Anda di halaman 1dari 12

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN UKOM KEPERAWATAN ANAK

Disusun Oleh:
Nama : Rendika Realita
NPM : 20149011119

Dosen Pembimbing:
Ns.Citra Suraya,S.Kep,M.Kep,M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020-2021
1. Seorang anak mengalami kekurangan cairan. Data apakah yang ditemukan perawat saat
pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi anak menglami peningkatan serta kekurangan cairan
teratasi ?
A. Anak tidak mengeluarkan air mata
B. Berat jenis urine 1.030
C. Pengeluaran urine kurang dari 1 mL/kg/jam
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik
E. Anak lemah

Jawaban : D
Rasional: Indikator bahwa kekurangan volume cairan teratasi adalah Capilarry refill time
(CRT) kurang dari dua detik, berat jenis urin antara 1,002 sampai 1,025, pengeluaran urine
sekurang- kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak dapat mengeluarkan air mata. CRT kurang
dari dua detik adalah satu-satunya indikator bahwa kondisi anak mengalami peningkatan.
Pengeluaran urin kurang dari 1 mL/kg.jam, berat jenis urine 1,030 dan anak tidak mengeluarkan
air mata mengindikasikan bahwa kekurangan volume cairan belum membaik. Kondisi lemah
merupakan indikasi lain daria adanya kekurangan cairan.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, data pengkajian mengindikasikan bahwa
kekurangan volume cairan teratasi. Ingat parameter yang mengindikasikan status hidrasi
adekuat. Satu-satunya pilihan yang mengindikasikan peningkatan keseimbangan cairan adalah
pilihan D. Pilihan jawaban lain mengindikasikan keseimbangan volume cairan.
Review: Kekurangan volume cairan dan kelebihan volume cairan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1059.
2. Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak berusia 2 tahun dan mencurigai
adanya strabismus. Hasil observasi mana yang mengindikasikan kondisi tersebut ?
A. Anak mengalami gangguan pendengaran
B. Anak selalu memiringkan kepala untuk melihat
C. Anak tidak memberikan respons saat diajak berbicara
D. Anak selalu menggerakkan kepala untuk mendengar
E. Anak tidak dapat memgokuskan pandangan pada perawat

Jawaban : B
Rasional: Strabismus merupakan kondisi di mana mata tidak simetris karena
kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular. Perawat dapat mencurigai adanya strabismus pada
anak ketika anak mengeluh sakit kepala yang berulang, pegerakan mata yang asimetris,
memiringkan kepala ketika melihat. Manifestasi lain termasuk mata asimetris, menutup satu
mata untuk melihat, diplopia, fotopobia, kehilngan pandang binokular, atau kelainan persepsi
pandangan. Pilihan A, C, D dan E, tidak mengindikasikan kondisi ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan A dan D terlebih dahulu karena pilihan
tersebut serupa dan berkaitan dengan pendengaran. Untuk memilih sisa pilihan, ingat bahwa
kondisi ini adalah kondisi di mana mata tidak berada pada titik yang seimbang karena
kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular.
Review: Strabismus
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pengindraan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 930.
3. Seorang anak berusia 6 tahun dengan HIV telah dirujuk ke RS untuk mendapatkan
penanganan nyeri. Anak tersebut bertanya pada perawat apakah nyerinya akan hilang. Apa
reapons yang palinb tepat untuk diberikan oleh perawat ?
A. "Nyerinya akan hilang jika kamu berbaring dan membiarkan obatnya bekerja."
B. "Cobalah untuk tidak berpikir tentang itu. Semakin kamu memikirkannya maka akan
semakin terasa sakit."
C. "Aku tahu pasti terasa sakit, tapi jika kamu mengatakannya padaku ketika itu terjadi, aku
akan mencoba dan membuat nyerinya berkurang."
D. "Setiap saat terasa nyeri, tekan tombol panghilan dan aku akan memberikan sesuatu
untuk membuat nyerinya hilang."
E. "Nyerinya akan hilang jika kamu membiarkanku melakukan semua penatalaksanaan
yang kamu butuhkan."

Jawaban : C
Rasional: Banyak komplikasi yang berhubungan dengan HIV disertai denga nyeri berat.
Manajemen nyeri yang agresif sangat penting sehingga anak mempunyai kualitas hidup yang
wajar. Perawat harus memberitahukan adanya nyeri pada anak dan membiarkan anak untuk
mengetahui segala hal yang akan dilakukan untuk mengurangi nyeri. Memberitahu anak bahwa
dengan membatasi pergerakan akan menghilangkan nyeri adalah sesuatu yang salah. Membirkan
anak untuk berpikir bahwa ia bisa mengontrol nyerinya dengan berpikir atau tidak
berpikir tentang nyeri termasuk mermehkan siklus nyeri yang terkait HIV. Memberi
harapan palsu dengan memberitahu anak bahwa nyeri akan “menghilang seluruhnya” bukan hal
yang jujur maupun ralistis.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci yang “paling tepat.” Ingat kembali
konsep umum tentang nyeri dan pertumbuhan serta perkembangan anak berusia 6 tahun.
Memberikan informasi pada anak tentang nyeri dengan kalimat yang dipahami oleh anak,
namun tanpa memberi harapan palsu atau tidak mengatakan sebenarnya, seharusnya
membimbing anak pada jawaban yang benar. Pilihan A dan B memberikan informasi yang tidak
akur tentang manajemen nyeri. Pilihan D dan E memberikan harapan palsu bahwa nyeri bisa
dihilangkan sepenuhnya. Review: Konsep yang berhubungan dengan manajemen nyeri pada
anak
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Darah dan sitem kekebalan imun
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1456

4. Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan suhu 38,8 C.
Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan ?
A. Membatasi cairan dalam 8 jam
B. Menyeka anak dengan air dingin
C. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam
D. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
E. Observasi suhu setiap 30 menit.

Jawaban : D
Rasional: Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus dilepas. Anak dapat seakan
dengan air suam-suam kuku, namun bukan air dungin, karena air dingin dapat menyebabkan
menggigil, sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme yang telah terjadi karena demam.
Aspirin tidak diberikan pada anak dengan demam karena beresiko timbul sindrom reye. Cairan
perlu ditingkatkat untuk mencegah dehidrasi, sehingga asupan cairan peroral tidak boleh
dibatasi. Memeriksa suhu anak dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek pengobatan
maka disarankan memriksa suhu satu jam etelah pemberian ibuprofen.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, tindakan penangan demam. Ingat
bahwa tindakan untuk menurunkan suhu seperti melepas pakaian dan selimut harus
dilakukan ketika anak mengalami demam. Pilihan A, B, C, dan E bukan intervensi untuk anak
dengan demam. Review: Intervensi untuk demam

Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan


Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1016-1017.

5. Seorang anak berusia 10 tahun dengan hemofilia telah terpeleset di es dan lututnya
terbentur. Apa pengobatan yang harus dipersiapkan oleh perawat?
A. Injeksi faktor X
B. Memberikan infys zat besi
C. Memberikan infus faktor X
D. Memberikan injeksi IM zat besi menggunakan metode Z-track
E. Injeksi IM faktor X

Jawaban : C
Rasional: Hemofilia adalah rangkaian kelainan perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan
protein koagulasi spesifik. Penatalaksanaan utamanya adalah pemberian faktor pembekuan
darah; obat-obatan seperti pereda nyeri, mungkin akan diberikan berdasarkan asal perdarahan.
Seorang anak dengan hemofilia rentan terjadiperdarahan sendi setelah kejadian terjatuh. Faktor
VIII akan diberikan secara intravena untuk mengganti ketidakadaan faktor pembekuan dan akan
meminimalkan perdarahan. Faktor X dan zat besi tidak digunakan untuk menangani anak dengan
hemofilia.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada diagnosis anak. Abaikan pilihan B dabn D karena dua
pilihan tersebut serupa. Ingat bahwa anak dengan hemofilia mengalami kekurangan faktor VIII,
dengan itu akan mengarahkan anda pada jawaban yang benar dari pilihan yang tersisa. Ingat
bahwa faktor VIII harus diberikan secara intravena. Sehingga jawaban E harus diberikan.
Review: Hemofilia

Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan

Domain: Pengetahuan prosedur Keilmuan: Anak


Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Darah dan sistim kekebalan imun
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 1254.

6. Perawat di klinik sedang melakukan tinjauan pada catatan medis soerang anak yang baru saja
dikunjungi oleh petugas kesehatan dan terdiagnosis dengan suspek stenosis aorta. Manifestasi
klinik spesifik yang diharapankan perawat untuk tertulis terkait dengan kelainan adalah?
A. Pucat
B. Hiperaktivitas
C. Intoleransi terhadap latihan
D. Gangguan pencernaan
E. Kesulitan bernapas

Jawaban : C
Rasional: Stenosis adalah penyempitan atau striktur dari katup aorta, menyebabkan
hambatan aliran darah ke ventrikel kiri, menurunkan kardiak output, hipertropi ventrikel kiri,
dan tahanan vaskular paru. Anak dengan stenosis aorta menunjukkkan tanda-tanda
intoleransi terhadao latihan, nyeri dada, dan pusing saat berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Pucat mungkin ada, namun tidak spesifik untuk kelainan ini saja. Kesulitan bernapas mungkin
terjadi pada anak namun tidak spesifik mengindikasikan suatu stenosis aorta. Pilihan B dan
Dtidak terkait kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, karateristik dari stenosis aorta. Pilihan B
dan D dapat diabaikan terlebih dahulu karena pilihan tersebut tidak terkait dengan kelainan yang
dimaksud. Dari pilihan yang tersisa, perhatikan kata spesifik pada soal akan mengarahkan anda
pada jawaban yang benar.
Review: Stenosis aorta
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1369.

7. Perawat mempersiapkan daftar intruksi perawatan di rumah untuk orang tua anak yang
menggunakan gips pada lengan bawah kiri. Intruksi mana yang harus dimasukkan dalam daftar
tesebut?
A. Jauhkan mainan berukuran kecil dan objek tajam dari gips
B. Menggunakan penggaruk khusus untuk menggaruk kulit yang gatal di bawah gips
C. Jangan meletakkan kompres hangat pada ujung gips dan pada jemari saat jemari
terasa kedinginan
D. Meninggikan bantak pada 24 samapi 48 jam pertama setelah pemasangan gips
untuk mencegah bengkak
E. Hubungi petugas kesehatan jika anak mengeluh adanya mati rasa atau kesemutan
di ekstremitas

Jawaban : B
Rasional: Selagi gips sedang mengering, telapak atngan digunakan untuk mengangkat, bukan
menggunakan jemari. Jika jemari digunakan, maka terjadi penyok pada gips dan membuat
penekanan konstan pada kulit di bawahnya. Mainan kecil dan objek tajam harus dijauhkan dari
gips, dan tidak ada obejek lain (temasuk penggaruk) yang ditempatkan dalam balutan gis karena
beresiko menyebabkan gangguan integritas kulit. Ektremitas dinaikkan untuk mencegah
bengkak, dan petugas kesehatan haru diberitahu secepatnya akan adanya tanda
neurovaskuleryang berkembang. Kompres hangat tidak digunakan pada gips maupunjemari.
Jemari yang dingin dapat mengindikasikan adanya kelainan neurovaskular, dan petugas haru
diberitahu.

Strategi Mengerjakan Soal: Gunakan ABC dan prinsip keamanan yang berhubungan
dengan perawatan anak dengan gips akan membantu anda menjawab pertanyaan ini.
Review: Perawatan penggunaan gips
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aktivitas dan istrahat
Sistem Tubuh: Muskuluskeletal
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2012), p. 238. 243; Swearingen (2012), p. 588,

8. Perawat memberikan perawatan pada bayi baru lahir yang diduga mengalami anus
imperforata. Perawat memonitor bayi, apa manisfestasi klinis yang berhubungan dengan
kelainan ini ?
A. Muntah kehijauan bercampur feses
B. Keluaran konsistensi feses yang seperti jelly
C. Kegagalan mengeluarkan mekonium pada 24 jam pertama pasca lahir
D. Teraba massa seperti sosis di daerah abdomen kuadraan kanan atas E. Adanya massa
berbentuk oval di perut atas saat dilakukan palpasi

Jawaban : C

Rasional: Anus imperforata adalah ketidaksempurnaan perkembangan atau tidak terbentuknya


anus pada posisi normal di perineum. Selama BBL, kelainan ini seharusnya sudah teridentifikasi
dengan mudah melalui penglihatan. Termometer rektal atau sebuah tabung mungkin diperlukan,
meskipun begitu, yang menentukan adalah tidak keluar mekonium dalam 24 jam pertama pasca
kelahiran. Data pengkajian lain termasuk tidak terbentuknya atau stenosis lubang anal rektal,
adanya membran anal, dan adanya fistula pada perineum. Adanya massa berbentuk oval di perut
atas mengindikasikan adanya stenosis pylory.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, manifestasi dari anus imperforata. Gunakan
definisi imperforata untuk membantu menemukan jawaban pertanyaan ini. Hal tersebut akan
mengarahkan anda pada jawaban yang benar,
Review: Anus imperforata
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pencernaan dan hepatobilier
Daftar Pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 440; Mc Kinney et al (2013), p. 1078-1079

9. Petugas kesehatan meresepkan kortikosteroid topikal untuk anak dengan dermatitis atopik
(Eczema). Intruksi mana perku diberikan perawat pada orang tua tentang bagaimana
menggunkan krim tersebut?
A. Mengoleskan krim tersebut ke seluruh tubuh
B. Mengoleskan krim dengan tebal pada area yang terinfeksi saja
C. Cegah membersihkan area sebelum mengoleskan krim
D. Oleskan krim dengan tipis dan berikan penekanan pada area tersebut
E. Bersuhkan area dengan tebal sebelum mengoleskan krim pada selerih tubuh

Jawaban : D
Rasional: Dermatitis atopik adalah proses infalmasi yang melibatkan epidermis.
Kortikosteroid

topikal dapat dibuatkan resep dan harus dioleskan tipis-tipis dan menyeluruh. Area
yang terinfeksi harus dibersihkan dengan benar sebelum diobati. Kortikosteroid topikal
harus dioleskan pada daerah yang luas. Penyerapan sistematis biasanya terjadi dengan
pengolesan krim secarah menyeluruh.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, penugasan kortikosteroid topikal.


Abaikan pilihan A karena krim harus dioleskan pada arae yang terinfeksi. Abaikan juga pilihan
C karena membersihkan area pengolesan krim dengan benar sangat direkomendasikan. Abaikan
pilihan B dan E karena ada kata tebal.
Review: Kortikosteroid topikal
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatn
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Integumen
Daftar pustaka: Briyan, Nix (2012), p. 96; Hockenberry, Wilson (2011), p. 541-542

10. Penicilin G Procaine (Wycillin) 1.000.000 unit IM diberikan pada anak dengan infeksi.
Pada label obat tertulis “1.200.000 unit per 2 mL.” Perawat telah memastikan bahwa dosis
tersebut aman. Berapa mililiter obat tiap pemberiannya yang harus diberikan perawat pada anak
tersebut?
A. 0,8 mL
B. 1,2 mL
C. 1,44 mL
D. 1,66 mL
E. 1,88 mL
Jawaban : D
Rasional: Gunakan rumus penghitungan obat.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek mililiter tiap pemebrian. Gunakan rumus
untuk menentukan dosis yang tepat, dan pastikan perhitungan menggunakan kakulator.
Review: Perhitungan obat
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak

Proses Keperawatan: Implementasi


Upaya Kesehatan: kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan Kesehatan
Daftar pustaka: Potter et al (2013), p. 576-577

Anda mungkin juga menyukai