Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konfigurasi router pada umumnya dilakukan secara konvensional, yakni
seorang administrator jaringan harus akses router tersebut dan melakukan
konfigurasi secara bertahap. Namun, begitu juga dengan puluhan router lainnya jika
ada puluhan router yang harus di konfigurasi. Mikrotik adalah salah satu
perusahaan yang memproduksi router. Walaupun produk mikrotik dibuat agar
mempermudah pengguna dalam mengkonfigurasinya tetapi harus memerlukan
orang yang ahli dalam jaringan untuk mengkonfigurasi Mikrotik Router OS. Hal
ini juga menyulitkan administrator jaringan apabila router yang dikonfigurasi tidak
hanya Mikrotik tetapi banyak jenis-jenis router yang berbeda sehingga Langkah-
langkah untuk melakukan konfigurasi pada setiap perangkat router juga akan
memakan waktu yg sangat lama.
Oleh karena itu, penting bagi jurusan untuk melakukan otomatisasi jaringan.
Otomatisasi jaringan adalah proses mengotomatisasi konfigurasi, manajemen,
pengujian, penyebaran, dan operasi perangkat fisik dan virtual dalam jaringan.
Setiap hari tugas dan fungsi jaringan dilakukan secara otomatis. Menggunakan
kombinasi solusi berbasis perangkat keras dan perangkat lunak, organisasi besar,
penyedia layanan, dan perusahaan dapat menerapkan otomatisasi jaringan untuk
mengontrol dan mengelola proses berulang dan meningkatkan ketersediaan layanan
jaringan.
Otomatisasi jaringan juga dapat diimpelementasikan ke perangkat yang
mendukung protokol SSH sehingga pekerjaan bisa diselesaikan jauh lebih cepat dan
juga efisien dalam pemeliharaan jaringan dengan prosedur yang lebih mudah diikuti
dan diimplementasikan di dalam jaringan berskala besar. Salah satu bahasa
pemrograman yang dapat digunakan untuk melakukan otomatisasi jaringan adalah
bahasa pemrograman python. Salah satu library Python yang digunakan sebagai
otomatisasi adalah Paramiko.

1
2

Paramiko merupakan library Python yang menggunakan protokol SSHV2


sebagai interaksi dan komunikasi ke perangkat lain yang mendukung SSHv2 [1][2].
Dengan mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Rheza Adhyatmaka Wiryawan dan Nur Rohman Rosyid pada jurnal yang berjudul
“Pengembangan Aplikasi Otomatisasi Administrasi Jaringan Berbasis Website
Menggunakan Bahasa Pemrograman Python” merupakan otomatisasi pada aplikasi
berbasis website menggunakan bahasa Python pada library paramiko dengan
metode RAD (Rapid Application Development) dan diterapkan pada perangkat
Mikrotik dan Cisco. Kurangnya fitur log pada aplikasi tersebut yang sangat penting
bagi administrator jaringan untuk melakukan monitoring terhadap perangkat
jaringan. [3]
Kemudian, Ahmad Rosid Komarudin pada buku berjudul "Otomatisasi
Administrasi Jaringan Dengan Script Python" menerapkan otomatisasi
menggunakan library Paramiko, Netmiko, Pyntc, Napalm, dan Ansible dan
diterapkan pada perangkat Cisco. Semua tools yang digunakan tersebut dapat
diimplementasikan ke perangkat Cisco untuk otomatisasi jaringan. Otomatisasi
jaringan yang dilakukan masih menggunakan script python yang berekstensi .py
dan belum adanya pengembangan aplikasi [4].
Penelitian lain dilakukan oleh I Made Bayu Swastika dan I Gede Oka Gartria
Atitama pada jurnal yang berjudul “Otomatisasi Konfigurasi Mikrotik Router
Menggunakan Software Ansible” tentang pengimplementasian otomatisasi jaringan
pada Router OS Mikrotik menggunakan Ansible. Otomatisasi ini dilakukan dengan
mengatur bandwidth menggunakan fitur Queue Tree pada Mikrotik. Otomatisasi
jaringan yang dilakukan masih menggunakan script python yang berekstensi .py
dan belum adanya pengembangan aplikasi dan juga vendor dari device yang di
otomatisasi hanya perangkat mikrotik [5]. Pada penelitian yang dilakukan oleh Paul
MIHĂILĂ, Titus BĂLAN, Radu CURPEN dan Florin SANDU yang berjudul
"Network Automation and Abstraction using Python Programming Methods"
menunjukkan pentingnya otomatisasi dalam jaringan konvensional yang tidak
mendukung protokol OpenFlow SDN.
3

Pada jaringan konvensional yang masih menggunakan perangkat jaringan


model lama yang diproduksi oleh beberapa vendor yang berbeda sangat sulit untuk
dikendalikan atau dikontrol, karena perbedaan syntax dasar dan belum mendukung
protokol OpenFlow untuk diterapkan jaringan SDN. Sehingga, pada penelitian ini
dilakukan otomatisasi pembuatan VLAN pada 3 switch Cisco yang dikontrol
menggunakan skrip Python. Otomatisasi jaringan yang dilakukan masih
menggunakan script python yang berekstensi .py dan belum adanya pengembangan
aplikasi dan juga vendor dari device yang di otomatisasi hanya perangkat cisco [6].
Selain itu, Mashuda Afrianto, Agus Darwanto, dan Aris Sudaryanto juga
melakukan penelitian pada jurnal yang berjudul Sistem Backup Konfigurasi Router
Secara Otomatis Dengan Shell Script (Studi Kasus: PT Nettocyber Indonesia).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode shell script. Backup
konfigurasi router dapat diterapkan pada perangkat router mikrotik, cisco, dan
huawei. Dengan adanya sistem backup konfigurasi secara otomatis ini dapat
mencegah resiko kehilangan data ketika terdapat kerusakan pada perangkat. Selain
itu, penjadwalan backup secara otomatis juga mengurangi kelalaian dalam
melakukan backup pada router. Penjadwalan backup dapat mempermudah dan
meringankan pekerjaan seorang IT dalam pengelolaan pada jaringan [9].
Dengan mempertimbangkan semua hal di atas, penulis membuat laporan
akhir yang berjudul “Aplikasi Otomatisisasi Jaringan Menggunakan Python
Berbasis Web”. Tujuan rancang bangun aplikasi otomatisasi jaringan
menggunakan python berbasis web ialah untuk memudahkan konfigurasi dan
memonitoring router yang jumlahnya banyak agar dapat menghemat waktu dan
meminimalisirkan human error.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan membahas rumusan
masalah pada penulisan Tugas Akhir, yakni:
a. Apa tujuan dan manfaat menggunakan otomatisasi jaringan di masa
mendatang?
4

b. Bagaimana memperoleh keuntungan dari penggunaan otomatisasi


jaringan?
c. Bagaimana merancang suatu aplikasi berbasis web sehingga dapat
berfungsi untuk melakukan otomatisasi jaringan pada multi-router
secara online?

1.3 Batasan Masalah


Selain ruang lingkup, diperlukan pula adanya pembatasan masalah dalam
penulisan Tugas Akhir ini, antara lain:
a. Aplikasi administrasi yang dirancang adalah berbasis Web
b. Perangkat jaringan yang digunakan adalah router yang di simulasikan
menggunakan aplikasi GNS 3
c. Vendor perangkat jaringan yang digunakan adalah mikrotik dan cisco.
d. Library python yang digunakan adalah library paramiko.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan proposal tugas akhir ini untuk:
a. Mengetahui bagaimana network automation dapat berjalan dengan
baik.
b. Mengetahui bagaimana melakukan konfigurasi pada banyak router
secara otomatis melalui satu aplikasi web saja.
c. Dapat merancang suatu aplikasi berbasis web dengan menggunakan
bahasa pemrograman python.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat penulisan proposal tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui lebih dalam mengenai tujuan dan manfaat network
automation.
b. Mempermudah seorang administrator jaringan dalam memanajemen
maupun memonitoring pada banyak device hanya pada satu dashboard.
c. Menambah ilmu pengetahuan dalam hal pemrograman dengan
menggunakan bahasa pemrograman python.
5

Anda mungkin juga menyukai