Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 3:

-Siti Maghfirah : 1903101010136 (Ketua)


-Safira Mahruzza : 1903101010134 (Sekretaris)
-Inouna Hardy : 1903101010079 (Cari artikel)
-T.M. Soulthanarafif : 1903101010162 (Cari artikel)
-M. Aditya Mutawackil : 1903101010213 (Cari artikel)
-Hafiz Maulana : 1903101010341 (Cari artikel)
-Anggerina Elvira : 1903101010034 (Cari artikel)
-Cut Salsabila Amanda : 2003101010281 (Cari artikel)
-Ulfa Nisatul Akmalia : 2003101010424 (Cari artikel)

Poin kontra:
-Agama yang dianut dan disebarkan oleh Lia Eden tidak sesuai dengan agama yang diakui
dan diatur di Indonesia pada UUD 1945 yang menyebutkan bahwa hanya ada 6 agama yang
diakui di Indonesia.
-Lia dijerat pasal 335 ayat satu kesatu KUHP jo pasal 65 ayat 1 KUHP tentang melakukan
perbuatan tidak menyenangkan, karena membakar salah satu pengikutnya yang berumur
sembilan tahun dalam suatu kegiatan penyucian komunitas Eden. JPU menyatakan hal yang
memberatkan Lia adalah karena perbuatannya telah merusak akidah dan ajaran Islam serta
melukai perasaan umat Islam. Selain itu, Lia juga tanpa merasa bersalah dengan semaunya
sendiri mengubah makna ayat-ayat Islam.
-Perbuatan terdakwa juga menyesatkan dan meresahkan masyarakat di kalangan umum
Islam. Terdakwa juga telah melecehkan lembaga peradilan dengan dalih sebagai Malaikat
Jibril di depan persidangan menyatakan pengadilan tidak berwenang mengadili, karena
terdakwa yang berhak melakukan penghakiman.
-Pada dakwaan pertama, Lia dijerat Pasal 156a KUHP jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP.
Dalam pasal tersebut disebutkan barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan
perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan,
penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, dipidana
maksimal lima tahun penjara. Lia dijerat pasal 157 ayat 1 KUHP jo pasal 55 ayat satu kesatu
KUHP tentang menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau lukisan di
muka umum yang isinya mengandung pernyataan perasaan permusuhan, kebencian atau
penghinaan di antara atau terhadap golongan-golongan rakyat Indonesia supaya isinya
diketahui umum.
-Tanggal 3 juni tahun 2009 Lia Eden dipenjara lagi karena meminta presiden SBY
membubarkan seluruh agama di Indonesia dan menganggap agama dia yang benar masuk ke
dalam pelecehan agama.
-Lia Eden sempat dipenjara pada 29 Juni 2006 selama 2 tahun. Kemudian, Lia Eden dipenjara
kembali pada 2 Juni 2009 selama 2 tahun 6 bulan dengan alasan yang sama. Vonis tersebut
diputuskan setelah polisi menyita ratusan brosur yang dinilai berisi penistaan agama.
-Dia mengklaim dirinya malaikat seperti manusia bisa menikah,jalan jalan,dan menjadi
teman. Dia juga mengklaim bahwa dia adalah istri Malaikat Jibril serta reinkarnasi daripada
bunda maria (pelecehan agama).
-Sementara kelompok pembela HAM memandang sistem negara Indonesia sebagai negara
demokrasi yang menjamin kebebasan individu dalam menyalurkan aspirasinya, termasuk
dalam bidang agama, sehingga dalam pandangan pembela HAM terminologi ”sesat dan
menyesatkan” dalam fatwa MUI tersebut dapat menimbulkan problem konstitusional. Dalam
sistem HAM PBB Kebebasan beragama dan berkeyakinan masuk dalam ranah privat,
sehingga tidak boleh diganggu gugat (non derogeble rights) oleh siapapun termasuk oleh
negara. Sementara dalam sistem HAM Islam, keyakinan masuk ranah publik, sehingga
pelanggaran terhadapnya berakibat sanksi pidana.

Anda mungkin juga menyukai