2. Rambut
- Tekstur helai tebal,
kering, berminyak,
mudah patah (kurang
protein). Normalnya
lembab, tebal, tidak
mudah patah
- Warna hitam, coklat,
putih, kuning
kemerahan
- Distribusi rambut
merata atau tidak
merata
- jika distribusi rambut
tidak rata di usia
dibawah 30 tahun, bisa
jadi karena faktor
herediter bisa juga
karena pada
pemakaian minyak
rambut.
3. Wajah
- Palpasi kulit wajah,
apakah ada nyeri
tekan, jerawat, kulit
berminyak,
pembengkakan, alergi,
edema,
sekaligusmelihat
warna kulit.
- Palpasi bagian bibir,
apakah kering, pecah-
pecah, lembab.
4. Hidung
- Palpasi hidung apakah
ada nyeri tekan,
krepitasi. Apabila ada
nyeri tekan, biasanya
polip, bengkak, konka,
dan pilek.
- Palpasi bagian sinus,
apakah ada nyeri
tekan
Sinus frontalis
Sinus etmoidhalis
Sinus spenoidhalis
Sinus maksilaris
- Palpasi pada daerah
kelopak mata dengan 2
jari. Amati apakah ada
tumor, benjolan, dan
distribusi bulu mata
merata atau tidak.
- Palpasi konjungtiva
(pink atau pucat)
- Palpasi pada bagian
alis apakah ada nyeri
tekan yang disebabkan
oleh sinus frontalis,
ebngkak, jerawat, dan
bagaimana distribusi
alis mata.
5. Telinga
- Palpasi bagian telinga.
Raba aurikula dari
yang lunak hingga ke
rawan. Apakah terjadi
nyeri tekan, lesi, dan
bengkak.
- Palpasi pada bagan
tragus, apabila ada
nyeri teakn berarti ada
masalah di liang
telinga atau telinga
tengah.
No Inspeksi a 1. Harus meminta izin pada orang tua
. . ssi bayi
2. sebelum membuka gedon bayi,
diukur suhu bayi terlebih dahulu.
Apabila suhu bayi tinggi, letakkan bayi
atau lakukan pemeriksaan bayi di
bawah lampu (cahaya) yang hangat.
3. Inspeksi kesimetrisan kepala, jika
asrimetris kemungkinan karena truma
jaln lahir atau terjepit terlalu lama di
jalan lahir.
Caput Succadaneum
Edema subcutis akibat
penekanan jalan lahir pada
persalinan letak kepala,
berbentuk benjolan yang segera
tampak setelah bayi lahir, tak
berbatas tegas dan melewati
batas sutura. Menghilang 2-5
hari.
Cephal Hematoma
Pengumpulan darah di atas
tulang tengkorak yang disebakan
oelh subperiosteal dan berbatas
tegas pada tulang yang
bersangkutan dan tidak
melampaui sutura-sutura
sekitarnya. Sering ditemukan
pada tulang temporal dan
parietal 2-12 minggu hilang.
4. Melihat rambut ada atau tidak. Warna
rambut, persebaran di daerah saja.
5. Melihat kebersihan kepala, adakah
kerak putih atau kepala bayi. (cradle
crap).
Disebabkan oleh hormon itu yang masih
ada di dalam tubuh bayi karena kerja
suatu kelenjar yang dipengaruhi oh
hormone itu, dan melepaskan minyak
sehingga menyebabkan serpihan kulit
menempel di kepala.
6. Ada lainnya atau tidak rambut
harus yang terdapat pada dahi
dan punggung.
Ciri ciri bayi premature :
1. Terdapat banyak lanugo, dan
akan hilang dalam waktu
lain yang cukup lama bila di
bandingkan dengan bayi
lahir normal.
2. Reflek lambat, missal
kesulitan untuk menyusu
pada ibunya.
3. Memiliki kulit tipis
4. Memiliki kulit yang
berwarna lebih mudah
disbanding bayi normal.
5. Telinga elastis
6. Pernapasan belum sempurna
7. Berat badan rendah
8. Suhu tubuh dingin
9. Ada putih pada hidung,
yang jumlahnya banyak.
10. Hidung elastis
7. Palpasi pada fontanella
cekung apabila bayi dehidrasi
Fontanella anterior
ukurannya lebih besar dari
fontanella
Fontanella porterior
8. Inspeksi apakah ada pelebaran
jarak pada sutura, jika melebar
(hidrosefalus) jika mengecil
(mikrosefalus)
Fungsi satura dapat
menutup/menyempit saat
melahirkan agar muat saat lewat
jalan lahir.
9. Apakah ada trauma atau tidak,
lesi, tumor.
Wajah
1. Inspeksi bentuk kesimetrisan
wajah
2. Inspeksi warna wajah
pink, coklat keabuan
(hitam), cyanosis (kebiruan),
jika kuning (icterus
neonatonum)
3. Apakah ada bintik putih,
tekstur (pecah lembab, atau
kering)
4. Adakah putih pada hidung.
Mata
1. Sebelumnya, bayi digoyang
goyang. Agar matanya
terbuka.
2. Dilihat kesimetrisan mata.
3. Dilihat sklera (putih atau
kuning), ada pendarahan
(eritema)
4. Pupil tidak terlalu
dianjurkan untuk diinspeksi,
karena tidak boleh terlalu
kenah cahaya.
5. Dilihat warna irisnya.
6. Warna Konjungtiva
7. Adakah skret mata atau
tidak, warna skret putih atau
kuning muda.
Hidung
1. Inspeksi kesimetrisan pada
hidung
2. Panjang batang hidung
minimal 2,5 cm. jika
pendek, down sindrom.
3. Cuping hidung, dilihat
mengembang atau tidak.
Bila tidak mengembang,
maka terjadi sesak ada
obstruksi jalan napas. Atau
ada pernaapasan lewat
mulut
Ciri down sindrom : mata
sipit, hidung pendek, jarak
alis jauh.
Mulut
1. Melihat kesimetrisan mulut,
antara atas atau bawah.
2. Sebelum tindakan cuci tanagn
dengna bersih. Harus steril. Jika
diusap dengan tiisue harsu sekali
usap karena dikawatirkan
apabila mengusapnya berkali-
kali , serabut tissue dapat masuk
ke mulut bayi.
3. Jari kelingking perawat,
bungkus dengan kasa steril
(opsional).
4. Buka mulut bayi dengan
kelingking, lihat palatum.
5. Jari kelingking menekan lidah
ke bawah, senteri dengan
penlight. Kemudian periksa
bagian bawah lidah (sublingual),
angkat dengan kelingking.
6. Inspeksi kesimetrisan lidah.
Warna lidah, ada bercak atau
kerak putih atau tidak.
Dibersihkan dengan kasa steril
dengan saatu kali usap.
Telinga
1. Inspeksi kesimetrsan telinga
2. Inspeksi adanay secret, cairan
3. Inspeksi aurikula, bagaimana
perkembanagn pengerasan pada
aurikula
4. Lipatan pada aurikula.