Modul 2 - noPW
Modul 2 - noPW
PE NDAH ULUA N
Kegiatan Belajar 1
A. PANGKAT
Suatu ekspresi an dibaca "a pangkat n"; a disebut basis dan n disebut
pangkat. Jika n merupakan suatu bilangan bulat positif, maka
an = a x a x ........x a
1. am x an = am + n
am
2. = am-n
an
3. (a m) n = a m.n
4. (a m.b m ) n = a mn.b mn
m
a am
5. = m untuk b ≠ 0
b b
1
6. m
= a -m
a
Contoh 2.1:
a. 6 4 x 6 7 = 611
ESPA4112/MODUL 2 2.3
47
b. = 47 - 3 = 44
43
c. (32) 3 = 32x3 = 36
d. (3x4) 2 = 3 2 x 4 2 = 9 x 16 = 144
3 32
e. ( )2 = 2
5 5
1
f. = -2
2 3
3
y = ax di mana a > 0
Grafik fungsi y = ax terletak pada kuadran I dan kuadran II. Grafik fungsi
eksponensial tersebut akan merupakan kurva yang menaik untuk nilai a > 1
dan merupakan kurva yang menurun untuk 0 < a < 1. Pada kedua kasus di
atas, kurva memotong sumbu y di titik (0,1). Ingat nilai a0 = 1.
a=0,4 y y a=10 a=e a=0,6
a=2
a=0,9
0 0
0<a<1 x a>1 x
y = aekx + c
y
k=3 k=2
k=1
a+c
0 x
Diagram 2.2
B. AKAR
dapat ditunjukkan oleh pembagian dua bilangan bulat p/q, untuk q ≠ 0 serta p
dan q merupakan bilangan bulat.
Pengembangan kaidah-kaidah perpangkatan untuk pangkat suatu
bilangan pecahan (yaitu bilangan rasional) menghendaki agar bentuk ap/q
didefinisikan sesuai dengan kaidah-kaidah perpangkatan yang berlaku.
Misalnya ada suatu ekspresi dalam bentuk a1/n dan berlaku kaidah (am)n maka
dengan menganggap m = 1/n akan berlaku pula:
(a1/n)n = an/n = a
Bentuk a1/n disebut akar pangkat n dari a dan disimbolkan n
a
Contoh 2.2:
(a) a1/2 menunjukkan akar kuadrat dari a atau hanya disebut akar dari a dan
ditulis 2 a atau hanya a .
(b) a1/3 menunjukkan akar pangkat tiga dari a dan ditulis 3 a .
(c) a3/4 menunjukkan akar pangkat empat dari a pangkat tiga dan ditulis
4
a3 .
Seperti telah disebut di atas, bentuk a1/2 dapat ditulis menjadi a dan
a1/n dapat ditulis n a . Lebih umum lagi untuk bentuk am/n dapat ditulis
menjadi:
am/n =
am
n
Dengan cara seperti itu, maka ekspresi dalam bentuk eksponensial dapat
diubah menjadi bentuk akar dan begitu pula sebaliknya.
Contoh 2.3:
3 2
a. 8 2/3 = 8 2 = 3 (2 3) = 4
b. 4x 2/3 = 4 3 x 2
3
c. 4 2 = 4 2/3
3
d. = 3x -2/4
4 2
x
2.6 Matematika Ekonomi 1
Kaidah-kaidah Akar
m
a n = a n/m
m
a.b = m a.m b
m
a = a1/m
mn
a = m.n a
a ma
m =
b mb
Contoh 2.4:
3
a. 4 = 3 2 2 = 2 2/3
3
b. 216 = 3 8.27 = 3 2 3.3 33 = 6
4
c. 16 = 161/4 = 2 4/4 = 2
3 6
d. 26 = 26 = 2
36 36 6
e. = = =2
9 9 3
C. LOGARITMA
Kaidah-kaidah Logaritma
Untuk setiap bilangan riil positif x dan y, setiap bilangan riil r dan
bilangan riil positif b = 1, berlaku:
(1) alog x.y = alog x + alog y
(2) alog x/y = alog x - alog y
ESPA4112/MODUL 2 2.7
Contoh 2.5:
a. 2log (8 . 16) = 2log 8 + 2log 16
=3+4=7
e. 6log 6 = 1
f. 8log 1 = 0
Contoh 2.6:
10 2
a. log 3 = log 10 2 - log 10 3 = 2 - 3 = − 1
10
b. log 100 = log 102 = 2
c. log 3 10 1 = log 101/3 = 1/3
d. log 103 = 3log 10 = 3
e. ln e = 1
f. ln e 2 = ln e1/2 = 1/2
g. ln 1 = 0
L A TIH A N
13) 3x-1(3y)
14) (3x)-1(2y)
-3
x -2 y
15) −1
x -4y
16) (3x)2 + (5y)0
17) (2x)-1 (y)2 (y-1)2
1) 4
2) 26
3) 16y2
4) 602
9x 2
5)
25y 2
6) 34.x 6
x
7)
y
44
8)
36
1
9)
43
10) 106
9y 2
11)
4x 2 z 2
4
36 y
12)
29 x 6
ESPA4112/MODUL 2 2.11
9y
13)
x
2y
14)
3x
x2
15)
y2
16) 9x2 + 1
1
17) 2x
0 x
0 x
2.12 Matematika Ekonomi 1
a=10 a=e
y
a=2
a=1
0 x
21) 5
22) 8
1
23)
4
24) 5
1
25)
2
1
26)
4
27) 12
5
28) 5 3
1
x3
29) 1
y2
1
30) 1 1
x 2 y4
3
31) 2 x 2
ESPA4112/MODUL 2 2.13
3
x
32)
4 y
33) 5
(3x) 4
1
34)
( x )( 4 y)
4
35) 5
x
4
36) log (4.32) = 3 4log 2
8
37) log 64-3 = -6
5
38) log (25/625) = -2
3
39) log (1/27) = -3
7
40) log (49/343) = -1
25
41) log 625 = 5log 25
64
42) log 8 = 2log 4-1
9
43) log 243 = (½)3log 243
3
44) log 81= 2. 9log 81
4
45) log 2 = 2. 16log 2
RA NGK UMA N
m
a n = a n/m
m
a.b = m a.m b
m
a = a1/m
mn
a = m.n a
m
a a
m = m
b b
2.14 Matematika Ekonomi 1
TES FORMATIF 1
1 5
25 2 9 2
2) Nilai dari . adalah ….
49 16
135
A.
448
448
B.
135
7168
C.
1215
1215
D.
7168
ESPA4112/MODUL 2 2.15
( )(
3) Hasil dari 5 4 9 2 4 9 adalah …. )
A. (10 9 ) 4
B. 90
C. 63
D. 30
4) Jika diketahui log 2 = 0,301, log 3 = 0,477 maka hasil dari log 12
adalah ….
A. 2,778
B. 1,556
C. 1,079
D. 0,2872
( )
5
3 4
5) 7 7 jika diubah ke bentuk perpangkatan adalah ….
5
A. 7 12
7
B. 7 12
17
C. 7 12
12
D. 75
Kegiatan Belajar 2
A. BANJAR
Banjar di atas dapat disimbolkan dengan [an], sehingga kalau ditulis lagi
dengan lengkap menjadi:
Suatu banjar yang tidak mempunyai akhir atau banyaknya suku tidak
terbatas dinamakan banjar tak terhingga. Sedangkan banjar yang banyaknya
suku tertentu dinamakan banjar terhingga.
Bilangan alam yang terdapat pada suatu banjar pada umumnya tersusun
secara teratur dengan suatu pola tertentu. Dengan memperhatikan pola yang
terdapat pada suku - sukunya, banjar dapat dibedakan menjadi banjar hitung,
banjar ukur dan banjar harmoni.
Banjar hitung adalah banjar yang antara dua suku berurutan mempunyai
selisih yang besarnya sama. Jadi, suatu banjar
a2 - a1 = b
a3 - a2 = b
a4 - a3 = b
...
an - an-1 = b
di mana b merupakan beda yang besarnya tetap dan dapat bernilai positif atau
negatif.
Contoh 2.7:
a. [n] = 1 , 2 , 3 , 4, . . . . . n
b = Sn - Sn-1 = 1
b. [5n] = 5 , 10 , 15 , 20 , . . . 5n
b = Sn - Sn-1 = 5
Banjar ukur adalah banjar yang antara dua suku berurutan mempunyai hasil
bagi yang sama besarnya. Jadi untuk banjar :
[an] = a1 , a2 , a3 , . . . . . an
akan disebut sebagai banjar ukur kalau
S2 / S1 = p
S 3 / S2 = p
...
Sn / Sn-1 = p
di mana p merupakan nilai banding (= ratio) yang besarnya tetap dan dapat
bertanda positif atau negatif.
Contoh 2.8:
a. [apn-1] = a , ap , ap2 , . . . ,apn-1
Contoh 2.9:
1 1 1 1 1
a. = 1 , , , , . . . ,
n 2 3 4 n
1 1 1 1 1 1
b. = , , , , ... ,
5n 5 10 15 20 5n
B. DERET
Contoh 2.10:
a. Deret hitung : 1 + 2 + 3 + . . . + n
Jn = a1 + a2 + a3 + . . . . + an
∑a
i=1
i untuk deret terhingga
dan
2.20 Matematika Ekonomi 1
∑a
i =1
i untuk deret tak terhingga
suku pertama = a
suku kedua = a + b
suku ketiga = a + 2b
suku keempat = a + 3b
.....
suku ke n = a + (n - 1)b = Sn
1
J = n(a + S n )
2
Contoh 2.11:
Jika ingin mengetahui suku ketujuh suatu banjar hitung yang suku
pertamanya = 1 dan beda = 2 adalah:
Sn = a + (n - 1)b
= 1 + (7 - 1)2
= 13
Selain banjar hitung, kita telah mengenal banjar ukur. Suatu banjar ukur
ditandai oleh banjar yang hasil bagi suatu sukunya dengan suku sebelumnya
merupakan bilangan konstan. Atau suku suatu banjar ukur diperoleh dari
hasil kali suku sebelumnya dengan suatu pengali yang besarnya konstan. Bila
suatu banjar ukur memiliki suku pertama a dan pengali sebesar p, maka
secara matematis dapat ditulis:
suku pertama = a
suku kedua = ap
suku ke n = apn-1 = Sn
Contoh 2.12:
Bila ada suatu banjar ukur yang suku pertamanya a = 1 dan pengalinya
p = 2 , maka besarnya suku ke 5 adalah:
Sn = apn-1
S5 = 1(25-1)
= 16
1. Bunga Pinjaman
Bunga pinjaman selama setahun atau kurang, sering dihitung dengan
menggunakan cara yang sederhana, yaitu bunga yang hanya dikenakan pada
jumlah pinjaman. Jumlah yang dipinjam ini untuk selanjutnya akan disebut
dengan pokok pinjaman. Jika besarnya pokok pinjaman adalah p dengan
bunga sebesar r persen setahun dan lama meminjam adalah t tahun, maka
besarnya bunga yang harus di bayar yaitu I adalah hasil perkalian antara
pokok pinjaman dan bunga dan lama meminjam, atau
I = P.r.t
ESPA4112/MODUL 2 2.23
Contoh 2.13:
Berapakah jumlah yang harus dikembalikan oleh seseorang yang
meminjam uang sebanyak Rp2.500,00 pada tanggal 5 Juni 1992 dan
dikembalikan pada tanggal 5 Pebruari 1993 dengan bunga sebesar 14 persen?
Mulai tanggal 5 Juni 1992 sampai 5 Pebruari 1993 ada 8 bulan, atau
waktu peminjamannya 8/12 = 2/3 tahun. Besarnya bunga pinjaman:
I = P.r.t
= 2.500 (0,14) (2/3)
= 233,33
2. Nilai Sekarang
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau
sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang
saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa
mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t
tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r,
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah:
I = P.r.t
P(1 + rt) = A
atau
A
P=
1 + rt
2.24 Matematika Ekonomi 1
Contoh 2.14:
Setahun lagi Asbun akan menerima uang sebanyak Rp10.000,00.
Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 persen
setahun? Dalam masalah ini, A = 10.000,- r = 0,13 dan t = 1
10.000
P=
1 + (0,13)(1)
= 8.849,56
3. Bunga Majemuk
Bunga sederhana seperti yang dibahas sebelumnya adalah bunga yang
umumnya diterapkan untuk pinjaman dalam jangka waktu satu tahun atau
kurang. Dengan bunga majemuk, bunga selain dikenakan pada pokok
pinjaman, juga dikenakan pada bunga yang dihasilkan. Misalkan seseorang
membungakan uangnya sebanyak P dengan bunga sebesar i pertahun. Setelah
satu tahun ia mendapatkan bunga sebesar:
P + P.i = P(1 + i)
Jumlah sebanyak itu, menjadi pokok pinjaman yang baru sehingga pada akhir
tahun kedua bunga yang diterima sebesar :
P(1 + i)(i)
= P(1 + i)2
Dengan cara yang sama, maka di tahun ke tiga seluruh uangnya menjadi
= P(1 + i)3
ESPA4112/MODUL 2 2.25
= P(1 + i)n
Contoh 2.15:
Misalkan ada uang sebanyak Rp1.000,00 dibungakan selama 6 tahun
dengan bunga majemuk sebesar 5 persen per tahun dan diambil setahun
sekali, maka berapakah jumlah uang tersebut setelah 6 tahun?
Dari rumus
i
A = P(1 + ) n.m
m
L A TIH A N
RA NGK UMA N
Sn = a + (n - 1) b
TES FORMATIF 2
C. Rp2.965.777,05
D. Rp11.200.000,00
Daftar Pustaka
Hoy, Michael, John Livernois, Chris McKenna, Ray Rees and Thanasis
Stengos. (1996). Mathematics for Economics, Addison-Wesley Publisher
Limited.