18/02/2020

PERUBAHAN SIGNIFIKAN TERHADAP TATA CARA

PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK BANGUNAN
GEDUNG DALAM ASCE 7-16 (SNI 1726:2019)

Nick Alexander & Davy Sukamta

SNI 1726:2012 > SNI 1726:2019

25 Februari 2020

OUTLINE
oSELEKSI SISTEM STRUKTUR (ASCE 7-16 ch 12.2 - SNI 1726:2019 bab 7.2)
oPENGARUH DAN KOMBINASI BEBAN GEMPA
(ASCE 7-16 ch 12.4 - SNI 1726:2019 bab 7.4 )
oANALISIS DINAMIK LINIER (ASCE 7-16 ch 12.9 - SNI 1726:2019 bab 7.9)
oANALISIS RESPONS RIWAYAT WAKTU NONLINIER
(ASCE 7-16 ch 16 - SNI 1726:2019 bab )
oPROSEDUR BERBASIS KINERJA (ASCE 7-16 1.3.1.3)
oDIAFRAGMA, KORD, DAN KOLEKTOR
(ASCE 7-16 ch 12.10 - SNI 1726:2019 bab 7.10)

1
 18/02/2020

KOMPARASI PASAL-PASAL DALAM ASCE 7-16 & SNI 1726:2019

ASCE 7-16 SNI 1726 : 2019

Chapter 1.5 Pasal 4.1
Chapter 2.3 Pasal 4.2
Chapter 2.0 Pasal 5
Chapter 11.4 Pasal 6.1
Chapter 11.4.4 Pasal 6.2
Chapter 11.4.5 Pasal 6.3
Chapter 11.9 Pasal 6.11

KOMPARASI PASAL-PASAL DALAM ASCE 7-16 & SNI 1726:2019

ASCE 7-16 SNI 1726 : 2019

Chapter 12 Pasal 7
Chapter 12.14 Pasal 8
Chapter 13 Pasal 9
Chapter 15 Pasal 10
Chapter 16 Pasal 11
Chapter 17 Pasal 12
Chapter 18 Pasal 13
Chapter 19 Pasal 14

2
 18/02/2020

SELEKSI SISTEM STRUKTUR

(ASCE 7-16 12.2 / SNI 1726:2019 7.2)
SNI 1726:2012 hanya mencantumkan secara spesifik ttg sistem struktur preskriptif

oPENGGUNAAN SISTEM STRUKTUR

YANG TIDAK TERCANTUM DALAM
TABEL PRESKRIPTIF DIIJINKAN
DENGAN SYARAT:
o PERENCANAAN STRUKTUR INDIVIDU
(PROSEDUR ALTERNATIF BERBASIS
KINERJA)
o PENGEMBANGAN SISTEM STRUKTUR
ALTERNATIF (CONDITIONAL
PROBABILITY OF COLLAPSE MCER
UNTUK STRUKTUR ARCHETYPE
DENGAN TARGET MAX 10% UTK
KATEGORI RISIKO II – FEMA P695)

PENGARUH BEBAN GEMPA

VERTIKAL (ASCE 7-16 12.4.2.2 / SNI 1726:2019 7.4.2.2)

oNILAINYA SAMA SEPERTI ASCE 7-10

(0.2SDSD)
oALTERNATIF: 0.3SavD
oSav DIAMBIL DARI RESPONS GEMPA
VERTIKAL
oDAPAT DIABAIKAN UNTUK SDC B DAN
PERHITUNGAN GAYA PADA PERTEMUAN
STRUKTUR ATAS DAN PONDASI

3
 18/02/2020

PENGARUH BEBAN GEMPA

VERTIKAL (ASCE 7-16 11.9 / SNI 1726:2019 6.9)

oRESPONS GEMPA VERTIKAL (11.9)

o Diharuskan hanya untuk evaluasi NLRHA
bangunan dengan diskontinuitas vertikal
pada sistem penahan gravitasi
o Respons gempa vertical dihubungkan
dengan response gempa horizontal
(Borzognia dan Campbell)
o Parameter yang berpengaruh: periode
struktur, jarak ke sumber gempa, dan
kondisi tanah lokal

PENGARUH BEBAN GEMPA

VERTIKAL
oGAYA GEMPA HORISONTAL BERBASIS
KAPASITAS (12.4.3.2)
o KLARIFIKASI ISTILAH:
o Emh = Gaya gempa horizontal dengan
faktor kuat lebih
o Ecl = Gaya gempa horizontal berbasis
kapasitas

4
 18/02/2020

ANALISIS DINAMIK LINIER (12.9)

ASCE 7-10 ASCE 7-16
MRSA (pasal 12.9) MRSA (pasal 12.9.1)
LRHA (pasal 16.1) LRHA (pasal 12.9.2)

oKEUNGGULAN LRHA DIBANDINGKAN MRSA:

o Mempertahankan tanda aljabra semua gaya dan deformasi
o Mempertahankan nilai aktual pasangan gaya internal yang terjadi secara bersamaan
(contoh: pasangan gaya aksial dan momen)

MRSA (12.9.1)
oJUMLAH RAGAM:
o SERTAKAN SEMUA RAGAM GETAR
o ALTERNATIF: 90% PARTISIPASI MASSA UTK SETIAP ARAH (SAMA DENGAN ASCE 7-10)

10

5
 18/02/2020

MRSA (12.9.1)
oPENSKALAAN GAYA:
o Memenuhi sasaran 10% probabilitas keruntuhan untuk MCER
oPENSKALAAN SIMPANGAN:
o Memenuhi sasaran 10% probabilitas keruntuhan untuk MCER
o Hanya berlaku jika S1 > 0.6g
ASCE 7-10 ASCE 7-16
Cs min = 85% Cs ELF Cs min = 100% Cs ELF

11

LRHA (12.9.2)
oDUA METODE:
o PENJUMLAHAN RESPONS RAGAM (MODAL RESPONSE HISTORY)
o DIRECT INTEGRATION

12

6
 18/02/2020

LRHA (12.9.2)
oSELEKSI DAN MODIFIKASI GM:
o ≥ 3 pasang
o Setiap komponen horisontal GM dicocokkan dengan target spectrum (11.4.6)
o Metode: spectral matching

13

LRHA (12.9.2)
KEUNGGULAN SPECTRAL MATCHING UNTUK KASUS LRHA
◦ Konsisten dengan hasil MRSA
◦ Jumlah pasangan GM yang dibutuhkan lebih sedikit untuk menghasilkan respons rata-rata
mendekati target spektrum
◦ Record-to-record variability yang rendah

14

7
 18/02/2020

LRHA (12.9.2)
oPENERAPAN GM
o Analisis independen untuk masing-masing komponen horisontal ground motion
o 2 analisis tanpa accidental torsion (untuk kebutuhan penskalaan)

15

LRHA (12.9.2)
oPENERAPAN GM (continued)
o 4 analisis dengan accidental torsion (untuk mendapatkan hasil kombinasi respons)

o Total analisis (18 untuk 3 pasang GM)

16

8
 18/02/2020

LRHA (12.9.2)
oPENSKALAAN GAYA
o SAMA DENGAN MRSA (Cs min = 100% ELF)

oPENSKALAAN SIMPANGAN
o SAMA DENGAN MRSA (Cs min = 100% ELF HANYA JIKA S1 ˃ 0.6g)

17

LRHA (12.9.2)
oHASIL LRHA = ENVELOPE DARI KOMBINASI RESPONS

18

9
 18/02/2020

NLRHA (bab 16)

oGROUND MOTION
ASCE 7-16 ASCE 7-10
Intensitas Spektrum Ground motion Maximum direction Maximum direction

Level Gempa MCER 2/3 MCER

Jenis Spektrum Metode 1: Uniform Hazard Spectrum Uniform Hazard Spectrum (UHS) with
(UHS) with risk adjustment [16.2.1.2] risk adjustment
Metode 2: Multiple Conditional Mean
Spectrum (CMS) [16.2.1.2]

Jumlah Ground Motion ≥ 11 pairs ≥ 7 (or 3) pairs

Scaling / Modifications Basis Maximum direction spectrum Square Root of the Sum of the Squares
(SRSS) spectrum
Scaling / Modifications Procedure Scaling and Spectral Matching Scaling

Scaling / Modifications Period Range 0.2T1-2T1 0.2T1-1.5T1

19

NLRHA (bab 16)

oPERMODELAN DAN ANALISIS (LEBIH MENDETAIL DIBANDINGKAN ASCE 7-10)
o PERMODELAN BANGUNAN HARUS SAMPAI KE LEVEL FUNDASI (TERMASUK GEDUNG
DENGAN STRUKTUR BESMEN)
o BEBAN GRAVITASI 1.0D + 0.5L
o L = 0.8 LUNREDUCED JIKA LUNREDUCED ˃ 4.79 kN/m2
o L = 0.4 LUNREDUCED UNTUK KONDISI LAIN
o ACCIDENTAL TORSION HANYA PERLU DISERTAKAN UNTUK GEDUNG DENGAN
IRRGULARITAS TORSI (TIPE 1a ATAU 1b)
o VISCOUS DAMPING TIDAK BOLEH LEBIH DARI 2.5% PADA RAGAM GETAR YANG
MENDOMINASI RESPONS STRUKTUR

20

10
 18/02/2020

NLRHA (bab 16)

oKRITERIA PENERIMAAN (LEBIH
EKSPLISIT DIBANDINGKAN ASCE
7-10)
o DIBAGI MENJADI DUA: GLOBAL
DAN ELEMEN
o KRITERIA PENERIMAAN GLOBAL:
o TARAF KELAYAKAN RESPONS STRUKTUR
o BATASAN SIMPANGAN STRUKTUR

21

NLRHA (bab 16)

o KRITERIA PENERIMAAN ELEMEN:
o FORCE-CONTROLLED (UNTUK KOMPONEN
GETAS)
o DEFORMATION-CONTROLLED (UNTUK
KOMPONEN DAKTAIL)

22

11
 18/02/2020

PROSEDUR BERBASIS KINERJA

(ASCE 7-16 1.3.1.3)
o PASAL REFERENSI:
o PASAL 12.2.1
o PASAL 1.3.1
o PASAL 1.3.1.3

23

PEER/TBI V 2.02
o HUBUNGAN DENGAN ASCE 7-16:

24

12
 18/02/2020

PEER/TBI V 2.02
o SASARAN KINERJA PEER/TBI
EKIVALEN DENGAN ASCE 7-16

25

PEER/TBI V 2.02
o PERSYARATAN PEER/TBI UNTUK MENCAPAI SASARAN KINERJA:
o EVALUASI SERVICE-LEVEL EQ (SLE = GEMPA 43 TAHUN)
o KRITERIA PENERIMAAN UNTUK MENCAPAI ESSENTIALLY ELASTIC WITH LIMITED
STRUCTURAL DAMAGE
o EVALUASI MCER
o KRITERIA PENERIMAAN UNTUK MENCAPAI COLLAPSE PREVENTION

26

13
 18/02/2020

PEER/TBI V 2.02
o PERSYARATAN PEER/TBI UNTUK
MENCAPAI SASARAN KINERJA:
o KOMPUTASI PROBABILITAS KERUNTUHAN
TIDAK DIREKOMENDASIKAN PEER/TBI
KARENA BANYAKNYA KETIDAKPASTIAN
DALAM MEMODELKAN PERILAKU
KERUNTUHAN STRUKTUR

27

PEER/TBI V 2.02
o HUBUNGAN DENGAN ASCE 7-16:
o KRITERIA PENERIMAAN MCER VERSI PEER/TBI DIPRIORITASKAN DIBANDINGKAN ASCE 7-17 BAB 16
o PEMENUHAN PERSYARATAN PRESKRIPTIF ASCE 7-16 BAB 12 (TERMASUK PERSYARATAN PRESKRIPTIF CS
MINIMUM YANG UMUMNYA MEMPENGARUHI PERENCANAAN GEDUNG DENGAN T1 PADA
DISPLACEMENT-SENSITIVE REGION) TIDAK DIHARUSKAN OLEH PEER/TBI

28

14
 18/02/2020

GERAK TANAH (16.2)

o16.2.1: SPEKTRUM RESPONS TARGET
o16.2.2: SELEKSI GERAK TANAH
o16.2.3: MODIFIKASI GERAK TANAH
o16.2.4: PENERAPAN GERAK TANAH PADA MODEL STRUKTUR

oLEVEL GERAK TANAH: MCER (MENJAGA KONSISTENSI TUJUAN ASESMEN)

oJUMLAH GERAK TANAH: 11 (MENINGKATKAN AKURASI ESTIMASI RESPONS RATA-
RATA)

29

SPEKTRUM RESPONS TARGET

(16.2.1)
o METODE 1: SPEKTRUM UHS MCER (SESUAI BAGIAN 11.4.7 ATAU 11.4.8)
o METODE 2: DUA ATAU LEBIH SPEKTRUM CMS “SKENARIO” MCER YANG DICOCOKKAN PADA
PERIODA RAGAM-RAGAM GETAR YANG MEMILIKI KONTRIBUSI SIGNIFIKAN TERHADAP
RESPONS

30

15
 18/02/2020

SELEKSI GERAK TANAH

(16.2.2)
o GERAK TANAH TERDIRI DARI PASANGAN ORTOGONAL KOMPONEN GERAK TANAH
HORISONTAL; SERTA VERTIKAL (JIKA BERLAKU)
o GERAK TANAH YANG REPRESENTATIF: MAGNITUDO, JARAK, BENTUK SPEKTRAL
o JIKA JUMLAH GERAK TANAH TEREKAM TIDAK MEMADAI, DAPAT DIGUNAKAN GERAK
TANAH TERSIMULASI
o JUMLAH: 11 GERAK TANAH UNTUK SETIAP SPEKTRUM
o GERAK TANAH DENGAN PENGARUH PATAHAN-DEKAT DAN DIREKSIONALITAS HARUS
DICAKUP UNTUK KONDISI SITUS PATAHAN-DEKAT

31

MODIFIKASI GERAK TANAH

(16.2.3)
oDUA PROSEDUR:
o PENSKALAAN AMPLITUDO
o PENCOCOKKAN SPEKTRAL

oRENTANG PERIODA:
o BERKISAR DARI 0.2T1TERKECIL – 2.0T1TERBESAR
o T1 ADALAH PERIODA FUNDAMENTAL UNTUK DUA ARAH HORISONTAL (i.e. T1X & T1Y)
o HARUS MENCAKUP 90% MASSA

32

16
 18/02/2020

MODIFIKASI GERAK TANAH

(16.2.3.2)
oPENSKALAAN AMPLITUDO:
o SKALAKAN SPEKTRUM ARAH MAKSIMUM MENCAPAI SPEKTRUM TARGET
o BERBEDA DENGAN VERSI SEBELUMNYA DIMANA SPEKTRUM SRSS YANG DISKALAKAN
MENCAPAI SPEKTRUM TARGET

oPENCOCOKKAN SPEKTRAL:
o RATA-RATA DARI SPEKTRUM-SPEKTRUM YANG DICOCOKKAN HARUS MELEBIHI 110%
TARGET SPEKTRUM
o PENALTI 10% DITERAPKAN KARENA STUDI MENUNJUKKAN PROSEDUR INI DAPAT
MEMBERIKAN HASIL YANG BIAS JIKA TIDAK DILAKUKAN DENGAN BENAR

33

MODIFIKASI GERAK TANAH

(16.2.3.2)
oCONTOH HASIL MODIFIKASI 11 PASANG GERAK TANAH MENGGUNAKAN PROSEDUR
PENSKALAAN AMPLITUDO

34

17
 18/02/2020

PENERAPAN GERAK TANAH PADA

MODEL STRUKTUR (16.2.3.2)
oSITUS PATAHAN-DEKAT: TERAPKAN PASANGAN GERAK TANAH SESUAI ARAH
PATAHAN-TEGAK LURUS DAN ARAH PATAHAN-PARALEL DARI PATAHAN-SUMBER
oSITUS LAIN: TERAPKAN PASANGAN GERAK TANAH SECARA ACAK SEHINGGA RATA-
RATA SPEKTRUM KOMPONEN “X” DAN “Y” MASIH BERADA DALAM ±10% DARI
MEDIAN SPEKTRUM RESPONS KOMPONEN

35

PERBANDINGAN PROSEDUR GMSM

ASCE 7-16 DENGAN ASCE 7-10
ASCE 7-16 ASCE 7-10
Intensitas Spektrum Gerak Tanah Maximum direction Maximum direction

Level Gempa Spektrum Target MCER 2/3 MCER

Jenis Spektrum Target Metode 1: Uniform Hazard Spectrum Uniform Hazard Spectrum (UHS) with
(UHS) with risk adjustment [16.2.1.2] risk adjustment
Metode 2: Multiple Conditional Mean
Spectrum (CMS) [16.2.1.2]

Jumlah Gerak Tanah ≥ 11 pairs ≥ 7 (or 3) pairs

Basis Modifikasi Maximum direction spectrum Square Root of the Sum of the Squares
(SRSS) spectrum
Prosedur Modifikasi Penskalaan Amplitudo dan Penskalaan Amplitudo
Pencocokkan Spektral
Rentang Perioda 0.2T1-2T1 0.2T1-1.5T1

36

18
 18/02/2020

PROSEDUR BERBASIS KINERJA

(ASCE 7-16 1.3.1.3)
o PASAL REFERENSI:
o PASAL 12.2.1
o PASAL 1.3.1
o PASAL 1.3.1.3

37

DIAFRAGMA, KORD,
KOLEKTOR
oDUA JENIS PROSEDUR:
oPROSEDUR STANDAR (PASAL 12.10.1 & 10.2.2)
o SECARA UMUM SAMA DENGAN ASCE 7-10 DENGAN TAMBAHAN KLARIFIKASI TERKAIT GAYA
TRANSFER
o GAYA TRANSFER = GAYA GEMPA YANG TERSALUR DARI PENAHAN LATERAL DI ATAS DIAFRAGMA
KE SISTEM PENAHAN LATERAL DI BAWAH DIAFRAGMA, DISEBABKAN KARENA ADANYA OFFSET
DARI PENEMPATAN SISTEM PENAHAN LATERAL ATAU PERUBAHAN KEKAKUAN TINGKAT DARI
SISTEM PENAHAN LATERAL.
o GAYA TRANSFER HARUS DIKALIKAN Ω0 UNTUK STRUKTUR DENGAN IREGULARITAS HORISONTAL
TIPE 4 (OUT-OF-PLANE OFFSET)
oPROSEDUR ALTERNATIF (PASAL 12.10.3)
o DIHARUSKAN UNTUK DIAFRAGMA BETON PRACETAK DENGAN KATEGORI DESAIN SEISMIK C, D,
E, F.
o SEBAGAI PROSEDUR ALTERNATIF UNTUK KONDISI LAIN

38

19
 18/02/2020

DIAFRAGMA, KORD,
KOLEKTOR
oPROSEDUR ALTERNATIF:
oCpx = DESIGN ACCELERATION
oRs = FAKTOR REDUKSI GAYA
DIAFRAGMA KARENA KAPASITAS
KUAT LEBIH DAN KAPASITAS
INELASTIS DIAFRAGMA

39

DIAFRAGMA, KORD,
KOLEKTOR
oPROSEDUR ALTERNATIF:
oCpx = DESIGN ACCELERATION
oRs = FAKTOR REDUKSI GAYA
DIAFRAGMA KARENA KAPASITAS
KUAT LEBIH DAN KAPASITAS
INELASTIS DIAFRAGMA

40

20
 18/02/2020

DIAFRAGMA, KORD,
KOLEKTOR
oCp0 = DESIGN ACCELERATION PADA
BASE (PERCEPATAN MUKA TANAH)
oCpi = DESIGN ACCELERATION PADA
KETINGGIAN 80% TINGGI TOTAL
oCpn = DESIGN ACCELERATION PADA
ELEVASI TERTINGGI BANGUNAN

DOMINATED BY FIRST MODE

RESPONSE + HIGHER MODES

DOMINATED BY FIRST MODE

RESPONSE

41

42

21