Anda di halaman 1dari 3

Keajaiban Tiga Buku

Perkenalkan namaku Aeri. Aku mempunyai hobi yaitu membaca dan mengoleksi buku.
Setiap aku mempunyai waktu luang maka aku membaca dan memahami buku yang aku baca.
Suatu hari aku ingin sekali untuk membeli buku, karena koleksi buku-buku dirumahku
sudah dibaca semua. Biasanya aku membeli buku di toko buku terkenal di kotaku yang tidak
jauh dari rumah. Jadi aku pergi kesana dengan berjalan kaki agar sehat.
Saat dijalan, aku melihat ada kakek-kakek yang meringis kesakitan dan memegangi
perutnya dan aku mendekati kakek itu dan bertanya, “Kakek kenapa ya?”
“Kakek lapar nak, Kakek sudah tidak makan dari kemarin dan kakek tidak punya uang
untuk membeli makanan.” Kata kakek itu.
Aku merasa kasihan dengan kakek itu, lalu aku memberinya uang. Uang yang aku beri
adalah uang yang aku pakai untuk membeli buku. Ya, aku hanya membawa uang pas-pasan
saja untuk membeli buku.
“Hmm... ini uang untuk kakek.” Kataku sambil memberinya uang.
“Terima kasih banyak ya nak. Kamu sangat baik, sebagai ucapan terima kasih terimalah
ketiga buku ini!” katanya sambil memberiku 3 buah buku.
Aku menerima buku itu tanpa rasa curiga, karena kakek itu memberikanku buku ini.
Mungkin untuk membalas budi. Lalu aku mengucapkan terima kasih kepadanya dan aku
memutuskan untuk kembali ke rumah, karena uangku tidak cukup untuk membeli buku.
Sampai di rumah, aku langsung masuk ke kamarku. Entah kenapa aku ingin sekali untuk
membuka buku-buku itu dan aku memutuskan untuk membukanya. Saat dibuka, buku
pertama yang aku temukan adalah buku berwarna kuning, lalu merah dan yang terakhir biru.
“Hmm..... coba aku buka buku yang kuning deh.”
Aku membuka buku yang kuning dan pada halaman pertamanya tertulis, ‘Buku ini bukan
buku biasa. Jika kalian menuliskan suatu kalimat, maka itu akan menjadi kenyataan dalam
waktu 10 menit setelah kalian menulisnya dan itu bisa tidak terjadi jika kalian merobeknya’.
“Wow buku apa ini? Hmm...aku harus hati-hati dalam menggunakannya.” Kataku dan
menutup buku itu dan aku membuka buku yang berwarna merah. Saat dibuka ternyata buku
itu berisi gambar-gambar suatu tempat yang indah dan ada yang menyeramkan.
“Buku apa lagi ini? Aku harus berhati-hati dan menjaganya dengan baik.” Kataku lagi.
Setelah itu aku membuka buku yang berwarna biru dan saat dibuka, ternyata buku itu
berisi gambar-gambar aneh, seperti alat-alat yang biasanya dikeluarkan oleh Doraemon.
“Wow apa lagi ini? Kenapa alat-alat ini mirip seperti alat-alatnya Doraemon ya?” kataku
dan pada setiap gambar terdapat gambar kotak berwarna merah pada pojok kanan bawah.
Karena aku penasaran, jadi aku tekan saja kotak itu dan pada saat itu aku membuka
halaman yang berisi gambar alat berbentuk seperti monyet yang membuka mulutnya. Dan saat
aku menekannya. BOOM...

Nama : Jamal Jumanji


Kelas : XI MIPA 10
No Absen : 100
Munculah alat seperti monyet yang membuka mulutnya itu dengan nyata di depanku.
“Wow alat apa ini? Aneh sekali. Seperti boneka, tapi ini bukan boneka.” Kataku.Aku
bingung, Doraemon saja rasanya tidak pernah mengeluarkan alat seperti ini dan di buku itu
tidak ada nama alatnya.
Aku iseng saja memasukan selembar uang Rp 10.000,00 ke dalam mulut monyet itu dan
dalam waktu 5 menit, mulut monyet itu mengeluarkan uang tadi sebanyak 10 lembar.
“Alat ini ajaib! Tapi kok bisa mengeluarkan uang 10 lembar ya?”
Aku bingung dan aku mengecek seluruh bagian alat itu dan ya ketemu! Ternyata di
bagian kanan alat itu ada seperti tombol-tombol angka dan saat itu angkanya tertulis 10, oleh
karena itu mengeluarkan uang sejumlah 10 lembar.
Aku mengangguk mengerti. Karena bosan, aku menutup buku biru itu dan membuka
buku yang merah karena penasaran apakah ada keajaiban lagi disana. Sambil membuka buku
yamg merah, aku juga menaruh buku yang kuning di kantong bajuku.
Aku terus membolak-balik halaman buku yang merah, karena gambar-gambar tempat
disana tidak ada yang menarik, tapi aku berhenti pada suatu halaman yang berisi gambaran
suatu tempat yang penuh dengan orang-orang yang kesusahan.
“Mereka terlihat kesusahan, aku ingin sekali menolong mereka. Tapi bagaimana
caranya?” tanyaku.
Beberapa saat kemudian, munculah suatu cahaya yang sangat terang. Cahaya itu berputar
seperti di film-film dan cahaya itu terasa seperti menarik tubuhku.
Beberapa saat kemudian, munculah suatu cahaya yang sangat terang. Cahaya itu berputar
seperti di film-film dan cahaya itu terasa seperti menarik tubuhku.
Aku merasa sangat takut. Aku terus melawan, aku memegangi benda-benda di sekitarku,
tapi tidak bisa. Kekuatan cahaya itu lebih besar dan cahaya itu berhasil menarik tubuhku dan
aku masuk ke dalam cahaya itu. BOOM...
Aku terlempar ke sebuah tempat yang aku lihat di gambar tadi. Aku melihat orang-orang
yang aku lihat di gambar tadi, mereka kesusahan dan aku berniat untuk menolongnya dan aku
ingat, aku membawa buku yang berwarna kuning dan buku itu bisa membuat peristiwa yang
ditulis di buku itu terjadi. Lalu aku mengambil buku itu dan menulis harapanku disana.
Aku menulis, “Aku mohon untuk mengabulkan permintaanku ini. Bantulah orang-orang
yang berada di tempat ini. Aku tidak ingin melihat mereka sangat kesusahan dan sengsara
seperti sekarang ini.”
Lalu aku menunggu dan beberapa saat kemudian itu terjadi. Aku melihat orang-orang itu
hidup seperti orang-orang pada umumnya, mereka terlihat bahagia dan tidak kesusahan lagi.
Beberapa saat kemudian,munculah cahaya yang sangat terang seperti pada saat aku datang
kesini. Aku masuk kesana dan BOOM...
Aku terlempar lagi dan ternyata aku telah kembali ke rumahku. Aku merasa lega dan aku
memeriksa buku yang merah untuk melihat tempat itu. Ternyata gambar tempat itu berubah.
Semua orang yang tadinya kesusahan menjadi tidak kesusahan dan mereka terlihat bahagia.

Nama : Jamal Jumanji


Kelas : XI MIPA 10
No Absen : 100
“Buku ini ajaib. Aku sangat berterima kasih kepada buku ini karena buku ini telah
membuat orang-orang tadi menjadi tidak kesusahan lagi.” Kataku dan beberapa saat
kemudian ketiga buku itu menghilang entah kemana. Aku berpikir mungkin tugas buku itu
telah selesai.

Nama : Jamal Jumanji


Kelas : XI MIPA 10
No Absen : 100

Anda mungkin juga menyukai