Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN PERSEPSI IBU BALITA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI

MR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARMASIN

PRA PROPOSAL

Oleh

ANTIKA CAHYANI

NIM : 11194561920039

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MULIA

BANJARMASIN

2019
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4
1. Tujuan Umum...................................................................................................4
2. Tujuan Khusus..................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................5
E. Keaslian Penelitian..................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................7
A. Konsep Persepsi.......................................................................................................7
1. Definisi Persepsi................................................................................................7
2. Macam-macam Persepsi....................................................................................8
3. Syarat terjadinya persepsi..................................................................................8
4. Factor terjadinya persepsi..................................................................................8
B. Imunisasi MR...........................................................................................................11
1. Epidemiologi campak dan rubella.....................................................................11
2. Gambaran penyakit campak dan rubella serta CRS di Indonesia......................13
3. Pengertian Imunisasi MR...................................................................................15
4. Tujuan Imunisasi................................................................................................16
5. Manfaat Imunisasi..............................................................................................16
6. Sasaran Imunisasi..............................................................................................16
7. Dampak Imunisasi.............................................................................................17
8. Pengertian Vaksin..............................................................................................17
9. Syarat Pemberian Vaksin...................................................................................18
10. Cara pemberian vaksin.......................................................................................18
11. Kampanye Imunisasi MR..................................................................................18
iii

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................20


A. Lokasi, Waktu, dan Sasaran Penelitian......................................................................20
B. Metode Penelitian ......................................................................................................20
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................20
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................22
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Vaksinasi adalah salah satu intervensi untuk kelangsungan hidup anak


yang paling hemat biaya dan dipraktikkan di seluruh dunia. Semua negara di
dunia memiliki program imunisasi untuk memberikan vaksin yang tepat sasaran
dan bermanfaat, secara khusus berfokus pada wanita hamil, bayi dan anak-anak,
yang berisiko tinggi terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin
(Dharmalingam, 2017). Salah satu indicator tercapainya program Universal Child
Immunization (UCI). Pencapaian UCI merupakan gambaran cakupan imunisasi
pada bayi (0-11) bulan secara nasional hingga ke tingkat pedesaan. WHO dan
UNICEF menetapkan indikator cakupan imunisasi adalah 90% ditingkat nasional
dan 80% disemua kabupaten. Program Imunisasi merupakan upaya pemerintah
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost
effective(hemat) dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956
(Veronica, 2015).

Imunisasi sangat penting, setiap anak harus mendapatkan paket lengkap


imunisasi yang diwajibkan. Perlindungan awal melalui pemberian imunisasi untuk
anak usia kurang dari satu tahun sangat penting. Semua orang tua atau pengasuh
harus mengikuti saran petugas kesehatan terlatih tentang kapan harus
menyelesaikan jadwal imunisasi termasuk imunisasi MR (Kemenkes RI, 2010).
Tujuan dilakukannya imunisasi adalah memberikan kekebalan system imunitas
sejak bayi, sehingga dapat mencegah penyakit dan kematian pada anak atau bayi
yang disebabkan oleh penyakit menular. Manfaat dilakukannya imunisasi bagi
anak adalah supaya mencegah terjadinya penyakit infeksi berbahaya yang bisa
menyebabkan kecacatan bahkan kematian pada anak (Proverawati dan Andhini,
2010).

(MMR atau Measles (campak), Mumps (gondongan), dan Rubella adalah


penyakit yang disebabkan oleh virus dan memiliki dampak berbahaya. Sebelum
2

adanya vaksin, penyakit ini termasuk penyakit yang sangat umum terjadi di
Amerika Serikat, khususnya di kalangan anak-anak. Penyakit ini masih sering
muncul di berbagai belahan dunia (Immunizaton Action Coaliton, 2018). Penyakit
campak dan rubella dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan anak di
Indonesia, sehingga pemerintah melaksanakan kampanye vaksinasi MR (MMR
VIS - Indonesia, 2012). Anak yang sudah melakukan vaksinasi 80-95 % akan
terhindar dari penyakit berbahaya. Semakin banyak cakupan imunisasi bayi dan
anak maka semakin terlihat penurunan angka kesakitan dan kematian (Ranuh,
2011). Vaksin MR (Measles Rubella) memberikan manfaat seperti dapat
melindungi anak dari kecacatan dan kematian akibat komplikasi pneumonia,
diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan penyakit jantung bawaan (Ditjen
P2P, 2016).

Berdasarkan data WHO (2016) Jumlah negara yang menggunakan vaksin


dalam program nasional mereka terus meningkat. Pada Desember 2016, 152 dari
194 negara telah memperkenalkan vaksin rubela, namun cakupan nasional
bervariasi dari 13% hingga 99%. Kasus rubella yang dilaporkan menurun 97%,
dari 670.894 kasus di 102 negara dari 2000 menjadi 361 kasus di 165 negara pada
2016. Tingkat CRS (Congenital Rubella Syndrome) tertinggi di wilayah Afrika
dan Asia Tenggara di mana cakupan vaksin paling rendah. Terkait dengan belum
tercapainya target imunisasi di luar Jawa,Kemenkes RI menegaskan perlu
menguatkan surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
Kasus CRS pada tahun 2015-2016 diantaranya 77% menderita kelainan jantung ,
67,5% menderita katarak, dan 47% menderita ketulian (Ditjen P2P,2016).
Berdasarkan data Ditjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Kemenkes RI
(2018) total angka kejadian campak di Indonesia pada tahun 2017 yang sudah
terlapor adalah 14.640 kasus, dan masih ada beberapa wilayah yang beluh terdata
atau belum melaporkan angka kejadian campak. Sedangkan untuk tahun 2018
Kemenkes RI belum menginformasikan angka kejadian campak di Indonesia.
Dinkes Kalimantan selelatan menyatakan penyakit campak dan rubella di Kota
Banjarbaru sudah menjangkiti 71 orang pada tahun 2018. Dari kasus sebanyak itu,
ia merinci ada 33 kasus di Pondok Pesantren Darul Ilmi, 19 kasus di Pondok
3

Pesantren Al Falah, sembilan kasus di SMAN 2 Banjarbaru, dan 10 kasus di


Poltekkes Banjarbaru.

Berdasarkan data Riskesdas 2018 di Indonesia imunisasi dasar lengkap


pada anak umur 12-23 bulan menunjukkan cakupan imunisasi sebesar 57,9%
Angka ini menurun jika dibandingkan Riskesdas 2017 sebesar 85,41%, untuk
cakupan imunisasi MR pada anak umur 12-23 bulan mencapai 77% sedangkan
pada tahun 2017 cakupan imunisasi MR anak umur 12-23 mencapai 97,69%.
Untuk wilayah Kalimantan selatan pada tahun 2018 cakupan imunisasi MR umur
12-23 hanya 53,75%. Kota Banjarmasin merupakan wilayah terendah ketiga
yakni 43,69%, setelah Kabupaten Hulu Sungai Utara (37,64%) dan Kabupaten
Banjar (29,65%). Factor yang mempengaruhi rendahnya persentasi cakupan
imunisasi MR adalah factor geografis, seperti sentiment agama masyarakat karena
sebelum keluar fatwa mubah MUI sempat menjadi pertentangan dikalangan
masyarakat karena kandungan serum yang berasal dari babi (Dinkes Kalsel,
2018). Tingkat pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi target cakupan
imunisasi MR. maka dari itu perlu koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan
kader, tokoh agama, dan sekolah dasar melalui pendidikan kesehatan terkait
pemberian imunisasi MR, khususnya pada wilayah yang tinggi penolakan
terhadap imunisasi MR sehinggah dapat merubah sikap dan minat masyarakat
untuk melakukan imunisasi MR (Prabandari, 2018). Dengan pendidikan kesehatan
tentang imunisasi MR perubahan perilaku dalam pencegahan penyakit Campak
dan Rubella. pendidikan kesehatan ini dapat meningkatkan pengetahuan
seseorang dibandingkan dengan yang tidak diberi pendidikan kesehatan (Apilaya,
2016).

Menurut penelitian Merlinta (2018) semakin meningkat pengetahuan ibu


maka semakin minat keikutsertaan vaksinasi MR. Hasil penelitiannya juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Kusumoningtyas (2016) yang meneliti
hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi anjuran dengan minat melakukan
imunisasi anjuran pada balita dengan nilai p 0,000 yang artinya terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi anjuran dengan minat
melakukan imunisasi anjuran.
4

Menurut Reizza Dwitara Pramodya Septiarini (2015) dalam penelitiannya


mengatakan Pengetahuan ibu terhadap imunisasi adalah dapat mempengaruhi
minat keikutsertaannya melakukan imunisasi MR, ibu dapat denga cepat ,tanggap,
dan tahu apa yang harus dilakukan ketika timbul efek samping pada anaknya. Hal
tersebut berdampak pada pandangan ibu dan kemauan ibu untuk membawa
anaknya ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan imunisasi. Sehingga akan ada
ibu yang berpandangan bahwa imunisasi akan menjadi hal yang merugikan bagi
dirinya dan sang anak.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneiti


tertarik untuk meneliti Hubungan Persepsi Ibu Balita Dengan Pemberian
Imunisasi MR Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarmasin

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini
adalah “Adakah Hubungan Persepsi Ibu Balita Dengan Pemberian Imunisasi
MR ?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umun
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu mengetahui apakah ada Hubungan
Persepsi Ibu Balita Dengan Pemberian Imunisasi MR Di Wilayah Kerja
Puskesmas Banjarmasin
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi persepsi orangtua tentang imunisasi
b. Mengetahui Hubungan Persepsi Ibu Balita Dengan Pemberian Imunisasi
MR Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarmasin
c. Menganalisis Hubungan Persepsi Ibu Balita Dengan Pemberian Imunisasi
MR Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarmasin
D. Manfaat penelitian
1. Teoritis
Dari segi teoritis hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan untuk
mengembangkan ilmu keperawatan anak yang dapat memberi suatu wacana
tentang hubungan persepsi ibu balita dengan pemberian imunisasi MR.
5

2. Praktis
a. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu keperawatan anak
terkait hubungan persepsi ibu balita dengan pemberian imunisasi. Penelitian
ini juga dapat dijadikan referensi bagi tenaga pendidik dalam
menyampaikan materi perkuliahan.
b. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat
terkait pentingnya pemberian imunisasi MR
c. Tempat penelitian
Memberikan informasi tambahan bagi perawat atau tenaga kesehatan
lainnya dalam melakukan pemberian imunisasi MR.
d. Peneliti
Memberi sumber data yang baru bagi peneliti selanjutnya yang ingin
meneliti lebih lanjut hubungan persepsi ibu balita dengan pemberian
imunisasi MR.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 keaslian penelitian

No. Judul Desain Hasil


1 Hubungan 1. Jenis penelitian Penelitian ini dilakukan di
Persepsi Deskriptif korelasi Puskesmas Pegirian Surabaya
Orangtuan dengan dengan sample 71 orang
2. Metode penelitian
Kelengkapan menggunakan desain didapatkan persepsi mayoritas
Imunisasi Dasar Cross-sectional orangtua tentang imunisasi
Pada Bayi Usia 9- dasar positif. Responden
3. pengambilan sampel
12 Bulan (Nur menggunakan teknik dengan persepsi positif setuju
Jazilah simple random bahwa imunisasi dapat
Hemadiyan, 2017) sampling mencegah suatu penyakit
2 Persepsi Masyarakat 1. Jenis penelitian Pengetahuan masarakat akan
Terhadap Imunisasi Kualitatif campak dinilai masih kurang.
Campak di 2. Metode penelitian Dilihat dari kebiasaan
Kabupaten Sleman menggunakan desain masyarakat menyebut
fenomenologis
(Wahyunarni, Yulia sampak dengan istilah
Irene dkk 2016) 3. Pengambilan “gagbag” atau cacar.
sampel Masyarakat ada yang tidak
menggunakan
6

merasakan manfaat imunisasi


teknik total
sampling dan ada juga yang merasakan
manfaat imunisasi. Persepsi
masyarakat terhadap
imunisasi campak
dipengaruhi oleh perilaku
petugas kesehatan dan
pemuka agama.
3 Persepsi Orangtua Penelitian dengan sampel 100
1. Jenis penelitian
Terhadap Pemberian orang kelas 1-6 SD di
Imunisasi MR pada kuantitatif Kecamatan Megang Sakti
Anak Sekolah Dasar 2. Metode penelitian Kabupaten Musi Rawas.
Berbasis Agama menggunakan desain Hambatan terbesar dalam
(Harli, Muhammad cross-sectional pemberian Imunisasi MR
dkk, 2019) 3. pengambilan sampel adalah kandungan vaksin yang
menggunakan teknik tidak halal, meskipun sudah
simple random dikeluarkan fatwa MUI dan
sampling rekomendasi Kemenag
Kabupaten Musi Rawas, tetapi
masyarakat tetap menganggap
zat haram tetap tidak boleh
diberikan.
20

BAB III

METODE PELITIAN

A. Lokasi, Waktu, dan Sasaran Penelitian


1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Banjarmasin
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada tanggal Agustus-September 2019
3. Sasaran penelitian adalah ibu yang memiliki anak balita di wilayah kerja
puskesmas Banjarmasin

B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui Hubungan Persepsi Ibu Balita Dengan Pemberian Imunisasi MR Di
Wilayah Kerja Puskesmas Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan rancangan
cross-sectional, penelitian yang perlu mengumpulkan data hanya hanya satu kali dan
bertujuan untuk memperoleh suatu hasil cross-section pada populasi disuatu waktu
guna melakukan identifikasi terhadap paparan (exposure) dan hasil dalam waktu yang
bersamaan pada setiap objek dari penelitian tersebut (Nursalam, 2015). Penelitian ini
bertujuan ingin mengetahui hubungan persepsi ibu balita dengan pemberian imunisasi
MR.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki
balita di wilayah kerja Puskesmas Banjarmasin.
21

2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagai alat keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu-ibu balita yang datang berkunjung dan memeriksakan bayi di wilayah
kerja Puskesmas Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan. MenurutRoscoe
(2012) untuk penelitian eksperimen yang menggunakan kelompok eksperimen
jumlah anggota sampel masing-masing antara 10-20 orang.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengggunakan metode simple-
random sampling yaitu secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada
populasi (Dharma, 2011) dengan teknik accidental sampling, teknik pengambilan
sampel ini secara kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Variable penelitian
a. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat menentukan
faktor risiko, prediktor, kausa atau penyebab (Saryono dan Anggraeni,
2013). Variable independen dalam penelitian ini adalah persepsi ibu balita.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi (Saryono
dan Anggraeni, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pemberian imunisasi MR.
22

DAFTAR PUSTAKA

Bomboa, V.F., dkk. 2015. Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap


Pengetahuan dan Sikap Ibu. Jurnal Ilmiah Bidan. 3(45-50).

Dharmalingam, A., dkk. 2017. Immunization Knowledge, Attitude and Practice


among Mother Children from 0 to 5 Years. International Journal of
Contemporary Pediatrics. 4(3) hal 783-789.

Harli, Muhammad, dkk. 2019. Persepsi Orangtua Terhadap Pemberian Imunisasi


MR pada Aanak Sekolah Dasar Berbasis Agama. 14(2). 81-91

Immunization Action Coalition. 2018. Vaksin MMR. Vaccine Information Statement

Kementerian Republik Indonesia. 2017. Riset Kesehatan Dasar 2017-2018. Jakarta :


Kementerian Indonesia

Kementerian Republik Indonesia. 2018. Situasi Campak dan Rubella di Indonesia.


Jakarta: Pusat Data dan Informasi

Mulyani, N.S., dan Mega Rinawati. 2013. Imunisasi Untuk Anak. Yogyakarta : Nuha
Medika

Notoatmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Hemadiyan, N.J. 2017. Hubungan Persepsi Orangtua dengan Kelengkapan


Imunisasi Dasar pada Bayi Usia 9-12 bulan. 7(3). 13-23

Proverawati, A., dan Citra Setyo Dwi Andhini. 2010. Imunisasi dan Vaksinasi.
Yogyakarta : Nuha Offset

Septiarini, R.D.P., dkk. 2015. Pengaruh Penyuluhan Mengenai Imunisasi terhadap


Pengetahuan dan Sikap Ibu di Desa Sukarapih Kec. Sukasari. Jurnal Sistem
Kesehatan. 1(2) hal 48-54.
23

Satgas Imunisasi PP IDAI. 2014. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta : Penerbit Buku
Kompas

Wahyunarni, Y.I., dkk. 2016. Persepsi Masyarakat Terhadap Imunisasi Campak di


Kabupaten Sleman. 32 (8). 281-286

WHO, 2017. Status Campak dan Rubella saat ini di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai