Aku dengar sudah tidak seorang bisa masuk Aku dengar lilin kita sudah habis Punah pergi dibawa penyakit
Aku kira sudah di sini tamatnya
Dipaksa menunggu untuk bertahan Menaati peraturan demi kebaikan Bahkan menjauhkan diri demi napas orang
Jeritan ini mengendap dalam tenggorokan
Ingin keluar tapi tak ada jalan Namun untuk apa aku berhenti di sini Untuk apa aku mendarat lagi
Mungkinkah aku salah dengar
Andai aku tahu itu bukan berita benar Mungkin aku sudah tidak banyak berdiam Lalu mengapa aku abaikan hati nurani Membiarkan jati diri terbungkam terhalang
Namun sejenak aku renungkan lagi
Bagimana bisa aku masih berdiri? Apakah kalian yang membuatku berhenti? Atau hanya aku yang terlalu bersedih?
Kasihan sekali hati yang malang ini
Tersesat terhalang ketakutan akan dunia luar Tetapi pejuang negeri sepertiku harus berawas-awas Namun bukan berarti aku perlu bercemas, bukan? Kita memang tidak boleh bablas Namun bukan berarti kita bisa bermalas-malas
Sudah tak masalah jika aku harus bergulung-gulung!
Penting jangan suruh aku mematung! Tak apa meskipun melangkah lemas Penting semangatku tidak kau rampas
Sepertinya perlu aku menampar mukaku sendiri
Biar aku sadar bukan luar yang membuatku terhalang Bukan peraturan yang membuatku dendam Bukan penyakit yang membuatku memendam Tidak sepercik darah membuatku berhenti Tidak sesamudera bisa membunuh api abadi Hanya air mataku dan diamku yang bisa membunuhku sendiri