Anda di halaman 1dari 128

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

PARAGRAF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DENGAN


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
PICTURE AND PICTURE PADA MI ZIYADATUL HUDA
JAKARTA TIMUR

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nur’aini

NIM 1811018300023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK

Nur’aini, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa


Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture
pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur”, Skripsi, Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model


pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan kemampuan
menulis paragraf pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalan dua siklus, setiap siklus terdiri
dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan
refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas pembelajaran
siswa. Adapun tes dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan
kemampuan menulis paragraf melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture
and picture.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran baik pada siklus I maupun


siklus II siswa sudah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran
yang direncanakan. Hasil tes dari pembelajaran siklus I diketahui 3 dari 14 orang
siswa belum mencapai nilai KKM 60. Pada hasil pembelajaran siklus II seluruh
siswa sudah mencapai nilai KKM 60. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kemampuan menulis paragraf dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Picture and Picture sudah meningkat.

Kata Kunci : Kemampuan menulis paragraf, pembelajaran kooperatif


tipe Picture and Picture, penelitian tindakan kelas

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirohim
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah pada junjungan Nabi
Muhammad SAW, sebagai penyempurna akhlak mulia dan rahmatan lil alamin,
sahabat, keluarga, dan kita sebagai pengikutnya.
Selanjutnya, dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan
yang penulis hadapi, maka dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari
bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari adanya bimbingan, dorongan,
dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih, kepada:
1. Nurlena Rifai, M.A.Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Fauzan, MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dindin Ridwanudin, M.Pd., Dosen pembimbing yang bersedia meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada
penulis.
5. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ziyadatul Huda dan semua pihak lain yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Alm. H. Asyhari dan Almh. Ibu Arfah
yang telah mengasuh, membimbing, membesarkan, mendidik dengan penuh
kesabaran, dan senantiasa mencurahkan kasing sayang
7. Keluargaku tercinta, suamiku Endang Maulana yang telah mendukung dan
mendoakan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan segera meraih
gelar sarjana, serta anakku tercinta Ahmad Syahrul Ramadhan yang menjadi
penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-temanku satu angkatan di Prodi PGMI Dual Mode System kelas A3-1,
yang memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga bantuan,
bimbingan, semangat, doa dan dukungan yang diberikan pada penulis dibalas oleh
Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak. Akhir
kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca. Amin

Jakarta, 30 November 2014

Nur’aini
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
UJI REFERENSI

ABSTRAK.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................3
C. Pembatasan Maslah.........................................................................4
D. Perumusan Masalah........................................................................4
E. Tujuan Penelitian............................................................................4
F. Manfaat Penelitian..........................................................................4

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Kajian Teoritik.................................................................................6
1. Hakikat Pembelajaran..................................................................6
2. Aktivitas Pembelajarn.................................................................6
3. Pembelajaran Menulis di SD/MI.................................................7
4. Hakikat Menulis..........................................................................7
5. Kemampuan Menulis...................................................................7
6. Keterampilan Menulis Paragraf...................................................8
B. Model Pembelajaran.........................................................................15
a. Model Pembelajaran Kooperatif...............................................18
b. Urgensi pembelajaran Kooperatif.............................................19
c. Ciri-ciri Pemelajaran Kooperatif..............................................20
d. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif.............................21
e. Model Pembelajaran Picture and Picture..................................22
f. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif.............................23
g. Kelemahan Model pembelajaran Kooperatif............................24
C. Hasil Penelitian yang Relevan.........................................................24
D. Hipotesis Tindakan...........................................................................25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................26
B. Metode Dan Desain Intervensi /Rancangan Siklus Penelitian.......26
C. Subjek Penelitian............................................................................28
D. Peran dan posisisi peneliti dalam penelitian................................28
E. Tahapan Intervensi Tindakan.........................................................28
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan.................................30
G. Data dan Sumber Data....................................................................31
H. Instrument Penelitian......................................................................31
I. Tehknik Pengumpulan Data.........................................................32
J. Tehnik Pemeriksaan Kepercayaan................................................32
K. Analisis Data dan Insrumen Hasil Analisis....................................33
L. Pengembangan Perncanaan Tindakan............................................34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Madrasah..............................................................................35
1. Gambaran umum MI Ziyadatul Huda....................................35
2. Visi, Misi Madrasah...............................................................35
a. Visi Madrasah...................................................................35
b. Misi Madrasah..................................................................35
c. Sarana dan prasarana........................................................35
3. Kurikulum...............................................................................36
4. Kegiatan Ekstrakulikuler........................................................36
5. Tenaga Pendidik dan Staf Sekolah.........................................37
B. Deskripsi Data................................................................................37
1. Penelitian Penahuluan............................................................38
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I............................................38
a. Tahap Perencanaan...........................................................38
b. Tahap Pelaksanaan...........................................................39
c. Tahap Obervasi.................................................................45
1). Hasil Observasi Aktivitas Siswa.................................45
2).Hasil Observasi Aktivitas Guru...................................47
3). Hasil Belajar................................................................48
d. Tahap Refleksi..................................................................52
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II............................................53
a. Tahap Perencanaan.............................................................53
b. Tahap Pelaksanaan..............................................................54
c. Tahap Observasi.................................................................58
1). Hasil Observasi Aktivitas Siswa...................................58
2). Hasil Observasi Aktivitas Guru.....................................60
3). Hasil Belajar..................................................................62
d. Tahap Refleksi......................................................................63
C. Analisis Data...............................................................................63
D. Pembahasan Temuan Penelitian..................................................67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan.....................................................................................69
B. Saran...............................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................71
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tingkat Keberhasilan Belajar.........................................................33


Tabel 4.1 Data Inventaris Sekolah..................................................................36
Tabel 4.2 Daftar Tenaga Pendidik dan Sekolah.............................................37
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktfitas Siswa pada siklus I.................................45
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktifitas Guru padasiklus I...................................47
Tabel 4.5 Hasil Belajar siswa pada siklus I....................................................48
Tabel 4.6 Hasil rata-rata nilai siswa pada siklus I.........................................49
Tabel 4.7 Refleksi tindakan pembelajaran siklus I........................................52
Tabel 4.8 Hasil Obsevasi aktifitas siswa pada siklus II..................................59
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru pada siklus II................................60
Tabel 4.10 Hasil belajar siswa pada siklus II..................................................62
Tabel 4.11 Hasil rata-rata nilai siswa pada siklus II........................................63
Tabel 4.12 Rekapitulasi Tingkat Menulis Paragraf..........................................64

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian..........................................................................27
Gambar 4.1 Diagram Hasil Lembar observasi Siswa.......................................50
Gambar 4.2 Kondisi siswa saat belajar pada siklus I........................................50
Gambar 4.3 Kondisi siswa saat kerjasama kelompok.......................................51
Gambar 4.4 Kondisi siswa saat menulis paragraf siklus I................................52
Gambar 4.5 Kondisi siswa saat belajar pada siklus II......................................55
Gambar 4.6 Kondisi siswa saat belajar pada siklus II......................................55

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP Pertemuan Ke I................................................................................72


2. RPP Pertemuan Ke II..............................................................................78
3. RPP Pertemuan Ke III.............................................................................84
4. RPP Pertemuan Ke IV.............................................................................90
5. Kisi-kisi Instrumen..................................................................................96
6. Lembar Observasi Siswa.........................................................................98
7. Lembar Observasi Guru..........................................................................100
8. Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I....................................................102
9. Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus II...................................................103
10. Ringkasan Materi....................................................................................104
11. Surat Permohonan Izin Penelitian...........................................................108
12. Lembar Postest Pembelajaran Siswa.......................................................109
13. Surat Keterangan Selesai Penelitian........................................................110

ix
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kepentingan bahasa bagi manusia tidak perlu diragukan lagi, Hal
itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa
dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat dilihat dari banyaknya
perhatian para ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa. Bahasa sebagai
objek ilmu bukan monopoli para ahli bahasa. Para ilmuwan dalam bidang
lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka
memerlukan bahasa sekuang-kurangnya sebagai alat bantu untuk
mengkomunikasikan berbagai hal.
Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa
(berkomunikasi) sudah biasa kita lakukan, di mana pun kita berada jika
kita berbahasa (berkomunikasi) selalu melakukan kegiatan berbahasa
secara terpadu. Pada waktu kita berbicara misalnya, tentu ada kegiatan
menyimak, pada saat menulis misalnya, tentu sebelum kita pernah
mambaca sesuatu tersebut yang pada saat menulis, kita tuangkan dalam
bentuk tulisan. “Kegiatan berbahasa secara terpadu ini sering tampak
dalam berkomunikasi secara lisan.”1
“Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai
mitra berkomunikasi, manusia memang memakai dua cara
berkomunikasi, yaitu secara verbal dan nonverbal. Berkomunikasi secara
verbal dilakukan dengan menggunakan bahasa (lisan dan tulis) sebagai
mediumnya sedang berkomunikasi secara nonverbal dilakukan dengan
menggunakan medium selain bahasa (lisan dan tulis). Namun , isyarat,
kode, dan bunyi misalnya tanda lalu lintas, morse, lambaian tangan,
sirene, kentongan, atau terompet baru bermakna setelah “diterjemahkan”
ke dalam manusia . Hal itu, menunjukkan bahwa bahasa merupakan alat

1
Budinuryanto dkk Pengajaran Keterampilan berbahasa (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),
h.51

1
2

komunikasi terpenting bagi manusia”2.


Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks
karena harus melibatkan berbagai unsur menulis sekaligus pada saat yang
sama. Menulis/mengarang dapat kita pahami sebagai keseluruhan
rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan
menyampaikan pikiran melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dapat
dipahami tepat seperti dimaksudkan oleh penulis /pengarang.
“Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Kemampuan
puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa wujudnya ialah
mampu menulis. Menulis tulisan juga merupakan media untuk
melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan.”3
Kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah tetapi
melalui proses belajar mengajar. Untuk dapat menuliskan huruf sebagai
lambang bunyi siswa harus berlatih dan cara memegang alat tulis serta
menggerakkan tangan dengan memperhatikan apa yang harus ditulis
(digambarkan). Siswa harus dilatih mengamati lambang bunyi tersebut,
memahami setiap huruf sebagai lambang bunyi tertentu sampai dapat
menuliskannya sampai benar. Agar bermakna, proses belajar menulis
permulaan ini dilaksanakan setelah siswa mampu mengenal huruf-huruf
yang diajarkan.
Dalam aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi
kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh
pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan
membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain,
kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur ahli bahasa
yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis
menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar
bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan. Baik unsur bahasa

2
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi Insan Mulya, 2003),h.1-2
3
Hindun, Pembelajaran Bahasa Indoesia berkarakter di SD( Jakarta, Nufa Citra Mandiri 2012) h.
201
3

maupun unsur isi harus terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan


yang runtut dan padu.
Masih banyak masalah yang dialami baik yang dihadapi siswa
maupun yang dialami guru itu sendiri dalam menerima dan
menyampaikan materi tentang menulis diantaranya yaitu, guru kurang
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di madrasah, guru masih
kurang menggunakan metode ataupun model pembelajaran, guru masih
kurang dalam penggunaan media, siswa kurang berinteraksi baik antara
siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan
lingkungan sekitar, siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang
disampaikan, dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia masih di bawah
KKM yaitu (60,00)
Salah satu media yang dapat digunakan untuk mendorong anak
agar dapat meningkatkan hasil belajar menulis menggunakan media
gambar. Peneliti berkeyakinan bahwa media gambar ini akan berhasil
didasarkan pada asumsi bahwa media ini memiliki beberapa kelebihan,
yakni penggunaan gambar biasanya disukai anak, penggunaan media
dirasa praktis, media gambar bisa digunakan berulang-ulang, menarik,
inovatif, dan hemat.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia
dengan Pendekatan Pemebelajaran Kooperatif Model Picture and Picture
pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka peneliti dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Guru kurang memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
2. Guru masih sangat kurang dalam menggunakan metode dan model
pembelajaran.
3. Siswa kurang berinteraksi baik antara siswa, guru, maupun dengan
4

lingkungan sekitar madrasah.


4. Siswa kurang merespon pelajaran yang disampaikan oleh guru.
5. Hasil penilaian akhir pelajaran bahasa Indonesia masih dibawah
KKM.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan dalam suatu penelitian dapat
berkembang menjadi masalah yang lebih luas dan kompleks maka perlu
membatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture
and Picture pada kompetensi menulis paragraf pada kelas III MI.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, permasalahan yang dapat
dirumuskan: “Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf
pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur”?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture
and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf pada
siswa kelas III MI.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa
“Kemampuan awal siswa dapat digali secara optimal agar siswa
belajar lebih mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka meningkat
menuju pelajaran baru.
2. Guru
Peningkatan dalam pembelajaran di kelas
5

3. Madrasah
Memberikan sumbangan bagi madrasah tentang variasi pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme guru serta meningkatkan mutu
proses pembelajaran
6

BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teoritik
1. Hakikat Pembelajaran
“Pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran
bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi
suatu proses pembentukan perilaku siswa. Siswa adalah organisma
yang unik, yang sedang berkembang. Siswa bukan benda mati yang
dapat diatur begitu saja. Mereka memiliki minat dan bakat yang
berbeda, mereka juga memiliki gaya belajar yang berbeda.”4
“Proses pembelajaran akan efektif jika memanfaatkan
berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan
berbagai sumber belajar. Banyak hasil teknologi yang dapat
digunakan oleh guru untuk menunjang keberhasilan proses
pembelajaran.”5
2. Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran sekarang ini sangat mengedepankan tentang
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif didalamnya, bahkan
pembelajaran yang trend saat ini dapat dikatakan istilah “Student
Centre”, yaitu pembelajaran yang menghruskan siswa aktif dalam
pembelajaran itu sendiri.
Student Centre banyak dikembangkan pada lembaga atau
instalasi pendidikan, sehingga banyak bermunculan model
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
yang ikut meramaikan dunia pendidikan yang ada di Indonesia.

4
Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung:Kencana Prenada Media
Group 2008) h. 31-32
5
Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung:Kencana Prenada
Media Group 2008) h. 32

6
7

3. Pembelajaran Menulis di SD/ MI


“Pembelajaran menulis merupakan komponen penggunaan
bahasa yang harus diajarkan di SD/MI. Hal itu tersurat pada tujuan
Kurikulum 2006, yang berbunyi “agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut berkomunikasi secara efektif dan efisien
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tujuan
pembelajaran menulis diarahkan pada tataran penggunaan.”6
Sedangkan pada Kurikulum 2004 kompetensi menulis yang
diharapkan dari siswa SD ialah “dapat menulis karangan naratif dan
non naratif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan
tujuan dan ragam pembaca, memakai ejaan dan tanda baca, dan kosa
kata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat
majemuk.
4. Hakekat Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu
catatan atau infomasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
Keterampilan menulis merupakan salah satu mata kuliah yang
diajarkan di perguruan tinggi (PT) khususnya program studi
pendidikan bahasa dan sastra indonesia.
5. Kemampuan Menulis
“Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kesanggupan kita dalam berusaha.”7
Kemampuan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal,
fikiran, ide, dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah, atau
membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan
sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Menurut Isah Cahyani menulis ialah sebuah keterampilan yang
individu untuk mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan
melalui tulisan. Keterampilan tersebut berkaitan erat dengan

6
Alek dkk, Bahasa Indonesia(Jakarta: FITK PRESS 2009)h. 66
7
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h.869
8

bagaimana sesorang mampu memilih dan menyusun pesan untuk


disampaikan melalui bahasa tulis. Syafi’ie mengatakan “Pesan yang
ditransaksikan itu dapat berwujud ide (gagasan), kemauan,
keinginan, perasaan, atau informasi”.8
Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang paling
tinggi tingkat kesulitannya bagi pembelajar dibandingkan dengan
ketiga keterampilan lainnya, yaitu: membaca, berbicara, dan
mendengarkan.
Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan
bahasa yang semakin penting untuk dikuasai. Hal ini, erat kaitan
dengan pengabdian budaya industrial yang merupakan salah satu
tuntutan pembangunan nasional pada masa yang akan datang.
Keterampilan menulis merupakan suatu proses yaitu proses
penulisan. Hal ini berarti kegiatan menulis dilakukan melalui
tahapan, yaitu perencanaan penulisan, tahap penulisan, dan tahap
revisi.
6. Keterampilan Menulis Paragraf
a. Pengertian Paragraf
“Keterampilan menulis paragraf merupakan
keterampilan yang sangat komplek, Dalam menyusun paragraf
harus memperhatikan syarat-syarat dengan baik yaitu, kesatuan,
kepaduan (koherensi), dan kelengkapan.”9
“Paragraf mempunyai beberapa pengertian: 1) Paragraf
adalah karangan mini. Artinya semua unsur karangan yang
panjang ada dalam paragraf. 2) paragraf adalah satuan bahasa
tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara
runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap,

8
Isah Cahyani, dkk, Kemampuan Berbahasa Inonesia di SD,(Bandung: UPI Press 2007), h. 127
9
Ramlan A Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bebahasa Indonesi,(Jakarta: FITK PRESS
2011) h.87
9

utuh, dan padu.” 10


“Paragraf adalah bagian bacaan yang mengungkapkan
satu pikiran yang lengkap. Paragraf umumnya terdiri dari
sejumlah kalimat, kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling
berkaitan. Apabila kalimat-kalimat tersebut belum berkaitan,
maka kalimat-kalimat tersebut harus disusun terlebih dahulu.”11
Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu
kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai
sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar efek
dinamika bahasa.
Lebih jauh dari itu, paragraf dapat mendinamiskan
sebuah karangan sehingga menjadi lebih hidup, dinamis, dan
energik sehingga pembaca menjadi penuh semangat. Artinya,
paragraf mempunyai fungsi strategis dalam menjembatani
gagasan penulis dan pembaca.
b. Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Dalam menyususn paragraf yang baik, harus
memperhatikan syarat yaitu kesatuan, kepaduan (koherensi), dan
kelengkapan.
Kesatuan paragraf adalah unsur yang membangun
sebuah paragraf. Sebuah paragraf yang baik, biasanya terdiri dari
satu kalimat topik/kalimat utama/kalimat inti dan beberapa
kalimat penjelas.
Syarat kedua adalah kepaduan (koherensi). Maksudnya,
dalam sebuah paragraf tidak boleh ada kalimat yang tidak ada
hubungannya atau menyimpang dari paragraf itu.

10
Alek dan Ahmad, Bahan Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS) h. 130
11
Gilang dkk, TimBina Bahasa Bahasa Indonesia Kelas 3 SD (Bogor: Yudhistira 2010)h.11
10

c. Macam-macam Paragraf
Dilihat dari isinya paragraf terdiri dari 5 macam, yaitu:
1. Paragraf Eksposisi
Eksposisi artinya paparan. Dengan paparan penulis
menyampaikan suatu penjelasan dan informasi.Yangtermasuk
jenis paragraf ini biasanaya adalah makalah, laporan, skripsi,
disertasi, dan buku-buku pelajaran.
Contoh 1. Paragraf Eksposisi
Sepanjang beberapa abad, umat manusia telah
menyaksikan pasang surut peradaban. Sejarah menunjukkan
tidak ada satu pun dari peradaban yang mencapai
kejayaan itu bertahan hingga kini. Semua peradaban tersebut
mengalami kejatuhan pasca kejayaannya. Tamaknya
Heraclitos-filosof Yunani di masa klasik ada benarnya. Dia
mengatakan bahwa tidak ada yang abadi, semuanya
mengalami perubahan, dan yang abadi hanya perubahan itu
sendiri.
Namun, perubahan itu tidak semata-mata takdir yang
tidak dipahami polanya. Dengan kata lain, perubahan
dari kejayaan kepada kehancuran memiliki pola yang tidak
jauh jauh berbeda satu sama lain.
2. Paragraf Narasi
Narasi artinya cerita. Dengan cerita, penulis mengajak
pembaca untuk sama-sama menikmati apa yang diceritakan
tersebut. Biasanya ciri yang dominan dari cerita adalah tokoh,
latar, dan tema cerita. Yang termasuk jenis karangan ini ialah
roman, novel, cerpen, dan kisah.
Contoh 2 Paragraf Narasi
“Saya ingin hidup seperti manusia lain,” tutur
Bahar bin Matar (64), terpidana mati perkara pembunuhan
berencana, pemerkosaan, perampokan, dan penculikan,
saat
11

ditemui kompas di Lembaga Pemasyarakatan Batu di Pulau


Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah,
Jumat(16/3)
3. Paragraf Persuasi
Persuasi artinya bujukan. Dengan persuasi, penulis
mempengaruhi pembaca agar mengikuti kehendaknya. Yang
termasuk jenis tulisan ini ialah iklan.
Contoh 3 Paragraf Persuasi
Bank Mandiri memberikan perhatian bagi karyawan
muda yang baru bekerja di perusahaan. Karena baru bekerja
finansial mereka belum terlalu kuat.
Untuk mereka, Bank Mandiri memberikan kemudahan berupa
fasilitas KPR Angsuran Berjenjang sehingga segera memiliki
rumah lewat kelebihan fasilitas ini. Kelebihannya adalah
keringanan angsuran hingga tiga tahun pertama
Sistem angsuran berjenjang ini bertujuan untuk membantu
cash fiow para karyawan muda di tahun-tahun pertama
mereka bekerja.
4. Paragraf Argumentasi
Argumentasi adalah jenis tulisan yang memberikan
alasan (argumen) berdasarkan fakta dan data. Dengan fakta
dan data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga
tulisan itu diterima oleh pembacanya. Yang temasuk jenis
tulisan ini ialah semua karya ilmiyah( makalah, skripsi, dan
disertasi).
Contoh 4 Paragraf Argmentasi
Untuk menentukan asal-usul sebuah kata, orang harus
memperhatikan beberapa hal. Yang pertama adalah kemiripan
dan hubungan makna asal kata dengan kata yang diserap. Hal
yang kedua adalah hubungan antara satu bangsa dengan
bangsa lainny.
12

Satu kata pada bahasa mungkin saja mirip dengan satu


kata dengan bahasa yang lain, baik bentuk maupun maknanya,
namun bukan berarti sudah pasti keduanya ada hubungan.
5. Paragraf Deskripsi
Deskripsi artinya lukisan, karangan lukisan adalah jenis
karangan yang menggunakan kata-kata untuk mendeskripsikan
sesuatu keadaan, peristiwa atau orang. Dengan deskripsi
tersebut, penulis mengajak pembaca untuk menikmati dengan
panca indra apa yang dirasakan. Ciri yang ada pada karangan
ini ialah detil atau rincian yang direkam oleh panca indra
penulis dinyatakan secara jelas sampai kepada hal yang
sekecil-kecilnya sehingga pembaca ikut merasakan apa yang
dialami oleh penulis. Yang dominan, jenis tulisan ini terdapat
dalam karya sastra seperti roman, novel, dan cerpen.
Contoh Paragraf Deskripsi
Tenang. Udara menepi, Lembut – langit, pohon-pohon,
dahan nangka. Ada bintang mengedip. Seribu bintang-dan ia
tiba-tiba tercelungkup, wajahnya lurus.”Lihat-lihat di Timur-
jauh, Hasnah! Meskipun tak tampak, tapi dari sanalah
dia akan datang. ” Kawit menunjuk, Bulan sabit. Kilauan
perak
seperti
celurit. “Dia
siapa?”
“Jibril. Telah kukatakan berkali-kali.”
Hasnah menongak, mengerut. Ia ingat kasan dan marni, dua
anaknya sakit panas seperti mendidih. Dan kawit menunjuk ke
langit, seperti biasa kemudian pergi.

d. Jenis dan Cara Pengembangan Paragraf


1. Jenis Paragraf
Paragraf dalam sebuah karangan biasanya terbagi
dalam tiga jenis yakni paragraf pembuka, paragraf
13

pengembang, dan paragraf penutup. Karangan atau tulisan


minimal dalam bidang apa pun, hampir selalu memiliki
konstruksi tiga paragraf demikian ini.
Sebuah karya ilmiah, baik populer maupun akademik
yang berlaku universal itu, juga mengikuti prinsip penjenisan
paragraf seperti yang disampaikan di depan itu.
a. Paragraf Pembuka
Dapat dikatakan sebagai paragraf pembuka karena tugas
pokoknya memang adalah untuk membuka dan
mengantarkan pembaca agar dapat memasuki paragraf
pengembang yang akan dihadirkan kemudian. Sebagai
pembuka atau pengantar, paragraf pembuka harus dibuat
menarik atau memikat pembaca agar mereka mau
meneruskan masuk ke dalam paragraf-paragraf yang
selanjutnya.
b. Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang atau paragraf isi sesungguhnya
berisi inti atau esensi pokok beserta seluruh jabarannya dari
sebuah karya tulis itu sendiri. Dengan paragraf pengantar,
para pembaca budiman sesungguhnya dibawa dan
diarahkan unruk masuk ke dalam paragraf ini.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup bertugas mengakhiri sebuah tulisan
atau karangan. Semua karangan pasti diakhiri dengan
paragraf penutup untuk menjamin bahwa permasalahan
yang dipampangkan pada awal paragraf karangan itu
terjawab secara jelas, tegas, dan tuntas.
2. Pengembangan Paragraf
Paragraf harus diuraikandan dikembangkan oleh para
penulis atau pengarang dengan variatif. Sebuah karangan
ilmiyah bisa mengambil salah satu model pengembangan atau
14

bisa pula mengkombinasikan beberapa model sekaligus.

a. Pengembangan Alamiah
Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan
pada fakta spasial dan kronologi. Jadi, pengembanganitu
harus setia pada urutan tempat, yakni dari titik tertentu
menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi
deskripsi.
b. Pengembangan Deduksi-Induksi
Pengembangan paragraf dengan model deduksi dimulai
dari sesuatu gagasan yang sifatnya umum dan diikuti
dengan perincian-perincian yang sifatnya khusus dan
terperinci. Sebaliknya yang dimaksud dengan
pengembangan paragraf model induksi adalah
pengembangan yang dimulai dari hal-hal yang sifatnya
khusus, mendetail, terperinci, menuju ke hal-hal yang
sifatnya umum.
c. Pengembangan Analogi
Pengembangan paragraf secara analogis lazimnya
dimulai dari sesuatu yang sifatnya umum, sesuatu yang
banyak dikenal oleh publik, sesuatu yang banyak dipahami
kebenarannya oleh orang dengan sesuatu yang masih baru,
sesuatu yang belum banyak dipahami publik. Dengan cara
analogi yang demikian itu diharapkan orang akan menjadi
lebih mudah dalam memahami dan menangkap maksud dari
sesuatu yang hendak disampaikan dalam paragraf.
d. Pengembang Klasifikasi
Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip
klasifikasi juga akan dapat memudahkan pembaca dalam
memahami isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka tipe-
tipe yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat
15

ditemukan.
e. Pengembangan Komperatif dan Kontrastif
Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat
dikembangkan dengan cara diperbandingkan dimensi-
dimensi kesamaannya. Kesamaan itu bisa cirinya,
karakternya, tujuannya, bentuknya, dan seterusnya.
f. Pengembangan Sebab-Akibat
Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan model sebab-
akibat atau sebaliknya akibat-sebab. Pengembangan
paragraf dengan cara demikian ini juga lazim disebut
sebagai pengembangan yang sifatnya rasional. Dikatakan
sebagai pengembangan yang sifatnya rasional karena
lazimnya orang berpikir berawal dari sebab dan bermuara
pada akibat. Atau sebaliknya dapat juga pengembangn itu
berangkat dari akibat terlebih dahulu, kemudian beranjak
masuk pada sebab.
g. Pengembangan Klimaks-Antiklimaks
Paragraf dapat dikembangkan pula dari puncak peristiwa
yang sifatnya kecil dan beranjak terus maju ke dalam
puncak peristiwa yang paling besar atau paling optimal,
kemudian berhaenti di puncak yang paling optimal tersebut.
Akan tetapi, ada pula paragraf yang pengembangannya
masih diteruskan ke dalam tahapan penyelesaian yang
selanjutnya, yakni antiklimaks. Model pengembangan
paragraf yang disebutkan terakhir ini tidak sangat lazim
ditemukan di dalam karya ilmiah. Kebanyakan narasi, cerita
atau dongeng pengantar tidur menerapkan model
pengembangan paragraf yang demikian.
16

B. Model Pembelajaran
Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru
untuk membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan
kreativitas berpikirnya. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi diri sendiri.
Siswa diharapkan termotivasi dan senang melakukan kegiatan belajar
yang menarik dan bermakna. Hal ini berarti model pembelajaran sangat
penting dalam kaitannya dengan keberhasilan belajar.
Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang
selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan, dan teknik
pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan.
Apalagi terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik
biasanya terkacaukan. Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan
metode, misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah
pendekatan komunikatif di samping istilah metode komunikatif. Sering
pula pengertian metode dikacaukan dengan teknik, misalnya kita sering
mendengar orang menyebutkan istilah metode diskusi di samping istilah
teknik diskuasi.
Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran
adalah Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu
bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah,
silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah
suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan /
diurutkan menjadi urutan logis.
Untuk itu sebelum memaparkan tentang Model Pembelajaran
Picture and Picture, maka akan dibahas pengertian model, strategi,
metode, pendekatan, teknik dan taktik pembelajaran secara singkat.
17

1. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar


yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait
yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses
belajar mengajar.
2. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran itu adalah suatu set
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-
sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
3. Metode secara harfiah adalah cara atau prosedur yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu, kata mengajar sendiri berarti memberi
pelajaran. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran
digunakan beberapa metode. Dengan kata lain metode adalah cara
yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
4. Pendekatan adalah istilah lain yang memiliki kemiripan dengan
strategi pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada
guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang
berpusat pada guru menurunkan stategi pembelajaran langsung (direct
instruction) pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif.
5. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode
pengajaran. teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
rangka mengimplementasikan suatu metode. Untuk itu, Rostiyah NK
mengatakan teknik adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang digunakan oleh suatu instruktur. Taktik adalah gaya
18

seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.


Misalnya walaupun dua orang guru sama-sama menggunakan metode
ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka
akan melakukannya secara berbeda-beda.

a. Model Pembelajaran Kooperatif


Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model
pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.
Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat
kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan
jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model
pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis
sosial. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Dialog
interaktif (interaktif sosial) adalah kunci dari semua kehidupan
sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak mungkin ada kehidupan
bersama. Dengan kata lain kerja sama merupakan kebutuhan yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup.
Secara umum tanpa interaksi sosial tidak akan ada ilmu
pengetahuan yang disebut piaget sebagai pengetahuan sosial.
Keterampilan bertanya sangat penting sebab pembelajaran
kooperatif tidak akan efektif jika peserta didik tidak mempunyai
kompetensi bertanya jawab.
Tanya jawab merupakan proses transaksi gagasan atau ide
intersubjektif dalam rangka membangun pengetahuan.
Pembelajaran kooperatif membutuhkan dukungan
pengalaman peserta didik baik berupa pengetahuan awal maupun
kemampuan bertanya jawab. Siswa diharapkan memperhatikan
19

dan aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat saling berinteraksi


dari awal hingga akhir pembelajaran.
“Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu
antara 4-6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
(heterogen).”12
Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah agar hasil
belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima
berbagai keragaman dari teman, serta dapat mengembangkan
keterampilan sosial mereka.
b. Urgensi Pembelajaran Kooperatif
Perlunya pendekatan pembelajaran kooperatif didasarkan pada
kenyataan sebagai berikut:
1. Siswa berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki latar
belakang, pengalaman, gaya belajar (learning style), prestasi
dan keinginan /kehendak yang khas. Guru tidak boleh
menganggap kelas sebagai kumpulan siswa yang seragam.
Namun, di lain pihak, guru juga tidak mungkin memperhatikan
ke khasan siswa satu demi satu.
2. Belajar membutuhkan bernacam-macam konteks. Dengan
bekerja bersama, tiap-tiap anggota kelompok memberi
sumbangan sesuai dengan konteks yang dikenalnya masing-
masing.
3. Belajar bukan hanya terjadi dalam diri seseorang secara
individual tetapi lebih merupakan proses sosial antara individu
dengan orang lain.
4. Hubungan saling bergantung secara sosial di antara orang-
orang yang berinteraksi mempengaruhi hasil interaksi di antara

12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Penidikan (Bandung: Kencana
Prenada Media Group) h. 242
20

mereka.
5. Sebagai bagian dari kecakapan hidup (life skills). Kecakapan
interpersonal siswa perlu dikembangkan dalam pembelajaran.
Kerja bersama dalam kelompok kecil melatih kecakapan
interpersonal dan sekaligus menjadi sarana pencapaian hasil
belajar.
c. Prinsip Dasar dan Ciri - ciri Model Pembelajaran kooperatif
Nur (2000) mengatakan, prinsip dasar dalam pembelajaran
kooperatif sebagai berikut:
1. Setiap kelompok (siswa) bertangguang jawab atas segala
sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok.
2. Setiap kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua
siswa itu adalah anggota.
3. Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan
tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama
proses belajar.
7. Setiap anggota kelompok akan diminta pertanggung
jawabannya secara individual materi yang ditangani dalam
kelompok kooperatif.
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif yaitu,
1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan
materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kelmpok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang,
dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan
kesetaraan jender.
21

3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada


masing-masing individu.
Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi
dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi
kemampuan, belajar berpikir kritis, saling menyampaikan
pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan
kemampuan, saling membantu dalam belajar, saling menilai
kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman yang lain.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat 6 (enam) langkah dalam pembelajaran kooperatif:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru
menyampakan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan
kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa
untuk belajar.
2. Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelomok agar
melakukan transisi secara efesien.
4. Membimbing kelompok belajar. Guru membimbing
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
5. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja.
6. Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk
menghargai upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang mejadi bahan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah model picture and
22

picture. Pembelajaran dengan menggunakan model ini


menitikberatkan kepada gambar sebagai media penanaman suatu
konsep tertentu. Gambar-gambar yang disajikan atau diberikan
menjadi faktor utama dalam pembelajaran karena siswa akan
belajar memahami suatu konsep atau fakta dengan cara
mendeskripsikan dan menceritakan gambar yang diberikan
berdasarkan ide/gagasannya. Dalam proses pembelajarannya
penggunaan media gambar dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif, kreatif, dan menemukan sendiri dengan bantuan
guru materi yang dipelajari.
e. Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran Picture and Picture merupkan salah
satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Picture
and Picture ini dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran
dan tentunya dengan kemasan kreativitas guru. Sejak
dipopulerkan sekitar tahun 2002, model pembelajaran ini mulai
menyebar di kalangan guru di Indonesia. Dengan menggunakan
model pembelajaran tertentu maka pembelajaran menjadi
menyenangkan. Selama ini hanya guru sebagai aktor di depan
kelas, dan seolah guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
Salah satu model yang saat ini populer dalam
pembelajaran adalah Model pembelajaran Picture and Picture ini
merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif.
Model Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model yang
mengutamakan adanya kelompok. Pembejalaran kooperatif
adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, silih asuh.
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode
belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / atau
diurutkan menjadi urutan logis.
23

Model pembelajaran picture and picture merupakan


sebuah model di mana guru menggunakan alat bantu atau media
gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi
siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau
media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran
dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan.
Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan
baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali
oleh siswa. Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi
urutan logis. Sehingga siswa yang cepat mengurutkan gambar
jawaban atau soal yang benar, sebelum waktu yang ditentukan
maka mereka yang mendapat poin.
Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai
media dalam proses pembelajaran. Gambar ini menjadi faktor
utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses
pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan
ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta
dalam ukuran besar, dll. Jika dimdrasah sudah menggunakan ICT
dalam menggunakan power point atau software yang lain.
f. Kelebihan Model Pembelajaran Picture And Picture:
1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
dan materi secara singkat terlebih dahulu.
2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru
menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang
dipelajari.
3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa
disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru
menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
24

5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati


langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru

g. Kelemahan Model Pembelajaran Picture And Picture:


1. Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkulitas yang
sesuai dengan materi pelajaran.
2. Sulit menemukan gambar yang sesuai dengan daya nalar atau
kompetensi siswa yang dimiliki.
3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan
gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi
pelajaran.
4. Tidak tersedia dana khusus untuk menemukan atau
mengadakan gambar yang diinginkan.

C. Penelitian yang Relevan


Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri
beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian yang peneliti lakukan.
Nur’aini Saleh, 2012, dalam skripsinya, “Penerapan Pembelajaran
Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA kelas IV
SDN 27), menyimpulkan: Bahwa pembelajaran IPA dengan model
pembelajaran picture and picture berpengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa serta didapatkan respon yang baik dari siswa terhadap
pembelajaran IPA dengan Model pembelajaran picture and picture,
yaitu siswa termotivasi untuk meningkatkan prestasinya. Adapun bukti
yang menunjang hasil analisis, pretes, dan t-tes diperoleh nilai rata-rata
sesudah perlakuan adalah 70.76. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh pembelajara IPA dengan model picture and picture terhadap
hasil belajar siswa.
Hendy Indra Setiawan, 2009, dalam skripsinya, ”Penerapan
Model Belajar Picture and Picture untuk Meningkatkan Minat dan
25

Hasil Belajar Siswa Kelas XI MAN Purwokerto 1 pada Mata Pelajaran


Geografi menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada
pelajaran geografi pada materi persebaran fauna di dunia dengan
menggunakan metode pembelajaran picture and picture, kelas XI IPS 3
merupakan kelas yang tertinggi dalam hasil belajar, hal ini disebabkan
minat belajar yang tinggi pula.
Wantoyib, 2012, dalam skripsinya, “Penerapan Model Pembelajaran
Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak pada Siswa
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bandar 2 Kecamatan Bandar

Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2011/ 2012”menyimpulkan : Bahwa


pembelajaran Aqidah Akhlak dengan model pembelajaran picture and
picture berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa serta didapatkan
respon yang baik dari siswa terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak
dengan Model pembelajaran picture and picture, yaitu siswa termotivasi
untuk meningkatkan prestasinya. Dari hasil analisis didapatkan bahwa
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I,
dan siklus II yaitu kondisi awal dengan rata-rata 69 dan jumlah siswa
yang tuntas 63%, siklus I rata-rata 73 dan jumlah siswa yang tuntas 89 %,
sedangkan siklus II rata-rata 80 dan jumlah siswa yang tuntas 100 %.

D. Hipotesis Tindakan
Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe picture and
picture dalam peningkatan kemampuan menulis paragraf lebih efektif,
karena sistem pembelajaran yang dilakukan sangat membantu siswa yang
masih kecil atau untuk anak didik yang masih kurang dalam menulis
paragraf, dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture
and picture dapat membentuk pengalaman belajar bagi siswa.

`
26

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di MI Ziyadatul Huda
Pondok Kelapa Jakarta Timur.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil
Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal materi.

B. Metode Penelitian dan Rencana Siklus Peneliti


“Metode Penlitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas atau PTK, yaitu suatu tindakan penelitian yang bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas. Rencana
tindakan pada tahap-tahap siklus dalam PTK ini dibagi dalam 4 (empat)
kegiatan yaitu: 1) Perencanaan (Planning), 2) Tindakan (Acting), 3)
Pengamatan (Observasi), 4) Refleksi (Reflecting). Siklus akan berhenti
apabila kriteria keberhasilan telah tercapai. “Menurut Hopkins dalam wina
sanjaya pelaksanaan tindakan yang dilakukan membentuk spiral yang
dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan,
melaksanakan tindakan, melskusksn observasi dan mengadakan refleksi
dan melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan dan
seterusnya.”13Kelima tahap dari setiap siklus digambarkan sebagai berikut:

13
Wina Sandjaya, Peneltian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 53

26
27

Gambar 3.1
Desain
Penelitian

Pengertian dari PTK itu sendiri menurut Prof.Suharsimi Arikunto


PTK itu penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.14
Penelitian Tindakan Kelas dapat menjembatani kesenjangan antara
teori dan praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut
dilakukan sendiri, dikelas sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri
melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan,dan dievaluasi.
Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang akar
permasalahannya muncul dikelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang
bersangkutan.
Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan

14
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta:PT Bumi Aksara 2009) hal.2
28

sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif,


kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan
sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.

C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini menjadi objek adalah siswa kelas III MI yang
terdiri dari 14 siswa dengan komposisi perempuan 5 siswa dan laki laki 9
siswa.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan
pelaksana kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melakuakn
pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil
penelitian. Dalam penelitian kolaborasi pihak yang melakukan tindakan
adalah guru penelitian dengan bantuan rekan sejawat sebagai kolaborasi
untuk melakukan pengamatan terhadap proses berlangsung tindakan.

E. Tahapan Intervensi Penelitian


Tahap penelitian ini diawali dengan melakukan pra penelitian dan
akan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus, terdiri dari
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta
analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan
siklus I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan pada siklus II jika
data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan pada
tindakan siklus III, dan seterusnya. Adapun uraian rencana kegiatan
penelitian adalah:
1. Pra penelitian
a. Observasi keadaan kelas
Pada kegiatan ini, peneliti melihat pembelajaran dalam
membaca pemahaman siswa masih terlihat sangat kurang baik, siswa
masih terlihat belum bisa memahami bacaan, dengan penerapan
29

metode ceramah. Kegiaan ini bertujuan untuk mengetahui proses


pembelajaran membaca pemahaman siswa dengan penerapan metode
ceramah.
b. Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi dari kegiatan pra penelitian
(pendahuluan) ini dilakukan menganalisis data yang diperoleh pada
prapenelitian dan kemudian dilakukan refleksi untuk memperoleh
cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang muncul
sehingga dapat diberikan tindakan yang tepat pada tahap
pelaksanaan pembelajaran nanti.
2. Siklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap inipeneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran atau (RPP) dengan berdasarkan pada pembelajaran
model picture and picture dalam kemampuan menulis paragraf dan
membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi
guru dan siswa, lembar kerja siswa, serta soal untuk tes pada akhir
siklus I.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan
skenario dan rencana pembelajaran model picture and picture dalam
kemampuan menulis paragraf yang telah dibuat sebelumnya.
c. Tahap observasi
Pada tahap observer melakukan pengamatan tentang
pelaksanaan pembelajaran model picture and picture dalam
kemampuan menulis paragraf dan aktivitas pembelajaran guru dan
siswa selam proses pembelajaran berlangsung.
d. Tahap analisis dan refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis
terhadap hasil observasi untuk seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran pada siklus I, kemudian hasil refleksi digunakan untuk
30

perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.


3. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap peneliti membuat RPP dan instrumen-instrumen
yang sama seperti pada siklus I. Pada kegiatan peneliti
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan
tindakan siklus II seuai dengan hasil refleksi pada siklus I.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiaan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan
skenario dan rencana pembelajaran model picture and picture dalam
kemampuan menulis paragraf yang telah dibuat berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I. Dalam tahap ini, bermaksud meningkatkan
proses pembelajaran yang kurang pada siklus I
c. Tahap observasi
Pada tahap ini observer melakukan pengamatan aktivitas
pembelajaran siswa dan guru ketika model picture and picture
diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf.
d. Tahap analisis dan refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis
tehadap hasil pengamatan. Obserasi untuk seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran pada siklus II. Apabila dari hasil siklus II
sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan tercapai, maka
penelitian dihentikan. Akan tetapi, apabila indikator keberhasilan
belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan
hasil refleksi siklus II sebagai acuannya.

F. Hasil Intervensi Tindkan yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya
peningkatan belajar siswa (pots test) dalam belajar menulis paragraf
dengan memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar seluruh siswa sudah
31

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 60

G. Data dan Sumber Data


Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan
kuantitatif;
1. Data kualitatif : seperti lembar observasi, catatan lapangan, dan hasil
dokumentasi.
2. Data kuantutatif : lembar tes keterampilan menulis siswa, sumber data
penelitian adalah siswa dan peneliti.

H. Instrumen Penelitian
Insrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Instrumen tes
Tes digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal keterampilan menulis paragraf dengan model
picture and picture. Tes diberikan pada setiap akhir siklus.
2. Istrumen non tes
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengumpulakan data
tentang aktivitas guru dan siswa yang berhubungan dengan
keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan model
picture and picture. Peneliti berperan sebagai pelaksana selama
proses pembelajaran berlangsung. Observasi merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang angat menentukan dalam
Penelitian Tindakan Kelas.
b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian atau
peristiwa mengenai hal-hal spesifik atau unik yang terjadi selama
kegiatan tindakan kelas.
32

c. Dokmentasi
Dokmentasi berupa foto proses pembelajaran menulis
paragraf dengan penerapan model picture and picture.
Dokumentasi dibuat untuk melengkapi kejadian-kejadian penting
yang terjadi didalam kelas dan sebagai data pendukung penelitian.

I. Teknik Pengumpul Data


Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau
kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan
berdasarkan lembar observasi, pengamatan terhadap kegiatan siswa
selama pembelajaran, catatan lapangan, dan hasil tes kemampuan
menulis paragraf setiap akhir siklus.

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan


Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi adalah
memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis penelitian,
membandingkan hasil orang lain. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
data yang valid.
Adapun tindakan yang dilakukan adalah:
1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara
yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi
tentang aktivitas siswa dengan mengamati siswa, wawancara siswa,
memeriksa hasil kerja dalam mengerjakan soal dan selain siswa
pengambilan data bisa dilakukan oleh peneliti atau guru.
2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal
yang sama. Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan
menulis paragraf dilakukan dengan memeriksa pekerjaan siswa dan
mengdakan wawancara dengan guru.
3. Memeriksa kembali data yang telah terkumpul baik tentang
kejanggalan-kejanggalan, keaslian, maupun kelengkapan.
33

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul


K. Analisis Data dan Hasil Analisis
Proses analisis data terdiri dari hasil data saat pelaksanaan kegiatan.
Data yang dilaksanakan adalah analisis catatan lapangan yang diperoleh
dari observasi oleh kolabolator, peneliti, dan balikan dari siswa
diperoleh dari selama observasi untuk mengetahui informasi tersebut dan
hasil belajar yang berupa nilai tes setiap akhir siklus.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimulai
dari analisis terhadap aktivitas pembelajaran model picture and picture
dalam pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture.
Adapun langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklus
adalah:
1. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan
setiap siklus dengan analisis deskriptf yaitu analisis yang hanya
menggunakan paparan/ sederhana.
2. Menentukan rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti tes.
Tingkat keberhasilan berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan
dalam nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor siswa
Nilai = x 100
Skor total
34

Tabel 3.1
Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Nilai Siswa Kategori Prestasi


Belajar

85-100 Sangat Baik ( SB )

70-84 Baik ( B )

55-69 Cukup ( C )

46-54 Kurang ( K )

0-45 Sangat Kurang ( SK )

3. Teknik Pengambilan Kesimpulan


a. Jika siswa telah mencapai nilai KKM 60
b. Jika rata-rata kelas mendapat nilai
c. Jika rata-rata siswa mendapat nilai
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah penelitian ini selesai, akan terungkap tindakan-tindakan
yang dilakukan dalam proses KBM untuk materi menulis paragraf
dengan pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar bahasa
Indonesia siswa. Penelitian ini akan membantu membuka pemahaman
atas faktor lain yang belum diketahui. Untuk itu, masih diperlukan
adanya tindakan lebih lanjut.
35

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah
1. Gambaran Umum Madrasah
MI Ziyadatul Huda adalah sebuah lembaga pendidikan
yang didirikan pada tahun 1981, di mana tanah tersebut adalah milik
pribadi. Dengan luas tanah 1.300 m² yang diperuntukkan Yayasan
Pendidikan Islam.
2. Visi dan Misi MI Ziyadatul Huda
a. Visi Madrasah
“Menciptakan lulusan madrasah menjadi insan yang cerdas dan
bertaqwa”.
b. Misi Madrasah
1. Meningkatkan kualitas akademik
2. Mengembangkan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru
berorientasi pada masa depan
3. Menumbuhkan life skill
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
berakhlak karimah
5. Menumbuhkan semangat belajar
6. Membekali siswa dengan pengetahuan agama yang kokoh,
pengetahuan umum yang mapan, dan teknologi tepat guna untuk
siap terjun ke masyarakat.
c. Sarana dan Fasilitas MI Ziyadatul Huda Pondok Kelapa
Jakarta Timur
Gedung MI Ziyadatul Huda Jakarta, dibangun di atas tanah
seluas 1300 m² status tanah dan bangunan adalah milik sendiri.
Gedung ini terdiri dari beberapa ruangan dengan perincian sebagai
berikut:

35
36

Tabel 4.1
Data Inventaris Sekolah

No. Nama Ruang Jumlah Keterangan


1. Ruang Kelas 6
2. Ruang Tamu 1
3. Perpusatakaan 1
4. Ruang Kepala Madrasah 1
Ruang Wakil Kepala
5. 1
Madrasah
6. Ruang BP/BK 1
7. Ruang TU 1
8. Ruang Guru 1
9. Lab. Komputer 1
10.. UKS 1
11. Koperasi 1
12. Kantin 1
13. Aula 1
14. WC Siswa Laki-laki 2
15. WC Siswa Perempuan 2
16. WC Guru Laki-laki 2
17. WC Guru Perempuan 2
18. Gudang 1
19. Pos penjaga Madrasah 1
20. Lapangan basket 1
21. Masjid 1
Ruang alat-alat ekstra
22. 2
kurikuler

3. Kurikulum
Kurikulum yang dipergunakan ialah kurikulum Kementrian
Agama (KEMENAG) dan Kementrian Pendidikan Nasional (KEMEN
DIKNAS), serta muatan lokal dan pengembangan diri:
a. Muatan lokal : Tahfidz, Tadarus Al-Quran.
b. Pengembangan diri : Muhadhoroh. Marawis
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
Banyak kegiatan ekstrakurikuler yang menarik yang membuat
siswa suka berada di madrasah, sekaligus dapat mengembangkan bakat
masing-masing. Di antaranya : Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR),
37

Muhadhoroh, Paskibra, Marawis, Basket, dan Angklung


5. Pendidik dan Tenaga Kepedidikan
Tabel 4.2
Daftar Pendidik dan Tenaga Keendidikan
Tahun Ajaran 2014 - 2015

No Nama Guru Jabatan Lulusan Mapel


Qur’an
1 H.Fakhrurozi, S. Ag Kep.Madrasah S1
Hadits
Wakil Kepala Bhs. Inggris,
2 Novi Eka Aryanti, S.Pd S1 Purnama
Madrasah B. Indonesia
3 Siti Fatimah, S.Pd. I Wali kelas VI S.1Al-Aqidah B. Arab
S1Az-
4 Sayadih Sy, S.Pd. I Wali kelas V Fiqih,
Ziyadah
5 Nabilah, Am.a Wali kelas IV D.2 Tematik
6 Nur’aini Wali kelas III MAN 9 JKT Guru Kelas
7 Lulu Ruhaini, S.Th. I Wali kelas II S.1 IIQ Guru Kelas
8 Siti Nasroh, Am. A Wali kelas I D.3 IAIN Guru Kelas
D.3 STKIP
Matematika,
9 ElieRosmawati, Am.a Guru Kusuma
B. Indonesia
Negara
Aqidah
S.1STKIP
Akhlak Sej.
10 H. Abdur rahman Guru Kusuma
Kebudayaan
Negara
Islam
11 Ridho Wahyudi Guru SMA IPS
Guru dan Staf S.1 Az-
12 Addin, S. Pd.I IPA
TU Ziyadah
Siti Futihat Quratul Tenaga
13 MAN 18 JKT
Aini Perpustakaan
14 Djunaenah[ Staf Koperasi SMA
15 Rohim Satpam SMA

B. Deskripsi Data
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa MI Ziyadatul Huda
Jakarta Timur kelas III sebanyak 14 orang. Berdasarkan hasil observasi,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur masih menganut model
pembelajaran konvensional yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada
guru sehingga kemampuan siswa aktif dalam proses pembelajaran dan
38

kemandirian dalam berlajar kurang tidak tampak. Peneliti mencoba


menerapkan pembelajaran menggunakan metode kooperatif model Picture
and Picture yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran
didalam kelas.
Penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
Paragraf Bahasa Indonesia Kelas III dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta
Timur telah dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,
yaitu siklus I dan siklus II pada tanggal 6 September 2014 – 20 September
2014. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus I dan
siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada aktivitas belajar siswa,
dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya
akan dipaparkan pada deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I dan
siklus II.
1. Penelitian Pendahuluan
Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, peneliti berkonsultasi
terlebih dahulu dengan kepala madrasah sekaligus meminta izin untuk
melakukan penelitian. Pada tanggal 6 September 2014 peneliti mulai
melakukan observasi.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I
Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang
sangat penting. Hal ini, dikarenakan analisis dari hasil tindakan
pembelajaran ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada
tindakan pembelajaran selanjutnya. Kegiatan pada siklus I
dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan selama 2X35
menit (2 Jam Pelajaran). Adapun tahapan pada siklus I adalah:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan
pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran.15 Dalam kegiatan
tahap perencanaan ini dimulai dengan menyusun rencana

15
Wina Sandjaya,Peneliti Tindakan Kelas, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 78
39

pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia dengan


Kompetensi Dasar (KD).
Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti yang terdidi dari
lembar observasi siswa, lembar observasi guru, dan soal tes.
Perangkat lain yang perlu disiapkan adalah media pembelajaran
yang dapat menunjang kelancaran palaksanaan pembelajaran
yaitu model Picture and Picture.
Lembar soal tes akhir siklus I dibuat untuk mengetahui
perkembangan kemampuan menulis paragraf Bahasa Indonesia
siswa. Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek
aktivitas yang terjadi di kelas baik aktivitas peneliti maupun
aktivitas kelompok siswa untuk melihat tingkat keefektifan proses
pembelajaran menulis paragraf dengan metode Picture and
Picture.
Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah
pembelajaran dengan panggunaan metode Picture and Picture
dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf Bahasa
Indonesia siswa kelas III. Sedangkan target yang ingin dicapai
pada siklus I ini yaitu siswa mampu menulis paragraf dengan
metode Picture And Picture.
b. Tahap Pelaksanaan
Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua
pertemuan dengan alokasi (2x35 menit) tiap pertemuannya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I dapat dilihat pada
lampiran 1.
1. Pertemuan pertama ( Senin, 06 September 2014)
Pertemuan pertama berlangsung selama 2x35 menit (2
jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.00 sampai 08.30
WIB, pokok bahasan menulis paragraf dengan
memperhatikan tanda baca dan huruf kapital. Kegiatan ini
diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan
40

apersepsi. Pada pertemuan pertama ini seluruh siswa hadir


yang berjumlah 14 orang. Guru mata pelajaran Bahasa
Indoesia selaku guru kelas hadir sebagai observer untuk
mengamati dan memberikan penilaian pada peneliti ketika
proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada
lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi bagi perbaikanpengajaran pada pertemuan
selanjutnya.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memberikan materi
yang sesuai dengan topik pembelajaran, yaitu menjelaskan
tentang menulis paragraf. Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya
dan sudah didiskusikan dengan guru yang mengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dari 14
orang siswa, msing-masing kelompok terdiri dari 7 orang
siswa. Metode pembagian kelompok peneliti menugaskan
kepada siswa untuk berhitung secara urut dari 1 sampai 7,
siswa yang mendapat angka yang sama bergabung menjadi
satu kelompok. Jadi ketika pembagian kelompok berlangsung,
tidak ada anak yang menolak untuk dikelompokan.
Setelah siswa duduk berkelompok yang telah
ditentukan, siswa diberi kesempatan untuk membentuk ketua
kelompoknya dan memberi nama kelompoknya masing-
masing. Siswa diberi lembar soal yang berisi gambar,
diharapkan siswa dapat membuat beberapa kalimat dari
gambar tersebut dan menyusunnya menjadi paragraf yang
baik.
Selama siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, guru bersama observer berkeliling memantau aktivitas
41

kelompok siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk


memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang
mengerti dan pada saat ini peneliti dan observer melakukan
observasi proses pembelajaran kelompok siswa
Sebagian besar kelompok telihat belum kompak dalam
bekerja sama. Siswa yang pandai atau ketua kelompok
mendominasi kegiatan diskusi, siswa yang kurang cenderung
diam dan tidak mengikuti apa yang dilakukan anggota
kelompok yang lain, siswa yang kurang juga terlihat segan
untuk bertanya pada siswa yang pandai, sebaliknya siswa yang
pandai kurang peka dengan kesulitan ynag dialaminya. Bila
siswa mengalami kesulitan atau ada yang hendak di tanyakan,
siswa langsung bertanya kepada guru tanpa harus
mendiskusikan terlebih dahulu dengan teman kelompoknya.
Lebih kurang 10 menit sebelum jam pelajaran habis sebagian
besar siswa telah menyelesaikan tugas bersama kelompoknya.
Lalu guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Karena
waktu pelajaran sudah habis, guru menginformasikan kepada
siswa untuk pertemuan selanjutnya dan kemudian guru
mengumumkan hasil diskusi kelompok mana yang paling
bagus dengan tujuan agar pertemuan selanjutnya siswa
semangat dalam mengerjakan tugas kelompok dan
mempresentasikannya.
Berdasarkan hasil observasi dari seluruh kelompok
pada saat pembelajaran siklus I didapatkan bahwa rata-rata
aktivitas kelompok siswa masih kurang dalam bekerja sama
dengan anggota kelompok nya masing-masing, kualitas
menjelaskan kembali hasil diskusinya, kualitas meminpin
diskusi, keaktifan bertanya dan menjawab. Hal inilah yang
perlu di perhatikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II.
42

Pembelajaran masih harus dilanjutkan karena baru stu


kelompok yang sudah dapat dikatakan baik aktivitasnya.
Sedangkan kelompok lain masih perlu lebih diperhatikan agar
aktivitas pada siklus II menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan catatan lapangan yang dilakukan observer
pada pembelajaran siklus I ini siswa cukup antusias untuk
memperoleh hasil yang lebih baik, hanya saja kendalanya
siswa belum terbiasa mengerjakan tugas secara kelompok.
Terlihat juga disini masih ada yang hanya mengandalkan
teman yang dianggap pintar untuk menyelesaikan tugas-tugas
dan yang lainya hanya diam saja.
2. Pertemuan Kedua ( Rabu, 08 September 2014)
Pertemuan kedua berlangsung selama 2x35 menit (2
jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.00 sampai 08.30
WIB, pokok bahasan menulis paragraf dengan
memperhatikan tanda baca dan huruf kapital. Kegiatan ini
diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan
apersepsi. Pada pertemuan kedua ini seluruh siswa hadir yang
berjumlah 14 orang. Guru ata pelajaran Bahasa Indoesia selaku
guru kelas hadir sebagai observer untuk mengamati dan
memberikan penilaian pada peneliti ketika proses
pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada lembar
observasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi
perbaikanpengajaran pada pertemuan selanjutnya.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memberikan materi
yang sesuai dengan topik pembelajaran, yaitu menjelaskan
tentang menulis paragraf. Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya
dan sudah didiskusikan dengan guru yang mengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
43

Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dari 14


orang siswa, msing-masing kelompok terdiri dari 7 orang
siswa. Metode pembagian kelompok peneliti menugaskan
kepada siswa untuk berhitung secara urut dari 1 sampai 7,
siswa yang mendapat angka yang sama bergabung menjadi
satu kelompok. Jadi ketika pembagian kelompok berlangsung,
tidak ada anak yang menolak untuk dikelompokan.
Setelah siswa duduk berkelompok yang telah
ditentukan, siswa diberi kesempatan untuk membentuk ketua
kelompoknya dan memberi nama kelompoknya masing-
masing. Siswa diberi lembar soal yang berisi gambar,
diharapkan siswa dapat membuat beberapa kalimat dari
gambar tersebut dan menyusunnya menjadi paragraf yang
baik.
Selama siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, guru bersama observer berkeliling memantau aktivitas
kelompok siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk
memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang
mengerti dan pada saat ini peneliti dan observer melakukan
observasi proses pembelajaran kelompok siswa.
Sebagian besar kelompok telihat belum kompak dalam
bekerja sama. Siswa yang pandai atau ketua kelompok
mendominasi kegiatan diskusi, siswa yang kurang cenderung
diam dan tidak mengikuti apa yang dilakukan anggota
kelompok yang lain, siswa yang kurang juga terlihat segan
untuk bertanya pada siswa yang pandai, sebaliknya siswa yang
pandai kurang peka dengan kesulitan ynag dialaminya. Bila
siswa mengalami kesulitan atau ada yang hendak di tanyakan,
siswa langsung bertanya kepada guru tanpa harus
mendiskusikan terlebih dahulu dengan teman kelompoknya.
Lebih kurang 10 menit sebelum jam pelajaran habis sebagian
44

besar siswa telah menyelesaikan tugas bersama kelompoknya.


Lalu guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Karena
waktu pelajaran sudah habis, guru menginformasikan kepada
siswa untuk pertemuan selanjutnya dan kemudian guru
mengumumkan hasil diskusi kelompok mana yang paling
bagus dengan tujuan agar pertemuan selanjutnya siswa
semangat dalam mengerjakan tugas kelompok dan
mempresentasikannya.Pertemuan kedua dilaksanakan tes
kemampuan menulis dengan metode Picture and Picture
siswa siklus I
Berdasarkan hasil observasi dari seluruh kelompok
pada saat pembelajaran siklus I didapatkan bahwa rata-rata
aktivitas kelompok siswa masih kurang dalam bekerja sama
dengan anggota kelompok nya masing-masing, kualitas
menjelaskan kembali hasil diskusinya, kualitas meminpin
diskusi, keaktifan bertanya dan menjawab. Hal inilah yang
perlu di perhatikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II.
Pembelajaran masih harus dilanjutkan karena baru stu
kelompok yang sudah dapat dikatakan baik aktivitasnya.
Sedangkan kelompok lain masih perlu lebih diperhatikan agar
aktivitas pada siklus II menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan catatan lapangan yang dilakukan observer
pada pembelajaran siklus I ini siswa cukup antusias untuk
memperoleh hasil yang lebih baik, hanya saja kendalanya
siswa belum terbiasa mengerjakan tugas secara kelompok.
Terlihat juga disini masih ada yang hanya mengandalkan
teman yang dianggap pintar untuk menyelesaikan tugas-tugas
dan yang lainya hanya diam saja.
45

c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian
pada setiap pembelajaran. Tahap observasi dilakukan bersamaan
dengan tahap pelaksanaan.
1). Hasil observasi aktivitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran pada pertemuan Pertama dan kedua ini dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

No Aspek yang diamati Skala Penilaian


Ya Tidak
1 Kegiatan Awal √
Siswa memperhatikan penjelasan guru
2 Siswa mengikuti perintah guru seperti √
berdo’a dan tanya jawab
3 Siswa menjawab panggilan guru sesuai √
absen

4 Siswa menjawab pertanyaan dari guru √


yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari
5 Siswa mendengarkan penjelasan yang √
disampaikan oleh guru
6 Siswa membentuk kelompok belajar √

7 Siswa mendengarkan penjelasan guru √

8 Siswa memperhatikan gambar-gambar √


yang diberikan oleh guru
9 Siswa maju satu per satu sesuai panggilan √
guru
46

10 Siswa menjelaskan alasan dasar √


pemikiran urutan gambar yang telah
dilakukan oleh siswa
11 Siswa mulai membuat tulisan dengan √
memperhatikan
tanda baca titik, koma, huruf kapital,
sesuai dengan gambar yang diberikan
oleh guru
12 Siswa bertanya tentang hal-hal yang √
belum dipahami
13 Siswa menerima penguatan dan √
menyimpulkan materi bersama-sama
14 Siswa menyimak kesimpulan dari guru √

15 Siswa dan guru bersama-sama menutup √


pembelajaran dengan berdo’a

Hasil observasi aktivitas pembelajaran siswa pada


siklus I ini sudah baik, hanya pada kegiatan berkumpul dengan
kelompok siswa masing-masing, siswa masih saja ada yang
mondar-mandir melihat-lihat kelompok lain. Kegiatan
berkumpul dengan kelompoknya termasuk cukup tapi belum
bisa dikatakan baik. Ketika pembelajaran sudah disampaikan
oleh guru dan guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya hal apa yang belum dimengerti, tapi siswa
kurang antusias dalam bertanya sehingga kegiatan bertanya
siswa masih kursng bsik, dan kegiatan pembelajaran yang lain
sudah termasuk baik.
47

2). Hasil observasi aktivitas Guru


Hasil aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada
pertemuan pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4

No Aspek yang diamati Skala Penilaian


Ya Tidak
1 Kegiatan Awal √
Guru menyiapkan peserta didik untuk
mengekuti proses pembelajaran
2 Guru memimpin do’a sebelum memulai √
pelajaran

3 Guru mengabsen kehadiran siswa √

4 Guru menanyakan pembelajaran √


sebelumnya dan mengaitkan dengan materi
yang akan dipelajari
5 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √
hari ini dan prosedur pembelajaran
Kooperati Tipe Picture And Picture
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa √
kelompok

7 Guru menyajikan materi tentang menulis √


paragraf sebagai pengantar
8 Guru menunjukan atau memperlihatkan √
gambar-gambar yang berkaitan dengan
materi tentang menulis paragraf
9 Guru menunjuk atau memanggil siswa √
secara bergantian untuk memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi
urutan yang logis
48

10 Guru menanyakan alasan dasar pemikiran √


urutan gambar tersebut
11 Dari alasan atau urutan gambar tersebut √
guru memulai menanamkan konsep atau
materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai tentang menulis paragraf
12 Guru melakukan tanya jawab tentang hal- √
hal yang belum dipahami siswa
13 Guru memberikan penguatan dan √
penyimpulan

14 Guru menyimpulkan materi yang dipelajari √


dan memberikan penguatan
15 Guru dan siswa bersama-sama menutup √
pembelajaran dengan berdo’a

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I ini sudah


baik, tetapi pada kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran
guru tidak menjelaskan lebih rinci atau detail, sehingga
kegiatan guru menyampaikan tujuan pembelajaran ini baru
dikatakan cukup dan pada kegiatan guru mengontrol
penyampaian materi menyusun paragraf dengan media gambar
masih kurang baik.
3). Hasil Belajar
Hasil belajar dalam proses pembelajaran pada
pertemuan pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Belajara Siswa Siklus I
Tabel 4.5
No Nama Siswa KKM Jumlah Nilai
1 AhmadRobi Yuliansyah 60 50
2 Ananda Saskia Nihsa 60 75
3 Anggita putri 60 65
49

4 Ayu Martha Gozali 60 65


5 Arsya Malik Al kamil 60 75
6 Fajiatul Mauliya 60 75
7 Hadi Al Fali 60 65
8 Haidar Gozi Al fatih 60 65
9 M. Azizul Qadim 60 68
10 M. Igfir Shauqi 60 75
11 M. Sultan Syadad 60 50
12 Natasya Safina 60 50
13 RaihanDaffa Ramadhan 60 80
14 Rizki Andrean Gani 60 62
Jumlah =920
Rata-rata =65.71

Dari tabel 4.6 didapat rata-rata hasil tesnya adalah


65.71 dengan nilai terendahnya 50 dan nilai tertingginya 80.
Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 3 orang, siswa
yang mendapat nilai 62 1 orang, siswa yang mendapat nilai 65
sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 68 1 orang, siswa
yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 orang, dan siswa yang
mendapat nilai tertinggi yaitu 80 hanya 1 orang.
Tabel 4,6
Hasil Rata-rata Nilai Siswa Siklus I
No Nilai Jumlah Siswa Persen
1 50 – 60 3 21,4
2 61 – 64 1 7,14
3 65 – 70 5 35,72
4 71 – 75 4 28,60
5 76 – 80 1 7,14
Jumlah 14 100
50

Dari lembar observasi dapat terlihat pula hasil setiap


indikator kemampuan menulis paragraf yang dicapai oleh
siswa pada siklus I. Hasil dari indikator kemampuan menulis
cerita ini dijelaskan pada gambar diagramberikut:

16
14
12
10

Series 3
8
Series 2
6
Series 1
4
2
0

50 - 6061 - 6465 - 7071 - 7576 - 80

Gambar 4.1
Diagram Presentase Hasil Lembar observasi Siswa Siklus I

a. Perhatian

Gambar 4.2
Kondisi siswa saat belajar
(Guru menerangkan pelajaran) pada siklus I

Dari gambar di atas, terlihat bahwa perhatian siswa


belum sepenuhnya.Masih ada beberapa siswa yang terlihat
51

tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menjelaskan


materi pelajaran dan masih ada siswa yang asik ngobrol
ketika mendengarkan penjelasan dari guru. Selain itu posisi
duduk siswa juga posisi terlihat tidak condong ke depan.
b. Bertanya
Setelah guru selesai menjelaskan materi pelajaran,
kemudian siswabertanya kepada guru tentang materi yang
sudah dijelaskan, tetapi 29.6% siswayang bertanya kepada
guru, 70.4% siswa tidak bertanya. Setelah gurumemberikan
motivasi atau reward mereka banyak yang bertanya, dan
alasanmereka tidak bertanya adalah karena malu dan takut
salah.
c. Ketepatan waktu menyelesaikan cerita
Selama proses pembelajaran hanya 57.5% siswa
yang menulis paragraf sampai selesai dan tepat waktu,
sedangkan 27.5 % siswa menulis paragraf tidak tepat waktu,
alasannya karena sulit untuk mengembangkan kalimat dan
menuangkan ide atau gagasan ke dalam kalimat. Mereka
juga merasa kesulitan untuk mengembangkan alur cerita.
d. Kerjasama kelompok

Gambar 4.3
Kondisi siswa saat kerjasama kelompok
52

e. Ketekunan

Gambar 4.4
Kondisi siswa saat menulis paragraf pada siklus I

Selama proses pembelajaran berlangsung hanya ada


beberapa siswa yangtekun dan semangat dalam menulis
cerita. 35.9% siswa menulis paragraf sesuai dengan ejaan,
alasannya karena mereka belum mengetahui cara
menuliskalimat sesuai dengan ejaan yang benar.
d. Tahap Refleksi
terjadi Tahap ini dilakukan oleh peneliti pada siklus I .
Pada sislus ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
ketika memberi tindakan pada siklus 2. Adapun kegagalan yang
pada siklus I. Hasil refleksi tersebut dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 4.7
Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I
No Kekurangan/kendala Perencanaan
perbaikan siklus II

1 Guru kurangmemberikan Guru harus memberikan


siswamotivasi untuk bertanya motivasikepada siswa
untuk bertanya
2 Saat guru menerangkan Guru harus lebih
pelajaran, guru kurang mengarahkansiswa
53

jelasmenyampaikan untuk lebih serius saat


pembelajaran tentang model guru
picture and picture sedang menerangkan
pelajaran
3 Masih banyak siswa yang Guru mengarahkan
kesulitan mengenbangkan kata siswa dalam
atau kalimat mengembangkan kata
atau kalimat
4 Kurangnya ketegasan Guru harus tegas dan
guruterhadap siswa yang mengarahkansiswa
masih bermalas-malasan dan untuk tidak bermalas-
lambatdalam menyelesaikan malasandan lambat
menulis paragraf dalam menyelesaikan
menulis paragraf
5 Pada pertengahan belajar Guru harus memberikan
siswamulai terlihat jenuh permainan
untukmenulis paragraf saat suasana sudah
mulai jenuh

Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus


diperbaiki dalam pemberian tindakan guru kepada siswa. Untuk
memperbaiki kelemaham dan mempertahankan keberhasilan yang
telah dicapai pada siklus I, maka pada siklus 2 perlu di buat
pengembangan perencanaan pemberian tindakan berdasarkan
hasil refleksi dari siklus I

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II


a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini secara garis besar sama
dengan pertemuan pertama yaitu menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), menyiapkan materi ajar, menyiapkan soal,
menyiapkan lembar observasi peneliti dan siswa, dan keperluan
pembelajaran lainnya.
54

Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini


proses pembelajaran harus lebih diarahkan. Guru akan memberikan
arahan yang lebih detail cara menyimpulkan materi yang disimak
dan dibaca. Pengaturan waktu harus lebih optimal seperti alokasi
waktu untuk mengerjakan tugas ditambah menjadi 35 menit dari
sebelumnya 30 menit agar siswa dapat menyelesaikan secara
maksimal. Gurupun lebih tegas dalam mengkondisikan kelas,
memberikan pengarahan secara detail dan memberikan suasana
pembelajaran yang santai tapi serius serta memberikan reward
kepada kelompok siswa yang mampu mempresentasikanasi hasil
diskusinya agar siswa termotivasi baik keaktifannya maupun
presentasinya. Selain itu posisi duduk setiap kelompok dirubah
supaya suasana kelas menjadi tidak membsankan namun masih
tetap dengan anggota kelompoknya masing-masing.
Materi yang akan dibahas pada siklus ini sama halnya
dengan siklus I yakni Menulis Paragraf dengan menggunakan
media gambar seri melalui model pembelajaran Picture and
Picture. Target pada siklus II ini siswa semakin baik dalam
meningkatkan keterampilan menulis paragraf bahasa Indonesia
semakin meningkat dibandingkan dengan siklus I yaiu sesuai
dengan target pencapaian penelitian ini yakni diatas kriteria
minimun yang di tentukan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tindakan pada siklus II diaksanakan dalam dua pertemuan
dengan alokasi waktu 2x35 menit tiap pertemuannya. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran
1. Pertemuan ketiga (15 September 2014)
Pertemuan ketiga di siklus II berlangsung selama 2x35
menit (2 Jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.00 sampai
dengan 08.30 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali dengan
membuka kegiatan pembelajaran dan apersepsi dengan
55

menyanyikan lagu dengn semangat, untuk membangkitkan


semangat belajar siswa. Pada pertemuam ketiga ini semua siswa
yang berjumlah 14 orang hadir semua.

Gambar 4.5
Kondisi siswa saat belajar pada siklus II

Gambar 4.6
Kondisi siswa saat belajar pada siklus II

Setelah siswa duduk sesuai dengan kelompoknya


masing-masing guru memberikan materi yaitu menulis paragraf
dengan menggunakan media gambar. Kemudian guru memberi
56

saran agar setiap kelompok berbagi tugas dalam mengerjakan


tugas, selama siswa mengerjakan tugas, guru bersama observer
berkeliling memantau aktivitas siswa dari satu kelompok ke
kelompok yang lain untuk memberikan pengarahan jika ada
kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu peneliti dan
observer melakukan observasi proses pembelajaran kelompok
siswa.
Pada pertemuan ketiga ini, siswa sudah terbiasa
pertanyaan dan perintah-perintah yang diberikan oleh guru,
mereka lebih mengandalkan teman sekelompoknya yang lebih
pintar. Kemudian peneliti menegur siswa tersebut untuk ikut
bekerja sama dan memberikan pengertian serta motivasi akan
pentingnya bekerja sama dengan teman-teman sekelompok
untuk persiapan mempresentasikan hasil diskusinya tersebut.
Kemudian siswa pun terlihat mengikuti saran yang diberikan
peneliti untuk bekerja sama walaupun masih belum sungguh-
sungguh. Setelah waktu habis ternyata masih ada satu kelompok
yang belum menyelesaikan tugasnya secara tuntas kemudian
peneliti memrintahkan untuk segera menyelesaikannya.
Selanjutnya untuk kelompok yang akan tampil untuk
presentasi sudah pernah maju semua, maka guru mengocok
kelompok yang akan tampil untuk mempresentasikan adalah
kelompok 2. Saat hasil kelompok dipresentasikan, guru
berusaha memotivasi siswa lain untuk aktiv dalam mengukuti
diskusi kelas dengan menyanggang, menanggapi atau
mengevaluasi jawaban yang dipresentasikan temannya.
Kondisi kelas lebih tertib dibandingkan dengan pelaksanaan
siklus I karena guru dan observer meningkatkan ketegasan dan
selalu memberikan motivasi dan tantangan untuk meningkatkan
belajar. Pada pertemuan ketiga ini, terdapat 7 siswa yang
mengajukan pendapat dan 5 siswa yang mengajukan pertanyaan
57

kepada kelompok yang menampilkan hasil diskusinya.


Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan
observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang
telah berlangsung dan menyimpulkan apa yang telah
dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan
selanjutnya siswa lebih mahir lagi dalam melaksanakan
pembelajaran tentang keterampilan menulis paragraf dengan
menggunakan media gambar dirumah yang ada dalam LKS
mereka, yang bertujuan agar mereka rajin belajar menulis di
rumah.
2. Pertemuan keempat
Pertemuan keempat sama halnya dengan pertemuan
sebelumnya. Kegitan Pembelajaran diawali dengan membuka
pembelajaran dengan memberi salam dan guru meminta ketua
kelas untuk memimpin do’a kemudian guru memriksa absensi
atau kehadiran siswa, dan alhamdulillah seluruh siswa yang
berjumlah 14 orang hadir semua.
Pertemuan ini siswa tidak dibagi kelompok karena akan
dilaksanakan tes akhir siklus II. Tes ini dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat keterampialn menulis paragraf dengan
menggunakan media gambar dalam bahasa Indonesia siswa
terhadap materi yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
Sebelum dilaksanakan tes, 15 menit sebelumnya guru
meminta perwakilan 2 orang siswa maju ke depan kelas untuk
memaparkan atau menjelaskan tentang menulis paragraf yang
mereka pelajari di rumah. Lalu siswa yang lain menanggapi
dan menambahkan penjelasan yang sudah dijelaskan oleh
temannya. Kemudian guru memberikan riview sekilas seputar
materi yang dipelajari di rumah, dan meyimpulkan bersama
tentang materi tersebut. Tes ini (post tes) dilaksanakan selama
58

35 menit. Selama proses berlangsung, suasana pun menjadi sepi


dan hening. Setlah waktu habis siswa segera mengumpulkan
lembar jawaban tes tersebut.
Langkah terakhir siswa atau kelompok yang sudah aktif
bertanya, menjawab, presentasi di depan kelas, dan mengikuti
pembelajaran keterampilan menulis paragraf dengan
menggunakan media gambar dengan baik mendapatkan reward
(hadiah) dari guru atau peneliti, tapi kelompok yang lain juga
yang telah apresiasi mengikuit pembelajaran dengan baik
diberikan reward hadiah).
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian
pada setiap kegiatan pembelajaran. Tahap observasi dilakukan
bersamaan dengan tahap pelaksanaan.
Tindakan pembelajaran siklus II ini dapat dikatakan sudah
baik, karena dari pertemuan ketiga pembelajaran sudah berjalan
dengan tertib dan lancar, sudah tampak terlihat keaktifan siswa
dalam mengemukakan pendapatnya. Sudah mulai tercipta suasana
kerjasama yang baik antara anggota kelompok belajar
dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
Semangat siswa untuk menjadi yang terbaik di antara siswa
lainnya terlihat lebih meningkat dibandingkan siklus I. Pada siklus
II keberanian siswa dalam menjelaskan tugas yang dikerjakan
secara berkelompok lebih baik, mereka lebih bisa mengontrol
tema-temannya dan proses diskusi mengalami banyak peningkatan.
Jadipada siklus II ini siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran
keterampilan menulis paragraf dengan media gambar dan
menjalankannya dengan baik. Walaupun tentunya masih ada
kekurangan yang terjadi.
1). Hasil observasi aktivitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pebelajaran
59

pada pertemuan ketiga siklus II ini dapat dilihat pada tabel


berikut ini;

Tabel 4.8
Hasil Observasi Siswa pada Siklus II
No Aspek yang diamati Skala Penilaian
Ya Tidak
1 Kegiatan Awal √
Siswa memperhatikan penjelasan guru
2 Siswa mengikuti perintah guru seperti √
berdo’a dan tanya jawab
3 Siswa menjawab panggilan guru sesuai √
absen

4 Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang √


berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari
5 Siswa mendengarkan penjelasan yang √
disampaikan oleh guru
6 Siswa membentuk kelompok belajar √

7 Siswa mendengarkan penjelasan guru √

8 Siswa memperhatikan gambar-gambar yang √


diberikan oleh guru
9 Siswa maju satu per satu sesuai panggilan √
guru

10 Siswa menjelaskan alasan dasar pemikiran √


urutan gambar yang telah dilakukan oleh
siswa
11 Siswa mulai membuat tulisan dengan √
memperhatikan tanda baca titik, koma,
60

huruf kapital, sesuai dengan gambar yang


diberikan oleh guru
12 Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum √
dipahami
13 Siswa menerima penguatan dan √
menyimpulkan materi bersama-sama
14 Siswa menyimak kesimpulan dari guru √

15 Siswa dan guru bersama-sama menutup √


pembelajaran dengan berdo’a

Aktivitas pada lembar observasi siswa pada siklus II ini


sudah baik, sudah banyak mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya, setiap kegiatan siswa sudah tergolong sangat baik.
2). Hasil observasi aktivitas guru
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran
pada pertemuan ketiga siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut
ini;

Tabel 4.9
Hasil Observasi guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skala Penilaian
Ya Tidak
1 Kegiatan Awal √
Guru menyiapkan peserta didik untuk
mengekuti proses pembelajaran
2 Guru memimpin doa sebelum memulai √
pelajaran

3 Guru mengabsen kehadiran siswa √

4 Guru menanyakan pembelajaran sebelumnya √


dan mengaitkan dengan materi yang akan
dipelajari
61

5 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari √


ini dan prosedur pembelajaran Kooperati
Tipe Picture And Picture
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa √
kelomp

7 Guru menyajikan materi tentang menulis √


paragraf sebagai pengantar
8 Guru menunjukan atau memperlihatkan √
gambar-gambar yang berkaitan dengan
materi tentang menulis paragraf
9 Guru menunjuk atau memanggil siswa √
secara bergantian untuk memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi
urutan yang logis
10 Guru menanyakan alasan dasar pemikiran √
urutan gambar tersebut
11 Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru √
memulai menanamkan konsep atau materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai tentang menulis paragraf
12 Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal √
yang belum dipahami siswa
13 Guru memberikan penguatan dan √
penyimpulan

14 Guru menyimpulkan materi yang dipelajari √


dan memberikan penguatan
15 Guru dan siswa bersama-sama menutup √
pembelajaran dengan berdo’a

Aktivitas pembelajaran pada lembar observasi aktivitas guru


pada siklus II ini sudah baik, banyak peningkatan dari setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru atau peneliti, kegiatan peneliti
sudah bisa dikatakan sangat baik.
62

3). Hasil belajar siswa


Hasil belajar dalam proses pembelajaran pada pertemuan
ketiga siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4.10
Hasil Belajar Siwa Siklus II
No Nama Siswa KKM Jumlah
Nilai
1 Ahmad Robi Yuliansyah 60 63
2 Ananda Saskia Nihsa 60 75
3 Anggita putri 60 70
4 Ayu Martha Gozali 60 70
5 Arsya Malik Al kamil 60 75
6 Fajiatul Mauliya 60 75
7 Hadi Al Fali 60 70
8 Haidar Gozi Al fatih 60 70
9 M. Azizul Qadim 60 70
10 M. Igfir Shauqi 60 75
11 M. Sultan Syadad 60 63
12 Natasya Safina 60 63
13 Raihan Daffa Ramadhan 60 85
14 Rizki Andrean Gani 60 63
Jumlah 987
Rata-rata 70.5

Dari tabel 4.9 didapat rata-rata hasil tesnya adalah 70.5


dengan nilai terendah 63 dan nilai tertingginya 85, semua nilai
siswa sudah diatas KKM yang ditentukan oleh peneliti yaitu 60, dan
siswa yang mendapat nilai 63 4 orang, yang mendapat nilai 70 5
orang, yang mendapat nilai 75 4 orang, dan siswa yang mendapat
nilai 85 1 orang, dari tabel nilai siklus II sudah terlihat banyak
peningkatan dibanding dengan siklus I, pada siklus II ini siswa sudah
63

tdak ada yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang ditentukan


peneliti
Tabel 4.11
Hasil rata-rata Nilai Siswa Sikus II
No Nilai Jumlah Siswa Persen
1 63 – 69 4 28,57
2 70 – 74 5 35,72
3 75 – 80 4 28,57
4 81 – 85 1 7,14
Jumlah 14 100

d. Tahap Refleksi
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan
menulis paragraf yang dilakukan oleh guru pada setiap tindakan
telah sesuai yaitu meningkatkan keterampilan menulis paragraf
dengan menggunakan media gambar, walaupun dalam
pelaksanaannya masih terdapat kekurangan tetapi hal tersebut dapat
diatasi pada tindakan pembelajaran selanjutnya dengan adanya
refleksi pada setiap akhir pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran
dilaksanakan melalui lembar observasi sudah baik dalam
meningkatkan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan
media gambar. Hasil tes kemampuan menulis paragraf bahasa
Indonesia siswa siklus II sudah menunjukan hasil yang baik. Rata-
rata nilai tes keterampilan menulis paragraf bahasa Indonesia
siswa mengalami peningkatan dari 65.71 menjadi 70.5 dan
peningkatannya sebesar 10%

C. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang
didapat. Diataranya sebagai berikut;
64

1. Data hasil tes kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan


media gambar setiap akhir siklus.
Dari hasil analisis diperoleh tingkat kemampuan menulis
paragraf bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar
siswa tertinggi, tingkat kemampuan menulis paragraf bahasa
Indonesia terrendah dan rata-rata kemampuan menulis paragraf
dengan menggunakan media gambar siswa yang dirangkum sebagai
berikut;
Tabel 4.12
Rekapitulasi Tingkat Kemampuan Menulis Paragraf dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Picture and
Picture

Tingkat Kemampuan Hasil Tes Kemampuan Menulis Paragraf


Menulis Paragraf dengan Menggunakan Media Gambar
Siklus I Siklus II
Tingkat tertinggi 80 85
Tingkat terendah 50 63
Rata-rata tingkat 65.71 70.5

Indikator ketercapaian kemampuan menulis paragraf


dengan menggunakan media gambar siswa dalam penelitian ini
adalah jika siswa mendapatkan nilai keseluruhan di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar yang ditentukan oleh
peneliti, maka penelitian dihentikan. Dilihat dari presentase tingkat
kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar
siswa mengalami peningkatan mulai dari siklus I sampa siklus II.
Dari siklus I sebesar 65,71 dan mengalami peningkatan pada siklus
II sebesar 70,5 Presentase tingkat kemampuan menulis paragraf
dengan menggunakan media gambar siswa dapat dikoversikan dalam
grafik berikut;
65

16

14

12

10
Series 3
8
Series 2
6
Series 1
4

0
63-69 70-74 75-80 81-85

Gambar 4.7
Diagram Presentase Hasil Lembar observasi Siswa Siklus II
a. Perhatian
Dari hasil observasi hampir seluruh siswa antusias
memperhatikan saat guru sedang menerangkan pelajaran, siswa
begitu semangat dan hampir tidak ada lagi siswa yang asik
ngobrol ketika guru menerangkan pelajaran. Mereka terlihat
serius mengikuti pelajaran di kelas.
Perilaku yang ditunjukkan siswa ketika akan dimulai
pembelajaran pun sangat positif, terlihat mereka bergegas
membuka buku pelajaran dan alat tulis mereka. Selain itu,
mereka juga merasa rilek ketika menerima pelajaran.
b. Bertanya
Setelah guru menerangkan pelajaran tentang cara
menulis paragraf, setiap kelompok siswa diminta untuk
melakukan tanya jawab dengan teman sekelompoknya,
kemudian mereka melakukan tanya jawab tentang materi
menulis paragraf. Dalam bertanya siswa terlihat antusias untuk
66

bertanya kepada teman sekelompoknya, siswa terlihat aktif dan


memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
c. Kecepatan dalam Menulis Paragraf
Hampir semua siswa terlihat semangat dan antusias
menulis paragraf, sehingga mereka menyelesaikan tugasnya
tepat waktu dan selesai, hanya sedikitsiswa yang bermalas-
malasan menulis paragraf. Walaupun masih ada siswa yang
menyelesaikan tulisannya tidak tepat waktu. Namun mereka
menyelesaikannya sampai selesai.
d. Kerja Sama Kelompok
Pada siklus II ini, aspek kerja sama kelompok siswa
begitu terlihat,awalnya hanya beberapa siswa yang telihat
semangatnya dalam kerja sama kelompok. Namun setelah
melaksanakan proses pembelajaran denganmenerapkan model
masyarakat belajar siswa terlihat aktif, kritis, dan sharring
dengan temannya untuk berbagi pengalaman dari hasil
pengetahuan yang diperolehnya.
e. Ketekunan
Pada siklus II ini aspek ketekunan mengalami
peningkatan sebanyak17.4% Perilaku siswa tersebut merupakan
perwujudan dari adanya kebutuhan dari dalam diri mereka
terhadap pelajaran. Mereka lebih terlihat serius ketika menulis
cerita anak. Di awal pelajaran guru membimbing siswa menulis
paragraf sampai siswa benar-benar memahaminya. Guru terus
memotivasi siswa untuk membangkitkan keinginan menulis.
Guru mengarahkan siswa dalam mengembangkan ide cerita.
Sehingga siswa terlihat tekun dan semangat dalam pembelajaran
menulis cerita.
1. Lembar Observasi
Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti
didampingi oleh observer. Obsever tersebut adalah guru
67

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III yang diberikan


lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan
untuk mengetahui dan mengukur kemampuan peneliti
sebagai guru yang menerapkan inovasi pembelajaran.
Kemudian observasi pun dilakukan kepada siswa untuk
mengetahui dan mengukur aktivitas kelompok siswa yang
dilakukan oleh peneliti dan observer. Lembar observasi juga
digunakan untuk menganalisis dan merefleksikan setiap
siklus tindakan pembelajaran.

D. Pembahasan Temuan Penelitian


Peningkatan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan
media gambar dalam proses belajar dapat meningkatkan keterampilan
menulis paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Peningkatan keterampilan menulis paragraf dalam kegiatan belajar
mengajar pada pokok bahasan menulis paragraf dengan menggunakan
media gambar dapat memberikan pengalaman baru kepada siswa dalam
belajar bahasa Indonesia. Proses pembelajaran dengan cara
mengelompokkan siswa, saling bekerja sama menentukan kalimat dengan
memperhatikan gambar-gambar tersebut, dan mempresentasikan hasil
kerja kelompok membuat pelajaran lebih bernuansa serta berbeda dari
sebelumnya.
Pengaruh peningkatan keterampilan menulis dengan menggunakan
media gambar terhadap keterampilan menulis paragraf bahasa Indonesia
siswa sangat berpengaruh. Hal ini dapat terbukti dengan hasil tes
kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar yang
selalu meningkat mulai dari skor rata-rata 65.71 pada siklus I dan 70.5
pada siklus II
Peningkatan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan
media gambar dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan
aktivitas kelompok siswa. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aktivitas
68

siswa mulai dari siklus I ke siklus II yang diukur melalui lembar observasi
aktivitas siswa dan hasil tes setiap siklus.
Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis paragraf dengan
menggunakan media gambar siswa siklus II di atas dapat diketahui kondisi
akhir kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar.
Alhamdulillah semua siswa telah mencapai KKM yang ditentukan oleh
peneliti yakni 60
69

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah
dilaksanakan, kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media
gambar pada siswa kelas III MI Ziadatul Huda Jakarta Timur, mengalami
peningkatan yang signifikan.
Hal tersebut di atas dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran yang semakin meningkat dalam setiap siklusnya,
dari aktivitas siswa yang cukup menjadi baik dan sangat baik. Hasil tes
kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar juga
menunjukkan bahwa pada siklus I diketahui 10 dari 14 siswa telah
mencapai KKM (60) degan nilai rata-rata 65.71 kemudian meningkat
pada siklus II diketahui semua siswa telah berhasil mencapai nilai KKM
(60) dengan nilai rata-rata siswa sebesar 70.5
Sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas di atas, hipotesis
yang dirumuskan tenyata terbukti kebenarannya bahwa peningkatan
keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar
dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf siswa kelas III MI
Ziyadatul Huda Jakarta Timur.

B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas beberapa saran yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan
uraian penutupan skripsi ini adalah :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi
guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
mengajar menulis.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber
pelajaran bagi siswa atau pihak yang menaruh perhatian pada kajian

69
70

menulis terutama menulis paragraf.


71

DAFTAR PUSTAKA

Alek dkk, Bahasa Indonesia Jakarta: FITK PRESS 2009

A Gani Ramlan dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bebahasa


Indonesia, Jakarta: FITK PRESS 2011

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta:PT


Bumi Aksara 2009)

Budinuryanto. dkk,Pengajaran Keterampilan berbahasa,


Jakarta: Universitas Terbuka, 2008

Cahyani Isa, dkk, Kemampuan Berbahasa Inonesia di


SD,(Bandung: UPI Press 2007),

Finoza Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi


Insan Mulya, 2003)

Gilang dkk, Tim Bina Bahasa Bahasa Indonesia Kelas 3 SD


Bogor: Yudhistira 2010

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indoesia berkarakter di SD


Jakarta, Nufa Citra Mandiri 2012

Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:


Balai Pustaka,2008),

Resmini Novi dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan


Sastra Indonesia di Kelas Tinggi (Bandung:UPI PRESS)

` Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,


(Bandung:Kencana Prenada Media Group 2008)

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar


Proses Pendidikan (Bandung: Kencana Prenada Media Group)

Sandjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana,


2010)

71
Lampiran I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MI Ziyadatul Huda

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Pertemuan Ke 1

Kelas / Semester : III / 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf
dan puisi.
B. Kompetensi Dasar
Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan
memperhatikan penggunaan ejaan.
C. Indikator
 Menentukan penggunaan tanda baca titik dalam menulis kalimat
 Menentukan penggunaan tanda baca koma dalam menulis kalimat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
 Siswa mampu menggunakan tanda baca titik dalam menulis kalimat
 Siswa mampu menggunakan tanda baca koma dalam menulis kalimat

Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab (


responsibility),dan Berani (Courage)

E. Materi Pembelajaran
Menulis paragraf (Materi Terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture

72
Demontrasi, dan tanya jawab

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyiapkan  Memperhatikan Disiplin


peserta didik untuk penjelasan guru
mengikuti proses
pembelajaran  Mengikuti perintah Religius
 Berdo’a sebelum guru seperti
belajar berdo’a dan tanya
jawab
 Mengabsen  Menjawab
kehadiran siswa panggilan guru
sesuai absen Rasa Ingin
 Menanyakan  Menjawab tahu
pembelajaran pertanyaan dari teliti
sebelumnya guru berkaitan
dan mengaitkan dengan materi yang
dengan materi akan dipelajari
yang akan
dipelajari
 Menjelaskan  Mendengarkan
tujuan penjelasan yang
pembelajaran disampaikan oleh
hari ini dan guru
prosedur
pembelajaran
kooperatif Tipe
Picture and
picture

73
b. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Guru membagi  Siswa Rasa ingin tahu


siswa menjadi membentuk
beberapa kelompok kelompok
belajar
 Guru menyajikan  Siswa Tekun
materi tentang mendengarkan
menulis kalimat penjelasan
dengan menentukan guru
penggunaan tanda
baca titik dan koma
sebagai pengantar
 Guru menunjukan /  Siswa Rasa ingin tahu
memperlihatkan memperhatikan
gambar-gambar gambar-
yang berkaitan gambar yang
dengan materi diberikan oleh
tentang menulis guru
kalimat dengan
menentukan
penggunaan tanda
baca titik dan
koma

74
b. Elaborasi ( 25 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Karakter

 Guru  Siswa maju Tekun dan


menunjuk/memanggil satu per satu Rasa ingin
siswa secara bergantian sesuai tahu
memasang atau panggilan
mengurutkan gambar- guru
gambar menjadi urutan
yang logis  Siswa
 Guru menanyakan menjelaskan
alasan/dasar pemikiran alasan/dasar Berani
urutan gambar pemikiran
tersebut rutan gambar
yang telah
dilakukan oleh
siswa
 Siswa
 Dari alasan /urutan membuat
gambar tersebut guru tulisan dengan Tekun
memulai menanamkan menggunakan
konsep/materi sesuai tanda baca
dengan kompetensi yang titik dan koma
ingin dicapai tentang
menulis kalimat dengan
menentukan penggunaan
tanda baca titik dan
koma

75
c. Konfirmasi (10 menit)
Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter

 Guru melakukan  Siswa bertanya Berani


tanya jawab tentang tentang hal-hal Rasa ingin
hal-hal yang belum yang belum tahu
dipahami siswa dipahami
 Guru memberikan  Siswa menerima tekun
penguatan dan penguatan dan
penyimpulan menyimpulkan
materi bersama-
sama

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyimpulkan  Menyimak Tekun


materi yang kesimpulan dari
dipelajari dan guru
memberikan
penguatan
 Menutup  Bersama-sama Religius
pembelajaran berdo’a
dengan do’a

H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR


a. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai
Standar isi 2006
b. Buku cerita dan majalah anak bergambar

76
I. PENILAIAN

Teknik Penilaian : Tugas kelompok

Bentuk instrumen : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Instrumen soal


Kompetensi
 Menentukan
penggunaan tanda 1. Buatlah kalimat dengan
baca titik dalam menggunakan tanda baca titik dan
membuat kalimat koma!
 Menentukan
penggunaan tanda
baca koma dalam
membuat kalimat

M engetahui Jakarta,08 September 2014

Kepala Sekolah Guru Kelas 3

H. Fakhrurozi, S.Ag Nur’aini

77
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MI Ziyadatul Huda

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Pertemuan Ke 2

Kelas / Semester : III / 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf
dan puisi.
B. Kompetensi Dasar
Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan
memperhatikan penggunaan ejaan.
C. Indikator
 Mengenal penggunaan huruf kapital dalam menulis kalimat
 Menggunakan huruf kapital pada penulisan Nama orang, nama kota, dan
lain-lain dalam menulis kalimat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
 Siswa mampu mengenal huruf kapital dalam menulis kalimat
 Siswa mampu menggunakan huruf kapital pada penulisan nama orang,
nama kota dan lain-lain dalam menulis kalimat

Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab (


responsibility),dan Berani (Courage)

E. Materi Pembelajaran
Menulis paragraf ( Materi Terlampir)

78
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture
Demontrasi, dan tanya jawab
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyiapkan  Memperhatikan Disiplin


peserta didik untuk penjelasan guru
mengikuti proses
pembelajaran  Mengikuti perintah Religius
 Berdo’a sebelum guru seperti
belajar berdo’a dan tanya
jawab

 Mengabsen  Menjawab panggilan Rasa Ingin


kehadiran siswa guru sesuai absen tahu
teliti

 Menanyakan  Menjawab
pembelajaran pertanyaan dari
sebelumnya dan guru berkaitan
mengaitkan dengan dengan materi yang
materi yang akan akan dipelajari
dipelajari
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
pembelajaran hari penjelasan yang
ini dan prosedur disampaikan oleh
pembelajaran guru
kooperatif Tipe
Picture and picture

79
b. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Guru membagi  Siswa Rasa ingin tahu


siswa menjadi membentuk
beberapa kelompok
kelompok belajar

 Guru menyajikan  Siswa Tekun


materi tentang mendengarkan
menulis kalimat penjelasan guru
dengan
menentukan
penggunaan huruf
kapital sebagai
pengantar

 Guru menunjukan /  Siswa Rasa ingin tahu


memperlihatkan memperhatikan
gambar-gambar gambar-gambar
yang berkaitan yang diberikan
dengan materi oleh guru
tentang menulis
kalimat dengan
menentukan
penggunaan huruf
kapital

80
b. Elaborasi ( 25 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Karakter

 Guru  Siswa maju Tekun dan


menunjuk/memanggil satu per satu Rasa ingin
siswa secara sesuai tahu
bergantian memasang panggilan guru
atau mengurutkan
gambar-gambar
menjadi urutan yang
logis
 Guru menanyakan  Siswa Berani
alasan/dasar pemikiran menjelaskan
urutan gambar alasan/dasar
tersebut pemikiran
rutan gambar
yang telah
dilakukan oleh
 Dari alasan /urutan siswa Tekun
gambar tersebut  Siswa
guru memulai membuat
menanamkan tulisan dengan
konsep/materi sesuai menggunakan
dengan kompetensi huruf kapital
yang ingin dicapai
tentang menulis
kalimat dengan
menentukan
penggunaan huruf

81
kapital

c. Konfirmasi (10 menit)


Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter

 Guru melakukan  Siswa bertanya Berani


tanya jawab tentang hal-hal
tentang hal-hal yang belum Rasa ingin tahu
yang belum dipahami
dipahami siswa
 Guru  Siswa tekun
memberikan menerima
penguatan dan penguatan dan
penyimpulan menyimpulkan
materi
bersama-sama

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyimpulkan  Menyimak Tekun


materi yang kesimpulan dari
dipelajari dan guru
memberikan
penguatan  Bersama-sama Religius
 Menutup berdo’a

82
pembelajaran
dengan do’a

H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR

c. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai


Standar isi 2006
d. Buku cerita dan majalah anak bergambar

I. PENILAIAN

Teknik Penilaian : Tugas kelompok

Bentuk instrumen : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Instrumen soal


Kompetensi
 Mengenal penggunaan
huruf kapital dalam  Buatlah kalimat dengan
menulis kalimat menggunakan tanda baca titik,
koma dan huruf kapital!

 Menggunakan huruf
kapital pada penulisan
Nama orang, nama
kota, dan lain-lain
dalam menulis kalimat

83
M engetahui Jakarta, 10 September 2014

Kepala Sekolah Guru Kelas 3

H. Fakhrurozi, S.Ag Nur’aini

84
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MI Ziyadatul Huda

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Pertemuan Ke 3

Kelas / Semester : III / 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf
dan puisi.
B. Kompetensi Dasar
Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan
memperhatikan penggunaan ejaan.
C. Indikator
 Menyusun paragraf menggunakan tanda baca titik dan koma
 Menyusun paragraf menggunakan huruf kapital
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
 Siswa mampu menyusun paragraf menggunakan tanda baca titik dan
koma
 Siswa mampu menyusun paragraf menggunakan huruf kapital

Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab (


responsibility),dan Berani (Courage)

E. Materi Pembelajaran
Menulis paragraf (Materi Terlampir)
F. Metode Pembelajaran

85
Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture
Demontrasi, dan tanya jawab
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyiapkan  Memperhatikan Disiplin


peserta didik untuk penjelasan guru
mengikuti proses
pembelajaran
 Berdo’a sebelum  Mengikuti perintah Religius
belajar guru seperti berdo’a
dan tanya jawab
 Mengabsen  Menjawab panggilan Rasa Ingin
kehadiran siswa guru sesuai absen tahu

 Menanyakan  Menjawab pertanyaan teliti


pembelajaran dari guru berkaitan
sebelumnya dan dengan materi yang
mengaitkan dengan akan dipelajari
materi yang akan
dipelajari
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
pembelajaran hari penjelasan yang
ini dan prosedur disampaikan oleh
pembelajaran guru
kooperatif Tipe
Picture and picture

86
b. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Guru membagi  Siswa Rasa ingin tahu


siswa menjadi membentuk
beberapa kelompok
kelompok belajar

 Guru menyajikan  Siswa Tekun


materi tentang mendengarkan
menulis paragraf penjelasan
dengan guru
menentukan
penggunaan tanda
baca titik, koma
dan huruf kapital
sebagai pengantar
 Guru menunjukan  Siswa Rasa ingin tahu
/ memperlihatkan memperhatikan
gambar-gambar gambar-
yang berkaitan gambar yang
dengan materi diberikan oleh
tentang menulis guru
paragraf dengan
menentukan
penggunaan tanda
titik,koma dan
huruf kapital

87
b. Elaborasi ( 25 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Karakter


 Guru  Siswa maju Tekun dan
menunjuk/memanggil satu per satu Rasa ingin
siswa secara sesuai tahu
bergantian memasang panggilan guru
atau mengurutkan
gambar- gambar
menjadi urutan yang
logis
 Guru menanyakan  Siswa
alasan/dasar pemikiran menjelaskan
urutan gambar alasan/dasar Berani
tersebut pemikiran
rutan gambar
yang telah
dilakukan oleh
siswa
 Dari alasan /urutan  Siswa
gambar tersebut guru membuat
memulai menanamkan tulisan dengan Tekun
konsep/materi sesuai menggunakan
dengan kompetensi Huruf kapital
yang ingin dicapai
tentang menulis
paragraf dengan
menentukan
penggunaan tanda
baca titik,koma dan
huruf kapital

88
c. konfirmasi (10 menit)
Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter

 Guru melakukan  Siswa bertanya Berani


tanya jawab tentang tentang hal-hal
hal-hal yang belum yang belum Rasa ingin
dipahami siswa dipahami tahu

 Guru memberikan  Siswa menerima tekun


penguatan dan penguatan dan
penyimpulan menyimpulkan
materi bersama-
sama
c. Kegiatan Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyimpulkan  Menyimak Tekun


materi yang kesimplan dari
dipelajari dan guru
memberikan
penguatan
 Menutup  Bersama-sama Religius
pembelajaran berdo’a
dengan do’a

H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR

e. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai


Standar isi 2006
f. Buku cerita dan majalah anak bergambar

89
I. PENILAIAN

Teknik Penilaian : Tugas kelompok

Bentuk instrumen : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Instrumen soal


Kompetensi
 Menyusun
paragraf  Buatlah paragraf dengan
menggunakan menggunakan huruf kapital, tanda
tanda baca titik baca titik dan koma!
dan koma
 Menyusun
paragraf
menggunakan
huruf kapital

M engetahui Jakarta,15 September 2014

Kepala Sekolah Guru Kelas 3

H. Fakhrurozi, S.Ag Nur’aini

90
Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MI Ziyadatul Huda

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Pertemuan Ke 4

Kelas / Semester : III / 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf
dan puisi.
B. Kompetensi Dasar
Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan
memperhatikan penggunaan ejaan.
C. Indikator
 Menyusun paragraf menggunakan model Picture and Picture
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
 Siswa mampu menyusun paragraf menggunakan media gambar seri

Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab (


responsibility),dan Berani (Courage)

E. Materi Pembelajaran
Menulis paragraf ( Materi Terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture
Demontrasi, dan tanya jawab

91
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyiapkan  Memperhatikan Disiplin


peserta didik untuk penjelasan guru
mengikuti proses
pembelajaran
 Berdo’a sebelum  Mengikuti perintah Religius
belajar guru seperti berdo’a
dan tanya jawab
 Mengabsen  Menjawab panggilan Rasa Ingin
kehadiran siswa guru sesuai absen tahu
 Menanyakan  Menjawab pertanyaan teliti
pembelajaran dari guru berkaitan
sebelumnya dan dengan materi yang
mengaitkan dengan akan dipelajari
materi yang akan
dipelajari
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
pembelajaran hari penjelasan yang
ini dan prosedur disampaikan oleh
pembelajaran guru Rasa Ingin

kooperatif Tipe tahu

Picture and picture

92
b. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Guru membagi siswa  Siswa Rasa ingin tahu


menjadi beberapa membentuk
kelompok kelompok
 Guru menyajikan belajar
materi tentang  Siswa Tekun
menulis paragraf mendengarkan
dengan menentukan penjelasan
penggunaan model guru
pembelajaran
picture and picture
sebagai pengantar
 Guru menunjukan /  Siswa
memperlihatkan memperhatika
gambar-gambar n gambar- Rasa ingin tahu
yang berkaitan gambar yang
dengan materi diberikan oleh
tentang menulis guru
paragraf dengan
menentukan
penggunaan model
picture and picture

93
b. Elaborasi ( 25 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Karakter


 Guruc  Siswa maju Tekun dan
menu. njuk/memanggil satu per satu Rasa ingin
siswa secara bergantian sesuai tahu
memkasang atau panggilan guru
mengourutkan
gambar- gambnar
menjadi urutan
yangflogis  Siswa
 Gurui menanyakan menjelaskan

alasarn/dasar alasan/dasar
pemikiran Berani
pemikiran urutamn
gambar tersebut rutan gambar
a yang telah
s dilakukan oleh
i siswa
 Siswa
( membuat
1 tulisan dengan
 Dari alasan /urutan
0 menggunakan
gamb ar tersebut
guru model Tekun

memulai menanamkan pembelajaran


m picture and
kons ep/materi sesuai
e picture
deng an kompetensi
n
yang ingin dicapai
i
tentang menu lis
t
paragraf dengan mene
ntukan penggunaan
)
mod el pembelajaran
picture and picture

94
c. konfirmasi (10 menit)

Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter

 Guru melakukan  Siswa bertanya Berani


tanya jawab tentang tentang hal-hal
hal-hal yang belum yang belum Rasa ingin
dipahami siswa dipahami tahu

 Guru memberikan  Siswa menerima tekun


penguatan dan penguatan dan
penyimpulan menyimpulkan
materi bersama-
sama

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter

 Menyimpulkan  Menyimak Tekun


materi yang kesimplan dari
dipelajari dan guru
memberikan
penguatan
 Menutup Religius
pembelajaran  Bersama-sama
dengan do’a berdo’a

H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR

g. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai


Standar isi 2006
h. Buku cerita dan majalah anak bergambar

95
I. PENILAIAN

Teknik Penilaian : Tugas kelompok

Bentuk instrumen : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Instrumen soal


Kompetensi
 Menyusun
paragraf  Buatlah paragraf dengan
menggunakan menggunakan model
model pembelajaran picture and picture!
pembelajaran
picture and
picture

M engetahui Jakarta, 17 September 2014

Kepala Sekolah Guru Kelas 3

H. Fakhrurozi, S.Ag Nur’aini

96
KISI – KISI SOAL BAHASA INDONESIA KELAS III/ 1

Mata pelajaran : Bahasa


Indonesia Kelas / Semester : III / 1
Alokasi Waktu : 60 menit
Jumlah Soal : 1 soal
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar Uraian Materi Indikator Aspek Nomor
kognitif soal

1. Menyusun 1.Tanda Titik dipakai - Siswa dapat C3 1

paragaraf pada akhir kalimat menentukan


yang bukan penggunaan tanda
berdasarkan
pertanyaan atau
bahan yang baca titik dalam
seruan, dalam
tersedia dengan menulis paragraf
menulis paragraf
memperhatikan harus
penggunaan memperhatikan
ejaan. tanda titik

2.Tanda koma
dipakai untuk
memisahkan anak Siswa dapat
kalimat dari induk menentukan penggunaan C3
kalimat apabila tanda baca koma dalam
anak kalimat menulis paragraf
tersebut
mendahului induk
kalimatnya.

3.Huruf kapital atau Siswa dapat mengenal C3


huruf besar huruf kapital dalam

97
dipakai sebagai menulis paragraf
huruf pertama kata
pada awal kalimat.
4.Huruf kapital
Siswa mampu
dipakai sebagai
menggunakan huruf
huruf pertama
kapital pada penulisan
unsur-unsur nama
orang nama orang, nama C3
kota, dan lain-lain
dalam menulis
paragraf
5.Suatu jenis tulisan
yang memiliki tujuan Menyusun paragraf
dan ide menggunakan tanda baca
titik dan koma
Menyusun paragraf
menggunakan huruf
kapital

98
LEMBAR OBSERVASI UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS III DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA MI
ZIYADATUL HUDA JAKARTA TIMUR
Madrasah : MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : III/I
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia untuk aspek
yang diamati!

No Aspek yang diamati Skala Penilaian


Ya Tidak
1 Kegiatan Awal
Siswa memperhatikan penjelasan guru
2 Siswa mengikuti perintah guru seperti
berdo’a dan tanya jawab
3 Siswa menjawab panggilan guru sesuai absen

4 Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang


berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
5 Siswa mendengarkan penjelasan yang
disampaikan oleh guru
6 Siswa membentuk kelompok belajar

7 Siswa mendengarkan penjelasan guru

8 Siswa memperhatikan gambar-gambar yang


diberikan oleh guru
9 Siswa maju satu per satu sesuai panggilan
guru

10 Siswa menjelaskan alasan dasar pemikiran


urutan gambar yang telah dilakukan oleh
siswa
11 Siswa mulai membuat tulisan dengan
memperhatikan
tanda baca titik, koma, huruf kapital,
sesuai dengan gambar yang diberikan oleh
guru

99
12 Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahami
13 Siswa menerima penguatan dan
menyimpulkan materi bersama-sama
14 Siswa menyimak kesimpulan dari guru

15 Siswa dan guru bersama-sama menutup


pembelajaran dengan berdo’a

100
LEMBAR OBSERVASI UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS III DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE PICTURE ANDPICTURE PADA MI
ZIYADATUL HUDA JAKARTA TIMUR
Madrasah : MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : III/I
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia untuk aspek
yang diamati!

No Aspek yang diamati Skala Penilaian


Ya Tidak
1 Kegiatan Awal
Guru menyiapkan peserta didik untuk
mengekuti proses pembelajaran
2 Guru memimpin do’a sebelum memulai
pelajaran

3 Guru mengabsen kehadiran siswa

4 Guru menanyakan pembelajaran


sebelumnya dan mengaitkan dengan materi
yang akan dipelajari
5 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
hari ini dan prosedur pembelajaran
Kooperati Tipe Picture And Picture
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok

7 Guru menyajikan materi tentang menulis


paragraf sebagai pengantar
8 Guru menunjukan atau memperlihatkan
gambar-gambar yang berkaitan dengan
materi tentang menulis paragraf
9 Guru menunjuk atau memanggil siswa
secara bergantian untuk memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi
urutan yang logis

101
10 Guru menanyakan alasan dasar pemikiran
urutan gambar tersebut
11 Dari alasan atau urutan gambar tersebut
guru memulai menanamkan konsep atau
materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai tentang menulis paragraf
12 Guru melakukan tanya jawab tentang hal-
hal yang belum dipahami siswa
13 Guru memberikan penguatan dan
penyimpulan

14 Guru menyimpulkan materi yang dipelajari


dan memberikan penguatan
15 Guru dan siswa bersama-sama menutup
pembelajaran dengan berdo’a

102
Nilai Harian Siswa Siklus I

No Nama Siswa KKM Jumlah Nilai


1 Ahmad Robi Yuliansyah 60 50
2 Ananda Saskia Nihsa 60 75
3 Anggita putri 60 65
4 Ayu Martha Gozali 60 65
5 Arsya Malik Al kamil 60 75
6 Fajiatul Mauliya 60 75
7 Hadi Al Fali 60 65
8 Haidar Gozi Al fatih 60 65
9 M. Azizul Qadim 60 68
10 M. Igfir Shauqi 60 75
11 M. Sultan Syadad 60 50
12 Natasya Safina 60 50
13 Raihan Daffa Ramadhan 60 80
14 Rizki Andrean Gani 60 62
Jumlah =920
Rata-rata =65.71

103
Nilai Harian Siswa Siklus II

No Nama Siswa KKM Jumlah Nilai


1 Ahmad Robi Yuliansyah 60 63
2 Ananda Saskia Nihsa 60 75
3 Anggita putri 60 70
4 Ayu Martha Gozali 60 70
5 Arsya Malik Al kamil 60 75
6 Fajiatul Mauliya 60 75
7 Hadi Al Fali 60 70
8 Haidar Gozi Al fatih 60 70
9 M. Azizul Qadim 60 70
10 M. Igfir Shauqi 60 75
11 M. Sultan Syadad 60 63
12 Natasya Safina 60 63
13 Raihan Daffa Ramadhan 60 85
14 Rizki Andrean Gani 60 63
Jumlah 987
Rata-rata 70.5

104
RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Paragraf

Paragraf didefinisikan sebagai suatu jenis tulisan yang memiliki


tujuan atau ide.Secara umum paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik.Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas
sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga
lebih dari dua buah kalimat

B. Unsur-unsur Paragraf

Paragraf merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang terdiri


atas seperangkat kalimat yang digunakan oleh pengarang sebagai alat
untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikiran kepada
pembaca.Agar jalan pikiran tersebut dapat diterima dengan baik dan
jelas, paragraf harus disusun secara sistematis dan logis.

1. Kalimat Topik

Topik merupakan pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, atau kalimat
pokok.Kalimat topik merupakan perwujudan ide pokok paragraf dalam
bentuk umum atau abstrak.Letak kalimat topik dapat di awal paragraf,
tengah paragraf, dan akhir Kalimat topik merupakan mayor point, main
idea, central idea, atau topic sentence.Kalimat paragraf.

105
2. Praragraf induktif adalah Kalimat Pengembangan

Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf adalah


kalimat pengembang.Susunannya tidak sembarangan.Urutan kalimat
pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat
abstrak menuruti hakikat ide pokok.Pengembangan kalimat topik yang
bersifat kronologis biasanya menyangkut hubungan antara benda atau
kejadian. Urutannya masa lalu-kini-dan masa yang akan datang.

3. Kalimat Penegas
Kalimat penegas merupakan elemen paragraf yang berfungsi 1) sebagai
pengulang atau penegas kembali kalimat topik; dan 2) sebagai daya
penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan menghilangkan
kejemuan.Kedudukan kalimat penegas tidaklah bersifat mutlak.Ia ada
bila pengarang memerlukan untuk menunjang kejelasan informasi.

C. Pengembangan Paragraf

Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macam cara-cara atau


teknik yang digunakan pada umumnya bergantung pada luasnya
pengalaman penulis dan materi yang ingin ditulis. Melalui jenis
pembagian ini, paragraf dapat dikategorikan sebagai jenis paragraf
berdasarkan struktur informasinya. Secara garis besar teknik yang
dimaksud dapat dilihat di bawah in

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal


paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan
penjelasan umum.

106
2. Paragraf Induktif
paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir kalimat dan kalimat
penjelasnya terletak di awal paragraf. Paragraf ini diawali dengan urutan
pernyataan khusus dan disusul dengan pernyataan umum.

D. Jenis-jenis Paragraf

Paragraf pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jika


dilihat dari fungsinya, paragraf dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Paragraf Pengantar

Paragraf pengantar atau pembuka merupakan suatu jenis paragraf yang


berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokok permasalahan yang
akan dikemukakan. Oleh karena itu, jenis paragraf ini hendaknya dibuat
semenarik mungkin agar dapat memikat perhatian atau daya tarik
pembaca. Begitu pula bahwa pada jenis paragraf ini hendaknya
mempunyai kesanggupan atau kemampuan untuk menghubungkan
pikiran pembaca pada pokok persoalan yang akan disajikan selanjutnya.

Jenis paragraf pengantar dalam sebuah tulisan tergantung jenis karya tulis
yang telah dibuat. Tetapi yang jelas bahwa jumlah paragraf pengantar itu
kemungkinan besar lebih dari satu. Paragraf pengantar ini pada umumnya
ditemukan di bagian pendahuluan atau latar belakang dalam karya tulis.

2. Paragraf Pengembang

Paragraf penghubung pada umumnya terletak antara paragraf


pengembang dengan paragraf penutup. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. Di dalam
paragraf ini penulis menyatakan pokok pikiran menerangkan,
mengembangkan gagasan yang dimiliki. Pengembangan itu dapat
dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang disertai dengan

107
berbagai bukti atau fakata secara empiris. Berdasarkan ruang lingkup
pembahasan maka paragraf pengembang ini tidak dibatasi jumlahnya.
Tergantung dari ketuntasan pembahasan dari permasalahn uang
dikemukakan.

3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi untuk


mengakhiri atau tulisan. Jadi, ini idealnya diletakkan di bagian akhir. Isi
paragraf penutup ini dapat berupa kesimpulan atau rangkuman yang
menandai berakhirnya suatu pembahasan

108

Anda mungkin juga menyukai