Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Beriman Kepada Qada dan Qadar Dengan Perilaku Selalu

Berdoa
Kelompok II
Anggota :
 A. Muh. Fayyadh Ahza Reginald
 Faldin Hidayat
 Hidayatullah Akbar Putra M.R
 Randy Surya Fathir Lapatoza
 Rifqi Muwaffaq S. Sahab
 Sukardi
Qada
Pengertian
Qada secara bahasa yang berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Semu
a yang terjadi berasal dari Allah SWT, sang pemilik kehidupan. Sebelum adanya
proses kehidupan, Allah sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu te
ntang kebaikan, keburukan dan juga tentang hidup atau mati.
Allah sudah memerintahkan hambanya untuk percaya pada Qada. Dalam Al Qu
r'an Surah Al-Baqarah, Ayat 210, Allah berfirman:

ُ ‫ُون إِاَّل أَنْ َيأْتِ َي ُه ُم هَّللا ُ فِي‬


‫ظ َل ٍل م َِن ْال َغ َم ِام َو ْال َماَل ِئ َك ُة َوقُضِ َي اأْل َ ْم ُر ۚ َوإِ َلى هَّللا ِ ُترْ َج ُع ا‬ َ ‫ظر‬ُ ‫َه ْل َي ْن‬
‫أْل ُمُو ُر‬

Artinya: Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali datangnya (azab) Allah b
ersama malaikat dalam naungan awan, sedangkan perkara (mereka) telah diput
uskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan.
Qadar
Pengertian

Qadar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari All
ah. Sedangkan secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan su
dah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun
yang akan terjadi.
Dalam Al Qur'an surah Al-Hijr ayat 21

ٍ ُ‫َوإِنْ ِمنْ َشيْ ٍء إِاَّل عِ ْن َد َنا َخ َزائِ ُن ُه َو َما ُن َن ِّزلُ ُه إِاَّل ِب َقدَ ٍر َمعْ ل‬
‫وم‬

Terjemah Arti: "Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kamu-lah khazan
ahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu"
Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan Qadar ini pada hakekatnya adalah satu kesatuan sebab QADA adalah kemauan, kehenda
k, ketentuan dari Allah SWT sementara QADAR adalah perwujudan dari kehendak, kemauan dan ket
entuan tersebut.

Qada dan Qadar memang sama-sama adalah ketetapan atau takdir dari Allah SWT. Hanya saja Qad
a lebih dahulu daripada Qadar karena sudah ditetapkan pada zaman azali. Yang dimaksud dengan z
aman azali adalah sebelum masa penciptaan. Ulama mengatakan Qada ini bersifat lebih umum atau
global dibandingkan dengan Qadar.

Adapun yang dimaksud dengan QADAR adalah semua perwujudan dari ketentuan dan takdir Allah S
WT atas makhluknya yang sedang berjalan yang disesuaikan dengan kehendak atau iradah dari Alla
h SWT. Ulama berpendapat bawa Qadar ini adalah rincian dari Qada yang memang sifatnya adalah
global.
Doa
Pengertian

Doa menurut istilah berarti memohon kepada Allah SWT secara langsung untuk
memperoleh karunia dan segala yang diridhoiNya dan untuk menjauhkan diri dari
kejahatan atau bencana yang tidak dikehendakinya.

}ِ‫ {ال ُّد َعا ُء ُم ُّخ ْال ِع َبا َدة‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ُّ‫ َقا َل ال َّن ِبي‬.

Nabi saw. bersabda, “Doa adalah murninya (otak atau pangkalnya) ibadah.” Hadi
s shahih ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari Anas bin Malik. Imam An-Na
wawi Al-Bantani menjelaskan bahwa doa itu murninya ibadah disebabkan karena
dua hal. Pertama; doa itu wujud dari menjalankan perintah Allah yang menyuruh
hambaNya untuk meminta kepada Nya. Kedua; jika ia melihat kesuksesan urusa
n-urusannya dari Allah swt., maka ia pun memutuskan pengharapannya kepada
selain Allah, yakni ia hanya meminta kepadaNya untuk hajatnya.
Dalam al-Quran doa memiliki beberapa makna. Di antaranya adalah :

• Al-Qaul atau ucapan.


• Al-‘Ibadah atau ibadah.
• An-Nida atau panggilan.
• Ath-Thalab atau permintaan, tuntutan.
• Al-Isti’anah atau minta pertolongan.
• As-Su`al atau permintaan secara umum.
• Al-Hats-tsu ‘alasy-syai`i atau motivasi untuk mengerjakan sesuatu.
Tujuan Berdo’a / Berdoa :

• Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT


• Meminta perlindungan Allah SWT dari semua Setan yang terkutuk
• Memohon agar kita diberi selamat dunia akhirat
• Mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya
Hubungan Qada dan Qadar dengan Berdoa kepada Allah SWT

Menurut Ahlusunnah Waljamaah qada terbagi 2 yaitu:


Qada Mubram yaitu suatu ketentuan Allah SWT yang tidak dapat berubah, tidak ada yang mengetahu
i, meski malaikat sekalipun. Mubram disebut juga Ummul Kitab.

Qada Muallaq yaitu suatu ketentuan Allah SWT di Lauh al-Mahfudz yang bisa berubah-ubah atas kehe
ndak Allah SWT, juga diketahui malaikat. Firman Allah SWT surah al-Ra’d:41 “Allah menghapus apa
yang dikehendaki atau menetapkan-Nya dan disisi-Nya Ummul kitab.”

Golongan Mu’tazilah hanya mengakui takdir mubram saja, tidak dengan takdir muallaq sebagaimana
dikatakan dalam Hsayiah Jauharah al-Tauhid. Seandainya hanya mubram saja berarti tidak ada gunan
ya kita meminta kepada Allah, padahal Allah SWT berfirman “Mintalah, niscaya Aku berikan”. Jadi jelas
disamping ada mubram juga harus ada muallaq, inilah paham Ahlusunnah Waljamaah yang harus kita
pegangi.
Selanjutnya Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari dalam Hikamnya mengatakan:

“Bagaimana permintaan kita kepada Allah swt menjadi sebab adanya pemberian-Nya yang sudah
tertulis dalam azali-Nya.”

Ungkapan di atas bermaksud bahwa segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah swt, dan Ia sudah
mengetahui bahwa kita akan berdoa. Jadi janganlah marah dan cemberut jika doa kita belum terkabul,
karena semua itu, Allah sudah mengetahui sebelum-Nya. Jadi jelaslah bahwa “berdoanya kita” sudah
ditentukan dalam iradat Tuhan.
Rasulullah saw bernah bercerita bahwa segala sesuatu sudah ditentukan, baik rezeki, nasib seseoran
g baik atau buruk dan bahkan siapa-siapa yang akan masuk surga dan neraka.

Rasulullah saw bersabda: “Sudah kering kalam Allah.”

Sahabat: “Kalau demikian mengapa kita masih berusaha dan bekerja ?”

Mendengar pertanyaan ini Rasulullah saw marah dan turun ayat 5-7 surah Al-Lail:
٥ ﴿ ‫َفأَمَّا َمنْ أَعْ َط ٰى َوا َّت َق ٰى‬
٦ ﴿ ‫ص َّد َق ِب ْالحُسْ َن ٰى‬ َ ‫َو‬
٧ ﴿ ‫َف َس ُن َي ِّس ُرهُ لِ ْليُسْ َر ٰى‬
Artinya: “Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan ad
anya pahala yang terbaik (surga) maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”
Kita harus berusaha karena mustahil rezeki akan datang secara
tiba – tiba, tetapi kalau sudah berusaha lalu belum juga terkabul, jelaslah
sudah ditentukan dan ini sudah dalam rahasia iradat Allah.
‫شكرا جزيال‬

Anda mungkin juga menyukai