Charles Hutapea
Abstrak
Ada dua bentuk peranan yang dilakukan oleh AMAN dalam formulasi
kebijakan sebagai kelompok penekan yaitu AMAN melihat pada latar belakang
sumber daya ekonomi dan adanya ruang penyampaian pendapat di dalam
berdemokrasi dengan adanya undang-undang tentang partisipasi masyarakat baik
organisasi non kepemerintahan di dalam bertindak sebagai input untuk proses
politik di lembaga legislasi, dalam hal ini AMAN berkesempatan menawarkan
berbagai program dan kebijakan serta AMAN melakukan bentuk partisipasi yang
kompetitif yaitu melakukan lobi-lobi di badan legislasi dan mencari koneksi atau
yang disebut contacting sebagaimana tujuan penyampaian ide kebijakan agar tidak
terlalu mengarah pada paham liberalisasi yang hanya menguatkan ekonomi dan
adanya ruang bagi pengusaha dalam memanfaatkan kelola ruang Kalimantan
Tengah, tidak memperhatikan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
alasan ini sekaligus menjadi faktor pendorong Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
sebagai kelompok penekan di dalam penetapan peraturan daerah terkait
pengakuan dan perlindungan masyarakat adat, ada tiga manfaat partisipasi
kelompok penekan dalam formulasi kebijakan, bila dilakukan penguatan
kesertaannya, yaitu: Terciptanya kebijakan publik yang lebih baik, implementasi
yang lebih efektif karena warga tahu mengenai kebijakan yang diambil dan
terlibat dalam perumusannya dan meningkatnya kepercayaaan warga kepada
eksekutif dan legislatif serta efisiensi sumber daya, karena tingkat penerimaan
masyarakat lebih tinggi dan spontan, maka sumber daya yang tadinya digunakan
untuk sosialisasi kebijakan dan menangkal penolakan dari warga masyarakat,
maka sumber daya untuk itu dapat dihemat dan digunakan untuk hal lain yang
lebih strategis.
Kata kunci: Peran AMAN, Raperda, Penetapan Kebijakan.
1
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
2
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
terancam ketika investasi skala luas tersebut dan justru terabaikan dalam hal
mengokupasi wilayah-wilayah kelola ini Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
mereka sehingga sistem tersebut selalu memberikan tekanan kepada
tergerus oleh kekuatan modal yang pihak terkait legislasi dalam bentuk
pragmatis dan juga adanya kebijakan draft aturan yang benar-benar
negara yang tidak menjamin mengedepankan kepentingan
perlindungan terhadap wilayah kelola masyarakat karena permasalahan ini
mereka. Hal ini yang dipegang dan tidak dipandang sebelah mata oleh
dipandang perlu oleh Aliansi lembaga Aliansi Masyarakat Adat
Masyarakat Adat Nusantara dalam Nusantara di mana jika tidak
penetapan kebijakan terkait peruntukan diselesaikan secara clean and clear
wilayah apa yang menjadi kehidupan maka akn timbul permasalahan yang
dan kebiasaan masyarakat harus lebih besar dan konflik yan g
terwadahi tanpa mengabaikan dengan berkepanjangan di antara masyarakat
sedikit pun hingga dengan bijaknya maupun terhadap pemerintah.
organisasi non pemerintah ini sampai Salah satu sektor yang cukup
dengan membentuk atau merancang mendapatkan perhatian AMAN
draft perda terkait Masyarakat Hukum terhadap Pemerintah Provinsi Kalteng
Adat Dayak yang disana sudah dimuat adalah sektor perkebunan. Seperti
pasal perpasal dalam peruntukan diberitakan di berbagai media dalam
wilayah yang mementingkan beberapa tahun terakhir, pembangunan
masyarakat, dan disampaikan langsung perkebunan sawit di Kalteng mengalami
dengan pemerintah dan badan legislasi perkembangan yang pesat. Dari data
DPRD. tahun 2004, tercatat 75 perusahaan
Dalam Rencana Tata Ruang perkebunan sawit yang mengajukan dan
Wilayah Pemerintah Provinsi yang diberikan izin sudah
Kalimantan Tengah yang dimuat pada mengkonversi lahan tidak kurang dari
Perda Nomor 5 Tahun 2015 disebutkan 750 ribu hektar belum lagi Pemerintah
bahwa titik berat dan skala prioritas Provinsi Kalteng akan membangun
rencana pemerintah daerah untuk setiap perkebunan sawit sejuta hektar dengan
periode berikutnya adalah untuk memanfaatkan lahan yang tersedia
menciptakan landasan yang kuat dan sekarang 1,7 juta hektar. Perkebunan
kemampuan untuk meraih peluang dan sawit tersebut dibangun di Kobar
mengatasi tantangan sejalan dengan dengan luas 300 ribu hektar, di Kotim
pelaksanaan otonomi daerah dan dan Seruyan dengan luas 400 ribu
globalisasi ekonomi tetapi ini hektar, serta 300 ribu hektar di Barito
dipandandang berbeda oleh Aliansi dan Kapuas.
Masyarakat Adat Nusantara dengan
menjelaskan keberadaan Perda tersebut Metode Penelitian
benar-benar hanya kepentingan Dalam menyusun artikel ini, data-data
ekonomi kelompok tertentu. Hak-hak dikumpulkan dan dianalisis melalui
masyarakat tidak terwadahi oleh aturan penelitian kuantitatif, berupa deskriptif
3
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
terhadap peran Aliansi Masyarakat Adat diselesaikan secara “damai” tanpa harus
Nusantara sebagai kelompok penekan dipertentangkan dengan kepentingan
dalam proses perumusan kebijakan ekonomi. Faktanya, penataan ruang atas
perlindungan masyarakat adat di dasar kepentingan ekonomi menjadi
Kalimantan Tengah. Pemilihan pemenang setelah mandegnya Perda
pendekatan kualitatif dalam penelitian nomor 8 Tahun 2003 tentang RTRW
ini didasarkan pada pendapat Creswell Kalimantan Tengah hingga pada
(1994, p.146). Data dalam penelitian pembahasan-pembahasan kembali di
ini didapatkan melalui wawancara tahun 2014-2015 dan akhirnya
mendalam dengan Ketua Badan ditetapkan di tahun 2015 menjadi
Legislasi DPRD Provinsi Kalimantan regulasi baru termasuk periode yang
Tengah, Ketua Dewan Wilayah AMAN sebelumnya sampai dengan 2034
Kalimantan Tengah, Ketua BPH diubah menjadi sampai dengan 2035.
AMAN Kalimantan Tengah, Ketua Biro Penataan ruang (UU. No.26
Advokasi AMAN Kalimantan Tengah, tahun 2007, Bab III, Pasal 4 dan 5)
Tokoh Masyaraka dan dari pihak harus melindungi pengakuan
lembaga yang dijadikan objek masyarakat adat diklasifikasikan
penelitian. Data dalam penelitian ini berdasarkan: sistem (sistem wilayah dan
kemudian direduksi, disajikan, dan sistem internal perkotaan), fungsi utama
ditarik kesimpulan sebagai temuan dari kawasan (lindung dan budi daya),
penelitian. wilayah administratif (penataan ruang
wilayah nasional, Provinsi, dan
PEMBAHASAN kabupaten/kota), kegiatan kawasan
Latar belakang lahirnya Raperda (penataan ruang kawasan perkotaan dan
tentang Masyarakat Hukum Adat perdesaan), dan nilai strategi kawasan
Dayak Kalimantan Tengah (kawasan strategis Nasional, Provinsi,
Tinjauan terhadap pengakuan dan Kabupaten/Kota).
hukum adat harus dilindungi di dalam Penyelenggaraan penataan ruang
penataan ruang di daerah mesti meliputi kegiatan pengaturan
diletakkan sebagai kajian (menetapkan landasan hukum bagi
multidisipliner (hukum, ekonomi, pemerintah dalam penataan ruang),
politik, sosial, budaya, dan lingkungan pembinaan (kinerja pemerintah dalam
hidup), bukan hanya soal teknis dan penataan ruang), pelaksanaan (proses
administratif. Kepentingan ekonomi pencapaian tujuan), dan pengawasan
(korporasi) versus keberlajutan ekologi penataan ruang (menjamin
(lingkungan dan masyarakat) menjadi penyelenggaraan yang konstitusional).
perdebatan yang paling mengemuka. (UU. No. 26 tahun 2007 tentang
Lantas, bagaimana dengan perdebatan Penataan Ruang) yang kemudian
atas aspek lainnya. Tidak sedikit yang Provinsi Kalimantan Tengah
beranggapan bahwa perdebatan aspek mewujudkan tata kelola ruang melalui
lainnya hanyalah perdebatan formal kebijakan daerah atau yang disebut
transaksional. Perdebatan yang dapat peraturan daerah yang berlandaskan
4
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
5
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
2. Penguatan Kelembagaan
Lingkungan Hidup.
Peran AMAN di bidang Partisipasi 3. Penerapan dokumen
dan Kompetisi sebagai Kelompok pengelolaan lingkungan hidup
Penekan dalam Proses Perumusan dalam proses perijinan
Kebijakan Perlindungan 4. Sosialisasi/pendidikan tentang
Masyarakat Adat di Kalimantan peraturan perundangan dan
Tengah pengetahuan lingkungan hidup.
Peran AMAN melalui 5. Meningkatkan kualitas dan
pembentukan dan pembahasan naskah kuantitas koordinasi dengan
akademik rancangan peraturan daerah instansi terkait dan stakeholders
tentang pengakuan dan perlindungan 6. Pengawasan terpadu tentang
masyarakat hukum adat dayak Provinsi penegakan hukum lingkungan.
Kalimantan Tengah kemudian 7. Memformulasikan bentuk dan
membentuknya dalam suatu draft perda macam sanksi pelanggaran
yang ditawarkan langsung dengan lingkungan hidup. Peningkatan
gubernur Kalimantan Tengah dan kualitas dan kuantitas sumber
menyurati Badan Legislasi Daerah daya manusia.
dengan rutin untuk dilakukan masuk 8. Peningkatan pendanaan dalam
sebagai Prolegda dan dijadikan agenda pengelolaan lingkungan hidup.
pembahasan yang semuanya kebijakan Dalam penetapan peraturan
itu terkait pengakuan masyarakat adat daerah terkait peruntukan wilayah.
juga harus ada pada kebijakan daerah Pelaksanaannya melibatkan berbagai pi
dalam mengatasi permasalahan hak, serta ketegasan dalam penaataan h
lingkungan hidup khususnya ukum lingkungan. Diharapkan dengan
permasalahan kebijakan dan penegakan adanya partisipasi barbagai pihak dan
hukum yang merupakan salah satu pengawasan serta penaatan hukum yang
permasalahan lingkungan hidup di betul-betul dapat ditegakkan, dapat
daerah. dijadikan acuan bersama untuk
AMAN berperan dalam penawaran- mengelola lingkungan hidup dengan
penawaran kebijakan dan membuat cara yang bijaksana sehingga tujuan
agenda-agenda pembahasan mengenai pembangunan berkelanjutan betul-betul
tata kelola kawasan bersama dengan dapat diimplementasikan di lapangan
para akademisi dan tokoh masyarakat dan tidak berhenti pada slogan semata.
dan turut pula anggota badan legislasi Namun demikian fakta di lapangan
dengan maksud hasilnya adalah sebuah seringkali bertentangan dengan apa
pembanding dengan kebijakan yang yang diharapkan. Hal ini terbukti
akan dibentuk pemerintah, kegiatan dengan menurunnya kualitas
tersebut meliputi: lingkungan hidup dari waktu ke waktu,
1. Regulasi Perda tentang ditunjukkan beberapa fakta di lapangan
Lingkungan. yang dapat diamati. Hal-hal yang
berkaitan dengan pengelolaan
6
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
7
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
8
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
9
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
10
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
11
Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Volume 7 No. 1 Februari 2021
Daftar Pustaka
12