Anda di halaman 1dari 19

SITUASI, CAPAIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

RENSTRA GANGGUAN INDERA


TAHUN 2021

KOORDINATOR SUBSTANSI PROGRAM GANGGUAN INDERA


DAN FUNGSIONAL

Disampaikan pada Pertemuan Orientasi Penanggulangan Program Gangguan


Indera Angkatan Kedua
Jakarta, 19 Oktober 2021

DIREKTORAT P2PTM
DIREKTORAT JENDERAL P2P
KEMENTERIAN KESEHATAN
2021
PROGRAM PENANGGULANGAN
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN
GANGGUAN PENDENGARAN
WORLD REPORT ON VISION 2020

FAKTA GANGGUAN PENGLIHATAN


“Setiap orang dalam jangka waktu
yang lama setidaknya akan mengalami
satu masalah kesehatan mata di Estimasi Global
hidupnya.”
Sekitar 2,6 milyar kasus Myopia dari
semua kelompok usia pada tahun
Estimasi Global
2020
Sekitar 2,2 milyar orang 312 juta penduduk berusia <19 tahun
mengalami gangguan dengan myopia pada tahun 2015
penglihatan, namun setidaknya 1
milyar orang dengan gangguan
penglihatan bisa dicegah Estimasi Global
Sekitar 1,8 milyar kasus
Presbyopia dari semua
Gangguan Penglihatan yg dapat
dicegah : kelompok usia pada tahun 2015
Kelainan Refraksi yang tidak
terkoreksi (123,7 Juta), Katarak Estimasi Global
(65,2 Juta), Glaukoma (6,9 Juta), Sekitar 76 juta orang (usia 40-80 tahun)
Kelainan Kornea (4,2 Juta), dengan Glaukoma pada tahun 2020
Diabetik Retinopati (3 Juta), Sekitar 146 juta orang dewasa
Trachoma (2 Juta) dan Presbiopia diperkirakan terkena Retinopati
(826 Juta) Diabetikum pada tahun 2014
WORLD REPORT ON HEARING 2021

Estimasi Global
Pada tahun 2050 diperkirakan 2,5
milyar orang di seluruh dunia akan
mengalami gangguan pendengaran.
Sekitar 700 juta di antaranya akan
membutuhkan pelayanan rehabilitasi.
Estimasi Global
Lebih dari 1 milyar remaja berisiko
mengalami gangguan pendengaran
Estimasi Global yang dapat dicegah, dan sekitar
200 juta mengalami infeksi telinga
Saat ini sekitar 430 juta orang di kronis yang dapat dicegah atau
seluruh dunia membutuhkan diobati.
layanan rehabilitasi untuk
gangguan pendengaran

Estimasi Global
Hampir 60% penyebab gangguan
Estimasi Global pendengaran pada anak-anak dapat
dicegah melalui imunisasi,
Di Asia Tenggara, sekitar 109,4 meningkatkan perawatan maternal &
juta orang dengan gangguan neonatal, deteksi dini, dan
pendengaran sedang-berat penatalaksanaan dini otitis media.
SITUASI GANGGUAN INDERA DI INDONESIA

3% 78% 7,6% 0,6% 0,4% Pengeluaran


Pasien
GANGGUAN dengan
PENGLIHATAN Kebutaan
Angka Retinopati
Katarak Refraksi Glaukoma Diabetikum 170 – 196
kebutaan
Sumber : DATA RAPID ASSESSMENT OF AVOIDABLE BLINDNESS (RAAB) Juta Rupiah
2014-2016

2,6% 0,09% 19,2 % Beban


GANGGUAN Ekonomi
Add Text
PENDENGARAN Add Text
akibat
Ketulian
secara global
Gangguan Ketulian serumen mencapai
Pendengaran 7.350 Triliun
Sumber : Riskesdas tahun 2013

Sumber : WHO 2010


Rapid Assessment of Avoidable Blindness, 2014-2016

Jumlah orang dengan gangguan


penglihatan mencapai 8 juta
Jiwa. Dari jumlah tersebut, 1,6 juta
jiwa menderita kebutaan dan 6,4 juta Lebih dari 80% kasus kebutaan
lainnya dengan Low Vision. bisa dicegah.
Katarak merupakan penyebab
terbesar kebutaan di Indonesia
mencapai sekitar 1,3 juta orang.
Menurut WHO, dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 2008 sampai dengan
2018 diperkirakan angka gangguan pendengaran di Indonesia dari 14 juta
orang pada tahun 2008 meningkat menjadi 18,5 juta orang pada tahun 2018.
Dasar Pelaksanaan Kegiatan

Permenkes No.25 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja


Kementerian Kesehatan

Permenkes No.21 Tahun 2020 Tentang Renstra Kementerian


Kesehatan Tahun2020 - 2024

Permenkes No.82 Tahun 2020 Tentang Penanggulangan


Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran

Permenkes No.4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan


Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
TARGET INTERVENSI
Populasi Sehat Populasi Berisiko Populasi Sakit/Terdiagnosis

PENCEGAHAN TERSIER
PENCEGAHAN PRIMER
Mengurangi dampak, komplikasi penyakit
Mencegah timbulnya penyakit
dan meningkatkan kualitas hidup
PENCEGAHAN SEKUNDER
Target : Populasi berisiko dan sakit tahap awal/asimptomatik
Deteksi dan mengendalikan perkembangan penyakit
PENANGANAN KASUS
PROMOSI KESEHATAN DETEKSI DINI
(TATALAKSANA DAN
PERLINDUNGAN KHUSUS (IMUNISASI) REHABILITASI/RBM)

GERMAS PUSKESMAS JKN


KESMAS – P2P P2P - YANKES

PENCEGAHAN KESMAS-P2P-YANKES INTERVENSI


Permenkes No.82/2020 Tentang Penanggulangan
Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran

Promosi Promosi Kesehatan


01 Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat dan meningkatkan komitmen
dukungan pemangku kepentingan
Surveilans

02 Surveilans Surveilans terhadap faktor risiko penyakit, prevelansi penyakit,


angka disabilitas akibat gangguan penglihatan dan pendengaran,
serta kinerja program Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan
Pendengaran

03 Deteksi dini Deteksi Dini


Integrasi dan kolaborasi dengan deteksi dini dengan lintas
program : SDIDTK, penjaringan kesehatan, dll

Tata laksana Tata laksana Kasus


04 kasus - Pengobatan atau terapi
- Habilitasi atau rehabilitasi

Jejaring Kerja dan Kemitraan


Memperluas cakupan dan jangkauan pelayanan, terutama
melalui mobilisasi sumber daya

Meningkatkan komitmen dan integrasi program P2 Gangguan


Penglihatan dan Pendengaran

Meningkatkan kapasitas SDM

Menyelaraskan konsep dan pemahaman dari para pemangku


kepentingan
Rancangan Kepmenkes Peta Jalan Penanggulangan Gangguan
Penglihatan dan Gangguan Pendengaran

Strategi 3
Peningkatan Akses terhadap Strategi 4
Pelayanan Kesehatan yang Menyelenggarakan
Strategi 2 Berkualitas Melalui Penguatan Surveilans serta
Penguatan Peran Sumber Daya dan Standarisasi Pemantauan dan
Serta Masyarakat Evaluasi Kegiatan
dan Organisasi Penanggulangan
Kemasyarakatan 3 Gangguan Indera

2 4

Strategi 1 Strategi 5
Penguatan Penyediaan
Advokasi dan Sumber Daya
1 5
Koordinasi Lintas yang Mencukupi
Program dan dalam
Lintas Sektor Penanggulangan
Indera

Regulasi Kelembagaan Sistem Dukungan


Informasi Pembiayaan
INTEGRASI - KOLABORASI

DINKES
Melibatkan LP/LS terkait
melalui SPM dan PIS-PK

FASILITAS KESEHATAN
Kolaborasi dgn Fasyankes
Primer dan Rujukan

ORGANISASI PROFESI
Integrasi Pelatihan Nakes di
Fasyankes Primer,
Kolaborasi Deteksi dini di
sekolah
TARGET INDIKATOR
Capaian dibandingkan Target
Kabupaten/Kota
Indikator Keterangan
2020 2021 2022 2023 2024

Jumlah 7/155* 19/200 300 400 514 a. Tahun 2021


kabupaten/kota 40% sasaran
yang *dengan populasi pada
melaksanakan DO yang 200 Kab/Kota
lama b. Tahun 2022
deteksi dini
40% sasaran
gangguan indera populasi pada
(gangguan 300 Kab/Kota
penglihatan c. Tahun 2023
dan/atau 40% sasaran
gangguan populasi pada
pendengaran) 400 Kab/Kota
pada ≥ 40% d. Tahun 2024
40% sasaran
populasi.
populasi pada
514 Kab/Kota
Sumber dan Jenis Data

DATA SKRINING/DETEKSI
DATA KASUS
DINI

• POSBINDU PTM (SURVEILANS • LB-1 (LAPORAN BULANAN


WEB PTM) PUSKESMAS) / SIP
• DATA PROGRAM PENJARINGAN • SURVEILANS WEB PTM/SI PTM
KESEHATAN (UKS) • REKAP DATA
• DATA PROGRAM SDIDTK KLINIK/BKMM/BKIM/ RUMAH
SAKIT

FORM LAPORAN KEGIATAN


PENANGGULANGAN GANGGUAN
INDERA
CAKUPAN DETEKSI DINI GANGGUAN INDERA MENURUT PROVINSI DI INDONESIA
DATA SEPTEMBER TAHUN 2021

NASIONAL 10,84
NUSA TENGGARA BARAT 55,08
SULAWESI TENGAH 20,35
SULAWESI TENGGARA 17,29
DKI JAKARTA 16,78
KALIMANTAN SELATAN 16,68
NUSA TENGGARA TIMUR 12,55
JAWA TIMUR 12,28
KALIMANTAN BARAT 12,00
SUMATERA BARAT 11,85
KEP. RIAU 11,31
GORONTALO 11,27
SULAWESI SELATAN 10,61 TARGET DETEKSI DINI
SULAWESI BARAT 10,18
KALIMANTAN TENGAH 10,03 ≥40% POPULASI
KEP. BANGKA BELITUNG 9,82
LAMPUNG 9,58
JAWA BARAT 9,53
BANTEN 9,24
MALUKU UTARA 8,96
KALIMANTAN TIMUR 8,86
SUMATERA UTARA 8,58
JAMBI 8,57
JAWA TENGAH 8,37
SUMATERA SELATAN 8,21
KALIMANTAN UTARA 8,09
ACEH 7,52
BENGKULU 6,41
PAPUA BARAT 6,22
DI YOGYAKARTA 5,95
BALI 5,86
RIAU 4,92
MALUKU 4,56
PAPUA 2,49
SULAWESI UTARA 2,37

- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00

CAKUPAN TW3 2021 CAKUPAN DETEKSI DINI 2020 Sumber : SIPTM, 2021, SDIDTK 2020
Ka
b.
Lo
m

100
120
140
160

20
40
60
80

0
Ka bo
b. kU
Su ta
m ra
ba
w

153,2
Ka aB
b. ar
Bu at
to
n

119,7
Te
ng
ah
Ko

119,2
Ka ta
b. Bi
Lo m
m a
bo

114,4
kB
Ka ar
b. at
M

83,8
Ka or
b. ow
Bo al
ol i

58,9
an
g
Ko M
ta .S

55
Gn
.S
i to
li
Ka 54,7
Ka b.
b. So
lo
Ba k
54,5

ny
uw
an
Ke gi
52,4

p.
Se
rib
Ka u
b.
52,2

Do
Ko m
ta pu
M
50,2

oj
Ha ok
lm er
ah to
Ka er
50,2

b. a
Ko Tim
na ur
we
49,1

Ka Se
b. la
Bo ta
ne n
42,2

Bo
la
ng
Ko
ta o
41,7

Ci
re
Ka bo
b. n
K
Gangguan Indera per September Tahun 2021

41,5
Kabupaten/Kota Mencapai Target Deteksi Dini

Hu ab
lu .E
Su nd
ng e
Sumber : SIPTM, 2021, SDIDTK 2020
41

ai
Se
la
ta
n
40,1
Grafik Capaian Indikator Deteksi Dini Gangguan
Indera per September 2021

200

150

200
100

50
19
0
Target Capaian
KESIMPULAN

v Dimasa Situasi pandemi ini tetap berupaya


se-optimal mungkin untuk mengejar capaian
Renstra deteksi dini Gangguan Indera.
vDiharapkan TW 4 tahun 2021 Dinkes
Provinsi,Kab/Kota secara berjenjang untuk
pelaksanaan deteksi dini gangguan
penglihatan dan gangguan pendengaran,
dengan memperhatikan protokol kesehatan
serta menginput pada SI PTM.
vPencapaian target GIF dilakukan melalui
strategi integrasi dan kolaborasi antara
KESMAS, P2P, dan YANKES, serta didukung
lintas sektor (OP, Swasta, dll).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai