Anda di halaman 1dari 108

PEMBEBANAN JEMBATAN RANGKA

Analisis Struktur Jembatan


CEK TANDA

8.000
6.500

4.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 4.500

44.000

LINTANG ANGIN
250.250.25.25
BRACING ATAS
300.300.10.15 GLAGAR PANJANG
IWF428.407.20.35

9.200

44.000

GLAGAR MELINTANG GLAGAR MEMANJANG TENGAH LINTANG ANGIN


GLAGAR PANJANG 250.250.25.25
IWF792.300.14.22 IWF428.407.18.28
IWF428.407.20.35

1.500

1.240

1.240

9.200 1.240

1.240

1.240

1.500

4.500 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 4.700


44.200
A. DATA UMUM JEMBATAN
1. Data geometri jembatan
a. Jenis jembatan = Rangka Baja (Howe Truss)
b. Lebar jembatan = 9.2 m
c. Lebar lantai jembatan = 6.2 m
d. Lebar lantai trotoar = 1.5 m (Kiri dan Kanan)
e. Lebar segmen = 5 m
f. Tinggi Segmen = 6.5 m
g. Tebal plat lantai = 0.2 m
h. Bentang Jembatan = 44 m
2. Data Profil Baja
a. Mutu Baja = BJ MUTU 55 (fu = 550 Mpa dan fy = 410 Mpa)
b. Mutu Beton = 25 Mpa
b. Gelagar Melintang = Profil IWF 900.300.16.28
c. Batang Diagonal = Profil IWF 414.406.18.28
d. Gelagar Memanjang = Profil IWF 300.300.10.15
e. Gelagar Memanjang Atas = Profil IWF 414.406.18.28
f. Gelagar Panjang Tengah = Profil IWF 300.300.10.15
g. Bracing Atas = Profil IWF 300.300.10.15
i. Ikatan angin = Profil L 160.160.15
Gelagar melintang
Tabel 1. Penampang profil baja IWF
H = 900 mm
B = 300 mm
t1 = 16 mm
t2 = 28 mm
r = 28 mm
A = 309.8 cm2
Ix = 411000 cm4
Iy = 12600 cm4
Zx = 9140 cm3

Batang Diagonal
Tabel 2. Penampang profil baja IWF
H = 414 mm
B = 406 mm
t1 = 18 mm
t2 = 28 mm
r = 22 mm
A = 295.4 cm2
Ix = 92800 cm4
Iy = 31000 cm4
Zx = 4480 cm3
Gelagar memanjang
Tabel 3. Penampang profil baja IWF
H = 300 mm
B = 300 mm
t1 = 10 mm
t2 = 15 mm
r = 18 mm
A = 119.8 cm2
Ix = 20400 cm4
Iy = 6750 cm4
Zx = 1360 cm3

Gelagar memanjang atas


Tabel 4. Penampang profil baja IWF
H = 414 mm
B = 406 mm
t1 = 18 mm
t2 = 28 mm
r = 22 mm
A = 295.4 cm2
Ix = 92800 cm4
Iy = 31000 cm4
Zx = 4480 cm3

Gelagar panjang tengah


Tabel 4. Penampang profil baja IWF
H = 300 mm
B = 300 mm
t1 = 10 mm
t2 = 15 mm
r = 18 mm
A = 119.8 cm2
Ix = 20400 cm4
Iy = 6750 cm4
Zx = 1360 cm3

Bracing atas
Tabel 4. Penampang profil baja IWF
H = 300 mm
B = 300 mm
t1 = 10 mm
t2 = 15 mm
r = 18 mm
A = 119.8 cm2
Ix = 20400 cm4
Iy = 6750 cm4
Zx = 1360 cm3

Ikatan angin
Tabel 6. Penampang profil baja IWF
H = 150 mm
B = 150 mm
t1 = 15 mm
t2 = 15 mm
A = 41.74 mm
Ix = 888 cm4
Iy = 888 cm4

B. PEMBEBANAN
Perhitungan pembebanan berdasarkan SNI 1725 : 2016 “Pembebanan Untuk Jembatan”, sedangkan
untuk beban gempa berdasarkan SNI 2833 : 2016 “Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa”.

1. Beban Mati Tambahan (DL)


Beban mati adalah beban yang terdiri dari berat masing – masing bagian struktural dan elemen– elemen
non-strukturalnya. Beban mati yang berasal dari bagian jembatan yang sifatnya tetap disebut beban mati
berat sendiri, sedangkan beban mati yang berasal dari bagian jembatan yang sifatnya bisa dihilangkan
atau
perlusementara
melakukandisebut beban ke
input beban mati tambahan.
SAP. Beban mati tambahan, nilainya ditentukan tergantung dari jenis
material yang digunakan dan nilai beban mati tambahan harus diinput secara manual ke dalam program
dibawah ini:
Tabel 6. Perhitungan Beban Mati Tambahan
W
No Jenis Beban Mati Tambahan Tebal (m) Bj (kN/m3)
(kN/m2)
1 Lap. Aspal & overlay 0.05 22 1.10
2 Railing, light, dll 0.1 0.10
3 Air Hujan 0.05 10 0.50
Q DL pada lantai jembatan 1.70

2. Beban Hidup (LL)


Beban hidup adalah semua berat benda yang melintas pada jembatan, yaitu berat kendaraan Trailer yang
melewati jembatan dan juga berat pejalan kaki yang melewati jembatan.
a. Beban Lajur (D)

Beban kendaraan yang berupa beban lajur (D) terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly Distributed
Load) UDL dan beban garis (Knife Edge Load) KEL. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya
bergantung pada panjang bentang L yang dibebani lalu-lintas atau dinyatakan dengan rumus:

q = 9,0 kPa untuk L ≤ 30 m


q = 9,0 (0,5 + 15/L) kPa untuk L > 30 m

L = 44 m Maka q = 9,0 (0,5 + 15/L) = 7.568 kN/m


KEL mempunyai intensitas P= 49 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut:
DLA = 0,4 untuk L ≤ 50 m DLA = 0.4
DLA = 0,4 – 0,0025 (L – 50) untuk 50 m < L < 90 m DLA = -
DLA = 0,3 untuk L ≥ 90 m DLA = -
Jarak antar gelagar (s) = 1.24 m
Panjang bentang (L) = 44 m maka DLA = 0.4
Q TD = q . s = 9.38 kN/m
P TD = (1 + DLA) p . s = 85.064 kN

b. Beban Kendaraan
Beban hidup yang diperhitungkan adalah beban pejalan kaki dan beban bergerak (kendaraan).
Beban kendaraan yang diperhitungkan adalah truk Sesuai SNI 1725-2016 pasal 8.4.1 seperti ditunjukan
pada gambar 3.

Gambar 3. Distribusi Beban Kendaraan Rencana

Beban Kendaraan : 500 kN


Roda Depan 25 kN
Roda Tengah = 112.5 kN
Roda belakang 112.5 kN

c. Gaya Rem
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap
bekerja pada jarak 1.80 m di atas lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan
tergantung panjang total jembatan:
H TB = 250 untuk L ≤ 80 m
H TB = 250 + 2,5 (L – 80) untuk 80 m < L < 180 m
H TB = 500 untuk L  180 m

Panjang gelagar (L) = 44 m


Gaya rem (H TB) = 250 kN
Jumlah gelagar (n) = 8 Buah
Jarak gelagar (s) = 1.24 m
Gaya rem (TB) H TB / n = 31.25 kN
Jumlah joint pada gelagar ( j ) = 10 Joint
Maka gaya rem yang bekerja pada joint gelagar TB / j = 3.13 kN
d. Beban Hidup Pejalan Kaki
Semua komponen trotoar yang lebih dari 600 mm harus direncanakan untuk memikul beban
pejalan kaki dengan intensitas 5 kPa dan dianggap bekerja secara bersamaan dengan beban kendaraan
pada masing–masing lajur kendaraan. Jika trotoar dapat dinaiki maka beban pejalan kaki tidak perlu
dianggap bekerja secara bersamaan dengan beban kendaraan.Trotoar pada jembatan jalan raya
direncanakan mampu memikul beban sebagai berikut:
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m²).
Beban hidup merata pada trotoar:
Untuk A ≤ 10 m² q = 5 kPa
Untuk 10 m < A ≤ 100 m
2 2
q = 5 – 0,033 x (A - 10) kPa
Untuk A > 100 m2 q = 2 kPa
Panjang bentang, L = 44 m
Lebar trotoar, bt = 1.5 m
Luas bidang trotoar, A = bt x L = 66 m²
Beban pada trotoar,
Qp = 5 – 0,033 x (A - 10 )
= 3.152 kN/m2

3. Beban Angin (EW)


Tekanan angin yang diasumsikan disebabkan oleh angin rencana dengan kecepatan dasar (VB) sebesar
90 hingga 126 km/jam. Beban angin harus diasumsikan terdistribusi secara merata pada permukaan yang
terekspos oleh angin. Luas area yang diperhitungkan adalah luas area dari semua komponen, termasuk
sistem lantai dan railing yang diambil tegak lurus terhadap arah angin. Arah ini harus divariasikan
untuk mendapatkan pengaruh yang paling berbahaya terhadap struktur jembatan atau komponen-
komponennya. (Sumber : SNI 1725-2016 Pasal 9.6 Hal 55).

Perencana dapat menggunakan kecepatan rencana dasar yang berbeda untuk kombinasi pembebanan
yang tidak melibatkan kondisi beban angin yang bekerja pada kendaraan. Arah angin rencana harus
diasumsikan horizontal. Tekanan angin rencana dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut:

Tabel 7. Tekanan angin dasar

Gaya total beban angin tidak boleh diambil kurang dari 4,4 kN/m pada bidang tekan dan 2,2 kN/mm pada
bidang hisap pada struktur rangka dan pelengkung, serta tidak kurang dari 4,4 kN/mm pada balok atau
gelagar.
a. Tekanan angin horizontal (VDZ)

Vo = 13.2 km/jam (Tabel 28 hal 56)


Zo = 70 mm (Tabel 28 hal 56)
VDZ = 2,5 x 13,2 (90/90) ln (10000/70) = 163.741 km/jam

b. Beban angin (EWs)


1) Angin Tekan

= 0,0024 x (Vdz/Vb)2 =
= 0.007944 kN/mm 7.944 > 4.4 kN/m
Maka, digunakan beban angin tekan sebesar, 7.944 kN/m
2) Angin Hisap

= 0,0012 x (Vdz/Vb)2
= 0.003972 kN/mm 3.972 > 2.2 kN/m
Maka, digunakan beban angin hisap sebesar, 3.972 kN/m

c. Beban angin perjoit rangka jembatan


1) Beban angin tekan
Beban angin tekan = EWs tekan . L = 349.537 kN
Jumlah joint rangka (n) = 18 Joint
Beban angin tekan perjoint rangka = 19.42 kN
2). Beban angin hisap
Beban angin hisab = EWs hisap . L = 174.769 kN
Jumlah joint rangka (n) = 18 Joint
Beban angin hisap perjoint rangka = 9.71 kN

4. Beban Gempa
kerusakan (EQ) dan gangguan terhadap pelayanan akibat gempa dengan kemungkinan
yang signifikan
terlampaui 7% dalam 75 tahun. Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan
berdasarkanEqperkalian=antara
(Csmkoefisien
/ R) x Wtrespon elastik (Csm) dengan berat struktur ekivalen yang
Dimana:
Eq : Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm : Koefisien respons gempa elastik pada moda getar ke-m
R : Faktor modifikasi respons
Wt : Berat total struktur (kN)
Perhitungan gempa menggunakan SNI 2833-2016 tetang perancangan jembatan terhadap beban gempa
dengan peta gempa 2017. Perhitungan gempa secara statik ekivalen.
Lokasi = Pontianak
Jenis Tanah = Lunak
a. Menentukan parameter percepatan gempa
pada perhitungan percepatan gempa dapat digunakan gampar dan tabel pada SNI atau dari Websait Peta
gempa Pusjatan.
http://petagempa.pusjatan.pu.go.id/
Percepatan puncak di batuan dasar (PGA) = 0.560 g
PGA (Gambar 1 hal 11)
Respon spektra percepatan 0,2 detik di batuan dasar (Ss) = 1.120 g
Ss (Gambar 2 hal 12)
Respon spektra percepatan 1 detik di batuan dasar (S1) = 0.030 g
S1 (Gambar 3 hal 13)

b. Menentukan faktor situs


Fakor amplifikasi untuk PGA dan periode 0,2 detik
FPGA (Tabel 3 hal 16) = 0.250
Fa (Tabel 3 hal 16) = 0.249
Fakor amplifikasi untuk periode 1 detik
Fv (Tabel 4 hal 16) = 3.433

c. Gempa statik ekivalen Nilai dari Website


As = FPGA x PGA = 0.14 gr 0.14 0.25
SDS = Fa x Ss = 0.279 gr 0.279 0.249107143
SD1 = Fv x S1 = 0.103 gr 0.103 3.433333333

Waktu getar alami struktur (T)


Ts = SD1/SDS = 0.369 s
T0 = 0,2 x Ts = 0.074 s
Periode alami dari SAP 2000 (T) = 0.4455
ketentuan :
jika T < To, Maka Csm = (SDS-AS)(T/To)+As = -
jika To < T < Ts , Maka Csm = SDS = -
Jika T > Ts, Maka Csm = SD1/T = 0.231201

Koofisien respon gempa elastik (Csm) Csm = 0.231 g


Berat Struktur (Wt) Diperoleh dari perhitungan automatis SAP2000
Wt = 3927.663 kN 6185.492
Faktor modifikasi respon ( R ) = 1.5

Beban Gempa statik ekivalen pada struktur (EQ)


EQ = (Csm/R)Wt
= 605.386 kN
4.500
Pu Vu Mu
Object
Max Min Max Min Max
Gelagar Melintang (GM) 0 0 4354.313 -4354.313 9905.354
Gelagar Memanjang (GM) 0 0 8.11E-15 0.000 2.12E-14
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0 231.089 -231.089 710.641
Batang Diagonal (BD) 15016.56 -15042.85 87.636 -87.636 439.57
Bracing Atas 6264.966 -6264.966 2006.953 -2006.953 3870.281
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277 50.099 -50.099 56.8208
Gelagar Memanjang Atas (GMA) 19857.46 -19864 264.205 -264.205 691.7779
Mu
Min
-9905.354
-2.12E-14
-653.487
-439.57
-5361.7
-66.6851
-692.6382
Pu Vu
Object
Max Min Max
Gelagar Melintang (GM) 0 0 4354.313
Gelagar Memanjang (GM) 0 0 8.113E-15
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0 231.089
Batang Diagonal (BD) 15016.558 -15042.85 87.636
Bracing 6264.966 -6264.966 2006.953
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277 50.099
Gelagar Memanjang Atas (GMA) 19857.463 -19864.011 264.205

Data Profil Baja (Tabel Baja)


Lebar Jembatan = 9.2 m
Lebar Lantai Jembatan = 6.2 m
Lebar Lantai Trotoar = 1.5 m
Lebar Segmen = 5m
Tinggi Segmen = 6.5 m
Tebal Plat Lantai = 0.2 m
Panjang Jembatan = 44 m
Kuat Leleh Baja (Fy) = 410 Mpa
Kuat Tarik Baja (Fu) = 550 Mpa
Elastisitas Baja € = 200000 Mpa
Angka Poison € = 0.3
h=d = 300 mm
bf = 300 mm
tw = 10 mm
tf = 15 mm
A = 11980 mm²
G = 80000 MPa

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)
Sumbu X (λx) (𝐾 𝐿)/𝑟𝑥 ≤200 = 2.183

2.183 < 200

Sumbu Y (λy)
(𝐾 𝐿)/𝑟𝑦 ≤200 = 3.808

3.81 < 200

λy > λx, maka perhitungan dilakukan pada sumbu Y

Cek Kekompakan Batang


Flens
λf = λr =
<
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
λf = λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
10.000 < 12.347

Web
λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 665/(√
𝑓𝑦)
30.000 < 32.842

Kontrol Lentur
Menentukan batasan momen plastis (Mp)
1/3 x b
J = t³ =

= 768333.333 mm4
Iw = 1/4 x Iy

= 1518750000000 mm6

X1 = Π/𝑆𝑥√(𝐸 𝐽
𝐴 𝐺)/2
= 19812.48632162 Mpa

X2 =

= 4.405964587E-05 mm2/N

Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral


Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau panjang
L = 44000 mm
Lp =

= 291927.948 mm
fl = fy - fr
= 340 Mpa
𝑟𝑦(𝑋1/𝑓𝑙) √(1+√(1+𝑋2 𝑥 𝑓𝑙²))
Lr =

= 815020.155 mm
Jadi, Lp < L < Lr, termasuk = BENTANG MENENGAH

Zx = bf x tf (d-tf) + 1/4 tw x (d-2tf)²


= 1464750 mm3
Mp = ZX x Fy
= 600547500 Nmm
Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mmax = 9905354.300 Tonm
M3/4xL = 7429015.725 Tonm
M1/2xL = 4952677.15 Tonm
M1/4xL = 2476338.575 Tonm
Mmin 0 Tonm

Cb = (12,5 𝑀 𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀 max⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

= 49526771.5 ≤
Mr = Sx * ( fy-fr )
= 462400000
Mn = Cb [𝑀𝑝−(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

= 1.97E+16 Nmm
φ Mn = 1.77E+16 Nmm
Kontrol kekuatan penampang berdasarkan Mn
Mu ≤ φ Mn
.000 ≤ 1.77E+13

Kontrol Kuat Geser


Ketebalan minimum web =
ℎ/𝑡𝑤≤2,24 𝑥√(𝐸/𝑓𝑦)

= 30.00 ≤

Maka kuat geser nominal = 0,6 fy Aw


Aw = tw x h
= 3000 mm2
Vn = 0,6*fy*aw = 738000 N
0,75φ Vn = 553500 N
Vu ≤ φ Vn
4,354 ≤ 553.5

Parameter Kelangsingan
Ditinjau berdasarkan sumbu lemah (Y) = 𝜆𝑐𝑦= 𝐿𝐾/𝜋𝑟𝑦
√(𝑓𝑦/𝐸)

= 0.055

Nilai koefisien tekuk ( ω ) diambil berdasarkan :


Untuk λc ≤ 0,25 maka ω = 1
Untuk 0,25 < λc< 1,2 maka ω = 1,43/
(1,6−0,67
𝜆𝑐)
Untuk λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λc2
Maka ω = 0.91

Tahanan Nominal Tekan


Nn = Ag x Fcr Fcr : (Ag * ω)
= 156889720.88

Nu=Pu < φ Nn
0< 133356.26 Aman

Tahanan Nominal Tarik


Batas Leleh, Tn = ØAg x fy ( Ø=0,9) = 4420620 N
Pu < Tn
0 < 4420.62 Aman

Karena nilai 𝑏/ℎ> 2/3 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 0.9


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈
Batas putus, Tn =ØAn x U x fu = 5930100
Pu < Tn
0 < 5930.1 Aman
Vu Mu
Min Max Min
-4354.313 9905.3543 -9905.3543
0.000 2.123E-14 -2.12E-14
-231.089 710.641 -653.487
-87.636 439.57 -439.57
-2006.953 3870.2808 -5361.7
-50.099 56.8208 -66.6851
-264.205 691.7779 -692.6382

Tabel Baja)
W = 94 kg/m
Ix = 20400000 mm4
Iy = 67500000 mm4
rx = 13100 mm
ry = 7510 mm
L Jembatan = 9200 mm
Sx = 1360000 mm3
Sy = 450000 mm3
L = 44000 mm
S = 136000 mm
fr = 70 Mpa
Nilai K desain = 0.65
Mmax = 9905.354

n Batang
λx)

n Batang
262000000
262000000
Kompak

Kompak

ntur

2 𝑥 (1/3 x bf x tf³) + 1/3 x ( h - 2tf)


x tw

TANG MENENGAH
〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

2.3

𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

Aman

Geser

49.5 Aman

SNI 1729 2015 Hal 73

Aman

ngsingan
= 13095.970

Aman

al Tarik

Aman

Aman
Pu
Object
Max Min
Gelagar Melintang (GM) 0 0
Gelagar Memanjang (GP) 0 -71.648
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0
Batang Diagonal (BD) 2170.697 -863.821
Bracing 104.576 -43.917
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277
Rangka Tegak 465.345 -863.821

Data Profil Baja (Tabel Baja)


Lebar Jembatan = #REF!
Lebar Lantai Jembatan = #REF!
Lebar Lantai Trotoar = #REF!
Lebar Segmen = #REF!
Tinggi Segmen = #REF!
Tebal Plat Lantai = #REF!
Panjang Jembatan = #REF!
Kuat Leleh Baja (Fy) = 410
Kuat Tarik Baja (Fu) = 550
Elastisitas Baja € = 200000
Angka Poison € = 0.3
h=d = #REF!
bf = #REF!
tw = #REF!
tf = #REF!
A = #REF!
G = 80000

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)
Sumbu X (λx) (𝐾 𝐿)/𝑟𝑥 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

Sumbu Y (λy)
(𝐾 𝐿)/𝑟𝑦 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

λy > λx, maka perhitungan dilakukan pada sumbu Y

Cek Kekompakan Batang


Flens
λf = < λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
λf = λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
#REF! < 12.347

Web
λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 665/(√
#REF! < 𝑓𝑦) 32.842

karena pelat badan/web tidak Kompak maka menggunakan


λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 1680/(
#REF! < √𝑓𝑦) 82.969

Kontrol Lentur
Menentukan batasan momen plastis (Mp)
J = 1/3 x b

= #REF!
Iw = 1/4 x Iy h²

= #REF!

X1 = Π/𝑆𝑥√(𝐸 𝐽
𝐴 𝐺)/2
= #REF!

X2 =

= #REF!

Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral


Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau panjang
L = #REF!
Lp =

= 294260.262
fl = fy - fr
= 340
𝑟𝑦(𝑋1/𝑓𝑙) √(1+√(1+𝑋2 𝑥 𝑓𝑙²))
Lr =

= #REF!
Jadi, Lp < L < Lr, termasuk =
Zx = bf x tf (d-tf) + 1/4 tw x (d-2tf)²
= #REF!
Mp = ZX x Fy
= #REF!
Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mmax = 318441.3
M3/4xL = 238830.975
M1/2xL = 159220.65
M1/4xL = 79610.325
Mmin 0

Cb = (12,5 𝑀 𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀 max⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

= 1592206.5
Mr = Sx * ( fy-fr )
= #REF!
Mn = Cb [𝑀𝑝−(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

= #REF!
φ Mn = #REF!
Kontrol kekuatan penampang berdasarkan Mn
Mu ≤ φ Mn
825.184 ≤ #REF!

Kontrol Kuat Geser


Ketebalan minimum web =
ℎ/𝑡𝑤≤2,24 𝑥√(𝐸/𝑓𝑦)

= #REF!

Maka kuat geser nominal = 0,6 fy Aw


Aw = tw x h
= #REF!
Vn = 0,6*fy*aw = #REF!
0,75φ Vn = #REF!
Vu ≤ φ Vn
358 ≤ #REF!

Parameter Kelangsingan
Ditinjau berdasarkan sumbu lemah (Y) = 𝜆𝑐𝑦= 𝐿𝐾/𝜋𝑟𝑦
√(𝑓𝑦/𝐸)

= #REF!

Nilai koefisien tekuk ( ω ) diambil berdasarkan :


Untuk λc ≤ 0,25 maka ω = 1
Untuk 0,25 < λc< 1,2 maka ω = 1,43/
(1,6−0,67
𝜆𝑐)
Untuk λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λc2

Maka ω = #REF!

Tahanan Nominal Tekan


Nn = Ag x Fcr
= #REF!
φ Nn = #REF!
Nu=Pu < φ Nn
0< #REF!

Tahanan Nominal Tarik


Batas Leleh, Tn = ØAg x fy ( Ø=0,9) = #REF!
Pu < Tn
0 < #REF!

Karena nilai 𝑏/ℎ> 2/3 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 0.9


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈
Batas putus, Tn =ØAn x U x fu = #REF!
Pu < Tn
0 < #REF!
Vu Mu
Max Min Max Min
357.719 -358.063 825.1843 -240.882
71.648 -71.648 318.4413 -352.137
117.998 -117.998 183.0696 -131.759
33.602 -38.973 231.167 -224.244
5.691 -6.174 9.3868 -19.7795
50.099 -50.099 56.8208 -66.6851
31.142 -38.973 32.6112 -32.6112

Data Profil Baja (Tabel Baja)


m W = 106
m Ix = #REF!
m Iy = #REF!
m rx = 13200
m ry = 7570
m L Jembatan = #REF!
m Sx = #REF!
Mpa Sy = #REF!
Mpa L = #REF!
Mpa S = #REF!
fr = 70
mm Nilai K desain = 0.65
mm Mmax = 318.441
mm
mm
mm²
MPa

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)

Cek Kekompakan Batang


#REF!

#REF!

web tidak Kompak maka menggunakan rumus :

#REF!

Kontrol Lentur

= 2 𝑥 (1/3 x bf x tf³) + 1/3 x ( h - 2tf)


x tw

mm4

mm6

Mpa

mm2/N

mm

mm

Mpa

mm
#REF!
mm3

Nmm

Tonm
Tonm
Tonm
Tonm
Tonm

⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

≤ 2.3

)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

Nmm
Nmm

#REF!

Kontrol Kuat Geser

≤ 50 #REF!

mm2 SNI 1729 2015 Hal 73


N
N

Kn #REF!

Parameter Kelangsingan
Fcr : (Ag * ω) = #REF!

#REF!

Tahanan Nominal Tarik


N

#REF!

#REF!
kg/m
mm4
mm4
mm
mm
mm
mm3
mm3
mm
mm
Mpa
Pu Vu Mu
Object
Max Min Max Min Max Min
Gelagar Melintang (GM) 0 0 357.719 -358.063 825.1843 -240.882
Gelagar Memanjang (GP) 0 -71.648 71.648 -71.648 318.4413 -352.137
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0 117.998 -117.998 183.0696 -131.759
Batang Diagonal (BD) 2170.697 -863.821 33.602 -38.973 231.167 -224.244
Bracing 104.576 -43.917 5.691 -6.174 9.3868 -19.7795
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277 50.099 -50.099 56.8208 -66.6851
Rangka Tegak 465.345 -863.821 31.142 -38.973 32.6112 -32.6112

Data Profil Baja (Tabel Baja)


Lebar Jembatan = #REF! m W = 159
Lebar Lantai Jembatan = #REF! m Ix = #REF!
Lebar Lantai Trotoar = #REF! m Iy = #REF!
Lebar Segmen = #REF! m rx = 15300
Tinggi Segmen = #REF! m ry = 8900
Tebal Plat Lantai = #REF! m L Jembatan = #REF!
Panjang Jembatan = #REF! m Sx = #REF!
Kuat Leleh Baja (Fy) = 410 Mpa Sy = #REF!
Kuat Tarik Baja (Fu) = 550 Mpa L = #REF!
Elastisitas Baja € = 200000 Mpa S = #REF!
Angka Poison € = 0.3 Fr = 70
h=d = #REF! mm Nilai K desain = 0.65
bf = #REF! mm Mmax = 183.070
tw = #REF! mm
tf = #REF! mm
A = #REF! mm²
G = 80000 MPa

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)
Sumbu X (λx) (𝐾 𝐿)/𝑟𝑥 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

Sumbu Y (λy)
(𝐾 𝐿)/𝑟𝑦 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

λy > λx, maka perhitungan dilakukan pada sumbu Y

Cek Kekompakan Batang


Flange
λf = < λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
#REF! < 12.347 #REF!

Web
λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 665/(√
#REF! < 𝑓𝑦) 32.842 #REF!

Kontrol Lentur
Menentukan batasan momen plastis (Mp)
J = 1/3 x b = 2 𝑥 (1/3 x bf x tf³) + 1/3 x ( h - 2tf)
t³ x tw
= #REF! mm4
Iw = 1/4 x Iy

= #REF! mm6

X1 = Π/𝑆𝑥√(𝐸 𝐽
𝐴 𝐺)/2
= #REF! Mpa

X2 =

= #REF! mm2/N

Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral


Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau panjang
L = #REF! mm
Lp =

= 345959.885 mm
fl = fy - fr
= 340 Mpa
𝑟𝑦(𝑋1/𝑓𝑙) √(1+√(1+𝑋2 𝑥 𝑓𝑙²))
Lr =

= #REF! mm
Jadi, Lp < L < Lr, termasuk = #REF!

Zx = bf x tf (d-tf) + 1/4 tw x (d-2tf)²


= #REF! mm3
Mp = ZX x Fy
= #REF! Nmm
Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mmax = 183069.600 Tonm
M3/4xL = 137302.2 Tonm
M1/2xL = 91534.8 Tonm
M1/4xL = 45767.4 Tonm
Mmin 0 Tonm

Cb = (12,5 𝑀 𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀 max⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

= 915348 ≤ 2.3
Mr = Sx * ( fy-fr )
= #REF!
Mn = Cb [𝑀𝑝−(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

= #REF! Nmm
φ Mn = #REF! Nmm
Kontrol kekuatan penampang berdasarkan Mn
Mu ≤ φ Mn
183.070 ≤ #REF! #REF!

Kontrol Kuat Geser


Ketebalan minimum web =ℎ/𝑡𝑤≤2,24 𝑥√(𝐸/𝑓𝑦)

= #REF! ≤ 49.473 #REF!

Maka kuat geser nominal = 0,6 fy Aw


Aw = tw x h
= #REF! mm2 SNI 1729 2015 Hal 73
Vn = 0,6*fy*aw = #REF! N
0,75φ Vn = #REF! N
Vu ≤ φ Vn
-118 ≤ #REF! #REF!

Parameter Kelangsingan
Ditinjau berdasarkan sumbu lemah (Y) = 𝜆𝑐𝑦= 𝐿𝐾/𝜋𝑟𝑦
√(𝑓𝑦/𝐸)

= #REF!

Nilai koefisien tekuk ( ω ) diambil berdasarkan :


Untuk λc ≤ 0,25 maka ω = 1
Untuk 0,25 < λc< 1,2 maka ω = 1,43/
(1,6−0,67
𝜆𝑐)
Untuk λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λc2

Maka ω = #REF!

Tahanan Nominal Tekan


Nn = Ag x Fcr Fcr : (Ag * ω) = #REF!
= #REF!

Nu=Pu < φ Nn
0< #REF! #REF!
#REF!
Tahanan Nominal Tarik
Batas Leleh, Tn = ØAg x fy ( Ø=0,9) = #REF! N
Pu < Tn
0 < #REF! #REF!

Karena nilai 𝑏/ℎ> 2/3 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 0.9


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈
Batas putus, Tn =ØAn x U x fu = #REF!
Pu < Tn
0 < #REF! #REF!
kg/m
mm4
mm4
mm
mm
mm
mm3
mm3
mm
mm
Mpa
Pu Vu
Object
Max Min Max
Gelagar Melintang (GM) 0 0 357.719
Gelagar Memanjang (GP) 0 -71.648 71.648
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0 117.998
Batang Diagonal (BD) 2170.697 -863.821 33.602
Bracing 104.576 -43.917 5.691
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277 50.099
Rangka Tegak 465.345 -863.821 31.142

Data Profil Baja (Tabel Baja)


Lebar Jembatan = #REF! m
Lebar Lantai Jembatan = #REF! m
Lebar Lantai Trotoar = #REF! m
Lebar Segmen = #REF! m
Tinggi Segmen = #REF! m
Tebal Plat Lantai = #REF! m
Panjang Jembatan = 32 m
Kuat Leleh Baja (Fy) = 410 Mpa
Kuat Tarik Baja (Fu) = 550 Mpa
Elastisitas Baja € = 200000 Mpa
Angka Poison € = 0.3
h=d = #REF! mm
bf = #REF! mm
tw = #REF! mm
tf = #REF! mm
A = #REF! mm²
G = 80000 MPa

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)
Sumbu X (λx) (𝐾 𝐿)/𝑟𝑥 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

Sumbu Y (λy)
(𝐾 𝐿)/𝑟𝑦 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

λy > λx, maka perhitungan dilakukan pada sumbu Y


Cek Kekompakan Batang
Flens
λf = < λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
#REF! < 12.347

Web
λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 665/(√
#REF! < 𝑓𝑦) 32.842

Kontrol Lentur
Menentukan batasan momen plastis (Mp)
J = 1/3 x b =

= #REF! mm4
Iw = 1/4 x Iy

= #REF! mm6

X1 = Π/𝑆𝑥√(𝐸 𝐽
𝐴 𝐺)/2
= #REF! Mpa

X2 =

= #REF! mm2/N

Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral


Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau panjang
L = #REF! mm
Lp =

= 117004.411 mm
fl = fy - fr
= 340 Mpa
𝑟𝑦(𝑋1/𝑓𝑙) √(1+√(1+𝑋2 𝑥 𝑓𝑙²))
Lr =

= #REF! mm
Jadi, Lp < L < Lr, termasuk = #REF!
Zx = bf x tf (d-tf) + 1/4 tw x (d-2tf)²
= #REF! mm3
Mp = ZX x Fy
= #REF! Nmm
Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mmax = 56820.800 Tonm
M3/4xL = 42615.6 Tonm
M1/2xL = 28410.4 Tonm
M1/4xL = 14205.2 Tonm
Mmin 0 Tonm

Cb = (12,5 𝑀 𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀 max⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

= 284104 ≤
Mr = Sx * ( fy-fr )
= #REF!
Mn = Cb [𝑀𝑝−(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

= #REF! Nmm
φ Mn = #REF! Nmm
Kontrol kekuatan penampang berdasarkan Mn
Mu ≤ φ Mn
9.387 ≤ #REF!

Kontrol Kuat Geser


Ketebalan minimum web =
ℎ/𝑡𝑤≤2,24 𝑥√(𝐸/𝑓𝑦)

= #REF! ≤

Maka kuat geser nominal = 0,6 fy Aw


Aw = tw x h
= #REF! mm2
Vn = 0,6*fy*aw = #REF! N
0,75φ Vn = #REF! N
Vu ≤ φ Vn
6 ≤ #REF!

Parameter Kelangsingan
Ditinjau berdasarkan sumbu lemah (Y) = 𝜆𝑐𝑦= 𝐿𝐾/𝜋𝑟𝑦
√(𝑓𝑦/𝐸)
= #REF!

Nilai koefisien tekuk ( ω ) diambil berdasarkan :


Untuk λc ≤ 0,25 maka ω = 1
Untuk 0,25 < λc< 1,2 maka ω = 1,43/
(1,6−0,67
𝜆𝑐)
Untuk λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λc2

Maka ω = #REF!

Tahanan Nominal Tekan


Nn = Ag x Fcr Fcr : (Ag * ω)
= #REF!

Nu=Pu < φ Nn
104.576 < #REF! #REF!

Tahanan Nominal Tarik


Batas Leleh, Tn = ØAg x fy ( Ø=0,9) = #REF! N
Pu < Tn
104.576 < #REF! #REF!

Karena nilai 𝑏/ℎ> 2/3 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 0.9


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈
Batas putus, Tn =ØAn x U x fu = #REF!
Pu < Tn
104.576 < #REF! #REF!
Vu Mu
Min Max Min
-358.063 825.1843 -240.882
-71.648 318.4413 -352.137
-117.998 183.0696 -131.759
-38.973 231.167 -224.244
-6.174 9.3868 -19.7795
-50.099 56.8208 -66.6851
-38.973 32.6112 -32.6112
#REF!
ja (Tabel Baja)
W = 19.08 kg/m
Ix = #REF! cm4
Iy = #REF! cm4
rx = 3010 mm
ry = 3010 mm
L Jembatan = #REF! mm
Sx = #REF! mm3
Sy = #REF! mm3
L = #REF! mm
S = #REF! mm
fr = 70 Mpa
Nilai K desain = 0.65
Mmax = 56.821

Batang
x)
Batang

#REF!

#REF!

ur

2 𝑥 (1/3 x bf x tf³) + 1/3 x ( h - 2tf)


x tw
𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

2.3

))]≤𝑀𝑝

#REF!

Geser

49.473 #REF!

SNI 1729 2015 Hal 73

#REF!

gsingan
= #REF!

#REF!

l Tarik

#REF!

#REF!
Pu Vu
Object
Max Min Max
Gelagar Melintang (GM) 0 0 4354.313
Gelagar Memanjang (GM) 0 0 8.113E-15
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0 231.089
Batang Diagonal (BD) 15016.558 -15042.85 87.636
Bracing Atas 6264.966 -6264.966 2006.953
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277 50.099
Gelagar Memanjang Atas (GMA) 19857.463 -19864.011 264.205

Data Profil Baja (Tabel Baja)


Lebar Jembatan = 9.2 m
Lebar Lantai Jembatan = 6.2 m
Lebar Lantai Trotoar = 1.5 m
Lebar Segmen = 5m
Tinggi Segmen = 6.5 m
Tebal Plat Lantai = 0.2 m
Panjang Jembatan = 44 m
Kuat Leleh Baja (Fy) = 410 Mpa
Kuat Tarik Baja (Fu) = 550 Mpa
Elastisitas Baja € = 200000 Mpa
Angka Poison € = 0.3
h=d = 300 mm
bf = 300 mm
tw = 10 mm
tf = 15 mm
A = 11980 mm²
G = 80000 MPa

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)
Sumbu X (λx) (𝐾 𝐿)/𝑟𝑥 ≤200 = 218.321

218.321 < 200

Sumbu Y (λy)
(𝐾 𝐿)/𝑟𝑦 ≤200 = 380.826

380.83 < 200

λy > λx, maka perhitungan dilakukan pada sumbu Y


Cek Kekompakan Batang
Flens
λf = < λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
10.000 < 12.347

Web
λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 665/(√
30.000 < 𝑓𝑦) 32.842

Kontrol Lentur
Menentukan batasan momen plastis (Mp)
J = 1/3 x b =

= 768333.333 mm4
Iw = 1/4 x Iy

= 1518750000000 mm6

X1 = Π/𝑆𝑥√(𝐸 𝐽
𝐴 𝐺)/2
= 19812.486321624 Mpa

X2 =

= 4.405964587E-05 mm2/N

Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral


Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau panjang
L = 44000 mm
Lp =

= 2919.279 mm
fl = fy - fr
= 340 Mpa
𝑟𝑦(𝑋1/𝑓𝑙) √(1+√(1+𝑋2 𝑥 𝑓𝑙²))
Lr =
= 8150.202 mm
Jadi, Lp < L < Lr, termasuk = BENTANG MENENGAH

Zx = bf x tf (d-tf) + 1/4 tw x (d-2tf)²


= 1464750 mm3
Mp = ZX x Fy
= 600547500 Nmm
Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mmax = 3870280.800 Tonm
M3/4xL = 2902710.6 Tonm
M1/2xL = 1935140.4 Tonm
M1/4xL = 967570.2 Tonm
Mmin 0 Tonm

Cb = (12,5 𝑀 𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀 max⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )

= 19351404 ≤
Mr = Sx * ( fy-fr )
= 462400000
Mn = Cb [𝑀𝑝−(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

= 2.99E+16 Nmm
φ Mn = 2.69E+16 Nmm
Kontrol kekuatan penampang berdasarkan Mn
Mu ≤ φ Mn
3870.281 ≤ 2.69E+13

Kontrol Kuat Geser


Ketebalan minimum web =
ℎ/𝑡𝑤≤2,24 𝑥√(𝐸/𝑓𝑦)

= 30.00 ≤

Maka kuat geser nominal = 0,6 fy Aw


Aw = tw x h
= 3000 mm2
Vn = 0,6*fy*aw = 738000 N
0,75φ Vn = 553500 N
Vu ≤ φ Vn
2,007 ≤ 553.5
Parameter Kelangsingan
Ditinjau berdasarkan sumbu lemah (Y) = 𝜆𝑐𝑦= 𝐿𝐾/𝜋𝑟𝑦
√(𝑓𝑦/𝐸)

= 5.491

Nilai koefisien tekuk ( ω ) diambil berdasarkan :


Untuk λc ≤ 0,25 maka ω = 1
Untuk 0,25 < λc< 1,2 maka ω = 1,43/
(1,6−0,67
𝜆𝑐)
Untuk λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λc2

Maka ω = -0.69

Tahanan Nominal Tekan


Nn = Ag x Fcr Fcr : (Ag * ω)
= -208672220.05

Nu=Pu < φ Nn
-6264.966 < -177371.39 Tidak Aman

Tahanan Nominal Tarik


Batas Leleh, Tn = ØAg x fy ( Ø=0,9) = 4420620 N
Pu < Tn
15016.558 < 4420.62 Tidak Aman

Karena nilai 𝑏/ℎ> 2/3 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 0.9


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈
Batas putus, Tn =ØAn x U x fu = 5930100
Pu < Tn
-6264.966 < 5930.1 Tidak Aman
Vu Mu
Min Max Min
-4354.313 9905.3543 -9905.354
0.000 2.123E-14 -2.12E-14
-231.089 710.641 -653.487
-87.636 439.57 -439.57
-2006.953 3870.2808 -5361.7
-50.099 56.8208 -66.6851
-264.205 691.7779 -692.6382

el Baja)
W = 94 kg/m
Ix = 204000000 mm4
Iy = 67500000 mm4
rx = 131 mm
ry = 75.1 mm
L Jembatan = 9200 mm
Sx = 1360000 mm3
Sy = 450000 mm3
L = 44000 mm
S = 1360000 mm
fr = 70 Mpa
Nilai K desain = 0.65
Mmax = 3870.281

g
Kompak

Kompak

2 𝑥 (1/3 x bf x tf³) + 1/3 x ( h - 2tf)


x tw
TANG MENENGAH

+ 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

2.3

−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

Aman

49.473 Aman

SNI 1729 2015 Hal 73

Aman
= -17418.382

Tidak Aman

Tidak Aman

Tidak Aman
Gelagar Melintang

Pu Vu Mu
Object
Max Min Max Min Max
Gelagar Melintang (GM) 0 0 357.719 -358.063 825.1843
Gelagar Memanjang (GP) 0 -71.648 71.648 -71.648 318.4413
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0 117.998 -117.998 183.0696
Batang Diagonal (BD) 2170.697 -42.234 33.602 -33.602 158.5196
Bracing 104.576 -43.917 5.691 -6.174 9.3868
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277 50.099 -50.099 56.8208
Rangka Tegak 465.345 -863.821 31.142 -38.973 32.6112

Data Profil Baja (Tabel Baja)


Lebar Jembatan = #REF! m W
Lebar Lantai Jembatan = #REF! m Ix
Lebar Lantai Trotoar = #REF! m Iy
Lebar Segmen = #REF! m rx
Tinggi Segmen = #REF! m ry
Tebal Plat Lantai = #REF! m L Jembatan
Panjang Jembatan = #REF! m Sx
Kuat Leleh Baja (Fy) = 410 Mpa Sy
Kuat Tarik Baja (Fu) = 550 Mpa L
Elastisitas Baja € = 200000 Mpa S
Angka Poison € = 0.3 fr
h=d = #REF! mm Nilai K desain
bf = #REF! mm Mmax
tw = #REF! mm
tf = #REF! mm
A = #REF! mm²
G = 80000 MPa

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)
Sumbu X (λx) (𝐾 𝐿)/𝑟𝑥 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

Sumbu Y (λy)
(𝐾 𝐿)/𝑟𝑦 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

λy > λx, maka perhitungan dilakukan pada sumbu Y

Cek Kekompakan Batang


Flens
λf = < λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
#REF! < 12.347 #REF!

Web
λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 665/(√
#REF! < 𝑓𝑦) 32.842 #REF!

Kontrol Lentur
Menentukan batasan momen plastis (Mp)
J = 1/3 x b = 2 𝑥 (1/3 x bf x tf³) + 1/3 x ( h - 2tf)
t³ x tw
= #REF! mm4
Iw = 1/4 x Iy

= #REF! mm6

X1 = Π/𝑆𝑥√(𝐸 𝐽
𝐴 𝐺)/2
= #REF! Mpa

X2 =

= #REF! mm2/N

Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral


Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau panjang
L = #REF! mm
Lp =

= 279100.222 mm
fl = fy - fr
= 340 Mpa
𝑟𝑦(𝑋1/𝑓𝑙) √(1+√(1+𝑋2 𝑥 𝑓𝑙²))
Lr =

= #REF! mm
Jadi, Lp < L < Lr, termasuk Bentang Menengah #REF!
Zx = bf x tf (d-tf) + 1/4 tw x (d-2tf)²
= #REF! mm3
Mp = ZX x Fy
= #REF! Nmm
Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mmax = 158519.600 Tonm
M3/4xL = 118889.7 Tonm
M1/2xL = 79259.8 Tonm
M1/4xL = 39629.9 Tonm
Mmin 0 Tonm

Cb = (12,5 𝑀 𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀 max⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

= 792598.005 ≤ 2.3
Mr = Sx * ( fy-fr )
= #REF!
Mn = Cb [𝑀𝑝−(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

= #REF! Nmm
φ Mn = #REF! Nmm
Kontrol kekuatan penampang berdasarkan Mn
Mu ≤ φ Mn
158.520 ≤ #REF! #REF!

Kontrol Kuat Geser


Ketebalan minimum web =
ℎ/𝑡𝑤≤2,24 𝑥√(𝐸/𝑓𝑦)

= #REF! ≤ 49.473 #REF!


Maka kuat geser nominal = 0,6 fy Aw
Aw = tw x h
= #REF! mm2 SNI 1729 2015 Hal 73
Vn = 0,6*fy*aw = #REF! N
0,75φ Vn = #REF! N
Vu ≤ φ Vn
34 ≤ #REF! #REF!

Parameter Kelangsingan
Ditinjau berdasarkan sumbu lemah (Y) = 𝜆𝑐𝑦= 𝐿𝐾/𝜋𝑟𝑦
√(𝑓𝑦/𝐸)

= #REF!

Nilai koefisien tekuk ( ω ) diambil berdasarkan :


Untuk λc ≤ 0,25 maka ω = 1
7 Untuk 0,25 < λc< 1,2 maka ω = 1,43/
(1,6−0,67
𝜆𝑐)
Untuk λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λc2

Maka ω = #REF!

Tahanan Nominal Tekan


Nn = Ag x Fcr Fcr : (Ag * ω) = #REF!
= #REF!

Nu = Pu < φ Nn
-42.234 < #REF! #REF!

Tahanan Nominal Tarik


Batas Leleh, Tn = ØAg x fy ( Ø=0,9) = #REF! N
Pu < Tn
-42.234 < #REF! #REF!

Karena nilai 𝑏/ℎ> 2/3 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 0.9


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈
Batas putus, Tn =ØAn x U x fu = #REF!
Pu < Tn
2170.697 < #REF! #REF!
Mu
Min
-240.882
-352.137
-131.759
-152.004
-19.7795
-66.6851
-32.6112

= 124 kg/m
= #REF! mm4
= #REF! mm4
= 18900 mm
= 7180 mm
= #REF! mm
= #REF! mm3
= #REF! mm3
= #REF! mm
= #REF! mm
= 70 Mpa
= 0.65
= 158.520 kN
#REF!

#REF!
+ 1/3 x ( h - 2tf)
#REF!

#REF!
#REF!
Gelagar Melintang

Pu Vu Mu
Object
Max Min Max Min Max
Gelagar Melintang (GM) 0 0 357.719 -358.063 825.1843
Gelagar Memanjang (GP) 0 -71.648 71.648 -71.648 318.4413
Gelagar Memanjang Tengah (GPT) 0 0 117.998 -117.998 183.0696
Batang Diagonal (BD) 2170.697 -42.234 33.602 -33.602 158.5196
Bracing 104.576 -43.917 5.691 -6.174 9.3868
Ikatan Angin (A) 9.422 -193.277 50.099 -50.099 56.8208
Rangka Tegak 465.345 -863.821 31.142 -38.973 32.6112

Data Profil Baja (Tabel Baja)


Lebar Jembatan = #REF! m W
Lebar Lantai Jembatan = #REF! m Ix
Lebar Lantai Trotoar = #REF! m Iy
Lebar Segmen = #REF! m rx
Tinggi Segmen = #REF! m ry
Tebal Plat Lantai = #REF! m L Jembatan
Panjang Jembatan = #REF! m Sx
Kuat Leleh Baja (Fy) = 410 Mpa Sy
Kuat Tarik Baja (Fu) = 550 Mpa L
Elastisitas Baja € = 200000 Mpa S
Angka Poison € = 0.3 fr
h=d = #REF! mm Nilai K desain
bf = #REF! mm Mmax
tw = #REF! mm
tf = #REF! mm
A = #REF! mm²
G = 80000 MPa

Cek Kelangsingan Batang


Sumbu X (λx)
Sumbu X (λx) (𝐾 𝐿)/𝑟𝑥 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

Sumbu Y (λy)
(𝐾 𝐿)/𝑟𝑦 ≤200 = #REF!

#REF! < 200

λy > λx, maka perhitungan dilakukan pada sumbu Y

Cek Kekompakan Batang


Flens
λf = < λr =
𝑏𝑓/2𝑡𝑓 250/(√
𝑓𝑦)
#REF! < 12.347 #REF!

Web
λw = < λr =
ℎ/𝑡𝑤 665/(√
#REF! < 𝑓𝑦) 32.842 #REF!

Kontrol Lentur
Menentukan batasan momen plastis (Mp)
J = 1/3 x b = 2 𝑥 (1/3 x bf x tf³) + 1/3 x ( h - 2tf)
t³ x tw
= #REF! mm4
Iw = 1/4 x Iy

= #REF! mm6

X1 = Π/𝑆𝑥√(𝐸 𝐽
𝐴 𝐺)/2
= #REF! Mpa

X2 =

= #REF! mm2/N

Menentukan kuat nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral


Kontrol penampang termasuk bentang pendek, menengah, atau panjang
L = #REF! mm
Lp =

= 279100.222 mm
fl = fy - fr
= 340 Mpa
𝑟𝑦(𝑋1/𝑓𝑙) √(1+√(1+𝑋2 𝑥 𝑓𝑙²))
Lr =

= #REF! mm
Jadi, Lp < L < Lr, termasuk Bentang Menengah #REF!
Zx = bf x tf (d-tf) + 1/4 tw x (d-2tf)²
= #REF! mm3
Mp = ZX x Fy
= #REF! Nmm
Menentukan kuat lentur plastis Mp
Mmax = 158519.600 Tonm
M3/4xL = 118889.7 Tonm
M1/2xL = 79259.8 Tonm
M1/4xL = 39629.9 Tonm
Mmin 0 Tonm

Cb = (12,5 𝑀 𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀 max⁡〖 + 3 𝑀𝑎+4𝑀𝑏+3𝑀𝑐 〗 )≤2,3

= 792598.005 ≤ 2.3
Mr = Sx * ( fy-fr )
= #REF!
Mn = Cb [𝑀𝑝−(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))]≤𝑀𝑝

= #REF! Nmm
φ Mn = #REF! Nmm
Kontrol kekuatan penampang berdasarkan Mn
Mu ≤ φ Mn
32.611 ≤ #REF! #REF!

Kontrol Kuat Geser


Ketebalan minimum web =
ℎ/𝑡𝑤≤2,24 𝑥√(𝐸/𝑓𝑦)

= #REF! ≤ 49.473 #REF!


Maka kuat geser nominal = 0,6 fy Aw
Aw = tw x h
= #REF! mm2 SNI 1729 2015 Hal 73
Vn = 0,6*fy*aw = #REF! N
0,75φ Vn = #REF! N
Vu ≤ φ Vn
31 ≤ #REF! #REF!

Parameter Kelangsingan
Ditinjau berdasarkan sumbu lemah (Y) = 𝜆𝑐𝑦= 𝐿𝐾/𝜋𝑟𝑦
√(𝑓𝑦/𝐸)

= #REF!

Nilai koefisien tekuk ( ω ) diambil berdasarkan :


Untuk λc ≤ 0,25 maka ω = 1
7 Untuk 0,25 < λc< 1,2 maka ω = 1,43/
(1,6−0,67
𝜆𝑐)
Untuk λc ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λc2

Maka ω = #REF!

Tahanan Nominal Tekan


Nn = Ag x Fcr Fcr : (Ag * ω) = #REF!
= #REF!

Nu = Pu < φ Nn
-42.234 < #REF! #REF!

Tahanan Nominal Tarik


Batas Leleh, Tn = ØAg x fy ( Ø=0,9) = #REF! N
Pu < Tn
-42.234 < #REF! #REF!

Karena nilai 𝑏/ℎ> 2/3 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 0.9


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈
Batas putus, Tn =ØAn x U x fu = #REF!
Pu < Tn
2170.697 < #REF! #REF!
Mu
Min
-240.882
-352.137
-131.759
-152.004
-19.7795
-66.6851
-32.6112

= 124 kg/m
= #REF! mm4
= #REF! mm4
= 18900 mm
= 7180 mm
= #REF! mm
= #REF! mm3
= #REF! mm3
= #REF! mm
= #REF! mm
= 70 Mpa
= 0.65
= 158.520 kN
#REF!

#REF!
+ 1/3 x ( h - 2tf)
#REF!

#REF!
#REF!
HASIL OUTPUT SAP 2000
Pu Vu Mu
Penampang
Max Min (Absolut) Max Min (Absolut) Max
Joint 1 19408.52 -15447.4 57.016 -59.676 195.4624
Joint 2 15604.31 -13244.3 89.3 -60.07 289.3328
Joint 3 10573.53 -9510.37 66.268 -55.283 214.7986
Joint 4 5630.013 -6946.06 40.655 -36.028 129.9067
Joint 5 3022.692 -4158.16 24.766 -38.159 138.7719
Joint 6 4170.971 -2839.81 25.924 -34.605 127.0423
Joint 7 6502.332 -6149.66 30.973 -49.069 176.8797
Joint 8 11223.05 -9985.29 53.723 -66.466 248.4144
Joint 9 14759.22 -12527 59.048 -81.038 301.0502
Joint 10 17207.75 -13707.9 53.3 -48.427 166.7532
Joint 11 4266.555 -4158.16 10.814 -19.927 56.569
Joint 12 9767.222 -15447.4 57.016 -58.209 195.4624
Joint 13 19408.52 -13244.3 89.3 -60.07 289.3328
Joint 14 15604.31 -10213.1 66.268 -54.269 214.7986
Joint 15 10573.53 -7389 40.655 -49.674 129.9067
Joint 16 4742.648 -6946.06 41.723 -46.077 138.7719
Joint 17 6502.332 -4158.16 46.135 -41.659 127.0423
Joint 18 11223.05 -7382 49.717 -49.069 176.8797
Joint 19 14759.22 -10209.8 53.707 -66.466 248.4144
Joint 20 17207.75 -12527 59.048 -81.038 301.0502
Joint 21 166.7532 -13707.9 57.01 -48.427 166.7532
MAX 19408.52 -2839.81 89.3 -19.927 301.0502
MAX 19408.52 89.3 301.0502

1. Sambungan Pada Gelagar Memanjang

BEBAN PADA SAMBUNGAN


Momen akibat beban terfaktor
Gaya geser akibat beban terfaktor
Gaya aksial akibat beban terfaktor
Eksentrisitas sambungan

PLAT SAMBUNG
Tegangan leleh baja
Tegagan tarik putus plat
Lebar plat sambung pada badan
Tebal plat sambung pada badan
Lebar plat sambung pada sayap
Tebal plat sambung pada sayap
Faktor reduksi kekuatan tarik atau lentur plat

BAUT
Jenis sambungan baut
Tegangan tarik baut
Diameter baut
Diameter lubang
Faktor reduksi kekuatan geser baut

1.1 Terhadap Geser


Kondisi sambungan baut geser ganda, maka nilai
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser
Luas penampang baut
Faktor reduksi kekuatan geser
Tahanan geser nominal 1 baut
Tahanan geser 1 baut

1.2 Terhahap Tumpu


Diameter baut
Tebal plat badan
Tegangan tarik putus plat
Tahanan tumpu nominal plat
Tahanan tumpu plat

1.3 Menghitung jumlah baut


Jumlah baut

P= Mu = 301050200
e 110
= 2736820

n= P = 2736820
ff x R n 396000
= 6.91116161616
= 7

Syarat jarak baut berdasarkan segi pelaksanaan


3d ≤ S ≤
Jadi,
6 ≤ 6 ≤

Jarak baut ke tepi plat diambil minimum 26

2.4. Kontrol Plat Siku

Luas geser plat siku (250.250.35)

Kuat Rencana ΦRn=Φ x 0.6 x Anv =

2ΦRn
53121.42
w

Mu
Min (Absolut)
-203.649
-335.766
-249.08
-154.814
-94.8172
-94.522
-142.071
-216.845
-266.213
-172.233
-32.2218
-203.649
-335.766
-249.08
-154.814
-94.8172
-94.552
-142.071
-216.845
-226.213
-172.233
-32.2218
301.0502

BEBAN SAMBUNGAN
Mu = 301.0502 KNm
Vu = 89.3 KN
Pu = 19408.52 KN
e= 110 mm

DATA PLAT SAMBUNG


fy = 410 Mpa
p
fu = 550 Mpa
hp = 250 mm
tpw 20 mm
lp = 250 mm
tpf = 20 mm
f= 0.9

DATA BAUT
Tipe baut = A-325
fub = 825 Mpa
d= 20 mm
d' = 22 mm (dibor)
ff = 0.75

m= 3
r1 = 0.4
Ab = ∏/4xd2 = 314.285714 mm2
Ff = 0.75
Vn = r1xmxAbxfub = 311142.857 N
Vd = fr x Vn = 233357.143

d= 20 mm
tw = 20 mm
fup = 550 Mpa
p=
Rn = 2.4xdxtwxfu 528000 N
ffxRn = 396000 N

n= P = 19408520
ff x Rn 233357.14
= 83.170885
= 84

d= 2 cm
15tpw

30 cm

mm Sesuai jarak tepi minimum pada Tabel J3.4M SNI 1729-2015 hal 128

A= 32520 mm2

26560710 N
2ΦRn = 53121.42 KN

≥ Pu
≥ 19408.52 AMAN!!!
diameter baut=20
Pu Vu Mu
Object
Max Min Max Min Max Min
Gelagar Me 0 0 357.719 -358.063 825.1843 -240.882
Gelagar M 0 -71.648 71.648 -71.648 318.4413 -352.137
Gelagar M 0 0 117.998 -117.998 183.0696 -131.759
Batang Dia 2170.697 -863.821 33.602 -38.973 231.167 -224.244
Bracing 104.576 -43.917 5.691 -6.174 9.3868 -19.7795
Ikatan Ang 9.422 -193.277 50.099 -50.099 56.8208 -66.6851
Rangka T 465.345 -863.821 31.142 -38.973 32.6112 -32.6112

1. Sambungan Pada Rangka Diagonal Utama

BEBAN PADA SAMBUNGAN BEBAN SAMBUNGAN


Momen akibat beban terfaktor Mu = 224.244 kNm
Gaya geser akibat beban terfaktor Vu = 38.973 kN
Gaya aksial akibat beban terfaktor Pu = 863.821 kN
Eksentrisitas sambungan e= 110 mm

PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG


Tegangan leleh baja fy = 410 Mpa
Tegagan tarik putus plat fu =
p
550 Mpa
Lebar plat sambung pada badan hp = 250 mm
Tebal plat sambung pada badan tpw 20 mm
Lebar plat sambung pada sayap lp = 250 mm
Tebal plat sambung pada sayap tpf = 20 mm
Faktor reduksi kekuatan tarik atau lentur plat f= 0.9

BAUT DATA BAUT


Jenis sambungan baut ipe baut = A-325
Tegangan tarik baut fu b = 825 Mpa
Diameter baut d= 24 mm
Diameter lubang d' = 26.4 mm (dibor)
Faktor reduksi kekuatan geser baut ff = 0.75

1.1 Terhadap Geser


Kondisi sambungan baut geser ganda, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser r1 = 0.4
Luas penampang baut Ab = ∏/4xd = 452.5714 mm2
2
Faktor reduksi kekuatan geser Ff = 0.75
Tahanan geser nominal 1 baut Vn = r1xmxAbxfu = b
149349 N
Tahanan geser 1 baut fr x Vn = 112011

1.2 Terhahap Tumpu


Diameter baut d= 24 mm
Tebal plat badan tw = 20 mm
Tegangan tarik putus plat fu =p
550 Mpa
Tahanan tumpu nominal plat Rn = 2.4xdxtwxfup = 633600 N
Tahanan tumpu plat ffxRn = 475200 N

1.3 Menghitung jumlah baut


Jumlah baut

Mu 2.2E+08 P ###
P= = n= =
e 110 Vd 112011
= 2038582 = 7.711901
= 8
P 2038582
n= =
ff x R n 475200
= 4.289945
= 5

Syarat jarak baut berdasarkan segi pelaksanaan d= 2.4 cm


3d ≤ S ≤ 15tpw
Jadi,
7.2 ≤ 7.2 ≤ 30 cm

Jarak baut ke tepi plat diambil minimum 26 mm Sesuai jarak tepi minimum pada Tabel J3.4M S

2.4. Kontrol Plat Siku

Luas geser plat siku (200.200.15) A= 5775 mm2

Kuat Rencana ΦRn=Φ x 0.6 x Anv = 4716731 N


2ΦRn = 9433.463 KN

2ΦRn ≥ Pu
9433.463 ≥ 863.821 AMAN!!!
mm (dibor)
inimum pada Tabel J3.4M SNI 1729-2015 hal 128
Pu Vu Mu
Object
Max Min Max Min Max Min
Gelagar Me 0 0 357.719 -358.063 825.1843 -240.882
Gelagar M 0 -71.648 71.648 -71.648 318.4413 -352.137
Gelagar M 0 0 117.998 -117.998 183.0696 -131.759
Batang Dia 2170.697 -863.821 33.602 -38.973 231.167 -224.244
Bracing 104.576 -43.917 5.691 -6.174 9.3868 -19.7795
Ikatan Ang 9.422 -193.277 50.099 -50.099 56.8208 -66.6851
Rangka T 465.345 -863.821 31.142 -38.973 32.6112 -32.6112

1. Sambungan Pada Gelagar Memanjang

BEBAN PADA SAMBUNGAN BEBAN SAMBUNGAN


Momen akibat beban terfaktor Mu = 825.184 kNm
Gaya geser akibat beban terfaktor Vu = 357.719 kN
Gaya aksial akibat beban terfaktor Pu = 0.000 kN
Eksentrisitas sambungan e= 110 mm

PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG


Tegangan leleh baja fy = 410 Mpa
Tegagan tarik putus plat fu =
p
550 Mpa
Lebar plat sambung pada badan hp = 250 mm
Tebal plat sambung pada badan tpw 20 mm
Lebar plat sambung pada sayap lp = 250 mm
Tebal plat sambung pada sayap tpf = 20 mm
Faktor reduksi kekuatan tarik atau lentur plat f= 0.9

BAUT DATA BAUT


Jenis sambungan baut ipe baut = A-325
Tegangan tarik baut fu b = 825 Mpa
Diameter baut d= 24 mm
Diameter lubang d' = 26.4 mm (dibor)
Faktor reduksi kekuatan geser baut ff = 0.75

1.1 Terhadap Geser


Kondisi sambungan baut geser ganda, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser r1 = 0.4
Luas penampang baut Ab = ∏/4xd = 452.5714 mm2
2

Faktor reduksi kekuatan geser Ff = 0.75


Tahanan geser nominal 1 baut Vn = r1xmxAbxfub = 149349 N
Tahanan geser 1 baut fr x Vn = 112011

1.2 Terhahap Tumpu


Diameter baut d= 24 mm
Tebal plat badan tw = 20 mm
Tegangan tarik putus plat fu =p
550 Mpa
Tahanan tumpu nominal plat Rn = 2.4xdxtwxfu p=
633600 N
Tahanan tumpu plat ffxRn = 475200 N

1.3 Menghitung jumlah baut


Jumlah baut

Mu 8.3E+08 P ###
P= = n= =
e 110 Vd 112011
= 7501675 = 319.3594
= 320
P 7501675
n= =
ff x R n 475200
= 15.78635
= 16

Syarat jarak baut berdasarkan segi pelaksanaan d= 2.4 cm


3d ≤ S ≤ 15tpw
Jadi,
7.2 ≤ 7.2 ≤ 30 cm

Jarak baut ke tepi plat diambil minimum 26 mm Sesuai jarak tepi minimum pada Tabel J3.4M S

2.4. Kontrol Plat Siku

Luas geser plat siku (200.200.15) A= 5775 mm2

Kuat Rencana ΦRn=Φ x 0.6 x Anv = 4716731 N


2ΦRn = 9433.463 KN

2ΦRn ≥ Pu
9433.463 ≥ 357.719 AMAN!!!
mm (dibor)
inimum pada Tabel J3.4M SNI 1729-2015 hal 128
Pu Vu Mu
Object
Max Min Max Min Max Min
Gelagar Me 0 0 357.719 -358.063 825.1843 -240.882
Gelagar M 0 -71.648 71.648 -71.648 318.4413 -352.137
Gelagar M 0 0 117.998 -117.998 183.0696 -131.759
Batang Dia 2170.697 -863.821 33.602 -38.973 231.167 -224.244
Bracing 104.576 -43.917 5.691 -6.174 9.3868 -19.7795
Ikatan Ang 9.422 -193.277 50.099 -50.099 56.8208 -66.6851
Rangka T 465.345 -863.821 31.142 -38.973 32.6112 -32.6112

1. Sambungan Pada Gelagar Memanjang

BEBAN PADA SAMBUNGAN BEBAN SAMBUNGAN


Momen akibat beban terfaktor Mu = 825.184
Gaya geser akibat beban terfaktor Vu = 357.719
Gaya aksial akibat beban terfaktor Pu = 0.000
Eksentrisitas sambungan e= 110

PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG


Tegangan leleh baja fy = 410
Tegagan tarik putus plat fu =
p
550
Lebar plat sambung pada badan hp = 250
Tebal plat sambung pada badan tpw 20
Lebar plat sambung pada sayap lp = 250
Tebal plat sambung pada sayap tpf = 20
Faktor reduksi kekuatan tarik atau lentur plat f= 0.9

BAUT DATA BAUT


Jenis sambungan baut ipe baut = A-325
Tegangan tarik baut fu b = 825
Diameter baut d= 24
Diameter lubang d' = 26.4
Faktor reduksi kekuatan geser baut ff = 0.75

1.1 Terhadap Geser


Kondisi sambungan baut geser ganda, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser r1 = 0.4
Luas penampang baut Ab = ∏/4xd = 452.5714
2

Faktor reduksi kekuatan geser Ff = 0.75


Tahanan geser nominal 1 baut Vn = r1xmxAbxfub = 149349
Tahanan geser 1 baut fr x Vn = 112011

1.2 Terhahap Tumpu


Diameter baut d= 24
Tebal plat badan tw = 20
Tegangan tarik putus plat fu =p
550
Tahanan tumpu nominal plat Rn = 2.4xdxtwxfu p=
633600
Tahanan tumpu plat ffxRn = 475200

1.3 Menghitung jumlah baut


Jumlah baut

Mu 8.3E+08 P
P= = n= =
e 110 Vd
= 7501675 =
=
P 7501675
n= =
f f x Rn 475200
= 15.78635
= 16

Syarat jarak baut berdasarkan segi pelaksanaan d= 2.4


3d ≤ S ≤ 15tpw
Jadi,
7.2 ≤ 7.2 ≤ 30 cm

Jarak baut ke tepi plat diambil minimum 26 mm Sesuai jarak tepi minimum pada Tab

2.4. Kontrol Plat Siku

Luas geser plat siku (200.200.15) A= 5775 mm2

Kuat Rencana ΦRn=Φ x 0.6 x Anv = 4716731 N


2ΦRn = 9433.463 KN

2ΦRn ≥ Pu
9433.463 ≥ 357.719 AMAN!!!
kNm
kN
kN
mm

Mpa
Mpa
mm
mm
mm
mm

Mpa
mm
mm (dibor)

mm2
N

mm
mm
Mpa
N
N

###
112011
319.3594
320

cm

rak tepi minimum pada Tabel J3.4M SNI 1729-2015 hal 128

AMAN!!!

Anda mungkin juga menyukai