KELOMPOK 1 :
1. Tiorida S.A. Sinambela
2. Tri Friwanna Rajagukguk
3. Yohana Helmiati Situmorang
4. Yohanna Pehulisa Br Surbakti
Daftar Isi.......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar...........................................................................................2
1.2 Asuhan Keperawatan...............................................................................5
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................................19
4.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus
pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ
hampir di semua sistem (Cunningham, 2012).
Bayi Baru Lahir Normal Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Saifudin, 2009).
C. ETIOLOGI
2
1. His (kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kotraksi diafragma pelvis atau kekuatan meneran
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retudum
3
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan khusus pada bayi asfiksia neonatorum, adalah dengan tindakan
resusitasi segera setelah lahir. Resusitasi setelah lahir adalah upaya untuk membuka jalan
nafas, mengusahakan agar oksigen masuk tubuh bayi dengan meniupkan nafas ke mulut bayi
(resusitasi jantung) sampai bayi mampu bernafas spontan dan jantung berdenyut spontan
secara teratur (Marmi & Kukuh, 2012).
Menurut Arif & Kristiyanasari (2009:18-19) penatalaksanaan asfiksia sebagai berikut:
1. Membersihkan jalan napas dengan penghisap lendir dan kasa steril (cara penatalaksanaan
lihat pada bayi normal)
2. Potong tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik
3. Apabila bayi tidak menangis lakukan cara sebagai berikut
a) Rangsangan taktil dengan cara menepuk-nepuk kaki, mengelus-ngelus, dada, perut
atau punggung.
b) Bila dengan rangsangan taktil belum menangis lakukan mount (napas buatan mulut
ke mulut)
4. Pertahankan suhu tubuh agar tidak memperburuk keadaan asfiksa dengan cara:
a) Membungkus bayi dengan kain hangat
b) Badan bayi harus dalam keadaan kering
c) Jangan memandikan bayi dengan air dingin gunakan minyak atau baby oil untuk
membersihkan tubuhnya.
d) Kepala bayi ditutup dengan baik atau topi kepala yang terbuat dari plastik
5. Apabila nilai apgar pada menit ke lima sudah baik (7-10) lakukan perawatan selanjutnya:
a) Membersihkan badan bayi
b) Perawatan tali pusat
c) Pemberian ASI sedini mungkin dan adekuat
d) Melaksanakan antropometri dan pengkajian kesehatan
e) Memasang pakaian bayi
f) Memasang peneng (tanda pengenal) bayi
6. Mengajarkan orang tua/ibu cara :
a) Membersihkan jalan napas
b) Menetekkan yang baik
c) Perawatan tali pusat
d) Memandikan bayi
e) Mengobservasi keadaan pernapasan bayi
7. Mengajarkan orang tua/ibu cara:
4
a) Membersihkan jalan napas
b) Menetekkan yang baik 12
c) Perawatan tali pusat
d) Memandikan bayi
e) Mengobservasi keadaan pernapasan bayi
5
O2
Palpasi: adanya nyeri tekan dan benjolan
5. Mulut dan faring
Inspeksi: pucat sianosis, membrane mukosa kering, bibir kering, dan pucat
6. Telinga
Inspeksi: adanya kotoran atau cairan dan bagaimana bentuk tulang rawanya.
Palpasi: adanya respon nyeri pada daun telinga.
7. Thorax
Inspeksi : Nafas cepat dan tarikan dada bagian bawah ke dalam.
Auskultasi : Adanya stridor atau wreezing menunjukkan tanda bahaya
8. Abdomen
Inspeksi: lihat kesimetrisan dan adanya pembesaran abdomen
Palpasi: adanya nyeri tekan dan pembesaran abdomen
9. Kulit dan kelamin
Inspeksi : pada kulit terlihat keriput, tipis, penuh lanugo, pada dahi, pelipis, telinga, dan
lengan, terlihat hanya sedikit lemak jaringan. Pertumbuhan genetalia belum sempurna.
Palpasi : pada bayi laki – laki testis belum turun, sedangkan pada bayi perempuan labia
mayora lebih menonjol (labia mayora belum menutup labia minora).
10. Muskuloskeletal
Inspeksi : tumit terlihat mengkilap, dan telapak kaki teraba halus,
Palpasi : adanya nyeri tekan dan benjoland.
11. Neurology atau refleks
Fungsi saraf yang belum efektif dan tangisannya lemah.
Reflek Morrow : Kaget bila dikejutkan (tangan menggenggam).
Reflek menghisap: suckling
Reflek menelan swallowing : masih buruk atau kurang.
6. Kebutuhan dasar :
a. Pola Nutrisi
Apakah bayi mampu menyusu
b. Pola Eliminasi
Berapa cc urine yang keluar
c. Kebersihan diri
Perawat dan keluarga pasien harus menjaga kebersihan pasien, terutama saat BAB dan BAK.
d. Pola tidur
6
Bayi baru lahir tidur sekitar 14 jam sehari
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu
1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas ditandai
dengan penumpukan lendir
2. Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan lemak subkutan tipis, termogulasi belum
sempurna.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan sistem kekebalan tubuh
C. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
7
ketidakadekua infeksi hilang dan teratasi. 3. Gunakan sabun anti mikroba
tan sistem Dengan kriteria hasil: untuk cuci tangan.
kekebalan 1. Klien bebas dari tanda dan 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah
tubuh gejala infeksi tindakan atau kontak dengan klien.
2. Jumlah leukosit dalam 5. Pertahankan lingkungan aseptik
batas normal. 6. Berikan terapi antibiotik bila perlu
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama bayi : By.Ny.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : Sabtu, 06 November 2021
Lahir : Normal
BB / PB Lahir : 3,2 kg /47cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 38cm
2. Riwayat Hidup
Pemeriksaan Kehamilan : 1x
Komplikasi Kehamilan :-
Pemakaian Obat – obatan :-
Selama Hamil :-
9
Kala II : Ny. A mengeluh rasa sakit yang semakin kuat dan sudah
pembukaan lengkap. Kepala bayi keluar kurang lebih 2 jam setelah pembukaan lengkap.
Kala III : Plasenta keluar kurang lebih 15 menit
Keadaan Air Ketuban : Air ketuban utuh berwarna jernih
Jenis Persalinan : Normal
Ditolong Oleh : Perawat dan Bidan
APGAR SCORE
1 5
Frekuensi Tidak ada <100 >100 1 2
jantung
Usaha Nafas Tidak ada Pelan tidak teratur Tangisan kuat, 1 1
pernafasan aktif.
Tonus Otot Lumpuh Ekstermitas Gerakan Aktif. 2 2
sedikit Fleksi.
Warna Kulit Biru,Pucat. Merah muda, Merah mudah 0 1
ekstermitas biru. seluruhnya
Reaksi Gerakan Gerakan sedikit Menangis, 1 2
terhadap sedikit penarikan kaki
Rangsangan terhadap rangsangan
5 8
Jumlah
Kepala
- Ubun – ubun besar : Ada
- Ubun – ubun kecil : Ada
- Caput Secedaueum : Ada
- Sutura Sagitalis : Berbentuk sejajar, datar dan teraba
- Keadaan Rambut : tipis, hitam dan halus
b. Mata
- Simetris : Mata bayi tampak simetris
- Sekresi :-
10
- Purulen :-
- Starbismus :-
- Joundice :-
- Gerakan Mata : Normal ,Tidak ada kelainan
c. Hidung
- Bentuk Hidung : simetris
- Cuping Hidung : Ada
d. Mulut / Gusi
- Bentuk Mulut : Simetris
- Warna Bibir : Bayi memiliki warna bibir merah muda
- Palatum :-
- Gusi : Gusi bayi terlihat baik
- Lidah : merah muda
e. Telinga
- Bentuk Telinga : simetris
- Saluran Pendengaran : Bersih
- Apakan ada cairan : Tidak ada cairan pada bayi
- Warna : Warna telinga bayi merah muda
f. Thorax / Abdomen
- Bentuk : Simetris
- Suara Nafas : Tidak ada suara nafas tambahan pada bayi
- Keadaan Tali Pusat : Tali pusat masih basah
- Peristaltik Usus : Ada
g. Ektremitas
- Keadaan Ektremitas atas : Normal, tidak ada kelainan.
- Keadaan ektremitas bawah : Tidak ada kelainan, pengerakan Aktif
h. Genatalia
- Keadaan Genatalia : Bersih
i. Anus
- Keadaan Anus : Ada mekonium
j. Heurologis
- Reflek Moro : Ada
- Reflek Menggenggam : Memiliki Refleks memegang yang kuat
- Sucking refleks : Ada
k. Kulit
11
- Warna : Warna kulit bayi biru pucat
- Tanda Lahir :-
l. Nutrisi
- Minuman yang diberikan : ASI
- Pemberian : melalui puting susu
m. Eliminasi
- BAB : BAB Ada
- Warna : Cokelat
- Konsistensi : Cair
- Bau : Tidak ada
- BAK : Ada
- Warna : Bening
n. Istirahat
- Tidur : 14 jam
- Kondisi Tidur : Baik,bayi dapat tidur nyenyak
o. Tanda – tanda Vital
- TD :-
- N :147x/i
- RR : 47x/i
- T : 36,80C
p. Pengetahuan Ibu terhadap perawatan bayi baru lahir : Ibu mengatakan mengetahui
perawatan bayi baru lahir
q. Tanggapan Ibu / keluarga terhadap bayi baru lahir : Bayi baru lahir harus dibedong supaya
tetap hangat.
r. Pemeriksaan Penunjang :-
12
147x/i
2. DS : - Perubahan suhu Risiko tinggi
DO : lingkungan hipertermi atau
Bayi dalam keadaan terbuka hipotermi
Bayi lahir kulit berwarna biru
dan pucat
3 DS : - Terpotongnya tali Risiko tinggi infeksi
DO : pusat
Tali pusat basah
Tali pusat belum lepas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. adanya mukus.
2. Risiko tinggi hipertermi atau hipotermi b.d. perubahan suhu lingkungan.
3. Resiko terjadinya infeksi sehubungan dengan terpotongnya tali pusat.
13
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
14
IV. Implementasi dan Evaluasi
No. Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. Bersihan jalan nafas Sabtu, 6 November 2021, pukul 23.50 Minggu, 7 November 2021
tidak efektif b.d 1. Posisikan bayi miring kanan setelah diberi ASI untuk Pukul 11.00
adanya mukus mencegah aspirasi S:-
Sabtu, 6 November 2021, pukul 23.55 O:
2. Posisikan bayi miring saat tidur - mukus masih ada
Minggu, 7 November 2021, pukul 10.00 - T : 36,90c, RR : 45x/i, H : 116x/I
3. Bersihkan lubang hidung saat mandi A : Masalah belum teratasi
Minggu, 7 November 2021, pukul 10.30 P : Intervensi dilanjutkan
4. Mengukur TTV bayi
T : 36,90c, RR : 45x/i, H : 116x/i
2. Risiko tinggi Minggu, 7 November 2021, pukul 10.00 Minggu, 7 November 2021
hipertermi atau 1. Bedong bayi dengan kain/selimut Pukul 11.00
hipotermi b.d 2. Tempatkan bayi dalam lingkungan yang hangat S:-
perubahan suhu Minggu, 7 November 2021, pukul 10.30 O:
lingkungan 3. Mengukur suhu bayi - klien tidak menggigil
T : 36,90c - klien terlihat nyaman
- T : 36,90c
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3. Risiko tinggi Minggu, 7 November 2021, pukul 09.50 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
infeksi b.d 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi 5. Lakukan perawatan tali pusat
15
terpotongnya tali 2. Tempatkan bayi dalam lingkungan yang hangat 6. Demonstrasikan pada ibu tentang perawatan tali
pusat Minggu, 7 November 2021, pukul 10.30 pusat
4. Mengukur suhu bayi
c. T : 36,90c
16
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengkajian
Pengumpulan data pengkajian dilakukan tanggal 6 November 2021 dengan observasi
langsung serta pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik klien, ditemukan bahwa bayi lahir
dengan keadaan kulit biru dikarenakan kontraksi ibu sedikit sehingga bayi berada lama di
pintu atas panggul ibu.
Pada tinjauan kasus data subjektif, bayi baru lahir memiliki risiko hipertermi atau
hipotermi, maka penatalaksanaan yang tepat pada bayi baru lahir dengan risiko hipotermi atau
hipertermi yaitu memberikan edukasi pada keluarga tentang cara perawatan metode kanguru
untuk mengurangi risiko hipotermi pada bayi. Bayi juga harus ditempatkan dilingkungan yang
hangat dan sering di jemur di matahari pagi.
Kemudian berikan edukasi kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan pada bayi. ASI memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi,
membantu perkembangan otak dan kecerdasan, membantu tumbuh kembang bayi dan bayi
dengan ASI eksklusif pada umumnya lebih sehat daripada kebanyakan bayi yang diberikan
makanan sebelum 6 bulan.
Pada data objektif ditemukan keadaan umum klien lahir kulit berwarna biru, kesadaran
compos mentis, HR : 116x/i, RR : 45x/i, Suhu, 36.9⁰C, dan terdapat mukus atau lendir pada
saluran pernafasan bayi sehingga membuat bayi sulit bernafas. Tidak ada perbedaan antara
teori dengan data pengkajian.
17
3.3. Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan berisi tujuan, kriteria hasil, serta rasional dari tindakan yang
akan dilakukan kepada klien. Tidak ada perbedaan besar teori dengan data klien. Intervensi
yang dilakukan untuk klien yaitu melakukan pemeriksaan TTV, perawatan tali pusat dan
memantau suhu klien dan suhu inkubator untuk menghindari terjadinya bersihan jalan nafas
tidak efektif, risiko tinggi infeksi, dan risiko tinggi hipotermi pada klien.
3.4. Implementasi
Penulis telah melakukan implementasi pada klien sesuai dengan teori yang ada
sehingga tidak ada perbedaan antara hasil tinjauan kasus dengan teori yang ada. Implementasi
dilakukan selama 1 hari dimana klien telah menunjukkan sebagian tanda-tanda kondisi
membaik.
3.5. Evaluasi
Dari data yang ada, evaluasi untuk klien pada hari pertama yaitu klien belum
menunjukkan tanda-tanda bersihan jalan nafas yang efektif, namun sudah ada berkurangnya
risiko tinggi hipotermi dan hipertermi, dan risiko infeksi.
18
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam laporan kasus dan pembahasan pada
Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir pada By. Ny. A di Klinik Pratama Dewina Clinic,
maka penulis mengambil kesimpulan bahwa klien bayi baru lahir yaitu bayi yang baru lahir
sampai usia 4 minggu dan lahir dari umur 37-42 minguu dengan berat 2500gram memiliki
diagnosa keperawatan yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya
mukus atau lendir, risiko tinggi infeksi berhubungan dengan terpotongnya tali pusat, dan
Resiko tinggi hipotermi atau hipertermi berhubungan dengan perubahan suhu lingkungan.
Intervensi yang dilakukan penulis sesuai dengan teori yang ada begitu juga dengan
implementasi dan evaluasi.
2. Saran
Saran yang bisa diberikan penulis kepada keluarga yaitu supaya bisa menambah pengetahuan
tentang bayi baru lahir dan kepada penulis yaitu dapat memberikan asuhan keperawatan pada
klien dengan maksimal sesuai dengan peraturan yang berlaku.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/146/1/AL%20MA%27IDATUL%20LATIFAH%
20141210002.pdf (diakses pada tanggal 10 November 2021, pukul 10.21 WIB)
https://www.alodokter.com/bayi-baru-lahir-mampu-mengecap-membau-melihat-mengecap
(diakses pada tanggal 10 November 2021, pukul 10.26 WIB)
https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/tumbuh-kembang-anak/ttv-normal-
pada- anak/ (diakses pada tanggal 11 November 2021, pukul 10.32 WIB)
https://ijhd.upnvj.ac.id/index.php/ijhd/article/download/39/38/ (diakses pada tanggal 11
November 2021, pukul 15.11 WIB)
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15639/F.%20BAB%20II.pdf?
sequence= 6&isAllowed=y (diakses pada tanggal 11 November 2021, pukul 15.13
WIB)
http://repo.stikesperintis.ac.id/617/1/4%20FIKA%20AGNOFIA.docx (diakses pada tanggal
11 November 2021, pukul 15.16 WIB)
20