Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2086-0943

Volume 01 No 01 Tahun 2021 Hlm. 1-8

Review Peluang dan Tantangan Sukuk


di Masa Pandemi Covid-19
sebagai Instrumen Keuangan Syariah Indonesia
Faried Ma’ruf

ABSTRACT
Institut PTIQ Jakarta,
Jl. Batan I No. 2 Pasar Jum'at, The Islamic finance industry has felt the economic driving force and the
Lebakbulus, Cilandak, benefits of Sukuk as a sharia financial instrument for development funding
Jakarta Selatan, Indonesia although the impact is still insignificant. The main problem of not achieving
fariedmaruf@ptiq.ac.id the acceleration of Sukuk in Indonesia has become a statement by many
people, so it is necessary to carry out continuous studies regarding its
development. This study aims to identify opportunities and challenges as
well as inhibiting factors for their development using the Pareto principle
analysis. The identification results reveal that the understanding of issuers
and investors and the public about Sukuk is still lacking, incentives for Sukuk
are also low, the problem of Sukuk liquidity is lower than conventional bond
instruments. Complementing the results of this study on Sukuk suggests that
the main solution to the low development of Sukuk instruments is the need
for incentive policies, regulations, which can encourage corporations to
choose Sukuk as a means of investment.

Keywords: Review, Analysis, Sukuk, Finance, Sharia, Pareto

ABSTRAK
Industri keuangan syariah telah merasakan daya dorong ekonomi serta
keuntungannya dari sukuk sebagai instrumen keuangan syariah pada
pendanaan pembangunan meskipun dampaknya masih belum signifikan.
Problematika utama tidak tercapainya akselerasi sukuk di Indonesia menjadi
pernyataan banyak kalangan masyarakat sehingga perlu kajian berkelanjutan
perihal perkembangannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peluang
dan tantangan serta faktor penghambat perkembangannya dengan
menggunakan analisis prinsip Pareto. Hasil identifikasi mengungkapkan
bahwa pemahaman emiten dan investor dan masyarakat tentang sukuk masih
sangat kurang, insentif terhadap sukuk juga masih rendah, persoalan
likuiditas sukuk yang lebih rendah dibandingkan dengan instrumen obligasi
konvensional. Melengkapi hasil kajian tentang sukuk ini menyarankan solusi
utama dari rendahnya perkembangan instrumen sukuk adalah perlu adanya
kebijakan insentif, regulasi, yang dapat mendorong korporasi untuk memilih
sukuk sebagai sarana investasi.

Kata Kunci: Review, Analisis, Sukuk, Keuangan, Syariah, Pareto

1
Al-Tasyree: Jurnal Bisnis, Keuangan dan Ekonomi Syariah
Volume 01 No 01 Tahun 2021 Hlm. 1-8

PENDAHULUAN Tahun 2007 hingga 2008, setelah


terbitnya paket kebijakan dalam peraturan
Sukuk bukanlah barang baru di dunia
Nomor IX A tahun 2006 tentang penerbitan
Islam, Khalifah Umar bin Khattab telah
efek syariah terjadi kenaikan 39% dan 73%
melakukan pembayaran gaji pegawai serta
(Nilai Dewi, 2011:138) terlihat jelas fenomena
komersialisasi melalui sukuk (Fatah,
perkembangan pasar modal dan investasi
2011:225). Bertolak belakang memang bila
serta dorongan pemerintah, ulama dan
saat ini masih banyak umat Islam yang belum
stakeholders dalam memajukan industri
familier dengan sukuk. Kata “sukuk” memang
keuangan syariah di Indonesia sebagaimana
agak aneh dan sangat jarang disebut sebelum
terpotret sangat gamblang pada Masterplan
tahun 2002 sampai keluar fatwa DSN-MUI
Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019-2024
yang menjelaskan kedudukan instrumen
yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan
keuangan yang harus didasarkan pada
Nasional (Bapenas).
underlaying asset. Sukuk memang telah
menjadi angin segar pada dunia investasi Return yang diberikan sukuk memang
global dengan konsep keuangan yang lebih tinggi dibandingkan deposito dan
didasarkan pada sistem syariah. Sukuk saat tabungan di samping risiko investasi yang
ini telah tersebar di seluruh negara-negara rata-rata lebih rendah menjadikan sukuk
Timur Tengah, Asia Tenggara, bahkan sebagai investasi yang diperhitungkan saat
sampai ke daratan Eropa. Negara Malaysia, ini. Di tingkat global sebagaimana dilaporkan
UAE, Inggris dan Bahrain termasuk negara oleh IIFM tahun 2017 bahwa emisi global
yang sangat aktif pada pasar sukuk global. sukuk telah mencapai USD 88,4 miliar hal ini
menunjukkan telah terjadi peningkatan
Di tanah air, instrumen sukuk juga
signifikan sebesar 44% dari total emisi tahun
telah menjadi instrumen keuangan syariah
2015 (IIFM, 2018). Tidak jauh berbeda di
yang diyakini menguatkan daya saing
Indonesia per tahun 2017, korporasi
keuntungan bagi praktisi keuangan syariah.
Indonesia memiliki sukuk yang beredar
Kontribusi pendanaan dalam pembangunan
sebanyak 60 seri dengan total nilai 14,3
memang sedang dalam tahap sosialisasi dan
Triliun memang nilai ini kecil dibandingkan
memberikan pemahaman yang kuat terhadap
sukuk negara yang hanya 53 seri tetapi
produk keuangan syariah. Namun sayangnya,
memiliki nilai Rp. 485,4 triliun.
meski penerbitan sukuk masuk kategori
tumbuh secara pesat, akan tetapi Dari data dan gambaran sukuk di atas
pertumbuhannya relatif lambat dapat dinyatakan bahwa optimalisasi
pergerakannya. Di antara permasalahan pengembangan sukuk korporasi di Indonesia
utama yang ada adalah kurangnya komitmen, masih kurang. Banyak kalangan menuding
pemahaman, dan insentif kebijakan dari para bahwa mekanisme transaksi sukuk korporasi
emiten dan pemerintah sebagai regulator. terlalu rumit sehingga banyak praktisi yang
tidak memahami atau enggan untuk belajar
memahaminya. Pada intinya segenap sisi
PERKEMBANGAN SUKUK DI perlu mencari jalan keluar dengan
INDONESIA merumuskan strategi perbaikan mekanisme
sukuk korporasi ini.
Berkah fatwa DSN-MUI no. 32 tentang
obligasi syariah dimulai dengan debut
perdana yang dipelopori oleh PT Indosat Tbk KERANGKA TEORI
di pasar modal, setelah itu penawaran umum
Di Indonesia, Dewan Syariah Nasional
sukuk tumbuh 92% atau sebanyak 1.424
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
triliun dengan akad ijarah hal ini dikaitkan
mendefinisikan sukuk sebagai surat berharga
dengan terbitnya fatwa nomor 41 tahun 2004
jangka panjang yang berdasarkan prinsip
tentang obligasi syariah ijarah.
syariah yang diterbitkan oleh emiten untuk
2
Review Peluang dan Tantangan Sukuk di Masa Pandemi Covid-19
sebagai Instrumen Keuangan Syariah Indonesia
Faried Ma’ruf

membiayai pendapatan kepada pemegang obligor melalui Special Purpose Vehicle (SPV)
obligasi syariah berupa bagi hasil, margin dan atau disebut perusahaan penerbit (UU No. 19
fee, serta membayar kembali dana obligasi tahun 2008, pasal 5 ayat 2).
pada saat jatuh tempo (Himpunan Fatwa
Dewan Syariah Nasional, 2003: 200).
METODE PENELITIAN
Pertimbangan dalam menguatkan
komitmen syariah pada sukuk dan surat Pada penelitian ini digunakan teknik
berharga syariah adalah Fatwa DSN-MUI analisis kualitatif dengan melakukan kajian
No.32 tentang obligasi syariah menerangkan literatur terhadap peluang dan tantangan
bahwa sukuk adalah jenis obligasi syariah yang ada pada pengembangan sukuk di
dengan landasan bahwa ada urgensi saling Indonesia. Penelitian ini menggunakan
memenuhi akad dalam Islam (Alqur’an (5) pendekatan prinsip Pareto dalam memahami
ayat 1), perjanjian akan diminta Sukuk untuk mendapatkan pemahaman lebih
pertanggungjawabannya (Alqur’an (17) ayat ringkas permasalahan mengenai peluang dan
34), dan ancaman bagi orang yang melakukan tantangan, self-critical yang terbangun,
riba (al-Baqarah (2) ayat 75). Menurut Hasby shophisticated dalam kompleksitas dan
(1997) perjanjian hendaknya dibangun di ambiguitas pembahasan. Dengan prinsip
atas asas perjanjian sebagaimana dalam Pareto ini juga dapat menjangkau kedalaman
hukum Islam, yakni (1) asas kebolehan, (2) model yang berbeda dari yang diberikan, dan
asas kebebasan berakad, (3) asas jauh lebih sensitif terhadap hal yang
konsensualisme, (4) asas perikatan, (5) asas kompleks, menjadi penengah, serta lebih
keseimbangan, (6) asas kemaslahatan, (7) interaktif, kontekstual dengan situasi dan
asas amanah, (8) asas keadilan. kondisi saat ini, sehingga akan terjawab
pertanyaan penelitian “Bagaimana peluang
Sukuk merupakan sebuah format
dan tantangan Sukuk sebagai instrumen
penting dari mobilitas keuangan antara unit-
keuangan syariah di Indonesia tahun 2021?”
unit surplus kepada unit-unit defisit
bertujuan mempertahankan stabilitas
institusi keuangan terutama ketersediaan HASIL PENELITIAN DAN
dalam portofolio yang dikembangkan, juga PEMBAHASAN
sebagai alat manajemen risiko serta berjaga-
jaga pada aspek likuiditas. Sukuk sebagai Peluang Sukuk sebagai Instrumen
motor penggerak dalam memobilisasi dana Keuangan Syariah di Indonesia tahun
sehingga individu, korporasi, organisasi 2021
domestik, dan multinasional dapat langsung Akomodasi belanja negara yang
mengakses sumber dana (Norlela Kamaludin, ditujukan untuk pembangunan infrastruktur
2009: 1-10). Rakyat Indonesia dapat publik tentu sangat berpeluang pada sukuk
berbangga hati karena sejak tahun 2008 telah negara dan korporasi. Hal ini dapat
memiliki legal standing sukuk dengan mengurangi ketergantungan negara terhadap
disahkannya Undang-undang Surat Berharga utang baru, karena hutang akan menjadi
Syariah Negara (SBSN) yang mendefinisikan kontraproduktif terhadap pembangunan
bahwa sukuk merupakan bukti atas bagian (Heri Sudarsono, 2008). Peluang investasi
penyertaan terhadap aset SBSN yang yang begitu besar tentu akan mempunyai
diterbitkan oleh badan hukum sesuai legitimasi yang kuat bila didasarkan pada
ketentuan undang-undang, sukuk negara profesionalisme dalam penerbitan dan
didasarkan pada nilai ekonomis aset tersebut pengelolaan instrumen keuangan syariah ini.
(Undang-undang No. 19 tahun 2008 tentang Kepentingan ekonomi investor tentu harus
SBSN). Sesuai dengan undang-undang Pihak diamankan dengan pelayanan dan keamanan
yang menerbitkan sukuk atau SBSN adalah atas dana yang telah diinvestasikan pada
sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara

3
Al-Tasyree: Jurnal Bisnis, Keuangan dan Ekonomi Syariah
Volume 01 No 01 Tahun 2021 Hlm. 1-8

(SBSN). Undang-undang tentang SBSN Sukuk ritel juga diterbitkan oleh


memang telah disahkan sejak tahun 2008 pemerintah yang dikenal dengan SR013,
dan tentu ini menjadi bukti keseriusan sukuk ritel ini merupakan investasi syariah
pemerintah dalam pengembangan sukuk di (dinyatakan oleh DSN-MUI) yang ditawarkan
Indonesia, sebagai konsekuensi dari UU ini kepada individu warga negara Indonesia
perlu disediakan sarana dan prasarana yang sebagai instrumen investasi yang aman,
mendorong kenyamanan investor dalam mudah, terjangkau dan tentu
berinvestasi. Akan tetapi, shari’ah screening menguntungkan. Kementerian Keuangan
harus juga telah terpenuhi. Republik Indonesia dengan tagar
Sukuk tidak hanya menjaring investor #CintaiNegeriDenganInvestasiSR013.
dari negara-negara muslim timur tengah SR013 dapat dipesan mulai dari harga
yang terkenal menguasai minyak bumi akan paling rendah di angka Rp. 1 juta, dengan
tetapi juga menghimpun investor negara lain. imbalan tetap dibayarkan setiap bulannya.
Fleksibilitas sukuk memang menjadi daya Pengelolaan investasi dengan prinsip syariah,
tarik investor seperti sistem pembelian, dengan tenor minimal sampai 3 tahun dan
pembayaran, dan penghasilan (Dian dapat diperdagangkan di pasar sekunder
Handayani, 2015). Para investor ketika antar investor domestik. Tentu investasi
membandingkan sukuk dengan bonds dengan angka ini dapat dijangkau tidak hanya
didapati bahwa sukuk sangat rendah. orang yang memiliki kekayaan yang
melimpah ruah saja. Hal ini tentu bertujuan
agar rakyat menengah bawah sekalipun dapat
turut serta ikut membiayai APBN dan
pembangunan proyek infrastruktur di
Indonesia .
Selain, peluang bisnis infrastruktur
yang tentu menjanjikan keuntungan,
populasi penduduk muslim di Indonesia yang
besar juga menjadi peluang yang tidak dapat
dianggap tak berarti bagi perkembangan
Sukuk di Indonesia, apalagi saat ini telah
dikembangkan sukuk hijau atau dikenal
Gambar: Perkembangan Sukuk (OJK, 2018)
dengan Green Sukuk.

Pasar Surat Berharga Syariah Negara


Tantangan Sukuk dalam investasi dan
(SBSN) atau Sukuk berperan sekali dalam
pembangunan perekonomian
pembangunan, terbukti pemerintah telah
Indonesia masa pandemi Covid-19
berhasil melakukan banyak pencapaian 10
tahun terakhir, khususnya setelah terbitnya Pandemi Corona Virus Diasese 2019
instrumen sukuk. Melalui berbagai lelang, (Covid-19) telah meluluhlantakkan
book building, dan private placement hingga perekonomian dunia. Banyak analis
2018 telah terakumulasi penerbitan sukuk mengatakan bahwa ini adalah tsunami resesi
negara lebih dari Rp. 950 triliun dengan global yang luar biasa. Kebijakan lockdown
outstanding Rp. 657 triliun. Saat ini beberapa negara untuk menghindari
Indonesia bahkan menjadi penerbit Sukuk penyebaran virus telah berakibat sangat fatal
Global terbesar di dunia dengan nilai sebesar terhadap distribusi barang dan jasa, produksi
US$ 16,15 miliar per September 2018, nilai ini dan pada akhirnya menggerogoti kerugian
melampaui Arab Saudi yang hanya US$ 9 pada semua sektor dan semua lapisan
miliar (Media Kontan/Investasi, 2018). masyarakat terutama kegiatan ekspor impor
barang. Pemerintah juga dituntut untuk

4
Review Peluang dan Tantangan Sukuk di Masa Pandemi Covid-19
sebagai Instrumen Keuangan Syariah Indonesia
Faried Ma’ruf

dapat melakukan vaksinasi secara gratis melihat masih ada celah persoalan struktur
untuk dapat menanggulangi virus yang pada sukuk. Persoalan ini disebabkan masih
mudah menular ini. IMF menghitung kentaranya pengaruh sistem obligasi atau
perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia bonds (sistem surat utang konvensional).
akibat pandemi ini di posisi minus 3,0 pada Adanya minus perlindungan hak-hak
tahun 2020 sampai 2021. Negara maju pemegang sukuk apabila terjadi gagal sukuk
diperkirakan akan mengalami dampak serius (Atika, 2015). Setidaknya standar minimal
dan harus pasrah pertumbuhan ekonominya prosedur sukuk sesuai dengan estándar
di angka minus 6 persen, sementara negara AAOIFI sehingga pemegang sukuk juga dapat
berkembang juga mengalami kontraksi yang nyaman berinvestasi (Fatah, 2011).
sama tetapi pertumbuhannya tidak lebih
parah dari negara-negara maju (Mogaji,
Analisis Prinsip Pareto (Pareto
2020) dan (Hairunnisa, 2020).
Analysis)
Tantangan lainnya adalah sumber daya
Setelah mengetahui peluang dan
manusia dalam hal investasi syariah
tantangan pengembangan sukuk di Indonesia
khususnya sukuk masih dirasakan banyak
saat ini terlebih dalam masa pandemi covid-
kalangan sangat minim. Keahlian syariah
19 maka perlu diambil strategi-strategi yang
sekaligus keahlian ekonomi yang terintegrasi
baik untuk dapat terus bertahan dalam
memang harus diwujudkan sehingga
pengembangan investasi berbasis surat
pemahaman akan urgensi investasi berbasis
berharga syariah dan surat berharga syariah
syariah lebih solid. Bila tidak, tentu ini akan
negara. Di antara metode yang dilakukan
menjadi menggerus rasa percaya publik dan
adalah dengan menggunakan sistem diagram
stigma bahwa keuangan syariah dan
Pareto yang merupakan salah satu tools dari
keuangan konvensional tidak ada bedanya.
QC 7 tools yang sering digunakan dalam
Tantangan atas kredibilitas sistem ekonomi
pengendalian mutu. Pada intinya metode
dan keuangan syariah ini tentu harus terus
diagram Pareto ini adalah metode grafik
ditingkatkan (Lubis, 2020).
batang yang akan menunjukkan inti
Komite Nasional Ekonomi dan permasalahan yang paling sering terjadi
Keuangan Syariah (KNEKS) dalam hal ini hingga yang paling jarang terjadi. Metode ini
menjadi pilot project untuk dapat tentu sangat bermanfaat dalam
memastikan tercapainya pengembangan mengidentifikasi masalah prioritas yang akan
tujuan ekonomi syariah dengan terus diselesaikan.
melakukan kajian dengan berbagai pihak
Dalam menganalisis peluang pada
memastikan perangkat, peraturan, hukum
prinsip Pareto, setiap variabel peluang dan
dan kebijakan selalu berjalan pada rel yang
tantangan dilakukan pengolahan data secara
telah ditetapkan. Pemerintah serius
terpisah. Variabel peluang memiliki dimensi
mengembangkan ekonomi syariah ini,
non kuantitatif, maka setiap variabel diwakili
alasannya karena KNEKS ini lembaga yang
angka nominal. Adapun pengelompokan,
langsung dipimpin oleh Presiden sehingga
yakni dimensi 1. Government (pemerintah),
tentu harus disikapi serius oleh segala
2. Market (pasar), 3. Risk (risiko), 4. Return
perangkat yang ada di dalamnya dan dibiayai
(keuntungan) dan 5. Instrument (alat).
oleh rakyat melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) (Setiaji, 2020).
Meski sukuk telah didukung
pemerintah, bahkan diterbitkan versi SBSN
tetap saja investor harus mempelajari dan
memahami dari setiap sudut
kesepakatannya. Beberapa analis kontrak

5
Al-Tasyree: Jurnal Bisnis, Keuangan dan Ekonomi Syariah
Volume 01 No 01 Tahun 2021 Hlm. 1-8

integrasi akan memudahkan siapa pun


secara global untuk mengakses investasi
Sukuk yang ditawarkan oleh korporasi
maupun pemerintah. Pada level tantangan
kedua, dinyatakan bahwa jaminan
keamanan, kenyamanan, fleksibilitas serta
kehalalan secara syariah menjadi pokok yang
tidak dapat ditawar-tawar. Selain itu,
standardisasi instrumen sukuk domestik
dengan sukuk global harus juga menjadi
Gambar: Analisis Pareto Peluang prioritas utama.
Literasi dan analisis pada berbagai
sumber juga mengungkapkan bahwa
Pada analisis Pareto peluang dapat
pemahaman emiten dan investor dan
dilihat bahwa peran pemerintah sangat
masyarakat pada umumnya tentang sukuk
penting terutama sebagai sumber dana
masih sangat kurang, insentif terhadap sukuk
pembangunan dan APBN, peluang sebagai
juga masih rendah, persoalan likuiditas
alternatif mengurangi ketergantungan
sukuk yang lebih rendah dibandingkan
hutang luar negeri, dan juga sebagai peluang
dengan instrumen obligasi konvensional.
sebagai vitamin dalam memperkuat struktur
Penting bagi pemerintah sebagai regulator
ekonomi negara. Selain itu, peluang sebagai
untuk mempertimbangkan kebijakan
pembuka market global dan memiliki risiko
insentif, regulasi, yang dapat mendorong
yang rendah menjadi peluang alternatif yang
korporasi untuk memilih sukuk sebagai
juga perlu dipertimbangkan untuk
sarana investasi, selain dari segi risiko yang
ditingkatkan.
rendah, kepastian akan keuntungan terjamin
dan tentu ini dapat menjadi enabler dan
solusi dalam ketidakpastian ekonomi yang
dihempas oleh pandemi Covid-19 seperti saat
ini.

KESIMPULAN
Peluang dan Tantangan Sukuk Sebagai
Instrumen Keuangan Syariah ke masa depan
ditentukan masa saat ini. Kondisi
perekenomian global termasuk Indonesia
Gambar: Analisis Pareto Tantangan masih dibayang-bayangi oleh resesi ekonomi
karena pandemi Covid-19 masih
mempengaruhi mobilitas masyarakat yang
Pada analisis Pareto tantangan terbukti
berakibat pada penurunan kinerja ekonomi
bahwa legitimasi dan aspek hukum peraturan
dan pembangunan. Sukuk dalam hal ini
perundang-undangan menjadi hal terpenting
sangat tergantung pada kebijakan dan peran
untuk dapat disikapi untuk dikembangkan
pemerintah dalam memberikan insentif,
pemerintah sebagai regulator dan penerbit
regulasi, dan mendorong korporasi untuk
Surat Berharga Syariah Negara . Dalam
menggunakan sukuk karena risiko
investasi Sukuk ini juga memiliki tantangan
investasinya sangat rendah.
utama dalam hal integration. Tren digital
economy telah menuntut segala aspek untuk
dapat memenuhi urgensi integrasi. Adanya

6
Review Peluang dan Tantangan Sukuk di Masa Pandemi Covid-19
sebagai Instrumen Keuangan Syariah Indonesia
Faried Ma’ruf

DAFTAR PUSTAKA Global Financial Diffusion: Islamic


Finance and the Grafting of Sukuk.”
Ahmad Rodoni and Aris Setiawan, “Risk and
Review of International Political
Return: Bonds and Sukuk in Indonesia,”
Economy 24, no. 6 (2017): 958–979.
Al-Iqtishad: Journal of Islamic
Economics 8, no. 2 (2016): 255–270. Lubis, R. H., “Corona Disease it’s be a Thorn
in the Indonesian Economy (Criticism of
As-Shiddiqy, Muhammad Hasby Pengantar
The Management of a Country That is
Fiqih Muamalah, (Semarang: Pustaka
Far From Islamic Values)”
Rizki, 1997)
Academia.Edu, 2020
Atika, Jumi. “Sinergi Pemerintah Dan Bank
Lubis, R. H., “Critic: Poverty in Indonesia and
Indonesia Dalam Penerbitan Sukuk Atau
the Solution of Islam in the welfare of the
Surat Berharga Syariah Investasi.” At-
people's economy” Academia.Edu, 2020
Tijaroh - Journal Ilmu Manajemen dan
Bisnis Islam 1, no. 1 (2015): 148–178. Lubis, R. H., & Latifah, F. N. “Analisis Strategi
Pengembangan Zakat, Infaq, Shadaqoh
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
dan Wakaf di Indonesia,” Perisai :
Indonesia (DSN-MUI), Himpunan
Islamic Banking and Finance Journal 3,
Fatwa Dewan Syariah Nasional,
no. 1 (Mei 2019): 45-56
(Jakarta: Bank Indonesia, 2003)
Mogaji, Emmanuel, Financial Vulnerability
Dian Hanyani, 2015,
During a Pandemic: Insights for
https://www.kemenkeu.go.id/media/43
Coronavirus Disease (COVID-19) (March
87/ketika-sukuk-menarik-minat-dunia-
30, 2020).
2.pdf
Mogaji, E., 2020. Financial Vulnerability
Fatah, Dede Abdul. “Perkembangan Obligasi
During a Pandemic: Insights for
Syariah (Sukuk) Di Indonesia: Analisis
Coronavirus Disease (COVID-19).
Peluang.” al -’Adalah 10, no. 1 (2011):
Research Agenda Working Papers. Vol
255–270.
2020 No 5 pp 57-63 , Available at SSRN:
Fatimatuzzahra, Vita, and Leo Herlambang. https://ssrn.com/abstract=3564702 or
“Reaksi Pasar Atas Penerbitan Sukuk http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.356470
(Studi Pada Emitten Saham Penerbit 2
Sukuk Periode 2008-2012).” JESTT 1,
Norlela Kamaluddin and Others. “Shari’ah
no. 5 (2014): 363–378.
Principles of Sukuk Structure in
Federica Miglietta, “Sovereign sukuk issues: Malaysia Islamic Capital Market,” no.
opportunities for Europe,” International 2009 (n.d.): 1–10.
Journal of Financial Innovation in http://docplayer.net/59998716-Shari-
Banking (IJFIB), Vol. 1, No. 3/4, (2017) ah-principles-of-sukuk-structure-in-
Hairunnisa, Peranan Ekonomi Syariah malaysia-islamic-capital-market.html.
Sebagai Solusi Alternatif Resesi Rodoni, Ahmad, and Aris Setiawan. “Risk and
ekonomi global 2020, Jurnal Al- Return: Bonds and Sukuk in Indonesia.”
Iqtsihad: Jurnal Ekonomi Syariah 1, Vol. Al-Iqtishad: Journal of Islamic
2 (1) 2020 Economics 8, no. 2 (2016): 255–270.
Ira Megasyara dan Luqman Hakim. Setiaji, Khasan, Ubaedul Mustofa, and
“Perkembangan Obligasi Syari’ah Muhammad Feriady. "Peningkatan
(Sukuk) Di Indonesia: Sukuk Literasi Keuangan Syariah Bagi Guru
Musyarakah Dan Istishna.” Jurnal Perbankan Syariah." Dinamisia: Jurnal
Akuntansi Unesa (2014): 15. Pengabdian Kepada Masyarakat 4.1
Lai, Jikon, Lena Rethel, and Kerstin Steiner. (2020): 85-94.
“Conceptualizing Dynamic Challenges to

7
Al-Tasyree: Jurnal Bisnis, Keuangan dan Ekonomi Syariah
Volume 01 No 01 Tahun 2021 Hlm. 1-8

Sudarsono, Heri. “Peran Obligasi Syariah ( Undang-Undang SBSN tahun 2008


Sukuk ) Bagi Pembangunan.” Fakultas https://www.kemenkeu.go.id/sukukritel
Ekonomi Universitas Islam Indonesia 7,
https://www.ojk.go.id
no. 12 (2008).

Anda mungkin juga menyukai