NIM : P07520219084
Kelas : 3/B STr Keperawatan
HAL-HAL YANG 1. Ganti air destilasi jika sudah kotor atau tiap 24 jam atau setelah
PERLU pemakaian inkubator selesai dipakai dan tambahkan air jika
DIPERHATIKAN kurang
2. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari terutama
setelah digunakan
VI. SOP METODE KANGURU
Pengertian Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah asuhan kontak kulit
dengan kulit yang merupakan metode khusus asuhan bagi Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR = bayi dengan berat lahir < 2500 g)
dan bayi hipotermia
Tujuan a. Mencegah terjadinya hipotermia
b. Mempromosikan pemberian ASI eksklusif pada bayi
c. Mencegah infeksi nosokomial akibat penuhnya bayi yang
dirawat di ruang bayi
d. Membuat ibu lebih percaya diri merawat bayinya yang BBLR
e. Memperpendek masa perawatan BBLR di RS
f. Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasi
oksigen
g. Memberikan kehangatan pada bayi
h. Meningkatkan durasi tidur
i. Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori
j. Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak
k. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
l. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui
Persiapan 1. Persiapan alat
Alat pengukur tanda vital bayi (thermometer, stetoskop, jam)
Gendongan dan topi bayi
2. Persiapan bayi
Ukur tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi, respirasi
Buka pakaian bayi kecuali popok
3. Persiapan orang tua
Cuci tangan (ibu atau ayah yang akan melakukan PMK)
Buka pakaian atas ibu atau ayah
Tahap Kerja 1) Posisikan bayi di dada ibu atau ayah
2) Pertahankan posisi dengan menggunakan gendongan bayi
3) Tepi kain penggendong bagian atas harus dibawah telinga
bayi
4) Pakaikan topi bayi
5) Pakai kembali baju atas ibu atau ayah
Evaluasi 1. Pantau kondisi bayi mencakup tanda-tanda vital dan status
oksigenisasi
2. Identifikasi tanda-tanda bahaya yang menetap dan lakukan
tindakan sesuai masalah yang ditemukan
VII. SOP FOTOTERAPI BAYI HIPERBILIRUBIN
Fototerapi merupakan penatalaksanaan hiperbilirubinemia yang bertujuan
Pengertian untuk menurunkan konsentrasi bilirubin dalam sirkulasi atau mencegah
peningkatan kadar bilirubin.Fototerapi merupakan penatalaksanaan
hiperbilirubinemia yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi bilirubin
dalam sirkulasi atau mencegah peningkatan kadar bilirubin.
Tujuan Fototerapi bertujuan untuk menurunkan konsentrasi bilirubin. Perawatan bayi
dengan fototerapi bertujuan untuk memastikan bahwa proses fototerapi
berjalan dengan baik sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
Petugas Perawat
Alat dan a. Sarung tangan
Bahan b. Hand rub
c. Inkubator
d. Blue light
e. Penutup mata bayi
f. Popok bayi
g. Bantal bayi
h. 2 handuk kecil
Cara Tahap Prainteraksi :
Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan lingkungan
Tahap Orientasi :
1. Memberi salam dan membina hubungan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan tindakan kepada keluarga bayi
3. Memberikan kesempatan pada keluarga bayi untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan keluarga bayi sebelum tindakan dilakukan.
Tahap Kerja :
1. Hand hygiene
2. Memakai sarung tangan
3. Lepaskan pakaian bayi, kecuali popok
4. Kenakan pentup mata pada bayi
5. Letakkan bayi di dalam inkubator
6. Ubah posisi bayi setiap 3 jam
7. Periksa kadar bilirubin setiap 12 atau 24 jam
8. Pantau suhu bayi
9. Observasi intake output bayi
10. Edukasi serta motivasi keluarga bayi
11. Lepas sarung tangan
12. Rapikan alat
13. Cuci tangan
Terminasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Merapikan alat-alat
3. Mencuci tangan
4. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan: Dokumentasikan
nama bayi, nomor rekam medik, tanggal dan jam dimulai dan selesainya
fototerapi, jumlah jam pemakaian alat fototerapi dalam lembar
dokumentasi pemakaian alat. Dokumentasikan pula tanggal dan jam
pengunaan fototerapi, tampilan klinis bayi, dan tindakan lainnya yang
dilakukan terkait fototerapi dalam lembar dokumentasi perawatan bayi.
LANGKAH AWAL
1. Selimuti bayi dngan handuk/kain yang diletakkan di atas perut ibu,
bagian muka dan dada bayi tetap terbuka
2. Letakkan bayi di tempat resusitasi
3. Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala sedikit
ekstensi dengan mengatur tebal handuk/kain ganjal bahu yang telah
disiapkan
4. Bersihkan jalan napas dengan menghisap lendir pada mulut sedalam <5
cmdan kemudian hidung bayi sealam <3 cm
5. Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosok-gosok
dada/perut/punggung bayi sebagai rangsangan taktil untuk merangsang
pernapasan. Ganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan kering.
Selimuti bayi dengan kain kering. Biarkan muka dan dada terbuka
6. Mereposisikan kepala bayi dan nilai kembali usaha napas
a. Bila menangis kuat atau bernapas spontan, lakukan Asuhan
Bayi Baru Lahir
b. Bila tetap tidak bernapas atau megap-megap maka lakukan
ventilasi
Perhatian : Langkah 2-8 dilakukan dalam waktu 30 detik
VENTILASI
7. Mulai ventilasi
Beritahu pada ibu dan keluarga bahwa bayi mengalami
masalah sehingga perlu dilakukan tindakan resusitasi
Minta ibu dan keluarga memahami upaya ini dan minta
mereka ikut membantu (pengawasan ibu dan pertolongan
bagi bayi baru lahir dengan asfiksia
8. Ventilasi dikerjakan dengan menggunakan balon sungkup
9. Sisihkan kain yang menutup bagian dada agar penolong dapat menilai
pengembangan dada bayi waktu dilakukan peniupan udara
10.Uji fungsi balon dan sungkup dengan jalan menekan balon sambil
menahan corong sungkup
11.Pasang sungkup melingkupi hidung, mulut dan dagu ( perhatikan
perlekatan sungkup dan daerah mulut bayi
VENTILASI PERCOBAAN
1. Tekan balon untuk mengalirkan udara (20 cm air) ke jalan nafas bayi
a. Perhatikan gerakan dinding dada
Naiknya dinding dada mencerminkan mengembangnya
paru dan udara masuk dengan baik
Bila dinding dada tidak naik/tidak mengembang maka
prisa kembali :
Kemungkinan kebocoran perlekatan sungkup
dan hidung
Posisi kepala dan jalan napas
Sumbatan jalan napas
b. Lakukan koreksi dan ulangi ventilasi percobaan
VENTILASI DEFINITIF
2. Setelah ventilasi percobaan berhasil maka lakukan ventilasi definitif
dengan jalan menekan balon ventilasi dengan frekwensi 20 kali dalam
waktu 30 detik. Nilai hasil ventilasi ( pernapasan setiap 30 detik )
3. Lakukan penilaian ventilasi dan lanjutkan tindakan :
a. Jika setelah 30 detik pertama bayi menangis kuat dan bergerak
aktif maka selimuti bayi dan serahkan pada ibunya untuk menjaga
kehangatan tubuh dan inisiasi menyusu dini
b. Jika setelah 30 detik pertama bayi belum bernapas spontan atau
megap-megap maka lanjutkan tindakan ventilasi
c. Jika bayi mulai bernapas tetapi disertai dengan tarikan atau
retraksi dinding dada bawah maka segera rujuk ke fasilitas rujukan
sambil tetap diberikan ventilasi
4. Jika bayi belum bernapas spontan atau megap-megap, lanjutkan
ventilasi 20 kali dalam 30 detik selanjutnya dan lakukan penilaian
ulang lihat langkah 16 a-c
a. Bayi tidak bernapas dan telah di ventilasi lebih dari 2 menit maka
siapkan rujukan
b. Hentikan resusitasi sesudah 10 menit bayi tidak bernapas dan tdak
ada denyut jantung
Air Metabolisme
Dewasa : 5 ml/kg BB/hr
Anak :
12-14th = 5-6 ml/kg BB/hr
7-11th = 6-7 ml/kg BB/hr
5-7 th = 8-8,5 ml/kg BB/hr
Balita = 8 ml/kg BB/hr
Bagaimana jika ada kenaikan suhu?maka untuk menghitung output terutama IWL
gunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi-36,8 .°C),nilai 36,8 °C adalah konstanta.
X. SOP PERAWATAN KOLOSTOMI
Suatu tindakan mengganti kantong kolostomi yang penuh dengan
Pengertian
kantong kolostomi yang baru.
Tujuan 1. Mengganti kantong kolostomi yang sudah penuh
2. Memberikan kenyamanan pada pasien
Persiapan 1. Sarung tangan bersih
Alat/Bahan 2. Handuk mandi / selimut mandi
3. Air hangat
4. Sabun mandi yang lembut
5. Tissue
6. Kantong kolostomi bersih
7. Bengkok/pispot
8. Kassa
9. Tempat sampah
10. Gunting