Anda di halaman 1dari 5

Bangka Belitung

Wilayah provinsi kepulauan Bangka Belitung terdiri dari dua pulau besar yaitu
pulau Bangka dan pulau Belitung serta pulau-pulau kecil. Bangka Belitung menjadi
daerah jajahan inggris dan kemudian dilaksanakan serah terima kepada pemerintah
Belanda yang diadakan di Mentok pada tanggal 10 Desember 1816.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan sebgai provinsi ke-31 dan dipimpin oleh
Gubernur yang bernama Erzaldi Rosman Djohan dan Wakil Gubernur bernama Abdul
Fatah. Ibu kota provinsi ini adalah Pangkalpinang, dimana kepulauan ini memiliki 6
Kabupaten dan 1 kota diantaranya: Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat,
Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Belitung, Kabupaten
Belitung Timur dan kota Pangkal Pinang Bangka Belitung dikenal sebagai daerah
penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Kerukunan antar
etnis ditandai dengan banyaknya agama yaitu Islam, Buddha, Kristen, Protestan, katolik,
dan Hindu. Kepulauan Bangka Belitung dengan luas wilayah 16.424,06 km2 di diami
bermacam-macam suku, antara lain Suku Melayu ( suku bangsa asli), Jawa, Sunda,
Bugis, Banten, Banjar, Madura, Palembang, Minang, Aceh, Flores, Maluku, Manado dan
Tionghoa (30%).

Kabupaten Bangka sendiri berpusat di Sungailiat yang dipimpin oleh Bupati yang
bernama Mulkan, SH. MH dengan wakil Bupati yang bernama Syahbudin, S.Ip. Pulau
Bangka ini memiliki sejarah terbentuknya nama Banka tersebut. Asal muasal nama pulau
tersebut berdasarkan dari cerita rakyat dan juga berdasarkan fakta-fakta yang ada di
Bangka itu sendiri. Menurut cerita rakyat kata “ Bangka” berasal dari cerita adanya
seorang raksasa besar yang mati terdampar dan bangkai si raksasa itu akhirnya menjadi
pulau Bangka. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa Pulau Bangka itu berasal dari
jenis batang kayu namanya “ kayu bangka ” yang banyak dibuat menjadi bandan kapal.
Sedangkan berdasarkan fakta yang ditemukan di Pulau Bangka bahwa nama “ Bangka”
berasal dari kata “Vanka” yang tertulis di sebuah prasasti di Kota Kapur dengan
menggunakan bahasa pallawa yang berarti “Timah”. Nama Pulau Bangka berasal dari
orang-orang Tionghoa yang menyebutnya “Bangka” yang artinya timah. Hal ini
didukung dengan fakta-fakta sejarah dimana orang-orang Tionghoa dominan menjadi
penambang timah jauh sebelum Belanda dan Inggris.

Sedangkan nama Belitung itu sendiri, menurut cerita rakyat berasal dari sebuah
legenda yang menceritakan tentang seorang putri yang cantik jelita tinggal di sebuah
pulau bali. Banyak pemuda dan putra mahkota yang ingin melamarnya, namun dia tetap
saja menolak karena dia sedang mengidap penyakit kelamin. Pada suatu hari ayah dan
ibunya pun mengetahui hal tersebut sehingga membuat dia diasingkan ke hutan bersama
anjing kesayangannya, Tumang. Pada suatu hari, sang putri merasa kesepian dan
kasamarannya yang sedang bergelora sehingga membuatnya melampiaskan hawa
nafsunya dengan si Tumang, dia pun mengandung dan penyakitnya berangsur-angsur
sembuh. Hal ini pun diketahui oleh ayahnya sehingga membuat ayahnya berdoa agar
tempat dimana sang putri berada hancur. Tidak lama kemudian tempat si putri berada pun
terputus dan hanyut menuju ke Utara. Sehingga pulau yang terputus tersebut masyarakat
setempat menyebutnya “balitong” yang berasal dari bali terpotong, lama kelamaan
penyebutannya berubah menjadi “Belitung”.

Adapun untuk kegiatan-kegiatan dibulan oktober ini yakni :

1. Wonderful Sail

Kegiatan ini berasal dari kementerian pariwisata Republik Indonesia yang mengajak
para yachter untuk mengarungi keindahan laut nusantara. Kegiatan ini diadakan
tanggal 22-25 Oktober di Pantai Tanjung Pesona Sungailiat.

2. Festival Pariwisata (Kuliner Bahari)

Kegiatan ini menampilkan ragam kuliner bahari yang ada di kabupaten Bangka,
kegiatan ini dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan Wonderful Sail guna agar
para Yachter dapat menyicipi hidangan kuliner bahari di Kabupaten Bangka.
Kegiatan ini dilakuka pada tanggal 23 Oktober 2019 di Pantai Tanjung Pesona
Sungailiat.
3. Karang Lintang

Kegiatan ini menampilkan sebuah pertunjukan kolaborasi barongsai, tari sembahyang


rebut, dan tari kemuning. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 25- 27 Oktober 2019 di
Pantai Lepar Kecamatan Belinyu.

Tours of Bangka Belitung

1. Pantai Tanjung Pesona


Pantai tanjung pesona adalah pantai yang memiliki sejuta pesona yang terletak di Desa
Rambak, Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pantai ini pada dasarnya memiliki 3
tingkatan yang mana terdiri dari dari pantai landai yang terletak dibagian bawah, gazebo
yang menjorok kelaut dan berbatuan besar yang terletak paling atas. Pantai tanjung
pesona ini identik dengan 2 jembatannya dimana jembatan tanpa pagar terletak disebelah
barat dan jembatan dengan pagar disebelah resort. Beberapa fasilitas yang disediakan
oleh tempat yang indah ini ialah , mushola, water sport (speedboat, jet ski, banana boat),
dan spa. Speedboat dan banana boat menjadi salah satu fasilitas yang paling popular
terutama bagi kalangan muda. Tempat ini juga menyediakan funbike yang dapat
digunakan untuk menjelajahi pantai tanjung pesona dengan menyewa sepeda sekitar 10-
15 ribu saja. Di tempat ini juga terdapat restoran yang menyediakan berbagai macam
menu seperti: tenggiri bakar, lempah kuning, makanan sunda, padang, dan eropa. Di
pantai ini terdapat sebuah hotel dengan nama Hotel Tanjung Pesona klasifikasi bintang 3
dengan nama pemilik Bapak Jusman, dimana terdiri dari 63 kamar dengan 12 Villa
Room, 4 Suite, 11 Deluxe, 6 Family, 24 Superior, 6 Standar, dengan keseluruhan tempat
tidur sejumlah 58. Dimana hotel ini memiliki 2 tingkatan harga yaitu harga kamar
tertinggi senilai Rp.3. 460.000 dan harga kamar terendah senilai Rp.660.000. Untuk jarak
tempuh ke Pantai Tanjung Pesona dari Sungailiat ialah 7,1 dengan lama perjalanan
kurang lebih 12 menit, km sedangkan dari Kota Pangkalpinang berjarak 30 km.
2. Pantai Tikus Emas
Merupakan sebuah pantai yang berbatasan dengan pantai tikus yang berletak di sebelah
selatan pantai Tanjung Pesona, Sungailiat Kabupaten Bangka. Pantai ini berjarak 9,4 km
dari Sungailiat dengan lama perjalanan kurang lebih 19 menit. Pantai ini kononnya
merupakan tempat para penambang yang illegal dan berasal dari hewan pengepit, oleh
karena itulah pantai tersebut dinamakan dengan pantai Tikus Emas. Pantai ini memiliki
sebuah patung yang menggambarkan gambar Tikus Emas yang besar yang merupakan
sebuah symbol dari pantai tersebut. Untuk memasuki wilayah sarana prasarana yang
lengkap, jalan yang memadai, dan juga terdapat sebuah warung untuk tempat menikmati
makanan-makanan khas Bangka Belitung. Di pantai ini kita juga bisa meyewa berbagai
fasilitas yang ada, salah satunya fasilitas permainan seperti : jet ski, banana boat, dll.

3. Pantai Tongaci
Merupakan sebuah pantai yang terletak di jalan laut, kampong pasir, Sungailiat
kabupaten Bangka. Pantai ini berjarak 9,8 km dari Sungailiat dengan lama perjalanan
sekitar 18 menit. Di pantai ini terdapat sebuah patung, museum gallery, dan penangkaran
penyu. Pantai ini dibuka dari jam 08.00-18.00 wib. Di Pantai ini terdapat sebuah hotel
yakni Novilla boutique resort dan Puri Ansel Batavia Banka Beach.

4. Pantai Parai Tenggiri


Pantai ini biasanya di sebut juga Parai Green Resort atau kawasan wisata hijau, yang
terletak di Sinar Baru, kecamatan Sungailiat, kabupaten Bangka. Pantai ini berjarak 12
km dari Sungailat dengan lama perjalanan 20 menit. Di pantai ini terdapat beberapa
fasillitas yang bisa di sewa diantaranya ialah perahu pancing beserta alatnya, banana boat,
snorkeling. Di pantai ini terdapat tempat penginapan yakni parai pool indah resort dengan
nama kepemilikan DR. Jhonnie Sugiarto, MM dimana terdapat 24 kamar dan tempat tidur
dengan harga terendah dan tertinggi yakni 3.200.000.

5. Puri Tri Agung


Puri Tri Agung Merupakan tempat ibadah bagi orang-orang tionghoa yang menghadap ke
laut China Selatan yang teretak di Desa Rebo, kecamatan Sungailiat. Puri ini berjarak 10,
4 km dari Sungailiat dengan lama perjalanan kurang lebih 22 menit. Tempat ini
diresmikan pada tanggal 18 januari 2015. Tempat ini juga melambangkan 3 ajaran tri
darma yaitu konfurse, budhisme, dan taolisme. Didalam puri ini terdapat symbol-symbol
khas budha yang menghiasi dinding-dinding vihara.

Anda mungkin juga menyukai