Anda di halaman 1dari 2

Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan

untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien yang
secara medis tidak stabil atau memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan
untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan dosis
yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise. Terdapat 4 pemeriksaan tanda-
tanda vital, yakni pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan.

A. Tekanan darah
Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tekanan darah
perifer) menggunakan spygnomanometer dan stetoskop atau dapat
menggunakan tensimeter digital dengan hasil pemeriksaan dapat
dikategorikan sebagai berikut :
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun : berdasarkan
Joint National Committee VII adalah sebagai berikut :

Kategori TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik (mmHg)


Normal <120 <80
Prahipertensi 120-139 80-89
Hipertensi (derajat 1) 140-159 90-99
Hipertensi (derajat 2) >160 >100

B. Nadi
Menghitung frekuensi denyut nadi (loncatan aliran darah yang dapat teraba yang
terdapat di berbagai titik anggota tubuh melalui perabaan pada nadi), yang lazim
diperiksa atau diraba pada radialis. Frekuensi denyut nadi dapat dihitung dalam 1
menit, normalnya 60-100 x/menit. Takikardi jika >100 x/menit dan bradikardi jika
<100 x/menit. Lokasi pemeriksaan denyut nadi diantaranya :
- Arteri radialis
- Arteri ulnaris
- Arteri brachialis
- Arteri karotis
- Arteri temporalis superfisial
- Arteri maksilaris eksterna
- Arteri femoralis
- Arteri dorsalis pedis
- Arteri tibialis posterior
C. Suhu
Mengukur suhu tubuh dengan menggunakan thermometer yang dipasangkan di
mulut, aksila dan rektal atau dapat menggunakan thermometer digital atau infra
merah. Dengan hasil pemeriksaan :
- Hipotermi : <35 OC
- Normal : 35-37 OC
- Pireksia/febris : 37-41,1 o C
- Hipertermia :>41,1o C

Pernapasan

Menghitung jumlah pernapasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi selama 1 menit). Yang dinilai
pada pemeriksaan pernapasan adalah tipe pernapasan, frekuensi, kedalaman, dan suara
napas. Respirasi normal disebut eupnea (laki-laki : 12-20 x/menit, perempuan : 16-
20x/menit), Takipnea : >24 x/menit, Bradipnea : <10 x/menit.

Tujuan
Pernapasan

1. Mengetahui keadaan umum pasien


2. Mengetahui jumlah dan sifat pernapasan dalam rentan 1 menit
3. Mengikuti perkembangan penyakit
4. Membantu menegakkan diagnose

Nadi

1. Mengetahui denyut nadi selama rentan waktu 1 menit


2. Mengetahui keadaan umum pasien
3. Mengetahui integritas system kardiovaskuler
4. Mengikuti perjalanan penyakit

Suhu

1. Mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan Tindakan keperawatan


2. Membantu menegakkan diagnose
3. Mengikuti perjalanan penyakit

Tekanan darah

1. Mengetahui keadaan hemodinamik pasien


2. Mengetahui keadaan Kesehatan pasien secara menyeluruh

Indikasi

1. Pada pasien yang baru masuk rumah sakit dan untuk dirawat
2. Secara rutin pada pasien yang dirawat
3. Sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pasien

Anda mungkin juga menyukai