UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2
TUJUAN, SIFAT DAN RUANG LINGKUP
STANDAR MUTU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
• Standar Mutu Pendidikan UB bertujuan
menjamin agar layanan pendidikan, yang
diselenggarakan di Universitas Brawijaya sesuai
dengan kriteria minimal yang ditetapkan
4
(1) Standar Kompetensi Lulusan
• Kompetensi/Learning outcome (LO)/Capaian pembelajaran (CP)
lulusan harus dirumuskan dengan jelas dalam dokumen kurikulum
dan dipublikasikan.
• Capaian Pembelajaran (CP) yang harus dicapai di UB minimum harus
mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan
memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI
• Capaian Pembelajaran (CP) yang ditetapkan oleh Program Studi
harus searah dengan pencapaian visi dan misi di
Jurusan/Program Studi, Fakultas dan Universitas.
• Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan kebutuhan nasional/
internasional di bidang yang terkait PS dengan mempertimbangkan
para pemangku kepentingan (stakeholders); konsensus
kompetensi dari Asosiasi Program Studi sejenis; konsensus
kompetensi dari Asosiasi Profesi; dan/atau Standar dunia kerja
nasional & internasional
5
Aspek Capaian Pembelajaran
A. Sikap dan tata nilai;
B. Penguasaan pengetahuan/keilmuan
C. Keterampilan kerja umum;
D. Keterampilan kerja khusus.
7
Kurikulum
• Standar kurikulum harus selaras dengan standar
dari Dikti dan AUN-QA
• Memuat aturan tentang capaian hasil
pembelajaran atau kompetensi (Learning
Outcomes), isi, bahan mata kuliah, metode dan
evaluasi yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran
• Ada evaluasi oleh Program Studi (PS) tentang
kesesuaian standar isi pembelajaran
(kurikulum) dengan Capaian Pembelajaran (CP).
8
Pengembangan Kurikulum
• Capaian Pembelajaran (CP) digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
filosofi, struktur, isi, dan metode instruksional
(pembelajaran) kurikulum dan asesmen pencapaian
kompetensi mahasiswa.
• Metode pembelajaran harus menjamin mahasiswa
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang diperlukan untuk dunia kerja (atau tahapan
pendidikan berikutnya) dan menjadi individu yang mampu
mengarahkan diri (self-directed) dan belajar sepanjang
hayat (lifelong learning)
9
Pengembangan Kurikulum
• Pengembangan kurikulum program studi harus
memenuhi standar kualitas: Input, Proses dan Output
dan memperhatikan keberadaan tim Kurikulum (atau
yang setara) yang representatif yang terdiri dari Dosen,
Mahasiswa, stakeholder, dan UJM/ GJM.
• Dalam hal penyusunan kembali (redesign) kurikulum, Tim
Kurikulum mempertimbangkan (i) kesesuaian antara
Kurikulum yang dirancang dan implementasinya; (ii)
mengevaluasi RPS dan pembelajaran aktual (bahan
ajar yang digunakan dan strategi pembelajaran yang
telah dilaksanakan); (iii) pembelajaran ko-kurikuler
dan ekstra-kurikuler; (iv) sistem blok/konvensional;
(v) serta penilaian.
10
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum mempertimbangkan dan
mengakomodasi:
(a) Peraturan perundang-undangan;
(b) Badan Standarisasi Nasional Perguruan Tinggi
(BSNPT);
(c) Kebutuhan para pemangku kepentingan;
(d) Konsensus dari asosiasi pendidikan;
(e) Konsensus dari asosiasi profesi nasional dan/atau
internasional;
(f) Capaian pembelajaran yang ditetapkan Dikti-KKNI;
(g) Visi misi UB;
(h) Tracer study
11
Evaluasi Internal Kurikulum
• Selama implementasi kurikulum, penyelenggara
program studi harus melaksanakan pemantauan.
• Pemantauan adalah kegiatan pengawasan terhadap
proses pembelajaran agar implementasi kurikulum
tetap berada pada jalur yang diharapkan, sesuai
dengan yang telah direncanakan.
• Hasil monitoring dilaporkan setiap akhir semester
sehingga perbaikan implementasi dan kurikulum
(parsial) dapat dilakukan pada semester/tahun
berikutnya.
• Evaluasi internal kurikulum merupakan bagian dari
kegiatan penjaminan mutu.
12
Evaluasi Internal Kurikulum
• Unit Jaminan Mutu (UJM) melakukan evaluasi internal
kurikulum sebagai bagian dari kegiatan penjaminan mutu
yang mencakup evaluasi terhadap input, proses dan
output.
16
(3) Standar Proses
Standar proses memuat:
• a. Perencanaan proses pembelajaran;
• b. Pelaksanaan proses pembelajaran;
• c. Penilaian hasil proses pembelajaran; dan
• d. Pengendalian proses pembelajaran
17
Karakteristik proses pembelajaran
• Interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses
interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
• Holistik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang
komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan
kearifan lokal maupun nasional.
• Integratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui
pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
• Saintifik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan
kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan kebangsaan. 18
Karakteristik proses pembelajaran
• Kontekstual sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah
keahliannya.
• Tematik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan
nyata melalui pendekatan transdisiplin.
• Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil
guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik
dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
19
Karakteristik proses pembelajaran
• Kolaboratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan
interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan
kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
• Berpusat pada mahasiswa sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) menyatakan bahwa capaian pembelajaran
lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan dengan mengedepankan
kegiatan berpikir kritis dan diskusi sehingga mahasiswa
aktif berperan dan terlibat pada proses pembelajaran
mereka. 20
Standar Proses
• Perencanaan proses pembelajaran meliputi penetapan
tempat/kelas untuk pembelajaran, beban kerja dosen,
penyiapan sumber belajar, dan pengelolaan proses
pembelajaran
• Perencanaan proses pembelajaran tiap mata kuliah atau
blok mata kuliah dimuat dalam Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) .
• Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ditetapkan
dan dikembangkan oleh dosen, baik sendiri atau
bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi.
• Penyusunan RPS harus mempertimbangkan tingkat
partisipasi mahasiswa, penerapan teknologi informasi dan
komunikasi, keterkaitan dan keterpaduan antarmateri,
umpan balik, dan tindak lanjut 21
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
• RPS paling sedikit memuat:
– Komponen nama program studi dan nama mata kuliah, kode,
semester, jumlah sks, dosen, serta capaian pembelajaran mata
kuliah atau blok mata kuliah;.
– Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran;
– Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap
tahap pembelajaran;
– Bahan pembelajaran atau bahan kajian;
– Kriteria atau indikator penilaian;
– Bobot penilaian;
– Strategi dan metode pembelajaran
– Pengalaman belajar mahasiswa;
– Daftar referensi yang digunakan;
– Rincian/ deskripsi semua tugas yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa. Asessmen hasil belajar
22
Standar Penilaian
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:
a. prinsip penilaian;
b. teknik dan instrumen penilaian;
c. mekanisme dan prosedur penilaian;
d. pelaksanaan penilaian;
e. pelaporan penilaian; dan
f. kelulusan mahasiswa.
23
Standar Penilaian
• Ada proses validasi metode penilaian yang digunakan
untuk menilai CP mahasiswa
• Sistem penilaian telah mengacu pada teknik penilaian
antara lain: observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes
tertulis, tes lisan, dan angket.
• Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
didokumentasikan secara akuntabel dan transparan.
• Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan sesuai
dengan rencana pembelajaran.
• Penilaian hasil pembelajaran digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran.
24
(4) Standar Penilaian
• Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria
minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan
• Penilaian hasil pembelajaran dilaksanakan sebagai
bagian dari rencana dan kegiatan untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien
• Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik
secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
mahasiswa secara berkesinambungan.
25
Prinsip Penilaian
Prinsip edukatif
– memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan
meraih capaian pembelajaran lulusan.
Prinsip otentik
– merupakan penilaian yang berorientasi pada proses
belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar
yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung
Prinsip objektif
– penilaian yang didasarkan pada stándar yang
disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas
dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
26
Prinsip akuntabel
– penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati
pada awal kuliah, dan dipahami oleh
mahasiswa.
Prinsip transparan
– penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua
pemangku kepentingan
27
Mekanisme penilaian
• menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap,
teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot
penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai
dengan rencana pembelajaran;
• melaksanakan proses penilaian sesuai dengan
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot
penilaian yang memuat prinsip penilaian
memberikan umpan balik dan kesempatan untuk
mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa
• mendokumentasikan penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan.
28
Pelaksanaan penilaian
– dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran.
– Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh: dosen
pengampu atau tim dosen pengampu;
– dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau
– dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan pemangku kepentingan yang
relevan.
– Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) untuk program spesialis dua, program
doktor, dan program doktor terapan wajib
menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan
tinggi yang berbeda.
29
Standar penilaian Pembelajaran
Mahasiswa dan Perbaikan Kurikulum
(AUN-QA)
• Metode asesmen valid dan reliable untuk mengevaluasi
pembelajaran competence-based assessment.
• Asesmen obyektif dan subyektif digunakan untuk
mengevaluasi dan dan memperbaiki mahasiswa baik
secara individu maupun kolektif.
• Program Studi melakukan analisis dan interpretasi serta
menggunakan data asesmen untuk menentukan tingkat
pencapaian kompetensi yang diharapkan dan secara
terus menerus memperbaiki isi, organisasi, dan
implementasi kurikulum
www.acpe-accredit.org 30
Syarat Kelulusan
• Pada program sarjana, mahasiswa wajib menulis 1 (satu)
artikel dari hasil penelitian skripsi/karya desain/seni/bentuk lain
yang setara yang diunggah dalam laman perguruan tinggi
yang bersangkutan atau jurnal lain.
• Pada program magister, mahasiswa wajib menulis 1 (satu)
artikel dari hasil penelitiantesis/karyadesain/seni/bentuk lain
yang setara dalam terbitan berkala ilmiah nasional
terakreditasi,dan mendapat pengakuan internasional
berbentuk presentasi ilmiah atau yang setara;
• Pada program doktor, mahasiswawajib menulis 2 (dua)
artikel dari hasil penelitian disertasi/karya desain/seni/bentuk
lain yang setara dan sudah diterima untuk diterbitkan dalam
terbitan berkala ilmiah nasional terakreditasi dan bertaraf
internasional terindeks.
31
IJAZAH
– Ijazah diberikan kepada mahasiswa yang telah
menyelesaikan proses Pembelajaran dalam suatu
program pendidikan, dan dinyatakan lulus sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
– Pada ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilampirkan surat keterangan pendamping
ijazah.
– Surat keterangan pendamping ijazah diterbitkan oleh
Perguruan Tinggi yang memberikan ijazah
pendidikan akademik, vokasi, profesi, dan spesialis.
– Surat keterangan pendamping ijazah harus ditulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta
disahkan oleh Pemimpin Perguruan Tinggi.
32
Sertifikat Profesi
• Sertifikat profesi merupakan pengakuan untuk
melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan
pendidikan profesi, spesialis, atau subspesialis.
• Sertifikat profesi diberikan kepada lulusan pendidikan
profesi sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang - undangan.
33
Kelulusan
• Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak
memperoleh ijazah, gelar atau sebutan,
dan Surat Keterangan Pendamping
Ijazah (SKPI). Surat Keterangan
Pendamping Ijazah (SKPI) paling sedikit
berisi, identitas pemilik SKPI, identitas
PT penyelenggara PS; program
pendidikan; program studi, CP PS;
peringkat lulusan PS dalam KKNI.
34
Standar Pendidik
• Dosen paling sedikit memiliki kualifikasi akademik yang
dinyatakan dengan ijazah sebagai berikut :
• Ijazah magister untuk melaksanakan proses
pembelajaran pada program sarjana;
• Ijazah magister terapan untuk program diploma tiga dan
program diploma empat;
• Ijazah doktor untuk melaksanakan proses pembelajaran
pada program magister dan program doktor;
• Ijazah spesialis, dan/atau ijazah sub spesialis pada
program spesialis;
• Ijazah profesi pada program profesi pada bidang
keilmuan yang relevan
• (Kompetensi pedagogik, Kompetensi profesional,
Kompetensi kepribadian) 35
Standar Pendidik
• Setiap dosen pemangku MK telah memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi pendidik, serta memiliki
kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam
rangka pemenuhan CP lulusan.
36
Standar Pendidik
• Beban kerja dosen per semester dalam membimbing
penelitian terstruktur dalam rangka penyusunan
skripsi/tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni
paling banyak sejumlah 10 mahasiswa.
• Dosen program doktor dan program doktor terapan yang
menjadi pembimbing utama disertasi sudah pernah
mempublikasikan paling sedikit dua (2) karya ilmiah pada
jurnal internasional terindeks yang diakui oleh Direktorat
Jenderal.
• Fakultas/program menetapkan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang berisi kualifikasi dan
kuantitas TKA yang bekerja di lingkungan UB dan
mengajukan pengesahannya kepada Rektor.
37
(5) Standar Pengelolaan
Organisasi penyelenggara UB paling sedikit terdiri atas
unsur:
• a. Penyusun kebijakan (senat)
• b. Pelaksana akademik (pimpinan)
• c. Pengawas dan penjaminan mutu;
• d. Penunjang akademik atau sumber belajar; dan
• e. Pelaksana administrasi atau tata usaha.
46
RENSTRA
47
RENSTRA
• Rencana Strategis disusun dengan partisipasi aktif
pemangku kepentingan yang mencakup unsur-
unsur: Pimpinan unit, Dosen, Karyawan, Mahasiswa,
dan Pemangku kepentingan eksternal.
• Rencana Strategis disosialisasikan kepada: (1)
Pimpinan unit; (2) Dosen; (3) Mahasiswa; (4)
Karyawan; (5) Pemangku kepentingan eksternal.
Dengan cara: (1) Pertemuan khusus; (2) Media
cetak; (3) Media elektronik.
• Universitas Brawijaya membuat dan memiliki
rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam
rencana kerja tahunan UB yang dilaksanakan
berdasar rencana strategis.
48
Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan
UB, memuat ketentuan yang jelas mengenai:
Kalender pendidikan;
Mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal, semester
genap, dan semester antara bila ada;
Penugasan dosen pada mata kuliah dan kegiatan lainnya;
Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pembelajaran;
pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis
pakai;
program penelitian UB
program pegabdian pada masyarakat
program peningkatan mutu dosen dan tenaga kependidikan yang
paling sedikit meliputi jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara
program;
jadwal rapat berbagai organ di dalam perguruan tinggi;
jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja perguruan
tinggi untuk satu tahun. 49
Perumusan Pedoman Pengelolaan:
• Berdasarkan visi, misi, dan tujuan perguruan
tinggi;
• Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan
pendidikan tinggi.
• Pedoman UB berfungsi sebagai petunjuk
pelaksanaan operasional, dan dilaksanakan
secara akuntabel, transparan, nirlaba,
penjaminan mutu, serta efektif dan efisien.
50
Pedoman pengelolaan meliputi:
a) Struktur organisasi perguruan tinggi
b) Kalender akademik per tahun yang menunjukkan seluruh
kategori kegiatan selama satu tahun yang dirinci secara
semesteran, bulanan, dan mingguan;
c) Kurikulum setiap program studi, dan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) setiap mata kuliah atau blok mata kuliah;
d) Pembagian tugas dosen;
e) Pembagian tugas tenaga kependidikan;
f) Peraturan akademik;
g) Tata tertib dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa,
h) Penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;
i) Kode etik hubungan antara sesama warga di perguruan tinggi
dan hubungan antara warga perguruan tinggi dengan
masyarakat;
j) Biaya investasi dan biaya operasional UB.
51
Sistem Penjaminan Mutu Tingkat
Magister dan Doktor
52
Terimakasih atas ....
kerja keras-nya,
kerja cerdas-nya, dan
kerja ikhlas-nya.
53