Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2 BIOLOGI UMUM

1. Seekor serangga mendarat di permukaan daun kantong semar. Tak lama kemudian daun
kantung semar menutup. Akibatnya serangga tersebut terperangkap dan tidak dapat keluar.
Jelaskan jenis gerak yang dilakukan tanaman tersebut!
Haptonasi merupakan gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivora yang
disebabkan oleh sentuhan serangga. Misalnya, menutupnya daun kantong semar dan venus
ketika tersentuh serangga kecil. Jika seekor serangga mendarat dipermukaan daun, dan daun
akan cepat menutup akibatnya serangga terperangkap dan tidak dapat keluar.Contoh lainya
daun pada tumbuhan insektivora misalnya Dionaea, sejenis tumbuhan perangkap lalat
(Venus”s flytrap) sangat sensitif terhadap sentuhan. Bila ada serangga yang menyentuh
bagian dalam daun, daun akan segera menutup sehingga serangga akan terperangkap di
antara kedua belahan daun.
2. Jelaskan mengenai parenkim, kolenkim, dan sklerenkim!
 Jaringan parenkim adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan
struktur morfologi dan juga fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologi.
 Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang
berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya.
 Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding
sel yang tidak elastis tetapi kuat.
3. Tuliskan berbagai macam jenis pembuluh darah!
Terdapat puluhan pembuluh darah yang panjangnya dapat mencapai ratusankilometer pada
tubuh. Terdapat lima jenis pembuluh darah yang berbeda dalam bentuk dan fungsinya yang
menyusun sistem sirkulasi.
a. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang memiliki diameter besar dan tersusun atas
dinding yang kompleks. Lapisan luar merupakan jaringan ikat, lapisan tengahsangat
tebal, dan tersusun dari serabut elastis dan otot polos, sedangkan lapisan dalam
merupakan lapisan pipih dari sel-sel endotel. Ketika darah meninggalkan jantung, darah
masuk ke arteri utama. Dinding arteri terdorong keluar sehingga kapasitas cairan
bertambah. Ketika dinding menyempit, serabut elastis melonggar dan meningkatkan
tekanan pada darah. Saat darah terdorong keluar dari arteri, diameter arteri mengecil dan
tekanan arteri menurun hingga kontraksi berikutnya kembali pada tekanan maksimum.
b. Arteriol
Arteri-arteri utama bercabang menjadi arteri yang lebih kecil hingga membentuk arteriol.
Arteriol merupakan pembuluh kecil yang dindingnya hanya memiliki sedikit serabut
elastis, tetapi banyak mengandung sel-sel otot polos. Jumlah darah yang mengalir ke
jaringan tertentu bergantung pada diameter dari arteriol. Jika suatu organ membutuhkan
oksigen, sel-sel otot dari arteriol berelaksasi dan diameter arteriol membesar sehingga
menambah jumlah darah ke organ tersebut. Peristiwa sebaliknya terjadi pada suatu organ
yang berada dalam aktivitas rendah. Otot arteriol akan berkontraksi sehingga diameter
arteriol mengecil.
c. Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh terkecil, terpendek, dan paling berpori pada sistem
sirkulasi. Struktur kapiler memberikan permukaan yang luas bagi pertukaran zat antara
darah dan cairan interstisial. Pembuluh kapiler merupakan lapisan tunggal dari sel-sel
pipih yang bergabung, seperti susunan puzzle. Di antara sel-sel tersebut, terdapat pori-
pori kapiler. Sel darah merah dan sebagian besar protein berukuran terlalu besar untuk
dapat melewati pori-pori kapiler. Oksigen, nutrien, karbondioksida, dan limbah beredar di
antara cairan interstisial dan peredaran darah melaui difusi sederhana. Air terdorong
keluar pada bagian awal kapiler sebagai respons terhadap penurunan dan peningkatan
tekanan gradien antara darah dan cairan di sekitarnya. Ketika darah sudah berpindah,
tekanan menurun dengan cepat dan lebih sedikit air yang terdorong keluar dari pori. Air
kemudian mengalir kembali ke ujung kapiler melalui osmosis karena terdapat lebih
banyak zat terlaut pada darah dibandingkan dengan cairan di sekitarnya. Beberapa zat
dapat keluar masuk kapiler melalui endositosis dan eksositosis.
d. Venula
Ketika beberapa kapiler bergabung, kapiler-kapiler akan membentuk vena yang lebih
kecil dan disebut venula. Venula yang paling kecil berpori dan merupakan tempat bagi
sel darah putih fagositik berpindah dari peredaran darah ke jaringan yang mengalami
inflamasi atau infeksi. Ketika venula membesar, venula akan berubah menjadi vena.
e. Vena
Semua vena membawa darah menuju jantung. Tekanan darah terendah terdapat pada
vena. Meskipun vena tersusun seperti arteri, yaitu tiga lapisan, ketebalan dari ketiga
lapisan tersebut berbeda. Lapisan luar paling tebal dan tersusun dari serabut kolagen dan
serabut elastis. Lumen vena lebih besar dibandingkan dengan arteri. Sebagian besar vena
bergerak ke atas atau melawan gravitasi, tetapi darah tetap dapat menuju jantung.
Aktivitas otot rangka, misalnya ketika berjalan kaki, dan penambahan tekanan ketika
bernapas akan mendorong vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Vena juga
dilengkapi dengan katup yang merupakan pemanjangan dari dinding vena sehingga
memungkinkan pergerakan darah ke satu arah, yaitu ke jantung.
4. Jelaskan mekanisme pertukaran dan transportasi gas karbondioksida dan oksigen pada
proses respirasi!
Pertama oksigen (O2) masuk ke dalam tubuh melalui fase inspirasi. Fase ini ditandai
dengan bekontraksinya diafragma dan otot dada yang menyebabkan rongga dada membesar.
Udara yang masuk dalam fase ini kemudian melewati serangkaian organ pernapasan hingga
alveolus. Selanjutnya, pada alveolus terjadi difusi O2 ke kapiler paru-paru yang ada
didinding alveolus. Di kapiler arteri, oksigen diikat oleh eritrosit yang mengandung
hemoglobin. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi jenuh. Hemoglobin kemudian
mengangkut O2 ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh. Semakin banyak O2 yang digunakan
oleh tubuh, semakin banyak pula karbondioksida (CO2) yang terbentuk. CO2 sendiri
merupakan limbah bagi tubuh sehingga perlu dikeluarkan. CO2 dibawa dari sel-sel tubuh ke
kapiler vena, baru setelahnya diangkut oleh eritrosit menuju paru-paru. Di dalam paru-paru,
CO2 kembali menuju alveolus untuk mengalami fase ekspirasi, atau melepaskan CO2. Saat
fase ini diafragma dan otot dada berelaksasi yang menyebabkan volume dada kembali
normal.

SUMBER : BIOL4110

Anda mungkin juga menyukai