Intisari — Transformator adalah sebuah alat listrik yang dapat mengubah atau dapat menyalurkan
energi listrik AC pada gandengan magnet yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan suatu
tegangan. Transformator tiga fasa adalah transformator yang digunakan untuk menyalurkan energi
listrik. Terdapat berbagai macam hubung belitan pada transformator tiga fasa yaitu hubungan Y, ∆,
Z, dan lain-lain. Hubungan tersebut memiliki efisiensi dan regulasi tegangan yang berbeda-beda.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi beban induktif, resistif dan kapasitif yang seimbang
dengan beban yang telah terhubung secara wye dan juga delta yang digunakan untuk mendapatkan
hasil cos φ serta nilai daya serta arus beban pada setiap fasa dengan tegangan input 220 volt konstan.
Pada penelitian ini akan digunakan berbagai hubungan belitan, yaitu Yy 0, Yd11, Dd0, dan Dy5. Metode
yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi serta metode observasi.
Abstract — A transformer is an electrical device that can change or distribute AC electrical energy to the
magnetic coupling which functions to increase or decrease a voltage. A three-phase transformer is a
transformer that is used to transmit electrical energy. There are various kinds of winding connections in
three-phase transformers, namely the Y, ∆, Z relationships, and others. These relationships have
different efficiency and voltage regulation. The research was carried out with a combination of
inductive, resistive and capacitive load that are balanced with the load connected by wye and also delta
which is used to get the result of cos φ and the value of power and load current in each phase with an
initial voltage of 220 volts constant. In this study, various winding connections will be used, namely Yy0,
Yd11, Dd0, and Dy5. The method that will be used in this research is the method of documentation and
the method of observation.
B. Hubungan Belitan
Hubungan belitan transformator
3 fasa terbagi dua yaitu :
3. Hubungan Dd0
Menunjukkan huruf D pertama
belitan primer dalam hubungan delta. Gbr 10. Vektor Diagram Hubungan
Belitan sekunder juga dalam hubungan Belitan
delta. Angka 0 menunjukkan beda fasa ∆Y5
tegangan primer dan sekunder 0◦. Pada
transformator ini tidak beda sudut fasa
antar fasanya dan tidak mempunyai
masalah dengan beban tidak
seimbang. Hubungan ini dapat dilihat
pada Gambar 7:
4. Hubungan Dy5
Hubungan ini mempunyai titik Dimana :
netral sehingga dapat dibentuk η = Effisiensi
dengan 3 kawat (tanpa netral) dan 4 Pout = Daya yang
kawat (dengan netral). Total daya Keluar Pin = Daya
dari hubungan wye merupakan yang Masuk
jumlah daya pada masing-masing
fasa. Karena beban dalam keadaan 2. Regulasi Tegangan
seimbang maka besar daya pada
masing-masing fasa itu sama. Untuk Regulasi tegangan adalah
hubungan wye menggunakan perbandingan antara perubahan
persamaan: tegangan keluaran pada saat tanpa
POUTPUT=√3 VL-L IL cos (1) beban dan pada saat beban penuh
terhadap tegangan keluaran pada tanpa
Total Daya, beban dengan tegangan primer
P = 3 x daya pada masing- masing fasa konstan. Regulasi tegangan dapat
= 3 x VPH IPH cos ф (2)
dirumuskan pada Persamaan-6 [2]:
Dimana :
VL-L/VPH = Tegangan Line- VR = Vno load-Vfull load/Vno load x 100% (6)
Line (Volt) IL/IPH = Arus
Line (Ampere)
Dimana :
Cos ф = Faktor Daya Beban
VR = Regulasi Tegangan
Poutput = Daya Keluaran (Watt) VNL = Tegangan Keluaran Saat
2. Hubungan Delta Tanpa Beban
VFL = Tegangan Keluaran Pada
Hubungan ini menggunakan 3
Saat Beban Penuh
kawat. Karena beban dalam keadaan
seimbang maka besar daya pada
masing-masing fasa itu sama. Untuk
hubungan delta juga menggunakan III. METODE PENELITIAN
persamaan-1 dan 2.
Delta
[1] Rijono, Yon. 1997. Dasar Teknik Tenaga
Berdasarkan data dari Tabel 1 Listrik. Yogyakarta: Andi Offset.
sampai 4 diperoleh hasil grafik pada
Gambar 14 dan 15 [2] Wijaya, Mochtar. 2012. Dasar-Dasar
Mesin Listrik. Jakarta: Djambatan.
Grafik 2 Regulasi Tegangan Vs Beban
[3] Theraja, B.L. & Theraja, A.K. 2001. A
Seimbang terhubung Wye dan Delta
Text Book of Electrical Technology
New Delhi: S. Chand and Company
Ltd.
[4] Zuhal. 2000. Dasar Teknik Tenaga
Listrik dan Elektronika Daya.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gbr. 14 Grafik Regulasi Tegangan Vs Beban
Seimbang Wye [5] Mehta, V.K and Rohit Mehta. 2000.
Principles of Electrical Engineering
And Electronics. New Delhi: S.
Chand & Company Ltd.
[6] Franklin, A.C. and austen Stigant, A.
1975. Practical Technology of The
Power Transformer. London:
Gbr. 15 Grafik Regulasi Tegangan Vs Beban
Seimbang Delta Butterworth & Co (Publisher) Ltd.
REFERENSI