Konfigurasi router pada umumnya dilakukan secara konvensional, yakni seorang administrator jaringan harus akses router tersebut dan melakukan konfigurasi secara bertahap. Namun, begitu juga dengan puluhan router lainnya jika ada puluhan router yang harus di konfigurasi. Mikrotik adalah salah satu perusahaan yang memproduksi router. Walaupun produk mikrotik dibuat agar mempermudah pengguna dalam mengkonfigurasinya tetapi harus memerlukan orang yang ahli dalam jaringan untuk mengkonfigurasi Mikrotik Router OS. Hal ini juga menyulitkan administrator jaringan apabila router yang dikonfigurasi tidak hanya Mikrotik tetapi banyak jenis-jenis router yang berbeda sehingga Langkah- langkah untuk melakukan konfigurasi pada setiap perangkat router juga akan memakan waktu yg sangat lama. Oleh karena itu, penting bagi jurusan untuk melakukan otomatisasi jaringan. Otomatisasi jaringan adalah proses mengotomatisasi konfigurasi, manajemen, pengujian, penyebaran, dan operasi perangkat fisik dan virtual dalam jaringan. Setiap hari tugas dan fungsi jaringan dilakukan secara otomatis. Menggunakan kombinasi solusi berbasis perangkat keras dan perangkat lunak, organisasi besar, penyedia layanan, dan perusahaan dapat menerapkan otomatisasi jaringan untuk mengontrol dan mengelola proses berulang dan meningkatkan ketersediaan layanan jaringan. Otomatisasi jaringan juga dapat diimpelementasikan ke perangkat yang mendukung protokol SSH sehingga pekerjaan bisa diselesaikan jauh lebih cepat dan juga efisien dalam pemeliharaan jaringan dengan prosedur yang lebih mudah diikuti dan diimplementasikan di dalam jaringan berskala besar. Salah satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk melakukan otomatisasi jaringan adalah bahasa pemrograman python. Salah satu library Python yang digunakan sebagai otomatisasi adalah Paramiko.
1 2
Paramiko merupakan library Python yang menggunakan protokol SSHV2
sebagai interaksi dan komunikasi ke perangkat lain yang mendukung SSHv2 [1][2]. Dengan mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Rheza Adhyatmaka Wiryawan dan Nur Rohman Rosyid pada jurnal yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Otomatisasi Administrasi Jaringan Berbasis Website Menggunakan Bahasa Pemrograman Python” merupakan otomatisasi pada aplikasi berbasis website menggunakan bahasa Python pada library paramiko dengan metode RAD (Rapid Application Development) dan diterapkan pada perangkat Mikrotik dan Cisco. Kurangnya fitur log pada aplikasi tersebut yang sangat penting bagi administrator jaringan untuk melakukan monitoring terhadap perangkat jaringan. [3] Kemudian, Ahmad Rosid Komarudin pada buku berjudul "Otomatisasi Administrasi Jaringan Dengan Script Python" menerapkan otomatisasi menggunakan library Paramiko, Netmiko, Pyntc, Napalm, dan Ansible dan diterapkan pada perangkat Cisco. Semua tools yang digunakan tersebut dapat diimplementasikan ke perangkat Cisco untuk otomatisasi jaringan. Otomatisasi jaringan yang dilakukan masih menggunakan script python yang berekstensi .py dan belum adanya pengembangan aplikasi [4]. Penelitian lain dilakukan oleh I Made Bayu Swastika dan I Gede Oka Gartria Atitama pada jurnal yang berjudul “Otomatisasi Konfigurasi Mikrotik Router Menggunakan Software Ansible” tentang pengimplementasian otomatisasi jaringan pada Router OS Mikrotik menggunakan Ansible. Otomatisasi ini dilakukan dengan mengatur bandwidth menggunakan fitur Queue Tree pada Mikrotik. Otomatisasi jaringan yang dilakukan masih menggunakan script python yang berekstensi .py dan belum adanya pengembangan aplikasi dan juga vendor dari device yang di otomatisasi hanya perangkat mikrotik [5]. Pada penelitian yang dilakukan oleh Paul MIHĂILĂ, Titus BĂLAN, Radu CURPEN dan Florin SANDU yang berjudul "Network Automation and Abstraction using Python Programming Methods" menunjukkan pentingnya otomatisasi dalam jaringan konvensional yang tidak mendukung protokol OpenFlow SDN. 3
Pada jaringan konvensional yang masih menggunakan perangkat jaringan
model lama yang diproduksi oleh beberapa vendor yang berbeda sangat sulit untuk dikendalikan atau dikontrol, karena perbedaan syntax dasar dan belum mendukung protokol OpenFlow untuk diterapkan jaringan SDN. Sehingga, pada penelitian ini dilakukan otomatisasi pembuatan VLAN pada 3 switch Cisco yang dikontrol menggunakan skrip Python. Otomatisasi jaringan yang dilakukan masih menggunakan script python yang berekstensi .py dan belum adanya pengembangan aplikasi dan juga vendor dari device yang di otomatisasi hanya perangkat cisco [6]. Selain itu, Mashuda Afrianto, Agus Darwanto, dan Aris Sudaryanto juga melakukan penelitian pada jurnal yang berjudul Sistem Backup Konfigurasi Router Secara Otomatis Dengan Shell Script (Studi Kasus: PT Nettocyber Indonesia). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode shell script. Backup konfigurasi router dapat diterapkan pada perangkat router mikrotik, cisco, dan huawei. Dengan adanya sistem backup konfigurasi secara otomatis ini dapat mencegah resiko kehilangan data ketika terdapat kerusakan pada perangkat. Selain itu, penjadwalan backup secara otomatis juga mengurangi kelalaian dalam melakukan backup pada router. Penjadwalan backup dapat mempermudah dan meringankan pekerjaan seorang IT dalam pengelolaan pada jaringan [9]. Dengan mempertimbangkan semua hal di atas, penulis membuat laporan akhir yang berjudul “Aplikasi Otomatisisasi Jaringan Menggunakan Python Berbasis Web”. Tujuan rancang bangun aplikasi otomatisasi jaringan menggunakan python berbasis web ialah untuk memudahkan konfigurasi dan memonitoring router yang jumlahnya banyak agar dapat menghemat waktu dan meminimalisirkan human error.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan membahas rumusan masalah pada penulisan Tugas Akhir, yakni: a. Apa tujuan dan manfaat menggunakan otomatisasi jaringan di masa mendatang? 4
b. Bagaimana memperoleh keuntungan dari penggunaan otomatisasi
jaringan? c. Bagaimana merancang suatu aplikasi berbasis web sehingga dapat berfungsi untuk melakukan otomatisasi jaringan pada multi-router secara online?
1.3 Batasan Masalah
Selain ruang lingkup, diperlukan pula adanya pembatasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini, antara lain: a. Aplikasi administrasi yang dirancang adalah berbasis Web b. Perangkat jaringan yang digunakan adalah router yang di simulasikan menggunakan aplikasi GNS 3 c. Vendor perangkat jaringan yang digunakan adalah mikrotik dan cisco. d. Library python yang digunakan adalah library paramiko. 1.4 Tujuan Adapun tujuan proposal tugas akhir ini untuk: a. Mengetahui bagaimana network automation dapat berjalan dengan baik. b. Mengetahui bagaimana melakukan konfigurasi pada banyak router secara otomatis melalui satu aplikasi web saja. c. Dapat merancang suatu aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman python. 1.5 Manfaat Adapun manfaat penulisan proposal tugas akhir ini adalah sebagai berikut: a. Dapat mengetahui lebih dalam mengenai tujuan dan manfaat network automation. b. Mempermudah seorang administrator jaringan dalam memanajemen maupun memonitoring pada banyak device hanya pada satu dashboard. c. Menambah ilmu pengetahuan dalam hal pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman python. 5