Disusun oleh:
di sahkan pada:
Hari :
Tanggal :
( ) ( )
E. TEMPAT
Bangsal Pringgodani
F. SASARAN
Pasien post operasi apendiktomi dan keluarga pasien
G. METODE
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
H. MEDIA
Leaflet
I. SETTING TEMPAT
: moderator
: pemateri
: pembimbing
: fasilitator
: audience/ pasien dan keluarga
J. KEGIATAN PENKES
KEGIATAN KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
PENYULUH AUDIENS
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Memperhatikan saat
diri perawat menjelaskan
c. Menjelaskan tujuan tujuan dilakukannya
1 Pendahuluan d. Kontrak waktu dan penkes. 2 menit
tempat di
lakukannnya
penyuluhan
2 a. Menjelaskan a. Memperhatikan
pengertian luka post pemateri
operasi b. Mendengarkan
b. Menjelaskan proses pemateri
penyembuhan luka 15menit
c. Menyebutkan
manfaat darikompres
Tahap
2 hangat
Kerja
d. Memperaktekan
teknik pengurangan
nyeri kompres
hangat
1. a. Melakukan evaluasi a. Menjawab
secara keseluruhan: pertanyaan
1) Struktur b. Menjawab salam
3 Penutup 2) Proses 3Menit
3) hasil
b. Salam penutup
K. LAMPIRAN MATERI
MATERI EDUKASI KLIEN POST OPERASI APENDIKTOMI
1. Pengertian Apendiktomi
Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus
buntu atau appendicitis (Anggarani., et al, 2012). Usus buntu merupakan
organ berbentuk kantong kecil dan tipis, berukuran 5 hingga 10 cm yang
terhubung dengan usus besar. Saat menderita radang usus buntu,
penderita dapat merasa nyeri di perut kanan bawah. Jika dibiarkan infeksi
menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah, sehingga
menimbulkan keluhan nyeri yang hebat hingga membahayakan nyawa
penderitanya. Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun
potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut
(Bahrudin, 2017).
2. Teknik pengurangan nyeri apendiktomi
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan
sinyal ke hypothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika
reseptor yang peka terhadap panas dihypotalamus dirangsang, system
effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi
perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor
pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hypotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Akibat dari
vasodilatasi pembuluh darah akan meningkatkan aliran darah splanknik
(Pembuluh darah sistem gastrointestinal). Peningkatan aliran darah
tersebut sesuai teori yang di kemukakan Sherwood (2011) akan
membawa hormon-hormon yang telah dikeluarkan sel-sel kelenjar
endokrin seperti gastrin dan motilin dalam darah kemudian diedarkan.
Hormon-hormon ini akan menimbulkan efek eksitatorik disepanjang
dinding usus dan otot polos, maka akan terjadi motilitas usus.
3. Manfaat kompes hangat
Kompres hangat dapat memberikan efek berupa :
- Meningkatkan fungsi gastrointestinal
- Menurunkan tingkat kecemasan, depresi serta tingkat amarah pada
pasien
- Digunakan untuk mengoptimalkan fungsi saraf
- Memperbaiki sirkulasi darah dan metabolisme tubuh
- Merangsang peningkatan sel darah putih.
- kompres hangat yang mempunyai dampak fisologis yaitu oksigenasi pada
jaringan lancar sehingga dapat mengurangi kekakuan otot, memperlunak
jaringan fibrosa, memvasodilatasi serta memperlancar aliran darah ke
tubuh, sehingga bisa mengurangi atau menghilangkan nyeri
4. Penatalaksanaan nyeri
Penatalaksanaan nyeri pasca operasi yang tidak tepat dan akurat dapat
menimbulkan resiko komplikasi memicu respon stres, agar pasien yang
menjalani post operasi tidak nyeri berlebihan bisa dilakukan kompres dengan
menggunakan buli-buli hangat yang bersuhu 45-50,5ºC diatas simfisis pubis.
5. Proes Penyembuhan Luka
Luka adalah terputusnya kontinuitas struktur anatomi jaringan tubuh, dimana
fase penyembuhannya terdiri dari 3 tahap yaitu Fase Inflamasi yang dibagi
menjadi early inflammation (Fase haemostasis), dan late inflammation yang
terjadi sejak hari ke 0 sampai hari ke 5 pasca terluka. Fase Proliferasi, yang
meliputi tiga proses utama yakni: Neoangiogenesis, pembentukan fibroblast dan
re-epitelisasi, terjadi dari hari ke-3 sampai hari ke-21 pasca terluka. Fase
Maturasi terjadi mulai hari ke-21 sampai 1 tahun pasca luka.yang bertujuan
untuk memaksimalkan kekuatan dan integritas struktural jaringan baru pengisi
luka, pertumbuhan epitel dan pembentukan jaringan parut. Ketiga fase ini saling
mempengaruhi satu sama lain dan banyak sel dan sitokin yang berperan didalam
setiap fase. Banyaknya penelitian tentang proses penyembuhan luka untuk
mencapai hasil yang memuaskan dengan waktu yang lebih singkat dari fase
nomal menghasilkan teori proses penyembuhan luka yang semakin detail yang
akan dijelaskan dari aspek mekanisme seluler dan molekuler.
6. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
1. Nutrisi yang cukup
2. Perawatan luka yang baik
3. Istirahat
7. Makanan yang dianjurkan
- Tinggi kalori Tinggi protein : ikan salmon, telur, kacang kedelai, susu
rendah lemak, keju, dada ayam.
- Tidak menyebabkan gatal pada luka
- Cukup mineral dan vitamin
- Mudah dicerna
8. Komplikasi
Penatalaksanaan nyeri pasca operasi yang tidak tepat dan akurat dapat
menimbulkan resiko komplikasi memicu respon stres, agar pasien yang
menjalani post operasi tidak nyeri berlebihan bisa dilakukan kompres dengan
menggunakan air hangat yang bersuhu diatas simfisis pubis untuk mengurangi
nyeri
L. Evaluasi :
1. Evaluasi struktur : penyusunan SAP, persiapan klien, tempat, alokasi
waktu dan materi.
2. Evaluasi proses : Pengetahuan pasien dan keluarga yang telah
mendapatkan penyuluhan
3. Waktu pelaksanaan evaluasi
M. Instrumen evaluasi :
Daftar pertanyaan
1. Jelaskan pengertian apendisitis?
2. Sebutkan Hal-Hal yang harus diperhatian?
3. Peraktekan cara menangani nyeri apendiktomi?
DAFTAR PUSTAKA