Anda di halaman 1dari 8

Opini

 
PERAN DAN KONTRIBUSI BIG DATA DALAM
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPUSTAKAWANAN
 
Oleh: Irhamni Ali
Kasubag Pelaporan Program dan Anggaran
Biro Hukum dan Perencanaan
irhamni@perpusnas.go.id
 
Abstrak
 
Saat ini pengetahuan baru muncul setiap saat, Setiap hari terdapat 2,5 quintillion byte data baru dan
dalam 90 persen data ini dibuat dalam dua tahun terakhir saja. Pendidikan dan pelatihan sebagai sarana untuk
memperbaharui pengetahuan dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan zaman yang serba cepat saat
ini. Salah satu implementasi teknologi yang saat ini tengah menjadi sorotan adalah implementasi big data yang
mampu memprediksi perilaku manusia. Tulisan ini akan melihat bagaimana peran dan kontribusi big data dalam
pendidikan dan pelatihan di bidang kepustakawanan. Implementasi big data mampu memberikan kontribusi yang
nyata bagi peserta diklat, staf pengajar, serta penyelenggara diklat. Pengembangan aplikasi diklat berbasis big
data akan mampu memudahkan pengelola diklat perpustakaan melihat potensi dan masalah dari setiap peserta
diklat. Berdasarkan data ini pengelola diklat akan mampu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap peserta
diklat, pengajar diklat, bahan ajar diklat serta pelaksana diklat. Data tersebut bisa digunakan sebagai bagian dalam
penyusunan kebijakan kegiatan Pusdiklat di masa depan.
kata Kunci : Big Data, Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan,

 
PENDAHULUAN tersebut memberikan sejumlah data besar (big
data) hasil dari umpan baik setiap siswa pada
Pendidikan dan pelatihan merupakan
saat mengakses setiap bahan ajar yang tersedia
sebuah proses yang akan terus berjalan
pada portal e-learning. Perkawinan antara
dan melekat dalam setiap individu maupun
pendidikan dan Teknologi telah menghasilkan
organisasi. Pendidikan dan pelatihan akan
banyak sekali peluang dalam hal mulai dari
terus berevolusi dengan metode dan alat bantu
bisnis, namun isu ini lebih dari itu dimana isi
yang semakin canggih dan semakin mudah di
mengenai signifikansi perilaku manusia dalam
akses. Pendidikan dan pelatihan di masa lalu
belajar (learning about learning) semakin besar
sangat bergantung pada umpan balik dimana
dan menghasilkan sebuah data besar (big data).
staf pengajar memberikan peserta pekerjaan
rumah, dan peserta mengerjakannya dan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas)
sebagai umpan balik staf pengajar memberikan menerapkan teknologi informasi pada
nilai kepada peserta. pendidikan tersebut sangat pengelolaan seluruh kegiatan perpustakaan
konvensional sehingga umpan balik tersebut dimana hal tersebut sesuai dengan Undang-
hanya menghasilkan sejumlah data kecil Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
(small data) yang hanya bisa dibaca secara Perpustakaan. Pasal yang dimaksud adalah
linear seperti melihat data bagaimana korelasi pasal 38 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap
kehadiran siswa dan pengerjaan pekerjaan penyelenggara perpustakaan menyediakan
rumah dengan prestasi atau nilai siswa. sarana dan prasarana sesuai dengan standar
nasional perpustakaan” serta ayat 2
Pada era teknologi saat ini metode
yang berbunyi “Sarana dan prasarana
pendidikan dan pelatihan telah terdisrupsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
oleh fenomena e-learning yang menawarkan
dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai
kemudahan akses terhadap bahan ajar dan
dengan kemajuan teknologi informasi
media pengajaran yang beragam mulai dari
dan komunikasi”. PUSDIKLAT (Pusat
infografis, Audiovisual, text, program interaktif
Pendidikan dan Pelatihan) sebagai salah
dan lain sebagainya. Kemudahan akses

8
satu unit di Perpusnas mempunyai tugas data masif yang memiliki tipe struktur besar,
melaksanakan pengembangan kurikulum, beragam & kompleks. Big data terdiri atas
program penyelenggaraan dan pengelolaan berbagai jenis kumpulan data yang tidak hanya
sarana, serta evaluasi program pendidikan besar tetapi juga dalam bentuk varietas tinggi
dan pelatihan (diklat) perpustakaan. Sebagai dengan kecepatan cepat, yang tidak mudah
institusi terbesar dalam pengembangan jabatan ditangani melalui alat tradisional. Berbagai
fungsional pustakawan di Indonesia, Perpusnas sumber big data ada di bawah.
mempunyai potensi yang sangat besar dalam sebagai contoh big data saat ini adalah
meningkatkan kualitas pendidikan dan semua informasi yang dikumpulkan oleh
pelatihan pustakawan di Indonesia. Melalui pemerintah, perusahaan swasta, situs web
diklat berbasis e-learning Pusdiklat Perpusnas sosial dan banyak perusahaan di sekitar kita.
mampu memaksimalkan potensi seluruh Setiap hari terdapat 2,5 quintillion bit data
peserta diklat dan melalui analisis data dinamis baru dan dalam 90 persen data ini dibuat dalam
yang dilakukan. Tulisan ini akan mencoba dua tahun terakhir saja. Big data memiliki
mengulas bagaimana peran dan kontribusi berbagai sumber yang menghasilkan sejumlah
big data pada e-learning untuk peningkatan besar data dan sumber-sumber itu seperti
kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang situs web sosial Facebook, twitter, google +,
perpustakaan. dan banyak lagi yang menghasilkan banyak
TINJAUAN LITERATUR data dalam satu hari dan data itu dalam
Big data bentuk Video, Gambar , Tekstual, Audio dan
Lainnya. Situs web pemerintah dan perusahaan
Big data menjadi suatu fenomena
swasta juga menghasilkan sejumlah besar
tersendiri pada saat ini karena segala sesuatu
data (Gondaliya, 2015). Beberapa perangkat
adalah data karena segala sesuatu yang orang
ilmiah dan instrumen, media dan perangkat
lakukan, katakan, atau amati menciptakan lebih
seluler, yang juga merupakan salah satu
banyak data (Hoy, 2014). Pengertian big data
alasan yang menghasilkan sejumlah besar
sendiri merupakan data yang melebihi kapasitas
data. Big data mempunyai tantangan utama
pengolahan sistem database konvensional.
dalam menganalisis, menyimpan dan
Data terlalu besar, bergerak terlalu cepat,
memvisualisasikan setiap proses atau hasil
atau tidak sesuai struktur arsitektur database.
akhir sebuah data, bukan hanya tantangan
Untuk mendapatkan nilai dari data diharuskan
untuk organisasi atau perusahaan. Perlu adanya
memilih cara alternatif untuk memprosesnya
pembahasan khusus bagaimana menghadapi
(Dumbil, 2013).
tantangan ini menggunakan berbagai alat big
Secara universal diterima secara luas data.
tiga dimensi atau ‘’3V’’ big data yaitu variety,
 
volume, dan velocity. Variety merupakan jenis
data yang dikumpulkan dan dihasilkan. Volume Big data di Bidang Pendidikan dan Pelatihan
mengacu pada jumlah data yang dihasilkan Big data saat ini telah dianggap
Perpusnas. Sementara velocity (kecepatan) sebagai “dashboard perilaku manusia” oleh
pertumbuhan data yang sedang dibuat (Laney, Rick Smolan dan Jennifer Erwitt, penulis
2001). BIG DATA merupakan fenomena utama dari buku ilustrasi The Human Face
pertumbuhan data besar sangat besar dan of Big data. Metode dan analisa big data
bahkan mereka tidak bekerja dengan sistem berkontribusi dalam melihat perilaku manusia
manajemen basis data tradisional. Menurut mampu mengukur dan menganalisa aliran data
IDC Big data adalah teknologi generasi baru yang konstan yang ditangkap melalui sensor,
melalui arsitektur data yang lakukan melalui satelit, dan peranti berkemampuan GPS.8. Big
mengekstraksi data secara masif dan dinilai data juga telah disebut sebagai emas pada saat
secara efisien dari sejumlah besar variasi ini. Saat ini banyak Inovasi dalam teknologi
data. Big data adalah istilah untuk kumpulan telah membuat data aktual yang sangat masif.

9
Implementasi Big data dilakukan pertama kali perhatian dalam implementasi big data dalam
pada algoritme pencarian web Google untuk bidang pendidikan dan pelatihan antara lain:
menunjukkan perilaku pencarian pengguna a.  Privasi data : Privasi adalah bagaimana
google (Rheinhalter,2014). Saat ini perusahaan seseorang memiliki kontrol atas sejauh,
Netflix telah mengubah cara orang memilih waktu, dan keadaan berbagi diri (fisik,
dan mengonsumsi film dan televisi melalui perilaku, atau intelektual) dengan orang
mesin rekomendasi melalui implementasi Big lain. privasi juga disebut privasi informasi
data. yaitu kemampuan organisasi atau individu
Di bidang pendidikan dan pelatihan untuk menentukan data apa tentang
Big data dianggap sebagai peluang baru untuk mereka dalam sistem komputer yang dapat
menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan dibagikan.
dan proses belajar peserta. Menggunakan Big b.  Kerahasiaan : Hal ini berkaitan dengan
data dalam pendidikan bukan lagi fiksi dan telah perlakuan informasi yang telah
dilakukan di beberapa institusi. Dengan bantuan diungkapkan seseorang dalam hubungan
perangkat lunak yang menganalisis penekanan kepercayaan dan dengan harapan bahwa
siswa untuk mengetahui perkembangan hal itu tidak akan diungkapkan kepada
pembelajaran mereka. Perangkat lunak ini orang lain dengan cara yang tidak konsisten
mengumpulkan informasi dari perangkat yang dengan pemahaman tentang pengungkapan
digunakan siswa dan mengumpulkan nilai, asli tanpa izin.
keterampilan belajar, poin yang kuat dan lemah
c.  Keamanan data. Hal berkaitan erat dengan
serta pola ragu ketika menggunakan mouse
sejauh mana keamanan data tersebut
komputer. implementasi Big data mampu
disimpan dan digunakan agar tidak dapat
melihat potensi pembelajaran yang disesuaikan
diakses secara tidak sah dan termasuk di
ini juga memengaruhi pengajaran, dengan
dalamnya mengenai standar yang dapat
memberi staf pengajar lebih banyak waktu
diikuti untuk mendapatkan akses yang tepat
untuk mendukung siswa secara individu, dan
ke data yang sesuai.
lebih bisa melihat kebutuhan siswa.
d.  Pelanggaran keamanan. hal ini berkaitan
Saat ini inovasi teknologi dan
dengan tindak lanjut jika telah terjadi
peningkatan mobilitas siswa telah
pencurian atau akses tidak sah lainnya ke
memungkinkan pendidikan berubah secara
data yang berisi informasi pribadi sensitif
masif. Kepopuleran Massive Open Online
yang menghasilkan potensi kompromi
Courses (MOOC) Saat ini telah tercatat
kerahasiaan data.
70 institusi di Amerika Serikat yang telah
menawarkan kursus MOOC dan menjadi  
salah satu platform pendidikan online terbesar. Kondisi Diklat Perpustakaan di Indonesia
Sebagai contoh Coursera dan dengan lebih dari Kondisi diklat kepustakawanan yang
470.000 pendaftaran siswa. Investasi diperlukan dilaksanakan oleh Perpusnas saat ini mengalami
untuk memastikan pengembangan pendekatan peningkatan seiring dengan kenaikan anggaran
pedagogi baru untuk memanfaatkan skala setelah adanya APBN-P. Hal ini menambah
dan kemungkinan Big data tanpa melupakan kuantitas capaian untuk indikator tersebut.
kompleksitas yang terlibat dalam setiap Diklat yang dilaksanakan karena tambahan
pemikiran kreatif (Cusumano, 2013). Saat ini anggaran APBN-P terlaksana dengan baik.
Eropa mampu meningkatkan daya saingnya Adapun jenis diklat yang diselenggarakan
melalui pengajaran online dan menggunakan adalah: Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan
implementasi teknologi Big data. (4 angkatan), Diklat Manajemen Perpustakaan
Ada kebutuhan untuk memper­ (4 angkatan), serta Diklat Kepala Perpustakaan
timbangkan dimensi etika dan moral, terutama Sekolah (4 angkatan).
bagaimana mengembangkan alat anonymisation Selain penyelenggaraan diklat
data yang kuat. ada beberapa isu yang menjadi yang dilaksanakan berdasarkan anggaran

10
APBN dan APBN-P, Pusat Pendidikan dan bekerja sama dengan instansi terkait dapat
Pelatihan bersinergi dengan BPSDMD, dilihat pada table berikut ini.
lembaga diklat dan organisasi profesi dalam  
menyelenggarakan diklat kepustakawanan.
Table data tahun 2017
Diklat kepustakawanan yang dilaksanakan

No Nama Diklat Jum lah Instansi Kerja Sama

1 Diklat Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan 30 BPSDMD Jawa Tengah


2 Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan 30 Kementerian Agama
3 Diklat Pengenalan Perpustakaan 30 Bali
4 Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah 63 IPI Yogyakarta
5 Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah 36 BPK Penabur
6 Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah 21 IPI Bogor
7 Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah 50 Lampung
8 Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah 40 Kab. Sijunjung
  JUMLAH 300  

Setidaknya ada 8 (delapan) jarak jauh berbasis Teknologi Informasi


penyelenggaraan diklat hasil kerja sama dan belum memadainya fasilitas untuk
Perpustakaan Nasional RI dengan lembaga pelaksanaan diklat tersebut. Karena itu
diklat, organisasi profesi, dan instansi terkait akan ditingkatkan penyelenggaraan diklat
tahun 2017 dengan jumlah peserta 300 orang. e-learning baik sarana dan prasarana,
Sebagian besar kerja sama dilaksanakan untuk konten maupun SDM.
menambah kompetensi tenaga perpustakaan c. Belum adanya sarana dan prasarana
sekolah melalui Diklat Kepala Perpustakaan penyelenggaraan diklat sehingga Pusdiklat
Sekolah. Jumlah tenaga perpustakaan yang menyewa tempat penyelenggaraan
mengikuti diklat kepustakawanan sampai pendidikan dan pelatihan. Selain itu, akan
dengan Tahun 2017 terus mengalami dibangun beberapa ruang kelas serta lab
peningkatan. Sampai dengan Tahun 2017 komputer, perpustakaan, dan e-learning.
Diklat Kepustakawanan yang didanai   
APBN sebanyak 10.060 orang dan Diklat
Kepustakawanan sumber pendanaan kerja Metodologi
sama sebanyak 1.957 orang. Ruang lingkup tulisan ini hanya
Dalam penyelenggaraannya sejumlah mencakup pada analisis dan potensi
permasalahan dan hambatan yang dihadapi implementasi big data di ranah pendidikan dan
dalam penyelenggaraan diklat antara lain: pelatihan di bidang kepustakawanan dengan
melakukan analisis tinjauan literature. Data
a. Diklat kepustakawanan dengan pola diperoleh dan digunakan adalah berupa jurnal
swadana (PNBP), seperti: Diklat Penyuluh lokal dan internasional terkait Implementasi big
Minat Baca dan Diklat Pengembangan data d dunia pendidikan dan pelatihan. Selain
Koleksi Bahan Perpustakaan Digital itu digunakan juga dokumen perencanaan,
kurang diminati (calon peserta yang petunjuk teknis/pedoman teknis, laporan-
terdaftar kurang dari 10 orang) sehingga laporan, dan dokumen lain yang merupakan
tidak dilaksanakan. Karena itu diperlukan produk kerja di lingkungan Perpustakaan
perubahan kebijakan untuk Diklat PNBP. Nasional.
b. Belum matangnya penyelenggaraan diklat

11
PEMBAHASAN konsep kunci. Hal ini bisa memberikan
Setidaknya ada beberapa pihak yang masukan mengenai suatu pelajaran yang diikuti
terlibat dalam setiap pembelajaran antara lain, sehingga siswa bisa mengubah pola bacaan
Peserta diklat, Staf pengajar dan pengelola dan pola pembelajarannya untuk mengatasi
diklat (administrasi). Implementasi Big data masalah siswa yang dihadapi sehingga mampu
pada program diklat di bidang kepustakawanan meningkatkan hasil pembelajaran. Analisa
akan mampu melihat potensi dan Big data akan mampu memberikan gambaran
permasalahannya secara komprehensif. Dalam mengenai kualitas pembelajaran seorang
bagian ini kita aman membahas mengenai peran siswa, dan jika digabungkan dengan kinerja
dan kontribusi implementasi Big data pada tes secara berkala, staf pengajar akan mampu
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dapat menganalisis apa yang diketahui siswa
di bidang perpustakaan terhadap peserta diklat, dan teknik apa yang paling efektif untuk setiap
staf pengajar serta penyelenggara diklat. siswa. Dengan berfokus pada analitik data,
  siswa akan mampu belajar dengan cara yang
jauh lebih variatif.
Peserta diklat
Saat ini diklat kepustakawanan di
Implementasi Big data memungkinkan Indonesia masih bersifat pertemuan dan
untuk menambang informasi mengenai sudah mulai akan dilakukan implementasi
pembelajaran untuk wawasan mengenai kinerja berbasis MOOC. Pendekatan pendidikan
siswa dan pendekatan pembelajaran yang berbasis MOOC tentu akan perlu waktu
holistik. Para staf pengajar dan pengelola diklat untuk beradaptasi bagi siswa sehingga perlu
melihat dan memonitor semua siswa secara pendekatan khusus yang mendukung jenis
progresif dan memulai sebuah pendekatan pendidikan dan pelatihan ini. Walaupun hasil
yang secara substansial lebih menarik dan penelitian di beberapa negara pendidikan dan
lebih mendalam tentang subjek pilihan. Ini pelatihan MOOC juga mengungkapkan bahwa
akan memberikan siswa kemungkinan untuk sistem ini lebih efektif untuk keperluan beberapa
mengambil pemahaman yang lebih baik dari pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan
subjek. Implementasi MOOC juga mampu penggunaan komputer dan Internet, kursus
meningkatkan bahan bacaan digital dan yang berkaitan dengan sumber informasi dan
memungkinkan perencanaan mata pelajaran kursus yang terkait dengan penerapan teknologi
yang fleksibel untuk digunakan oleh murid. baru di bidang perpustakaan. Namun ada yang
Algoritma MOOC mampu menyaring sejumlah perlu diperhatikan adalah terkait komitmen
data bagaimana mereka siswa berinteraksi pembelajaran dengan menggunakan metode
dengan bahan pelajaran (text, audio visual, e-learning. Komitmen dalam yang baik akan
gambar, dsb). mempengaruhi pembelajaran bukan hanya
Algoritma Bigdata akan mampu pada hasil namun juga pada data pembelajaran
melihat bagian mana pada bagian pelajaran yang diperoleh dan dihasilkan.
yang sulit dipahami, bagian mana yang  
tidak jelas dan bagian mana yang sederhana.
Data tersebut mampu disajikan secara real- Staf Pengajar
time, sehingga data tersebut bisa memonitor Tempat yang bagus untuk belajar
langsung dan memberikan gambaran mengenai adalah bagaimana membuat sebuah output
pelajaran yang sedang di ikuti. Implementasi data pembelajaran siswa tersedia bagi.
big data memungkinkan monitoring dan Implementasi big data mampu memberikan
evaluasi berbagai tindakan siswa yang jauh alat bantu bagi staf pengajar secara informatif
lebih luas, seperti berapa lama waktu yang dengan menyediakan seperangkat alat yang
mereka curahkan untuk membaca, di mana kuat untuk mempelajari lebih cepat tentang
mereka mendapatkan sumber daya elektronik, cara kerja, dan menawarkan penggunaan
dan seberapa cepat mereka menguasai konsep- untuk berbagai jenis pembelajar dan situasi

12
pembelajaran yang berbeda, bersama dengan respons alami terhadap tantangan di atas
wawasan tentang sumber daya yang tersedia terdiri dari memperkenalkan teknologi baru
bagi staf pengajar. melalui big data staf pengajar untuk mendukung MOOC berbasis big
mampu memperoleh gambaran laporan data. Penggunaan big data pada pendidikan
ringkasan kemajuan siswa. Sebagai contoh dan pelatihan di bidang perpustakaan akan
saat siswa melihat bahan pelajaran atau tutorial membawa perspektif baru dalam penilaian
dan melakukan latihan, data dikumpulkan dan terhadap pendidikan dan pelatihan para
tersedia untuk staf pengajar melalui laporan pustakawan dan tenaga perpustakaan. Inovasi
grafis dan alat visual interaktif lainnya. ini akan mampu mengembangkan pada siswa
Tidak hanya alat-alat ini memungkinkan staf dan staf pengajar untuk membuat keputusan
pengajar untuk meninjau kemajuan belajar, yang lebih baik, sehingga prinsip “No One
sehingga staf pengajar juga membantu Left Behind” bisa diterapkan. Tidak aka nada
untuk menentukan cara mempersonalisasi siswa yang tertinggal karena para staf pengajar
pembelajaran bagi siswa yang membutuhkan akan melakukan perubahan (customize)
lebih banyak bantuan dalam bidang-bidang pembelajaran jika siswa mengalami kesulitan
tertentu. Sejumlah hasil implementasi big data dalam belajar berdasarkan data yang diperoleh.
yang dimungkinkan untuk dikelola oleh staf Data tersebut akan membuat staf pengajar
pengajar adalah sebagai berikut: lebih mudah memahami dengan visualisasi
•  Ringkasan kemajuan untuk meninjau melalui bagan kode warna yang dapat dengan
kemajuan dari berbagai sudut, meninjau cepat mengungkapkan kesenjangan prestasi
tugas yang akan datang bagi siswa. atau kekuatan dan kelemahan yang tersebar
luas. Dasbor big data akan memperjelas siswa
•  Laporan aktivitas harian dengan melihat
mana yang membutuhkan bantuan ekstra dan
penggunaan sehari-hari alat dan ukur
mana yang membutuhkan pekerjaan yang lebih
seberapa terlibat dan tugas siswa.
menantang, sehingga memberi staf pengajar
•  Laporan pencapaian Kelas dengan melihat
kesempatan untuk menyesuaikan rencana
siswa mana yang sedang berjuang dan mana pelajaran mereka.
yang tidak, dan ambil tindakan perbaikan
 
yang sesuai dan kemudian tetapkan sasaran
yang direvisi. Pengelola diklat
•  Laporan kemajuan untuk melihat dengan Bagi pengelola diklat implementasi
cepat bagaimana sebagian besar siswa big data akan bisa membantu pengelola diklat
melakukan latihan tertentu. dalam mengambil kebijakan berdasarkan
data atau data driven policy. pengelola diklat
•  Laporan kegiatan siswa yang digunakan
mampu membangun model pengalaman
untuk melihat lebih dekat berapa banyak
waktu yang dihabiskan siswa selama satu pembelajar. Hal ini bisa dilakukan dengan
mengumpulkan kuesioner kepuasan peserta
hari, minggu, atau bulan.
didik dengan belajar, atau menganalisis data
•  Masalah latihan siswa untuk membantu
skala. Pengambilan data juga bisa dilakukan
ketika mencoba mendiagnosis tantangan dengan membangun model empiris siswa dan
khusus yang dilakukan siswa dengan latihan. staf pengajar melalui data presensi staf pengajar
•  Laporan fokus siswa mampu memberikan
dan murid, kinerja staf pengajar, perilaku
gambaran tentang bagaimana siswa dan pilihan dalam pembelajaran kursus, dan
menghabiskan sebagian besar waktunya, menganalisis sistem pembelajaran. Misalnya
membiarkan staf pengajar melihat apakah dengan membangun model pengalaman
siswa sedang mengerjakan tugas atau sedang pembelajar, melakukan evaluasi kursus online,
berjuang. dan kemudian melakukan desain kursus, model
Di era kompetitif ini pendidikan dan data besar yang mengubah urutan pengajaran
pelatihan di bidang perpustakaan menjadi kursus, secara signifikan meningkatkan
sangat penting menghadapi ini salah satu kinerja akademik pembelajar dan pengajaran

13
efektivitas staf pengajar. dan kemudian melalui analisis data dari kurva
Big data mampu mempelajari perilaku pembelajaran ini, dapat secara signifikan
belajar peserta didik dan hasil pengajaran meningkatkan kinerja akademik pembelajar
dengan mengumpulkan data tentang perubahan dan efisiensi pengajaran staf pengajar. Dengan
perilaku peserta didik dalam situasi sekolah, mengumpulkan informasi pembelajaran dasar
status penyelesaian kursus belajar peserta, peserta didik, data informasi dasar yang
waktu belajar yang dihabiskan oleh peserta ditetapkan, peserta didik dari karakteristik
didik pada sistem web dan nilai tes siswa pembelajaran yang sama dikelompokkan dan
Akhirnya, model perilaku pembelajaran peserta dikelompokkan sesuai dengan karakteristik
didik terbentuk. Dengan membangun platform pembelajaran peserta didik melalui
pembelajaran data besar dan membangun penambangan data, analisis pembelajaran dan
model perilaku pembelajar, adalah mungkin algoritma pembelajaran mesin, file pelajar
untuk memprediksi kegagalan pelajar dalam adalah didirikan, ini dapat menyediakan
kegagalan belajar dengan akurasi prediksi berbagai jenis peserta didik pribadi lingkungan
lebih dari 75%. Selain itu pengelola diklat belajar yang dapat merangsang peserta didik
mampu mengumpulkan data interaktif peserta untuk belajar inisiatif dan inisiatif, misalnya,
didik dalam sistem data online data besar, melalui teknologi penambangan data platform
isinya meliputi: sifat dan jumlah permintaan pembelajaran online pelajar untuk belajar
siswa untuk bantuan, praktik peserta didik analisis log, yang dapat memahami peserta
menjawab pertanyaan, tingkat pengulangan didik yang berbeda karakteristik dan jenis
pelajar yang menjawab kesalahan, tingkat belajar yang berbeda interaksi, dan kemudian
yang benar dari menjawab pertanyaan dan membangun file pembelajar, sepenuhnya
system pakar, melalui penambangan data dan merangsang inisiatif pembelajaran, secara
pembelajaran dan analisis model pengetahuan signifikan meningkatkan efisiensi pembelajaran
pembelajar yang dibangun, informasi data di peserta didik.
tingkat unit, tingkat kurikulum dan tingkat titik  
pengetahuan dapat dianalisis dengan umpan KESIMPULAN
balik manual atau umpan balik otomatis untuk Tujuan utama menggunakan big data
memilih mode yang sesuai dan sepenuhnya dalam pendidikan adalah untuk membantu
mempertimbangkan waktu pembelajar, Untuk para pendidik merumuskan strategi pengajaran
memberikan peserta didik dengan konten
dan menganalisis informasi yang dikumpulkan
pembelajaran yang sesuai, yang memberikan dari para peserta untuk mengeksplorasi fungsi
pendapat pembelajaran terperinci dan umpan berbagai komponen dari sistem pembelajaran
balik pembelajaran kepada peserta didik dan untuk menganalisis hasil belajar peserta
melalui data rinci dari setiap poin pengetahuan dan strategi pengajaran Dan kemudian
dari setiap ponsel melalui pengambilan menganalisa dan meringkas pengajaran
keputusan online, analisis pembelajaran, dan strategi sehingga dapat memberikan strategi
penambangan data. pengajaran yang lebih efektif di bidang
Pengelola diklat juga mampu pendidikan. Melalui penambangan data,
mengambil keputusan melalui penambangan analisis pembelajaran dan sistem pengambilan
data dan analisis pembelajaran data besar keputusan linier memberikan evaluasi sistemik
pendidikan, pengetahuan domain yang ada cerdas dan dinamis yang sistematis. Melalui
adalah model ulang untuk mempelajari analitik pembelajaran proses pendidikan dan
hubungan antara peserta didik dan poin pelatihan mampu meningkatkan efisiensi
pembelajaran seperti poin pengetahuan, unit pengajaran / pembelajaran. Untuk mencapai
pembelajaran dan kursus. Dengan membangun realisasi yang sukses dari sistem analitik
model pengetahuan domain, Mengumpulkan pembelajaran. Implementasi big data mampu
dan memproses data relevan peserta didik, membantu siswa, staf pengajar dan pengelola
menggambar kurva pembelajaran pembelajar, diklat dalam menciptakan iklim pembelajaran

14
yang efisien. Big data mampu mengoptimalkan http://doi.org/10.13140/RG.2.1.3557.0728
strategi pengelolaan pendidikan dan pelatihan Gondaliya, T. P., & Hiren, J. (2015). New Big Things
dan secara signifikan meningkatkan efisiensi in Era of Digital Data : “ Big data ”& Big data
Challenges with its Solution Using Different Tools.
kegiatan pendidikan dan pelatihan melalui
In 10th International CALIBER-2015 (p.496).
personalisasi sistem pembelajaran adaptif. http://doi.org/10.13140/RG.2.1.3557.0728
Big data mampu mengubah cara staf pengajar Hoy, M. B. (2014). Big data: an introduction for
mengajar dan peserta belajar serta pengelola librarians. Medical Reference Services Quarterly.
diklat dengan menemukan cara untuk http://doi.org/10.1080/02763869.2014.925709
memberikan solusi permasalahan kepada Jaseena, K. U., & David, J. M. (2014). B Ig D Ata
masing-masing pihak yang mempunyai M Ining. Nternational Journal of Business and
kesulitan pada proses pembelajaran sehingga Social Science, 40(August), 131–140. http://doi.
org/10.1016/j.medengphy.2011.09.021
peserta gagal mencapai potensi mereka.
Kim, Y. H., & Ahn, J. H. (2016). A Study on the
Namun, big data dapat menyediakan alat Application of Big data to the Korean College
yang diperlukan bagi staf pengajar untuk lebih Education System. Procedia Computer Science,
memahami kebutuhan peserta, staf pengajar 91(Itqm), 855–861. http://doi.org/10.1016/j.
dan pengelola diklat yang pada gilirannya procs.2016.07.096.
dapat memberi pihak peluang yang lebih baik Kumbhar, R. (2009). Use of E-learning in Library and
untuk sukses. Information Science Education. DESIDOC Journal
of Library & Information Technology, 29(1), 37–
Pendidikan dan pelatihan di bidang 41. http://doi.org/10.14429/djlit.29.228
perpustakaan secara online merupakan sebuah Laney, D. (2001). 3D data management: Controlling
inovasi yang mempunyai peluang hebat. Saat data volume, velocity and variety. META Group
ini pintu telah terbuka sangat lebar melalui Research Note, 6, 70.
Infrastruktur internet yang semakin baik, SDM Lauren Reinhalter & Rachel J. Wittmann (2014)
yang sudah mulai berbenah serta penyediaan The Library: Big data’s Boomtown, The
Serials Librarian: From the Printed Page
konten yang beragam. Pengembangan to the Digital Age, 67:4, 363-372, DOI:
aplikasi diklat berbasis big data akan mampu 10.1080/0361526X.2014.915605
memudahkan pengelola diklat perpustakaan Mayer-Schonberger, V., & Cukier, K. (2013). Big Data:
melihat potensi dan masalah dari setiap The Essential Guide to Work, Life and Learning
peserta diklat. Berdasarkan data ini pengelola in the Age of Insight. Hodder & Stoughton.
diklat akan mampu melakukan monitoring Retrieved from https://books.google.co.id/
books?id=tXbAeel64gwC
dan evaluasi terhadap peserta diklat, pengajar
Pardos, Z. A. (2017). Big data in education and the
diklat, bahan ajar diklat serta pelaksana
models that love them. Current Opinion in
diklat. Data tersebut bisa digunakan sebagai Behavioral Sciences, 18, 107–113. http://doi.
bagian dalam penyusunan kebijakan kegiatan org/10.1016/j.cobeha.2017.11.006
Pusdiklat di masa depan. Peterson, A. (2018). Big data in Education: New
  Efficiencies for Recruitment, Learning, and
Retention of Students and Donors. Handbook of
Daftar Pustaka Statistical Analysis and Data Mining Applications
Cusumano, M. (2013). MOOCs: Contexts (Second Edition). Elsevier Inc. http://doi.
and Consequences. Massacussets. org/10.1016/B978-0-12-416632-5.00013-X
Retrieved from chrome-extension:// Tong, T., & Li, H. (2018). Demand for MOOC -
oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/http:// An Application of Big data. China Economic
ebusiness.mit.edu/research/papers/2013.05_ Review, 51, 194–207. http://doi.org/10.1016/j.
Cusumano_MOOCs Contexts and Consequences. chieco.2017.05.007
pdf
Dumbill, E. (2013). Making sense of big data.Mary Ann
Liebert, NY
Gondaliya, T. P., & Hiren, J. (2015). New Big Things
in Era of Digital Data : “ Big data ”& Big data
Challenges with its Solution Using Different Tools.
In 10th International CALIBER-2015 (p.496).

15

Anda mungkin juga menyukai