Anda di halaman 1dari 41

1.

Tentang ecoBali Recycling Recycling


EcoBali Recycling merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang
penyedia pengangkutan sampah non-organik, edukasi, dan pengelolaan sampah non-
organik. EcoBali Recycling Recycling sendiri didirikan pada tahun 2006, dimana
didirikan sebagai tanggapan atas urgensi masalah pengelolaan sampah di pulau Bali.

Gambar 1 Logo ecoBali Recycling Recycling


Sumber: eco-bali.com

Visi dari ecoBali Recycling Recycling adalah “to enable everyone towards a
zero waste lifestyle” yang artinya adalah memungkinkan setiap orang untuk menuju
gaya hidup tanpa sampah/limbah. Lebih dalam lagi visi dari ecoBali Recycling adalah
merubah mindset atau pemikiran orang-orang agar tidak membuang limbah/sampah
secara sembarangan.

Misi dari ecoBali Recycling Recycling adalah “to promote responsible waste
management, create green knowledge and eco products towards achieving zero
waste” yang artinya adalah mempromosikan pengelolaan limbah yang bertanggung
jawab, menciptakan pengetahuan hijau dan produk-produk ramah lingkungan untuk
mencapai gaya hidup tanpa sampah/limbah.

Setiap organisasi pada perusahaan pasti memiliki struktur organisasi. Struktur


organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan
secara formal. Berikut ini merupakan struktur organisasi dari ecoBali Recycling
Recycling
Gambar 2 Struktur Organisasi ecoBali Recycling
Sumber: Dokumen Pribadi

Berdasarkan Gambar 2, dijelaskan bahwa pimpinan organisasi pada ecoBali


Recycling yaitu ‘Director’. Terdapat 2 manajer yang bertanggung jawab kepada
director yaitu ‘Manajer Operasional’ dan ‘Manajer Program’. Manajer Operasional
bertugas mengurus seluruh kegiatan operasional dari ecoBali Recycling. Sedangkan
manajer Program bertugas membuat dan menjalankan dari program yang dibuat.
Dibawah manajer operasional terdapat 2 divisi utama dari perusahaan ecoBali
Recycling yaitu divisi Jasa Sampah dan divisi Development Product yang dipimpin
oleh kadiv, serta terdapat bagian administrasi dan accounting.

Tim dari ecoBali Recycling Recycling sendiri sangat berpengalaman dalam


pengelolaan limbah/sampah, program pendidikan, dan desain produk serta
pemasaran. Divisi yang termasuk dalam ecoBali Recycling sendiri adalah sebagai
berikut.

Tabel 1 Divisi ecoBali Recycling Recycling (informasi diolah kembali)


Sumber: Dokumen Pribadi
N Nama Divisi Tujuan Divisi
o
1 Jasa Sampah Melakukan pengelolaan pada jasa angkut sampah yang
bisa dikatakan sebagai main business dari ecoBali
Recycling.
2 Program (Edukasi) Melakukan edukasi pada masyarakat tentang
pengelolaan limbah yang bisa dilakukan oleh
masyarakat untuk lingkungan/alam.
3 Product Melakukan pengembangan produk dari
Development “sampah/limbah” menjadi barang yang memiliki nilai
jual/pakai.
Berdasarkan Tabel 1, dijelaskan bahwa terdapat 3 divisi utama yang ada di
dalam ecoBali Recycling, yang semua divisi ini dikelola oleh para profesional
dibidangnya.

a. Divisi Jasa Sampah


Divisi Jasa Sampah bisa dikatakan sebagai main business dari ecoBali
Recycling itu sendiri. Divisi Jasa Sampah sendiri memiliki SOP (Standard
Operasional Procedure) guna menetapkan hal-hal apa saja yang dilakukan dalam
divisi tersebut agar segalanya berjalan konsisten tanpa ada duplikasi maupun
keraguan dalam mengambil tugas. Berikut ini merupakan SOP dari divisi Jasa
Sampah.
Gambar 3 SOP Pengambilan Sampah
Sumber: Dokumen Pribadi

Berdasarkan Gambar 3, dijelaskan bahwa divisi Jasa Sampah memiliki SOP


yang mengatur tentang pengambilan sampah, dimana terdapat 2 entitas dalam proses
pengambilan sampah di tempat Costumer, yaitu Driver Divisi Jasa Sampah dan
Admin. Proses dimulai dari Driver, dimana Driver yang sudah menerima jadwal akan
melakukan penjemputan sampah ke tempat Costumer (sesuai dengan jadwal mereka
masing-masing). Proses selanjutnya adalah ketika Costumer tidak ada di rumah,
Driver akan menghubungi Admin, dan Admin akan menghubungi Costumer yang
dimaksud. Proses pengambilan sampah bisa dilanjutkan ketika Costumer berada di
tepat atau sudah diijinkan untuk masuk mengambil sampah, ketika tidak diijinkan
atau sedang tidak berada di tempat maka Driver bisa meninggalkan tempat Costumer
dan sekuruh proses penjemputan sampah akan tersimpan dalam arsip.
Gambar 4 SOP Pemilahan Sampah
Sumber: Dokumen Pribadi

Berdasarkan Gambar 4, dijelaskan bahwa divisi Jasa Sampah selain memiliki


SOP yang mengatur tentang pengambilan sampah juga memiliki SOP Pemilahan
Sampah. SOP Pemilahan Sampah merupakan SOP yang berfokus pada pemilahan
sampah yang dilakukan oleh 3 entitas yaitu Driver, Sortir (Divis Jasa Sampah), dan
Bagian Logistik. Driver akan melakukan penjemputan sampah ke tempat yang
sebelumnya sudah ada di jadwal. Proses dilanjutkan dengan Driver membawa sampah
yang sudah diangkut menuju tempat pemilahan. Sampai di tempat pemilahan, pegawa
Sortir akan memilah sampah apakah termasuk kedalam kertas, metal, plastik, atau
kaca. Proses ini nantinya akan menghasilkan dokumen yang nantinya akan diserahkan
ke Bagian Logistik.
Gambar 5 SOP Pembayaran Jasa Sampah
Sumber: Dokumen Pribadi

Berdasarkan Gambar 5, dijelaskan bahwa terdapat 5 entitas yang tergabung


dalam SOP Pembayaran Jasa Sampah yaitu: Bagian Accounting, Costumer, Admin,
Kordinator Logistik, dan Driver Jasa Sampah.

Berdasarkan SOP tersebut, berikut ini adalah lampiran kerja dari divisi Jasa
Sampah ecoBali Recycling. Data ini diambil dari wawancara, pengambilan data di
lapangan, dan media sosial.
Gambar 6 Lampiran Divisi Jasa Sampah
Sumber: Dokumen Pribadi

Berdasarkan Gambar 6 merupakan gambar saat sampah baru datang dan


kemudian akan dipilah sesuai dengan organik, anorganik dan kategori lain. Sampah-
sampah tersebut diambil dari rumah masyarakat yang terdaftar sebagai customer
ecoBali Recycling.
Gambar 7 Lampiran Divisi Jasa Sampah
Sumber: www.instagram.com

Berdasarkan Gambar 7, dijelaskan bahwa proses pengerjaan pemilahan


dilakukan oleh divisi Jasa Sampah, dimana proses pemilahan ini akan memudahkan
untuk proses kedepannya yang berhubungan dengan divisi lain. Divisi Program
(Edukasi) akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekitar tentang
pentingnya proses pemilahan sampah, dan divisi Product Development melakukan
proses daur ulang.

b. Divisi Program (Edukasi)


Divisi Program (Edukasi) merupakan divisi yang berfokus pada proses
merubah mindset masyarakat kebanyakan terhadap sampah/limbah mereka.
Gambar 8 Lampiran Divisi Program Edukasi
Sumber: www.instagram.com

Berdasarkan Gambar 8, dijelaskan bahwa divisi program menjalankan


program edukasi ke sekolah dasar. Edukasi yang diberikan mengenai sampah
berdasarkan jenis golongannya. Dengan mengedukasi generasi muda ecoBali
Recycling berharap dapat merubah mindset masyarakat terhadap sampah.

c. Divisi Product Development


Divisi Product Development merupakan divisi yang melakukan proses
pembuatan suatu produk yang lebih berguna/bermanfaat dari barang yang nilai jual
dari proses daur ulang yang murah. Berikut ini merupakan lampiran dari divisi
Product Development
Gambar 9 Lampiran Divisi Program Product Development
Sumber: www.instagram.com

Berdasarkan Gambar 9 merupakan salah satu contoh product yang dibuat oleh
ecoBali Recycling. Botol minuman keras yang apabila di daur ulang hanya
mendapatkan keuntungan kecil dikarenakan biaya pengiriman ke tempat daur ulang
cukup mahal. Oleh karena itu ecoBali Recycling melakukan upcycled atau membuat
produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual. Berikut beberapa contoh
produk dari ecoBali Recycling.
Gambar 10 Lampiran Divisi Program Product Development
Sumber: Dokumen Pribadi

Berdasarkan Gambar 10 merupakan contoh beberapa produk yang dibuat oleh


divisi product development dari ecoBali Recycling. Gambar pertama merupakan
gelas yang dibuat dari botol minuman keras. Gambar kedua membuat lampu meja.
Dan gambar ketiga merupakan kantong dan tas dari kain hitam.

2. Titik Kritis Eco Bali Recycling


Secara garis besar titik kritis dalam praktik audit teradapat tiga ruang lingkup
atau kegiatan yang dikatakan kritis dalam praktik audit, yakni kegiatan yang
berhubungan dengan sumber daya manusia, proses audit dan situasi pasca audit.

Titik kritis sangatlah penting dalam sebuah perusahaan, begitu pula dalam
ecoBali Recycling. Titik kritisi dalam ecoBali Recycling sendiri difokuskan dalam
divisi Jasa Sampah yang merupakan main business dari ecoBali Recycling itu sendiri.
Berikut ini merupakan titik kritis dari ecoBali Recycling itu sendiri.
Tabel 2. Titik Kritis ecoBali Recycling
Sumber: Dokumen Pribadi

No Titik Kritis
1 On-time (Exactly Time) dari pelayanan yang diberikan oleh pihak EcoBali
Recycling.
2 Infrastuktur dan Traffic yang menghambat proses pelayanan.
3 Cakupan daerah yang dapat dilayani masih dalam lingkup yang cukup kecil
4 Kurangnya awareness dari masyarakat sekitar sehingga masih sedikit yang
mengetahui pentingnya pengelolaan sampah.
Berdasarkan Tabel 2, dijelaskan bahwa terdapat 4 titik kritis utama dalam
ecoBali Recycling utamanya terkait dengan divisi jasa sampah. Pencarian titik kritis
ini didapat dari proses wawancara dengan director ecoBali Recycling.

3. COBIT 5
COBIT 5 adalah a set of best practice (framework) bagi pengelolaan teknologi
informasi (IT management) yang secara lengkap terdiri dari: executive summary,
framework, control objectives, audit guidelines, implementation tool set serta
management guidelines yang sangat berguna untuk proses sistem informasi strategis.

Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) berguna


bagi IT users dalam memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang
dipergunakan. Sedangkan para manajer memperoleh manfaat dalam keputusan saat
menyusun strategic IT plan, menentukan information architecture, dan keputusan
atas procurement (pengadaan/pembelian) inventaris organisasi.
4. Pencocokan Titik Kritis dengan Tabel COBIT 5
Proses pencocokan dengan COBIT 5 dimulai dari proses pencocokan antara
titik kritis yang sudah ada sebelumnya dengan tujuan bisnis yang ada di COBIT 5.
Berikut ini merupakan proses pencocokan antara titik kritis dengan tujuan bisnis yang
terdapat pada COBIT 5.

Tabel 3. Proses pencocokan Titik Kritis dengan Tujuan Bisnis


Sumber: Dokumen Pribadi

No Titik Kritis N Tujuan Bisnis


o
1 On-schedule (Exactly Time) dari pelayanan 1 Optimisasi fungsi bisnis
yang diberikan oleh pihak EcoBali Recycling. 1 proses
2 Infrastuktur danTraffic yang menghambat 6 Berorientasi kepada
proses pelayanan. budaya pelanggan
3 Cakupan daerah yang dapat dilayani masih 7 Ketersediaan layanan
dalam lingkup yang cukup kecil bisnis yang
berkelanjutan
4 Kurangnya awareness dari masyarakat sekitar 8 Respon yang cepat
sehingga masih sedikit yang mengetahui terhadap lingkungan
pentingnya pengelolaan sampah. bisnis yang berubah
Berdasarkan Tabel 3, dijelaskan bahwa terdapat proses pencocokan antara
titik kritis yang didapat sebelumnya dengan tujuan bisnis yang terdapat pada COBIT
5.

Tabel 4. Proses pencocokan Tujuan Bisnis dengan Tujuan TI


Sumber: Dokumen Pribadi

No Tujuan Bisnis Tujuan TI


11 Optimisasi fungsi bisnis proses 8,7
6 Berorientasi kepada budaya pelanggan 2,17
7 Ketersediaan layanan bisnis yang berkelanjutan 14
8 Respon yang cepat terhadap lingkungan bisnis yang
7,17
berubah
Berdasarkan Tabel 4, dijelaskan bahwa terjadi proses pencocokan antara
tujuan bisnis yang telah didapatkan sebelumnya dengan tujuan TI. Proses selanjutnya
adalah pencocokan tujuan TI dengan proses TI.

Tabel 5. Proses TI
Sumber: COBIT 5

Domai IT Process
Deskripsi Proses Tujuan Proses
n (Proses TI)
EDM Ensure Memastikan bahwa Memastikan bahwa
04 kebutuhan sumber daya
resource kemampuan yang
dari perusahaan
optimisation berhubungan dengan TI terpenuhi dengan cara
memadai (orang, proses dan yang optimal, biaya TI
(Memastikan dioptimalkan, dan ada
teknologi) yang tersedia
adanya kemungkinan
untuk
optimisasi peningkatan realisasi
mendukung tujuan manfaat dan kesiapan
sumber daya)
perusahaan secara efektif untuk perubahan masa
dengan biaya yang optimal. depan.
APO Manage the Memperjelas dan Memberikan
01 mempertahankan misi dan pendekatan manajemen
IT
visi perusahaan pada bidang yang konsisten untuk
management TI. Menerapkan dan memungkinkan
memelihara mekanisme dan persyaratan tata kelola
Framework otoritas untuk mengelola perusahaan yang harus
(Mengelola informasi dan penggunaan dipenuhi, meliputi
TI di perusahaan dalam proses manajemen,
Kerangka mendukung tujuan struktur organisasi,
manajemen perusahaan agar sejalan peran dan tanggung
TI) dengan prinsip-prinsip serta jawab, kegiatan handal
kebijakan yang ada. dan berulang,
keterampilan dan
kompetensi.
APO Manage Memberikan pandangan Menyelaraskan antara
02 holistic dari bisnis dan rencana TI yang
Strategy
lingkungan TI yang strategis dengan tujuan
(Mengelola berkembang saat ini, tujuan bisnis. Secara jelas
masa depan, dan inisiatif mengkomunikasikan
strategi) yang diperlukan untuk tujuan dan akuntabilitas
bermigrasi ke lingkungan terkait sehingga mereka
masa depan yang dipahami oleh semua,
diinginkan. Pengaruh dengan pilihan strategi
perusahaan blok bangunan TI diidentifikasi,
arsitektur dan komponen, terstruktur dan
termasuk layanan eksternal terintegrasi dengan
yang disediakan dan rencana bisnis.
kemampuan untuk
memberikan respon yang
handal gesit, dan efisien
untuk tujuan strategis.
APO Manage Menjaga kesadaran Mencapai keunggulan
04 innovation kompetitif, inovasi
teknologi informasi dan tren
bisnis, dan peningkatan
(Mengelola layanan terkait,
keefektifan operasional
mengidentifikasi peluang
Inovasi) dan efisiensi dengan
inovasi, dan merencanakan
memanfaatkan
bagaimana mendapatkan
perkembangan
keuntungan dari inovasi
teknologi informasi.
dalam kaitannya dengan
kebutuhan bisnis. Analisis
mengenai peluang untuk
inovasi bisnis atau
perbaikan dapat dibuat
dengan teknologi, jasa atau
inovasi bisnis menggunakan
TI, serta melalui teknologi
yang ada dan didirikan oleh
bisnis dan proses inovasi TI.
APO Manage Mengeksekusi arah Mengoptimalkan
05 kinerja portofolio
portofolio strategis yang ditetapkan
keseluruhan program
(Mengelola untuk investasi agar sejalan dalam menanggapi
dengan visi arsitektur program dan kinerja
portofolio)
perusahaan dan karakteristik pelayanan dan
yang diinginkan dari mengubah prioritas
portofolio investasi dan perusahaan dan
layanan terkait, serta tuntutan.
mempertimbangkan
berbagai kategori investasi
dan sumber daya dan
kendala pendanaan.
Mengevaluasi,
memprioritaskan dan
program keseimbangan dan
layanan, mengelola
permintaan dalam sumber
daya dan pendanaan
kendala, berdasarkan
keselarasan mereka dengan
tujuan strategis, perusahaan
nilai dan risiko.
Memindahkan program
yang dipilih ke dalam
portofolio layanan aktif
untuk eksekusi. Memantau
kinerja portofolio layanan
dan program secara
keseluruhan, mengusulkan
penyesuaian yang
diperlukan dalam
menanggapi program dan
kinerja pelayanan atau
mengubah prioritas
perusahaan.
APO Manage Mengelola kegiatan Memelihara hubungan
06 keuangan yang berkaitan antara TI dan
budget and
dengan IT baik dalam bisnis stakeholder perusahaan
costs dan fungsi IT, meliputi untuk memungkinkan
anggaran, biaya dan penggunaan yang
(Mengelola manajemen manfaat, dan efektif dan efisien
anggaran dan prioritas pengeluaran sumber daya TI-terkait
melalui penggunaan praktik dan memberikan
biaya) penganggaran formal dan transparansi dan
sistem yang adil dan merata akuntabilitas dari nilai
dari mengalokasikan biaya biaya dan bisnis solusi
untuk perusahaan. dan layanan.
Konsultasikan dengan Memungkinkan
stakeholder untuk perusahaan untuk
mengidentifikasi dan membuat keputusan
mengendalikan total biaya mengenai penggunaan
dan manfaat dalam konteks solusi dan layanan TI.
rencana strategis dan taktis
TI, dan melakukan tindakan
korektif jika diperlukan.
APO Manage Menyediakan pendekatan Mengoptimalkan
07 terstruktur untuk kemampuan sumber
human
memastikan penataan, daya manusia untuk
resources penempatan, hak keputusan memenuhi tujuan
dan keterampilan sumber perusahaan.
(Mengelola daya manusia yang optimal.
sumber daya Ini termasuk
manusia) mengkomunikasikan peran
dan tanggung jawab yang
didefinisikan, belajar dan
pertumbuhan rencana, dan
ekspektasi kinerja, didukung
dengan orang-orang yang
kompeten dan termotivasi.
APO Manage Mengelola hubungan antara Membuat hasil yang
08 bisnis dan TI secara formal lebih baik,
relationship
dan transparan yang meningkatkan
(Mengelola menjamin fokus pada kepercayaan diri,
pencapaian tujuan bersama kepercayaan terhadap
hubungan) dan berbagi hasil TI dan penggunaan
perusahaan yang sukses sumber daya secara
dalam mendukung tujuan efektif.
strategis dan dalam kendala
anggaran dan toleransi
risiko. Mendasarkan
hubungan saling percaya,
menggunakan istilah,
bahasa yang sama serta
mudah dimengerti, dan
kemauan untuk mengambil
kepemilikan dan
akuntabilitas untuk
keputusan-keputusan
penting.
APO Manage Risk Terus mengidentifikasi, Mengintegrasikan
12 menilai dan mengurangi manajemen risiko
(Mengelola
risiko yang berkaitan perusahaan terkait TI
Resiko) dengan TI dalam tingkat dengan ERM secara
toleransi yang ditetapkan keseluruhan, dan
oleh manajemen eksekutif menyeimbangkan biaya
perusahaan. dan manfaat dari
pengelolaan risiko
perusahaan yang
berhubungan dengan
TI.
APO Manage Mendefinisikan, Menjaga dampak dan
13 mengoperasikan dan terjadinya insiden
Security
memantau sistem keamanan informasi
(Mengelola manajemen keamanan dalam tingkat jumlah
informasi. resiko yang telah
Keamanan) ditentukan perusahaan.
BAI 04 Manage Menyeimbangkan Menjaga ketersediaan
kebutuhan saat ini dan masa layanan, manajemen
availability
depan untuk ketersediaan, sumber daya yang
and capacity kinerja dan kapasitas efisien, dan optimalisasi
dengan penyediaan layanan kinerja sistem melalui
(Mengelola hemat biaya. Termasuk prediksi kinerja dan
ketersediaan penilaian dari kemampuan kapasitas kebutuhan
saat ini, peramalan masa depan.
dan kebutuhan masa depan
kapasitas) berdasarkan kebutuhan
bisnis, analisis dampak
bisnis, dan penilaian risiko
untuk merencanakan dan
melaksanakan tindakan
untuk memenuhi
persyaratan yang
diidentifikasi.
BAI 05 Manage Memaksimalkan Mempersiapkan
organisation kemungkinan berhasil stakeholder untuk
al change menerapkan perubahan perubahan bisnis dan
enablement perusahaan skala besar mengurangi risiko
secara berkelanjutan dengan kegagalan.
(Mengelola
cepat dengan penurunan
Perubahan risiko yang ada, serta
pemberdayaa mencakup siklus hidup
organisasi) lengkap perubahan dan
semua stakeholder yang
terkena dampak dalam
bisnis dan TI.
BAI 08 Manage Menjaga ketersediaan Memberikan
pengetahuan yang relevan, pengetahuan yang
knowledge
terbaru, valid dan dapat dibutuhkan untuk
(Mengelola diandalkan untuk mendukung semua staf
mendukung semua kegiatan dalam kegiatan
pengetahuan) proses dan untuk pekerjaan mereka dan
memfasilitasi pengambilan untuk pengambilan
keputusan. Rencana untuk keputusan
identifikasi, pengumpulan, sertameningkatkan
pengorganisasian, produktivitas.
mempertahankan, serta
penggunaan pengetahuan.
DSS 02 Manage Memberikan respon yang Mendapatkan
service tepat waktu dan efektif peningkatan
requests and untuk permintaan pengguna produktiitas dan
incidents dan resolusi dari semua meminimalisir
(Mengelola jenis permasalahan. gangguan dengan
permintaan Memulihkan layanan agar memberikan resolusi
layanan serta kembali normal, cepat terhadap sebuah
insiden) menyimpan dan memenuhi insiden
permintaan pengguna,
menyelidiki, mendiagnosa,
meningkat dan
menyelesaikan
permasalahan.
DSS 03 Manage Mengidentifikasi dan Meningkatkan
problems mengklasifikasikan masalah ketersediaan, servis
(Mengelola dan akar penyebab serta level, pengurangan
masalah) memberikan resolusi yang biaya, serta
sesuai untuk mencegah meningkatkan kepuasan
insiden berulang serta pelanggan dengan cara
memberikan rekomendasi mengurangi jumlah
untuk perbaikan. masalah operasional
DSS 04 Manage Membangun dan Melanjutkan operasi
continuity memelihara sebuah rencana terhadap bisnis yang
mengaktifkan bisnis dan TI penting dan tetap
(Mengelola
untuk merespon insiden dan menyediakan informasi
kelangsungan gangguan untuk pada level yang
) melanjutkan operasi proses diterima perusahaan
bisnis kritis dan diperlukan pada saat terjadi
layanan TI dan menjaga gangguan yang
ketersediaan informasi pada signifikan
tingkat yang dapat diterima
untuk perusahaan.
DSS 05 Manage Melindungi informasi Meminimalkan dampak
Security perusahaan untuk terhadap bisnis dari
Service mempertahankan tingkat kelemahan keamanan
(Mengelola informasi risiko keamanan informasi operasional
servis yang dapat diterima oleh dan kejadian tidak
keamanan) perusahaan sesuai dengan terduga.
kebijakan keamanan.
Membangun dan
mempertahankan keamanan
informasi dan hak akses
serta melakukan
pemantauan keamanan.
MEA Monitor, Melakukan pemantauan Mendapatkan
02 Evaluate and secara berkala serta transparansi untuk para
Assess the mengevaluasi lingkungan stakeholder dari sistem
System of pengendalian internal
pengendalian termasuk
Internal dan dengan demikian
penilaian diri dan ulasan
Control memberikan
jaminan independen.
(Memonitor, kepercayaan dalam
Memungkinkan manajemen
mengevaluasi operasi, kepercayaan
untuk mengidentifikasi
, sistem dalam pencapaian
kekurangan kontrol dan
internal ketidak efisienan untuk tujuan perusahaan dan
kontrol memulai tindakan pemahaman yang
perusahaan) perbaikan. Rencana, memadai tentang risiko
mengatur dan menjaga residual.
standar untuk kegiatan
penilaian pengendalian dan
jaminan internal.
Berdasarkan Tabel 5, dijelaskan bahwa terdapat banyak hal yang perlu dilihat
sebelum mencocokan antara tujuan TI dengan proses TI.

Tabel 6. Hasil pencocokan Tujuan TI dengan Proses TI


Sumber: Dokumen Pribadi

Proses TI
Tujuan TI
EDM APO BAI DSS MEA
Kepatuhan TI serta
APO01
dukungan untuk
2. APO12 BAI10 DSS05 MEA02
kepatuhan peraturan
APO13
serta hukum eksternal
APO02 DSS01
BAI02
Pengiriman layanan TI APO08 DSS02
BAI03
7. yang sesuai dengan EDM05 APO09 DSS03 MEA01
BAI04
kebutuhan bisnis APO10 DSS04
BAI06
APO11 DSS06
Penggunaan aplikasi,
informasi, dan solusi BAI05
8. APO04
teknologi yang BAI07
memadai
APO01
APO03
9. Ketangkasan TI EDM04 BAI08
APO04
APO10
Ketersediaan informasi
14 yang dapat dipercaya APO09 BAI04 DSS03
. dan bermanfaat bagi APO13 BAI10 DSS04
pengambilan keputusan
APO01
Pengetahuan, keahlian, APO02
17 BAI05
dan inisiatif untuk APO04
. BAI08
inovasi bisnis APO07
APO08
Berdasarkan Tabel 6, dijelaskan bahwa terjadi proses pencocokan antara
tujuan TI dengan proses TI, dimana proses ini nantinya akan berlanjut dalam
pembuatan kuisioner.

Tabel 7. Hasil Proses TI


Sumber: Dokumen Pribadi

EDM EDM EDM EDM EDM


EDM
1 2 3 4 5
APO APO APO APO APO APO APO
APO APO 6 APO 7 APO 8
1 2 3 4 5 9 10
  APO APO APO              
11 12 13
BAI BAI BAI BAI BAI BAI BAI
BAI BAI 6 BAI 7 BAI 8
1 2 3 4 5 9 10
DSS DSS DSS DSS DSS        
DSS DSS 6
1 2 3 4 5
MEA MEA MEA              
MEA
1 2 3
Berdasarkan Tabel 7, dijelaskan bahwa untuk mempermudah pembuatan
kuisioner dibuatkan tabel khusus mengenai hasil pencocokan antara tujuan TI dengan
proses TI.

5. Proses Pembuatan Kuisioner Tingkat Kepentingan


Berdasarkan proses TI yang sudah didapatkan sebelumnya, dilanjutkan
dengan proses pembuatan kuisioner tingkat kepentingan. Kuisioner ini nantinya akan
diisi oleh masing-masing petinggi perusahaan yang terkait dalam titik kritis yang
diperoleh sebelumnya. Titik kritis yang ada dalam perusahaan ecoBali Recycling
terkait dengan divisi jasa sampah, dimana pemeran utama dalam proses jasa sampah
tersebut adalah director, admin, koordinator jasa sampah dan accounting. Kuisioner
ini diberikan pada masing-masing orang yang menempati posisi tersebut. Berikut ini
merupakan isi dari kuisioner yang dibagikan kepada masing-masing petinggi
perusahaan.

Daftar Pertanyaan Tingkat Kepentingan


Tata Cara Mengisi Kuisioner
1. Bacalah dengan baik pernyataan berikut, dan jika ada yang kurang dimengerti
mohon untuk ditanyakan.
2. Pilihlah (Lingkari) salah satu tingkat kepentingan yang berkaitan dengan
pernyataan berikut sesuai dengan kenyataan yang terdapat di lapangan.
3. Tingkat Kepentingan yang dapat di pilih terdapat lima yaitu :
STP : Sangat Tidak Penting
TP : Tidak Penting
CP : Cukup Penting
P : Penting
SP : Sangat Penting

Jabatan :

No Proses TI
Melakukan pembelian properti perusahaan seperti kendaraan angkut
sampah ketika pelanggan sudah mencapai nilai maksimum dari kemampuan
1 perusahaan untuk mengoptimalkan pelayanan
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Membuat sebuah sistem atau aplikasi yang digunakan oleh pegawai jasa
sampah (driver atau sortir) untuk membantu proses pencatatan pekerjaan
2 mereka.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
3 Membuat sebuah sistem atau aplikasi yang dapat mengintegrasikan semua
cabang perusahaan yang ada.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Memastikan investasi yang dilakukan pada bidang TI (teknologi, perangkat,
SDM) telah memberikan hasil layanan serta aset TI yang optimal pada
perusahaan. Contoh membuat sebuah sistem yang fleksibel untuk
4 dikembangkan, jika koperasi membutuhkan tambahan fitur bisa dengan
mudah ditambahkan.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Membuah sebuah DSS (Decision Support System) untuk membantu para
petinggi perusahaan dalam mengambil atau penerimaan klien baru.
5
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Penggunaan TI sebagai alat untuk mengurangi pengeluaran biaya dari
perusahaan. Contohnya dengan menggunakan aplikasi atau chating
messenger sebagai pengganti sarana komunikasi antara petugas dengan
6 pelanggan yang masih menggunakan telepon.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Membuat sebuah sistem atau aplikasi yang terintegrasi antara HRD dengan
orang-orang yang berkaitan dengan main business perusahaan
7
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Perlu dilakukannya inovasi baru untuk menyelaraskan proses bisnis yang
ada dengan tren teknologi saat ini. Contoh mengadakan suatu event secara
online dimana pelanggan dapat mengetahui lebih jauh mengenai EcoBali
8 Recycling dan keuntungan yang ditawarkan.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
9 Memastikan tingkat kegagalan atau resiko bisnis dalam EcoBali Recycling
dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik oleh TI sehingga kegagalan
dan resiko bisnis yang terjadi tidak melewati toleransi terjadinya kegagalan.
Contoh resiko bisnis yaitu kurangnya waktu yang dibutuhkan untuk
mencapat tempat pelanggan dapat diminimalisir dengan penggunaan GPS
dalam prosesnya sehingga atasan dapat memantau pergerakan kendaraan
petugas
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
TI dapat mengelola resiko terkait dengan keamanan informasi yang penting
di perusahaan. Contoh data pribadi dari pelanggan tidak tersebar dengan
10 bebas dan di akses secara bebas.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Memperluas jangkauan daerah yang dapat dilayani sehingga pelanggan dari
daerah lain dapat menggunakan layanan EcoBali Recycling tanpa khawatir
11 lamanya proses pelayanan yang dilakukan
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Merekrut pegawai dengan Pendidikan minimal sarjana yang berkaitan untuk
mengisi posisi ketua pada masing-masing divisi.
12
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Memberikan pelatihan kepada pegawai maupun calon pegawai mengenai
prosedur yang berlangsung di perusahaan.
13
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Memberikan respon yang tepat waktu dan efektif untuk permintaan
pelanggan dan tindakan cepat dari semua jenis permasalahan. Contoh saat
14 pelanggan memberikan complain terhadap pelayanan.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
15 Penggunaan TI dapat menampung review dari pelanggan untuk dapat
meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh EcoBali Recycling. Contoh
dengan menggunakan media social sebagai wadah bagi pelanggan untuk
memberikan kritik dan saran sebagai pertimbangan untuk peningkatan
layanan kedepannya.
Tingkat Kepentingan ST TP CP P SP
P
Melakukan maintenance secara berkala terhadap property perusahaan yang
digunakan pada main business EcoBali Recycling Recycling. Contoh
16 perawatan mobil jasa angkut sampah secara berkala.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Bekerjasama dengan perusahaan antivirus untuk perlindungan data
pelanggan sehingga di masa depan kasus pencurian data pelanggan melalui
17 IT dapat dicegah
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P
Melakukan pemantauan dan pengevaluasian seluruh proses yang dilakukan
sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan dan
18 meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
ST
Tingkat Kepentingan TP CP P SP
P

6. Hasil Kuisioner Tingkat Kepentingan

Hasil dari Kuisioner Tingkat Kepentingan yang dibagikan kepada masing-


masing petinggi perusahaan dinilai dengan menggunakan skala likert. Skala Likert
digunakan karena cocok digunakan dalam angket dan merupakan skala yang paling
banyak digunakan dalam riset berupa survei. Detail dari perhitungan skala likert dari
kuisioner tingkat kepentingan yang disebar adalah sebagai berikut.

a. STP : Sangat Tidak Penting, bernilai 1


b. TP : Tidak Penting, bernilai 2
c. CP : Cukup Penting, bernilai 3
d. P : Penting, bernilai 4
e. SP : Sangat Penting, bernilai 5

Nilai dari masing-masing skala likert dari kuisioner yang diajukan akan
dikalikan dengan banyaknya responden yang memilih nilai tersebut. Berikut ini
merupakan hasil perhitungan dari skala likert yang diperoleh dari kuisioner yang
disebar kepada para petinggi perusahaan.

Tabel 8. Hasil Skala Likert Kuisioner Tingkat Kepentingan


Sumber: Dokumen Pribadi

No Proses TI 1 2 3 4 5 total
Melakukan pembelian properti 4 16
perusahaan seperti kendaraan
angkut sampah ketika
1 EDM 04 pelanggan sudah mencapai
nilai maksimum dari
kemampuan perusahaan untuk
mengoptimalkan pelayanan
APO 01 Membuat sebuah sistem atau 3 1 17
aplikasi yang digunakan oleh
pegawai jasa sampah (driver
2
atau sortir) untuk membantu
proses pencatatan pekerjaan
mereka.
APO 02 Membuat sebuah sistem atau 3 1 13
aplikasi yang dapat
3
mengintegrasikan semua
cabang perusahaan yang ada.
APO 04 Memastikan investasi yang 3 1 17
dilakukan pada bidang TI
(teknologi, perangkat, SDM)
telah memberikan hasil
layanan serta aset TI yang
optimal pada perusahaan.
4
Contoh membuat sebuah
sistem yang fleksibel untuk
dikembangkan, jika koperasi
membutuhkan tambahan fitur
bisa dengan mudah
ditambahkan.
APO 05 Membuah sebuah DSS 1 3 15
(Decision Support System)
5 untuk membantu para petinggi
perusahaan dalam mengambil
atau penerimaan klien baru.
APO 06 Penggunaan TI sebagai alat 2 2 18
untuk mengurangi pengeluaran
biaya dari perusahaan.
Contohnya dengan
menggunakan aplikasi atau
6
chating messenger sebagai
pengganti sarana komunikasi
antara petugas dengan
pelanggan yang masih
menggunakan telepon.
APO 07 Membuat sebuah sistem atau 3 1 13
aplikasi yang terintegrasi
7 antara HRD dengan orang-
orang yang berkaitan dengan
main business perusahaan
APO 08 Perlu dilakukannya inovasi 3 1 17
baru untuk menyelaraskan
proses bisnis yang ada dengan
tren teknologi saat ini. Contoh
mengadakan suatu event secara
8
online dimana pelanggan dapat
mengetahui lebih jauh
mengenai EcoBali Recycling
dan keuntungan yang
ditawarkan.
APO 12 Memastikan tingkat kegagalan 2 2 18
atau resiko bisnis dalam
EcoBali Recycling dapat
9 diidentifikasi dan dikelola
dengan baik oleh TI sehingga
kegagalan dan resiko bisnis
yang terjadi tidak melewati
toleransi terjadinya kegagalan.
Contoh resiko bisnis yaitu
kurangnya waktu yang
dibutuhkan untuk mencapat
tempat pelanggan dapat
diminimalisir dengan
penggunaan GPS dalam
prosesnya sehingga atasan
dapat memantau pergerakan
kendaraan petugas.
APO 13 TI dapat mengelola resiko 4 20
terkait dengan keamanan
informasi yang penting di
10 perusahaan. Contoh data
pribadi dari pelanggan tidak
tersebar dengan bebas dan di
akses secara bebas.
BAI 04 Memperluas jangkauan daerah 1 3 19
yang dapat dilayani sehingga
pelanggan dari daerah lain
11 dapat menggunakan layanan
EcoBali Recycling tanpa
khawatir lamanya proses
pelayanan yang dilakukan
BAI 05 Merekrut pegawai dengan 3 1 17
Pendidikan minimal sarjana
12 yang berkaitan untuk mengisi
posisi ketua pada masing-
masing divisi.
BAI 08 Memberikan pelatihan kepada 3 1 17
pegawai maupun calon
12 pegawai mengenai prosedur
yang berlangsung di
perusahaan.
DSS 02 Memberikan respon yang tepat 4 20
14 waktu dan efektif untuk
permintaan pelanggan dan
tindakan cepat dari semua jenis
permasalahan. Contoh saat
pelanggan memberikan
complain terhadap pelayanan.
DSS 03 Penggunaan TI dapat 3 1 17
menampung review dari
pelanggan untuk dapat
meningkatkan pelayanan yang
diberikan oleh EcoBali
Recycling. Contoh dengan
15
menggunakan media social
sebagai wadah bagi pelanggan
untuk memberikan kritik dan
saran sebagai pertimbangan
untuk peningkatan layanan
kedepannya.
DSS 04 Melakukan maintenance secara 2 2 18
berkala terhadap property
perusahaan yang digunakan
16 pada main business EcoBali
Recycling Recycling. Contoh
perawatan mobil jasa angkut
sampah secara berkala.
DSS 05 Bekerjasama dengan 1 3 15
perusahaan antivirus untuk
perlindungan data pelanggan
17
sehingga di masa depan kasus
pencurian data pelanggan
melalui IT dapat dicegah
MEA 02 Melakukan pemantauan dan 2 2 18
pengevaluasian seluruh proses
yang dilakukan sehingga dapat
18 berjalan sesuai dengan tujuan
bisnis perusahaan dan
meningkatkan pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan.
Berdasarkan Tabel 8, dijelaskan bahwa terdapat 2 proses TI yang menjadi hal
utama yang menjadi masalah dalam ecoBali yaitu APO 13 dan DSS 02. Proses
selanjutnya melakukan pembuatan kuisioner capability level dari hasil kuisioner
tingkat kepentingan yang sudah didapatkan sebelumnya.

7. Proses Pembuatan Kuisioner Capability Level


Proses pembuatan kuisioner capability level dilakukan setelah proses
perhitungan dan mendapatkan nilai proses TI dari kuisioner tingkat kepentingan
dengan nilai tertinggi. Kuisioner capability level proses 1 menunjukkan proses TI dari
APO 13, dan kuisioner capability level proses 2 menunjukkan proses TI dari DSS 02.

Kuisioner Capability Level

Tata Cara Mengisi Kuisioner


1. Bacalah dengan baik pernyataan berikut, dan jika ada yang kurang dimengerti
mohon untuk ditanyakan.
2. Berilah nilai dengan rentang 1% – 100% tentang pernyataan tersebut
menyesuaikan dengan setiap proses utama yang terkait sesuai dengan kenyataan
yang terdapat di lapangan.
3. Nilai rentang yang diberikan memiliki ukuran sebagai berikut :
0% - 15% : Tidak Dicapai
15% - 50% : Sebagian Dicapai
50% - 85% : Sebagian Besar Dicapai
85% - 100 % : Sepenuhnya Tercapai

No Proses: 1 Nilai

* Mendefinisikan, mengoperasikan dan memantau sistem 0-100


manajemen keamanan informasi.
1 Sistem yang digunakan EcoBali Recycling Recycling dapat
mempertimbangkan dan menangani secara efektif persyaratan
keamanan informasi yang ada di EcoBali Recycling Recycling
2 EcoBali Recycling Recycling sudah menetapkan, menerima, dan
menginformasikan rencana keamanan kepada seluruh pegawai
yang ada di perusahaan.
3 Solusi untuk menjaga keamanan informasi telah di
implementasikan dan berjalan secara konsisten di seluruh bagian
divisi yang ada di EcoBali Recycling
4 a. EcoBali Recycling Recycling sudah mengidentifikasi
mengenai tujuan keamanan informasi perusahaan.
b. Proses monitoring terhadap keamanan informasi pada
EcoBali Recycling Recycling sudah direncanakan.
c. Performa dari keamanan informasi diatur guna mencapai
rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.
d. EcoBali Recycling Recycling sudah menentukan divisi
maupun bagian yang menangani masalah keamanan
informasi.
e. EcoBali Recycling Recycling sudah mengidentifikasi,
menyediakan, mengalokasikan, dan menggunakan sumber
dan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pengamanan informasi pada perusahaan.
f. EcoBali Recycling Recycling memastikan bahwa divisi
maupun bagian yang terkait dengan keamanan mengetahui
tugas dan tanggung jawab.
5 a. EcoBali Recycling Recycling sudah mendifinisikan
keperluan guna menunjang proses pengamanan informasi.
b. EcoBali Recycling Recycling sudah mendefinisikan
keperluan guna mendokumentasikan proses pengamanan
informasi.
c. Output dari proses pengamanan informasi sudah
diidentifikasi, didokumentasikan, dan dikontrol dengan
baik.
d. Output dari proses pengamanan informasi sudah dikaji
agar sesuai dengan kebutuhan.
6 a. EcoBali Recycling Recycling telah memiliki SOP tetap
didalam proses pengamanan informasi dalam perusahaan.
b. EcoBali Recycling Recycling telah menentukan urutan dan
kaitan dari SOP mengenai pengamanan informasi dengan
SOP lain yang berjalan di perusahaan.
c. EcoBali Recycling Recycling memiliki SOP untuk
memastikan divisi dan bagian yang terlibat dalam
keamanan informasi, dimana bagian yang terlibat memiliki
kompetensi dibidangnya.
d. EcoBali Recycling Recycling memiliki SOP yang
berkaitan dengan infrastruktur yang dipakai dalam proses
pengamanan informasi di perusahaan
e. EcoBali Recycling Recycling sudah memiliki metode
untuk monitoring kefektifan dan kecocokan dengan
lingkungan bisnis dari keamanan informasi perusahaan.
7 a. Proses pengamanan informasi telah dikerjakan dengan
SOP yang ada.
b. EcoBali Recycling Recycling telah menetapkan dan
menginformasikan pihak yang berperan, tanggung jawab,
dan otoritas untuk melakukan pengamanan informasi.
c. Pihak yang erlibat dalam SOP terkait pengamanan
informasi bekerja dengan kompeten berdasarkan
Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang sesuai.
d. Sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan keamanan informasi telah tersedia,
teralokasi, dan digunakan oleh pihak yang berwenang.
e. EcoBali Recycling Recycling telah menyediakan,
mengelola, dan memelihara infrastruktur dan lingkungan
kerja untuk melakukan proses pengamanan informasi.
f. Terdapat SOP untuk melakukan evaluasi dan perbaikan
mengenai proses pengamanan informasi.
8 a. EcoBali Recycling Recycling sudah memberikan informasi
mengenai proses pengamanan informasi kepada semua
divsi bagian yang terkait.
b. Proses perhitungan mengenai keamanan informasi berasal
dari SOP yang sudah ada.
c. EcoBali Recycling Recycling sudah menetapkan tujuan
terukur untuk keamanan jaringan yang terjadi untuk
mendukung bisnis agar menjadi lebih baik.
d. Ukuran dan frekuensi pengukuran telah diidentifikasi dan
disesuaikan dengan tujuan pengukuran proses pengamanan
informasi.
e. Hasil dari proses pelayanan dikumpulkan, dianalisis dan
didokumentasikan untuk mengetahui sejauh mana SOP
telah dilaksanakan.
f. Hasil pengukuran dari proses pengamanan informasi
digunakan untuk menilai keberhasilan dari SOP yang
terkait.
9 a. EcoBali Recycling Recycling sudah menerapkan teknik
analisis dan kontrol internal terhadap keamanan jaringan.
b. Terdapatnya batas perubahan tindakan dari SOP yang
berjalan terkait dengan proses pelayanan untuk mencapai
proses optimal.
c. Pengukuran data keamanan informasi selanjutnya
dilakukan analisis untuk memberikan tindakan terhadap
kejadian diluar SOP yang ditetapkan.
d. Perbaikan tindakan terhadap penyimpangan yang terjadi
pada SOP pengamanan informasi.
e. Adanya kontrol terhadap perbaikan tindakan dimana
kejadian diluar SOP pengamanan informasi.
10 a. Tujuan peningkatan SOP untuk proses pengamanan
informasi sudah teridentifikasi sehingga dapat mendukung
tujuan bisnis yang relevan.
b. Data pengamanan informasi yang sudah tepat selanjutnya
dilakukan analisa untuk mendapatkan kasus yang umum
terjadi pada proses pengamanan informasi.
c. Data yang sudah tepat mengenai proses pelayanan
dilakukan indentifikasi untuk mencapai best practice dan
inovasi terkait dengan proses pengamanan informasi.
d. EcoBali Recycling Recycling sudah melakukan analisa
terhadap inovasi dalam teknologi dan proses terbaru guna
meningkatkan keamanan informasi.
e. Telah mengimplementasikan strategi guna meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan.
11 a. EcoBali Recycling Recycling memiliki standar atau proses
terstruktur guna menghadapi perubahan pelayanan yang
ada.
b. Implementasi terhadap perubahan pelayanan yang sudah
disetujui dilakukan pengelolaan untuk menghadapi
kejadian tidak disangka dimasa depan. EcoBali Recycling
Recycling telah memahami dan dapat bertindak sesuai
dengan perubahan yang telah disetujui tersebut
c. Melakukan evaluasi terhadap perubahan layanan baik itu
perubahan dalam kasus umum maupun khusus.

No Proses: 2 Nilai
* Memberikan respon yang tepat waktu dan efektif untuk 0-100
permintaan pelanggan dan tindakan cepat dari semua jenis
permasalahan. Contoh saat pelanggan memberikan complain
terhadap pelayanan.
1 EcoBali Recycling Recycling sudah melakukan pembuatan
divisi dan bagian yang menangani mengenai permasalahan yang
dihadapi pelanggan mengenai layanan EcoBali Recycling
Recycling itu sendiri
2 Kejadian atau permasalahan yang dialami oleh pelanggan
secara umum (seperti: tidak datangnya jasa sampah ke rumah
pelanggan) penyelesaiannya berdasarkan pengalaman
sebelumnya.
3 Kejadian atau permasalahan yang dialami oleh pelanggan
secara umum, ketika sudah mendapat titik temu dengan
pelanggan, pelanggan ditanyakan seberapa besar kepuasan
mereka terhadap costumer service
4 g. EcoBali Recycling Recycling sudah mengidentifikasi
mengenai pelayanan terhadap pelanggan.
h. Proses monitoring terhadap proses pelayanan terhadap
pelanggan EcoBali Recycling Recycling sudah
direncanakan.
i. Performa dari pelayanan diatur guna mencapai rencana
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
j. EcoBali Recycling Recycling sudah menentukan divisi
maupun bagian yang terkait dengan pelayanan.
k. EcoBali Recycling Recycling memastikan bahwa divisi
maupun bagian yang terkait dengan pelayanan
mengetahui tugas dan tanggung jawab.
5 e. EcoBali Recycling Recycling sudah mendifinisikan
keperluan guna menunjang proses pelayanan.
f. EcoBali Recycling Recycling sudah mendefinisikan
keperluan guna mendokumentasikan proses pelayanan.
g. Output dari proses pelayanan sudah diidentifikasi dan
didokumentasikan.
h. Output dari proses pelayanan sudah dikaji agar sesuai
dengan kebutuhan.
6 f. EcoBali Recycling Recycling telah memiliki SOP tetap
didalam proses pelayanan yang dimiliki oleh pelanggan.
g. EcoBali Recycling Recycling telah membuat sebuah
relasi yang berkesinambungan dalam proses pelayanan
terhadap pelanggan (contoh terdapat masalah pada
driver, maka divisi yang menampung pengaduan
masalah akan berelasi dengan HRD).
h. EcoBali Recycling Recycling memiliki SOP untuk
memastikan divisi dan bagian yang terlibat dalam proses
pelayanan yang berkaitan dengan pelanggan, dimana
bagian yang terlibat memiliki kompetensi dibidangnya.
i. EcoBali Recycling Recycling memiliki SOP yang
berkaitan dengan infrastruktur yang dipakai dalam
proses pelayanan terhadap pelanggan.
j. Eobali sudah memiliki metode untuk monitoring SOP
dari pelayanan, dimana SOP tersebut dilakukan proses
monitoring pada kefektifan dan kecocokan dengan
lingkungan bisnis.
7 g. Proses pelayanan kepada pelanggan telah dikerjakan
dengan SOP yang ada.
h. Adanya standar mengenai aturan, tanggung jawab, dan
tugas yang terkait jika terjadi pengaduan atau
permintaan oleh pelanggan yang dilakukan oleh masing-
masing divisi bagian.
i. Bagian yang terlibat dalam SOP terkait pelayanan
bekerja dengan kemampuan dan pengalaman yang ada.
j. Divisi bagian yang terkait dan informasi yang
diperlukan dalam proses pelayanan sudah sesuai dengan
SOP yang ada di EcoBali Recycling Recycling.
k. EcoBali Recycling Recycling memiliki SOP yang
berkaitan dengan infrastruktur yang dipakai dalam
proses pelayanan terhadap pelanggan.
l. Terdapat SOP untuk melakukan evaluasi dan perbaikan
mengenai proses layanan.
8 g. EcoBali Recycling Recycling sudah memberikan
informasi mengenai proses pelayanan kepada semua
divsi bagian yang terkait.
h. Proses perhitungan mengenai pelayananan berasal dari
SOP yang sudah ada.
i. EcoBali Recycling Recycling sudah menetapkan tujuan
terukur mengenai pelayanan yang terjadi untuk
mendukung bisnis agar menjadi lebih baik.
j. Tindakan dan banyaknya tindakan yang diambil
mengenai pelayanan dilakukan pengukuran dan
disesuaikan dengan SOP yang ada untuk mengukur
performa dari SOP terkait yang ada.
k. Hasil dari proses pelayanan dikumpulkan, dianalisis dan
didokumentasikan untuk mengetahui sejauh mana SOP
telah dilaksanakan.
l. Hasil pengukuran dari proses pelayanan digunakan
untuk menilai keberhasilan dari SOP yang terkait.
9 f. EcoBali Recycling Recycling sudah melakukan analisis
dan control internal terhadap pelayanan pelanggan.
g. Terdapatnya batas perubahan tindakan dari SOP yang
berjalan terkait dengan proses pelayanan untuk
mencapai proses optimal.
h. Pengukuran data hasil proses pelayanan dilakukan
analisis untuk memberikan tindakan terhadap kejadian
diluar SOP pengaduan dan pelayanan.
i. Perbaikan tindakan terhadap kejadian diluar SOP
pelayanan pelanggan.
j. Adanya Batasan/limit terhadap perbaikan tindakan
dimana kejadian diluar SOP proses pelayanan.
10 f. Objektif peningkatan performa untuk proses pelayanan
sudah teridentifikasi dimana saling berkait dengan SOP
lainnya guna mencapai tujuan bisnis.
g. Data yang sudah tepat mengenai proses pelayanan
dilakukan analisa untuk mendapatkan kasus yang umum
dalam berbagai variasi atau kondisi terjadi dalam
performa proses pelayanan.
h. Data yang sudah tepat mengenai proses pelayanan
dilakukan indentifikasi untuk mencapai best practice
dan inovasi terkait dengan pelayanan terhadap
pelanggan.
i. EcoBali Recycling Recycling sudah melakukan analisa
terhadap Inovasi dalam teknologi dan proses terbaru
guna meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
j. Implementasi strategi guna meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan.
11 d. EcoBali Recycling Recycling memiliki standar atau
proses terstruktur guna menghadapi perubahan
pelayanan yang ada.
e. Implementasi terhadap perubahan pelayanan yang sudah
disetujui dilakukan pengelolaan untuk menghadapi
kejadian tidak disangka dimasa depan.
f. Melakukan evaluasi terhadap perubahan layanan baik
itu perubahan dalam kasus umum maupun khusus.

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2016. “Pentingnya Implementasi COBIT bagi IT Perusahaan”. Diakses pada


Kamis, 7 Juni 2018 di link: https://itgid.org/cobit-5-adalah/

Admin. 2018. “Pengertian dan Fungsi COBIT 5 for Information Security”. Diakses
pada Kamis, 7 Juni 2018 di link: https://www.proxsisgroup.com/articles/pengertian-
dan-fungsi-cobit-5-information-security/

Rahmadiansyah, Dudi. 2012. “Cobit 5 : (Hanya) untuk Tatakelola dan Manajemen


Teknologi Informasi Perusahaan”. Diakses pada Kamis, 7 Juni 2018 di link:
https://blogs.itb.ac.id/dudi4studi/2012/10/03/cobit-5-hanya-untuk-tatakelola-dan-
manajemen-teknologi-informasi-perusahaan/

Sumber Gambar, dikases pada tanggal 24 Mei 2018 di link:


https://www.instagram.com/ecobalirecycle/

Sumber Gambar, dikases pada tanggal 24 Mei 2018 di link: http://eco-bali.com/

Anda mungkin juga menyukai