Anda di halaman 1dari 10

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG “ANAMNESA dan

PEMERIKSAAN FISIKPADA ANAK”


Mata Kuliah: Keperawatan Anak
Dosen pembimbing : Shinta Wahyuni. S.Kep.,Ns.M.Kep.,SpKepMat

Disusun Oleh :
Kelompok 06
1. Ahmad Nurul Fahruzi
2. Khaliqatul Bariyah
3. Nur Mutmainnah

PROGRAM STUDY SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN- PROBOLINGGO
2019
SOP TENTANG ANAMNESE PADA ANAK

1. Pengertian Anamnese
Tanya jawab antara petugas dan pasien untuk mendapatkan gambaran
kesehatan pasien secara sistematis.
2. Tujuan Anamnese
Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk
menentukan tindakan keperawatan/kebidanan dan membantu menentukan
diagnosa.
3. Alat dan Bahan
A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Status pasien
2. Buku registrasi
3. Alat-alat tulis
B. Persiapan Pasien
a. Informed Concent
C. Persiapan Tempat
a. Ruangan yang refresentatif
b. Meubler meja dan kursi
4. Langkah-Langkah
1. Menerima pasien datang
2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
3. Bina hubungan saling percaya dengan memberi senyum, salam dan sapa pada
pasien dan keluarga.
4. Mempersilahkan pasien duduk
5. Menjaga privacy pasien
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien meliputi nama, alamat,
telepon, tempat dan tanggal lahir, rasa tau kelompok etnis, jenis kelamin,
agama, tanggal wawancara dan informan.
7. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien untuk menetukan alasan
spesifik yang utama bagi anak daan orang tua mencari bantuan professional
kesehatan.
8. Menanyakan riwayat penyakit sekarang yang bertujuan untuk mendapatkan
semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama.
9. Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu yang bertujuan untuk
memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan sebelumnya
1. Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal)
2. Penyakit, cedera, atau operasi sebelumnya.
3. Alergi
4. Pengobatan terbaru
5. Imunisasi
6. Pertumbuhan dan perkembangan
7. Kebiasaan
10. Menanyakan riwayat pengobatan keluarga yang bertujuan untuk
mengidentifikasi adanya factor genetika atau penyakit yang memiliki
kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhadap
penyakit menular pada anggota keluarga dan kebiasaan keluarga yang dapat
mempengaruhi kesehatan anak seperti merokok dan penggunaan bahan kimia
lain.
11. Menanyakan kelainan atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan biopsiko
social spiritual untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak.
12. Menanyakan riwayat seksual yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang
menyangkut masalah seksual anak dan aktifitas seksual dan adanya data-data
yang relevan tentang aktivitas seksual orang dewasa yang dapat mempengaruhi
anak tersebut.
13. Menanyakan riwayat keluarga yang bertujuan untuk mengembangkan
pemahaman tentang anak sebagai individu dan sebagai anggota keluarga dan
komunitas.
1). Komposisi Keluarga
2). Lingkungan rumah dan komunitas
3). Pekerjaan dan pendidikan anggota keluarga.
4). Tradisi budaya dan Agama
5). Fungsi dan hubungan keluarga.
14. Mengisi status pasien dengan data – data yang ditemukan
15. Melakukan kegiatan selanjutnya ( pemeriksaan fisik )

SOP PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK


I. PERSIAPAN
1. PERSIAPAN ALAT
a. Bengkok
b. Stetoskope
c. Garpu tala Bak steril kecil
d. Tongue spatel
e. Meteran
f. Kassa/tissue
g. Stop watch
h. Pen light
i. Reflek hammer
j. Perlak dan alas
k. Otoskope
l. Specculum hidung
m. Snellen chart
n. Tes penciuman : minyak kayuputih, alkohol
o. Tes perasa : gula, garam, kopi
2. PERSIAPAN PASIEN
a. Menjelaskan prosedur dan tujuan tidaka pada anak/orangtua
b. Mengatur posisi anak
3. PERSIAPAN LINGKUNGAN
a. Pengaturan ruangan/tempat
b. Menutup sampiran untuk menjaga privacy anak

II. PELAKSANAAN
1. Kulit
Inspeksi: warna, tekstur, turgor, pigmentasi, temperatur, lesi, kelembaban, edema. Secara
normal, tekstur kulit anak yang masih kecil sangat halus, agak kering, dan tidak
berminyak atau lembap.
2. Kuku
Inspeksi: warna, bentuk, tekstur dan kualitas kuku, CRT, Clubbingfingers.Secara normal
kuku berwarna merah mudah, konveks, halus, dan keras tetapi fleksibel (tidak mudah
patah). Ujungnya biasanya berwarna putih, harus meluas di atas jari.
3. Kepala
a. Rambut
Imspeksi : Warna, kualitas, ketebalan, distribusi, kelembaban. Rambut pada anak
biasanya berkilau, halus, kuat dan elastis.
b. Kulit kepala
Inspeksi: Adanya ketombe, seborrhea, pembengkakan, benjolan, lesi.
c. Bentuk kepala : simetris, ukur lingkar kepala pada anak < 1 tahun.
4. Wajah : asimetri, pembengkakan, lesi.
5. Mata
a. Alis : normal: ada diatas kedua mata, bergerak simetris, warna, distribusi, lesi, rontok.
b. Bulu mata : warna, kondisi/distribusi, posisi, peradanga (hordeolum).
c. Kelopak mata : warna, edema, lesi, posisi, ectropion, entropion.
d. Bola mata : posisi (dalam/cekung, menonjol/exopthalmus, tenggelam/enopthalmus).
e. Conjungtiva : warna (N : merah muda, lembab, bercahaya, ada pembuluh darah kecil –
kecil, jernih), peradangan.
f. Sclera : warna (N : putih dan jernih), benda asing, discharge, lesi.
g. Cornea dan iris : abrasi, kejernihan, ( normal : licin dan transparan, sensitivitas kornea
(test Nervous V)).
h. Pupil : bentuk (n: bulat), kesamaan ukuran, warna (gelap, keruh, dan tidak berwarna,
katarak), reflek pupil terhadap cahaya,consensual reaction, refleks akomodai, kelenjar
air mata.
i. Ketajaman penglihatan : snellen chart/ gambar.
j. Lapang pandang.
6. Hidung
a. Struktur luar : ukuran, bentuk nares, asimetris (lurus tidaknya septum hidung), flaring
(pengembangan cuping hidung), discharge, oedema, dan catat adanya deviasi pada
salah satu sisi jika terdapat kelainan.
b. Struktur dalam : Warna lapisan membrane mukosa (Normalnya: merah muda),
inflamasi, alergi, septum (N: ditengah – tengah), warna, eksudat, edema, polip,
epistaksis.
c. Passage udara (menutup lubang hidung).
d. Palpasi sinus
e. Penciuman.
7. Telinga
a. Struktur luar : warna, catat adanya lesi, strumen, ukuran telinga, membran tympani
(warna normalnya: abu – abu tua, intact : tidak ada perforasi/tidak tembus cahaya),
discharge. Bau, edema tulang mastoid.
b. Pendengaran : tes rine, tes webber, detik jam tangan, gesekan kertas, dan bisikan
suara.
8. Mulut dan pharing dan laring
a. Bibir : warna (Normalnya : merah muda), simetris (sudut dengan sudut sejajar),
kelembaban, lesi, ulkus, massa, labiapalastokizis.
b. Mukosa : warna, kelembaban, lesi.
c. Gigi : carries¸letak, wara, posisi, extractio sites ( daerah yang tidak ada gigi).
d. Gusi : warna, edema, retracsi, perdarahan, lesi.
e. Lidah : warna, posisi, ukuran (macroglosia/microglosia), lesi, texture permukaan,
fisura/belahan, papila/bintil – bintil, pergerakan dan hipersaliva.
f. Pharynx : mukosa membran, adanya edema, faring, hiperemia, pseudomembrane,
uvula, tonsil.
g. Bau mulut.
h. Reflex : GAG reflex, reflex menelan.
9. Laring : obtruksi laring.
10. Leher
Inspeksi : bentuk simetris atau tidak, warna
Palpasi : ada tidankya nyeri tekan, ada tidaknya massa dalam leher, adanya tekanan vena
jugularis, kulit leher, ROM, trachea, kelenjar tyroid, kelenjar getah bening.
11. Dada
a. Inspeksi : bentuk dada meliputi seperti barrel chest,pigeon chest, funnel chest , dan
normal chest, kesimetrisan, gerakan dada, adanya deformitas atau tidak.
b. Palpasi : adanya penonjolan, pembengkakan.
c. Pemeriksaan payudara : kaji ukuran, bentuk, lesi, adanya penonjolan, pembengkakan,
putting usu dan areola, adanya ginecomastia, pengeluaran ASI (pada puttting
neonatus).
12. Paru
a. Inspeksi : kesimetrisan pengembangan paru, diameter antero-posterior, dan
transversal, kelainan tulang belakang : lordosis, kiposis, dan skoliosis.
b. Palpasi : pengembangan dada, adanya nyeri tekan, masa, peradangan, kesimetrisan
ekspansi paru, tactil/vocal vremitus.
c. Perkusi : batas anterior dan posterior paru
d. Auskultasi : bunyi paru, atau ada tidaknya suara nafas tambahan seperti ronchi,
wheezing
13. Jantung
a. Inspeksi : area perikordial
b. Palpasi : area aorta, area pulmonal, area trikuspid, area apikal.
c. Perkusi : batas jantung.
d. Auskultasi : bunyi jantung, atau ada tidaknya bunyi tambahan seperti murmur dan
gallop.
14. Abdomen
a. Inspeksi : kulit, umbilikus, bentuk, simetris, pembesaran organ, adanya massa, adanya
pulsasi.
b. Auskultasi : bising usus, desiran aorta, arteri renalis, arteri iliaka, arteri femoralis,
friction rubs.
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi
Dua tipe palpasi dilakukan : superficial dan dalam. Pada palpasi superficial dengan
lembut tempatkan tangan pada kulit dan rasakan setiap kuadran perhatikan adanya
area yang terasa nyeri, tonus otot dan lesi superficial seperti kista. Palpasi dalam
digunakan untuk melakukan palpasi organ dan pembulu darah besar dan mendeteksi
adanya massa dan nyeri tekan, palpasi hepar, palpasi limfa, palpasi ginjal.
15. Punggung : Jangkauan pergerakan, adanya kifosis, lordosis, skoliosis ( ditentukan dengan
memeriksa apakah tulang belakang berada di garis tengah saat pasien membungkuk ke
depan ) , cekungan atau kista di daerah sakral.
16. Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi : warna kulit, suhu, bentuk tulang, pembengkakan, kesimetrisan panjang dan
ukuran masing-masing ekstremitas, kuku, polidaktili, sindaktili,
pesequinovarus/vagus.
b. Palpasi : edema. Capilary Refill Time (CRT).
c. Refleks biseps, trisep, patela, babinski.
17. Genetalia wanita dan pria
a. Genetalia wanita
- Inspeksi : warna mukosa, epispadia, bukti adanya fusi labia, himen imperforate,
pembesaran klitoris, rambut pubis, orifisium uretra, introitus vagina, adanya
keluarnyasekret.
- Palpasi : adanya pembesaran atau nyeri tekan.
b. Genetalia pria
- Penis
Inspeksi : Perkembangan penis, prepusium, adaya fimosis, gland penis, metaus
uretral, adanya hipospadia.
Palpasi : adanya lesi yang terlihat, korpus penis.
- Skrotum dan isinya
Inspeksi : kontur dari skrotum, kulit skrotum.
Palpasi : testis perhatikan adanya benjolan, adanya nyeri tekan, adabta hidrocele.
18. Anus dan rectum: bukti adanya hemoroid, fisura, tonus sfingter, bukti adanya feses di
rectum, dan adanya massa.
19. Sendi: evaluasi sendi untuk untuk mengetahui rentang geraknya.palpasi sendi apakah ada
rasa panas,nyeri tekan,dan pembengkakan.
20. Otot: Perhatikan kesimetrisan dan kualitas perkembangan otot, tonus dan kekuatan otot.
21. Neurologis:
22. Bereskan alat dan cuci tangan.
23. Rapikan pasien dan beri posisi yang nyaman.
24. Dokumentasikan hasil tindakan.

REFERENSI
Donna L.Wong. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai