Tatalaksana Malaria
Tatalaksana Malaria
Pemeriksaan Laboratorium
Malaria tanpa komplikasi harus dapat dibedakan dengna penyakit infeksi lain sebagai berikut:
a) Demam thypoid
Demam >7hari ditambah keluhan sakit kepala, sakit perut (diare, obstipasi), lidah kotor,
bradikardi relative, roseola, leukopenia, limfositosis relative, aneosinofilia, uji serologi & kultur
a) Demam dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari, disertai keluhan sakit kepala, nyeri tulang, nyeri
ulu hati, muntah, uji torniquet (+), penurunan jumlah trombosit, Hb & Hct meningkat
c) Leptospirosis
Demam tinggi, nyeri kepala, myalgia, nyeri perut, mual, muntah, congjutival injection
(kemerahan pada konjungtiva & bola mata), nyeri betis yg mencolok. Pemeriksaan serologi
Microscopic Agglutination Test (MAT)/ tes serologi positif.
ALGORITME DETEKSI DINI MALARIA
PENGOBATAN &
PENANGANAN
MALARIA
RINGAN
Pengobatan yg diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasite yg ada dalam tubuh manusia, termasuk
stadium gametosit.
Tujuan pengobatan radikal: mendapatkan kesembuhan klinis & parasitologik
serta memutuskan mata rantai penularan
Obat antimalaria dpt mengiritasi lambung, shg tdk bs diberikan saat perut
PENGOBATAN kosong
&
Dosis pemberian sesuai BB
PENANGANAN
MALARIA
Pengobatan malaria di Indo menggunakan Obat Anti Malaria (OAM)
RINGAN kombinasi.
Khusus untuk penderita defisiensi enzim G6PD yang dicurigai melalui anamnesis
ada keluhan atau Riwayat warna urin coklat kehitaman setelah minum obat
(golongan sulfa, primakuin, kina,klorokuin dll), maka pengobatan diberikan
secara mingguan 0,75mg/kgBB. Pengobatan malaria
2. Pengobatan Malaria Ovale
a. Lini pertama untuk malaria ovale
Pengobatan malaria ovale saat ini menggunakan Arteminisinin
Combination Therapy (ACT), yaitu Dihydroartemisinin Piperakuin (DHP)
atau Artesunat + Amodiakuin. Dosis pemberian obatnya sama dengan
untuk malaria vivaks