Anda di halaman 1dari 14

Prosedur

No. Ya Tidak Keterangan


Pemeriksaan Fisik Kepala dan Wajah
a. Kursi atau Bed
b. Penlight
Persiapan
1 c. Handscoon
Alat
d. Masker
e. Meteran midline (pada bayi)
Menjelaskan tindakan kepada
pasien.
Pada bayi, perawat
a.
menjelaskan kepada orang tua
bayi tindakan yang akan
dilakukan
b. Menjaga privasi pasien
Meminta pasien untuk melepas
topi, kerudung, kacamata, atau
Persiapan
2. accesoris kepala lain.
Pasien c.
Pada bayi, melepaskan gedong
bayi pada bagian atas yang
menutupi kepala dan wajah.
Meminta pasien untuk duduk
atau berbaring di tempat yang
disediakan
d.
Pada bayi, menempatkan bayi
di tempat yang rata, terang, dan
hangat
a. Menutup sketsel atau tirai
Menyiapkan penerangan yang
b.
baik (memadai)
Persiapan Meenyiapkan tempat tidur atau
3.
Lingkungan kursi yang nyaman untuk
c. pemeriksaan. Pada bayi,
disiapkan tempat tidur yang
rata.
Salam, komunikasi dengan
pasien.
Selamat pagi, Bu. Maaf,
a. benar dengan Ibu..
Perkenalkan, saya perawat..
yang berdinas di pagi ini, dari
pukul .. sampai pukul ..
4. Pelaksanaan Menjelaskan prosedur kepada
pasien.
disini, saya akan
melakukan pemeriksaan fisik
b.
kepala dan wajah, yang
tujuannya untuk mengetahui
bentuk wajah dan kepala, serta
kelainan yang terdapat pada
kepala dan wajah. Prosedur ini,
mungkin akan berlangsung
sekitar 15 menit.
Mencuci tangan
sebelumnya, saya minta
c. waktu sekitar 5 menit untuk
cuci tangan sekaligus
menyiapkan alat..
d. Menutup tirai
Menginspeksi pada
kesimetrisan kepala
1. Rambut
- Warna rambut, apakah
hitam, merah atau kuning.
Jika warna rambut
merah dan bercabang,
tandanya terkena
penyakit kurang protein.
Jika warna rambut
kuning kemerahan
seperti rambut jagung,
tandanya terkena gizi
buruk/kurang gizi
Jika rambut pasien di
cat, tulis warna cat nya.
a. Jika warna rambut
pasien putih, dapat
disebabkan karena
keturunan atau faktor
Inspeksi umur atau tua.
2. Kebersihan rambut, adakah
ketombe atau tidak.
3. Tekstur rambut, apakah
kering, bercabang, atau
halus.
4. Distribusi rambut, merata
atau tidak.
5. Ukuran rambut, panjang atau
pendek.
6. Bentuk rambut, lurus atau
ikal.
7. Volume rambut, banyak atau
sedikit.
Melakukan inspeksi pada
bagian wajah. Yang dilihat :
1. Kesimetrisan wajah
b. 2. Bentuk wajah, bulat, oval,
atau kotak.
3. Tekstur kulit, kering,
lembab, berminyak.
4. Warna kulit, segar atau
pucat. Apabila pucat,
terdapat anemia.
5. Terdapat kumis atau tidak,
bekas luka, jerawat, atau
edema.
Inspeksi Bibir. Yang harus di
inspeksi adalah:
1. Warna bibir (normalnya
warna bibir pink/ pink
kecoklatan)
Warna hitam (Biasanya
pada pasien perokok
dan kelainan lahir/
cianosis)
Warna pucat (Biasanya
pada pasien anemia)
2. Tekstur bibir
c.
Kering (biasanya pada
pasien dehidrasi)
3. Kesimetrisan bibir. Antar
bibir kanan dan bibir kiri
sama (tidak sumbing bibir
(Labio Schizis) maupun
sumbing palatum (palato
schizis) ataupun sumbing
bibir dan palatum (labio
palato schizis))
4. Mukosa bibir
(kering/lembab)
Melakukan inspeksi pada
bagian mulut. Sebelumnya,
perawat memakai handscoon
agar tidak tertular cairan yang
terdapat pada mulut, serta
memakai masker untuk
mencegah penyebaran virus
melalui udara pernapasan.
Inspeksi pada Mulut (Gunakan
Handscoon dan Penlight):
d.
1. Tengadahkan dagu pasien
dengan 2 jari tangan kiri
ada di bawah dagu pasien.
2. Minta pasien untuk
membuka mulut. Dan
menjulurkan lidah.
3. Gunakan penlight untuk
menginspeksi:
Ovula
- Kesimetrisan
- Bentuk (Edema/tidak)
- Warna pink/pucat
- Apakah ada bercak putih
karna jamur atau tidak
- Apakah ada bercak merah
karena radang
Tonsil
- kesimetrisan tonsil kanan
dan kiri
- Warna pink/ pucat
- Ada bercak putih karena
jamur/tidak
- Ada bercak merah karena
radang/tidak
- Ada bercak darah karena
terkena duri ikan/ tidak
Lidah
- Kesimetrisan
- Bentuk
- Apakah tremor/tidak
- Warna(pink/pucat/putih)
Atau Tebal berkerak
(typhoid abdominalis)
ataukah merah karena
panas dalam, stomatitis.
Bagian bawah lidah
(sublingual) pasien
dianjurkan untuk
mengangkat lidah. Untuk
dilihat adanya stomatitis,
warna/ benjolan.
Gigi
- Jumlah Dws: 32 Anak:16-
20
- Warna gigi (putih bersih/
putih kuning/ kuning
kehijauan, kuning/ kuning
kehitaman)
- Ada caries/ karang gigi/
tidak beserta letak dan
warnanya
- Adanya gigi berlubang
(letak dan posisi gigi
sebelah mana dan jenis gigi
graham/seri/taring)
- Memakai gigi palsu/ tidak
- Memakai kawat/ behel
gigi/ tidak
- Adanya gigi yang patah/
tidak
Gusi
- Warna pada gusi (pink,
merah/ pucat, normalnya
pink)
- Ada benjolan/ tidak. Jika
ada tekan dengan tong
spatel keluar nanah/ tidak.
Jika iya, maka terjadi
peradangan gusi.
- Adanya stomatitis/tidak
Palatum
- Adanya stomatitis atau
tidak.
Mukosa pipi
- Warna (pink/ merah
memar)
- Terdapat benjolan/ tidak
- Ada stomatitis atau tidak
dan pada bagian mana
Dengan posisi pasien tetap,
melakukan inspeksi pada
hidung:
Kesimetrisan hidung dan
lubang hidung
Kebersihan lubang hidung
(adanya secret/ lendir,
e.
adanya kotoran, ada
benjolan (polip), adanya
pendarahan)
Distribusi rambut hidung
merata./tidak
Konka hidung
simetris/tidak
Mengembalikan pasien ke
posisi semula. Kemudian
melakukan inspeksi mata:
1. Melepaskan handscoon
juga masker.
2. Melihat kesimetrisan mata
3. Melihat mata apakah
cowong atau tidak. Jika
f.
cowong tandanya dehidrasi
4. Melihat warna sclera.
- Putih, normal.
- Kuning, tandanya penyakit
icterus atau hepatitis.
- Merah, ditandai dengan
adanya penonjolan pada
pembuluh darah yang
disebabkan karena iritasi
dan trauma atau tumor.
Contoh,
traumaintrakranial.
5. Melihat warna iris. Apakah
hitam, coklat, atau biru
seperti orang Eropa.
- Pada penderita katarak,
disebelah luar iris terdapat
cincin atau lingkaran
berwarna putih. Biasanya
terjadi pada orang lansia.
6. Melihat pupil.
- Dengan cara mengarahkan
cahaya penlight ke pupil
dari luar ke arah dalam,
kemudian kembali ke luar
lagi.
- Pupil memiliki diameter
normal 3 mm. Dan dapat
mengecil hingga diameter
1 mm.
7. Kelopak mata, meminta
pasien menutup mata amati
apakah ada benjolan atau
lesi.
8. Melihat warna
konjungtiva.
- Menarik bagian bawah
mata pasien ke bawah
minta pasien untuk melihat
ke atas.
- Amati warna konjungtiva
apakah merah atau pucat.
Jika pucat maka terjadi
anemia.
9. Melihat alis.
- Simetris atau tidak.
- Ada benjolan atau tidak
- Apakah distribusi alis tebal
merata, tampak sedikit,
atau tidak tampak.
Inspeksi Telinga
1. Melihat kesimetrisan
antara telinga kanan dan
kiri.
g.
2. Mengukur kesejajaran dari
ujung alis hingga ke atas
telinga. Telinga tidak boleh
lebih rendah dari pada alis.
Jika telinga lebih rendah,
maka terjadi sindrom
down.
3. Melihat pina aurikula,
adakah serumen, edema,
atau kotoran.
4. Melakukan isnpeksi pada
bagian dalam telinga,
sambil mengarahkan
penlight ke arah dalam
lubang telinga.
- Dewasa, menarik pina
aurikula ke atas kemudian
di tarik kebelakang.
- Anak, menarik pina
aurikula ke bawah,
kemudian tarik ke
belakang.
5. Memeriksa apabila ada
serumen, benda asing,
benjolan, otitis media, dan
cairan yang keluar. Warna
serumen biasanya putih
kekuningan, atau kuning
kehijauan.
5 PALPASI a. Meraba kulit kepala, adakah
massa, lebam, lesi atau luka,
ketombe, telur kutu. Bisa
ditambahkan palpasinya
apabila ada bagian yang dirasa
belum di palpasi
1. Kulit Kepala
- Minta klien merasakan
apakah ada rasa nyeri
atau perih
- Perawat harus bisa
merasakaan apakah
ada tumor atau
bengkak

2. Rambut
- Tekstur helai tebal,
kering, berminyak,
mudah patah (kurang
protein). Normalnya
lembab, tebal, tidak
mudah patah
- Warna hitam, coklat,
putih, kuning
kemerahan
- Distribusi rambut
merata atau tidak
merata
- jika distribusi rambut
tidak rata di usia
dibawah 30 tahun, bisa
jadi karena faktor
herediter bisa juga
karena pada
pemakaian minyak
rambut.

3. Wajah
- Palpasi kulit wajah,
apakah ada nyeri
tekan, jerawat, kulit
berminyak,
pembengkakan, alergi,
edema,
sekaligusmelihat
warna kulit.
- Palpasi bagian bibir,
apakah kering, pecah-
pecah, lembab.

4. Hidung
- Palpasi hidung apakah
ada nyeri tekan,
krepitasi. Apabila ada
nyeri tekan, biasanya
polip, bengkak, konka,
dan pilek.
- Palpasi bagian sinus,
apakah ada nyeri
tekan
Sinus frontalis
Sinus etmoidhalis
Sinus spenoidhalis
Sinus maksilaris
- Palpasi pada daerah
kelopak mata dengan 2
jari. Amati apakah ada
tumor, benjolan, dan
distribusi bulu mata
merata atau tidak.
- Palpasi konjungtiva
(pink atau pucat)
- Palpasi pada bagian
alis apakah ada nyeri
tekan yang disebabkan
oleh sinus frontalis,
ebngkak, jerawat, dan
bagaimana distribusi
alis mata.

5. Telinga
- Palpasi bagian telinga.
Raba aurikula dari
yang lunak hingga ke
rawan. Apakah terjadi
nyeri tekan, lesi, dan
bengkak.
- Palpasi pada bagan
tragus, apabila ada
nyeri teakn berarti ada
masalah di liang
telinga atau telinga
tengah.
No Inspeksi a 1. Harus meminta izin pada orang tua
. . ssi bayi
2. sebelum membuka gedon bayi,
diukur suhu bayi terlebih dahulu.
Apabila suhu bayi tinggi, letakkan bayi
atau lakukan pemeriksaan bayi di
bawah lampu (cahaya) yang hangat.
3. Inspeksi kesimetrisan kepala, jika
asrimetris kemungkinan karena truma
jaln lahir atau terjepit terlalu lama di
jalan lahir.
Caput Succadaneum
Edema subcutis akibat
penekanan jalan lahir pada
persalinan letak kepala,
berbentuk benjolan yang segera
tampak setelah bayi lahir, tak
berbatas tegas dan melewati
batas sutura. Menghilang 2-5
hari.
Cephal Hematoma
Pengumpulan darah di atas
tulang tengkorak yang disebakan
oelh subperiosteal dan berbatas
tegas pada tulang yang
bersangkutan dan tidak
melampaui sutura-sutura
sekitarnya. Sering ditemukan
pada tulang temporal dan
parietal 2-12 minggu hilang.
4. Melihat rambut ada atau tidak. Warna
rambut, persebaran di daerah saja.
5. Melihat kebersihan kepala, adakah
kerak putih atau kepala bayi. (cradle
crap).
Disebabkan oleh hormon itu yang masih
ada di dalam tubuh bayi karena kerja
suatu kelenjar yang dipengaruhi oh
hormone itu, dan melepaskan minyak
sehingga menyebabkan serpihan kulit
menempel di kepala.
6. Ada lainnya atau tidak rambut
harus yang terdapat pada dahi
dan punggung.
Ciri ciri bayi premature :
1. Terdapat banyak lanugo, dan
akan hilang dalam waktu
lain yang cukup lama bila di
bandingkan dengan bayi
lahir normal.
2. Reflek lambat, missal
kesulitan untuk menyusu
pada ibunya.
3. Memiliki kulit tipis
4. Memiliki kulit yang
berwarna lebih mudah
disbanding bayi normal.
5. Telinga elastis
6. Pernapasan belum sempurna
7. Berat badan rendah
8. Suhu tubuh dingin
9. Ada putih pada hidung,
yang jumlahnya banyak.
10. Hidung elastis
7. Palpasi pada fontanella
cekung apabila bayi dehidrasi
Fontanella anterior
ukurannya lebih besar dari
fontanella
Fontanella porterior
8. Inspeksi apakah ada pelebaran
jarak pada sutura, jika melebar
(hidrosefalus) jika mengecil
(mikrosefalus)
Fungsi satura dapat
menutup/menyempit saat
melahirkan agar muat saat lewat
jalan lahir.
9. Apakah ada trauma atau tidak,
lesi, tumor.
Wajah
1. Inspeksi bentuk kesimetrisan
wajah
2. Inspeksi warna wajah
pink, coklat keabuan
(hitam), cyanosis (kebiruan),
jika kuning (icterus
neonatonum)
3. Apakah ada bintik putih,
tekstur (pecah lembab, atau
kering)
4. Adakah putih pada hidung.
Mata
1. Sebelumnya, bayi digoyang
goyang. Agar matanya
terbuka.
2. Dilihat kesimetrisan mata.
3. Dilihat sklera (putih atau
kuning), ada pendarahan
(eritema)
4. Pupil tidak terlalu
dianjurkan untuk diinspeksi,
karena tidak boleh terlalu
kenah cahaya.
5. Dilihat warna irisnya.
6. Warna Konjungtiva
7. Adakah skret mata atau
tidak, warna skret putih atau
kuning muda.
Hidung
1. Inspeksi kesimetrisan pada
hidung
2. Panjang batang hidung
minimal 2,5 cm. jika
pendek, down sindrom.
3. Cuping hidung, dilihat
mengembang atau tidak.
Bila tidak mengembang,
maka terjadi sesak ada
obstruksi jalan napas. Atau
ada pernaapasan lewat
mulut
Ciri down sindrom : mata
sipit, hidung pendek, jarak
alis jauh.
Mulut
1. Melihat kesimetrisan mulut,
antara atas atau bawah.
2. Sebelum tindakan cuci tanagn
dengna bersih. Harus steril. Jika
diusap dengan tiisue harsu sekali
usap karena dikawatirkan
apabila mengusapnya berkali-
kali , serabut tissue dapat masuk
ke mulut bayi.
3. Jari kelingking perawat,
bungkus dengan kasa steril
(opsional).
4. Buka mulut bayi dengan
kelingking, lihat palatum.
5. Jari kelingking menekan lidah
ke bawah, senteri dengan
penlight. Kemudian periksa
bagian bawah lidah (sublingual),
angkat dengan kelingking.
6. Inspeksi kesimetrisan lidah.
Warna lidah, ada bercak atau
kerak putih atau tidak.
Dibersihkan dengan kasa steril
dengan saatu kali usap.
Telinga
1. Inspeksi kesimetrsan telinga
2. Inspeksi adanay secret, cairan
3. Inspeksi aurikula, bagaimana
perkembanagn pengerasan pada
aurikula
4. Lipatan pada aurikula.

PALPASI b Palpasi dikepala dan batang hidung


. 1. Raba kepala apabila ada tumor,
oedem, lesi, reposisi sutura,
tidak ada krepitasi.
2. Palpasi hidung apabila ada
tumor.
Mengukur kepala bayi dari dahi
sampai ke dahi lagi, melewati
tonjolan yang paling besar
(tinggi). Normal : 33-35 cm.
2 EVAULASI c 1. Komunikasikan tindakan yang
. telah dilakukan kepada
pasien.
Bapak/ Ibu saya telah
melakukan pemeriksaan fisik
pada bagian wajah dan kepala.
Saya tidak menemukan kelainan
lain yang terjadi pada bagian
kepala dan wajah bapak/ibu.
Saya periksa bagian mulut tidak
terjadi peradangan tidak ada
stomatitis/ sariawan..dll.
2. Menanyakan respon pasien
Bapak/ ibu pada saat saya
periksa apakah ada bagian yang
sakit/ adakah nyeri tekan. Jika
ada pada sebelah mana dan
bagian manadll
3. Memberi re-inportman
positive (pujian) atas
kerjasama pasien.
Terimakasih atas kerjasamanya
ya, Pak. Semoga bapak lekas
sembuh.
4. Membersihkan dan
membereskan alat.

3. DOKUMENTASI Pencatatan dan Pelaporan.


Dokumentasi Keperawatan:
1. Identitas
Nama Pasien:
Tanggal dan Hari Pemeriksaan:
Jam Pemeriksaan:
No. Registrasi:
No. Ruangan Inap:
Nama Perawat:
2. Keluhan dan masalah pada
pasien
3. Tindakan yang dilakukan
4. Respon pasien saat setelah
tindakan
5. Tanggal dan Tanda tangan
perawat.
Jumlah item yang dilaksanakan :
Jumlah item yang tidak dilaksanakan :

Anda mungkin juga menyukai