayak dan di aduk untuk mendapatkan yang sifat
alirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan
maka proses di atas dapat di ulang. Dalam jumlah besar granulasi kering dapat
juga di lakukan pada mesin khusus yang di sebut roller compactor yang memiliki
kemampuan memuatbahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua
penggiling yang putarannya saling berlawanan dengan yang lainnya, dan dengan
bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu
menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir di antara
penggiling.
Tahapan : campur kering- pencetakan menjadi slug- pengayakan –
campur massa-pencetakan
Keuntungan :
a. Peralatan yang di gunakan lebih sedikit.
b. Baik untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban.
c. Mempercepat waktu hancur.
Kerugian :
a. Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
b. Tidak dapat mendistribusikan warna yang seragam.
c. Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadi
kontaminasi silang.
3) Kempa Langsung
Pembuatan tablet dengan cara mengempa langsung campuran zat aktif
dan eksipen kering tampa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini
merupakan metode paling mudah, cepat, praktis dan mudah pengerjaannya,
namun hanya dapat di gunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya,serta zat
aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Secara umum zat aktif yang
cocok untuk metode kempa langsung adalah zat aktif yang sifat alirnya baik,
kompresibilitasnya baik, bentuknya Kristal dan mampu menciptakan adhesifitas
dan kohesifitas dalam massa tablet. Prinsip metode kempa langsung yaitu
mencampur zat aktif dengan eksipien yang memiliki aliran dan kompresibilitas
yang baik kemudian di cetak. Tahapan : Campur massa – pencetakan
Keuntungan :
a. Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
b. Proses lebih sedikit dan tidak memakan waktu, tenaga, dan mesin yang
banyak
c. Dapat dgunakan untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan
kelembaban
d. Waktu hancur disolusinya lebih baik
Kerugian :
a. Perbedaan ukuran partikelpada kerapatan bulk antara zat aktif dengan
pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya.
b. Dapat menyebabkan tidak keseragamanya kandungan zat aktif di dalam
tablet, zat aktif dengan dosis yang besartidak mudah untuk di kempa
lansung
c. Sulit dalam pemilihan eksipien.
2.6 Tinjauan Evaluasi
Evaluasi adalah tahapan akhir produksi di mana menekankan pada kegiatan
pemastian dan pemeriksaan sediaan telah sesuai dengan spesifikasi mutu standar
sediaan baik secara nasional maupun internasional.
2.6.1 Tujuan Evaluasi
Tujuan dilakukannya evaluasi pada sediaan adalah sebagai berikut:
a. Pemastian mutu sediaan
Evaluasi bertujuan untuk memastikan mutu dari sediaan yang diproduksi,
baik itu dimulai dari pemilihan bahan sampai dengan hasil jadi sediaan
tersebut. Dengan melakukan evaluasi kita dapat mengetahui kualitas mutu
dari sediaan yang kita buat. Jika kita memiliki sediaan yang memiliki
kualitas baik, maka kita kemungkinan besar sediaan kita akan diterima
dengan baik dipasaran.
b. Estimasi efek terapi bisa diketahui
Dengan melakukan evaluasi, biasanya ddengan melakukan evaluasi
sediaan yang sudah diprosuksi, kita akan mengetahui seberapa besar efek
terapi yang akan dihasilkan oleh sediaan kita terhadap tubuh pasien. Kita
akan mengetahui bahwa sediaan kita sudah memenuhi dosis yang tepat
atau belum. Jika kita tidak melakukan evaluasi terhadap sediaan,
dikhawatirkan obat akan memberikan efek samping yang berbahaya akibat
ketidaktahuan akan efek terapi yang diberikan.
c. Dasar tindakan reformulasi
Dengan dilakukan evaluasi, kita akn mengetahui kekurangan-kekurangan
sediaan yang kita buat. Sehingga kita akan bisa melakuka reformulasi
untuk memperbaiki sediaan kita. Jika kita tidak melakukan evaluasi, kita
tidak akan tahu letak kesalahan kita dan kita tidak tahu solusi untuk
memperbaiki sediaan kita.
d. Dasar pengembangan produk
Bukan hanya kekrangan yang akan kita ketahui saat melakukan evaluasi,
kelebihan dari suatu sediaan pun akan kita ketahui. Dengan mengetahui
kelebihan dari sediaan kita, misalnya saat pemilihan bahan, kita bisa
mengaplikasikan kelebihan itu kepada sediaan lainnya, sehingga kita dapat
melakukan pengembangan produk farmasi menjadi lebih baik lagi.
a. Bahan awal
Evaluasi yang dilakukan pada bahan awal adalah evaluasi yang
menekankan pada objek bahan yang digunakan, mulai dari karakteristik
bahan sampai dengan tingkat kelarutan dan titik didih bahan yang akan
digunakan. Hal ini untuk mencegah adanya bahan yang rusak karena
memiliki karakteristik yang tidak sesuai dengan sediaan yang akan
dibuat.
b. Ruahan
Evaluasi pada objek sediaan ruahan adalah evaluasi bahan saat sedang
dibuat menjadi bentuk sediaan setengah jadi. Untuk sediaan suspensi,
evaluasi pada tahap ruahan atau sediaan setengah jadi adalah saat
bahan-bahan obat bercampur membentuk mucilago. Saat dalam fase
mucilago inilah dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian terhadap syarat-
syarat mucilago yang baik.
c. Sediaan jadi
Evaluasi pada tahap ini adalah evaluasi yang ditekankan pada bentuk
sediaan jadinya, seperti pada suspensi evaluasi sediaan jadi yang
dilakukan adalah homogenitas, viskositas dan juga kecepatan terdispersi
kembali.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
TiapTablet mengandung :
Allupurinolum 100 mg
Ibuprofen 200 mg
CMC Na 6%
Magnesium Stearat 5%
Talk
Lactosa ad 100 %