Anda di halaman 1dari 4

Buku Ajaib

Rena Agustin Choiriyah


9C

Halo namaku Naevis. Aku mempunyai hobi yaitu membaca buku dan mengoleksi
buku.
Suatu hari aku sangat ingin sekali membeli buku untuk menambah koleksi buku di
rumahku, karena koleksi buku ku yang lain sudah selesai ku baca semua dan aku
pun mulai bosan jika berulang-ulang membacanya.
Biasanya aku membeli buku di toko buku di dekat rumahku yang terkenal dan besar
koleksi di tokoh tersebut juga sangat lengkap, aku sangat suka membeli buku di
sana, karena cukup dekat dengan rumahku aku pun memutuskan untuk berjalan kaki
supaya sehat.
Saat di jalan aku bertemu dengan kakek-kakek yang terlihat kesakitan sambil
memegang perutnya seperti sangat kesakitan dan aku pun mendekati kakek tersebut
dan bertanya;
“kakek kenapa ya” ujarku
Kakek tersebut pun melihatku sambil berkata “kakek lapar nak. Kakek sudah tidak
makan dari kemarin dan kakek tidak punya uang untuk membeli makanan” ujar
kakek.
Aku merasa kasihan terhadap kakek tersebut pun memberinya uang, uang yang aku
beri adalah uang yang hendak aku pakai untuk membeli buku, aku hanya membawa
uang pas untuk membeli sebuah buku yang aku inginkan.
“hmm... ini uang untuk kakek, untuk beli makan supaya kakek bisa kenyang dan
tidak kesakitan lagi” kataku sambil memberikan uang tersebut.
“Terima kasih ya nak kamu anak yang sangat baik, sebagai ucapan terima kasih
terimalah ketiga buku ini” katanya sambil memberikanku tiga buah buku.
Aku menerima buku itu tanpa merasa curiga karena kakek itu memberikan buku ini
mungkin sebagai balas budi, lalu aku mengucapkan terima kasih kepadanya dan
memutuskan untuk kembali ke rumah karena uang yang aku hendak belikan buku
sudah aku berikan kepada kakek tersebut.
Tetapi tidak apa sebagai gantinya aku mendapatkan tiga buku dari kakek tersebut.
Sampai dirumah aku langsung masuk ke kamarku. Entah mengapa aku ingin sekali
membuka buku-buku ini dan aku memutuskan untuk duduk memulai membuka
buku ini satu persatu karna sangat penasaran. Saat dibuka buku yang aku temukan
adalah warna kuning, merah dan yang terakhir adalah biru.
“aku coba buka buku yang kuning dulu deh”
Aku membuka buku yang kuning dan pada halaman depannya tertulis ini bukan
buku biasa jika kalian menulis sebuah kalimat, maka itu akan menjadi kenyataan
dalam waktu 10 menit setelah kalian menulisnya dan itu bisa tidak terjadi jika
kalian merobeknya”
“wow buku apa ini sepertinya aku harus berhati-hati saat menggunakannya, apakah
ini semacam buku ajaib?”kata ku sambil menutup buku berwarna kuning, dan
beralih membuka buku berwarna merah. Saat di buka ternyata buku tersebut berisi
banyak gambar-gambar suatu tempat yang indah dan ada juga yang menyeramkan.
“buku apalagi ini? Aku harus berhati-hati dan menjaga buku ini dengan baik.
”kataku lagi.
Setelah itu aku membuka buku berwarna biru dan saat dibuka ternyata buku
tersebut berisi gambar alat-alat aneh seperti yang sering aku lihat di serial
Doraemon dan dapat di keluarkan dari kantong ajaibnya.
“wow apalagi ini!? Kenapa alat-alatnya mirip seperti punya doraemon?” kataku dan
di setiap gambarnya ada kotak berwarna merah kecil di pojok kanan bawah gambar.
Karena aku sangat penasaran, aku pun menekan kotak itu dan pada saat itu aku
membuka halaman yang berisi alat seperti gambar monyet dengan mulut yang
terbuka, dan saat aku menekannya
BOOM....
Muncullah alat yang seperti monyet yang sedang membuka mulutnya itu dengan
nyata di depanku.
“wow alat apa ini? Aneh sekali ini tampak seperti boneka tetapi bukan boneka.”
Kataku dengan bingung.
Rasanya doraemon saja tidak pernah mengeluarkan alat seperti ini saat aku
menonton, di buku itu juga tidak ada penjelasan cara memakainya atau pun
namanya.
Aku iseng saja memasukkan uang Rp.10.000 ke dalam mulutnya dalam waktu 5
menit dengan mengejutkan mulut monyet itu kembali mengeluarkan uang Rp.
10.000 sejumlah 10 lembar.
“alat ini sangat ajaib bisa mengadakan uangku tapi bagaimana bisa keluar 10
lembar?”
Aku pun bingung dan penasaran lalu mengecek seluruh badan alat tersebut dan ya,
ternyata di bagian kanan alat tersebut terdapat tombol angka-angka yang saat itu
sedang tertulis angka 10, oleh karna itu uang tadi tergandakan menjadi 10.
Aku pun mengangguk mengerti apa yang terjadi dengan bosan aku menutup buku
warna biru Dan membuka buku berwarna merah karena penasaran apakah hal ajaib
lagi yang akan terjadi, sambil membuka buku merah aku kembali menyimpan buku
warna biru di rak buku yang ada.
Saat akan membuka tiba-tiba ibuku masuk ke kamar tanpa mengetuk aku yang
terkaget pun langsung memasukkan buku warna merah dan alat monyet itu ke
dalam bawah kasur karna takut ibu akan melihatnya.
“Naevis!! Apa yang kamu lakukan cepat bereskan kamarmu dan turun ke bawah
untuk makan karna ayahmu akan segara pulang dari kantornya” katanya sambil
melihat kamarku yang berantakan
“Ibu kenapa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu aku kan jadi terkejut, iya iya aku
akan membereskan kamar ku dan turun ke bawah tunggu” kataku kesal.
Ibu pun menutup pintu dan kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam.
Karna ayah segera pulang aku pun menunda untuk membuka buku berwarna merah
dan merapikan mereka di rak buku laku segara mandi.
Saat turun ke bawah ayahku ternyata sudah datang kita pun makan bersama sambil
bersenda gurau satu sama lain, aku tidak menceritakan apa yang terjadi di dalam
kamar dan bertemu kakek-kakek aneh dan memberiku buku ajaib.
Setelah makan malam aku pun memutuskan untuk pergi ke kamar untuk tidur dan
memilih membuka buku-buku itu besok seusai pulang sekolah.

Siang hari setelah pulang dari sekolah dengan rasa yang amat penasaran dengan
buku-buku tersebut aku pun segera masuk ke kamar dan mengunci pintu agar ibu
tidak masuk kamar sembarangan saat aku memeriksa buku-buku itu.
Aku pun bergegas membuka buku berwarna merah, aku terus membolak-balik
halaman buku yang warna merah karena gambar-gambar tempat di sana tidak ada
yang menarik, tapi aku berhenti di satu halaman yang berisi gambaran orang-orang
yang sedang kesusahan.
“mereka terlihat kesusahan, aku ingin sekali menolong mereka tapi bagaimana
caranya?” kataku iba.
Beberapa saat kemudian muncullah lingkaran cahaya putih seperti di film-film dan
cahaya tersebut seperti menarik tubuhku.
Aku merasa sangat takut, aku terus memegangi benda-benda yang ada di dalam
kamarku tetapi tidak bisa tarikan di dalam cahaya tersebut lebih kuat dan akhirnya
aku pun masuk ke dalam cahaya tersebut.
Aku terlempar ke dalam sebuah tempat yang tadi aku lihat di dalam gambar, aku
melihat orang-orang yang aku lihat di gambar tadi saat ingin menolong aku teringat
aku membawa buku berwarna kuning saat memegangi benda-benda di kamar tadi
tanpa lama aku pun membuka buku kuning dan menulis harapan ku disana.
Aku menulis “aku mohon untuk mengabulkan permintaanku ini bantulah orang-
orang yang ada disini agar mereka tidak kesusahan, sengsara di tempat ini dan
mendapatkan kebahagiaan untuk selamanya”
Lalu menunggu beberapa saat kemudian, aku melihat orang-orang dan tempat itu
berubah menjadi orang-orang yang hidup bahagia seperti pada umumnya aku
merasa lega, saat memeriksa buku berwarna merah ternyata gambar tempat itu
berubah dan menjadi tempat yang memancarkan kebahagiaan.
Beberapa saat kemudian muncullah cahaya yang tadi ada di kamarku aku pun
memasuki nya dan kembali ke kamarku, saat kembali kamarku sudah rapi seperti
semula.
“Buku ajaib ini aku sangat berterima kasih kepada buku ini karena buku ini orang-
orang yang tadi berada di gambar telah berubah menjadi tidak kesusahan” setelah
mengatakan kata-kata itu ketiga buku tersebut menghilang entah ke mana.
Aku berpikir bahwa ketiga buku tersebut telah menyelesaikan tugas mereka, setelah
kejadian ini aku pun kembali menjalankan hari-hariku seperti biasa dan tidak akan
melupakan pengalaman yang sangat menyenangkan ini.
END.

Anda mungkin juga menyukai