Konsep Hernia
1. Pengertian Hernia
turun bero atau hernia. Terjadi Hernia inguinalis yaitu ketika dinding
struktur organ dari tempatnya yang normal melalui suatu area pada
kanalis inguinalis. Pada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang
3. Klasifikasi Hernia
a. Berdasarkan Terjadinya
2009).
(Erfandi, 2009).
b. Berdasarkan sifatnya
1) Hernia reponibel/reducible
Yaitu jika isi hernia jika keluar masuk. Maka Usus keluar bila
saat berdiri atau jongkok dan mengedan dan bisa masuk lagi jika
2) Hernia ireponibel
Yaitu keadaan isi dalam rongga hernia belum bisa dikembalikan
carcer = penjara)
vaskularisasi bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. berarti isi
1) Hernia Femoralis
2) Hernia Umbilikalis
orang dewasa lebih banyak dengan wanita dan oleh sebab itu
(Syamsuhidayat, 2004).
4) Hernia Inguinalis
dibagi menjadi :
2004).
(Syamsuhidayat, 2004).
a. Hernia Inguinal
1) Kelemahan jaringan
3) Traum
1) Obesitas
3) Mengejan Konstipasi
4) Kehamilan
6) prostate Hipertropi
3) Hernia Hiatal
5) Hernia Femoralis
5. Patofisiologi
dapat diketahui jika setiap usia. Penyakit ini sering diderita pada laki-
depat pintu masuk anulus internus hernia yang cukup lebar sehingga
dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Selain itu, yang dapat
bulan ke-8 kehamilan kanal yang normal pada fetus, terjadi melalui
menarik
peritonium ke daerah skrotum sehingga. prosesus ini telah mengalami
obliterasi Pada bayi yang sudah lahir, umumnya sehingga isi rongga
perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. kanalis ini tidak menutup
dalam beberapa hal tersebut. Karena testis kiri turun terlebih dahulu,
maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. jika kanalis kanan
terbuka maka biasanya yang kiri juga terbuka. Dalam keadaan normal,
pada usia 2 bulan kanalis yang terbuka ini akan menutup. Bila prosesus
abdomen, tidak ada flatus, tidak ada feces, muntah). Bila usus yang
2004). keluhan yang timbul hanya berupa benjolan di lipat paha yang
kantung hernia.
segmen usus yang terjepit. Keadaan ini disebut hernia strangulata. rasa
sakit yang terus menerus Secara klinis keluhan klien adalah Terjadi
dalam tubuh Pembuluh darah yang terjepit . dinding usus yang akan
berakibat buruk yaitu kematian Infeksi ini akan menjadi sumber infeksi
ke seluruh tubuh.
PATHWAY
Factor pencetus : Aktifitas berat, bayi premature,
kelemehan dinding abdomen, intraabdominal Hernia
tinggi, adanya tekanan.
Ansietas Pembedahan
Kantung hernia
Heatus hernia Nurarif & Kusuma, 2016
memasuki rongga thorak
6. Manifestasi Klinik
sebagai berikut :
dalam kantung hernia bila usus tidak dapat kembali akibat regangan
terjepit. Secara klinis keluhan klien adalah rasa sakit yang terus
ingunalis pada saat klien mengedan dapat yang berjalan dari lateral
direposisi atau tidak. Apabila hernia dapat direposisi, pada saat jari
b. Gejala Klinis
Gejala klinis hernia banyak diketahui oleh kondisi isi hernia. tanda
c. Tanda Klinis
7. Komplikasi
2002).
8. Pemeriksaan Penunjang
EKG
1. Pengkajian
a. Identitas Klien :
Penyakit Hernia sering terjadi pada anak2 dan pada dewasa yang
benda berat.
b. Keluhan utama
derita klien.
penyembuhan..
f. Aktivitas/istirahat
Gejala :
1) Sebelum MRS:
2) Sesudah MRS:
bagian tubuh.
dilakukan.
g. Eliminasi
Gejala :
h. Istirahat tidur.
i. Personal Higiane.
j. Integritas Ego
keluarga/orang terdekat
k. Kenyamanan
320-321).
2. Pemeriksaan fisik
menahan sakit.
Ketombe, kerontokan
hidung.
d. Dada
pernafasan
normal.
e. Abdomen
regioninguinal
Perkusi : Dullness
f. Ekstremitas
g. Genetalia
3. Pemeriksaan penunjang
elektrolit.
4. Diagnosa Keperawatan
mual muntah
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d NOC : Pain
diskontuinitas
a. Pain Level, Management
jaringan akibat
tindakan operasi b. Pain control a. Kaji nyeri secara
c. Comfort level menyeluruh termasuk
durasi, frekuensi
Setelah dilakukan lokasi, karakteristik, ,
tindakan kualitas dan faktor
keperawatan presipitasi
selama 3 hari nyeri b. Observasi
pada klien ketidaknyamanan
berkurang atau melalui reaksi
hilang dengan nonverbal
Kriteria Hasil : c. Lakukan komunikasi
a. Mampu terapeutik agar
mengelola nyeri
mengetahui
(untuk
pengalaman nyeri
mengetahui
pasien
penyebab nyeri,
d. Cek kultur yang
memakai tehnik
berpengaruh terhadap
nonfarmakologi
respon nyeri
agar nyeri
e. kaji pengalaman nyeri
berkurang
di masa lalu
b. Mengatakan
f. Evaluasi bersama
bahwa nyeri
antara tim kesehatan
berkurang
lain dengan pasien
dengan
tentang cara
menggunakan
mengontrol nyeri
manajemen nyeri
masa lalu
c. Mampu
g. Bantu pasien dan
mengenali nyeri keluarga untuk
(skala, intensitas, mencari dan
frekuensi dan menemukan dukungan
tanda nyeri) h. Monitor keadaan yang
d. Menyatakan rasa bisa mempengaruhi
nyaman setelah nyeri seperti
nyeri berkurang pencahayaan, suhu
e. Tanda vital ruangan dan
dalam rentang kebisingan
normal i. Atasi faktor penyebab
nyeri
j. Atasi cara mengatasi
nyeri(non
farmakologi,
farmakologi, dan inter
personal)
k. Kaji sumber dan tipe
nyeri agar dapat
menentukan intervensi
l. Beritahu teknik non
farmakologi
m. Beri analgetik/anti
nyeri untuk mengatasi
nyeri
n. Lihat keberhasilan
kontrol nyeri
o. Tingkatkan istirahat
p. Bekerjasama dengan
tim medis bila
keluhan dan tindakan
untuk mengatasi nyeri
tidak berhasil
q. Monitor respon klien
tentang pengelolaan
nyeri
Analgesic
Administration
a. Pastikan karakteristik,
lokasi, derajat dan
kualitas nyeri sebelum
pemberian obat
b. Lihat perintah dokter
tentang dosis, jenis
obat, dan frekuensi
c. Cek riwayat alergi
d. Pilih analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu, kombinasi dari
analgesik
e. Pastikan pilihan
analgesik sesuai tipe
dan beratnya nyeri
f. Pilih analgesik, dosis
optimal dan rute
pemberian
g. Pilih cara
memberikanobat
secara IM, IV untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
h. Cek vital sign sesudah
dan sebelum
pemberian analgesik
pertama kali
i. Beri analgesik yang
tepat bila nyeri hebat
j. Lihat kerja analgesik,
gejala dan tanda(efek
samping)
2. Ketidakseimbangan NOC: NIC
nutrisi kurang dari a. Nutritional a. Cek adanya alergi
kebutuhan tubuh status: terhadap makanan
b.d mual muntah Adequacy of b. Bekerjasama dengan
nutrient ahli gizi agar
b. Nutritional mengetahui jumlah
Status : fluid and nutrisi dan kalori
Foot Intake yang dibutuhkan
c. Kontrol berat pasien
badan c. Pastikan diet
mengandung serat
Setelah dilakukan yang tinggi dan dapat
tindakan mencegah konstipasi
keperawatan d. Ajarkan klien cara
selama…ketidaksei membuat catatan
mbangan nutrisi harian makanan.
teratasi dengan e. Periksa rutin gula
indikator: darah dan penurunan
a. Albumin serum BB
b. Pre Albumin f. Selama makan kontrol
serum lingkungan klien
c. Hematokrit g. Atur pemberian obat
d. Hemoglobin dengan tindakan
e. Total iron selama jam makan
binding capacity h. Monitor turgor kulit
f. Jumlah limfosit i. Kontrol rambut
kusam,
kekeringan,total
protein, Hb dan kadar
Ht
j. Kontrol muntah dan
mual
k. Kontrol tanda
kemerahan, pucat, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
l. Monitor intake
nuntrisi
m. Beri informasi pada
keluarga dan klien
manfaat nutrisi
n. Kerja sama dengan
timmedis tentang
pemenuhan
kebutuhan makanan
seperti NGT/ TPN
agar intake cairan
adekuat.
o. Atur posisi fowler
tinggi atau semi
fowler saat makan
p. Memotivasi klien
untuk banyak minum
q. Berikan terapi IV line
dan Catat adanya
hiperemik, edema,
cavitas oval dan
hipertonik papila
Lidah
3 Gangguan rasa NOC : penurunan
.
nyaman nyeri b.d a. Join movement : kecemasan
kurang control Active (Anxiety
situasional b. Mobility level reduction)
c. Self deprivation a. Gunakan pendekatan
d. Comfort,readines yang menenangkan
for b. Jelaskan pada klien
e. enchanced harapan terhadap
perilaku klien
Setelah dilakukan c. Beri penjelasan
tindakan tentang prosedur dan
keperawatan selama hal yang akan
3 hari masalah dirasakan selama
gangguan rasa prosedur.
nyaman teratasi d. Katahui pemahanan
dengan pasien tentang situasi
Kriteria Hasil: stres
a. Mampu e. Temani klien untuk
mengontrol mengurangi rasa tajut
kecemasan klien dan memberi
b. Status rasa aman
lingkungan yang f. Motivasi keluarga
nyaman untuk menemani anak
c. Kualitas tidur g. Lakukan back/nac rub
dan istrahat yang h. Dengarkan dengan
adekuat. penuh perhatian
d. Agensi i. Identifikasi tingkat
pengandalian diri kecemasan
e. Respon terhadap j. Bantu pasien
pengobatan mengenali situasi
f. Satus yang menimbulkan
kenyamanan kecemasan
meningkat k. Dorong pasien untuk
g. Dspst mengungkapkan
mengontrol perasaan, ketakutan,
kekuatan persepsi
h. Support socisl l. Instuksikan pasien
i. Keinginsn untuk menggunakan teknik
hidup relaksasi
m. Berikan obat untuk
mengurangi
kecemasan
Bleeding
reductiom :
Self Harm
a. Observasi adanya
darah dalam sekresi
cairan tubuh
b. Lakukan pemasangan
NGT untuk
memonitor sekresi
dan perdarahan
lambung
c. Dokumentasikan
jumlah, warna dan
karakteristik feses
d. Kurangi faktor stress
e. Monitor status nutrisi
pasien
f. Berikan cairan
Intravena
5. Resiko tinggi NOC : Infection
infeksi b.d luka a. Immune Status Control
operasi b. Knowledge : (Kontrol
Infection control infeksi)
c. Risk control a. Lakukan pembersihan
ruangan setelah
Setelah digunakan pasien lain
diinterve b. Pertahankan teknik
nsi isolasi
selama 3 c. Batasi pengunjung
hari bila perlu
masalah d. Beritahu pengunjung
resiko untuk cuci tangan bila
infeksi melihat klien dan saat
teratasi akan pulang
dengan e. Cuci tangan dengan
Kriteria sabun antiseptik
Hasil : f. Lakukan Kebersihan
a. Tidak ditemukan tangan sebelum dan
dari tanda dan sesudah tindakan
gejala infeksi keperawatan
b. Menjelaskan g. Pakai sarung tangan
tentang proses dan baju sebagai alat
penyakit, pelindung
penularan serta h. selama pemasangan
penatalaksanaan alat, beri lingkungan
nya aseptik
c. Menunjukkan i. Ganti posisi Infus
kemampuan Line perifer dan line
untuk mencegah central dan dressing
timbulnya sesuai dengan
infeksi petunjuk umum
d. Jumlah leukosit j. Pakai Dawer kateter
dalam batas untuk mencegah
normal infeksi kandung
kencing
k. Tingkatkan intake
nutrisi
l. Bila perlu berikan
terapi antibiotik
Pencegahan terhadap
infeksi
(Infection Protection)
a. Pantau gejala dan
tanda infeksi dan
lokal sistemik
b. Pantau granulosit,
WBC
c. Pantau kerentanan
terhadap infeksi
d. Batasi pengunjung
e. Saring pengunjung
yang dilihat ada
penyakit menular
f. Lakukan teknik steril
untuk klien yang
beresiko
g. Teknik isolasi bila
diperlukan
h. pada area epidema
bisa diberikan
perawatan kulit
i. lihat jika ada tanda
panas, drainase, kulit
dan membran mukosa
terhadap kemerahan
j. Lihat luka / insisi
bedah
k. Motivasi intake nutrisi
yang cukup
l. Motivasi intake cairan
m. Dorong istirahat
n. Ajarkan klien minum
antibiotik sesuai resep
o. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
p. Latih klien untuk
menghindari infeksi
q. Laporkan kecurigaan
infeksi
r. Laporkan kultur
Positif
DAFTAR PUSTAKA
Gusty RP.2011 jurnal Pengaruh mobilisasi dini pasien pasca operasi abdomen terhadap
penyembuhan luka dan funsi pernafasan.proram ilmu keperawatan FK UNAND
Kurniawan A dkk. 2013. Jurnal Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pre Operasi terhadap
tingkat kecemasaan pada Pasien Pre hernia di RSUD KUDUs Semarang.
Semarang : Fikkes universitas muhamadiyah semarang
Sabiston.2019, buku ajar bedah bagian 2, penerbitan buku kedokteran .jakarta EGC
Sugiarto dkk. 2016. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran , edisi 6 vol. Jakarta:
EGC.