Anda di halaman 1dari 1

Plato

Plato adalah seorang filsuf yunani yang merupakan murid dari salah satu filsuf terkenal
yaitu, Socrates. Plato dan gurunya yaitu, Socrates memiliki kisah menarik tentang Cinta.
Cerita ini diceritakan dalam suatu buku oleh Iwan Januar yang berjudul “Bukan Pernikahan
Cinderella” Dalam Buku ini membahas ketika Plato menanyakan pada gurunya tentang
bagaimana makna cinta dan cara menemukannya? Lalu gurunyapun menjawab “di depan
sana” dengan menunjuk lading gandum yang sangat luas dan menyuruh plato untuk
berjalan dan ketika ia dapat menemukan satu saja ranting yang menurutnya paling
menakjubkan, maka ia sudah dapat menemukan cinta yang ia tanyakan. Platopun mulai
berjalan sepanjang lading gandum tersebut lalu, Selang beberapa waktu, Iapun kembali
kehadapan gurunya tanpa membawa satupun ranting sesuai perintah gurunya tersebut.
Plaatopun memberitahu gurunya bahwa, Ia sebenarnya telah menemukan ranting yang
paling menakjubkan akan tetapi, ia ragu karena ia tahu di depan nanti terdapat ranting yang
lebih bagus dan menakjubkan lagi. Iapun berjalan kembali akan tetapi, ia hanya menemukan
sebuah ranting yang menakjubkan akan tetapi, ternyata ranting tersebut tidak
semenakjubkan ranting sebelumnya. Dikarenakan, ia hanya diperbolehkan membawa satu
ranting yang paling menakjubkan dan ia tidak boleh berbalik dan mundur kembali iapun
akhirnya tidak mengambil sebatang rantingpun. Lalu gurunya pun memberitahu bahwa,
seperti itulah yang dinamakan Cinta.
Dapat disimpulkan, sebenarnya Cinta itu semakin dicari, semakin tidak akan ditemukan.
Cinta itu berasal dari dalam lubuk hati dan ketika kita dapat menahan keinginan dan
harapan yang lebih, dan juga ketika pengharapan dan keinginan akan cinta tersebut
berlebihan Maka, yang didapat adalah sebuah kehampaan. Tidak ada satupun yang didapat
dan dimundurkan kembali. Waktu dan Masa tidak bisa diputar mundur maka, Terimalah
Cinta tersebut apa adanya.

Anda mungkin juga menyukai