Anda di halaman 1dari 5

RESUME PROSEDUR PEMASANGAN KATETER PRIA

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Disusun oleh :
Octovianus Marents Lasatira (1908195)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
PEMASANGAN KATETER PRIA
No. Dokumen No. Revisi
Halaman
2/5

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


PROSEDUR Ketua STIKES Karya Husada Semarang
OPERASIONAL
06 Oktober 2020
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Memasukan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam
kandung kemih pada laki-laki.
1. Menghilangkan distensi kandung kemih.
TUJUAN
2. Mengosongkan kandung kemih secara lemgkap.
1. Retensi urin.
KEBIJAKAN 2. Kesadaran menurun.
3. Incontinensia urin total.
PETUGAS Perawat
PERALATAN Bak instrument steril berbasis:
1. Pinset anatomis.
2. Duk.
3. Kassa.
4. Kateter sesuai ukuran.
5. Sarung tangan steril dua pasang.
6. Desinfektan dalam tempatnya.
7. Spuit 20 cc.
8. Pelumas.
9. Urin beg.
10. Plaster dan gunting.
11. Selimut mandi.
12. Parlak dan pengalas.
13. Bak berbasis air hangat, waslap, sabun, handuk.
14. Bengkok.
15. Pispot.

PROSEDUR
A. Fase Orientasi
PELAKSANAAN
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langka dan prosedur tindakan
5. Menanyakan Kesiapan pasien
B. Fase Kerja
1. Menjaga privasi pasien dengan menutup sampiran
dan selimut ekstra.
2. Mengatur posisi pasien dalam posisi terlentang dan
melepaskan pakian bawah.
3. Memasang parlak dan penghalas.
4. Memasang pispot dibawah bokong.
5. Menyiapkan plester fiksasi kateter dan lebel waktu
pemasangan kateter, membuka kemasan luar kateter
dengan tetap mempertahankan kesterilannya,
menyiapkan pelumas pada kasa steril dan dijaga
kesterilannya.
6. Memakai sarung tangan.
7. Tangan tidak dominan pegang penis pakai kasa steril,
desinfeksi dengan tangan dominan dengan
menggunakan kapas sublimat/betadin sol pada
meatus uretra.
8. Mengganti sarung tangan steril. Memasang duk
steril.
9. Masukan jelly anastesis atau pelumas pada ueretra
kira-kira 10 cc, tahan ujung penis dan meatus ibu jari
dan telunjuk untuk mencega refluk jelly, tunggu
sebetar jira-kira 5 menit agar efek anastesi bekerja.
10. Pilih foley kateter sesuai ukuran.
11. Masukan foley kateter ke uretra secara perlahan
dengan sedikit mengakat penis hingga urin keluar.
12. Menampung urin pada botol bila diperlukan untuk
pemeriksaan.
13. Mendorong lsgi foley kateter kira-kira 5 cm ke
dalam.
14. Kembungkan balon dengan cairan aquadest sesai
ukuran, kira-kira 20 cc.
15. Menarik kateter dengan perlahan sampai terasa dan
tahanan dan meletakannya diaats abdomen bagian
bawah.
16. Menyumbangkan kateter dengan urin bag.
17. Melepas duk, pengalas dan sarung tangan.
18. Memfiksasi kateter diatas abdomen bagian bawah.
19. Menempel lebel waktu pemasangan kateter.

C. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi
2. Mengucapkan terima kasih
3. Mencuci tangan
4. Dokumentasikan hasil prosedur

INTERPRETASI Data: dalam prosedur ini data yang didapatkan cukup menunjang
PROSEDUR
tujuan dari prosedur terutama dalam alur intervensi yang diteil.
Pasien safety: dalam prosedur ini menunjukan keamanan dapat
terlihat dari adanya koonfirmasi identitas klien atau pengecekan
identitas klien.
Komunikasi: komunikasi dalam intervensi ini dilakukan secara
lengkap dapat dilihat dari sejak awal intteraksi hingga evaluasi.
Sebagai komunikasi terapeutik perawat dilihat dari respon atau
interaksi klien sejak evaluasi.
Dokumentasi: dokumentasi dalam prosedur ini dipergunakan baik
untuk mengkonfirmasi identitas dan juga terapi klien. Selain itu
semua data yang didapatkan baik penkajian sempai evaluasi
didokumentasikan pada dokumentasi keperawatan.
DOKUMEN Eni Kusyati. (2018). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium
TERKAIT Keperawatan Dasar Edisi 3. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai