Anda di halaman 1dari 2

Fiksi realistis 

adalah narasi atau cerita yang fokusnya adalah representasi cerita yang nyata dan
diceritakan dengan cara yang sama-sama nyata. Fiksi dapat diekspresikan untuk beragam format
mulai dari tulisan, untuk pertunjukan langsung, film, permainan video, acara televisi, animasi,
dan juga permainan peran. Walaupun istilah fiksi ini awalnya lebih sering digunakan untuk
bentuk sastra naratif termasuk novel, novella, cerita pendek, dan sandiwara. Fiksi biasanya
digunakan dalam arti paling sempit untuk segala "narasi sastra" . Karya fiksi merupakan hasil
dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya dengan dunia nyata biasanya diasumsikan oleh
audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di
dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya.Sesuatu
yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata bisa saja terjadi di dunia fiksi. Dengan demikian, fiksi
umumnya tidak diharapkan untuk hanya menampilkan tokoh yang merupakan orang nyata atau
deskripsi yang akurat secara faktual. Alih-alih, konteks fiksi, yang tidak persis berpatokan pada
dunia nyata, secara umum dipahami sebagai sesuatu yang lebih terbuka terhadap interpretasi.
Tokoh dan peristiwa di dalam dunia fiksi mungkin berlatar di dalam konteks mereka sendiri yang
sepenuhnya terpisah dari dunia nyata: suatu semesta fiksi yang mandiri. Fiksi merupakan lawan
kata untuk nonfiksi, yang tokoh-tokohnya memegang tanggung jawab untuk hanya menampilkan
fakta sejarah dan faktual; akan tetapi, perbedaan antara fiksi dan nonfiksi bisa menjadi tidak
jelas, misalnya dalam sastra pascamodern.
Karakteristik realisme
Di pertengahan abad ke-19, wacana Realisme di Eropa bermunculan. Namun, para penulis dan
seniman telah mengalihkan perhatian mereka pada kenyataan sebagai substansi puitis. Sejak
Romantisisme, fokus realistis tumbuh dalam seni. Salah satu aspek yang perlu disoroti tentang
Realisme adalah bahwa ia tidak terbatas pada berisi refleksi dari realitas di sekitarnya, tetapi
berkaitan dengan tingkat perhatian bahwa realitas layak menjadi objek sastra. Ini adalah
bagaimana arus realis lahir, sebagai tanggapan terhadap kebutuhan saat yang menuntut untuk
menunjukkan aspek-aspek yang terlihat di lingkungan. Dalam konteks kelelahan oleh idealisasi,
wacana realistis menjadi tren sastra dan artistik secara umum. Dalam Realisme tidak ada yang
terbuang. Tidak ada topik luar biasa,realitas dan segala sesuatu yang dikandungnya adalah
protagonis.Gaya penceritaan pengarang sifatnya tidak homogen, pengarang atau pencerita tidak
wajib yang bertutur, tetapi memberikan kesempatan kepada penutur sekunder agar dapat
bercerita sehingga menghasilkan dialog. Kisah yang memiliki peristiwa dan karakteristik yang
dapat dipercaya yang benar-benar dapat terjadi dalam kehidupan nyata. Meski bisa terjadi dalam
suasana nyata, itu tidak didasarkan pada sejarah atau sains.
Contoh
- When Sophie Gets Angry-Really, Really Angry —oleh Molly Bang
- Frindle —oleh Andrew Clements
- The Great Gilly Hopkins —oleh Katherine Paterson
Jenis Cerita Fiksi

Ada tiga jenis fiksi utama yang dikutip dari study.com yaitu cerita pendek, novel dan novel.
- Cerita pendek
Menurut penulis cerpen ternama Edgar Allan Poe, cerpen adalah sebuah karya fiksi yang dapat
dibaca dalam satu kali duduk sekitar setengah jam sampai sekitar dua jam.
Cerita pendek berisi antara 1.000 dan 20.000 kata dan biasanya tidak lebih dari 25 atau 30
halaman.
Karena panjangnya yang terbatas, cerita pendek umumnya berfokus pada satu plot atau alur
cerita utama dan beberapa karakter.
- Novella
Novella lebih panjang dari cerita pendek dan cenderung berisi sekitar 20.000 hingga 50.000 kata,
biasanya antara 60 dan 120 halaman.
Karena memiliki lebih banyak ruang untuk dikerjakan, mereka biasanya memiliki plot atau alur
cerita yang lebih kompleks dan lebih banyak karakter daripada cerita pendek.
Novella terkenal termasuk The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde karya Robert Louis
Stevenson dan The Call of the Wild karya Jack London.
- Novel
Karya fiksi yang berisi lebih dari 50.000 kata atau 120 halaman.
Novel bahkan lebih kompleks daripada novella dan biasanya memiliki lebih dari satu plot atau
alur cerita dan banyak karakter yang dikembangkan dengan baik.
Novel bisa dibuat selama pengarangnya menginginkannya.
Tidak ada batasan terluar untuk panjangnya.
Faktanya, novel terpanjang yang pernah ditulis adalah karya abad ke-17 yang berisi lebih dari
dua juta kata dan lebih dari 13.000 halaman.
Percaya atau tidak, buku itu sangat populer di kalangan pembaca pada masanya.

Anda mungkin juga menyukai