C1-C6
Filed under: Penelitian, Skipsi — 3 Komentar
Maret 17, 2013
20 Votes
Pada tahun 1950-an Benyamin Bloom memimpin suatu tim yang terdiri atas para ahli psikologi
dalam menganalisis perilaku belajar akademik. Hasil pekerjaan tim ini dikenal dengan taksonomi
Bloom. Taksonomi Bloom menggolongkan tiga kategori perilaku belajar dan saling melengkapi
(overlapping).
Bloom mengklasifikasi lebih lanjut kognitif menjadi 6. Keenam klasifikasi ranah kognitif bloom
adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisis
5. Sintesis
6. Penilaian
berikut contoh keenam klasifikasi yang selanjutnya di singkat C1, C2, C3, C4, C5, C6
Contoh soal Hafalan/Ingatan (Recall) C1 atau pengetahuan
Jenjang ini meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur yang telah
dipelajari oleh siswa.
Kata “komputer” berasal dari kata “computare” yang artinya…………………
Contoh soal Pemahaman (Comprehension) C2
Pada jenjang ini siswa diharapkan kemampuannya untuk mengerti makna dari informasi yang
diperoleh baik berupa fakta, konsep, dan prinsip.
Berdasarkan kegunaan nya, perangkat keras digolongkan dalam tiga bagian utama yaitu……
Contoh soal Penerapan (Application) C3
Yang termasuk jenjang penerapan adalah kemampuan menggunakan prinsip, aturan, atau metode
yang telah diketahuinya dalam situasi baru atau situasi kongkrit.
Saat mengakhiri pemakaian windows, prosedur mematikan computer yang benar adalah……
Contoh soal Analisis (Analysis) C4
Yang dimaksud jenjang analisis adalah kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi
menjadi komponen-komponennya, sehingga struktur informasi serta hubungan antar
komponeninformasi tersebut menjadi jelas.
Tuliskan secara singkat langkah-langkah membuat surat dengan Mailings
Contoh soal Sintesis (Synthesis) C5
Yang dimaksud jenjang sintesis adalah kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian terpisah
menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk di dalamnya kemampuan merencanakan
eksperimen, karya tulis (laporan, artikel), menyusun cara baru untuk mengklarifikasikan obyek,
peristiwa, dan informasi-informasi lainnya.
Ada 2 syarat utama dalam pembuatan mail merge yaitu……
Contoh soal Evaluasi (Evaluation) C6
Yang dimaksud jenjang evaluasi adalah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu
pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan. Misalnya memilih
rumusan yang didukung oleh data.
Software yang digunakan untuk keperluan mengetik naskah, dokumen atau yang lebih dikenal
sebagai software pengolah kata adalah……………
Dikembangkan dari: http://blog.tp.ac.id n http://smpn2lem.blogspot.com
Ditahun 2016 ini taksonomi bloom telah mengalami revisi
Dimana
SD sampai C2
SMP sampai C4
SMA sampai C6
ANALISIS KRITIS RANAH KOGNITIF
TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi Bloom adalah klasifikasi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah atau dimensi, yaitu ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan kognisi atau penalaran/ pemikiran atau intelegensi). Ranah
afektif berkaitan dengan afeksi atau rasa. Ranah psikomotorik berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani yang
terkait dengan jiwa. Dalam ranah kognitif, keterampilan intelektual dibagi pada tingkatan-tingkatan, yaitu C1
sampai dengan C6. Pada Taksonomi Bloom yang lama, tingkatan C1- C6 dalam ranah kognitif adalah sebagai
berikut:
Selain adanya perubahan ranah atau tingkat kognitif tertinggi dalam taksonomi yang berakibat pada perubahan
tujuan akhir pendidikan yang ingin dicapai, dalam taksonomi Bloom yang direvisi ranah kognitif sintesis tidak ada.
Ranah kognitif tersebut bukan dihilangkan namun diintegrasikan dengan ranah kognitif analisis yaitu dalam proses
mengorganisir (organizing). Pengintegrasian analisis dan sintesis dilakukan karena siswa akan secara otomatis
melakukan sintesis setelah ia selesai menganalisis materi yang telah diterima dengan tujuan untuk memudahkan
proses belajarnya secara keseluruhan.
Pada taksonomi Bloom yang telah direvisi, jika dilihat dari penggunaan kata untuk proses dari tiap tingkatan atau
ranah kognitif, lebih menggunakan kata kerja. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa pada taksonomi baru ini lebih
menekankan pada proses dan tahapan pengolahan informasi oleh otak, yaitu dimulai dari tahapan mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta sehingga pengetahuan yang telah diterima dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
REFLEKSI
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui perbedaan-perbedaan antara taksonomi Bloom yang lama dengan
taksonomi Bloom hasil revisi. Menurut saya, taksonomi Bloom yang telah direvisi lebih tepat untuk dilaksanakan
pada zaman modern seperti ini. Pengetahuan tidak cukup hanya untuk dipelajari, namun lebih diutamakan untuk
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pengetahuan akan membantu menyelesaikan
permasalahan yang kerap muncul saat ini. Model penciptaan suatu karya yang baru atau pembuatan suatu proyek
lebih dapat memacu siswa untuk berpikir kritis dan terpadu dengan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang
telah diperoleh selama proses belajar dibandingkan dengan kemampuan untuk menilai suatu situasi tanpa mencari
solusi dari kesalahan yang ada dalam situasi tersebut.
Taksonomi Bloom yang baru ini sesuai dengan dasar pengajaran yang sedang diterapkan, yaitu berbasis kontekstual
dan problem solving, sehingga evaluasi atau penilaian terhadap kognitif siswa yang paling tinggi adalah menemukan
atau menciptakan sesuatu yang baru untuk memecahkan masalah yang ada. Penciptaan karya diperoleh oleh siswa
dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, siswa selalu dilatih
untuk menjadi seseorang yang kritis.
Bagi seorang guru, taksonomi Bloom sangat bermanfaat untuk menyusun suatu rangka pembelajaran. Guru akan
memulainya dari tingkat terendah dari ranah kognitif hingga tertinggi karena otak dari setiap siswa akan memproses
pengetahuan atau materi yang disajikan sesuai dengan urutan proses kognitif tersebut. Siswa akan memahami
pengetahuan yang disampaikan atau diperkenalkan terlebih dahulu oleh guru. Kemudian siswa akan mengingat
kembali, setelah itu siswa akan memahaminya. Dengan demikian, seorang guru tidak serta merta memberi penilaian
rendah terhadap siswanya yang belum paham, karena bisa saja terdapat suatu gap atau kesalahan pada saat guru
menyampaikan atau memperkenalkan pengetahuan tersebut. Begitu pula dengan proses-proses berikutnya, sehingga
dapat disimpulkan bahwa adanya taksonomi Bloom ini, seorang guru dapat menilai atau menginstropeksi cara
mengajarnya di kelas.
Selain beberapa hal di atas, taksonomi Bloom juga dapat dijadikan acuan bagi seorang guru dalam menyusun soal-
soal untuk evaluasi. Hendaknya soal-soal tersebut dapat meliputi seluruh tingkat atau ranah kognitif, disusun dari
yang termudah yaitu tingkat terendah dari ranah kognitif (C1) hingga ranah kognitif tertinggi (C6), meski karyanya
tidak dalam bentuk benda, namun dalam bentuk hipotesis (dugaan) atau rancangan sementara. Dengan demikian,
guru akan dapat mengetahui ranah kognitif mana yang telah dicapai oleh para siswanya dan dapat menyusun suatu
strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa yang masih mencapai tingkat rendah untuk ranah kognitifnya.
Kata Kerja untuk Ranah Kognitif (C1 - C6)
CONTOH KATA KERJA RANAH KOGNITIF (Cl – C6)
Pengetahuan (Cl) Pemahaman (C2) Penerapan (C3) Analisis (C4) Sintesis (C5) Penilaian (C6)
Memproduksi Mereparasi
Memproses Menampilkan
Mengaitkan Menyiapkan
Mensuimulasikan Memproduksi
Memecahkan Merangkum
Mel.akukan Merekonstruksi
Mentabulasi
Menyusun
Memproses
Meramalkan
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud
adalah:
Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali
tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk
menggunkannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling
rendah.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang pengetahuan adalah dapat menghafal surat
al-’Ashar, menerjemahkan dan menuliskannya secara baik dan benar, sebagai salah satu materi
pelajaran kedisiplinan yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Pemahaman (comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang
setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitif pada jenjang pemahaman ini misalnya: Peserta
didik atas pertanyaan Guru Pendidikan Agama Islam dapat menguraikan tentang makna
kedisiplinan yang terkandung dalam surat al-’Ashar secara lancar dan jelas.
Penerapan (application)
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara
ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi
yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi
ketimbang pemahaman.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang penerapan misalnya: Peserta didik mampu
memikirkan tentang penerapan konsep kedisiplinan yang diajarkan Islam dalam kehidupan
sehari-hari baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Analisis (analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan
menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-
bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah
setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.
Contoh: Peserta didik dapat merenung dan memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari
kedisiplinan seorang siswa dirumah, disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-
tengah masyarakat, sebagai bagian dari ajaran Islam.
Sintesis (syntesis)
Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis
merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga
menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau bebrbentuk pola baru. Jenjang sintesis
kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif
dari jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan tentang pentingnya
kedisiplinan sebagiamana telah diajarkan oleh islam.
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom.
Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan
terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan
maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau
kriteria yang ada.