PENDAHULUAN
Pandemi covid -19 di dunia membuat berbagai usaha dilakukan untuk memutuskan mata
rantai penularan Covid-19 memaksa berbagai aspek kehudupan berubah. Pemerintah
memutuskan work from home. Belajar pun diharuskan daring. Hal ini dilakukan untuk
mencegah penularan yang meluas akibat interaksi yang masif. Physical distancing menjadi
salah satu strategi harapan untuk memutus rantai penularan penyakit ini.
Perubahan yang dipaksaoleh covid-19 ini begitu cepat .menyebabkan persiapan untuk
menghadapi berbagai perubahan menjadi tidak maksimal. Dunia usaha misalnya banyak
mengalami kemerosotan akibat “terlambat” menyesuaikan diri. “kebangkrutan” terliahat dari
terjadinya pemutusan hubungan kerja yang besar-besaran. Hal ini pun dirasa oleh dunia
pendidikan. Kesiapan untuk belajar daring (online) yang ditetapkan oleh pemerintahnya ris
tidak ada. Sekolah dalam hal ini guru dituntut berusaha mengkreasikan belajara agar tetap
berjalan meski tidak di sekolah dikenallah belajar daring. (Daheri, Juliana, Deriwanto, & Amda,
2020). Pembelajaran online memberikan transfer informasi pada berbagai situasi dan kondisi.
Ragam memanfaatkan dari kemudahan pembelajaran daring didukung berbagai platform mulai
dari diskusi hingga tatap muka secara virtual. Namun, hal ini perlu dievaluasi dan disesuaikan
Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx |1
Rini Andani1
dengan kondisi setempat, mengingat kemampuan orang tua memberikan fasilitas pembelajaran
online berbeda. Kuncinya adalah memaksimalkan kemampuan peserta didikbelajar dalam
kondidipandemisepertiini.(Herliandry, Nurhasanah, Suban, & Kuswanto, 2020).
Bagi semua elemen pendidikan yakni peserta didik, guru, hingga orang tua. Mengingat
pada masa pandemic, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar saat ini.
(Kusuma&Hamidah, 2020). Dengan melihat dan kondisi saat ini karena adanya wabah Corona
Virus (covid-19) yang di Indonesia sendiri mengumumkan kasus ini dari maret 2020, tentu
tidak dimungkinkan pembelajaran disekolah sehingga digunakan pembelajaran daring.
Pembelajaran daring yang digunakan guru ialah whatsaap grup.Whatsapp grup merupakan
salah satu aplikasi chat yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran dirumah.(Mustami, Paridjo, &Utami, 2020). Penggunaan whatsapp grup sebagai
media belajar banyak terjadi di tingkat sekolah dasar. Tentu karena berbagai pertimbangan.
Pada level pendidikan tinggi whatsapp hanya salah satu media. Berbeda dengan sekolah dasar,
dari survei yang dilakukan peneliti 100% belajar daring hanya menggunakan Whatsapp group.
(Daheri dkk., 2020).
METODE
Metode yang menggambarkan bagaimana penulis mencari referensi yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas, termasuk kriteria inklusi atau eksklusi untuk referensi. Metode yang
dapat dijelaskan maksimal 20% dari total halaman.
Hasil
Ketentuan utama dalam menuliskan temuan penelitian, sebagai berikut:
Sajikan temuan secara singkat, dengan tetap memberikan detail yang cukup untuk
mendukung kesimpulan
Boleh menggunakan tabel atau gambar, tetapi tidak melakukan pengulangan informasi
yang sama.
Setiap temuan harus diinterpretasikan dengan baik
Pembahasan
Bagian pembahasan ini sebaiknya ditulis antara 1000 – 1500 kata. Bagian ini merupakan
bagian yang paling panting dari sebuah artikel ilmiah. Oleh karena itu, bagian pembahasan
berisi tentang interpretasi hasil, bukan mengulang hasil.Sumber referensi adalah 80%
proporsinya berasal dari jurnal 5 tahun terakhir dan 20% dari sumber lain misalnya buku,
aturan terkait. Aspirasi wawasan bersifat universal, lebih diutamakan yang berskala
internasional dibandingkan yang berskala nasional dan bukan berasal dari lingkungan
perguruan tinggi yang bersangkutan karena dianggap aspirasi sangat lokal. Hasil dan
pembahasan dapat digambarkan pada ± 55% dari total halaman
Untuk gaya selingkung dan format penulisan lain silahkan perhatikan panduan berikut.
2| Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx
Efektifitas WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19
Semua tabel harus diletakkan ditengah dan diberi nomor secar berurutan.
Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx |3
Rini Andani1
Panjang Artikel
Panjang artikel maksimal sebanyak 20 halaman termasuk gambar, tabel, nomenklatur,
referensi dan lain-lain.
Nomenclatur
Jika perlu
Referensi
Penulisan referensi teks sesuai aturan APA edisi ke-6.APA 6 (American Psychological
Assosiation version 6) sebagai gaya referensi(“APA Format – 6 th Edition,” n.d.).
Contoh sitasi, citation 1 (Abdul Rahman, Mohammad Yusof, Kashefi, & Baharum, 2012),
citation 2 (Ahmad, 2012) and citation 3 (Hanapi, 2013)
KESIMPULAN
Kesimpulan terdiri dari rangkuman dari artikel.Kesimpulan dibuat dalam bentuk paragraf
bukan dalam sistem poin atau penomoran. Kesimpulannya hanya 1-2 paragraf.
PENGHARGAAN
Jika perlu anda bisa meenambahkan penghargaan pada bagian ini.
REFERENSI
Abdul Rahman, R., Mohammad Yusof, Y., Kashefi, H., & Baharum, S. (2012). Developing
mathematical communication skills of engineering students. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 46, 5541–5547. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.06.472
Ahmad, F. A. (2012). Philosophical Underpinnings of Islamic Management Method:
Worldview , Epistemology and Ontology. International Journal of Humanities and
Social Science, 2(20), 150–161.
APA Format – 6 th Edition. (n.d.).
Hanapi, M. S. (2013). The Conceptual Elements of the Development Worldview in the
Qur’an: A Study of Thematic Exegesis. American International Journal of Social
Science, 2(3), 40–55.
Kotzé, T. (2007). Guidelines on writing a first quantitative academic article. Pretoria:
University of Pretoria.
4| Juring (Journal for Research in Mathematics Learning), Vol.2, No. 1, Maret 2019, xxx – xxx