Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan ISSN : 2527-8010 (ejournal)

Vol. 7, No.4, 213-222, Desember 2018

PENGARUH JENIS PELARUT PADA EKSTRAKSI MENGGUNAKAN


GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH LEMON (Citrus limon
(Linn.) Burm F.)
Melia Verdiana1), I Wayan Rai Widarta2), I Dewa Gede Mayun Permana2)
)
¹ Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Unud
²)Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Unud
Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of solvent types on antioxidant activity of lemon peel (Citrus limon
(Linn.) Burm F.) extract and to obtain the right solvent types with the highest antioxidant activity of lemon peel
extract. The experimental design used in this research was a completely randomized design with the treatment
of solvent types (aquades, acetone 70%, ethanol 70% and methanol 70%). The treatment was repeated four
times to obtain 16 units of the experiment. Data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) and followed
by Duncan test. The result showed that the best treatment was obtained extract with ethanol 70% solvent with
antioxidant activity was 52.72% and the IC50 value 471.33 mg/L, followed by yield was 37.68%, vitamin C was
227.90 mg AAE/g extract and total flavonoid was 7.14 mg QE/g extract.

Keywords : lemon peel, solvent types, ultrasonic, antioxidant activity, flavonoid.

PENDAHULUAN lemon mengandung berbagai macam senyawa


yang mempunyai manfaat bagi kesehatan
Antioksidan diperlukan untuk mencegah tubuh. Sembilan jenis senyawa fitokimia
terjadinya stres oksidatif, yang berperan (saponin, alkaloid, flavonoid, anthraquinon,
penting dalam terjadinya berbagai penyakit resin, tannin, terpen, steroid dan fenol)
degeneratif seperti kanker, penyakit jantung diketahui terdapat pada ekstrak kulit buah
koroner dan stroke (Giacco dan Brownlee, lemon. Selain itu, El-ghfar et al. (2016)
2010). Berbagai bukti ilmiah menunjukkan melaporkan bahwa kulit buah lemon
bahwa resiko penyakit kronis akibat senyawa mengandung vitamin C dan flavonoid yang
radikal bebas dapat dikurangi dengan tinggi yaitu masing-ma Menurut Ewanisha et
memanfaatkan peran senyawa antioksidan al. (2006) kulit buah lemon mengandung
seperti vitamin C, E, A, karoten, polifenol berbagai macam senyawa yang mempunyai
dan flavonoid (Okawa et al., 2001). manfaat bagi kesehatan tubuh. Sembilan jenis
Penggunaan bahan alami sebagai antioksidan senyawa fitokimia (saponin, alkaloid,
diperlukan untuk meningkatkan kualitas flavonoid, anthraquinon, resin, tannin,
kesehatan masyarakat. Bahan yang dapat terpen, steroid dan fenol) diketahui terdapat
digunakan yaitu limbah hasil olahan pangan pada ekstrak kulit buah lemon. Selain itu,
seperti kulit buah lemon. El-ghfar et al. (2016) melaporkan bahwa
Menurut Ewanisha et al. (2006) kulit buah kulit buah lemon mengandung vitamin C

*Korespondensi Penulis:
Email: verdiana.melia@yahoo.com1

213
Verdiana, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

dan flavonoid yang tinggi yaitu masing- Selain itu, aktivitas antioksidan tertinggi
masing sebesar 77,64 mg/100g dan 390,75 pada ekstrak kulit buah lemon diperoleh
mg QE/100 g sampel. Pengambilan senyawa menggunakan pelarut etanol 70%
flavonoid dan vitamin C pada kulit buah dibandingkan metanol 80% (El-ghfar et al.,
lemon dapat dilakukan melalui proses 2016). Menurut Champa et al. (2016)
ekstraksi.sing sebesar 77,64 mg/100g dan ekstraksi flavonoid pada Spirogyra sp.
390,75 mg QE/100 g sampel. Pengambilan menggunakan pelarut aseton memberikan
senyawa flavonoid dan vitamin C pada kulit total flavonoid tertinggi. Namun, belum
buah lemon dapat dilakukan melalui proses ditemukan jenis pelarut yang tepat untuk
ekstraksi. mendapatkan aktivitas antioksidan tertinggi
Ekstraksi dapat dilakukan dengan dari kulit buah lemon. Oleh karena itu,
beberapa metode yaitu maserasi, perkolasi perlu dilakukan penelitian agar diperoleh
dan sokletasi. Metode maserasi dapat jenis pelarut yang tepat untuk mendapatkan
dilakukan dengan beberapa cara, salah aktivitas antioksidan tertinggi ekstrak kulit
satunya maserasi yang dibantu dengan buah lemon.
gelombang ultrasonik. Beberapa keunggulan
penggunaan metode maserasi yang dibantu METODE PENELITIAN
gelombang ultrasonik yaitu prosesnya tidak
memerlukan biaya tinggi dan tidak Tempat dan Waktu
memerlukan waktu yang lama, sehingga Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
energi yang dikeluarkan tidak terlalu besar Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisis
(Williams, 1983). Hal ini dikarenakan proses Pangan Program Studi Ilmu dan Teknologi
ekstraksi dengan bantuan gelombang Pangan Fakultas Teknologi Pertanian,
ultrasonik dapat merusak permeabilitas Universitas Udayana, Denpasar dan
dinding sel, menimbulkan gelembung Laboratorium Biosains Universitas Udayana,
spontan (kavitasi) dalam fase cair dibawah Bukit Jimbaran. Waktu pelaksanaan penelitian
titik didihnya dan meningkatkan kerusakan dilakukan pada bulan Mei 2018 sampai dengan
pada sel (List dan Schmidt, 1989). Faktor- Juni 2018
faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi
adalah tipe persiapan sampel, waktu Bahan dan Alat
ekstraksi, jumlah sampel, suhu, dan jenis Bahan-bahan yang digunakan dalam
pelarut (Utami, 2009). penelitian ini adalah kulit buah lemon lokal
Senyawa flavonoid bersifat polar sehingga yang diperoleh dari UD Fenny Denpasar,
dibutuhkan pelarut yang bersifat polar aquades, aseton, etanol, metanol, AlCl3,
(Gillespie dan Paul, 2001). Efektivitas NaNO2, NaOH 1 M dan DPPH (Merck),
ekstraksi suatu senyawa oleh pelarut sangat asam sulfat 0,6 M, sodium fosfat dan
tergantung kepada kelarutan senyawa ammonium molibdat.
tersebut dalam pelarut, sesuai dengan prinsip Alat-alat yang digunakan yaitu pisau,
like dissolve like yaitu suatu senyawa akan oven (Blue M), blender (Miyako), ayakan60
terlarut pada pelarut dengan sifat yang sama. mesh, timbangan analitik (Shimadzu),
Pelarut yang bersifat polar diantaranya spatula, alumunium foil, gelas ukur,
adalah etanol, metanol, aseton dan air ultrasonic bath (Branson 2200), kertas
(Sudarmadji et al., 1997). Whatman no. 1, erlenmeyer, rotary vacuum
Menurut Sayuti (2017) pelarut metanol evaporator (Ika Labortechnik), botol gelap,
menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi gelas beaker, spektrofotometer (Genesys 10s
pada ekstrak bambu laut (Issis Hippuris). Uv-Vis), pipet volume, vortex, tabung reaksi,

214
Vol.7, No.4, Desember 2018. Pengaruh Jenis Pelarut pada Ekstraksi …

pipet miko dan water bath (Memmert). dengan variasi jenis pelarut (aquades, aseton
70%, etanol 70% dan metanol 70%) sebanyak
Rancangan Penelitian 150 ml. Kemudian diekstraksi selama 60
Penelitian ini menggunakan Rancangan menit menggunakan ultrasonic bath pada
Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi 47 kHz. Selanjutnya larutan
jenis pelarut yang terdiri atas 4 taraf yaitu: disaring menggunakan kertas Whatman No.
P1 = aquades, P2 = aseton 70%, P3 = 1. Filtrat yang diperoleh dievaporasi
etanol 70% dan P4 = metanol 70%. menggunakan rotary vacuum evaporator
Perlakuan ini diulang sebanyak empat kali dengan suhu 40°C, 200mBar kecepatan
sehingga diperoleh 16 unit percobaan. Data 60rpm. Ekstrak yang didapat dikemas
dianalisis menggunakan metode analisis dengan botol gelap kemudian dianalisis
ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan rendemen, total flavonoid, aktivitas
uji Duncan (Steel dan Torrie, 1993). antioksidan dan vitamin C (El-ghfar et al.,
2016 yang dimodifikasi).
Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan Bubuk Kulit Buah Lemon Parameter yang Diamati
Kulit buah lemon dibersihkan dengan air Parameter yang diamati pada penelitian
untuk menghilangkan kotoran dan ditiriskan. ini meliputi rendemen ekstrak
Selanjutnya kulit buah lemon dipotong (AOAC,1990), vitamin C (Vuong et al.,
kecil-kecil dengan ukuran sekitar 3 cm x 3 2014), total flavonoid (Josipovic et al., 2016)
cm dengan tujuan untuk mempermudah dan aktivitas antioksidan dengan metode
pengeringan dan penghancuran lalu dioven DPPH (Shah dan Modi, 2015).
dengan suhu 55°C selama 15 jam. Setelah
itu dihaluskan menggunakan blender, HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudian diayak menggunakan ayakan 60
mesh sehingga diperoleh bubuk kulit buah Rendemen Ekstrak
lemon (Bainiwal et al., 2013). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
perlakuan jenis pelarut berpengaruh sangat
Ekstraksi Kulit Buah Lemon nyata (P<0,01) terhadap rendemen ekstrak
Ekstraksi kulit buah lemon diawali dengan kulit lemon. Hubungan antara jenis pelarut
penimbangan bubuk kulit buah lemon terhadap rendemen ekstrak kulit buah lemon
masing-masing sebanyak 15 g lalu dilarutkan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Hubungan antara jenis pelarut terhadap rendemen ekstrak kulit buah lemon

215
Verdiana, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

Keterangan: Notasi yang sama menunjukkan pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata
(P>0,05)

karbohidrat, asam lemak, protein, vitamin


Gambar 1 menunjukkan bahwa rendemen A, vitamin C dan vitamin E juga terdapat
ekstrak kulit buah lemon tertinggi diperoleh pada kulit lemon (Nizhar, 2012). Metanol
menggunakan pelarut metanol 70% yaitu dapat menarik senyawa flavonoid, saponin,
40,61% sedangkan rendemen terendah tanin dan terpenoid pada tanaman (Astarina
terdapat pada pelarut aquades yaitu 34,32%. et al., 2013). Selain itu, metanol merupakan
Penggunaan jenis pelarut dengan perbedaan pelarut yang bersifat universal sehingga
polaritas dapat memberikan pengaruh dapat menarik sebagian besar senyawa yang
terhadap rendemen yang dihasilkan. Pelarut bersifat polar dan non polar pada bahan
organik berdasarkan konstanta dielektriknya (Salamah dan Widyasari, 2015).
dapat dibedakan menjadi dua yaitu pelarut Hal ini sesuai dengan penelitian yang
polar dan non polar. Konstanta dielektrik dilakukan Mardawati et al. (2008) bahwa
dinyatakan sebagai gaya tolak menolak antara ekstraksi dengan pelarut metanol
dua pertikel yang bermuatan listrik dalam menghasilkan rendemen ekstrak kulit
suatu molekul. Semakin tinggi konstanta manggis yang lebih tinggi dibandingkan
dielektriknya maka pelarut bersifat semakin dengan pelarut etanol dengan konsentrasi
polar. Konstanta dielektrik pada air, metanol, yang sama. Demikian juga pada ekstrak biji
etanol dan aseton masing-masing mempunyai barley, rendemen tertinggi diperoleh
nilai yaitu 80, 33, 24 dan 21 (Sudarmadji et menggunakan pelarut metanol dibandingkan
al., 1997). etanol dan aseton (Liu dan Yao, 2007).
Tingginya rendemen ekstrak kulit buah
lemon dengan pelarut metanol menunjukkan Vitamin C
bahwa pelarut metanol pada kulit buah Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
lemon mampu mengekstrak senyawa lebih perlakuan jenis pelarut berpengaruh sangat
baik, karena perolehan senyawa didasari oleh nyata (P<0,01) terhadap kandungan vitamin
kesamaan sifat kepolaran terhadap pelarut. C ekstrak kulit buah lemon. Hubungan
Menurut Ewanisha et al. (2006) kulit lemon antara jenis pelarut terhadap vitamin C
mengandung metabolit sekunder seperti ekstrak kulit buah lemon dapat dilihat pada
alkaloid, steroid, saponin, tannin, flavonoid Gambar 2.
dan fenol. Selain itu, senyawa seperti

Gambar 2. Hubungan antara jenis pelarut terhadap vitamin C ekstrak kulit buah lemon

216
Vol.7, No.4, Desember 2018. Pengaruh Jenis Pelarut pada Ekstraksi …

Keterangan: Notasi yang sama menunjukkan pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata
(P>0,05)

Gambar 2 menunjukkan bahwa vitamin C


tertinggi diperoleh menggunakan pelarut Total Flavonoid
aseton 70% yaitu 301,86 mg AAE/g Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
ekstrak, sedangkan kandungan vitamin C perlakuan jenis pelarut berpengaruh sangat
terendah diperoleh menggunakan pelarut nyata (P<0,01) terhadap total flavonoid
aquades yaitu 50,20 mg AAE/g ekstrak. ekstrak kulit buah lemon. Hubungan antara
Hasil ini mengindikasikan bahwa pelarut jenis pelarut terhadap total flavonoid ekstrak
yang kepolarannya lebih rendah mampu kulit buah lemon dapat dilihat pada Gambar
mengekstrak vitamin C dengan lebih efektif. 3. Berdasarkan Gambar 3 total flavonoid
Aseton merupakan pelarut semi-polar yang tertinggi diperoleh menggunakan pelarut
dapat menarik senyawa polar dan semi-polar etanol 70% yaitu 7,14 mg QE/g ekstrak
(Troy, 2005). Menurut Zumdahl (2007) dan total flavonoid terendah diperoleh
vitamin C memiliki banyak ikatan polar O- menggunakan pelarut aquades yaitu 4,34 mg
H dan C-O sehingga membuat vitamin C QE/g ekstrak.
bersifat polar dan dapat terekstrak baik oleh Suatu senyawa akan larut pada pelarut
pelarut aseton. yang mempunyai kepolaran yang sama.
Hal ini didukung dengan penelitian Senyawa flavonoid terbagi menjadi beberapa
Dumbrava et al. (2012) bahwa pelarut jenis, tiap jenis flavonoid mempunyai
aseton menghasilkan vitamin C yang lebih kepolaran yang berbeda-beda tergantung dari
tinggi dibandingkan dengan etanol dan air jumlah dan posisi gugus hidroksil tiap jenis
pada ekstrak buah jeruk dan plum. Pelarut flavonoid sehingga hal tersebut akan
aseton juga menghasilkan vitamin C tertinggi mempengaruhi kelarutan flavonoid pada
pada ekstrak tomat (Eveline et al., 2014). pelarut (Harborne, 1996). Total flavonoid
Selain itu, menurut Wenzig et al. (2008) pada ekstrak kulit buah lemon dengan pelarut
kadar vitamin C pada ekstrak metanol etanol menunjukkan bahwa pelarut etanol
kelopak bunga mawar lebih tinggi daripada memiliki tingkat kepolaran yang menyerupai
ekstrak airnya. Demikian juga pada ekstrak dan lebih efektif dalam melarutkan senyawa
salak pondoh, nglumut dan bali flavonoid pada kulit buah lemon, sehingga
menggunakan pelarut etanol lebih tinggi ekstrak kulit buah lemon menggunakan
daripada menggunakan pelarut aquades pelarut etanol menghasilkan senyawa
(Ariviani dan Parnanto, 2013). flavonoid tertinggi.

Gambar 3. Hubungan antara jenis pelarut terhadap total flavonoid ekstrak kulit buah
lemon
Keterangan: Notasi yang sama menunjukkan pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05)

Menurut Alothman et al. (2009) kadar total flavonoid buah nanas lebih tinggi

217
Verdiana, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

diperoleh menggunakan pelarut etanol jenis pelarut terhadap aktivitas antioksidan


dibandingkan air, metanol dan aseton pada ekstrak kulit buah lemon dapat dilihat pada
konsentrasi pelarut yang sama. Ekstrak kulit Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan bahwa
buah lemon menggunakan pelarut aquades aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh
menghasilkan total flavonoid terendah pada pelarut etanol 70% yaitu 52,72%,
dimana pelarut aquades merupakan pelarut sedangkan aktivitas antioksidan terendah
yang paling polar dibandingkan pelarut diperoleh pada pelarut aquades yaitu
lainnya, sehingga komponen yang bersifat 25,35%. Menurut El-ghfar et al. (2016)
polar seperti karbohidrat ikut terekstrak dan ekstrak kulit buah lemon menggunakan
menyebabkan total flavonoid per berat pelarut etanol memiliki aktivitas antioksidan
sampel menjadi rendah (Septiana dan tertinggi yaitu 52,64%. Aktivitas antioksidan
Asnani, 2012). dapat dipengaruhi oleh jumlah senyawa
flavonoid yang ada pada ekstrak kulit buah
Aktivitas Antioksidan lemon, semakin banyak senyawa flavonoid
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa maka aktivitas antioksidan akan semakin
perlakuan jenis pelarut berpengaruh sangat meningkat.
nyata (P<0,01) terhadap aktivitas antioksidan
ekstrak kulit buah lemon. Hubungan antara

Gambar 4. Hubungan antara jenis pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kulit
buah lemon
Keterangan: Notasi yang sama menunjukkan pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata
(P>0,05)

Hal ini sesuai dengan data yang dengan aktivitas antioksidan ekstrak kulit
diperoleh bahwa semakin tinggi total buah lemon dapat dilihat pada Gambar 5.
flavonoid pada berbagai jenis pelarut, maka Gambar 5 menunjukkan korelasi total
semakin tinggi pula aktivitas antioksidan. flavonoid dengan aktivitas antioksidan
Grafik hubungan antara total flavonoid dengan perlakuan jenis pelarut.

Gambar 5. Grafik hubungan antara total flavonoid dengan aktivitas antioksidan ekstrak
kulit buah lemon

218
Vol.7, No.4, Desember 2018. Pengaruh Jenis Pelarut pada Ekstraksi …

Menurut Sarwono (2006) koefisien antioksidan pada ekstrak buah nanas, pisang
korelasi (R2) yang mempunyai nilai >0,75- mas dan jambu.
0,99 dapat dikategorikan sebagai berkorelasi Berdasarkan hasil analisis aktivitas
sangat kuat. Berdasarkan data yang diperoleh, antioksidan, pelarut etanol 70% memiliki
koefisien korelasi (R2) antara total flavonoid persentase aktivitas antioksidan tertinggi
dan aktivitas antioksidan ekstrakkulit buah sehingga perlakuan ini dipilih untuk diuji
lemon yaitu 0,89 sehingga dapat disimpulkan penentuan IC50. Grafik hubungan antara
bahwa aktivitas antioksidan ekstrak kulit konsentrasi ekstrak dengan aktivitas
lemon dipengaruhi oleh total flavonoid. Hal antioksidan ekstrak kulit buah lemon
ini serupa dengan yang dilaporkan Alothman menggunakan pelarut etanol 70% dapat
et al. (2009) bahwa terdapat korelasi positif dilihat pada Gambar 6.
antara total flavonoid dengan aktivitas

Gambar 6. Grafik hubungan antara konsentrasi ekstrak dengan aktivitas antioksidan


ekstrak kulit buah lemon menggunakan pelarut etanol 70%

Gambar 6 menunjukkan bahwa semakin 1. Jenis pelarut berpengaruh sangat nyata


tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin terhadap rendemen, vitamin C, total
tinggi persentase aktivitas antioksidan. flavonoid dan aktivitas antioksidan
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh ekstrak kulit buah lemon.
persamaan yaitu y = 0,1035x + 1,2178 2. Hasil penelitian terbaik menunjukkan
dengan nilai IC50 sebesar 471,33 mg/L. IC 50 bahwa pelarut etanol 70% menghasilkan
menggambarkan besarnya konsentrasi suatu aktivitas antioksidan tertinggi yaitu
seyawa yang mampu menghambat radikal 52,72% dan nilai IC50 sebesar 471,33
bebas (DPPH) sebanyak 50%. Jika nilai IC50 mg/L, diikuti dengan rendemen 37,68 %,
semakin kecil maka kemampuan antioksidan vitamin C 227,90 mg AAE/g ekstrak dan
semakin besar (Senevirathne et al., 2006). total flavonoid 7,14 mg QE/g ekstrak.

SIMPULAN DAN SARAN Saran


Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Simpulan tentang teknologi mikroenkapsulasi ekstrak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kulit buah lemon sehingga dapat
dilakukan, maka dapat disimpulkan dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan
beberapa hal sebagai berikut : pada bahan pangan.

219
Verdiana, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

DAFTAR PUSTAKA analysis of vitamin C content and


antioxidant activity of some fruits
Alothman, M., A.A. Karim, dan R. Bhat. extracts. Journal of Agroalimentary
2009. Antioxidant capacity and Processes and Technologies. 18(3):
phenolic content of selected tropical 223-228.
fruits from Malaysia extracted with
different solvents. Food Chemistry. El-ghfar, M.H.A.A., H.M. Ibrahim, I.M.
115: 785-788. Hassan, A.A.A. Fattah dan M.H.
Mahmoud. 2016. Peels of lemon and
AOAC. 1990. Official Method of Analysis of orange as value-added ingredients:
Association Official Agriculture chemical and antioxidant properties.
Chemist. Washington DC. International Journal of Current
Microbiology and Applied Sciences.
Ariviani, S dan N.H.R Parnanto. 2013. 5(12): 777-794.
Kapasitas antioksidan buah salak
(Salacca edulis REINW) kultivar Eveline, T.M. Siregar dan Sanny. 2014. Studi
Pondoh, Nglumut dan Bali serta aktivitas antioksidan pada tomat
korelasinya dengan kadar fenolik total (Lycopersicon esculentum)
dan vitamin c. Agritech. 33(3): 324- konvensional dan organik selama
333. penyimpanan. Prosiding Seminat
Nasional Sains dan Teknologi. 5: 22-
Astarina, N.G.H., K.W. Astuti dan N.K. 28.
Warditiani. 2013. Skrining fitokimia
ekstrak metanol rimpang bangle Ewanisha, J.U., S.A. Garba, M. Galadima,
(Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal S.Y. Daniyan dan M.B. Busari. 2006.
Farmasi Udayana. 2 (4). Therapeutic potency of Citrus limon
(l) burm. F. (lemon) peel extract
Bainiwal, L. K., V. Pratima dan V. Tekha. against some disease causing
2013. Determination of preliminary microorganisms. International Journal
phytoconstituents, total phenolic and of Research Studies in Biosciences.
flavonoids contents in the roots, leaves 4(11) : 30-39.
and stems of (Cleome viscosa Linn).
International Journal of Biological Giacco, F. dan M. Brownlee. 2010.
and Pharmaceutical Research. 4(12): Oxidative stress and diabetic
891-895. complications. Journal of The
American Heart Association. 107:
Champa, P., N. Whangchai, S. 1058-1070.
Jaturonglumlert, N. Nakao dan K.
Whangchai. 2016. Determination of Gillespie, R.J. dan Paul. 2001. Chemical
phytochemical compound from Bonding and Molecular Geometry.
Spirogyra sp. using ultrasonic Oxford University Press, London.
assisted extraction. International
Journal of Geomate. 11(24): 2391- Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia:
2396. Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. ITB Press, Bandung.
Dumbrava, D.G., C. Moldovan, D.N. Raba
dan M.V. Popa. 2012. Comparative Josipovic, A., R. Sudar, A. Sudaric, V.

220
Vol.7, No.4, Desember 2018. Pengaruh Jenis Pelarut pada Ekstraksi …

Jurkovic, M.M. Kocar dan A.M. 34.


Kulundzic. 2016. Total phenolic and
total flavonoid content variability of Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian
soybean genotypes in eastern croatia. Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu,
Croatia Journal Food Science Yogyakarta. Sayuti, M. 2017.
Technology. 8(2): 60-65. Pengaruh perbedaan metode ekstraksi,
bagian dan jenis pelarut terhadap
List, P.H dan P.C. Schmidt. 1989. rendemen dan aktivitas antioksidan
Phytopharmaceutical Technology. bambu laut (Isis hippuris).
CRC Press, Boston. Liu, Q dan H. Technology Science and Engineering
Yao. 2007. Antioxidant activities of Journal. 1(3):166-174.
barley seeds extract. Food Chemistry.
107: 732-737. Senevirathne, M., S. Kim, N. Siriwardhana, J.
Ha, K. Lee dan Y. Jeon. 2006.
Mardawati, E., C.S. Achyar dan H. Marta. Antioxidant potential of Ecklonia
2008. Kajian Aktivitas Antioksidan cava on reactive oxygen species
Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia scavenging, metal chelating, reducing
mangostana L) Dalam Rangka power and lipid peroxidation
Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis inhibition. Food Science and
di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Technology International. 12: 27-38.
Tasikmalaya. Laporan Akhir
Penelitian Peneliti Muda. Tidak Septiana, A.T dan A. Asnani. 2012. Kajian
dipublikasikan. Fakultas Teknologi sifat fisikokimia ekstrak rumput laut
Industri Pertanian Universitas Sargassum duplicatum menggunakan
Padjadjaran, Bandung. berbagai pelarut dan metode ekstraksi.
Agrointek. 6(1): 22-28.
Nizhar, U. 2012. Level Optimum Sari Buah
Lemon (Citrus limon) Sebagai Bahan Shah, P dan H.A. Modi. 2015. Comparative
Penggumpal Pembuatan Keju Cottage. study of DPPH, ABTS and FRAP
Skripsi. Tidak dipublikasikan. assays for determination of antioxidant
Fakultas Peternakan Universitas activity. International Journal for
Hassanuddin, Makassar. Research in Applied Science and
Engineering Technology. 3(6): 636-
Okawa M., J. Kinjo, T. Nohara dan M. Ono. 641.
2001. DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl) radical scavenging Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip
activity of flavonoids obtained from dan Prosedur Statistika Suatu
some medicinal plants. Biology Pendekatan Biometrik. Penerjemah B.
Pharmacy Journal. 24(10): 1202- Sumantri. PT. Gramedia Pustaka,
1205. Jakarta. Sudarmadji, S., B. Haryon
dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisis
Salamah, N. dan E. Widyasari. 2015. untuk Bahan Makanan dan Pertanian.
Aktivitas antioksidan ekstrak metanol Penerbit Liberti, Yogyakarta.
daun kelengkeng (Euphoria longan
(L) Steud.) dengan metode Troy, D.B. 2005. The Science and Practice of
penangkapan radikal 2,2’-difenil-1- Pharmacy. Lippincott Williams and
pikrilhidrazil. Pharmaciana. 5(1): 25- Wilikins, Philadelphia.

221
Verdiana, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

Utami. 2009. Potensi daun alpukat (Persea


americana Mill) sebagai sumber
antioksidan alami. Jurnal Teknik
Kimia UPN Jawa Timur. 2(1) : 58-64.

Vuong, Q. V., S. Hirun, T.L.K. Chuen, C.D.


Goldsmith, M.C. Bowyer, A.C.
Chalmers, P.A. Phillips dan C.J.
Scarlett. 2014. Physicochemical
composition, antioxidant and anti-
proliferative capacity of a lily pilly
(Syzygium paniculatum) extract.
Journal of Herbal Medicine. 10: 10-
16.

Wenzig, E.M., U. Widowitz, O. Kunert, S.


Chrubasik, F. Bucar, E. Knauder dan
R. Bauer. 2008. Phytochemical
composition and in vitro
pharmacological activity of two rose
hip (Rosa canina L.) preparations.
Journal Phytomedicine. 15: 826-835.

Williams, A.R. 1983. Panel Discussion on


Mechanisms and Biological Effects.
Academic Press.

Zumdhal, S.S. 2007. Chemical Principles.


Cengage Learning, Boston

222

Anda mungkin juga menyukai