Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan sebagai standard Kualifikasi

POTENSI WISATA PULAU REMPANG GALANG


(BARELANG)

Disusun Oleh:

Peron Hendiyanto Rukmana

162560

ABSTRACT

Rempang and Galang Island is the island in the connect with beautiful barelang
bridge. Barelang bridge has six bridge that unite Batam Island, Rempang Island
and Galang Island. Rempang Galang has many beautiful beach and the beautiful
scenery in every barelang bridge. In addition to the bridge, Rempang Galang has
vietnam village in Barelang bridge 5. Each bridges are given the name of kings of
Riau Islands.

Keywords: Rempang Galang, Barelang Bridge.

1
BAB I

PENDAHULUAN

Domestic Case Study (DCS), adalah program study tour yang diselenggarakan
oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta di
Semester III, dimana para mahasiswa dapat memahami apa saja yang terdapat di
tempat wisata tersebut, dan apa yang perlu di kembangkan di tempat wisata
tersebut yang penulis kunjungi. Para mahasiswa juga dibekali dengan program
seminar tentang Kepariwisataan dan Perhotelan, yang mana hasil penelitian
tersebut ditulis dalam bentuk karya tulis dengan jurnal Domestic Case Study
(DCS)

Pada tanggal 15 Mei 2017 Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo


(STIPRAM) Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional di Amarta
Auditorium Stipram dengan tema“Ekspetasi Pembangunan Pariwisata dan MICE
Nasional 2045”, adapun pembicara dalam Seminar Nasional

 Bambang supriady, dengan pembahasan Peran Pendidikan dalam


pembangunan Industri Pariwisata Nasional
 Drs.Heri Setyawan,M.Si dengan topik pembahasan Global Trend
Destinasi MICE,
 Azahari,Ph.D dengan topik pembahasan Ekspektasi Pengembangan
Pariwisata dan MICE Nasional 2045,
 Benny Pasaribu,Ph.D dengan topik pembahasan Pengembangan
Pariwisata dan MICE Nasional 2045

Dengan terselenggarakannya seminar pengganti Domestic Case Study (DCS)


tersebut diharapkan mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
(STIPRAM) Yogyakarta mampu mengembangkan dan menganalisa budaya yang
ada didaerah tempat tinggal masing-masing.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Jembatan Barelang

Pada Tahun 1991 Bapak Bj Habibie berkeliling di pulau batam dan rempang
menggunakan helikopter. Hal ini dilakukan mengingat keinginannya untuk
mendatangkan para investor yang ingin mengembangkan pulau batam. Sejarah
jembatan barelang dimulai pada saat BJ Habibie melihat pulau –pulau yang
berdekatan dengan Batam karena itu munculah gagasan untuk membangun sebuah
jembatan yang bisa menghubungkan pulau-pulau tersebut.

Asisten 1 bidang usaha umum ketua otorita batam bapak Ir. Gunawan
Hadisusilo kala itu akhirnya menanggapi keinginan BJ Habibie, dengan
menerjemahkan konsep Bj Habibie dengan menyusun desain dan kerangka
teknisnya. Dari sejarah pembangunan jembatan barelang ini bapak Ir. Gunawan
ditunjuk menjadi ketua Tim pembangunan jembatan tersebut.

Pembangunan jembatan dimulai tahun 1993 dengan membangun jalan


trans yang akan menghubungkan pulau batam hingga ke galang dengan melewati
pulau-pulau seperti rempang, stokok dll. Ternyata pembangunan jembatan ini
bukan hanya satu melainkan ada 6 jembatan. Langkah awal yang dilakukan adalah
pembuatan detail jalan dan jembatan ditunjuk tim LAPl dari |ITB (Institut
Teknologi Bandung) sementara untuk pembuatan Master Plan Barelang ditunjuk
tim LEMTEK dari UI (Universitas Indonesia), dan untuk evaluasi dampak sosial
dilakukan oleh UGM (Universitas Gajah Mada). Dari Sejarah jembatan barelang
ini menyatakan bahwa Proyek pembuatan enam jembatan antar pulau yang
dibidani oleh Ir Gunawan ini merupakan proyek jembatan pertama kali yang
dilaksanakan di Indonesia, khususnya dalam hal teknologi, apalagi mulai dari
desain, pelaksanaan dan pengawasan dilaksanakan oleh putera-puteri Indonesia
tanpa melibatkan pekerja asing. Untuk masalah biaya menghabiskan lebih dari Rp

3
400 miliar. Jika dilihat dari Biaya yang dihabiskan maka sangat sebanding jika
dilihat dari kemegahan jembatan kokoh ini.

Hingga tahun 1998 akhirnya keenam jembatan barelang dapat terselesaikan


dengan memiliki nama sendiri-sendiri di ambil dari nama raja-raja melayu yang
pernah berjasa di wilayah kepulauan riau. Meskipun jembatan ini memiliki nama
sendiri sendiri namun masyarakat lebih mengenal dengan sebutan jembatan
barelang. Kata “BARELANG” sendiri diambil dari pulau – pulau yang telah
dihubungkan yaitu Batam-Rempang-Galang. Sehingga untuk memudahkan
penyebutan masyarakat menyingkatnya menjadi jembatan BARELANG. Hingga
kini jembatan-jembatan ini telah membantu perekonomian masyarakat dan
mengembangkan pulau batam dengan mendatangkan banyak Investor. Sejarah
Jembatan Barelang telah menghantarkan perjalanan kota batam yang berhasil
menyatukan pulau-pulau yang berada di sekelilingnya. Hingga kemegahan
jembatan ini sangat dikagumi oleh masyarakat indonesia maupun para wisata
asing. Bahkan selain menjadi ikon kota batam jembatan barelang juga menjadi
aset wisata kota batam.

2. Nama-Nama Jembatan Barelang

a. Jembatan Barelang 1

Jembatan berjenis Cable Stayed karena menggunakan penahan seperti


kabel yang di gantungkan pada tiang ini adalah jembatan yang paling dikenal oleh
masyarakat dan sekaligus menjadi ikon kota batam. Jembatan pertama ini
menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton dan memiliki panjang 642
meter lebar 21,5 meter dan tinggi 350 meter. Jembatan ini diberi nama jembatan
Tengku Fisabililah. Jembatan I Barelang ini merupakan Jembatan yang paling
ramai dikunjungi baik dari Warga Batam sendiri maupun dari Wisatawan Luar
dan Dalam Negeri karena merupakan Jembatan Termegah diantara kelima
jembatan lainnya. Selain menikmati keindahan bangunan Jembatan, keindahan
alam sekitarnya juga merupakan poin bagi Jembatan tersebut.

4
b. Jembatan Barelang 2.

Jembatan yang kedua ini menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau


Nipah, berbentuk lurus tanpa lengkungan dan memiliki panjang 420 meter, lebar
15 meter dan tinggi. 160 meter namun tidak kalah megahnya dengan Jembatan
sebelumnya yakni jembatan tengku fisabililah. Jembatan yang ke dua ini diberi
nama jembatan Narasinga.
Di jembatan 2 hanya ada restaurant terkenal yang harus di kunjungi,
restaurant ini bernama restaurant kelong. Lokasinya terletak setelah jembatan 2
bila kita dari arah Kota Batam. Setelah melewati jembatan 2 Barelang disebelah
kanan jalan ada sebuah jalan masuk ke kanan dengan papan penunjuk Restoran
Kelong Jembatan 2 Barelang. Jalan masuk ini belum seluruhnya di aspal, kira-kira
300 meter dari jalan utama kita akan menemukan restoran seafood ini. Restoran
Kelong Jembatan 2 Barelang ini memiliki area parkir yang cukup luas dan tempat
makan di atas permukaan laut yang juga cukup luas. Tempat ini sangat cocok
untuk menjamu klien, acara makan keluarga, reuni bersama teman-teman, untuk
family gathering perusahaan atau kumpul-kumpul komunitas.

Background Restoran Kelong Jembatan 2 Barelang cukup indah dengan


sebuah pulau di belakang kelong dengan air laut yang cukup jernih dan latar
Jembatan 1 Barelang yang megah di kejauhan menambah indah view restoran
seafood ini. Sambil menunggu hidangan kita juga bisa melakukan aktifitas
memancing di kelong ini. Seperti halnya restoran seafood di Batam, kondisi
ikannya masih dalam kondisi hidup ketika kita pesan, sehingga seafood Batam
terkenal akan kesegarannya. Hewan laut seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan
bawal, ikan kakap, kepiting, udang, lobster, gonggong, hepo, sotong semua masih
hidup diletakan di dalam keramba jaring di samping kelong. Pengunjung yang
akan memesan menunya bisa mengambil sendiri hewan laut yang akan
dipesannya kemudian ditimbang oleh pegawai kelong dan kita tinggal minta ke
koki ingin dimasak dengan bumbu apa. Dari segi rasa dan harga Restoran Kelong
Jembatan 2 Barelang merupakan salah satu yang terbaik dengan kualitas seafood

5
yang masih segar dipadu dengan pemandangan alam yang indah tempat ini bisa
menjadi salah satu rekomendasi tempat wisata kuliner seafood di Batam.

c. Jembatan Barelang 3.

Jembatan yang lurus tanpa hiasan tepi ini merupakan jembatan ketiga yang
menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setokok dan memiliki panjang 270
meter, tinggi 45 meter, dan lebar 15 meter. Jembatan ini diberi nama jembatan ali
haji.
Pulau Setokok memiliki pantai yang bernama Pantai Setokok, Pantai
Setokok merupakan suatu bagian dari indahnya wisata pantai di Batam. Pantai
Setokok terkenal dengan pasir putihnya, terutama ketika air laut surut. Ketika
surut, barulah nampak wajah asli Pantai Setokok. Barisan pasir putih memanjang,
menjorok ke tengah laut yang elok menjadikannya sangat indah untuk di lihat.

Di Pantai Setokok ada beberapa fasilitas yang bisa kita gunakan, baik yang gratis
maupun berbayar, antara lain :

 Gazebo di sepanjang pantai yang tertata rapi dan apik, Rp 30.000 sekali
sewa
 Kano dan banana boat, RP 150.000
 Ban untuk berenang, RP 15.000
 . Tempat mandi, Rp 2.000
 Mushola
 Ayunan 2 buah di tengah laut yang cantik untuk berfoto
 Lapangan voli

d. Jembatan Barelang 4.

Jembatan yang keempat ini menghubungkan Pulau Setokok dan pulau


rempang , berjenis Concrete Box Girder atau berbentuk lurus tanpa lengkungan

6
dan memiliki panjang 365 meter, lebar 18 meter dan tinggi. 145 meter. Jembatan
yang ke empat ini diberi nama jembatan Sultan Zainal Abidin.
Di jembatan 4 Barelang terdapat Vihara tempat biksu bertapa yang
bernama Pa Auk Tawya Vipassana Dhura Hermitage. Vihara Pa Auk Tawya
didirikan tepat di atas bukit di Pulau Rempang, sekitar 8 km dari Jembatan 4
Barelang.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan sebelum memasuki area vihara.
Apabila posisi portal dalam keadaan tertutup, pengunjung tidak diperkenankan
masuk dengan alasan apapun. Karena itu berarti sedang ada kegiatan ibadah dan
meditasi yang berlangsung di vihara. Pengunjung hanya diperbolehkan memasuki
area Pa Auk Tawya ketika sedang tidak ada kegiatan ibadah dan meditasi.

Namun, tetap diberlakukan peraturan yang ketat selama berada di area


vihara yang harus kita patuhi karena sejatinya tempat ini adalah tempat ibadah.
Selain itu, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan sebelum masuk ke vihara,
yaitu perihal akses jalan menuju vihara. Jalan masuk ke Vihara Pa Auk Tawya
masih merupakan jalan tanah berbatu dan melintasi beberapa bukit yang lumayan
terjal. Sangat disarankan untuk berhati-hati dan mempersiapkan kondisi kendaraan
yang prima.

Vihara Pa Auk Tawya mempunyai pemandangan yang indah karena


bangunannya berada di atas bukit, sehingga banyak wisatawan yang berfoto untuk
mengabadikan momen di vihara ini.

e. Jembatan Barelang 5.

Jembatan berikutnya yaitu jembatan 5 yang berjenis Pelengkung ini


menghubungkan pulau Rempang dengan pulau Galang dan memiliki panjang
tinggi lebar 385 x 245 x 31 meter. Dinamakan jembatan Tuanku Tambusi.
Jembatan 5 Barelang memiliki banyak pantai yang menarik, adapun pantai yang
berada di jembatan ini yaitu:

7
a. Pantai Vio-vio.

Tempat wisata baru di Batam dengan nama yang unik yaitu Viovio
layak traveler kunjungi. Pantai ini menawarkan keindahan alam pantai,
jernihnya air laut, beragamnya kegiatan air serta tak ketinggalan
pemandangan matahari terbenam yang menghipnotis.
Pantai Viovio, tidak sulit untuk mengatakan bahwa tempat ini
termasuk salah satu tujuan wisata yang baru di Batam. Traveler bisa
melihat dari akses menuju ke pantai yang belum teraspal dan masih
berbentuk tanah hasil tebasan perbukitan di sekitar pantai. Namun itu
hanya sedikit saja arah menuju ke pantai, sebelumnya traveler dimanjakan
dengan akses jalan yang mulus. Pantai dengan nama yang unik ini terletak
di Pulau Galang jadi traveler yang mau berkunjung ke pantai ini akan
melewati Jembatan Tuanku Tambusai alias Jembatan 5 Barelang yang
menghubungkan antara Pulau Rempang dengan Pulau Galang. Lokasinya
sendiri tidak jauh dari jembatan tersebut dan telah tersedia papan petunjuk
arah yang jelas. Tiket masuk ke dalam kawasan wisata Pantai Viovio
adalah Rp. 10 ribu per kepala.

F. Jembatan Barelang 6.

Jembatan yang terakhir atau keenam ini juga berjenis Concrete Box
Girder. Menghubungkan pulau galang dengan pulau galang baru dan memiliki
panjang tinggi lebar 180 x 45 x 9,5 meter. Jembatan ini diberi nama jembatan raja
kecil. Jembatan yang keenam ini juga menjadi viral karena menghubungkan
sebuah pulau yang pernah menjadi tempat pengungsian 250.000 penduduk
Vietnam pada tahun 1975-1996 atau di namakan Camp Vietnam.

8
Kampung Vietnam merupakan sebuah camp pengungsian seluas 80 hektar
yang di bangun puluhan tahun yang lalu saat terjadinya perang saudara di
Vietnam pada tahun 1975. Camp pengungsian ini menampung sekitar 250.000
pengungsi dari Vietnam yang terpaksa harus lari dari negaranya karena kejamnya
perang yang terjadi. Sebagian dari mereka sampai ke Pulau Natuna, Tanjung
Pinang, Pulau Galang dan beberapa pulau lain di wilayah Kepulauan Riau. PBB
via UNHCR lalu mengamanatkan kepada Indonesia untuk menjadikan Pulau
Galang sebagai tempat penampungan para pengungsi perang dari Vietnam ini.
Pada masa itu Pulau Galang masih kosong tak berpenghuni. Kemudian
didirikanlah camp pengungsian lengkap dengan berbagai fasilitas seperti barak-
barak, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah bahkan penjara.

Tak terhitung jumlah mereka yang tewas di tengah laut, terdampar di


pulau dan mati kelaparan, dan beberapa ada yang selamat mencapai daratan.
Selama belasan tahun mereka tinggal di Kem Pengungsian Galang. Interaksi
mereka dengan dunia luar sangat di batasi guna menghindari tersebarnya penyakit
Vietnam Rose (sebutan untuk penyakit kelamin semasa perang vietnam) yang
mereka bawa. Menarik sekali bisa berkunjung ke Kampung Vietnam di Pulau
Galang ini. Bagi kamu para pecinta wisata sejarah, maka Kampung Vietnam
menjadi salah satu tempat pariwisata di Batam yang harus kamu kunjungi.

Suasana yang ditawarkan tempat ini sangat berbeda dari tempat wisata pada
umumnya. Kamu seolah berkunjung ke sebuah perkampungan Vietnam tempo
dulu seperti yang sering ditayangkan di film Rambo.

Selain itu masih banyak juga yang bisa di kunjungi di kampung vietnam, antara
lain :

a. Monumen perahu

b. Pemakaman Nghia-Trang Galang

c. Museum Kampung Vietnam

d. Vihara Quan Am Tu

9
e. Rumah Sakit dan Penjara Kampung Vietnam

PERAN PEMERINTAH
Peran pemerintah terhadap Pulau Rempang Galang sangat baik dan
pemerintah memberikan bentuk perhatian terhadap Pulau Rempang Galang seperti
mendirikan sekolah didaerah yang masih pedalaman di Pulau Rempang Galang,
dan pemerintah sangat berperan penting dalam mengembangkan potensi yang
berada di Pulau Rempang Galang.

PERAN MASYARAKAT
Masyarakat juga ikut serta dalam program-program yang telah
dilaksanakan pemerintah terhadap pengelolaa Pulau Rempang Galang Seperti ikut
serta dalam melestarikan wisata yang ada dan mau membayar pajak sebagai
kewajiban masyarakat Indonesia.

KOLERASI PEMBAHASAN DENGAN ISI SEMINAR


Dalam pembahasan sebelumnya memiliki kaitan dengan seminar nasional
pariwisata, Pulau Rempang Galang memiliki daya tarik wisata yang sangat besar.
Di samping daya tarik Pulau Rempang Galang Yang dapat dijadikan salah satu
tempat Tourism Shopping seperti yang di jelaskan pada saat seminat nasional,
karena beberapa tahun kedepan shopping merupakan bagian terpenting bagi
pariwisata

10
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Pulau Rempang dengan luas kurang-lebih 165 km² adalah pulau di wilayah
pemerintahan kota Batam, provinsi Kepulauan Riau yang merupakan rangkaian
pulau besar kedua yang dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang. Pulau
ini berada kira-kira 3 km di sebelah tenggara pulau Batam dan terhubung oleh
jembatan Barelang ke-5 dengan pulau Galang di bagian selatan. Pada saat ini
pulau Rempang banyak dikembangkan untuk wilayah pertanian dan perikanan
Sembulang, selain juga mempunyai beberapa buah pantai yang bagus. Seperti
Pantai Setokok, Pantai Vio-vio, Pantai Mawar, Pantai Melayu, Pantai Mirota dan
banyak lagi.

Dan Pulau Galang adalah pulau di wilayah pemerintahan kota Batam,


provinsi Kepulauan Riau yang merupakan rangkaian pulau besar ketiga yang
dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang. Pulau ini terkenal karena
adanya tempat pengungsian Vietnam yang terjadi secara besar-besaran pada tahun
1979 - 1996 dan menjadi perhatian dari pihak PBB dan kalangan internasional.
Tempat pengungsian Galang ini sekarang menjadi objek wisata dan sejarah kota
Batam, karena jaraknya yang relatif dekat dengan pulau Batam (sekitar 7 km).
Selain objek wisata ini, pulau Galang juga banyak dikunjungi oleh para turis pada
saat akhir pekan karena adanya pantai Melur di bagian barat pulau yang cukup
indah.

11
Saran

1. Seharusnya Pemerintah lebih memperhatikan jalan menuju pantai pantai


yang ada di pulau Rempang dan Galang
2. Pemerintah dan Masyarakat seharusnya bekerjasama untuk menyusun
cara agar Pulau Rempang dan Galang dapat go international dengan
mempromosikan destinasi wisatanya yang tidak kalah menarik dengan
tempat wisata yang ada di Indonesia. Serta harus lebih serius dan lebih
aktif untuk mengelola dan menjaga eksistensi dengan mempertahankan
keaslian alamnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Data DCS seminar “ekspektasi pengembangan pariwisata Dan Mice nasional


2045, 15 mei 2017, diauditourium amarta Stipram

Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Anan; Indonesia's population:


ethnicity and religion in a changing political landscape, 2003

13
Lampiran

a. Jembatan barelang

14
b. Vihara Pa Auk Tawya

15
c. Pantai Vio-vio

16
d. Monumen perahu Kampung Vietnam

17

Anda mungkin juga menyukai