Anda di halaman 1dari 30

TATALAKSANA MALARIA

Yulia M.K Letor


TATALAKSANA
MALARIA RINGAN
Gejala Klinis Malaria Ringan

Penderita malaria biasanya


menunjukan gejala utama demam
tinggi yaitu bersifat paroksismal
disertai mengigil, berkeringat, dan
Gejala umum nyeri kepala. Selain itu, sering
ditemukan kelelahan, anoreksia,
nyeri punggung, myalgia, pucat,
dan muntah.

Demam (>37,5oC aksila),


Tanda & gejala malaria ringan konjungtiva/telapak tangan
pada pemfis pucat, pembesaran limpa
(splenomegaly), hepatomegali
Diagnosa Malaria Ringan
• Manifestasi klinis malaria bervariasi dari ringan – membahayakan jiwa
• Gejala utama: demam (sering didiagnosis dengan infeksi lain),
thrombositopenia (sering didiagnosis dengan leptospirosis, dengue,
thypoid), ikterik (sering diinterpretasikan dengan hepatitis &
leptospirosis), penurunan kesadaran dengan demam
(diinterpretasikan sbg infeksi otak bahkan stroke)
• Penting dilakukan anamesis Riwayat perjalanan ke daerah endemis
malaria pada setiap penderita dengan demam
• Diagnosis Malaria seperti penyakit lainnya, berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lab.
DIAGNOSA PASTI MALARIA APABILA DITEMUKAN PARASIT MALARIA DALAM DARAH
DIAGNOSIS MALARIA RINGAN

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

§ Keluhan Utama: demam, mengigil, § Demam (>37,5oC aksila)


berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, § Konjungtiva atau telapak tangan pucat
diare, nyeri otot, pegal-pegal.
§ Perlu ditanyakan: § Pembesaran limpa (splenomegaly)
1) Riwayat berkunjung kedaerah endemic § Pembesaran hati (hepatomegaly)
malaria
2) Riwayat tinggal didaerah endemic
malaria
3) Riwayat sakit malaria/Riwayat demam
4) Riwayat minum obat malaria satu
bulan terakhir
5) Riwayat mendapat transfuse darah
DIAGNOSIS MALARIA RINGAN

Pemeriksaan Laboratorium

Rapid Diagnostic Polymerase Chain


Mikroskopis
Test (RDT) Reaction (PCR)
Diagnosis banding malaria

Malaria tanpa komplikasi harus dapat dibedakan dengna penyakit infeksi lain sebagai berikut:
a) Demam thypoid
Demam >7hari ditambah keluhan sakit kepala, sakit perut (diare, obstipasi), lidah kotor,
bradikardi relative, roseola, leukopenia, limfositosis relative, aneosinofilia, uji serologi & kultur
a) Demam dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari, disertai keluhan sakit kepala, nyeri tulang, nyeri
ulu hati, muntah, uji torniquet (+), penurunan jumlah trombosit, Hb & Hct meningkat
c) Leptospirosis
Demam tinggi, nyeri kepala, myalgia, nyeri perut, mual, muntah, congjutival injection
(kemerahan pada konjungtiva & bola mata), nyeri betis yg mencolok. Pemeriksaan serologi
Microscopic Agglutination Test (MAT)/ tes serologi positif.
ALGORITME DETEKSI DINI MALARIA
PENGOBATAN &
PENANGANAN
MALARIA
RINGAN
Pengobatan yg diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasite yg ada dalam tubuh manusia, termasuk
stadium gametosit.
Tujuan pengobatan radikal: mendapatkan kesembuhan klinis & parasitologik
serta memutuskan mata rantai penularan

Obat antimalaria dpt mengiritasi lambung, shg tdk bs diberikan saat perut
PENGOBATAN kosong
&
Dosis pemberian sesuai BB
PENANGANAN
MALARIA
Pengobatan malaria di Indo menggunakan Obat Anti Malaria (OAM)
RINGAN kombinasi.

Pengobatan kombinasi malaria adalah penggunaan 2 atau lebih obat


antimalaria yg farmakodinamik & farmakokinetiknya sesuai, bersinergi dan
berbeda cara terjadinya resistensi
Tujuam terapi kombinasi: pengobatan yg lebih baik & mencegah resistensi
plasmodium terhadap OAM
Pengobatan kombinasi malaria harus
• Aman & toleran unt semua umur
• Efektif & cepat kerjanya
• Resisten dan/resistensi silang belum terjadi
• Harga murah & terjangkau
• Saat ini yg digunakan program nasional adalah derivate artemisinin dengan
golongan aminokuinolin, yaitu:
1) Kombinasi tetap (Fixed Dose Combination = FDC) yg terdiri atas
Dihydroartemisinin dan Piperakuin (DHP). 1 tablet FDC mengandung 40
mg dihydroartemisinin dan 320 mg piperakuin. Diberikan peroral selama
tiga hari dgn range dosis tunggal harian sbb: Dihydroartemisinin dosis 2-4
mg/kgBB; Piperakuin dosis 16-32 mg/kgBB
2) Artesunat – Amodiakuin kemasan artesunate-amodiakuin yg ada pada
program pengendalian malaria dengan 3 blister, setiap blister tdd 4
tablet artesunate @50 mg & 4 tablet amodiakuin 150mg
Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi atau
Malaria Ringan
1. Pengobatan Malaria Falsiparum & Malaria Vivax
§ Pengobatan malaria falsiparum & vivax saat ini menggunakan ACT
ditambah primakuin.
§ dosis ACT unt malaria falsiparum sama dengan malaria vivax
sedangkan obat primakuin unt malaria falsiparum hanya diberikan
pada hari pertama saja dgn dosis 0,25 mg/kgBB. Lini
b. Lini Kedua untuk Malaria Falsiparum
Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin

• Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan jika pengobatan


lini pertama tidak efektif, dimana ditemukan gejala klinis tidak
memburuk tetapi parasite aseksual tidak berkurang (persisten) atau
timbul Kembali (rekrudensensi)
Pengobatan lini kedua unt malaria falsiparum (dengan obat kombinasi
kina & doksisiklin)
Pengobatan lini kedua malaria falsiparum
(dengan obat kombinasi kina & tetrasiklin)
Tabel dosis Tetrasiklin
Tabel dosis klindamisin pada anak
c. Lini Kedua untuk malaria Vivaks
Kina + Primakuin
• Kombinasi ini digunakan untuk pengobatan malaria vivaks yang tidak
respon terhadap pengobatan ACT
d. Pengobatan malaria vivaks yang relaps
• Dugaan relaps pada malaria vivaks adalah apabila pemberian primakuin dosis
0,25mg/kgBB/hari sudah diminum selama 14 hari dan penderita sakit Kembali
dengan parasite positif dalam kurun waktu 3 minggu samoai 3 bln setelah
pengobatan
Pengobatan kasus malaria vivaks adalah relaps (kambuh) diberikan lagi
regimen ACT yang sama tetapi dosis primakuin ditingkatkan menjadi 0,5
mg/kgBB/hari

Khusus untuk penderita defisiensi enzim G6PD yang dicurigai melalui anamnesis
ada keluhan atau Riwayat warna urin coklat kehitaman setelah minum obat
(golongan sulfa, primakuin, kina,klorokuin dll), maka pengobatan diberikan
secara mingguan 0,75mg/kgBB. Pengobatan malaria
2. Pengobatan Malaria Ovale
a. Lini pertama untuk malaria ovale
Pengobatan malaria ovale saat ini menggunakan Arteminisinin
Combination Therapy (ACT), yaitu Dihydroartemisinin Piperakuin (DHP)
atau Artesunat + Amodiakuin. Dosis pemberian obatnya sama dengan
untuk malaria vivaks

b. Lini kedua untuk malaria ovale


Lini kedua untuk malaria ovale sama dengan untuk malaria vivaks
3. Pengobatan Malaria Malariae
• Peongobatan P.Malariae cukup diberikan ACT 1 kali perhari selama 3
hari, dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya

4. Pengobatan Infeksi campur P.falciparum & P.Vivaks/P.Ovale

Pengobatan infeksi campur P.falciparum & P.Vivaks /P.Ovale


dengan ACT. Pada penderita dengan infeksi campur diberikan
ACT selama 3 hari serta primakuin dengan dosis 0.25mg
/kgBB/hari selama 14 hari.
TATALAKSANA MALARIA
BERAT
Definisi Malaria Berat
• Diagnosa malaria berat ditetapkan bila ditemukan Plasmodium falciparum stadium aseksual
dengan satu atau beberapa manifestasi klinis atau didapatkan temuan hasil laboratorium:
1. Perubahan kesadaran
2. Kelemahan otot (tdk bisa duduk/berjalan)
3. Tidak bisa makan & minum
4. Kejang berulang lebih dari dua episode dalam 24jam
5. Distress pernapasan
6. Gagal sirkulasi atau syok (tekanan sistolik <70mmHg, pada anak <50mmHg)
7. Ikterus (kadar bilirubin darah >3mg%) disertai disfungsi organ vital
8. Hemoglobinuria
9. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan/atau disertai kelainan laboratorik,
adanya gangguan koagulasi intravaskuler
10. Edema paru atau acute respiratory distress syndrome (termasuk gambaran radiologi)
Gambaran Laboratorium
• Hipoglikemik: gula darah <40mg%
• Asidosis metabolic
• Anemia berat (Hb <5 gr% atau hematokrit <15%)
• Hiperparasitemia
• Hiperlaktemia
• Hemoglubinuaria
• Gangguan fungsi ginjal
Manifestasi
Malaria Berat
pada anak &
dewasa
Penatalaksanaan Malaria Berat
• Pilihan utama obat anti malaria untuk malaria berat: Artesunat IV
• Sediaan vial 60mg serbuk kering asam artesunik dan pelarut dalam ampul
yang berisi 0,6 ml natrium bikarbonat 5%
• Dosis yang diberikan 2,4 mg/kgBB IV, diulang setelah 12 jam dengan dosis
yg sama
• Selanjutnya dapat diganti oral setelah 3kali pemberian melalui IV
• Obat ini juga bisa diberikan secara IM dengan dosis yang sama
• Bila penderita sdh dapat minum obat oral, pengobatan dilanjutkan dengan
regimen dihydroarteminisinin piperakuin + primakuin atau ACT lainnya
(lihat dosis pengobatan lini pertama malaria falsiparum tanpa komplikasi)
• Obat alternatif malaria berat: Kina Hidroklorida Parenteral

Anda mungkin juga menyukai