Anda di halaman 1dari 53

STANDAR MUTU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pusat Jaminan Mutu (PJM)


Universitas Brawijaya
pjmbrawijaya@gmail.com
Sesuai Visi-Misi UB: berstandar internasional
Standar yang diacu dilakukan secara bertahap:
1. Standar Nasional di bidang pendidikan mengacu pada
Undang undang nomer 12 tahun 2012, Peraturan
Presiden no 8 tahun 2012, Peraturan Menteri
Kebudayaan no 49 tahun 2014, Peraturan Pemerintah
Nomor 4 Tahun 2014, Standar Mutu Akreditasi Institusi
Perguruan Tinggi (AIPT) dan Akreditasi Program Studi
(APS), Standar Evaluasi Mutu Internal (EMI).
2. Standar Pelayanan Minimum Badan Layanan Umum (BLU-
UB) sebagai standar pelayanan kepuasan pelanggan.
3. Standar Pelayanan Prima (Permenpan no 38 tahun 2012)
4. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007
5. Standar Internasional Asean University Network Quality
Assurance (AUN QA)

2
TUJUAN, SIFAT DAN RUANG LINGKUP
STANDAR MUTU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
• Standar Mutu Pendidikan UB bertujuan
menjamin agar layanan pendidikan, yang
diselenggarakan di Universitas Brawijaya sesuai
dengan kriteria minimal yang ditetapkan

• Standar Mutu Pendidikan UB wajib dipenuhi


untuk semua layanan pendidikan, baik yang
dilaksanakan di Unit Kerja Pelaksana
Akademik (UKPA) ataupun di Unit Kerja
Penunjang Pelaksana Akademik (UKPPA).
3
Ruang Lingkup Standar Pendidikan
(Peraturan Menteri Kebudayaan no 49 tahun 2014)

– Standar Kompetensi Lulusan (pasal 6 – 8)


– Standar Isi (pasal 9 - 15)
– Standar Proses Pendidikan (pasal 16 – 24)
– Standar Penilaian Pendidikan (pasal 25 – 32)
– Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan (pasal
33 – 37)
– Standar Sarana dan Prasarana (pasal 38 – 46)
– Standar Pengelolaan (pasal 47 -73)
– Standar Pembiayaan (pasal 74 – 79)

4
(1) Standar Kompetensi Lulusan
• Kompetensi/Learning outcome (LO)/Capaian pembelajaran (CP)
lulusan harus dirumuskan dengan jelas dalam dokumen kurikulum
dan dipublikasikan.
• Capaian Pembelajaran (CP) yang harus dicapai di UB minimum harus
mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan
memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI
• Capaian Pembelajaran (CP) yang ditetapkan oleh Program Studi
harus searah dengan pencapaian visi dan misi di
Jurusan/Program Studi, Fakultas dan Universitas.
• Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan kebutuhan nasional/
internasional di bidang yang terkait PS dengan mempertimbangkan
para pemangku kepentingan (stakeholders); konsensus
kompetensi dari Asosiasi Program Studi sejenis; konsensus
kompetensi dari Asosiasi Profesi; dan/atau Standar dunia kerja
nasional & internasional

5
Aspek Capaian Pembelajaran
A. Sikap dan tata nilai;
B. Penguasaan pengetahuan/keilmuan
C. Keterampilan kerja umum;
D. Keterampilan kerja khusus.

• Rumusan capaian pembelajaran sebagaimana huruf b dan d wajib disusun


oleh:
– forum program studi sejenis
– pengelola program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi
sejenis
– melibatkan kelompok ahli terkait, organisasi profesi, instansi Pemerintah
terkait, dan/atau pengguna lulusan;
• Rumusan Capaian Pembelajaran (CP) suatu PS dapat digunakan untuk
membedakan dengan PS lain yang mirip (secara horizontal) dan dengan
program studi sejenis yang berbeda strata pendidikan (secara vertikal
• Rumusan capaian pembelajaran (CP) diusulkan kepada Direktur Jenderal
untuk ditetapkan menjadi capaian pembelajaran lulusan.
6
(2) Standar Isi Pembelajaran
• Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal
tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran.
• Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada
capaian pembelajaran lulusan dan dituangkan ke
dalam Kurikulum
• Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada
program profesi, spesialis, magister, magister terapan,
doktor, dan doktor terapan, wajib memanfaatkan
hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada
masyarakat.

7
Kurikulum
• Standar kurikulum harus selaras dengan standar
dari Dikti dan AUN-QA
• Memuat aturan tentang capaian hasil
pembelajaran atau kompetensi (Learning
Outcomes), isi, bahan mata kuliah, metode dan
evaluasi yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran
• Ada evaluasi oleh Program Studi (PS) tentang
kesesuaian standar isi pembelajaran
(kurikulum) dengan Capaian Pembelajaran (CP).

8
Pengembangan Kurikulum
• Capaian Pembelajaran (CP) digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
filosofi, struktur, isi, dan metode instruksional
(pembelajaran) kurikulum dan asesmen pencapaian
kompetensi mahasiswa.
• Metode pembelajaran harus menjamin mahasiswa
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang diperlukan untuk dunia kerja (atau tahapan
pendidikan berikutnya) dan menjadi individu yang mampu
mengarahkan diri (self-directed) dan belajar sepanjang
hayat (lifelong learning)

9
Pengembangan Kurikulum
• Pengembangan kurikulum program studi harus
memenuhi standar kualitas: Input, Proses dan Output
dan memperhatikan keberadaan tim Kurikulum (atau
yang setara) yang representatif yang terdiri dari Dosen,
Mahasiswa, stakeholder, dan UJM/ GJM.
• Dalam hal penyusunan kembali (redesign) kurikulum, Tim
Kurikulum mempertimbangkan (i) kesesuaian antara
Kurikulum yang dirancang dan implementasinya; (ii)
mengevaluasi RPS dan pembelajaran aktual (bahan
ajar yang digunakan dan strategi pembelajaran yang
telah dilaksanakan); (iii) pembelajaran ko-kurikuler
dan ekstra-kurikuler; (iv) sistem blok/konvensional;
(v) serta penilaian.
10
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum mempertimbangkan dan
mengakomodasi:
(a) Peraturan perundang-undangan;
(b) Badan Standarisasi Nasional Perguruan Tinggi
(BSNPT);
(c) Kebutuhan para pemangku kepentingan;
(d) Konsensus dari asosiasi pendidikan;
(e) Konsensus dari asosiasi profesi nasional dan/atau
internasional;
(f) Capaian pembelajaran yang ditetapkan Dikti-KKNI;
(g) Visi misi UB;
(h) Tracer study
11
Evaluasi Internal Kurikulum
• Selama implementasi kurikulum, penyelenggara
program studi harus melaksanakan pemantauan.
• Pemantauan adalah kegiatan pengawasan terhadap
proses pembelajaran agar implementasi kurikulum
tetap berada pada jalur yang diharapkan, sesuai
dengan yang telah direncanakan.
• Hasil monitoring dilaporkan setiap akhir semester
sehingga perbaikan implementasi dan kurikulum
(parsial) dapat dilakukan pada semester/tahun
berikutnya.
• Evaluasi internal kurikulum merupakan bagian dari
kegiatan penjaminan mutu.
12
Evaluasi Internal Kurikulum
• Unit Jaminan Mutu (UJM) melakukan evaluasi internal
kurikulum sebagai bagian dari kegiatan penjaminan mutu
yang mencakup evaluasi terhadap input, proses dan
output.

• Input adalah komponen standar mutu pendidikan, spesifikasi


PS dan mahasiswa.
• Proses mencakup butir standar mutu pelaksanaan kurikulum,
pengawasan mutu kurikulum, peninjauan kurikulum,
penilaian mahasiswa, dan dukungan terhadap mahasiswa.
• Output adalah produk lulusan dan kinerja mahasiswa (IPK;
masa studi; kegiatan dan prestasi mahasiswa lainnya; masa
tunggu dan employment) serta dampak lulusan pada
masyarakat lokal, regional, nasional atau internasional.
13
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi internal berupa peninjauan kurikulum secara
keseluruhan dilakukan setiap 2 - 5 tahun, atau setelah
dampak dari implementasi kurikulum dapat diketahui,
maupun bila terjadi perubahan tuntutan pemangku
kepentingan yang mengharuskan program studi
meninjau kembali kurikulumnya.
Meliputi:
• kajian terhadap laporan ED PS dan fakultas terkait
dengan kurikulum
• kegiatan audit
• penilaian (assesment) terhadap kurikulum
• tracer study
• rekomendasi
14
Dokumen Kurikulum dibuat dalam format buku
Pedoman Akademik dan website
Mencantumkan :
• Peraturan terkait sistem Pendidikan Tinggi yang berlaku di
Indonesia dan Peraturan atau konsensus lembaga lain.
• Profil lulusan
• Capaian Pembelajaran (Learning Outcome)
• Jumlah sks
• Masa studi minimum dan maksimum
• Mata Kuliah untuk mencapai hasil pembelajaran dengan
kompetensi inti; pendukung dan lainnya
• Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
• Proses penilaian capaian pembelajaran.
• Pemetaan Capaian Pembelajaran versus Mata Kuliah
• Deskripsi singkat Blok Mata kuliah dan Mata Kuliah serta
kompetensi yang akan dicapai
• Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
15
Beban Pembelajaran
• Program diploma tiga paling sedikit 108 sks
• Program studi pada program sarjana dan D4 paling
sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks
• Program studi pada program profesi paling sedikit 36
(tiga puluh enam) sks
• Program studi pada program magister/Sp1 paling
sedikit 72 (tujuh puluh dua) sks
• Progam studi pada program doktor (by course & by
research )/ Sp2 paling sedikit 72 (tujuh puluh dua)
sks

16
(3) Standar Proses
Standar proses memuat:
• a. Perencanaan proses pembelajaran;
• b. Pelaksanaan proses pembelajaran;
• c. Penilaian hasil proses pembelajaran; dan
• d. Pengendalian proses pembelajaran

Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat


interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,
tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada
mahasiswa

17
Karakteristik proses pembelajaran
• Interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses
interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
• Holistik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang
komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan
kearifan lokal maupun nasional.
• Integratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui
pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
• Saintifik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan bahwa
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan
kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan kebangsaan. 18
Karakteristik proses pembelajaran
• Kontekstual sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah
keahliannya.
• Tematik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan
nyata melalui pendekatan transdisiplin.
• Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil
guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik
dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
19
Karakteristik proses pembelajaran
• Kolaboratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan
interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan
kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
• Berpusat pada mahasiswa sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) menyatakan bahwa capaian pembelajaran
lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan dengan mengedepankan
kegiatan berpikir kritis dan diskusi sehingga mahasiswa
aktif berperan dan terlibat pada proses pembelajaran
mereka. 20
Standar Proses
• Perencanaan proses pembelajaran meliputi penetapan
tempat/kelas untuk pembelajaran, beban kerja dosen,
penyiapan sumber belajar, dan pengelolaan proses
pembelajaran
• Perencanaan proses pembelajaran tiap mata kuliah atau
blok mata kuliah dimuat dalam Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) .
• Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ditetapkan
dan dikembangkan oleh dosen, baik sendiri atau
bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi.
• Penyusunan RPS harus mempertimbangkan tingkat
partisipasi mahasiswa, penerapan teknologi informasi dan
komunikasi, keterkaitan dan keterpaduan antarmateri,
umpan balik, dan tindak lanjut 21
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
• RPS paling sedikit memuat:
– Komponen nama program studi dan nama mata kuliah, kode,
semester, jumlah sks, dosen, serta capaian pembelajaran mata
kuliah atau blok mata kuliah;.
– Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran;
– Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap
tahap pembelajaran;
– Bahan pembelajaran atau bahan kajian;
– Kriteria atau indikator penilaian;
– Bobot penilaian;
– Strategi dan metode pembelajaran
– Pengalaman belajar mahasiswa;
– Daftar referensi yang digunakan;
– Rincian/ deskripsi semua tugas yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa. Asessmen hasil belajar
22
Standar Penilaian
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:
a. prinsip penilaian;
b. teknik dan instrumen penilaian;
c. mekanisme dan prosedur penilaian;
d. pelaksanaan penilaian;
e. pelaporan penilaian; dan
f. kelulusan mahasiswa.

23
Standar Penilaian
• Ada proses validasi metode penilaian yang digunakan
untuk menilai CP mahasiswa
• Sistem penilaian telah mengacu pada teknik penilaian
antara lain: observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes
tertulis, tes lisan, dan angket.
• Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
didokumentasikan secara akuntabel dan transparan.
• Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan sesuai
dengan rencana pembelajaran.
• Penilaian hasil pembelajaran digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran.

24
(4) Standar Penilaian
• Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria
minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan
• Penilaian hasil pembelajaran dilaksanakan sebagai
bagian dari rencana dan kegiatan untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien
• Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik
secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
mahasiswa secara berkesinambungan.

25
Prinsip Penilaian
Prinsip edukatif
– memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan
meraih capaian pembelajaran lulusan.

Prinsip otentik
– merupakan penilaian yang berorientasi pada proses
belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar
yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung

Prinsip objektif
– penilaian yang didasarkan pada stándar yang
disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas
dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
26
Prinsip akuntabel
– penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati
pada awal kuliah, dan dipahami oleh
mahasiswa.

Prinsip transparan
– penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua
pemangku kepentingan

27
Mekanisme penilaian
• menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap,
teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot
penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai
dengan rencana pembelajaran;
• melaksanakan proses penilaian sesuai dengan
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot
penilaian yang memuat prinsip penilaian
memberikan umpan balik dan kesempatan untuk
mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa
• mendokumentasikan penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan.

28
Pelaksanaan penilaian
– dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran.
– Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh: dosen
pengampu atau tim dosen pengampu;
– dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau
– dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan pemangku kepentingan yang
relevan.
– Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) untuk program spesialis dua, program
doktor, dan program doktor terapan wajib
menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan
tinggi yang berbeda.
29
Standar penilaian Pembelajaran
Mahasiswa dan Perbaikan Kurikulum
(AUN-QA)
• Metode asesmen valid dan reliable untuk mengevaluasi
pembelajaran  competence-based assessment.
• Asesmen obyektif dan subyektif digunakan untuk
mengevaluasi dan dan memperbaiki mahasiswa baik
secara individu maupun kolektif.
• Program Studi melakukan analisis dan interpretasi serta
menggunakan data asesmen untuk menentukan tingkat
pencapaian kompetensi yang diharapkan dan secara
terus menerus memperbaiki isi, organisasi, dan
implementasi kurikulum

www.acpe-accredit.org 30
Syarat Kelulusan
• Pada program sarjana, mahasiswa wajib menulis 1 (satu)
artikel dari hasil penelitian skripsi/karya desain/seni/bentuk lain
yang setara yang diunggah dalam laman perguruan tinggi
yang bersangkutan atau jurnal lain.
• Pada program magister, mahasiswa wajib menulis 1 (satu)
artikel dari hasil penelitiantesis/karyadesain/seni/bentuk lain
yang setara dalam terbitan berkala ilmiah nasional
terakreditasi,dan mendapat pengakuan internasional
berbentuk presentasi ilmiah atau yang setara;
• Pada program doktor, mahasiswawajib menulis 2 (dua)
artikel dari hasil penelitian disertasi/karya desain/seni/bentuk
lain yang setara dan sudah diterima untuk diterbitkan dalam
terbitan berkala ilmiah nasional terakreditasi dan bertaraf
internasional terindeks.
31
IJAZAH
– Ijazah diberikan kepada mahasiswa yang telah
menyelesaikan proses Pembelajaran dalam suatu
program pendidikan, dan dinyatakan lulus sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
– Pada ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilampirkan surat keterangan pendamping
ijazah.
– Surat keterangan pendamping ijazah diterbitkan oleh
Perguruan Tinggi yang memberikan ijazah
pendidikan akademik, vokasi, profesi, dan spesialis.
– Surat keterangan pendamping ijazah harus ditulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta
disahkan oleh Pemimpin Perguruan Tinggi.
32
Sertifikat Profesi
• Sertifikat profesi merupakan pengakuan untuk
melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan
pendidikan profesi, spesialis, atau subspesialis.
• Sertifikat profesi diberikan kepada lulusan pendidikan
profesi sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang - undangan.

• Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) diterbitkan oleh UB bersama dengan
Kementerian, Kementerian Lain, Lembaga
Pemerintah Non-Kementrian (LPNK), dan/atau
Organisasi Profesi.

33
Kelulusan
• Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak
memperoleh ijazah, gelar atau sebutan,
dan Surat Keterangan Pendamping
Ijazah (SKPI). Surat Keterangan
Pendamping Ijazah (SKPI) paling sedikit
berisi, identitas pemilik SKPI, identitas
PT penyelenggara PS; program
pendidikan; program studi, CP PS;
peringkat lulusan PS dalam KKNI.
34
Standar Pendidik
• Dosen paling sedikit memiliki kualifikasi akademik yang
dinyatakan dengan ijazah sebagai berikut :
• Ijazah magister untuk melaksanakan proses
pembelajaran pada program sarjana;
• Ijazah magister terapan untuk program diploma tiga dan
program diploma empat;
• Ijazah doktor untuk melaksanakan proses pembelajaran
pada program magister dan program doktor;
• Ijazah spesialis, dan/atau ijazah sub spesialis pada
program spesialis;
• Ijazah profesi pada program profesi pada bidang
keilmuan yang relevan
• (Kompetensi pedagogik, Kompetensi profesional,
Kompetensi kepribadian) 35
Standar Pendidik
• Setiap dosen pemangku MK telah memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi pendidik, serta memiliki
kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam
rangka pemenuhan CP lulusan.

• Beban kerja dosen didasarkan pada kegiatan pokok


dosen yang meliputi: merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan proses pembelajaran, melakukan
evaluasi hasil pembelajaran, membimbing dan melatih,
melakukan penelitian, melakukan pengabdian kepada
masyarakat, dan melakukan tugas tambahan

36
Standar Pendidik
• Beban kerja dosen per semester dalam membimbing
penelitian terstruktur dalam rangka penyusunan
skripsi/tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni
paling banyak sejumlah 10 mahasiswa.
• Dosen program doktor dan program doktor terapan yang
menjadi pembimbing utama disertasi sudah pernah
mempublikasikan paling sedikit dua (2) karya ilmiah pada
jurnal internasional terindeks yang diakui oleh Direktorat
Jenderal.
• Fakultas/program menetapkan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang berisi kualifikasi dan
kuantitas TKA yang bekerja di lingkungan UB dan
mengajukan pengesahannya kepada Rektor.
37
(5) Standar Pengelolaan
Organisasi penyelenggara UB paling sedikit terdiri atas
unsur:
• a. Penyusun kebijakan (senat)
• b. Pelaksana akademik (pimpinan)
• c. Pengawas dan penjaminan mutu;
• d. Penunjang akademik atau sumber belajar; dan
• e. Pelaksana administrasi atau tata usaha.

• Jurusan/PS tingkat sarjana memiliki tata pamong yang


memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-
prinsip tatapamong, terutama yang terkait dengan
pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan
yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkat
pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik).
38
Standar Pengelolaan
• Jurusan/PS tingkat magister dan doktor
mempunyai dokumen, data dan informasi
yang sahih dan andal bahwa sistem tata
pamong menjamin terwujudnya visi,
terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan,
berhasilnya strategi yang digunakan,
memenuhi lima pilar berikut: (a) kredibel,
(b) transparan, (c) akuntabel, (d)
bertanggung jawab, dan (e) adil.
39
Standar Pengelolaan
• Kepemimpinan jurusan/PS memiliki
karakteristik yang kuat dalam: (a)
kepemimpinan operasional; (b)
kepemimpinan organisasi; dan (c)
kepemimpinan publik.
• Sistem pengelolaan fungsional dan
operasional jurusan/PS berjalan sesuai
dengan MP, yang didukung dokumen yang
lengkap.
40
Standar Pengelolaan
• Struktur organisasi memiliki wewenang semua
fungsi manajemen dan mampu menggerakkan
fungsi lembaga secara efisien. Ada bukti,
kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi
mengenai struktur organisasi meliputi organ-
organ: (a) Pimpinan institusi; (b) Senat; (c)
Pelaksana kegiatan akademik; (d) Unit
pelaksana administrasi, pelayanan dan
pendukung; (e) Unit monitoring dan evaluasi
SPM. Dilengkapi dengan deskripsi yang jelas
tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing secara tertulis.
41
Standar Pengelolaan
• Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program
yang terintegrasi yang sejalan dengan
rencana strategi fakultas/program dan ada
bukti-bukti pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi serta tindaklanjut dalam bentuk
laporan.
• Ada wadah yang resmi untuk menyelesaikan
masalah pelanggaran kode etik di
fakultas/program yang: (a) bertanggung
jawab, (b) akuntabel, (c) transparan, (d)
kredibel, dan (e) adil. 42
Standar Pengelola
• Ada bukti bahwa fakultas/program memiliki (a)
rancangan dan analisa jabatan; (b) uraian tugas; (c)
prosedur kerja; (d) program peningkatan kompetensi
manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja.
Menggambarkan efektifitas dan efisiensi manajemen
operasi di setiap unit kerja.
• Terdapat bukti yang menunjukkan adanya dokumen
tentang: (a) Manual Prosedur (MP) mengenai
perencanaan, pengembangan serta implementasi
kebijakan-kebijakan fakultas/program; (b) sistem
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap
kebijakan fakultas/program; (c) laporan
bulanan/semesteran mengenai hasil monitoring dan
evaluasi; (4) tindak lanjut dari hasil monitoring dan
evaluasi. 43
Standar Pengelolaan
• Sistem penjaminan mutu tingkat sarjana berjalan
sesuai dengan standar penjaminan mutu, ada umpan
balik dan tindak lanjutnya, yang didukung dokumen
yang lengkap.
• Sistem penjaminan mutu tingkat magister dan doktor
berjalan sesuai dengan standar penjaminan mutu. Ada
kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program
yang efektif. Sistem telaah (review) program sangat
baik (ada cara validasi yang handal). Ada sistem
dokumentasi yang bermutu sangat baik. Semua
laporan ditindaklanjuti. Di-akreditasi oleh badan
akreditasi regional atau internasional.
• Umpan balik diperoleh dari empat sumber: dosen,
mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan, dilakukan
secara berkala dan ditindaklanjuti. 44
Standar Pengelolaan
• Fakultas/program secara bertanggung jawab
menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala
kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun
• Fakultas/program memiliki kriteria dan instrumen
penilaian untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil
pengukurannya digunakan serta dideseminasikan
dengan baik.
• Ada bukti informasi mutakhir yang terdokumentasi
mengenai status akreditasi semua jurusan/PS secara
lengkap dan mudah diakses melalui website internet.
Persentase jumlah jurusan/PS dengan akreditasi A >
70%
45
Otonomi pengelolaan
dilaksanakan berdasarkan
prinsip:
a. Akuntabilitas;
b. Transparansi;
c. Nirlaba;
d. Penjaminan mutu;
e. Efektivitas dan efisiensi.

46
RENSTRA

• Rencana Srategis bidang akademik meliputi


penetapan norma dan kebijakan operasional
serta pelaksanaan Tridharma perguruan
tinggi;
• Rencana Strategis bidang nonakademik
meliputi penetapan norma dan kebijakan
operasional serta pelaksanaan organisasi;
keuangan; kemahasiswaan; ketenagaan;
dan sarana prasarana.

47
RENSTRA
• Rencana Strategis disusun dengan partisipasi aktif
pemangku kepentingan yang mencakup unsur-
unsur: Pimpinan unit, Dosen, Karyawan, Mahasiswa,
dan Pemangku kepentingan eksternal.
• Rencana Strategis disosialisasikan kepada: (1)
Pimpinan unit; (2) Dosen; (3) Mahasiswa; (4)
Karyawan; (5) Pemangku kepentingan eksternal.
Dengan cara: (1) Pertemuan khusus; (2) Media
cetak; (3) Media elektronik.
• Universitas Brawijaya membuat dan memiliki
rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam
rencana kerja tahunan UB yang dilaksanakan
berdasar rencana strategis.
48
Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan
UB, memuat ketentuan yang jelas mengenai:
 Kalender pendidikan;
 Mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal, semester
genap, dan semester antara bila ada;
 Penugasan dosen pada mata kuliah dan kegiatan lainnya;
 Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pembelajaran;
 pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis
pakai;
 program penelitian UB
 program pegabdian pada masyarakat
 program peningkatan mutu dosen dan tenaga kependidikan yang
paling sedikit meliputi jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara
program;
 jadwal rapat berbagai organ di dalam perguruan tinggi;
 jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja perguruan
tinggi untuk satu tahun. 49
Perumusan Pedoman Pengelolaan:
• Berdasarkan visi, misi, dan tujuan perguruan
tinggi;
• Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan
pendidikan tinggi.
• Pedoman UB berfungsi sebagai petunjuk
pelaksanaan operasional, dan dilaksanakan
secara akuntabel, transparan, nirlaba,
penjaminan mutu, serta efektif dan efisien.

50
Pedoman pengelolaan meliputi:
a) Struktur organisasi perguruan tinggi
b) Kalender akademik per tahun yang menunjukkan seluruh
kategori kegiatan selama satu tahun yang dirinci secara
semesteran, bulanan, dan mingguan;
c) Kurikulum setiap program studi, dan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) setiap mata kuliah atau blok mata kuliah;
d) Pembagian tugas dosen;
e) Pembagian tugas tenaga kependidikan;
f) Peraturan akademik;
g) Tata tertib dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa,
h) Penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;
i) Kode etik hubungan antara sesama warga di perguruan tinggi
dan hubungan antara warga perguruan tinggi dengan
masyarakat;
j) Biaya investasi dan biaya operasional UB.
51
Sistem Penjaminan Mutu Tingkat
Magister dan Doktor

• Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu


program yang efektif. Sistem telaah (review)
program sangat baik (ada cara validasi yang
handal).
• Ada sistem dokumentasi yang bermutu sangat
baik.
• Semua laporan ditindaklanjuti.

52
Terimakasih atas ....
kerja keras-nya,
kerja cerdas-nya, dan
kerja ikhlas-nya.

53

Anda mungkin juga menyukai