Anda di halaman 1dari 5

Elemen

Story by Babang pro

episode 1

2000 tahun lalu terjadi perang besar antara manusia dengan makhluk atau
mereka menyebutnya dengan nama “monster”. Karna banyak korban jiwa dari
pihak manusia. Akhirnya salah seorang dari mereka mengorbankan diri untuk
memecah monster itu menjadi 5 elemen. Dan elemen itu berubah menjadi wujud
manusia yang memiliki kekuatan. Yaitu kekuatan Api, Air, Angin, petir, dan
cahaya. Masing masing disebar ke tempat yang berbeda. Api berada di gunung
merapi, air berada di sebuah danau yang besar, sementara Angin, Petir, dan
cahaya berada di langit, Dan semua kembali damai.
Bertahun – tahun berlalu ke 5 elemen mewariskan kekuatannya kepada para
manusia. Karna keserakahan manusia akan kekuasaan, perang besarpun terjadi
lagi. Akhirnya karna perang tidak berkesudahan itu kelima elemen itu
memutuskan untuk berdamai. Setelah itu mereka mempunyai keturunan, tapi
karna para pemilik elemen menikahi manusia biasa maka kekuatan yang mereka
warisi menjadi berkurang. Semakin lama setelah itu manusia mulai lupa kalau
dulu leluhur mereka mempunyai kekuatan yang disebut elemen.
“hmm…”
Apakah cerita ini benar, atau hanya dongeng saja?, ujar ku dalam hati.
“aah.. sudah lah jangan terlalu dipikirkan sekarang waktunya pulang sudah
menjelang sore”
Aku menyimpan buku yang ku baca di rak buku. Lalu aku pun bergegas pulang
meninggalkan toko buku. Jarak rumah ku dengan perpustakan sekitar 1,9 KM,
jadi aku lebih memilih untuk berjalam kaki saja. tidak perlu waktu lama untuk
sampai ke rumah hanya 30 menit. Sesampainya di rumah aku menaruh tas
dikamar, dan melepas jaket lalu menggantungnya. Setelah itu aku mandi dan
bersiap untuk sholat ashar.
Malam beranjak dengan cepat sehabis maghrib aku belajar, berhubung minggu
ini dan minggu depan ada Penilayan akhir semester/PAS. Kebetulan hari pertama
PAS ulangan Bahasa Indonesia jadi tidak perlu terlalu serius karna bahasa
Indonesia (nanti ku persingkat menjai B.INDO saja) termasuk pelajaran yang
cukup mudah hanya tentang teks deskripsi,teks cetita fantasi dan teks prosedur.
Pagi harinya aku berangkat ke sekolah jam 06:15 dan sampai ke sekolah jam
06:40.

***
Jam 08:00 “teng” terdengar suara bel berbunyi, pertanda ujian di mulai. Aku
akui ujian ini memang mudah. Soal – soalnya hampir sama persis dengan soal
latihan sebelum PAS. Ketika kami sedang mengerjakan soal tiba tiba ada
pemadaman listrik. Tapi aku acuh saja fokus mengerjakan ujian, tanpa disadari
tiba tiba tangan ku mengeluarkan cahaya tapi untungnya yang lain tidak ada
yang memperhatikan.
Aku pun kaget dan hampir menjatuhkan kotak pensil.
Apa yang terjadi barusan ? ujarku dalam hati.
Aku teringat cerita dalam buku berjudul elemen waktu kemarin. Disana tertulis
“wujud manusia yang memiliki kekuatan. Yaitu kekuatan Api, Air, Angin, petir,
dan cahaya”. Apakah cerita itu benar?, jika tanganku tadi bersinar pakah aku
diwarisi elemen cahaya?. Aku bertanya Tanya dalam hati.

Seusai ujian aku masih memikirkan kejadian barusan. Maka aku berniat untuk
ke perpustakaan yang kemarin untuk membaca buku Elemen itu lagi. Maka
seusai sekolah aku pergi ke perpustakaan,jarak sekolah ke toko buku tidak jauh
hanya 200 meter butuh waktu setidaknya 5 menit untuk sampai.
Sesampainya disana aku mengambil buku berjudul elemen lalu membacanya.
Karana nenek moyang tahu semakin lama kekuata yg dimiliki semakin berkurang,
akhirnya mereka memutuskan memilih keturunan yang akan diwarisi kekuatan
yang sama kuatnya dengan kekuatan mereka sebelumnya. Maka dipilihlah satu
orang dari masing masing elemen untuk diwarisi kekuatan yang besar.
Setelah aku membaca paragrap tersebut aku memutuskan untuk membeli buku
ini dengan uang tabungan ku. Karna buku itu buku tua jadi, murah hanya seharga
RP.10.000 saja. Setelah membeli buku tersebut aku berniat melanjutkan
membacanya di rumah. Sesampainya di rumah aku baru ingat kalau besok
ulangan matematika jadi setelah aku beres beres aku langsung belajar hingga
malam.
Karna saking serius belajar aku lelah dan pusing memperhatikan buku
matematika yang hampir semua isinya hanya angka. Setelah belajar aku tertidur
melupakan buku yang tadi ku beli. Ke esokan harinya aku bersiap siap berangkat
ke sekolah. Katika di sekolah setelah ujian matematika aku mengobrol banyak
dengan teman teman ku dan akhirnya aku paham kenapa PAS sehari hanya satu
mata pelajaran. Kata teman temanku “supaya tidak libur” memang benar kami
hanya di liburkan pada bulan januari itupun hanya 5 hari.

Setelah pulang seklah aku langsung menuju rumah untuk melanjutkan


membaca buku elemen.

Elemen Api, Air, Angin, petir, dan cahaya membuat kerajaan. Karna Angin, petir,
dan cahaya tinggal dilangit mereka membuat kerajaan langit, Api membuat
kerajaan magma, dan Air membuat ocean monument atau monument laut untuk
memperingati dibentuknya perjanjian damai antar elemen. Bukti bangunan itu
untuk memperingati perjanjian damai adalah didalamnya ada ukiran ke 5 elemen
yang disatukan dengan melingkar.
Setelah ke 5 elemen itu membangun kerajaan tidak ada lagi perang yang terjadi
karna untuk masuk ke salah satu dari 3 kerajaan harus dengan portal, dan portal
itupun dengan seizin Raja yang memerintah kerajaan. Dan sudah ribuan tahun
sejak perang besar yang lalu para elemen menjadi tertutup dan jarang sekali
bahkan hampir tidak pernah di kunjungi oleh siapapun tapi masih ada satu cara
untuk masuk ke kerajaan, yaitu dengan menggunakan buku khusus yang bisa
membuka portal menuju kemana saja tapi ada batasnya….
Seusai membaca aku bersiap untuk sholat maghrib. Setelah sholat maghrib aku
belajar IPA, ilmu pengetahuan alam yang akan di ujikan besok. Aku belajar
hingga hampir tengah malam, walaupun tidak sepenuhnya belajar karna
sebagian lagi ku pakai untuk menulis cerita.

***
Keesokan harinya seperti biasa aku berangkat ke sekolah, pulang siang, lalu
membaca buku “yaah” kurang lebih seperti itu ritme kegiatan selama PAS. Ingin
sekali rasanya nya untuk bermain tapi bunda selalu bilang “belajar”. Sama
dengan ayah, sekalinya meminta untuk bermain sebentar setidaknya 1-3 jam
setelah dzuhur selalu mengatakan “belajar, emangnya temanmu tidak PAS?”
Begitulah alasan melarang setiap kali meminta bermain. Sampai sebenarnya
aku hendak bilang begini, “MEMANGNYA TIDAK BOLEH?, HANYA SEMINGGU 2
ATAU 3 KALI MAIN, KAN HANYA SEBENTAR? LAGI PULA TEMAN YANG MENGAJAK
BUKAN AKU”. Walaupun ingin seperti itu tapi tidak ku lakukan. Sekalinya begitu…
panjang sudah urusannya, malah bisa sampai dilarang bermain. “yaa” mungkin
jika ingin bermain harus menunggu libur sabtu atau minggu.
Keesokan pagianya seperti biasa aku pergi ke sekolah. Ulangannya juga tidak
sulit. Yang jadi sedikit masalah yaitu hari ini ulangan bahasa inggris. Tapi ada
yang berbeda di hari itu, salah salah satu teman ku bernama Adi tiba tiba kertas
ulanggannya terbakar! Padahal dia tidak membawa alat untuk membakar.
Kejadian itu membuat ku berfikir, apakah dia dia pewaris kekutan elemen Api?
Lalu jika dia pewaris kekuatan api, 3 kekuatan elemen lainnya dimiliki oleh siapa?
Setelah kejadian itu, sepulang sekolah aku membaca buku itu.
Ada beberapa keturunan dari elemen yang melarikan diri dari peperangan
menuju dunia manusia. Setelah itu mereka berketurunan dan dari keturunan
itulah nantinya ada 4 orang yang diwarisi kekuatan yang “spesial”. Karna tersisa
1 keturunan lagi dia nantinya berada di ocean monument. Yang berarti dia
pewaris Elemen Air.
Karna untuk berkunjung ke tempat elemen berada harus menggunakan buku
khusus. Maka harus ada orang khusus juga untuk membuka portal tersebut.
Ketika akan di buka, buku itu akan bersinar bagaikan rembulan dan matahari.
Dan sekarang buku itu di miliki orang “spesial” itu.
“orang spesial?, siapa orang spesial yang memiliki buku itu?” ujar ku pelan.

***
Keesokan harinya masih PAS tapi yang berbeda hari itu ada 2 mata pelajaran.
Yaitu IPS, dan akhlak, tapi sepertinya Akhlak lebih sulit dibandingkan IPS.
Esok harinya, hari sabtu aku libur. Tapi dari hari inilah petualangan dimulai.
Pagi pagi sekali sekitar jam 07:10 (yang menurutku pagi sekali), ada tamu yang
berkunjung ke rumah ku. Tamu itu seorang laki laki berusia sekitar 20 tahunan,
setelah bercakap cakap dengan ayah, aku diajak untuk mengobrol 4 mata di
ruang tamu. Ternyata tamu itu bukan orang biasa melainkan keturunan dari
elemen cahaya.
“perkenalkan namaku Ily, dan kau pasti Khairu”, ucapnya memulai
pembicaraan”.
“iya… tapi bagaimana kau tahu namaku?” ujarku sedikit kikuk karna baru
berkenalan.

Bagaimana khairu memulai petualangannya? Tunggu episode selanjutnya dari


cerita Elemen… episode 2

Bersambung….

Anda mungkin juga menyukai