Anda di halaman 1dari 4

Juring (Journal for Research in Mathematics Learning)

p-ISSN:2621-7430 |e-ISSN: 2621-7422


Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx

Efektifitas WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran Daring Pada


Masa Pandemi Covid 19
Rini Andani1
1
Program studi pendidikan matematika, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau
e-mail: riniandani915@gmail.com

ABSTRAK: Pandemic covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan


manusia saat ini, khususnya dalam dunia pendidikan. Ini mengharuskan semua
elemen pendidikan untuk beradaptasi dan melanjutkan sisa semester. Tujuan
penelitian ini sebagai tinjauan umum terkait pembelajaran pada masa pandemic
covid-19. Belajar daring pada sekolah banyak menggunakan media WhatsApp.
Penting untuk menelisik bagaimana efektifitas belajar daring melalui
WhatsApp. Peneliti melakukan penelitian lapangan dengan pendekatan
kualitatif deskriptif pada berbagai sekolah dasar. Hasilnya menunjukkan bahwa
pembelajaran daring melalui WhatsApp pada sekolah dasar cendrung tidak
efektif. Sangat diperlukan evaluasi peran guru juga orang tua dalam hal ini
kedepan. Belajar daring pada sekolah dasar banyak menggunakan media
WhatsApp. Penting untuk menelisik bagaimana efektifitas belajar daring
melalui WhatsApp. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran daring melalui
WhatsApp pada sekolah dasar cendrung tidak efektif. Sangat diperlukan
evaluasi peran guru juga orang tua dalam hal ini kedepan.

Kata kunci: whatapp, belajar, daring, pandemic covid-19

PENDAHULUAN
Pandemi covid -19 di dunia membuat berbagai usaha dilakukan untuk memutuskan mata
rantai penularan Covid-19 memaksa berbagai aspek kehudupan berubah. Pemerintah
memutuskan work from home. Belajar pun diharuskan daring. Hal ini dilakukan untuk
mencegah penularan yang meluas akibat interaksi yang masif. Physical distancing menjadi
salah satu strategi harapan untuk memutus rantai penularan penyakit ini.
Perubahan yang dipaksaoleh covid-19 ini begitu cepat .menyebabkan persiapan untuk
menghadapi berbagai perubahan menjadi tidak maksimal. Dunia usaha misalnya banyak
mengalami kemerosotan akibat “terlambat” menyesuaikan diri. “kebangkrutan” terliahat dari
terjadinya pemutusan hubungan kerja yang besar-besaran. Hal ini pun dirasa oleh dunia
pendidikan. Kesiapan untuk belajar daring (online) yang ditetapkan oleh pemerintahnya ris
tidak ada. Sekolah dalam hal ini guru dituntut berusaha mengkreasikan belajara agar tetap
berjalan meski tidak di sekolah dikenallah belajar daring. (Daheri, Juliana, Deriwanto, & Amda,
2020). Pembelajaran online memberikan transfer informasi pada berbagai situasi dan kondisi.
Ragam memanfaatkan dari kemudahan pembelajaran daring didukung berbagai platform mulai
dari diskusi hingga tatap muka secara virtual. Namun, hal ini perlu dievaluasi dan disesuaikan

Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx |1
Rini Andani1

dengan kondisi setempat, mengingat kemampuan orang tua memberikan fasilitas pembelajaran
online berbeda. Kuncinya adalah memaksimalkan kemampuan peserta didikbelajar dalam
kondidipandemisepertiini.(Herliandry, Nurhasanah, Suban, & Kuswanto, 2020).
Bagi semua elemen pendidikan yakni peserta didik, guru, hingga orang tua. Mengingat
pada masa pandemic, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar saat ini.
(Kusuma&Hamidah, 2020). Dengan melihat dan kondisi saat ini karena adanya wabah Corona
Virus (covid-19) yang di Indonesia sendiri mengumumkan kasus ini dari maret 2020, tentu
tidak dimungkinkan pembelajaran disekolah sehingga digunakan pembelajaran daring.
Pembelajaran daring yang digunakan guru ialah whatsaap grup.Whatsapp grup merupakan
salah satu aplikasi chat yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran dirumah.(Mustami, Paridjo, &Utami, 2020). Penggunaan whatsapp grup sebagai
media belajar banyak terjadi di tingkat sekolah dasar. Tentu karena berbagai pertimbangan.
Pada level pendidikan tinggi whatsapp hanya salah satu media. Berbeda dengan sekolah dasar,
dari survei yang dilakukan peneliti 100% belajar daring hanya menggunakan Whatsapp group.
(Daheri dkk., 2020).

METODE
Metode yang menggambarkan bagaimana penulis mencari referensi yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas, termasuk kriteria inklusi atau eksklusi untuk referensi. Metode yang
dapat dijelaskan maksimal 20% dari total halaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Ketentuan utama dalam menuliskan temuan penelitian, sebagai berikut:
 Sajikan temuan secara singkat, dengan tetap memberikan detail yang cukup untuk
mendukung kesimpulan
 Boleh menggunakan tabel atau gambar, tetapi tidak melakukan pengulangan informasi
yang sama.
 Setiap temuan harus diinterpretasikan dengan baik

Pembahasan
Bagian pembahasan ini sebaiknya ditulis antara 1000 – 1500 kata. Bagian ini merupakan
bagian yang paling panting dari sebuah artikel ilmiah. Oleh karena itu, bagian pembahasan
berisi tentang interpretasi hasil, bukan mengulang hasil.Sumber referensi adalah 80%
proporsinya berasal dari jurnal 5 tahun terakhir dan 20% dari sumber lain misalnya buku,
aturan terkait. Aspirasi wawasan bersifat universal, lebih diutamakan yang berskala
internasional dibandingkan yang berskala nasional dan bukan berasal dari lingkungan
perguruan tinggi yang bersangkutan karena dianggap aspirasi sangat lokal. Hasil dan
pembahasan dapat digambarkan pada ± 55% dari total halaman

Untuk gaya selingkung dan format penulisan lain silahkan perhatikan panduan berikut.

2| Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx
Efektifitas WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19

Gaya selingkung dan Pengaturan Format.


Template ini sudah diset berdasarkan gaya selingkung dan pengaturan format untuk Artikel.
Jadi, anda hanya memilih gaya atau style tersebut.
Gaya/style yang digunakan pada templaate ini yaitu:
1. Title, untuk judul
2. Author, untuk nama penulis
3. Address, untuk alamat
4. Abstract, untuk abstrak
5. Keywords, untuk kata kuncu
6. Heading 1, untuk judul bagian
7. Heading 2, untukjudul sub-bagian
8. Equation and Enumeration
9. Figure (or Gambar), untuk caption gambar
10. Table (or Tabel), untuk caption tabel

Judul bagian dan Sub-bagian


Klik Heading 1, untuk judul bagian , Heading 2 untuk judul sub bagian.

Gambar dan Tabel


Semua gambar harus diletakan ditengah dan diberi nomor secara berurutan.

Gambar 1. Ketin judul gambar di sini

Semua tabel harus diletakkan ditengah dan diberi nomor secar berurutan.

Tabel 1. Lihat tabel dibawah sebagai contoh


Siklus I Siklus II
Nilai Jumlah Jumlah
No
Perkembangan Peserta Persentase Peserta Persentase
didik didik
1 5 12 30 6 15
2 10 6 15 3 7,5
3 20 8 20 11 27,5
4 30 14 35 20 50
Total 40 100 40 100

Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx |3
Rini Andani1

Panjang Artikel
Panjang artikel maksimal sebanyak 20 halaman termasuk gambar, tabel, nomenklatur,
referensi dan lain-lain.

Nomenclatur
Jika perlu

Referensi
Penulisan referensi teks sesuai aturan APA edisi ke-6.APA 6 (American Psychological
Assosiation version 6) sebagai gaya referensi(“APA Format – 6 th Edition,” n.d.).

Contoh sitasi, citation 1 (Abdul Rahman, Mohammad Yusof, Kashefi, & Baharum, 2012),
citation 2 (Ahmad, 2012) and citation 3 (Hanapi, 2013)

KESIMPULAN
Kesimpulan terdiri dari rangkuman dari artikel.Kesimpulan dibuat dalam bentuk paragraf
bukan dalam sistem poin atau penomoran. Kesimpulannya hanya 1-2 paragraf.

PENGHARGAAN
Jika perlu anda bisa meenambahkan penghargaan pada bagian ini.

REFERENSI
Abdul Rahman, R., Mohammad Yusof, Y., Kashefi, H., & Baharum, S. (2012). Developing
mathematical communication skills of engineering students. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 46, 5541–5547. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.06.472
Ahmad, F. A. (2012). Philosophical Underpinnings of Islamic Management Method:
Worldview , Epistemology and Ontology. International Journal of Humanities and
Social Science, 2(20), 150–161.
APA Format – 6 th Edition. (n.d.).
Hanapi, M. S. (2013). The Conceptual Elements of the Development Worldview in the
Qur’an: A Study of Thematic Exegesis. American International Journal of Social
Science, 2(3), 40–55.
Kotzé, T. (2007). Guidelines on writing a first quantitative academic article. Pretoria:
University of Pretoria.

4| Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx

Anda mungkin juga menyukai