1 MIFTAHUL ULUM
2 RAHMA NISSA TAHARA
3 YOGA DANU SAPUTRA
4 ANGGUN PRATIWI
5 ETY PRATIWI
6 KIKI PUSPITA SARI
7 NI WAYAN SULISTIAWATI
8 RISMA PUSPITASARI
9 TIARA TRI WIGUNA
10 ELES PRABOWO J
PEMBIMBING LAHAN
1. Sistem Kardiovaskuler
Palpasi : Nadi kuat, HR : 123 x/menit, nadi 88x/menit
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung S1 (lup), S2 (dup), tidak ada bunyi jantung tambahan, CRT <3 detik
2. SISTEM PERNAFASAN
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kanan kiri simetris, terdapat retraksi interkosta, tidak ada penggunaan otot bantu, RR : 22
x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas crakles
3. SISTEM PERSYARAFAN
GCS : E=2, M=2, V=terpasang ETT, kesadaran : soporcoma
Saraf 1 : tidak kelainan dan fungsi penciuman tidak ada kelainan
Saraf 2 : penurunan pada tes ketajaman pengelihatan, pengelihatan ganda
Saraf 3,4,6 :
No Hari, Diagnosa Implementasi Paraf Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1 Kamis, 1 Pukul 08.00 WIB S :Klien kooperatif
01/11/1 -Memonitor hemodinamik
8 H : TD :
N :
RR :
S :
R : kien kooperatif O : -TD :
N :
Pukul 08.15 WIB RR :
-Memposisikan pasien untuk memaksimalkan S :
ventilasi -Posisi klien semifowler
-Klien terpasang OPA
H : Posisi klien semifowler - klien terpasang ventilator
R : Klien kooperatif - terdapat suara nafas tambahan yaitu kreckles
- klien dilakukan tindakan suction
Pukul 08.30 WIB - klien diberikan obat mestinon 60mg/12jam/iv
-Memasukkan alat oppafaringeal airway
(OPA)
Pukul:14:30WIB
- Mengauskultasi suara nafas sebelum dan
setelah tindakan suction
Pukul:15:00 WIB
- Lakukan tindakan suction
R: klien kooperatif
Pukul:16:00 WIB
-Berkolaborasi dalam pemberian obat
mestinon 60 mg/12jam/iv
H: klien diberikan obat mestinon 60mg/12jam/iv
R:klien kooperatif
SHIF MALAM
Pukul 21:00 WIB
- Memonitor hemodinamik
H : TD : 100/60 mmHg
N : 96 x / menit
RR : 23 x / menit
S : 37,8 c
R : kien kooperatif
2 SHIF PAGI
Pukul 08.00 WIB
- Memonitor intake atau asupan
makanan cairan dengan tepat O:- Klien diberikan sonde 6x 250ml dalam
H : Klien diberikan sonde 6x 250ml sehari
dalam sehari -klien mendapat diit susu cair
R: Klien kooperatif -klien diberikan diit susu cair
- Klien diberikan sonde 6x 250ml dalam sehari
Pukul 09.00 WIB
- Memonitor asupan kalori makanan
harian A:Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang
H: Klien mendapatkan diit susu cair dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan
R: Klien kooperatif makan masih ada
P:Lanjutkan intervensi
-monitor intike atau asupan makanan dan
cairan dengan tepat
SHIF SIANG -monitor asupan kalori makanan
-tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
Pukul 14:00WIB dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
-Merundingkan dengan tim kesehatan lain nya
mengenai asupan gizi yang diberikan setiap
hari
H:klien diberikan diit susu cair
R:klien kooperatif
Pukul:14:30WIB
- Memonitor intake atau asupan
makanan cairan dengan tepat
H : Klien diberikan sonde 6x 250ml
dalam sehari
R: Klien kooperatif
SHIF MALAM
S : - Klien kooperatif
SHIFT SIANG
Pukul 14.30 WIB
-Memberikan posisi terapeutik
H: Klien diberikan posisi miring kanan dan
miring kiri setiap 2 jam sekali
R: Klien kooperatif
SHIFT MALAM
Pukul: 21:00WIB
-Mempertahankan posisi yang tepat saat
mengatur posisi klien
H:Klien tetap diposisikan semifowler
R : Klien kooperatif
Manajemen nutrisi :
-tentukan status gizi pasien dan kemampuan
pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi
3 3 Setelah dilakukan tindakan asuhan -tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan dibutuhkan untuk memasuki kebutuhan
hambatan mobilitas fisik klien teratasi dengan -pastikan diit mencukupi makanan tinggi
kriteria hasil : kandungan serat untuk mencegah konstipasi
-klien meningkatkan dalam aktivitas fisik
-klien dapat melakukan room pasif body Peningkatan mekanika tubuh :
mechanic dan ambulansi dengan perlahan -monitor perbaikan postur tubuh atau mekanika
-klien mampu sedini mungkin melakukan tubuh pasien
mobilisasi apabila continuinitas -berikan imformasi tentang kemungkinan posisi
neuromuscular berada dalam penyembuhan penyebab nyeri otot atau sendi
Pengaturan posisi neurologis :
-berikan posisi teraupetik
-pertahankan posisi yang tepat saat mengatur
posisi klien
-berikan tempat tidur yang tepat (tidak terlalu
keras dan tidak terlalu empuk)
-monitor oksigenasi jaringan otak dan tekanan
intrakranial pada pasien kritis selama perubahan
posisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Ketidak efektifan pola nafas b.d Kelemahan otot yang ditandai dengan
Ds :
-Tidak terkaji
Do :
-RR : 22 x/menit
-TD : 105/87 mmHg
-Nadi : 88 x/menit
-Suhu : 38,6 C
-GCS : 4, M2 E2 V=ETT
-Tingkat kesadaran soporcoma
-Suara nafas trekles
-Terpasang ventilator dan ETT
-Terdapat retraksi intracosta
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Ketidak mampuan makan yang ditandai dengan :
Ds :
-Tidak terkaji
Do :
-Bising usus 13 x/menit
-Klien terpasang NGT
-Klien hanya makan lewat sonde
-Klien hanya di berikan makanan lewat NGT 6 x sehari
-BB : 65 kg
-IMT : 23,30
3.Hambatan mobilitas fidik b.d Gangguan neuromuscular yang ditandai dengan :
Ds :
-Tidak terkaji
Do :
-Klien mengalami penurunan kesadaran
-Terdapat kelemahan otot
-Kekuatan otot 0 0
0 0
-Aktifitas klien hanya di tempat tidur
-Aktivitas klien dibantu perawat