Anda di halaman 1dari 6

Analisis Pengaruh Beban Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan dan

Efisiensi pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa


Nafa Assifa Zuhra1, Dikpride Despa2, Noer Soedjarwanto3
Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung, Bandar Lampung
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145
2
despa@eng.unila.ac.id

Intisari — Transformator adalah sebuah alat listrik yang dapat mengubah atau dapat menyalurkan
energi listrik AC pada gandengan magnet yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan suatu
tegangan. Transformator tiga fasa adalah transformator yang digunakan untuk menyalurkan energi
listrik. Terdapat berbagai macam hubung belitan pada transformator tiga fasa yaitu hubungan Y, ∆,
Z, dan lain-lain. Hubungan tersebut memiliki efisiensi dan regulasi tegangan yang berbeda-beda.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi beban induktif, resistif dan kapasitif yang seimbang
dengan beban yang telah terhubung secara wye dan juga delta yang digunakan untuk mendapatkan
hasil cos φ serta nilai daya serta arus beban pada setiap fasa dengan tegangan input 220 volt konstan.
Pada penelitian ini akan digunakan berbagai hubungan belitan, yaitu Yy 0, Yd11, Dd0, dan Dy5. Metode
yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi serta metode observasi.

Kata kunci — Transformator Tiga Phasa, Beban Seimbang

Abstract — A transformer is an electrical device that can change or distribute AC electrical energy to the
magnetic coupling which functions to increase or decrease a voltage. A three-phase transformer is a
transformer that is used to transmit electrical energy. There are various kinds of winding connections in
three-phase transformers, namely the Y, ∆, Z relationships, and others. These relationships have
different efficiency and voltage regulation. The research was carried out with a combination of
inductive, resistive and capacitive load that are balanced with the load connected by wye and also delta
which is used to get the result of cos φ and the value of power and load current in each phase with an
initial voltage of 220 volts constant. In this study, various winding connections will be used, namely Yy0,
Yd11, Dd0, and Dy5. The method that will be used in this research is the method of documentation and
the method of observation.

Keyword — Three Phase Transformer, Balanced Load

I. PENDAHULUAN biasanya ada 3 jenis beban yaitu beban


resistif, induktif dan kapasitif. Ketiga
Transformator adalah suatu jenis beban ini jika terhubung dengan
alat listrik statis yang digunakan untuk peralatan misalnya transformator
menyalurkan energi listrik AC ke maka efisiensinya akan berbeda-beda.
peralatan lainnya melalui suatu
gandengan magnet yang dapat Kondisi pembebanan juga terbagi
menaikkan dan menurunkan tegangan. atas beban seimbang dan beban tidak
Transformator dapat dibagi menjadi seimbang. Dengan menggunakan
transformator 1 fasa dan transformator transformator, dimana tegangan
3 fasa. Pada transformator 3 fasa pembangkitan dinaikkan semaksimal
terdapat berbagai hubungan belitan mungkin, maka arus yang mengalir
misalnya hubungan ∆, Y, Z, dan lain- sangat kecil,
lain.
Hubungan-hubungan tersebut
memiliki efisiensi dan regulasi
tegangan yang berbeda- beda apabila
dihubungkan dengan beban. Beban
yang terpasang pada konsumen
yang menyebabkan rugi-rugi daya
yang kecil dan penampang kawat
yang digunakan berukuran kecil
sehingga lebih ekonomis.

Gbr. 2 Hubungan Delta


II. TINJAUAN PUSTAKA

C. Berbagai Hubungan Belitan


A. Transformator Tiga Fasa Transformator 3 Fasa
Pada prinsipnya transformator 3 Hubungan belitan pada transformator 3
fasa sama dengan transformator satu fasa terdiri dari :
fasa [2]. Transformator 3 fasa dapat
dibentuk dengan menggunakan 2 cara 1. Hubungan Yy0
yaitu dengan menggunakan 3 buah Huruf Y pertama belitan primer
transformator 1 fasa yang identik dan dalam hubungan wye, huruf y kedua
menghubungkan belitan ketiga belitan sekunder juga dalam hubungan
transformator tersebut dan bisa juga wye. Angka 0 menunjukkan beda fasa
membuat transformator dari 3 buah tegangan primer dan sekunder 0◦.
belitan primer, 3 buah belitan sekunder Hubungan ini dapat dilihat pada
yang dihubungkan dengan 1 inti besi. Gambar 3:

B. Hubungan Belitan
Hubungan belitan transformator
3 fasa terbagi dua yaitu :

1. Hubungan wye Gbr. 3 Hubungan Belitan Transformator


Sering disebut juga hubungan 3 Fasa YY
bintang, hubungan ini dibuat dengan
menghubungkan titik awal atau titik
akhir dari ketiga phasa ke 1 titik yang Vector grup untuk hubungan ini
dinamakan netral. Hubungan ini dapat seperti pada Gambar 4 berikut [4]:
dilihat pada Gambar 1:

Gbr. 1 Hubungan Wye Gbr. 4 Vektor Diagram Hubungan Belitan


Yy0
2. Hubungan Delta
Hubungan delta sering disebut 2. Hubungan Yd11
juga hubungan mesh, hubungan ini Hubungan belitan primer dalam
hubungan wye, belitan sekunder dalam
dibuat dengan menghubungkan titik
hubungan delta. Beda fasa antara
awal belitan dan titik akhir belitan
lainnya. Hubungan ini dapat dilihat tegangan primer dan sekunder 11 x 30◦ =
pada Gambar 2: 330◦. Trafo jenis ini sering digunakan di
substation untuk menurunkan tegangan
(Step Down). Hubungan ini dapat dilihat
pada Gambar 5: Belitan primer dalam hubungan
delta. Belitan sekunder dalam dalam
hubungan wye. Beda fasa antara
tegangan primer dan sekunder yaitu
5x30◦ = 150◦. Hubungan ini dilihat
pada Gambar 9 [3]:
Gbr.5 Hubungan Belitan
Transformator 3 Fasa Y∆

Vektor grup untuk hubungan ini


seperti pada Gambar 6 [4] :

Gbr.9 Hubungan Belitan Transformator


3 Fasa ∆Y

Vektor grup untuk hubungan ini


seperti pada Gambar 10 [4] :

Gbr. 6 Vektor Diagram Hubungan Belitan


Yd11

3. Hubungan Dd0
Menunjukkan huruf D pertama
belitan primer dalam hubungan delta. Gbr 10. Vektor Diagram Hubungan
Belitan sekunder juga dalam hubungan Belitan
delta. Angka 0 menunjukkan beda fasa ∆Y5
tegangan primer dan sekunder 0◦. Pada
transformator ini tidak beda sudut fasa
antar fasanya dan tidak mempunyai
masalah dengan beban tidak
seimbang. Hubungan ini dapat dilihat
pada Gambar 7:

Gbr. 7 Hubungan Belitan Transformator


3 Fasa ΔΔ

D. Hubungan Transformator dalam


Vektor grup untuk hubungan ini Keadaan Beban Seimbang
seperti pada Gambar 8 [4] :
Hubungan pada transformator dalam
keadaan beban seimbang yaitu :
1. Hubungan Wye
Gbr. 8 Vektor Diagram Hubungan Belitan
∆∆0

4. Hubungan Dy5
Hubungan ini mempunyai titik Dimana :
netral sehingga dapat dibentuk η = Effisiensi
dengan 3 kawat (tanpa netral) dan 4 Pout = Daya yang
kawat (dengan netral). Total daya Keluar Pin = Daya
dari hubungan wye merupakan yang Masuk
jumlah daya pada masing-masing
fasa. Karena beban dalam keadaan 2. Regulasi Tegangan
seimbang maka besar daya pada
masing-masing fasa itu sama. Untuk Regulasi tegangan adalah
hubungan wye menggunakan perbandingan antara perubahan
persamaan: tegangan keluaran pada saat tanpa
POUTPUT=√3 VL-L IL cos (1) beban dan pada saat beban penuh
terhadap tegangan keluaran pada tanpa
Total Daya, beban dengan tegangan primer
P = 3 x daya pada masing- masing fasa konstan. Regulasi tegangan dapat
= 3 x VPH IPH cos ф (2)
dirumuskan pada Persamaan-6 [2]:
Dimana :
VL-L/VPH = Tegangan Line- VR = Vno load-Vfull load/Vno load x 100% (6)
Line (Volt) IL/IPH = Arus
Line (Ampere)
Dimana :
Cos ф = Faktor Daya Beban
VR = Regulasi Tegangan
Poutput = Daya Keluaran (Watt) VNL = Tegangan Keluaran Saat
2. Hubungan Delta Tanpa Beban
VFL = Tegangan Keluaran Pada
Hubungan ini menggunakan 3
Saat Beban Penuh
kawat. Karena beban dalam keadaan
seimbang maka besar daya pada
masing-masing fasa itu sama. Untuk
hubungan delta juga menggunakan III. METODE PENELITIAN
persamaan-1 dan 2.

Pengambilan data dalam penulisan ini


E. Efisiensi dan Regulasi Tegangan dilakukan di Laboratorium Konversi
Efisiensi dan regulasi tegangan Energi Listrik Jurusan Teknik Elektro
merupakan parameter terpenting dalam Fakultas Teknik Unila pada tanggal 10
penelitian. Desember 2020 pukul 14.00 s.d. 18.00
WIB
1. Efisiensi
A. Rangkaian Pengambilan Data
Percobaan Berbeban Seimbang
Terhubung Wye dan Terhubung
Delta Hubungan Yy0, Yd11, Dd0 dan
Dy5. Dy5.

Efisiensi adalah perbandingan


daya keluaran dan daya masukan, Gbr. 11 Rangkaian Percobaan
efisiensi dapat di rumuskan pada
Persamaan-5 [2] :
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
η = Pout/Pin x100% (5)
A. Hasil Penelitian
Beban Seimbang Terhubung Wye dan B. Hasil Analisis Data Beban Seimbang
Delta Hasil yang di dapatkan dari perhitungan
diatas dapat diperoleh serta dapat dianalisa
Data beban seimbang dapat dilihat
pada Tabel 1 sampai 4 : efisiensi tertinggi pada hubungan Dy5
adalah sebesar 97 %, dan efisiensi terendah
Tabel 1 Percobaan Beban Seimbang ada pada hubungan Yd11 yaitu sebesar
Terhubung Wye dan Delta Hubungan
Yy0 21,2%. Kemudian regulasi tegangan
tertinggi diperoleh pada hubungan Dy5
yaitu sebesar 37,6%, dan regulasi tegangan
terendah ada pada hubungan Dd0 yaitu
sebesar 8,84%. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa pada hubungan Dy5
memiliki efisiensi yang paling tinggi dan
Tabel 2 Percobaan Beban Seimbang itu menandakan hubungan Dy5 dapat
Terhubung Wye dan Delta Hubungan diandalkan untuk melayani beban dengan
Yd11
sangat baik. Dan pada hubungan Dd0
menghasilkan nilai regulasi tegangan
dengan sangat rendah yang menunjukkan
bahwa kualitas tegangan pada hubungan
ini adalah yang paling baik.

Berdasarkan data dari Tabel 1


Tabel 3 Percobaan Beban Seimbang sampai 4 diperoleh hasil grafik pada
Terhubung Wye dan Delta Hubungan Gambar 12 dan 13
Dd0
Grafik 1. Efisiensi Vs Beban
Seimbang terhubung Wye dan Delta

Tabel 4 Percobaan Beban Seimbang Gbr.12 Grafik Efisiensi Vs Beban


Terhubung Wye dan Delta Hubungan Seimbang Wye
Gbr.13 Grafik Efisiensi Vs Beban Seimbang
Dy5

Delta
[1] Rijono, Yon. 1997. Dasar Teknik Tenaga
Berdasarkan data dari Tabel 1 Listrik. Yogyakarta: Andi Offset.
sampai 4 diperoleh hasil grafik pada
Gambar 14 dan 15 [2] Wijaya, Mochtar. 2012. Dasar-Dasar
Mesin Listrik. Jakarta: Djambatan.
Grafik 2 Regulasi Tegangan Vs Beban
[3] Theraja, B.L. & Theraja, A.K. 2001. A
Seimbang terhubung Wye dan Delta
Text Book of Electrical Technology
New Delhi: S. Chand and Company
Ltd.
[4] Zuhal. 2000. Dasar Teknik Tenaga
Listrik dan Elektronika Daya.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gbr. 14 Grafik Regulasi Tegangan Vs Beban
Seimbang Wye [5] Mehta, V.K and Rohit Mehta. 2000.
Principles of Electrical Engineering
And Electronics. New Delhi: S.
Chand & Company Ltd.
[6] Franklin, A.C. and austen Stigant, A.
1975. Practical Technology of The
Power Transformer. London:
Gbr. 15 Grafik Regulasi Tegangan Vs Beban
Seimbang Delta Butterworth & Co (Publisher) Ltd.

V. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dilakukan didapat kesimpulan sebagai
berikut:

1. Nilai regulasi tegangan terbaik pada


transformator hubungan belitan Dy5 beban
seimbang hubung belitan wye, yaitu sebesar
36,7% dengan efisiensi sebesar 89,5%
2. Nilai efisiensi pada hubung belitan wye
lebih baik dan lebih besar dibandingkan
dengan hubung belitan delta.
3. Nilai efisiensi tertinggi pada percobaan
terhadap transformator hubung belitan Yy0
beban seimbang terhubung wye sebesar 98%
dengan nilai regulasi tegangan yang
dihasilkan sebesar 21,5%

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai