Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


Darussalam, Banda Aceh

UTS HTN
Nama : Ulfa Nisatul Akmalia
NPM : 2003101010424
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara (D)

1. Dalam mata kuliah Ilmu Negara dikenal adanya pemikiran tentang asal mula
Negara khususnya zaman berkembangnya teori modern. Siapakah tokoh di
zaman itu yang kemudian melahirkan rumusan tentang HTN, berikut sebut dan
jelaskan secara detail makna rumusan tersebut ?
Jawaban:
Teori modern menitikberatkan fakta dan sudut pandangan tertentu untuk
memeroleh kesimpulan tentang asal mula, hakikat dan bentuk negara. Para
tokoh Teori Modern adalah Prof.Mr. R. Kranenburg dan Prof.Dr. J.H.A.
Logemann.
• Prof. Mr. R. Kranenburg
Kranenburg berpendapat tentang negara yang mengatakan bahwa
negara itu pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa.
Makna:
Maksud dari pendapat Kranenburg adalah dalam mendirikan suatu
organisasi harus ada kesadaran dalam suatu kelompok manusia terlebih
dahulu, yang bertujuan untuk memelihara kepentingan kelompok
tersebut. Kelompok manusia ini berperan sebagai primer, artinya yang
terpenting dan yang terlebih dahulu harus ada itu adalah kelompok
manusianya. Sedangkan negara itu adalah sekunder, artinya itu
menyusul kemudian. Dan adanya itu hanya dapat kalau berdasarkan atas
suatu kelompok manusia yang disebut bangsa.
Pendapat kranenburg ini dikuatkan atas alasan-alasan bahwa di zaman
moern ini terdapat organisasi-organisasi internasional, contohnya PBB
yang anggotanya berbagai negara di dunia. Dapat kita ketahui bahwa
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

penggunaan istilah perserikatan bangsa-bangsa yang menunjukkan


bangsa itu menjadi dasar dari negara. Jadi bangsalah yang terlebih
dahulu baru disusul oleh negara.
• Logemann
Logemann mengatakan bahwa negara itu pada hakikatnya adalah suatu
organisasi kekuasaan yang meliputi atau menyatukan kelompok
manusia yang kemudian disebut bangsa.
Makna:
Maksud dari pendapat Logemann yaitu negara adalah organisasi
kekuasaan. Negara yang dijadikan sebagai organisasi kekuasaan juga
pada hakekatnya merupakan sebuah tata kerja sama dalam membuat
individu yang ada di dalam sebuah wilayah tertentu untuk berbuat
maupun bersikap sesuai dengan kehendak yang telah dibuat oleh negara
tersebut.
Dalam pendapat logemann ini organisasi kekuasaan negara berstatus
primer, sedangkan kelompok manusia berstatus sekunder. Hal ini
dimaksudkan bahwa organisasilah yang menciptakan kelompok
manusia dengan tujuan untuk mengatur kelompok tersebut dan
menyelenggarakan kepentingan kelompok itu sehingga dapat dikatakan
kelompok manusia sangat bergantung pada negara.
Kedua pendapat dari Kranenburg dan Logemann tersebut menjadi awal
perumusan Hukum tata negara. Dalam dua pendapat tersebut sama-sama
membahas kedudukan organisasi kekuasaan negara, bagaimana negara
terbentuk dengan kelompok manusia atau kelompok manusia itu yang
membentuk negara. Disini jelas bahwa kedua pendapat tersebut dalam ilmu
negara menjadi salah satu kiblat dari awal mulanya terbentuk Hukum tata
negara yang akan membahas lebih rinci lagi mengenai organisasi kekuasaan
negara, struktur dan juga pelaksaaannya.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

2. Mengapa Konstitusi kita (UUD NRI tahun 1945) disebut sebagai Hukum
nasional kita, jelaskan apa yang anda ketahui tentang UUD 1945 dan UUD NRI
tahun 1945 tersebut dan mengapa disebut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945)? Jelaskan sebanyak
yang anda ketahui?
Jawaban:
Mengapa Konstitusi kita (UUD NRI tahun 1945) disebut sebagai Hukum
nasional kita?
Karena pembentukan konstitusi sangatlah penuh dengan perjuangan.
Perjalanan pencarian jati diri bangsa Indonesia berupa sejarah perubahan-
perubahan konstitusi juga cukup melelahkan. Konstitusi merupakan hasil
perjuangan politik bangsa kita di waktu lampau dan merupakan pandangan
tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan.
Konstitusi merupakan tonggak awal terbentuknya suatu negara dan menjadi
dasar utama bagi penyelenggara negara. Oleh sebab itu, konstitusi menempati
posisi penting dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara.
Konstitusi memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa dalam
mengemudikan negara menuju tujuannya.
Konstitusi kita sekarang bukan lagi disebut UUD 1945 tetapi menjadi UUD
NRI 1945 yang telah dilakukan banyak perubahan kecuali di bagian
pembukaannya. Jadi setelah adanya amandemen terakhir yang menjadi Hukum
nasional kita adalah UUD NRI 1945 bukan UUD 1945 lagi.
Ap itu UUD 1945 dan UUD NRI 1945?
UUD 1945 dan UUD NRI 1945 merupakan konstitusi Negara Republik
Indonesia. Artinya, UU ini fondasi sistem ketatanegaraan, hukum, dan
pemerintahan yang berlaku di Indonesia.
UUD 1945 adalah sumber hukum dasar tertulis yang memiliki kedudukan
sebagai supremasi tertinggi di Indonesia dan merupakan rujukan pertama
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

seluruh peraturan di bawahnya. Dalam UUD Tahun 1945 kedaulatan berada di


tangan MPR.
Setelah terjadi amandemen UUD 1945 dari amandemen pertama pada tahun
1999 hingga amandemen terakhir (keempat) tahun 2002, penyebutan konstitusi
Indonesia tidak lagi UUD 1945, akan tetapi menjadi UUD NRI 1945. Dalam
UU ini telah mengandung banyak perubahan pasal setelah diamandemenkan,
terdapat 174 ketentaun baru yang dirumuskan dalam UU ini. Dalam UUD NRI
Tahun 1945, kedaulatan berada di tangan rakyat. UUD NRI Tahun 1945 juga
membuat lahirnya lembaga negara seperti MK dan DPD.
Mengapa disebut UUD NRI 1945?
Setelah adanya amandemen, dari amandemen pertama hingga amandemen
yang terakhir (keempat) UUD 1945 diubah penyebutannya menjadi UUD NRI
1945. Hal itu dikarenakan dalam UUD NRI 1945 telah memuat ketentuan
terbaru dari UUD 1945 sebelumnya. Ketentuan tersebut salah satunya mengenai
adanya pembahasan MK dan penghapusan DPA. UU ini juga menyebutkan
bahwa kedaulatan tidak berada di tangan MPR lagi tetapi berada di tangan
rakyat.
Penyebutan UUD NRI 1945 telah dimulai sejak UU No. 10 Tahun 2004,
pada pasal 7. Kemudian terjadi perubahan UU No. 10 Tahun 2004 yang
digantikan UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Peraturan Perundang-Undangan,
dengan penyebutan nama yang sama, UUD Negara RI 1945.
3. Jelaskan judul makalah kalian dan apa saja materi pokok serta hal-hal penting
dari makalah kelompok kalian dalam kaitannya dengan HTN ?
Jawaban:
Makalah kelompok 7: Kedudukan dan Fungsi Bank Central dan Lembaga
Tinggi Negara BPK dalam Sistem Konstitusi Indonesia.
Dalam makalah yang kami buat menjelaskan mengenai bank central, BPK,
kedudukan kedunya dalam konstitusi Indonesia serta keterkaitan diatara
keduanya.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Dimulai dari pengertian bank central yang merupakan pentrol keuangan dan
perbankan dalam suatu negara. Bank central di Indonesia adlah Bank Indonesia.
Sebagai bank central tentunya BI mempunyai peranan dan fungsi serta tugas
dan kewenangan. Sebagai bank sentral, BI berperan mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. Tujuan
Bank Indonesia selain untuk mencapai kestabilan moneter, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan harga, juga perlu ditambahkan peranannya dalam
mendorong stabilitas sistem keuangan. Kewenangan Bank Indonesia mencakup
kewenagan di bidang moneter, kewenangan dalam sitem pembayarn, mengatur
dan mengawasi bank. Dasar hukum bank central adalah Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1968 Tentang Bank Sentral. Dalam
konstitusi Indonesia, Bank central adalah Lembaga independent. Bank
Indonesia sebagai Bank Central memiliki peran yang amat strategis, yaitu selain
sebagai pemegang kas pemerintah, juga berfungsi sebagai Bank Pengontrol
peredaran uang.
Kemudian dalam penjelasan berikutnya tentang Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). BPK mempunyai pengertian sebagai lembaga Negara yang
bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
Sama seperti Bank central, BPK juga mempunyai peran dan fungsi serta tugas
dan kewenangan tersendiri. Peranan BPK diantaranya, melakukan Pemeriksaan
Terhadap Pengelolaan Keuangan Negara dan mewujudkan Pemerintahan Yang
Baik (Good Governance). BPK mempunyai tiga funsi dalam menjalani
tugasnya yaitu, fungsi operatif, fungsi yudikatif dan fungsi advisory. Tugas
BPK telah diatur dalam pasal 6 UU N0. 15 Tahun 2006 yaitu memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank
Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha
Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Kewenangan BPK diatur dalam Pasal 9 Undang- Undang Nomor 15 Tahun
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

2006. Dasar hukum BPK adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Kedudukan BPK dalam
konstitusi Indonesia sebagai Lembaga Negara Yang Kewenangannya diberikan
oleh UUD NRI 1945 (constitutionally entrusted power). Kedudukannya sejajar
dengan 7 lembaga tinggi negara lainnya yaitu DPR, DPD, MPR, Presiden dan
Wakil Presiden, MA, MK, dan KY.
Keterkaitan antara Bank Central dan BPK memang tidak dapat dipisah,
Bank Indonesia wajib melaporkan keuangan tahunan kepada BPK. Sedangkan
BPK menerima dan melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan tahunan
Indonesia serta melakukan pemeriksaan khusus terhadap Bank Indonesia
apabila diminta oleh DPR dan menyampaikan hasilnya kepada DPR.

Anda mungkin juga menyukai