Check and Balance Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
Check and Balance Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
INDONESIA
SKRIPSI
OLEH:
KARINA ROMALIANI
NIM. 1610300004
i
KATA PENGANTAR
penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada insan
mulia yaitu Nabi Besar Muhammad SAW, figur seorang pemimpin yang patut
dicontoh dan diteladani, pencerah dunia dari kegelapan berserta keluarga dan para
sahabatnya. Amin.
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum (S. H) pada program studi Hukum
Tata Negara di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (IAIN) Institut Agama Islam
Negeri Padangsidimpuan.
Skripsi ini disusun dengan bekal ilmu pengetahuan yang sangat terbatas
dan amat jauh dari kesempurnaan, sehingga tanpa bantuan, bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak, maka sulit bagi peneliti untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa syukur, peneliti
berterimakasih kepada:
ii
Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak Dr. Anhar, M. A., Wakil
dan Keuangan dan Bapak Dr. Muhammad Arsad Nasution, M. Ag., Wakil
3. Ibu Dermina Dalimunthe M.H Sebagai Ketua Program Studi Hukum Tata
Negara Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (IAIN) Institut Agama Islam
Negeri Padangsidimpuan.
6. Kepada seluruh dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum yang telah mendidik
7. Bapak Yusri Fahmi, S. Ag., M. Hum sebagai Kepala Perpustakaan yang telah
Muhammad Arlen Nasution dan Ibunda tercinta Yantinar Sinaga yang telah
iii
banyak melimpahkan pengorbanannya, kasih sayang, motivasi serta do‟a
yang senantiasa mengiringi langkah penulis hingga sejauh ini. Semoga Surga
9. Rizky Aulia Nst kakak kandung, yang memberikan support di setiap proses
pendidikan penulis, Mutiah Widri Nst, Surya Muhammad Akbar Nst dan
10. Kawan-kawan Keluarga Besar Hukum Tata Negara angkatan 2016 terkhusus
Adhia Rahma Shinta Hrp, Dean Antono Putra, Yosi Hamidi Lubis, Mila Dani
Nasution terimakasih atas dukungan, saran dan semangat yang kalian berikan
11. Terima kasih kepada Kawan seperjuangan Rahma Yani Nst, Mufida, Asiah
Glg, Lily, Elma, Marlina Srg, Ulfa Khairani yang telah memberikan
12. Terimakasih atas bantuan dan kerjasama semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
penulisan skripsi ini, jika ada saran dan kritik yang membangun akan penulis
terima dengan senang hati. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
iv
Padangsidimpuan,10 Desember 2021
Peneliti,
Karina Romaliani
NIM. 1610300004
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
1. Konsonan
dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf
Huruf Nama
Huruf Latin Nama
Arab Huruf Latin
Tidak
ا Alif Tidak dilambangkan
dilambangkan
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ث ̇a ̇ Es (dengan titik di atas)
ج Jim J Je
Ha (dengan titik di
ح ḥa ḥ
bawah)
خ Kha H Ka dan ha
د Dal D De
ذ ̇ al ̇ Zet (dengan titik di atas)
ر Ra R Er
ز Zai Z Zet
س Sin S Es
ش Syin Sy Es dan ya
Es (dengan titik di
ص ṣad ṣ
bawah)
De (dengan titik di
ض ḍad ḍ
bawah)
Te (dengan titik di
ط ṭa ṭ
bawah)
Zet (dengan titik di
ظ ẓa ẓ
bawah)
ع „ain .„. Koma terbalik di atas
غ Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Ki
vi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
ه Ha H Ha
ء Hamzah ..‟.. Apostrof
2. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
huruf.
Huruf
Harkat dan
Nama dan Nama
Huruf
Tanda
Fatḥah dan alif atau a dan garis atas
ى..َ...ْا....َ... ̅
ya
vii
I dan garis di
ى..ٍ... Kasrah dan ya
bawah
u dan garis di
ُو.... Dommah dan wau ̅
atas
3. Ta Marbutah
Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan ke dua kata itu
4. Syaddah (Tasydid)
dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi
ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang
5. Kata Sandang
antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang
a. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah adalah kata sandang yang
viii
yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang
b. Kata sandang yang diikuti huruf qamariah adalah kata sandang yang
6. Hamzah
7. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim, maupun huruf, ditulis
terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang
sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat
yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bias
dilakukan dengan dua cara: bisa dipisah per kata dan bisa pula dirangkaikan.
8. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem kata sandang yang diikuti huruf tulisan Arab
huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan
juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD,
diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu dilalui oleh kata sandang,
ix
maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut,
disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang
9. Tajwid
tajwid. Karena itu keresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan
pedoman tajwid.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan Pembimbing
Surat Pernyataan Pembimbing
Surat Pernyataan Menyusun Skripsi Sendiri
Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi
Berita Acara Ujian Munaqasah
Halaman Pengesahan Dekan
Abstrak ......................................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Pedoman Transliterasi .............................................................................................vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Batasan Masalah ..........................................................................................14
C. Rumusan Masalah........................................................................................14
D. Defenisi Istilah ..............................................................................................14
E. Tujuan Penelitian .........................................................................................15
F. Kegunaan Penelitian ....................................................................................15
G. Manfaat Penelitian .......................................................................................16
H. Penelitian Terdahulu ...................................................................................16
I. Metode Penelitian .........................................................................................19
1. Jenis Penelitian .......................................................................................19
2. Pendekatan Penelitian ...........................................................................19
3. Sumber Data ...........................................................................................20
4. Pengolahan, Analisis dan Konstruksi Data .........................................20
5. Tekhnik Analisa Data ............................................................................21
BAB II Landasan Teori ...........................................................................................22
A. Sejarah Sistem Check And Balance Dalam pemerintahan Menurut
Montesquieu .................................................................................................22
B. Check And Balance Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia ..................24
BAB III Sistem Pemerintahan Dan Pemisahan Kekuasaan Di Indonesia ..........28
A. Sistem Pemerintahan Indonesia .................................................................28
1. Pengertian Sistem ...................................................................................28
2. Pengertian Pemerintahan ......................................................................29
3. Pengertian Sistem Pemerintahan .........................................................31
B. Trias Politica Dalam UUD 1945 ..................................................................32
BAB IV ......................................................................................................................40
A. Check And Balance Dalam Sistem Pemerintahan menurut
Montesquei ....................................................................................................40
B. Check And Balance Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia menurut
UUD 1945 ......................................................................................................43
1. Penetapan RUU KPK ............................................................................47
xi
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 .............................................................................................53
3. Kasus Omnibus Law Cipta Kerja ........................................................57
C. Sistem Pemerintahan Dalam Persfektif Hukum Islam ............................64
BAB V PENUTUP ....................................................................................................67
A. Kesimpulan ...................................................................................................67
B. Saran .............................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
yang menjadi tolak ukur kemapanan konsep negara hukum dalam rangka
mewujudkan demokrasi.
negara lainnya tidak dapat berfungsi dengan baik karena ''terkooptasi'' oleh
1
2
dengan baik dan menjaga negara. la tidak boleh menyerahkan tugas ini
karena orang yang terpercaya dapat saja menjadi pengkhianat dan orang
yang baik dapat saja berubah menjadi penipu. Allah SWT berfirman:
ْْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ
ْْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْْ ْْ ْ ْْ
ْْْْْ
1
Yayasan Penterjemah/Pentafsir Al-Qur‟an, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,
Surabaya: Depag RI 2005, hlm. 736.
3
Komisi Yudisial.
satu dari ketiga fungsi kekuasaan tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa
2
Jurnal Indra Rahmatullah, Rejuvinasi Sistem Check and balances dalam sistem
ketatanegaraan indonesia, 2013.
4
dan saling mengendalikan satu sama lain sesuai dengan prinsip check and
balance.3
kewenangan lain diluar Eksekutif) hal ini untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan oleh karena itu tidak dapat
Rakyat. Jadi, pada garis besarnya, ciri-ciri azas Trias Politica dalam arti
3
Khelda Ayunita, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2016), hlm. 101.
5
lalu, terjadi isu RUU KPK yang menuai banyak kontroversi dari berbagai
kalangan, mulai dari mahasiswa dan masyarakat umum. Isu RUU KPK ini
sebenarnya sudah mulai bergulir sejak tahun 2010 silam, RUU KPK ini
4
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008), hlm. 157.
5
Jimly Assiddiqie, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan
Dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII PRESS, 2005), hlm. 35.
6
KPK harus koordinasi dengan kejaksaan agung, apa bisa disebut KPK
kekuasaan mana pun. Artinya KPK menjadi bagian dari lembaga Eksekutif
pemberantasan korupsi.
dari Putusan MK, namun tidak terbaca posisi KPK sebagai badan lain
tugasnya.6
dari PPNS dan jaksa sebagai penyidik. Padahal ada putusan Mahkamah
sendiri.
6
Ibnu Azis, UU KPK Hasil Revisi Yang Beresiko Melemahkan Kerja KPK.
8
Agung Republik Indonesia. (2) ayat (f) Keadaan lain yang menurut
pertanggungjawabkan.7
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Perppu ini bahwa
Legislatif dan Yudikatif itu tetap bersandar bahwa di Pasal 1 ayat 3 UUD
merdeka, kemudian turunan dari situ adalah setiap warga negara sama
dihadapan hukum.
Perppu ini lahir disaat pandemi seperti ini tetap tidak boleh terlepas dari
konstitusi, ini menyangkut APBN diatur harus dengan UU. 9 Dalam Perppu
ini yang sangat menarik adalah pasal yang mengatakan tidak bisa digugat
Perdata, Pidana maupun TUN itu adalah ketentuan norma yang melanggar
maka tidak boleh menggugat Pidana, Perdata maupun TUN karna azasnya
Kerugian Negara.”
Undangan.”
11
Usaha Negara.”
fokus pada belanja untuk kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety
hukum ditetapkannya Perppu 1/2020 yaitu Pasal 22 ayat (1) UUD 1945.
10
Faq-Perppu-1-2020, Diakses Pada Tanggal 29 September 2020, Pukul 20:22.
12
yang dibuat untuk menyasar isu besar yang ada disuatu negara.
menegaskan bahwa dalam Omnibus Law akan ada dua hal yang
Kerja. 12 Hal ini tentunya banyak kalangan menaruh mosi tidak percaya
kepada DPR RI, karena selain tidak adanya transparansi yang jelas dalam
seperti ini, dan secara substansif isi dari UU ini tidak sesuai dengan
Buruh, UU No. 2 tahun 2004 tentang PPHI, UU SJSN No. 40 Tahun 2004
terkait Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Semuanya diubah untuk
lebar bagi investor asing untuk bebas tanpa hambatan dalam hal
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Defenisi Istilah
tertentu.13
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
13
Fajlurrahman Jurdi, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2019),
hlm. 57.
14
Rendy Adiwilaga Dkk, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Yogyakarta: Hak
Cipta, 2018), hlm. 6.
16
G. Manfaat Penelitian
H. Penelitian Terdahulu
UUD 1945.
1945.
Yani berbeda dengan penelitian saat ini yang akan penulis lakukan,
UUD 1945 dengan menekankan pada suatu aturan yang dibuat oleh
UUD 1945.
I. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
relevan.
2. Pendekatan Penelitian
15
Bhader Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, (Bandung: Bandar
Maju, 2008), hlm. 126.
20
3. Sumber Data
16
Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia
Indonesia, 2019), hlm. 6-7.
21
tercetak dalam media massa. Atau analisis isi adalah suatu bentuk
LANDASAN TEORI
Montesquieu
hukum sipil.17
tidak relevan lagi, mengingat tidak mung kin lagi mempertahankan bahwa
22
23
jika negara bertindak seperti hansip yang menjaga keamanan pada malam
jaga malam). Namun, selanjutnya pada abad ke-19 ketika dari banyak dan
18
Ibid., hlm. 51
24
yang lebih besar dalam mengatasi persoalan ekonomi yang terus menurun.
komisi independen yang dibentuk. Banyak orang yang bingung dan tidak
19
Ibid,.
25
yaitu Presiden.20
megatur Prinsip Check and Balance. Prinsip ini dinyatakan tegas oleh
MPR sebagai salah satu tujuan perubahan UUD 1945 yaitu untuk
20
Jurnal Sunarto, Prinsip Check And Balances Dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia, 2016.
26
dan mengimbangi (check and balance) yang lebih ketat dan transparan,
persoalkan.
21
Jurnal Sunarto, Prinsip Check And Balances Dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia, 2016.
27
1. Pengertian Sistem
yang saling tergantung antara bagian yang satu dengan yang lainnya
sistem yang beroperasi untuk mencapai tujuan yang bersifat politik dan
pemerintahan.
merupakan kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian, yang kait mengait
satu sama lain. Bagian atau anak cabang dari suatu sistem menjadi
28
29
2. Pengertian Pemerintahan
negara.
30
bisa diperintah.23
sebelumnya.
23
Ibid., hlm. 4.
24
Ibid., hlm. 6.
31
lembaga negara.25
sistem seperti Presiden, senator, legislator, yang satu dan yang lainnya
pemerintahan ini pada era demokrasi modern dapat dibagi dalam tiga
25
Ibid,.
32
referendum.
26
Ibid., hlm. 7.
33
negara harus ada 3 (tiga) jenis kekuasaan yaitu Legislatif, Eksekutif dan
middle range theory adalah untuk mendukung teori utama. Hal ini
wewenang dan kekuasaan perlu untuk dibatasi dan dipisah. Karena itu,
28
Jazim hamidi dkk, Hukum Lembaga Kepresidenan, (Bandung: P.T Alumni,
2010), hlm. 24.
35
power) yang dipelopori dua pemikir besar John Locke dan Montesquieu.
dalam suatu negara, kekuasaan negara harus dipilah kepada tiga bagian,
power).29
kelemahan. Hal itu dapat diketahui antara lain, kekuasaan eksekutif terlalu
besar tanpa disertai oleh prinsip checks and balances yang memadai,
29
Ibid., hlm. 25.
30
Ibid., hlm. 26.
36
tercantum diatas dalam Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 menyatakan, “Presiden
dalam tiga jenis, yaitu: (1) kekuasaan Presiden dalam bidang Eksekutif
31
Ni‟matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), hlm. 106.
32
Titik Triwulan, Hukum Tata Usaha Negara Dan Hukum Acara Peradilan Tata
Usaha Negara Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 108.
33
Ibid., hlm. 111.
34
Ibid., hlm. 112.
37
Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (2) UUD 1945 yaitu:
Undang Dasar”.
sebagaimana mestinya”.
35
Inu Kencana Syafiie, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta),
hlm. 56-57.
36
Ibid., hlm. 113.
38
Undang-Undang.”
1945 diantaranya:37
menteri-menteri.”
37
Ibid,.
39
sama-sama sederajat dan saling mengontrol satu sama lain sesuai dengan
prinsip checks and balances. Dengan adanya prinsip checks and balances
ini maka kekuasaan negara dapat diatur, dibatasi bahkan dikontrol dengan
38
Inu Kencana Syafiie, Op. Cit, hlm. 54.
39
Ibid., hlm.115.
BAB IV
Montesquei
satu sama lain, baik mengenai tugas (fungsi) maupun mengenai alat
politica sebelumnya sulit terlaksana karena satu sama lain lembaga negara
and balances.
Montesquei, di mana Trias Politica berasal dari bahasa Yunani “Tri” yang
berarti tiga, “As” yang berarti poros/pusat, dan “Politica” yang berarti
kekuasaan. Adapun defenisi dari Trias Politica adalah suatu ajaran yang
40
41
ditulis dalam bukunya L’esprit des lois (The Spirit of Laws) menawarkan
mengimbangi satu sama lain (check and balances), selain itu harapannya
40
Marwan Effendy, Kejaksaan RI Posisi Dan Fungsinya Dari Perspektif
Hukum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 42.
41
Jurnal Efi Yulistyowati, Endah Pujiastuti, Tri Mulyani, Penerapan Konsep
Trias Politica Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia: Studi Komparatif Atas
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Sebelum Dan Sesudah Amandemen, Desember 2016.
42
disatukan pada orang atau badan yang sama, maka tidak akan ada lagi
kebebasan sebab terdapat bahaya bahwa badan Legislatif yang sama akan
kekuasaan negara dan semua fungsi yang berkaitan tidak berada pada
ketahui, teori yang paling terkenal adalah trias politica milik Montesquiue.
42
CF. Strong, Konstitusi-konstitusi Politik Modern, (Bandung: Nusa Media,
2008), hlm. 330.
43
Ridwan, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007),
hlm. 14.
43
DPR), Eksekutif (Presiden) dan Yudikatif (MA), namun selain dari 3 (tiga)
fungsi tersebut masih di bagi lagi yaitu kekuasaan Konsultatif (DPA) dan
Eksaminatif (BPK).
UUD 1945
dibagikan secara vertikal dari atas ke bawah atau secara hirarki kepada
pokok.
power.
45
Hubungan Antarlembaga Negara Menurut UUD 1945 (Masalah
Proporsionalitas Hubungan Antarlembaga Negara Dalam Spektrum Pemisahan
Kekuasaan Dengan Prinsip Check And Balance), hlm. 2.
45
pusat sampai daerah, diajukan oleh pihak Eksekutif untuk dibahas oleh
pihak Legislatif.46
Negara, Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat dan Bab IX tentang
Di mana itu tertuang dalam Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan
Undang Dasar.
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi.
bahwa kekuasaan negara itu harus dibagi atau dipisah masih tetap
relevan.48
48
Ibid., hlm. 13.
49
A. Fickar Hadjar, Pokok-pokok Pikiran Dan Rancangan Undang-undang
Mahkamah Konstitusi, (Jakarta: KRHN dan Kemitraan, 2003), hlm. 4
50
Jimly Asshiddqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme Indonesia, (Jakarta:
Sekretariat Jenderal Dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006), hlm. 74.
48
51
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-kpk/1212-10-persoalan-di-draf-ruu-kpk,
diakses pada tanggal 15 Agustus 2020, jam: 08:15.
49
minimal 15 tahun.
lapis birokrasi.
penyelidikan berjalan.
52
www.researchgate.net,RUU KPK, diakses pada tanggal 10 November 2020,
jam: 13:00.
50
Negara (ASN).
d. KPK tidak lagi bisa menangani kasus korupsi lintas negara dan
di keluarkan SP3
Berikut poin-poinnya:
biasa.
selesai.
perwakilan daerah.
Penyelenggara Negara).
dibahas dengan cepat sekali. KPK sebagai pihak yang sangat penting
dalam RUU ini karena menyangkut kewenangan KPK itu sendiri tidak
terburu-buru.53
penuntutan itu tidak dituliskan artinya ini dihapus oleh DPR, di Pasal
Tahun 2020
2019 ( Covid-19). Ada empat hal sekaligus dalam Perppu itu yang
keuangan.54
Akibat keputusan DPR tersebut satu dari tiga pemohon uji materi
54
Anggara Wikan Prasetya, Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Untuk Tangani
Pandemi Covid-19 Resmi Jadi UU.
55
https://kabar24.bisnis.com/read/20200512/15/1239723/sahkan-perpu-
no.12020-dpr-minta-pemerintah-terapkan-transparansi, diakses pada tanggal 15 Agustus
2020, jam: 19:05.
55
yang di cabut adalah yang di mohonkan oleh aktivis Damai Hari Lubis.
Sementara dua gugatan lain yang di mohonkan oleh Maki serta Din
APBN perubahan, bukan melalui Perppu. Dan Pasal 27 ayat (1) yang
terbitnya Perppu.
56
www.dpr.go.id, DPR Sah Kan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Jadi UU-DPR RI,
Diakses Pada Tanggal 10 November 2020 Pukul 10:30.
56
DPR ke-3, Perppu itu seharusnya dibawa ke forum DPR pada masa
No. 1 Tahun 2020 dalam Ayat 2 diatas sudah jelas disebutkan bahwa
ditanggulangi.57
nasional.
57
Jimly Assiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme Indonesia, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2010), hlm. 61.
57
nasional Indonesia.
58
Anggara Wikan Prasetya, Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Untuk Tangani
Pandemi Covid-19 Resmi Jadi UU.
59
https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/20/162635765/ditolak-dan-
didemo-ribuan-buruh-apa-itu-omnibus-law?page=all, diakses pada tanggal 10 Agustus
2020, Jam: 17:40.
58
Undang tentang Cipta Kerja karena banyak hal yang harus dibahas
1,245 pasal itu dinilai akan memberikan efek besar bagi perekonomian
60
News.detik.com, Tentang RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan
Pembahasannya di DPR, diakses pada Tanggal 17 November 2020 Pukul 10:00.
59
ketenagakerjaan.61
Ketiga, berkaitan dengan waktu kerja, selain aturan yang telah ada,
pemerintah juga akan mengatur waktu kerja untuk pekerja khusus yang
kurang dari 8 jam per hari seperti pekerja paruh waktu dan pekerja
61
https://mediaindonesia.com/read/detail/288908-didemo-buruh-begini-isi-
klaster-ketenagakerjaan-di-omnibus-law, diakses pada tanggal 10 Agustus 2020, Jam:
17:40.
60
tetap, antara lain dalam hal upah, jaminan sosial dan perlindungan
K3".
Keenam, terkait tenaga kerja asing (TKA) ahli. Pada poin ini,
yang diperlukan dalam proses produksi dan ekonomi. Akan tetapi, itu
berdasarkan tata tertib yang sudah di atur yaitu Tidak mewakili semua
seluruh materi muatan RUU oleh seluruh anggota Baleg, bukan oleh
anggaran.
ruang dialog yang lebih luas diantara seluruh anggota Baleg yang
Peraturan Perundang-undangan.63
62
Thecoversation.com, Proses Pembahasan RUU Cipta Kerja di DPR tak
Representatif, diakses pada Tanggal 17 November 2020 pada Pukul 14:40.
63
Thecoversation.com, Proses Pembahasan RUU Cipta Kerja di DPR tak
Representatif, diakses pada Tanggal 17 November 2020 pada Pukul 14:40.
62
Praktik membahas materi RUU Cipta Kerja dan RUU lainnya yang
merupakan hal yang wajar, bahkan sangat diperlukan. Hal itu untuk
seperti ini, antara institusi yang satu dengan yang lain akan saling
prinsip Check and Balances. Prinsip Check and Balances relatif masih
64
Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 89.
65
Jurnal Sunarto, Prinsip Checks And Balances Dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia, 2016.
63
Legislatif;
lembaga lainnya;
tanpa adanya kerjasama satu sama lain, sedangkan dengan checks and
kekuasaan.
dengan hak dan kewajiban, hak yang dimiliki oleh seseorang, termasuk
ditetapkan secara adil tanpa dibarengi rasa kebencian dan sifat negatif
lainnya, (QS.4:58).67
66
J Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah, Ajaran Sejarah Dan Pemikiran, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 260.
67
Ahmad Tohaputra, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: as Syifa,
2000), hlm. 185.
65
keadilan.68
agar manusia berlaku adil dan berbuat kebaikan serta menjauhkan diri
kepada ahlinya, kalau hal ini tidak dilaksanakan maka diserahi amanat
68
Jurnal Nurlaila Harun, Makna Keadilan Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Perundang-Undangan, 2013.
69
Ibid., hlm. 592.
66
dan adil.70
menimbulkan ketidakadilan.
70
Jurnal Nurlaila Harun, Makna Keadilan Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Perundang-Undangan, 2013.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
67
68
B. Saran
mengucapkan syukur kepada Allah dan tidak lupa juga bersyukur kepada
Penulis melihat bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dan tidak luput dari kekurangan dan kesalahan dalam penjelasan dan
memberikan rezeki, amal dan manfaat. Dan kita meminta kepada Allah
supaya memberikan manfaat atas skripsi ini dalam agama, dunia dan
Ayunita, Khelda, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Mitra Wacana Media,
2016.
Azis, Ibnu, UU KPK Hasil Revisi Yang Beresiko Melemahkan Kerja KPK.
Hamidi dkk, Jazim, Hukum Lembaga Kepresidenan, Bandung: P.T Alumni, 2010.
Huda, Ni‟matul, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Hubungan Antarlembaga Negara Menurut UUD 1945 (Masalah Proporsionalitas
Hubungan Antarlembaga Negara Dalam Spektrum Pemisahan Kekuasaan
Dengan Prinsip Check And Balance).
https://mediaindonesia.com/read/detail/288908-didemo-buruh-begini-isi-klaster-
ketenagakerjaan-di-omnibus-law, diakses pada tanggal 10 Agustus 2020,
Jam: 17:40.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/20/162635765/ditolak-dan-didemo-
ribuan-buruh-apa-itu-omnibus-law?page=all, diakses pada tanggal 10
Agustus 2020, Jam: 17:40.
https://kabar24.bisnis.com/read/20200512/15/1239723/sahkan-perpu-no.12020-
dpr-minta-pemerintah-terapkan-transparansi, diakses pada tanggal 15
Agustus 2020, jam: 19:05.
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-kpk/1212-10-persoalan-di-draf-ruu-kpk,
diakses pada tanggal 15 Agustus 2020, jam: 08:15.
Kompas Tv, Ruu Kpk: Keinginan Rakyat Atau Dewan, Dipublikasikan Pada
Tanggal 26 September 2019.
Kompas TV 7 Mei 2020, Diakses Pada Tanggal 7 Oktober 2020 Pada Pukul
16:30.
Nasution, Bhader Johan, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Bandung: Bandar Maju,
2008.
Prasetya, Anggara Wikan, Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Untuk Tangani Pandemi
Covid-19 Resmi Jadi UU.
Pulungan, J Suyuthi, Fiqh Siyasah, Ajaran Sejarah Dan Pemikiran, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002.
Rahmatullah, Indra, Rejuvinasi Sistem Check and balances dalam sistem
ketatanegaraan indonesia, 2013.
Triwulan, Titik, Hukum Tata Usaha Negara Dan Hukum Acara Peradilan Tata
Usaha Negara Indonesia, Jakarta: Kencana, 2011.
Tri Mulyani Efi Yulistyowati, Endah Pujiastuti, Penerapan Konsep Trias Politica
Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia: Studi Komparatif Atas
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Sebelum Dan Sesudah Amandemen,
Desember 2016.
Tirto.id, Isi Perubahan Pasal-pasal Revisi UU KPK Yang Akan Disahkan DPR,
diakses pada Senin 28 September 2020, pukul 14:00.
www.dpr.go.id, DPR Sah Kan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Jadi UU-DPR RI,
Diakses Pada Tanggal 10 November 2020 Pukul 10:30.
DATA PRIBADI
ORANG TUA