Pembuluh Nadi
Pembuluh Vena
pembuluh vena = dindingnya tipis dan kurang elastis,berfungsi mengalirkan darah dari kapiler
ke jantung,tekanan darah didalamnya lemah,kaya akan karbo dioksida kecuali vena paru
paru,dekat dengan permukaan kulit.
Gambaran makroskopik peradangan sudah diuraikan 2000 tahun yang lampau. Tanda-tanda
radang ini oleh Celsus, seorang sarjana Roma yang hidup pada abad pertama sesudah Masehi,
sudah dikenal dan disebut tanda-tanda radang utama. Tanda-tanda radang ini masih digunakan
hingga saat ini. Tanda-tanda radang mencakup rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (rasa
sakit), dan tumor (pembengkakan). Tanda pokok yang kelima ditambahkan pada abad terakhir
yaitu functio laesa (perubahan fungsi) (Abrams, 1995; Rukmono, 1973; Mitchell & Cotran,
2003).
Umumnya, rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang
mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaran arteriola yang
mensuplai darah ke daerah peradangan. Sehingga lebih banyak darah mengalir ke
mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini
disebut hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut
(Abrams, 1995; Rukmono, 1973).
Kalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut. Kalor disebabkan pula
oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang memiliki suhu 37oC disalurkan ke
permukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak daripada ke daerah normal (Abrams,
1995; Rukmono, 1973).
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung
saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau zat bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Rasa
sakit disebabkan pula oleh tekanan yang meninggi akibat pembengkakan jaringan yang
meradang (Abrams, 1995; Rukmono, 1973).
Pembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar ditimbulkan oleh pengiriman
cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial. Campuran dari cairan dan
sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat meradang (Abrams, 1995; Rukmono,
1973).
Berdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang hilang (Dorland, 2002).
Functio laesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan tetapi belum diketahui
secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang meradang (Abrams, 1995).
Gejala dan Tanda-tanda Infeksi - Luka sangat rentan terhadap infeksi baik dari virus, bakteri
maupun jamur. Namun terkadang kita tidak menyadari kapan infeksi mulai terjadi pada luka
sehingga setelah infeksi sudah sangat parah kita baru tahu karena menimbulkan masalah
kesehatan sehingga kita harus merogoh uang lebih banyak untuk mengobatinya.
Untuk itu kita perlu mengetahui gejala atau tanda-tanda awal dari infeksi yitu dolor, kalor,
rubor, tumor dan fungsio laesa. Wah... apaan tu ? Mari kita bahas satu-satu.
Dolor
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi. Ini terjadi
karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan
nyeri . Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau sesuatu yang tidak normal
[patologis] jadi jangan abaikan rasa nyeri karena mungkin saja itu sesuatu yang berbahaya.
Kalor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas. Ini terjadi
karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk
mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.
Tumor
Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum dibicarakan tapi
pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami pembengkakan karena
peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.
Rubor
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan
aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.
Fungsio Laesa
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi. Contohnya jika
luka di kaki mengalami infeksi maka kaki tidak akan berfungsi dengan baik seperti sulit berjalan
atau bahkan tidak bisa berjalan.
Jika infeksi sudah cukup lama maka akan timbuh nanah [pes]. Nanah terbentuk karena "perang"
anatara antibody dengan antigen sehingga timbullah nanah, jika ditenggorokan
disebut dahak [batuk berdahak]. Dengan pemeriksaan nanah/dahak ini kita bisa mengetahui
jenis antigen yang menyebabkan infeksi. Bagaimana jelaskan apa saja tanda-tanda infeksi -
Gejala dan Tanda-tanda Infeksi.
Sources/Sumber: http://www.emingko.com/2011/06/apa-saja-tanda-tanda-dan-gejala-
infeksi.html#ixzz1eQykMJaX
www.emingko.com
Organisme yang secara protensial pathogen dapat terdapat di dalam luka tanpa menyebabkan
tanda tanda kliniks infeksi.Oleh karena itu,penting artinya untuk membedakan antara organism
yang berkolonisasi pada luka tetapi tidak menyebabkan kerusakan jaringan dan organism yang
menyebabkan respon jaringan.
Pada infeksi tahap awal ,mungkin tidak tampak tanda-tanda klinis tetapi organism telah
memicu memori emonologis.dalam kasus ini,infeksi dikatakan bersifat sub klimis.
Pada pasien yang sangt muda dan yang sangat tua,tanda tanda klasik infeksi luka seperti yang
telah dijelaskan yang panjang lebar,mungkin tidak dapat dilihat karena imaturitas atau
kerusakan sistem imun nah gejala ini sangat membahayakan kesehjatan seseorang.menolak
untuk makan mungkin merupakan satu-satunya tanda infeksi paska operasi yang mengancam
jiwa seorang bayi.nah keadaa n ini perlu kita perhatikan.pada pasien yang sangt tua,bukti
pertama infeksi dapat berupa septikenia umum yang disertai,barangkali oleh suhu sub normal.
PERAWATAN LUKA
LUKA
KULIT
OTOT
TULANG
ORGAN-ORGAN VISCERAL
PEMBULUH DARAH
DLL
Luka Tusuk
Luka Tembak
Luka Gigitan
Luka Avulsi
Luka Hancur
BENDA TUMPUL:
LUKA TUSUK
PENYEBAB:
CIRI LUKA:
LUKA TEMBAK
PENYEBAB:
PELURU.
CIRI LUKA:
PELURU BERSARANG :
OTOT.
TULANG.
PEMBERIKASAAN RONTGENOLOGIS:
LUKA GIGITAN
CIRI LUKA:
GIGITAN MANUSIA :
LUKA AVULSI
KULIT DAN JARINGAN BAWAH KULIT TERKELUPAS, TAPI SEBAGIAN MASIH ADA
HUBUNGAN DENGAN TUBUH.
LUKA HANCUR
JARINGAN HANCUR.
SERING AMPUTASI.
LOKAL:
NYERI.
UMUM:
SHOCK HYPOVOLEMIC.
FEBRIS,INFEKSI,SEPSIS.
PERAWATAN LUKA
LUKA TERTUTUP:
BERSIHKAN LUKA ( SAVLON,YODIUM).
OBAT TOPIKAL:
LUKA TERBUKA:
1. LUKA BERSIH.
2. LUKA TERKONTAMINASI.
LUKA BERSIH
LUKA TERKONTAMINASI
PERAWATAN
LUKA KONTAMINASI
TOILET LUKA:
MEKANIS (DEBRIDEMENT) :
DEVITALISASI JARINGAN.
KHEMIS:
LUKA INFEKSI
PERAWATAN
LUKA INFEKSI
BERSIHKAN LUKA.
DEVITALISASI, NEKROTOMI.
IRIGASI.
ANTIBIOTIKA.
TEST VITALITAS KULIT à INCISI KULIT KEARAH PANGKAL DENGAN JARAK ±
1 CM SAMPAI TERJADI PERDARAHAN.
Faktor lokal:
Penyebab luka, infeksi, benda asing, suplai darah yang kurang, gerak berlebihan, aposisi tepi
luka yang tidak baik, lemahnya kontraksi luka karena regangan, infiltrasi tumor, dan riwayat
radiasi.
Faktor sistemik: