a. Latar Belakang
Sesuai dengan:
1. Keputusan Ketua Badan Amil Zakat Nasional Nomor 33 Tahun 2019 tentang Nomor
Identifikasi Mustahik Badan Amil Zakat Nasional
2. Keputusan Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penerapan Nomor Identifikasi mustahik (NIM) Badan
Amil Zakat Nasional
Maka pengisian dari NIM telah dapat dilakukan dengan menggunakan website
http://baznasindonesia.com/login.php. Nomor Induk Mustahik dapat berasal dari dua
sumber yaitu NIM yang berasal dari data mustahik yang di input secara manual dan NIM
yang berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.
Pendataan NIM penting dilakukan agar data mustahik dapat terdokumentasikan dengan
baik. Selain itu, adanya NIM juga menjadikan setiap mustahik memiliki satu kode unik
sehingga tidak terjadi data mustahik ganda.
b. Tujuan
Buku ini berisi petunjuk teknis tentang tata cara pengisian Nomor Identifikasi Mustahik
(NIM) di website http://baznasindonesia.com/login.php.
c. Ruang Lingkup
Seluruh pengelola zakat berbentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil
Zakat (LAZ) dan Unit Pengelola Zakat (UPZ) akan memiliki username yang dapat digunakan
oleh internal dari setiap lembaga.
d. Jadwal Pengisian
Pengisian Nomor Identifikasi Mustahik dilakukan secara berkala oleh masing-masing
lembaga zakat.
A. Pedoman Umum
1. Silakan masuk ke situs www.baznasindonesia.com dengan menggunakan username dan
password yang telah diberikan.
2. Seluruh pertanyaan bertanda bintang (*) wajib diisi. Jika tidak diisi, maka data tidak
dapat disimpan.
3. Tidak ada separator/pemisah titik/koma pada input nilai angka/Rupiah. Harap isi dengan
teliti dan seksama. Hasil input dapat dicek kembali pada fungsi View.
4. Nomor Identifikasi Mustahik (NIM) dihasilkan dari dua sumber yaitu input berdasarkan
data integrasi dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan input manual dari data
non-DTKS.
5. Nomor Identifikasi Mustahik yang berasal dari input data mustahik dari DTKS sesuai
dengan IDART yang tertera dalam DTKS
Contoh diatas adalah NIM dengan nama Demo yang merupakan mustahik dengan
nomor urut pertama di desa Gedongkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakart, D.I.Yogyakarta
6. Nomor Identifikai Mustahik (NIM) terdiri dari 16 digit dengan rincian sebagi berikut
A. 2 digit pertama adalah kode provinsi
B. 2 digit berikutnya adalah kode kabupaten/kota
C. 3 digit berikutnya adalah kode kecamatan
D. 3 digit berikutnya adalah kode desa/kelurahan
E. 6 digit terakhir adalah nomor urut data mustahik di desa/kelurahan
1.1.1 Login
Setelah mendapatkan username dan password, pengguna dapat login pada
kolom username dan password di bawah ini:
Pilih Menu Input Mustahik untuk mendapatkan NIM dari mustahik yang diinput.
Berikut tampilan awal menu Input Mustahik:
Dashboard aplikasi Nomor Identifikasi Mustahik terdiri dari tiga menu utama di
antaranya:
Untuk memulai pengisian data, pilih fungsi Add dengan icon plus pada menu Input
Mustahik.
2 Submenu Ringkasan
NIM(fungsi dari kiri ke kanan):
View – Edit
Di atas adalah tampilan Dashboard aplikasi Nomor Identifikasi Mustahik jika data telah
berhasil terinput terdiri dari 2 menu utama di antaranya:
Dashboard aplikasi Nomor Identifikasi Mustahik terdiri dari empat menu utama di
antaranya:
Untuk memulai pengisian data, pilih fungsi Edit dengan icon pensil pada menu
Mustahik BDT.
Jika sudah melengkapi data mustahik pada menu Mustahik BDT maka data akan terekam
pada dashboard berikut ini
%tile
Di atas adalah tampilan Dashboard aplikasi Nomor Identifikasi Mustahik jika data telah berhasil
terinput. Jika ingin melihat data yang sudah terisi atau ingin mengedit data dapat pilih
submenu Edit dengan icon pensil.
1) Submenu Edit : Submenu ini digunakan untuk melihat data yang sudah
terisi atau ingin mengubah data dengan icon pensil.
2) Kolom %tile : Kolom ini menggambarkan persentase tingkat
kemiskinan seseorang. Data ini terangkum dalam Rumah
tangga dalam Basis Data Terpadu dapat dikelompokkan
ke dalam kelompok yang disebut desil.
3) Kolom IDARTBDT : Nomor urut anggota rumah tangga berdasarkan basis
data terpadu. Nomor ini kemudian menjadi NIM (Nomor
Induk Mustahik) dari DTKS
Berikut adalah tampilan dari pengisian data mustahik dari akun UPZ. Tentukan data mustahik
yang akan berdasarkan wilayah (Provinsi dan Kota/Kabupaten. Untuk mengisi data mustahik
dari data DTKS silahkan pilih menu “ubah Kab/Kota akses”. Kemudian pilih submenu edit untuk
melengkapi Provinsi dan Kota/Kabupaten dari data mustahik yang akan dibantu.
1) Submenu Pencarian : Submenu ini berisikan fungsi untuk melakukan pencarian dan
dan Filter Data download/unduh data sbb:
• Search panel adalah fungsi yang digunakan untuk
melakukan pencarian berdasarkan kata kunci sederhana.
Jika sudah melengkapi data yang wajib diisi, Provinsi dan Kabupaten, maka dapat klik save
untuk menyimpan data. User akan mendapatkan konfirmasi apabila telah berhasil menyimpan
data dengan tampilan berikut
Langkah selanjutnya adalah logout pada menu User, kemudian login kembali sesuai dengan
user dan password masing-masing UPZ.
Setelah login, kemudian pilih menu “Mustahik BDT” untuk mengisi data mustahik berdasarkan
DTKS dengan tampilan berikut
Berikut adalah tampilan ketika memilih menu “Mustahik BDT”. Jika ingin mengubah data
mustahik sesuai dengan data-data terbaru dapat memilih submenu Edit.
1) Submenu Pencarian : Submenu ini berisikan fungsi untuk melakukan pencarian dan
dan Unduh Data download/unduh data sbb:
• Excel adalah fungsi yang digunakan ketika ingin
mengunduh data dalam bentuk Excel
• Search panel adalah fungsi yang digunakan untuk
melakukan pencarian berdasarkan kata kunci sederhana.
• Filters adalah fungsi yang digunakan untuk menyimpan
pegaturan pencarian berdasarkan Advanced filters.
2) Submenu Search Submenu ini digunakan untuk mencari data berdasarkan
Advance kategori Kecamatn, Desar, Besar Bantuan, Asnaf, Jenis
Bantuan, dan Lembaga Bantuan
3) Submenu Edit : Submenu ini digunakan untuk menginput dan menambah
data mustahik.
4) Submenu View : Submenu ini digunakan untuk melihat data yang telah
berhasil dinput
Tuliskan besar
bantuan, pilih Asnaf
dari 7 Jenis Asnaf, dan
Jenis Bantuan
IDARTBDT, Desa,
Kecamatan, Kab/Kota,
dan Provinsi sudah
terisi secara otomatis
Tombol untuk
menyimpan data
Berikut adalah tampilan ketika memilih submenu Edit. Pastikan data sudah diisi dengan
lengkap kemudian pilih tombol Save untuk menyimpan data.
Nomor Identifikasi Mustahik dari data DTKS adalah nomor IDARTBDT itu sendiri
Berikut adalah tampilan ketika User memilih submenu view. Menu ini akan menampilkan data
yang berhasil diisi oleh User.
Desil adalah kelompok per-sepuluhan sehingga seluruh rumah tangga dapat dibagi ke dalam 10
desil. Pengelompokan rumah tangga dalam Basis Data Terpadu adalah sebagai berikut:
Piramida tingkat pendapatan ini menghubungkan Desil dengan Had Kifayah. Untuk Desil 1 masuk
dalam kategori miskin karena berada pada pendapatan 0-1,5 Juta/bulan dan masuk dalam
prioritas pertama yang harus dibantu menurut Had Kifayah. Sedangkan pendapatan yang masuk
dalam katehori Desil 2 hingga Desil 4 dikategorikan pada masyarakat berpenghasilan rendah
yang tidak memiliki pendapatan tetap (MBR Non- Fix Income) dan masuk dalam prioritas 2-3
yang harus dibantu menurut Had Kifayah. MBR Fix Income adalah masyarakat berpenghasilan
rendah yang telah memiliki pendapatan tetap. Kelompok ini diisi oleh kelompok Desil 5-8 yang
menurut Had Kifayah masuk dalam prioritas 4 (hanya MBR Fix Income yang berpengahasilan
dibawah nishab yaitu pada kelompok Desil 7). Masyarakat berpenghasilan menengah dan atas
(MBM dan MBA) termasuk dalam kelompok Desil 9 (penghasilan 8,1 – 12,7 Juta) dan kelompok
Desil 10 (penghasilan >12,7 Juta/bulan).