Anda di halaman 1dari 6

PLUTO? THIS IS A PLANET?

hai, namaku Sherlock Holmes. aku adalah seorang astronot di NASA, aku sudah bekerja selama 7 tahun di
tempat meneliti alam semesta in. tentu nya bersama dengan sahabatku, William Moriarty.

kami sudah menjalankan banyak misi untuk meneliti beberapa planet, saat di bumi kami juga suka meluangkan
waktu untuk membaca buku buku tentang planet.

pada tanggal 23 Maret tahun 1929, aku dan William sedang berada di perpustakaan NASA. kami ber2 membaca
baca dan meneliti lagi tentang planet planet, saat aku sedang mencari buku tentang Kepler 452b aku menemukan
1 buku usang tentang planet yang tidak diketahui.

buku yang ditulis oleh prof. Gilinch Van De Rogh yang berjudul tentang 'planet misterius', aku mengambil buku
itu dan membaca di depan rak dari tempatnya buku itu. aku membersihkan buku tersebut karena banyak debu
yang menempel pada buku ini, mungkin karena sudah tua dan lama tak di baca oleh yang lain atau mungkin tak
ada yang mengetahui nya? bahkan halaman dari buku ini sudah sangat kuning dan mengerut, seperti buku tua
yang lainnya.

aku perlahan membuka buku tersebut, banyak ketikan ketikan yang agak sulit dipahami oleh otakku. dengan
teliti aku membaca 1 persatu kalimat yang ada di dalam buku ini, halaman perhalaman.

menemukan satu kata yang sangat amat membuatku penasaran.

"Planet kecil yang beredar di luar orbit" gumamku tanpa sengaja.

"ada apa Sherlock? kau membaca buku apa?" tanya seorang berambut pirang yang aku tahu itu adalah
sahabatku, William.

"oh! William, astaga aku terkejut" aku mengelus dadaku saat William berada di hadapanku.

"hahaha maaf Sherlock, kau sedang baca buku apa? kelihatannya buku ini sudah tua" ucap William.

"aku juga sebenarnya tidak tau tentang buku ini, tapi buku ini ditulis oleh prof. Gilinch Van De Rogh, dan aku
juga awalnya agak sulit membaca nya namun saat aku teliti lagi buku ini sangat menarik" jawab aku dan
menatap William.

"apa yang menarik?" bingung William dan duduk di sebelahku sambil menatap buku itu.
"yang menariknya itu karena buku ini sepertinya membahas tentang suatu planet kecil tapi planetnya itu tak
diketahui namanya, lebih misterius nya lagi dia berputar di luar poros orbit" aku menjelaskan pada William
tentang buku ini.

William mengangguk sepertinya dia sudah sedikit paham, kami ber2 pun membaca buku tua ini dengan
seksama.

beberapa menit kemudian, kami beristirahat sejenak dan membawa buku itu ke kamar kami ber2.

"membaca buku itu menguras daya otakku, astaga sungguh pusing" keluh William sambil menidurkan dirinya di
kasur.

"tapi aku masih penasaran dengan planet misterius itu, apakah kita harus meneliti nya?" tanyaku yang
merapihkan kasur tidurku untuk aku tiduri.

"hah... aku juga penasaran tapi planet nya itu di luar orbit, pasti akan lama untuk mencapai ke sana kan?" tanya
William.

"jangan beranggapan seperti itu, kita harusnya mencoba terlebih dahulu, tuan Moriarty yang pintar." jawabku
sambil meledek William.

"ya ya ya, coba besok kita diskusikan ini pada profesor George, siapa tau kita dapat izin untuk meneliti planet
itu" ujar William dan mulai memejamkan matanya.

aku hanya menatap kosong ke atas sambil memikirkan buku yang tulis oleh profesor serta astronomi terkenal
pada masanya, aku masih berpikir apakah ada planet tapi tak berputar pada orbit?.

aku menghela nafas panjang dan mulai memejamkan mataku, semoga esok ada hari yang indah untuk diriku dan
William. Aku terbangun pada jam 5 pagi, karena memimpikan tentang planet misterius itu. Oh astaga sungguh
pikiranku masih penasaran dengan planet misterius itu.

Aku keluar dari kamar meninggalkan William yang masih tertidur dengan pulasnya di ranjang, aku
merenggangkan tubuhku agar semua sendi dan ototku tak kaku. Ah... pikiranku masih membayangkan planet
itu, sungguh sungguh aku memikirkannya sejak semalam.

‘aku harus menanyakan ini pada para ilmuwan tentang prof. Gilinch Van De Rogh’ Batinku.

“tuan Holmes, ada apa Anda bangun sepagi ini?” tanya seorang ilmuwan yang bernama, prof. Hanley George.
Aku sedikit terkejut dengan kehadiran profesor di belakangku, aku menoleh pada profesor dan tersenyum.

“pagi profesor, saya hanya terbangun saja” jawabku.

“oalah seperti itu” – prof. Hanley George.

“anu, maaf profesor saya ingin bertanya sesuatu” ucapku yang tak tahan ingin bertanya soal buku itu, pikiranku
sudah dipenuhi dengan pertnyaan.

“sebaiknya kita ke ruangan yang lebih enak untuk di ajak berbicara” ajak prof. Hanley George, aku mengangguk
dan berjalan mengikuti prof. Hanley George yang membawaku ke ruang makan, di sana masih terlihat sepi
hanya pegawai dapur yang sedang menyiapkan sarapan untuk para astronot lainnya.

“nah, tuan Holmes. Anda ingin menanyakan apa?” tanya prof. Hanley George.

“ah itu... tentang buku ciptaan profesor Gilinch Van De Rogh, yang menceritakan tentang planet misterius yang
beredar di luar perputaran orbit” jawabku sambil menatap wajah profesor yang terlihat seperti terkejut.

“kenapa profesor?” tanyaku lagi.

“darimana kau tahu tentang buku itu, tuan Holmes?” ujar prof. Hanley George dengan wajah yang sangat
terkejut.

“Aku menemukannya di perpustakaan, di rak paling pojok” jawabku sambil menyeruput segelas susu yang baru
saja disajikan oleh pelayan.

Prof. Hanley George diam sambil menatapku, seperti nya dia shock?, aku juga tidak mengerti dengan sikap
profesor yang aneh sejak aku menceritakan buku itu.

“Tuhan, kau menemukan buku paling penting untuk diriku tuan Holmes, buku itu adalah peninggalan terakhir
dari profesor Gilinch sebelum dia menghilang di telan semesta” akhirnya prof. Hanley George mengucapkan
kata-kata setelah dirinya yang tadi terlihat shock dan sekarang terlihat bahagia.

“Menghilang ditelan?” aku sungguh bingung, maksudnya menghilang itu apa? Bukannya prof. Gilinch sudah
tiada? Kenapa dibilangnya menghilang?.
“ya, sebenarnya profesor Gilinch menghilang saat menjalankan misi. Saat itu kami sangat bingung bagaimana
bisa profesor dan astronot terhenbat kami menghilang begitu saja, dan NASA mwnyatakan bahwa Gilinch sudah
tiada” jawab Prof. Hanley George.

“hah?”.

“aku dan Gilinch adalah sahabat dekat, dulu kami ber2 dijuluki sebagai the universe. Kami sudah banyak
menjalankan misi bersama sama suatu saat Gilinch mengatakan sesuatu padaku-.

Pov tahun 1927.

“Hanley saat kita menjalankan misi kemarin di Uranus, samar-samar aku melihat seperti planet yang berputar di
luar orbit namun aku masih belum memastikan bahwa itu planet atau bintang mati” ucap Gilinch.

“itu mungkin hanya hayalanmu saja, mana mungkin ada planet berpuat di luar orbit?” ucap Hanley tak percaya
pada perkataan Gilinch.

“aku tak berhayal Hanley, aku serius” kekeuh Gilinch pada peneguhannya.

“tidak tidak mana bisa seperti itu, kayaknya kau kelekahan makanya berhayal seperti itu” ujarku tanpa melihat
ke arah Gilinch.

“aish terserah kau sajalah, aku mau membuat sebuah buku tentang planet itu” tutur Gilinch dan langsung
meninggalkan George.

“hah... ada ada saja orang tua itu” gumam Gilinch.

Pov end.

“di saat itu aku sering melihat Gilinch mengetik kata kata dalam buku itu, hingga kami mendapat sebuah misi ke
planet uranus di sanalah Gilinch menghilang ntah kemana dan pihak NASA menyuruhku kembali lagi ke Bumi
dan aku menemukan surat di dalam roket kami di sana tertulis bahwa ‘bacalah buku itu kau akan tahu dimana
keberadaan diriku nanti’, aku terus mencari dimana keberadaan buku itu, namun tak pernah ketemu-" ucapan
prof. Hanley George terhenti dan kemudian dia menatap diriku.

"tapi syukurlah jika kau menemukan buku itu, buku ini sangat penting untuk diriku" lanjutnya dan tersenyum
lebar.
aku tak menyangka masa lalu prof. Hanley George sangatlah kelam, kehilangan sahabat sejatinya sangatlah
menyedihkan tapi dia tetap tersenyum setiap saat. aku sungguh terpesona dengan kehebatan prof. Hanley
George.

"oh ya, dimana buku itu tuan Holmes?" tanya profesor.

"oh! ada di kamarku, kalo profesor ingin mengambilnya sekarang aku temani" jawabku.

profesor mengangguk, aku mengarahkan jalan untuk profesor.

tiba di depan kamarku, William membukakan pintu seperti nya dia habis mandi soalnya rambutnya basah.

"pagi profesor" sapa William.

"pagi tuan Moriarty" jawab profesor.

"ayo profesor, buku nya ada di nakasku" aku mempersilahkan profesor masuk ke dalam kamarku, dan profesor
berjalan ke arah nakasku melihat buku itu dengan tatapan sedih.

"Gilinch" gumamnya tanpa sengaja aku dan William mendengarnya.

"apa kalian sudah membaca buku ini?" tanya profesor.

"sudah profesor" jawab kami ber2.

Prof. Hanley George hanya mengangguk kemudian duduk di kursi milikku dan membaca tentang buku itu, kami
pun menatap profesor.

wajah profesor nampak serius dalam membaca satu halaman dengan halaman yang lain, walaupun buku itu tipis
namun kata kata yang berada di dalamnya agak sulit untuk aku dan William pahami.

profesor menutup bukunya lalu menatap kami ber2.

"kalian mau melakukan proyek tentang planet ini?" tanya profesor.

aku menatap William dan William menatapku, kami ber2 mengangguk.


"ya! kamu mau profesor George" jawab kami bersamaan.

"baiklah, besok siapkan diri kalian untuk meluncur dan tuan Holmes kau jangan sampai kehilangan tuan
Moriarty aku tak mau kejadian itu terjadi untuk ke 2 kalinya" ujar prof. Hanley George.

"baik profesor, terimakasih" jawabku.

profesor meninggalkan kamar ku dan William, kami ber2 duduk di lantai dan menidurkan diri di lantai yang
berkarpet.

"maksud yang diucapkan profesor George tadi apa?" tanya William yang sangat penasaran dengan perkataan
prof. Hanley George tadi.

"jadi-" perkataanku terputus saat Neo membuka pintu kamar.

"hey kalian ber2, waktunya sarapan" suruh nya.

"baik, kami akan segera ke sana" jawab kami ber2 bersamaan, Neo pun pergi lagi tanpa menutup pintu kamar
kami.

"cih kebiasaan Neo, tutuplah pintu ini" keluh William kesal karena kebiasaan buruk Neo.

"sudah jangan ditutup, ayo sekarang ke ruangan sarapan" ajakku dan menarik tangan William keluar dari kamar,
dan membawanya ke ruangan makan di sana banyak profesor dan astronomi serta pegawai NASA yang lainnya.

Aku dan William menempati meja yang masih kosong

Anda mungkin juga menyukai