Anda di halaman 1dari 6

Kuis Ki Hajar?

Apaan, sih? Kuis ayo kita hajar?

Nggak deng. Ini adalah kuis yang diadain sama pustekkom bekerja sama dengan
dinas pendidikan yang dalam pelaksanaan kuis ini tujuannya adalah untuk
memperkenalkan portal belajar dan portal saluran edukasi dan mengasah
kemampuan TIK anak bangsa lewat berbagai event. Salah satunya adalah kuis ki
Hajar ini.
Setiap kabupaten akan mengirimkan delegasi mereka ke provinsi untuk melakukan
seleksi provinsi pertama untuk mengirim satu orang saja yang akan dikirim ke
tingkat nasional untuk tiap tingkat SD, SMP dan SMA.
Pertanyaan.
Kriteria macam apa yang sudah membuat sekolah percaya gue bisa jadi delegasi
kabupaten ke provinsi?
Jawabannya Keajaiban Tuhan.
:3
Ini serius. Dalam rangking lima besar pararel di sekolah gue, gue bisa dibilang
nomor lima.
1.
2.
3.
4.
5.

Mrs. W
Mr. Arim
Mr. Gufron
Mr. Arya
Gue.

Dan dalam sejarah lomba dan semacamnya, bisa dibilang gua gak se-superior itu
sampai bisa sampai ke tingkat nasional. {plis, keajaiban ini bikin gue mulai rendah
diri. #LOL}
Dan seperti keajaiban lain, ternyata kuis ki hajar ini memang suatu event skala
besar yang selalu menjaring juara berpotensi setiap tahunnya. Tahun kemarin yang
menjadi pemenang adalah dari BBS, Banjarbaru dan Martapura. Negeri intan mulai
menunjukan taringnya.
Whatever.
Dan untuk keberangkatan, kami semua datang ke dinas pendidikan Kabupaten
Tanah Laut tanggal 7 Agustus setelah Shalat Dzuhur, sekitar jam satu. Perwakilan
dari Tanah Laut ada 4 orang. Gue delegasi SMA, Ms. Sela delegasi SMK, Mr. X
delegasi SMP dan Mr. Adit delegasi SD.
Kami diluncurkan dengan mobil kijang, dan serius, itu adalah perjalanan paling
menarik jiwa dan tenaga hingga titik maksimal. Mobil kijang merah melaju di

keramaian kota Banjarmasin yang panas. AC nyala udah mirip kipas angina
nyangko-sensei-karena-ukuran-ya-ampun-mini-abis Kami semua udah mirip kepiting
rebus.
Udah terus, kita sampai di Banjarmasin, mesti muter seribu puteran untuk sampai
ke lokasi Kuis Kihajar dilaksanakan. Titik terujung Kayu Tangi, Cuma itu deskripsi
lokasi yang bisa ku beritahu.
Gedungnya masih baru. Cantik dan harus kuakuin, interior kamar dan gedungnya
lumayan berkelas untuk ukuran gedung pelatihan milik pemerintah. Yang jadi
keluhan satu-satunya adalah saluran air di kamar mandi gak lancar. Jadinya lantai
itu jadi semacam kolam setiap ada yang mandi.
Di dalam kamarnya, ada tiga kasur. Aku dan Ms. Sela satu ruangan, bareng sama
Pendamping SD dari Tapin, Ms. Tyas. Beliau ini lebih tepatnya adalah seorang senior
ketimbang guru karena baru saja lulus kuliah dan sedang kerja honorer.
Pertanyaan ku pas baru pertama ketemu adalah Kak atau Ibu Tyas? dengan
begonya. Dan beliau menjawab santai Ibu sambil meringis keki. Setelah ngobrol
sebentar, akhirnya aku tahu beliau memang gak setua itu sampai harus di panggil
ibu.
Nah. Begitu selesai kenalan, secara teknis, aku kehabisan energy buat sekedar
buka mata. Belum lagi gejala flu sisa kemarin yang masih belum sepenuhnya sirna.
Jadinya meler-meler sambil lirik AC yang dingin banget.
Setelah tiduran gak jelas beberapa menit, akhirnya aku buka materi di Zenius dan
lihat materi Integral sambil ber-oh~ ria. Yah, baru aja aku kenal Zenius dan Oooh
moment itu sesuatu yang ketjeh menurutku. Masih.
Serius, setelah itu clueless banget harus pelajari apa lagi. Gak ada petunjuk atau
module tertentu tentang topic apa atau bagian apa yang bakal keluar. Yeah,
berhubung aku udah kelas 3, anggap aja ini Try-Out pertama gue.
TryOut diselingi nonton video, ngetik, dengerin music dan belajar versi absurd
sama sekali.
Oke.
Apa lagi?
Nah semalaman itu adalah hari paling panjang menurut sejarah belajarku. Emang,
dari dulu belajar system paksakan-diri-lakukan-yang-terbaik-sampai-titik-darahpenghabisan udah mendarah daging. Dan titik darah penghabisan untuk malam
yang panjang itu adalah jam 3 pagi. Serius, itu udah tepar banget.
Saat bangun, ternyata udah jam 7-an. Ternyata Sela udah bangun dari subuh dan
sudah pake seragam malah. Sedangkan aku ngelihatin dia muka bantal dengan iler
kedap-kedip ngeliatin dia doang. Pada akhirnya setelah yakin jiwaku sudah
terkumpul sepenuhnya, aku bangkit dan mandi.

Hari itu instruksinya berkumpul jam 8 untuk acara pembukaan. Tapi, berhubung
informasi kalau hari itu bakal ada upacara telat sampai ke telinga penghuni kamar
1O5, jadinya aku dan sela pinter banget bawa tas gembung isi laptop dan semua
buku entah apalah.
Saat pagi, aku sempat lewat koridor yang nangkep siluet gak asing yang
menurutku familiar pake banget. Aku sambil gumam sendiri ke Sela, Eh kayanya
aku kenal, deh. Tapi berhubung pagi itu cukup klimaks, sarapannya nasi kuning oh
mey god, penderita maag K.O semuanyah, niat menelurusi ingatan kalah sama niat
berdoa mudahan lambung gak ngambek.
Dan ternyata! Saat upacara, aku ketemu lagi dengan sosok familiar bersama
rombongan yang sama familiarnya.
DZIKRI.
#Oke, lebay
Jadi, Dzikri ini ternyata adalah delegasi Banua Bilingual Boarding School, untuk
kabupaten banjar. Sekedar info, dulu aku pernah satu kamar sama Dzikri saat ikut
seleksi akhir masuk BBS. {Oke, dulu aku juga pingin masuk ke sekolah ini dan gak
kesampaian}. Dia dalam ingatanku orangnya kalem dan putih banget. Hari itu dia
persis sama seperti sosok Dzikri di kepalaku. Walau mungkin agak kurusan, dan
sayangnya agak freak kalau mendadak aku bilang Eh, kamu kurusan padahal kami
baru ketemu setelah sekian lama, aku gak bilang hal itu ke dia.
Setelah hebring sejenak, Tanya kabar dan ternyata ada sosok familiar lain yang
sayangnya gak begitu kukenal, kami balik ke kelompok masing-masing dan
beberapa saat kemudian upacara pembukaan dimulai.
Ah! Ada yang unik dari upacara pembukaan kali ini karena ada dua anak SMA,
tampil di gedung pustekkom. Yang cowok, nyanyi dengan suara merdu yang aduhai,
sampai Yuda atau Wira itu nyeletuk ini kondangan, yah? karena serius suaranya
mengubah atmosfir kami jadi agak aneh. Persis kondangan dan persis pake banget.
Nah, yang cewek nampilin permainan pianonya. Okelah, awalnya dia Cuma mainin
lagu banjar yang agak simpel. Tapi, eh, tau-tau dia ngelantunin karya yang pernah
muncul di Shigatsu wa kimi no uso {Oke, ini anime dan anime ini tentang pianis.
Serius tonton aja.} dan ngebuat aku lonjak-lonjak internal. Serius, dia main dengan
sangat bagus dari pengamatan otaku anime terutama menyangkut pianis sepertiku.
Dia juga main Fur- Elise dan itu semakin bikin aku lonjak internal tingkat ekstrem
karena dia mainin semua bagian sampai abis sementara aku Cuma bisa mainin
intronya doang. Wah, itu sudah seperti perasaan tertusuk kenyataan kalau ternyata
orang lain bisa jadi titisan Arima Kousei. {Kalau mau tahu siapa dia, plis tonton
animenya}
Dan upacara yang panas berlangsung seperti sewajarnya.
Setelah itu kami digiring ke ruangan dimana kami akan menunggu giliran
mengikuti lomba. Dan dengan wajah bloon, aku baru sadar kalau ternyata laptop

pribadi itu gak berguna dalam lomba ini karena kita bakal pake PC yang sudah
disiapin pihak pustekkom. Agak berbeda dengan review yang kulihat di internet,
dimana mereka make laptop sendiri. Agak amaze sama perhatian provinsi dalam
waktu sekejap.
Sekejap doang, karena kejapan lanjutannya tertahan saat ngerjain soal. Soalnya
gampang-gampang-susah. Gampang karena ternyata gak ada makhluk macem
integral, kalkulus, efek Doppler, dkk yang sudah kupelajari. Gampang karena yang
keluar untuk IPA adalah materi kelas sepuluh, sebelas. Gampang karena materi lain
itu dibuat mengacu pada video pembelajaran di TV edukasi-nya pustekkom.
Tapi
Susah karena aku belum kenalan dengan tokoh penyumpang doktrin tingkat dewa
yang isi doktrinnya sama asingnya dengan namanya. Dan susah karena aku belum
pernah ketemu soal bahasa inggris yang memberikan petunjuk tahun hanya di satu
kalimat. Tapi kemudian yang ditanyakan adalah Pada usia berapa tokoh dalam
wacana itu meninggal.
Oke. Soal itu paling bikin Hah-moment karena serius gak ngerti maksudnya apa.
Sialnya, hasilnya langsung diberitahukan saat itu juga. Ibaratnya setelah keluar
dari rumah Ciel Phamtomhive masuk lagi ke rumah Sebastian Michaelis. {Ini anime
lagi, Black Butler, tonton aja}
Ternyata dari dua puluh soal aku bener X soal. Ampun dah, itu breaking-down
moment paling krusial dalam alur cerita di kuis ki hajar.
Jump.
Siangnya pengunguman, dan yang membawa ketiga piala untuk tingkat SMA
adalah
SMA BANUA BILINGUAL BOARDING SCHOOL.
Yeah, BBS saat itu kebetulan ngirim 6 perwakilan untuk SMA {Yang mana juga
membuatku bertanya-tanya kenapa TaLa hanya mengirim 1 perwakilan untuk SMA
yang ajaibnya adalah GUE} walaupun agak sayang karena gak menang, tapi
akhirnya aku tabah karena niat awal emang buat TO.
TO pertama dengan hasil yang tragis. Beda 3 nomor dengan juara ketiga. Yeah, aku
yakin itu yang salah pasti tentang para penyumbang doktrin rumit dan juga bahasa
inggris pada usia berapa tokoh x meninggal.
Pada akhirnya, rencananya kami pulang jam 3. Jadi ada sedikit harapan, bakal bisa
mampir di Duta Mall untuk menghadiri semacam Book affair yang sudah seperti
surga bagi kutu buku macam diriku. Sayangnya, realita jauh dari ekspektasi.
Ternyata jam 3, supir dari Pelaihari baru berangkat. Dan dengan kengaretan tak
terhingga, entah apa yang beliau lakukan di perjalanan, beliau sampai sekitar pukul
7 malam-an. {Baru tahu jarak Pelaihari-Banjarmasin bisa memakan waktu selama
itu. Biasanya 2 jam udah tewas jalur diembat.}

Dan akhirnya, dengan sedikit gondok, kami pulang ke Pelaihari. Di sepanjang


perjalanan, kami semua berisik banget. Belum lagi Wira dan Adit, Perwakilan SMP
dan SD, nonton Sword Art Online pake laptop Pembina di kursi depan! Ampun,
sudah lengkaplah keanehan kami semua.
Pada akhirnya, kabar hambar ini sampai ke orangtua dan teman-teman sekolah.
Mereka bahkan ada yang marah karena baru tahu aku ikut lomba setelah sadar
kalau aku gak masuk sekolah. Yeah. Gak terlalu hambar sih.
Aku bisa dengan santai bilang, Asyik Ki Hajar-nya. Dan menceritakan tentang
kejadian yang terjadi di sana dalam tulisan ini. Jadi rasanya aku baik-baik aja.
Setelahnya juga bakal tetap baik-baik saja.

Pesan Moral dari pengalaman ini adalah


1. Setelah kelas tiga, plis, belajar yang serius {Walau agak keluar tema, apalah
daya Cuma ini yang terlintas}
2. Hadapi tantangan dengan enjoy dan lakuin yang terbaik. Serius, walaupun
elo harus gagal, asal lo bekerja keras sebelumnya, lo gak bakal nyesel.
SERIUS.
3. Kalau menghadapi sesuatu yang baru, jangan ragu untuk berubah jadi
pribadi yang lebih baik.
4. Semua kesempatan itu adalah hadiah dari Tuhan. Kesempatan kali ini
memberiku pengalaman dan kumpulan film dan anime baru{Hehe}
5. Teruslah bekerja keras! Kalau mau ikut kuis ki hajar, sarannya perbanyak
pengetahuan umum dan tonton video edukasi di produknya pustekkom. TV
edukasi misalnya. Ada beberapa soal yang muncul dari sana. Dan perbanyak
latihan bahasa inggris dan pahami konsep dari tokoh tertentu. Ada
kemungkinan pertanyaan abusrd yang menimpaku menimpa kalian juga.
Makasih buat yang udah membaca pengalaman absurd ini {Oke, 5 point diatas
kurang-lebihnya ngawang} dengan tabah. Salam buat semua anak BBS yang
mungkin nyasar dan baca pengalaman ini. Terutama Ajeng, Aurel, Upiq dan Wina.
Keep seterong, guys. I miss you as always.
Untuk entry kali ini, aku Cuma mau bilang.
Semangat buat yang mau UN! Semangat buat yang mau SBMPTN! Semangat buat
yang mau MEXT! Entry mengenai makhluk di atas mungkin akan dibahas di entry
lain. #walauGaJANJI #LOL
Dan pada akhirnya, ^^, Arigatou.

Pelaihari, 13 Agustus
Arito Guzafa

Anda mungkin juga menyukai