Anda di halaman 1dari 92

Instrumen Akreditasi Program

Studi v4.0 (IAPS 4.0)


Lukito Edi Nugroho
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik UGM
Referensi
• Peraturan BAN-PT no 5/2019 tentang Instrumen Akreditasi Program
Studi (beserta lampiran-lampirannya)
• Lampiran 2: Kriteria dan prosedur
• Lampiran 3 dan 4: Panduan penyusunan (LKPS dan LED)
• Lampiran 5: Pedoman penilaian
• Lampiran 6 (a sd d): Matriks penilaian
• Nirwan, Saepudin. Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi:
Perkembangan Terkini Akreditasi Perguruan Tinggi. Yogyakarta, 9 Mei
2019
• Basarudin, T. Instrumen Akreditasi Baru. Bengkulu, 3 Mei 2019
Agenda
• Mengapa perlu ada instrumen baru?
• Perbedaan antara instrumen lama dan instrumen baru
• Laporan Kinerja PS
• Laporan Evaluasi Diri
Pendahuluan
Akreditasi, SPME, dan Siklus Peningkatan
Mutu Secara Berkelanjutan

Peraturan BAN-PT no 2/2017


tentang Sistem Akreditasi
Nasional (SAN)
Mengapa Instrumen Akreditasi Perlu
Diupdate?
• Keterbaruan: perlu disesuaikan dengan regulasi terkini yang
mengatur Pendididikan Tinggi dan Akreditasi.
• Pergeseran paradigma: beberapa regulasi terkini dan praktek baik QA
di Luar Negeri menuntut adanya perubahan paradigma dari Input-
Process-based ke Output-Outcome-based
• Kelemahan mekanisme penilaian: terdapat beberapa kelemahan
yang dijumpai dalam penilaian akreditasi menggunakan instrumen
yang ada, dan perlunya peningkatan akuntabilitas proses akreditasi
Kesesuaian dengan Peraturan-Peraturan Baru
Instrumen Tahun Peraturan-Peraturan Baru:
Diploma 2009 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah
Sarjana 2008 dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005;
Magister 2009 PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
Doktor 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2010;
PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
AIPT 2011 Perguruan Tinggi;
Perpres no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
Perlu Permenristekdikti No. 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
penyesuaian! Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
Permenristekdikti No. 100 Tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta
Akomodasi Kekhasan Prodi & Institusi
Permenristekdikti no. 32/2016
Pasal 7
1. Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan
instrumen akreditasi.
2. Instrumen akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: Perlu instrumen
instrumen akreditasi untuk Program Studi; akreditasi yang
instrumen akreditasi untuk Perguruan Tinggi. spesifik dan sesuai
3. Instrumen akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi disusun berdasarkan
interaksi antar standar di dalam Standar Pendidikan Tinggi. untuk mengakomodir
4. Instrumen akreditasi Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kekhasan prodi
huruf a disusun berdasarkan: jenis pendidikan, yaitu vokasi, akademik, profesi, dan institusi
program pendidikan, yaitu program diploma, sarjana, sarjana
terapan, magister, magister terapan, profesi, spesialis, doktor, dan doktor terapan;
c. modus pembelajaran, yaitu tatap muka dan jarak jauh; dan d. hal-hal khusus.
5. Instrumen akreditasi Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b disusun berdasarkan pengelolaan perguruan tinggi, yaitu perguruan tinggi
swasta, perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi negeri dengan pola pengelolaan
keuangan badan layanan umum, atau perguruan tinggi negeri badan hukum.
Instrumen Saat Ini

• Instrumen bersifat generik dan belum mampu mengakomodasi kekhasan institusi dan prodi
• Bobot terhadap input-proses jauh lebih besar daripada output-outcome
Perubahan Paradigma
• Akreditasi adalah bagian integral dari SPM-Dikti. Tujuannya adalah
peningkatan mutu secara berkelanjutan (bukan hanya snapshot tiap 5
tahun sekali)
• Mutu harus dilihat dari perspektif stakeholders → dari sisi
outputs/outcomes
• Penilaian menyeluruh dijustifikasi oleh instrumen, bukan sebaliknya
(borang disusun untuk mengkonstruksi gambaran kondisi
institusi/prodi – yang biasanya cenderung overrated)
• Asesmen adalah sebuah proses analitis → perlu koherensi,
konsistensi, dan common sense
Studi Hasil Akreditasi 2017
• Temuan penting: “Korelasi antara peringkat akreditasi dengan kualitas lulusan
rendah” (prodi dengan predikat ‘A’ belum tentu menghasilkan lulusan yang
kompeten”
• Instrumen
• Sangat berorientasi input (“jumlah dosen bergelar S3”, “jumlah buku teks”, ...)
• Form-form yang saling tidak terkait, koherensi rendah (rasio dosen-mhs dan EWMP di standar 4
tidak dikaitkan dengan tata pamong dan kepemimpinan di standar 2)
• Tidak mendorong dilakukannya analisis yang menyeluruh (fokus pada pengisian borang, bukan
pada “memotret” kondisi yang sesungguhnya)
• Proses asesmen
• Mekanisme pemetaan antar item yang bersifat mekanistis
• Minim analisis
• Tidak tersedia waktu yang cukup untuk validasi data/informasi saat asesmen lapangan
• Asesor
• Pemahaman yang rendah dalam hal penjaminan mutu pendidikan tinggi dan manajemen
perguruan tinggi (bahkan dalam memahami konsep prodi, tata pamong, dan kepemimpinan)
Instrumen Lama vs Instrumen Baru
Karakteristik

Instrumen Lama Instrumen Baru


• Berbasis borang • Berbasis evaluasi diri (menemukenali
• Berorientasi input kelebihan dan kelemahan)
• Generik: one size fits all • Orientasi pada output dan outcome
• Tidak terkait dengan proses CQI • Spesifik dan unik untuk berbagai jenis
institusi (PTN Satker, PTN BLU, PTNBH,
• Mudah direkayasa (copy-paste) PTS; Universitas, Institut, Akademi, ...)
dan program (doktor, master, sarjana,
doktor terapan, master terapan,...)
• Bagian integral dari CQI
• Memerlukan kemampuan yang lebih
tinggi dari asesor
Perubahan Paradigma
• Perubahan penanggung jawab: dari program studi menjadi unit pengelola
• Perubahan orientasi: dari orientasi input-proses menjadi output-outcome
• Perubahan tugas asesee: dari mengisi form/borang menjadi menyusun
evaluasi diri
• Perubahan tugas asesor: dari menjelaskan data dan fakta menjadi
mengases laporan evaluasi diri
• Perubahan sifat akreditasi: dari pemeriksaan mutu menjadi penjaminan
mutu, peningkatan mutu berkelanjutan, sampai dengan pengembangan
budaya mutu
• Perubahan peran asesee: keterlibatan asesee sangat tinggi dalam
penyusunan laporan
Standar

Tidak berarti bahwa konten instrumen lama (7 standar) bisa ditransfer secara
langsung ke instrumen baru
Skor dan Status
Syarat-Syarat Perlu untuk Terakreditasi
a) Pada program Diploma Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan/Magister/Magister Terapan:
1. Skor butir penilaian Penjaminan Mutu (keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal, akademik dan
non akademik) ≥ 2,0.
2. Skor butir penilaian Kecukupan Jumlah DTPS ≥ 2,0.
3. Skor butir penilaian Kurikulum (keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan
pemutakhiran kurikulum, kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI,
ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran) ≥ 2,0.

b) Pada program Doktor/Doktor Terapan:


1. Skor butir penilaian Penjaminan Mutu (keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal, akademik dan
non akademik) ≥ 2,0.
2. Skor butir penilaian Kecukupan Jumlah DTPS ≥ 2,0.
3. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS ≥ 2,0.
4. Skor butir penilaian Kurikulum (keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan
pemutakhiran kurikulum, kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI,
ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran) ≥ 2,0.
Syarat Perlu untuk Peringkat Unggul & Baik Sekali
a) Program Diploma Tiga:
1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai
pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang
diakreditasi): Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.
2. Skor butir penilaian Waktu Tunggu: Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.
3. Skor butir penilaian Kesesuaian Bidang Kerja: Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.

b) Program Sarjana/Sarjana Terapan:


1. Skor butir penilaian Kualifikasi Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai
pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang
diakreditasi): Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.
2. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai
pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang
diakreditasi): Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.
3. Skor butir penilaian Waktu Tunggu: Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0
4. Skor butir penilaian Kesesuaian Bidang Kerja: Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.
Syarat Perlu untuk Peringkat Unggul & Baik Sekali

c) Program Magister/Magister Terapan:


1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai
pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang
diakreditasi): Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.
2. Skor butir penilaian Publikasi Ilmiah Mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau bersama DTPS, dengan
judul yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun terakhir: Unggul ≥ 3,0; Baik Sekali ≥ 2,5.

d) Program Doktor/Doktor Terapan:


1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai
pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang
diakreditasi): Unggul ≥ 3,5; Baik Sekali ≥ 3,0.
2. Skor butir penilaian Publikasi Ilmiah Mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau bersama DTPS, dengan
judul yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun terakhir: Unggul ≥ 3,25; Baik Sekali ≥ 2,75.
Dokumen Instrumen Baru
Pada akhirnya kelak data kinerja
Academic/Institutional institusi/prodi akan diambil dari
Performance Report basis data nasional untuk dikti (Forlap)
(Laporan Kinerja
Laporan Kinerja berisi Perguruan
data obyektif yang Tinggi/Program Studi)
menunjukkan capaian Disusun berdasarkan
PT/PS, digunakan pedoman dan format
sebagai bahan untuk
yang ditetapkan BAN-PT
menyusun Laporan
Self-Assessment Report
Evaluasi Diri
(Laporan Evaluasi Diri
Perguruan
Tinggi/Program Studi)
LKPS dan LED dalam Kerangka Pengembangan
Program Studi

LED

LKPS

Data
UPPS sebagai pengelola
Penentuan UPPS sumber daya
S K d
S
Dalam IAPS 4.0, pengusul akreditasi adalah D e l
P
Unit Pengelola Program Studi (UPPS). M u l
Usulan dibuat UPPS on-behalf-of prodi.
Prodi Penyelenggaraan program-program Tridarma
BAN-PT tidak menentukan unit mana dalam
perguruan tinggi yang dapat berperan
sebagai UPPS, sehingga menjadi kewajiban
PT untuk menentukan UPPS bagi prodi- Fakultas

Gap jika UPPS adalah


prodinya.

Gap jika UPPS adalah


fakultas
Rule of thumb: Departemen/
Semakin lebar jarak antara UPPS dan prodi, Jurusan

Jurusan
borang (terutama LED) akan semakin
generik dan sulit untuk menjelaskan
kekhasan prodi, tapi sebaliknya akan lebih Prodi
mudah dalam memberikan dukungan
formal.
Laporan Kinerja
Program Studi
Struktur Dokumen: Laporan Kinerja

Academic Performance
Report
(Laporan Kinerja
Program Studi)

1. Tata pamong, tata kelola, dan kerja sama


2. Mahasiswa
3. Sumber daya manusia
4. Keuangan, sarana, dan prasarana
5. Pendidikan
6. Penelitian
7. Pengabdian kepada masyarakat
8. Luaran dan capaian Tridarma
Laporan Kinerja Program Studi
• Hanya berisi data, tanpa narasi
• Tabel data yang harus diisi sudah ada dalam panduan
• Data pada LKPT/S menunjukkan indikator kinerja utama (IKU) dari
kriteria-kriteria akreditasi
• Narasi tentang data dan analisisnya dituliskan dalam Laporan Evaluasi
Diri, pada bab-bab yang bersesuaian
Kerangka Pikir
Input Proses Output

Mahasiswa Pendidikan

Luaran &
SDM Penelitian capaian
Tridarma
Keuangan,
PkM
sar-pras

Kerja sama
Kriteria 1: Tata pamong, tata kelola, dan
kerja sama
Kerja sama
Kriteria 2: Mahasiswa
Kualitas input mahasiswa
Mahasiswa Asing
Kriteria 3: Sumber Daya Manusia
Profil Dosen
Profil Dosen
Profil Dosen
Profil Dosen
Profil Dosen
Kinerja Dosen
Kinerja Dosen
Kinerja Dosen

Diisi oleh pengusul dari


Program Studi pada program
Sarjana/Magister/Doktor

Untuk pengusul dari Program Studi pada program Diploma Tiga/Sarjana Terapan/Magister Terapan/Doktor Terapan,
butir no 8-10 diganti dengan ‘pagelaran/pameran/presentasi’.
Kinerja Dosen

Diisi oleh pengusul dari


program studi pada program
Sarjana/Sarjana
Terapan/Magister/Magister
Terapan/Doktor/Doktor
Terapan

Diisi oleh pengusul dari


program studi pada program
Diploma Tiga/Sarjana
Terapan/Magister
Terapan/Doktor Terapan
Kinerja Dosen
Kriteria 4: Keuangan, Sarana,
dan Prasarana
Penggunaan Dana
Kriteria 5: Pendidikan
Kurikulum
Integrasi Penelitian & PkM ke dalam Pembelajaran
Kepuasan
Mahasiswa
Kriteria 6: Penelitian
Penelitian DTPS yang Melibatkan Mahasiswa

Diisi oleh pengusul dari Program Studi pada


programSarjana/Sarjana Terapan/Magister/
Magister Terapan/ Doktor/ Doktor Terapan

Diisi oleh pengusul dari Program Studi pada


program Magister/Magister Terapan/Doktor/
Doktor Terapan
Kriteria 7: Pengabdian
kepada Masyarakat
PkM DTPS yang Melibatkan Mahasiswa
Kriteria 8: Luaran dan
Capaian Tridarma PT
Capaian Pembelajaran
Prestasi Mahasiswa

Diisi oleh pengusul dari Program


Studi pada program Diploma Tiga/
Sarjana/Sarjana Terapan
Efektivitas dan Produktivitas Pembelajaran
Daya Saing Lulusan
Daya Saing Lulusan
Kinerja Lulusan
Luaran Penelitian dan PkM Mahasiswa

Diisi oleh pengusul dari Program Studi pada program


Sarjana/Magister/Doktor

Diisi oleh pengusul dari Program Studi pada program


SarjanaTerapan/Magister Terapan/Doktor Terapan
Luaran Penelitian dan PkM Mahasiswa
Diisi oleh pengusul dari Program Studi pada program
Magister/Magister Terapan/Doktor/Doktor Terapan

Diisi oleh pengusul dari Program Studi pada


program Diploma Tiga/Sarjana Terapan/Magister
Terapan/Doktor Terapan
Luaran Penelitian dan PkM Mahasiswa
Diisi oleh pengusul dari
Program Studi pada program
Sarjana/Sarjana
Terapan/Magister/Magister
Terapan/Doktor/Doktor
Terapan
Laporan Evaluasi Diri
Evaluasi Diri dan
Siklus
Pengembangan Bagaimana Evaluasi Cari Susun
Tujuan
tercapai

Institusi
Diri Strategi Rencana
mencapai Laksanakan
tujuan ? Rencana

Tentukan
Tentukan Deskripsikan Sosialisasikan
Indikator
Tujuan Tujuan pada semua
Keberhasilan
pihak yg terkait
Tujuan
Evaluasi Cari Susun Laksanakan tercapai
Bagaimana
Diri Strategi Rencana Rencana
mencapai
tujuan ?

Pengumpulan Analisa
Penyusunan
Data Pengolahan Data Data
Laporan
Tujuan
Evaluasi Cari Susun Laksanakan tercapai
Bagaimana
Diri Strategi Rencana Rencana
mencapai
tujuan ?

Tetapkan
Analisa Gap Susun Alternatif Alternatif
Sekarang - Cara pencapaian Pencapaian
Tujuan
Tujuan
Evaluasi Cari Susun Laksanakan tercapai
Bagaimana
Diri Strategi Rencana Rencana
mencapai
tujuan ?

Jabarkan Alternatif Cari Dana


Susun Jadwal dari pihak yg
Pencapaian, menjadi
Pelaksanaan berkepentingan
Kegiatan2
Kegiatan
Tujuan
Evaluasi Cari Susun Laksanakan tercapai
Bagaimana
Diri Strategi Rencana Rencana
mencapai
tujuan ?

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3, dst

Analisa
Pencapaian
Perbaiki
Rencana
Evaluasi Diri
& Susun Laporan
Langkah-Langkah Penyusunan
Prinsip-prinsip Langkah-langkah
1. Inisiasi 1. Pemosisian: pengumpulan dan pengolahan data
2. Idealisme 2. Asumsi dan arah: arah dan tren yang ditetapkan berdasarkan
3. Informasi asumsi yang dihasilkan dari analisis dan interpretasi data dan
4. Identifikasi informasi untuk dijadikan pedoman
3. Tujuan: gambaran kondisi dan situasi UPPS di masa depan yang
5. Rencana awal
diinginkan pada kurun waktu tertentu
4. Indikator kinerja: penjabaran tujuan UPPS dan Program Studi
dalam bentuk angka (kuantifikasi).
5. Analisis situasi: analisis data dan informasi menggunakan
metoda analisis yang relevan dan umum dipakai (misal: SWOT,
Root Cause)
6. Kesimpulan: rangkuman hasil analisis situasional
7. Langkah strategis
8. Rencana implementasi: penjabaran strategi ke dalam program
Tim Penyusun LED
• Pengelola data
Para pengelola data ini adalah orang-orang yang memiliki sense kuat terhadap data dan
informasi, yang ditugasi untuk mencari, mengorganisir, mendokumentasikan, dan menjamin
aksesibilitas data yang digunakan dalam penyusunan LED.
• Analis
Analis adalah orang-orang yang memiliki pemahaman tentang proses-proses bisnis di perguruan
tinggi, baik akademik maupun administratif. Mereka harus memiliki kemampuan memandang
dengan kacamata holistik dan mampu melihat relasi-relasi saling pengaruh antar proses dalam
penyelenggaraan prodi/UPPS dan institusi. Seorang analis bisa ditugasi untuk menyusun satu
atau lebih item, tetapi untuk tiap item, dia harus mampu melihatnya dalam perspektif yang luas.
• Penjamin mutu dokumen
Karena sifat cross-sectoralnya tinggi dan melibatkan banyak orang, penyusunan LED perlu
ditempatkan dalam kerangka penjaminan mutu dokumen yang memastikan kebenaran, akurasi,
konsistensi, kedalaman, dan keterpaduan isinya. Penjamin mutu adalah orang yang
menyelaraskan semua komponen LED sehingga dokumen tersebut menjadi sebuah orkestrasi
tulisan yang nyaman untuk dibaca.
Ciri LED yang Baik
1. Keterlibatan semua pihak
2. Keserbacakupan
3. Kualitas data
4. Kedalaman analisis
5. Pendekatan inovatif & kreatif
6. Rencana pengembangan: ekspansif atau konsolidatif
7. Kejujuran
Struktur APS
Pendahuluan
A. Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi lingkungan mikro maupun makro, baik di
tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Lingkungan makro
mencakup aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
perkembangan iptek, dan sebagainya. Lingkungan mikro terkait isu-
isu di bidang pendidikan tinggi, seperti persaingan mendapatkan
mahasiswa, perguruan tinggi asing, PJJ, kebutuhan dunia
usaha/industri, dan sebagainya.

Bagian ini berfungsi sebagai ‘landscape’ yang menjadi latar belakang


penyusunan LED. Positioning UPPS dalam landscape ini perlu
dijelaskan dalam kaitannya dengan ekstistensi dan
pengembangannya.
B. Profil UPPS
• Sejarah UPPS: tonggak-tonggak waktu (milestones) yang terkait legalitas UPPS (kapan berdiri, kapan
melahirkan prodi-prodi, kapan terakreditasi, dan sebagainya).
• Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai. Jika perguruan tinggi memiliki nilai-nilai dasar yang khas, bisa
dideskripsikan di bagian ini.
• Organisasi dan tata kerja: struktur organisasi, tata kerja, dan tupoksi.
• Mahasiswa dan lulusan: uraian singkat tentang jumlah mahasiswa dan lulusan, prestasi-prestasi mereka, dan
kinerja lulusan dari prodi yang diakreditasi.
• Dosen dan tenaga kependidikan: jumlah dan kualifikasi dosen dan tendik, kecukupan dan kinerjanya, serta
prestasi-prestasi mereka.
• Keuangan, sarana, dan prasarana. Bagian ini menjelaskan tentang kecukupan, kelayakan, kualitas, dan
aksesibilitas sumberdaya keuangan, sarana dan prasarana.
• Sistem penjaminan mutu. Bagian ini menjelaskan secara ringkas tentang implementasi penjaminan mutu
sesuai dengan kebijakan, organisasi, dan instrumen yang dikembangkan oleh perguruan tinggi. Deskripsi bisa
diungkapkan menggunakan siklus PPEPP.
• Kinerja UPPS: Prestasi dan capaian yang monumental dari UPPS dan prodi
C. Kriteria
Kriteria adalah basis analisis dan evaluasi diri. Untuk
kriteria 1 sd 9 diuraikan hal-hal sbb:

Kepuasan Pengguna
Strategi pencapaian
Kriteria Akreditasi

Penjaminan Mutu
Indikator Kinerja

Indikator Kinerja

Evaluasi Capaian
• Kriteria 1: latar belakang, kebijakan, strategi

Latar belakang

Simpulan hasil
pencapaian, indikator kinerja utama, indikator kinerja

Tambahan
Kebijakan

evaluasi
tambahan, evaluasi capaian kinerja, dan simpulan hasil

Utama

Knerja
evaluasi
• Kriteria 2 sd 8: latar belakang, kebijakan, standar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

perguruan tinggi dan strategi pencapaian standar, 1


indikator kinerja utama, indikator kinerja tambahan, 2
3
evaluasi capaian kinerja, penjaminan mutu, kepuasan 4
pengguna, dan simpulan hasil evaluasi 5
• Kriteria 9: indikator kinerja utama, indikator kinerja 6
tambahan, evaluasi capaian kinerja, penjaminan mutu 7
8
luaran, kepuasan pengguna, dan simpulan hasil 9
evaluasi ketercapaian standar luaran dan tindak lanjut.
Latar belakang, arah, tujuan, Kebijakan yang ditetapkan Strategi yang ditempuh Indikator-indikator utama
dan rasional terkait kriteria untuk mencapai arah dan untuk menjalankan yang menunjukkan
yang dibicarakan. tujuan kebijakan capaian kinerja

Strategi
Latar belakang Kebijakan IKU
pencapaian

Kepuasan
Penjaminan mutu Evaluasi capaian IKT
pengguna

Hasil yang diperoleh Mekanisme penjaminan Cara melakukan monitoring, Indikator-indikator


(ketercapaian tujuan), mutu untuk memastikan pengukuran, dan evaluasi tambahan yang
dilihat dari perspektif ketercapaian tujuan capaian kinerja ditetapkan untuk
pengguna mengukur aspek-
aspek kinerja yang
spesifik.
Saya harus jalan-jalan ke luar Mengatur jadwal kuliah, Presensi kuliah, dimonitor
Saya sering stress di kampus, kota, tapi tidak boleh meng- mencari sumber dana melalui Bag Akademik.
harus refreshing jalan-jalan ganggu kuliah dan keuangan tambahan, dimulai sejak Saldo tabungan, dimonitor
secara periodik. rumah tangga. setahun sebelum hari-H. via Internet banking.

Strategi
Latar belakang Kebijakan IKU
pencapaian

Kepuasan
Penjaminan mutu Evaluasi capaian IKT
pengguna

Presensi dan saldo Pengamatan presensi Jika presensi dan saldo Ada teman yang mau
tabungan sesuai dengan kuliah tiap bulan, jika tabungan belum memenuhi diajak jalan-jalan untuk
harapan, jalan-jalan bias ada kuliah kosong, cari target, cari tahu sebabnya membuat liburan
dilakukan. waktu pengganti, dsb. dan rumuskan tindakan lebih berkesan.
Hal yang sama untuk solusinya.
aspek keuangan.
Kriteria 1: Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
Latar Belakang Kebijakan Strategi Pencapaian

Bagian ini menjelaskan latar Berisi deskripsi dokumen Bagian ini menjelaskan secara
belakang, tujuan, rasional, formal kebijakan yang komprehensif strategi
dan mekanisme penetapan mencakup: penyusunan, pencapaian visi, misi, dan
visi, misi, tujuan, dan strategi evaluasi, sosialisasi, dan tujuan (VMT) UPPS. Pada
(VMTS) UPPS yang implementasi VMTS ke dalam bagian ini juga harus diuraikan
mencerminkan visi perguruan program pengembangan UPPS sumber daya yang
tinggi dan memayungi visi dan program studi. dialokasikan untuk mencapai
keilmuan program studi yang visi yang telah ditetapkan
diakreditasi, serta rencana serta mekanisme kontrol
strategisnya ketercapaiannya.
Kriteria 1 (Lanjutan)
Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Tambahan Evaluasi Capaian Kinerja

UPPS memiliki rencana Indikator VMTS lain yang secara Berisi deskripsi dan analisis
pengembangan yang memuat spesifik ditetapkan oleh UPPS keberhasilan dan/atau
indikator-indikator kinerja dan yang dapat berupa indikator ketidakberhasilan pencapaian
target yang ditetapkan untuk kinerja turunan dari butir-butir VMTS yang telah ditetapkan.
mencapai tujuan strategis Indikator Kinerja Utama (IKU) Capaian kinerja harus diukur
jangka menengah dan jangka yang ada. Data indikator kinerja dengan metoda yang tepat,
panjang. tambahan yang sahih harus dan hasilnya dianalisis serta
diukur, dimonitor, dikaji, dan dievaluasi. Analisis dan
Simpulan dianalisis untuk perbaikan evaluasi terhadap capaian
berkelanjutan. kinerja harus mencakup
Berisi ringkasan dari identifikasi akar masalah,
pemosisian, masalah dan akar faktor pendukung
masalah, serta rencana keberhasilan dan faktor
perbaikan dan pengembangan penghambat ketercapaian
UPPS dan program studi yang VMTS di UPPS.
diakreditasi.
Kriteria 2: Tata Pamong, Tata Kelola, Kerja Sama
Latar Belakang Kebijakan Cakupan Kriteria 2

Bagian ini mencakup latar belakang, Bagian ini berisi deskripsi

SDM (dosen &


tujuan, dan rasional penentuan strategi dokumen formal kebijakan

Sarana dan
prasarana
Keuangan
pencapaian standar pendidikan tinggi pengembangan tata kelola

tendik)
yang ditetapkan perguruan tinggi terkait dan tata pamong, legalitas
tata kelola, tata pamong, dan kerjasama, organisasi dan tata kerja yang
yang mencakup: sistem tata pamong, ditetapkan oleh perguruan Pendidikan
kepemimpinan, sistem penjaminan mutu, tinggi, sistem pengelolaan, Penelitian
dan kerjasama. Pada bagian ini harus sistem penjaminan mutu, dan Pengabdian
dideskripsikan perwujudan tata pamong kerjasama yang diacu oleh kepada
yang baik (good governance), sistem UPPS Masyarakat
pengelolaan, sistem penjaminan mutu, Layanan-layanan
...
dan kerjasama di UPPS dan program studi
yang diakreditasi
Kriteria 2: (Lanjutan)
Strategi Pencapaian Indikator Kinerja Utama
Standar
a) Sistem tata pamong
Bagian ini mencakup strategi i. Ketersediaan dokumen formal tata pamong dan tata kelola
UPPS dalam pencapaian serta bukti yang sahih dari implementasinya
standar pendidikan tinggi ii. Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata
yang ditetapkan perguruan kerja UPPS beserta tugas pokok dan fungsinya
tinggi terkait tata pamong, iii.Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktik baik perwujudan
tata kelola, dan kerjasama. good governance, mencakup 5 pilar yaitu: kredibilitas,
Pada bagian ini juga harus transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan
diuraikan sumber daya yang iv.Ketersediaan dokumen formal dan bukti keberfungsian sistem
dialokasikan untuk mencapai pengelolaan fungsional dan operasional di tingkat UPPS yang
standar yang telah ditetapkan meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
serta mekanisme kontrol (organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan
ketercapaiannya. (leading), dan pengawasan (controlling)
b) Kepemimpinan
c) Sistem penjaminan mutu
d) Kerjasama
Kriteria 2: (Lanjutan)
Indikator Kinerja Utama

b) Kepemimpinan
i. Kepemimpinan operasional
ii. Kepemimpinan organisasional
iii. Kepemimpinan publik
c) Sistem penjaminan mutu
i. Keberadaan organ/fungsi pelaksana penjaminan mutu internal yang berlaku pada UPPS yang didukung
dokumen formal pembentukannya
ii. Keterlaksanaan penjaminan mutu program studi yang sesuai dengan standar pendidikan tinggi yang
ditetapkan perguruan tinggi, manual mutu, dan dokumen mutu lainnya
iii. Ketersediaan bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu sesuai dengan siklus penetapan,
pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP)
d) Kerjasama
i. Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerjasama yang relevan dengan program studi yang
diakreditasi
ii. Hasil analisis data terhadap: jumlah, jenis, lingkup kerjasama tridharma (pendidikan, penelitian dan
PkM) yang relevan dan bermanfaat bagi program studi yang diakreditasi (Tabel 1 LKPS)
Kriteria 2: (Lanjutan)
Indikator Kinerja Evaluasi Capaian Kinerja Penjaminan Mutu
Tambahan
Berisi deskripsi dan analisis Berisi deskripsi dan bukti
Indikator kinerja tata kelola, keberhasilan dan/atau sahih tentang implementasi
tata pamong, dan kerjasama ketidakberhasilan atas ketercapaian sistem penjaminan mutu di
lain yang berlaku di UPPS indikator kinerja yang berlaku di UPPS yang sesuai dengan
berdasarkan standar UPPS berdasarkan standar standar pendidikan tinggi
pendidikan tinggi yang pendidikan tinggi yang ditetapkan yang ditetapkan perguruan
ditetapkan perguruan tinggi perguruan tinggi. Capaian kinerja tinggi terkait tata pamong,
untuk melampaui SN-DIKTI. harus diukur dengan metoda yang tata kelola, dan kerjasama,
Data indikator kinerja tepat, dan hasilnya dianalisis serta yang mengikuti siklus
tambahan yang sahih harus dievaluasi. Analisis terhadap capaian penetapan, pelaksanaan,
diukur, dimonitor, dikaji, dan kinerja harus mencakup identifikasi evaluasi, pengendalian, dan
dianalisis untuk perbaikan akar masalah, faktor pendukung perbaikan berkelanjutan
berkelanjutan. keberhasilan dan faktor (PPEPP).
penghambat ketercapaiannya, serta
deskripsi singkat tindak lanjut yang
akan dilakukan.
Kriteria 2: (Lanjutan)
Kepuasan Pengguna Simpulan

Berisi deskripsi mengenai pengukuran kepuasan para pemangku Berisi ringkasan dari
kepentingan, yang mencakup: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, pemosisian, masalah dan akar
lulusan, pengguna dan mitra terhadap layanan manajemen yang masalah, serta rencana
mencakup: perbaikan dan pengembangan
a) instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan yang akan dilakukan UPPS
b) dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara terkait tata pamong, tata
komprehensif kelola, dan kerjasama pada
c) dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk program studi yang
pengambilan keputusan diakreditasi.
d) review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku
kepentingan
e) hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para pemangku
kepentingan
f) hasil pengukuran kepuasan ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu secara berkala dan tersistem
Kriteria 3: Mahasiswa
Kriteria 4: Sumber daya manusia Semua
Kriteria 5: Keuangan, sarana, dan prasarana
dijelaskan
Kriteria 6: Pendidikan
Kriteria 7: Penelitian dengan pola
Kriteria 8: Pengabdian kepada Masyarakat yang sama
Kriteria 9: Luaran dan capaian Tridarma
D. Analisis dan
Penetapan Program
Pengembangan
Penilaian
Dimensi Penilaian
Kriteria Penilaian
Penutup
• Implikasi IAPS 4.0
• Peran UPPS dan prodi, termasuk relasi antara keduanya, didefinisikan dengan
jelas dan tegas dalam instrumen akreditasi baru
• Penetapan unit yang menjadi UPPS menjadi sangat krusial, terutama pada
perguruan tinggi dengan struktur yang besar/gemuk
• Struktur hirarki dari institusi perguruan tinggi à UPPS à prodi terlihat jelas
dalam instrumen akreditasi baru
• Kesimpulan: Tidak hanya UPPS dan prodi yang terlibat langsung,
tetapi peran serta dalam bentuk langkah-langkah penyelarasan
mungkin juga perlu dilakukan pada level perguruan tinggi (universitas,
institut, atau sekolah tinggi). Bisa jadi penyelarasannya bersifat cukup
mendasar (misalkan: mengubah struktur organisasi dan tupoksi)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai