Anda di halaman 1dari 18

Hubungan Masalah Petugas Kesehatan

dengan Masalah Kesehatan


Masayarakat serta
Solusi Megatasinya
ILMU KESEHATAN MASYARAKT
UNIVERSITAS ANDALAS
PROMKES A1

Dosen Pengampu :
Dr. Kamal Kasra, SKM, M.QIH, Ph.D
KELOMPOK 3

1. Muthya Divani Sukardi 1911211007


2. Ishlahatissalamah 1911212007
3. Tantri Febria 1911212043
4. Nessa Iskandar 1911211047
5. Muhammad Bagas Adrian 1911212041
6. Rifa salsabilla 1911211037
7. Widiya Mitalia 1911213009
8. Sindi Maulani 1911211033
9.Rani Ul Husna 1911213011
Masalah pada Tenaga Kesehatan
“Melakukan tindakan yang melanggar hukum
(termasuk ketergantungan obat, tindakan
criminal, penipuan, korupsi, daln lain-lain
Adapun tindakan tenaga kesehatan yang melanggar hukum, yaitu:

Korupsi
Perilaku dan tindakan korupsi berpotensi mengancam mutu pelayanan kesehatan yang berdampak
pada menurunnya mutu sumber daya

Pelaku korupsi dianggap telah melakukan penyelewengan dalam hal keuangan atau kekuasaan,
pengkhianatan amanat terkait pada tanggung jawab dan wewenang yang diberikan kepadanya, serta
pelanggaran hukum. Hal ini dapat dilihat pada:
 Petugas kesehatan yang diberikan amanah seperti seorang pemimpin yang menyalahgunakan
wewenangnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau kelompoknya.
 Mengalihkan anggaran keuangan yang semestinya untuk kegiatan sosial atau promosi kesehatan
ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau kelompoknya.
Dalam konteks dunia kesehatan, menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang
Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dalam jangka panjang 2012–2025 dan
jangka menengah tahun 2012–2014, serta Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan
peraturan tersebut ke dalam lingkungan internal Kementerian Kesehatan yang saat ini sedang
berproses membuat/menyusun strategi komunikasi pendidikan dan budaya antikorupsi lebih spesifik
pada institusi pendidikan calon tenaga kesehatan, termasuk di dalamnya adalah Politeknik Kesehatan,
Kementerian Kesehatan.
Dampak korupsi di bidang kesehatan
antara lain tingginya biaya kesehatan, tingginya angka
kematian ibu, tingkat kesehatan masih buruk, dan lain-lain.
Angka kematian ibu pada tahun 2012, ternyata masih
tinggi yakni 359 per 100.000 kelhiran hidup. Angka ini
meningkat tajam dibanding tahun 2007, yakni 228 per
100.000 kelahiran hidup. Secara makro, angka kematian
ibu melahirkan, merupakan parameter kualitas kesehatan
masyarakat pada suatu negara (KPK, Tanpa tahun).
Memberantas Korupsi
Upaya pencegahan (preventif) terhadap penyimpangan/korupsi dalam pengelolaan pelayanan
masyarakat meliputi penyusunan dan peningkatan kualitas sistem pengendalian dan penerapannya,
yang diarahkan sebagai langkah untuk mencegah terjadinya penyimpangan.Sistem
pengendalian manajemen ini perlu terus menerus ditingkatkan keandalannya berdasarkan
umpan balik (feed back) dari hasil upaya detektif dan represif.
Upaya detektif merupakan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi terjadinya
penyimpangan dalam pengelolaan pelayanan masyarakat. Upaya detektif ini dimaksudkan untuk
memperoleh alat bukti yang relevan, cukup dan kompeten untuk mendukung simpulan hasil
pemeriksaan sebagai dasar pengambilan tindak lanjut (upaya represif), dengan tetap berpegang
pada asas praduga tak bersalah (presumption of innosence
Malpraktik

Malpraktik medik dapat diartikan sebagai kelalaian atau kegagalan seorang dokter atau tenaga
medis untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan
dalam mengobati pasien atau orang cedera menurut ukuran di lingkungan yang sama
Jenis-Jenis Malpraktik :
a. Malpraktek Etik
Yang dimaksud dengan malpraktek etik adalah tenaga kesehatan melakukan tindakan
yang bertentangan dengan etika profesinya sebagai tenaga kesehatan.
b. Malpraktek Yuridis
Malpraktek Perdata (Civil Malpractice)
Malpraktek Pidana
Dampak malpraktik di bidang kesehatan
Pertanggungjawaban yang di berikan kepada tenaga Medis
atas malpraktek yang terjadi akan menimbulkan dampak
bagi kedua belah pihak baik tenaga Medis amupun pasien
sebagai korban. Dampak yang dapat dirasakan oleh pasien
atau keluarga pesien adalah terutama dampak moril, lahir
dan batin karena akibat terjadinya malpraktek tersebut.
Bagi tenaga Medis dampak dari malpraktek tersbut tidak
jauh beda dengan yang dirasakan pasien namun bahkan
tenaga Medis akan kehilangan pekerjaan bhakan
prefesinya sebagai dokter.
Penanggulangan Malpraktek
Penanggulangan malpraktek dapat dilakukan melalui 2 upaya yaitu:
a. Upaya Penal
Upaya penal merupakan penanggulangan suatu kejahatan dengan menggunakan hukum
pidana yang didalamnya terdapat dua masalah sentral, yaitu perbuatan apa yang
seharusnya dijadikan tindak pidana dan sanksi apa yang sebaiknya digunakan atau
dikenakan pada pelanggar. Upaya penal yang dilakukan oleh Reskrimsus Polda dalam
menanggulangi malpraktek dilakukan secara represif (penegakan hukum) yang diawali
dengan pemberitahuan melalui broadcast adanya dugaan malpraktek.
b. Upaya Non-Penal
Upaya non penal, upaya non penal yang dilakukan oleh MKEK yang bekerjasama dengan
IDI adalah dengan cara melakukan pemberian pembekalan baik secara etik maupun
disiplin kepada setiap tenaga kesehatan.
Penipuan
(Pemalsuan Rekam Medis)

Rekam medis merupakan dokumen berisi salinan laporan tentang identitas,


pemeriksaan, langkah medis dan pelayanan lainnya yang telah diberikan untuk
menyembuhkan pasien. Rekam medis yang dibuat oleh tenaga medis haruslah memuat
informasi yang lengkap dan dibutuhkan yang nantinya dapat menjadi riwayat
kesehatan yang jelas serta bukti dikemudian hari terjadi suatu kelalaian medis.

Rekam medis sangat rahasia. Tenaga medis harus detail dalam menulis rekam medis,
tidak boleh ada yang ditutupi maupun disalahgunakan.Pertanggungjawaban pidana
terhadap pemalsuan rekam medis dapat kita lihat dengan berpijak pada Wetboek van
Statrecht (KUHP) sebagai kitab atau sumber utama dalam Bidang Pidana
Dampak Penipuan (Pemalsuan Rekam Medis)
di bidang kesehatan
Apabila dalam isi rekam medis tersebut termuat beberapa atau keseluruhan
isi yang diubah atau dibuat menjadi tidak sama dengan tindakan medis yang
dilakukan oleh dokter atau tim medis maka akan memberi efek tidak baik
dalam keberlangsungan hidup pasien itu sendiri bahkan hingga membuat
perselisihan antar keluarga pasien sehingga dengan ini bisa diduga telah
terjadinya perbuatan yang melanggar malpraktek dan dengan adanya hal
tersebut dapat dilakukan upaya hukum hukum baik secara jalur perdata
pidana maupun administrasi dengan jelasnya pengaturan yang mengatur
tentang pemalsuan rekam medis ini akan memberi kejelasan dan perlindungan
hukum bagi pasien keluarga pasien maupun masyarakat yang merasa dirugikan
oleh dokter maupun tenaga medis yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Penanggulangan Pemalsuan Rekam Medis
Dalam PERMENKES Nomor 269/2008 tentang Medical Record (rekam medis) ditegaskan
bahwa jika terjadi suatu pemalsuan yang bertanggung-jawab adalah director dari rumah sakit
sedangkan Dalam Wetboek van Statrecht (KUHP), Pasal pemalsuan data dapat menjadi
payung hukum jika terjadi suatu pemalsuan rekam medis.

Ikatan Tenaga medis Indonesia juga telah menegaskan bahwa pembuatan rekam medis
haruslah lengkap dan benar, dimana segala peristiwa yang ditemukan pada diri pasien dan
segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien harus dicatat dengan akurat dan langsung
pada saat itu juga kemudian diberikan paraf oleh tenaga medis untuk menjamin kebenarannya
dan keasliannya. Tulisan dalam rekam medis haruslah dapat dibaca karena jika tulisan tidak
dapat dibaca dapat menjadi suatu bumerang bagi tenaga medis jikalau rekam medis tersebut
dijadikan suatu alat bukti dokumen di pengadilan
Ketergantungan Obat/Terjerat Kasus
Narkoba
Meskipun dalam Kedokteran, sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun
bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar
pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat
sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi
muda.

Sebagai seorang tenaga kesehatan seharusnya paham betul akan bahaya


Narkoba. Namun, masih saja ada oknum-oknum petugas kesehatan ini yang
menyalahgunakan penggunaan narkoba. Seperti yang terjadi di Mamuju,
Sulawesi Barat seorang dokter dan perawat ditangkap karena penyalahgunaan
Narkoba
Dampak Ketergantungan Obat/Terjerat Kasus
Narkoba di bidang kesehatan
Dampak lingkungan akibat penyalahgunaan narkoba antara lain dampaknya
terhadap keluarga, keluarga akan malu besar karena memiliki anggota
keluarga yang memakai zat terlarang, hal tersebut telah di utarakan oleh
informan berinisial P bahwa ia sering mendapat cemohan dari masyarakat
sekitarnya yang tidak menggunakan narkoba. Penyalahgunaan narkoba salah
satu tindakan yang melanggar hukum sehingga para pengguna narkoba selalu
mendapat cemohan dari masyarakat sekitar, selain itu si pengguna juga
selalu merasa was-was sehingga enggan untuk bermasyarakat atau bergaul
dengan orang yang tidak menggunakan narkoba.
Solusi Untuk Ketergantungan Obat/Terjerat
Kasus Narkoba
Pencegahan adalah kegiatan penyuluhan dan bimbingan untuk memberi pengetahuan dan kesadaran,
tentang akibat buruk/bahaya penyalahgunaan napza, untuk meningkatkan ketahanan daya tangkal
perseorangan, keluarga atau masyarakat terhadap masalah penyalahgunaan napza. Upaya
pencegahan ini dilaksanakan melalui kegiatan diskusi, peningkatan kemampuan teknis,
penyuluhansosial (Depsos RI; 2003: 119).
RESOURCES
1. Sandri J, Agus M, Emma K, Euis S, Ida S, Netty P, et al. Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 2014;204. Available from:
http://www.pdpersi.co.id/pusdiknakes/
2. Fitriono RA, Setyanto B, Ginting R. Penegakan Hukum Malpraktik Melalui Pendekatan Mediasi Penal. Yust J Huk. 2016;5(1):101–2.
3. Rekam P, Oleh M, Medis T, Purwani SPME. Pertanggungjawaban pidana terhadap pemalsuan rekam medis oleh tenaga medis *. :1–15.
4. Rosyid. Oknum Dokter Terjerat Kasus Narkoba. Available from: https://www.gatra.com/detail/news/324174-Oknum-Dokter-Terjerat-Kasus-
Narkoba
5. Buku pedoman praktis mengenai penyalahgunaan narkotika bagi petugas kesehatan diakses melalui
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/buku-pedoman-praktis-mengenai-
penyalahgunaan-napza-bagi-petugas.pdf&ved=2ahUKEwjujdKXhPjsAhWw7XMBHR1PDQgQFjAJegQIBRAB&usg=AOvVaw3Pl2fFtQkvHpXdGe16sN0q
6. Buku ajar pendidikan dan anti budaya Korupsi oleh Badan PPSD kemkes go.id
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/10/01bukuajar_pbak.pdf&ved=2ahUKEwiZhJ77hvjsAhWYbisKHT8WC1gQFjADegQICBAB&usg=AOvVaw3oxcyQKF2dvkWct
qNK-EV4
7. Jurnal pertanggungjawaban pidana pemalsuan rekam medis oleh tenaga kesehatan
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/juinhum/article/download/2199/1597/
&ved=2ahUKEwjF3OaoiPjsAhWNf30KHVc4C1wQFjABegQIARAB&usg=AOvVaw0iN2r5xnAsJOIRC1Afz-a1
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik and illustrations by Stories

THANKS!

Anda mungkin juga menyukai